• Tidak ada hasil yang ditemukan

Varietas : Gammara F1 2.2 Morfologi Tanaman Tomat Mawar 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Varietas : Gammara F1 2.2 Morfologi Tanaman Tomat Mawar 1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

8

2.1 Klasifikasi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)

Tomat merupakan tanaman sayuran yang sudah dibudidayakan sejak ratusan tahun silam, tetapi belum diketahui dengan pasti kapan awal penyebarannya. Jika ditinjau dari sejarahnya, tanaman tomat berasal dari Amerika, yaitu daerah Andean yang merupakan bagian dari Negara Bolivia, Cili, kolombia, Ekuador, dan Peru. Semula di negara asalnya, tanaman tomat hanya dikenal sebagai tanaman gulma. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, tomat mulai ditanam, baik di lapangan maupun di pekarangan rumah, sebagai tanaman yang dibudidayakan atau tanaman yang dikonsumsi (Purwanti dan Khairunisa, 2007).

Tanaman tomat memiliki daerah penyebaran yang cukup luas, yaitu di dataran tinggi (≥ 700 mdpl), dataran medium tinggi (450-699 mdpl), dataran medium rendah (200-499 mdpl) dan dataran rendah (≤ 199 mdpl) Purwanti dan Khairunisa, 2007).

Menurut Krisnandar (2016) tanaman tomat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae

(2)

Ordo : Tubiflorea Family : Solanaceae Genus : Lycopersicum

Species : Lycopersicum esculentum Mill.

Varietas : Gammara F1

2.2 Morfologi Tanaman Tomat Mawar

1. Akar

Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas. Perakaran tanaman tidak terlalu dalam, menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30-40cm, namun dapat mencapai kedalaman hingga 60-70cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya kedalaman hingga 60-70cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah (Pitojo, 2005).

Gambar 2.3.1. Akar Tanaman Tomat

Sumber : Pitojo, 2005

2. Batang

Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku- buku. Bagian yang masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar.

(3)

Mudah patah, dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus dibantu dengan beberapa ikatan. Dibiarkan merata, cukup rimbun menutupi tanah. Bercabang banyak sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu (Rismunandar, 2001).

Gambar 2.3.2 Batang Tanaman Tomat

Sumber : Rismunandar, 2001

3. Daun

Daun tomat mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 15- 20 cm. Daun tomat ini tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu, tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10 cm dan ketebalan 0,3- 0,5 m (Wiryanta, 2004).

Gambar 2.3.3 Daun Tanaman Tomat

Sumber : Wiryanta, 2004

(4)

4. Bunga

Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya.

Kuntum bunganya terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota.

Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu.

Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang (Wiryanta, 2004).

Gambar 2.3.4 Bunga Tanaman Tomat

Sumber : Wiryanta, 2004

5. Buah

Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau kuning, cerah dan mengkilap, serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam:

lonjong, oval, pipih, runcing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2-15 cm, tergantung varietasnya. Jumlah ruang di dalam buah juga bervariasi, ada yang hanya dua seperti pada buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat marmande yang beruang delapan. Pada buah masih terdapat

(5)

tangkai bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai tangkai buah serta kelopak bunga yang beralih fungsi menjadi kelopak bunga (Pitojo, 2005).

Gambar 2.3.5 Buah Tanaman Tomat

Sumber : rj_gammara, 2022

Biji tomat berbentuk pipih, berbulu dan berwarna putih kekuningan dan coklat muda. Panjangnya 3 – 5 mm dan lebarnya 2 – 4 mm. Biji saling melekat, diselimuti daging buah, dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah. Jumlah biji setiap buahnya bervariasi, tergantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200 biji per buah. Umumnya biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman. Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5 – 10 hari (Redaksi Agromedia, 2007).

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

Syarat tumbuh tomat terdiri atas:

1. Keadaan iklim

Iklim yang cocok untuk tanaman tomat adalah pada musim kemarau dengan pengairan yang cukup, kekeringan menyebabkan banyak daun gugur, bila disertai dengan angin kencang. Sebaliknya, pada musim hujan pertumbuhannya kurang baik karena kelembaban dan suhu yang tinggi akan menimbulkan banyak penyakit (Pracaya, 1998).

(6)

Pertumbuhan tanaman tomat akan baik bila udara sejuk, suhu pada malam hari antara 10ºC -20ºC dan pada siang hari antara 18ºC - 29ºC. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan banyak buah rusak terkena sengatan matahari. Suhu di atas 40ºC menyebabkan pertumbuhan terhambat, sedangkan pada suhu 60ºC tanaman tomat tidak dapat hidup/mati (Pracaya, 1998).

2. Media Tanam

Secara umum, tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai dari tanah pasir sampai tanah lempung berpasir yang subur, gembur, berporus, banyak mengandung bahan organik dan unsur hara, serta mudah merembes air.

Tingkat keasaman tanah (pH) yang sesuai dengan budidaya tomat adalah berkisar 5,0 – 7,0. Akar tanaman tomat rentan terhadap kekurangan oksigen. Oleh karena itu, tanaman tomat tidak boleh tergenang air. (Didit, 2010).

1) Tanah

Menurut Das (1995), dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral- mineral padat yang tersementasi ( terikat secara kimia ) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk yang berpartikel padat disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel- partikel padat tersebut.

Tanaman tomat bisa tumbuh disegala tempat baik didataran tinggi (lebih dari 700 mdpl), dataran medium (200-700 mdpl) dan dataran rendah (kurang dari 200 mdpl). Pertumbuhan yang baik untuk tomat yaitu membutuhkan tanah yang gembur, kadar keasaman pH antara lain 5-6, tanah sedikit mengandung pasir dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup.

(7)

Temperatur ideal dan berpengaruh baik terhadap warna buah tomat adalah antara 24 – 28º yang umumnya merah merata. Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah. Kelembaban yang relatif diperlukan untuk tanaman tomat adalah 80%. Tanaman tomat juga memerlukan intensitas cahaya matahari sekitar 10-12 jam tiap hari.

Pengaruh kondisi tanah bagi tanaman merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan tanaman. Bagi tanaman, tanah berfungsi sebagai : (1) tempat tumbuhnya tanaman, (2) tempat persediaan udara bagi pernapasan akar tanaman dan kehidupan mikroorganisme, (3) tempat persediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman, (4) tempat persediaan air untuk melarutkan unsur hara agar bisa diserap tanaman (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian kaltim, 2015).

2) Sekam

Sekam merupakan bahan campuran media tanam yang mempunyai sifat mudah mengikat air, tidak mudah menggumpal, steril, ringan dan mempunyai porositas yang baik (Prihmantoro dan Indriani, 2013). Sekam berfungsi untuk menyimpan unsur hara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air dan sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman (Supriyati, 2009).

Sekam mengandung SiO₂ (52%), C (31%), K (0,3%), N ((),18%),F (0,08%), dan Kalsium (0,14%). Sekam juga mengandung unsur lain seperti Fe₂O₃, K₂O, MgO, CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang kecil kandungan silika yang tinggi dapat menguntungkan bagi tanaman karena menjadi lebih

(8)

tahan terhadap hama dan penyakit akibat adanya pengerasan jaringan (Septiani, 2011).

Sekam padi adalah biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling. Sekam padi yang bisa digunakan bisa berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi karena mikroba patogen telah mati selama proses pembakaran. Sementara kelebihan sekam mentah sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur hara (Hakim, 2013).

3) Pupuk kandang kambing

Kotoran kambing merupakan salah satu pupuk kandang yang biasanya dipakai sebagai media tanam. Kotoran kambing merupakan sumber kompos yang banyak dicari, dibandingkan dengan kotoran pupuk kandang lainnya.

Kotoran kambing yang ditanam di dalam tanah dapat terurai sempurna menjadi kompos. Potensi kotoran kambing sebagai pupuk organik sangat besar karena memiliki kandungan hara yang dibutuhkan oleh tanaman serta tidak mengganggu habitat mikroorganisme tanah (Rahmat,M.B,putro, 2018).

Kotoran kambing memiliki tekstur yang berbeda dengan kotoran hewan lainnya, yaitu berbentuk butiran-butiran agak keras. Sehingga diperlukan waktu yang lama untuk pendekomposisiannya jika dibiarkan secara alami untuk

(9)

mendapatkan unsur hara yang diserap tanaman. Nilai rasio C/N pupuk kandang kambing cukup tinggi yaitu 3.1. pupuk kandang yang baik yaitu memiliki nilai rasio C/N < 20, sehingga pupuk kandang kambing lebih baik penggunaannya bila dikomposkan terlebih dahulu. Kadar air pupuk kandang kambing relatif lebih rendah dari pupuk kandang sapi (Hartatik dan Widowati, 2006).

Marsono dan sigit (2001), menyatakan bahwa pupuk kandang kambing perlu ditambahkan ke dalam tanah. Hal ini karena pupuk kandang kambing telah mengalami dekomposisi sehingga dapat memperkaya zat hara tanah, yang berperan untuk memperbaiki sifat fisik tanah, tata ruang udara tanah, memperbaiki daya ikat tanah dan meningkatkan daya agregat tanah.

Fungsi pupuk kandang kambing yaitu mampu mengembangkan beberapa unsur hara seperti fosfor, nitrogen, sulfur, kation dan dapat melepaskan unsur P dari oksidasi Fe tanah dan membentuk senyawa kompleks dengan unsur hara makro dan mikro sehingga tanaman dapat mengurangi pencucian dari unsur hara dikandungnya (Sunarjono, 2003).

Referensi

Dokumen terkait

incognita pada tanah maupun akar tanaman tomat (Tabel 2) menunjukkan bahwa perlakuan jamur parasit telur mengakibatkan penurunan populasi stadium L-2 nematoda yang

Pertumbuhan tanaman tomat (tinggi tanaman, berat kering tajuk dan akar) dan konsentrasi klorofil serta total koloni tanah setelah pertanaman, secara nyata

Hal ini menunjukkan bahwa pada kisaran ukuran agregat yang digunakan pada penelitian ini, lingkungan fisik tanah tempat akar tumbuh yang paling optimal

Sebagaimana hasil yang diperoleh pada berat kering tajuk, perbedaan diameter agregat tanah juga berpengaruh nyata terhadap panjang akar tanaman tomat..

Manfaat pisang dalam kehidupan manusia, pohon pisang merupakan pohon yang semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan, seperti buah untuk dimakan, batang dapat dijadikan pakan ternak,

penyediaan hara, mempertinggi daya serap dan daya simpan air, serta memudahkan absorbsi air dan unsur hara oleh akar tanaman yang berpengaruh langsung pada