• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN & ANALISIS A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III HASIL PENELITIAN & ANALISIS A."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

60

BAB III

HASIL PENELITIAN & ANALISIS A. Hasil Penelitian

1. Profil PT. Bursa Berjangka Jakarta

Bursa berjangka merupakan badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka. Untuk membangun sebuah bursa berjangka diperlukan izin usaha dari kepala Bappebti, dan untuk memperoleh izin usaha tersebut bursa berjangka wajib untuk mengajukan permohonan kepada Kepala Bappebti disertai dengan beberapa dokumen antara lain; 64

1. Salinan akta pendirian perseroan terbatas yang telah disahkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum;

2. Daftar pendiri Bursa Berjangka;

3. Profil perusahaan pendiri Bursa Berjangka;

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perseroan terbatas;

64 Peraturan Pemerintah No.49 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi Pasal 4 ayat (1)

(2)

61

5. Pertimbangan ekonomi yang mendasari pendirian Bursa Berjangka termasuk uraian tentang keadaan pasar yang akan dibentuk;

6. Rencana usaha 3 (tiga) tahun;

7. Proyeksi keuangan selama 3 (tiga) tahun;

8. Neraca awal perseroan terbatas yang telah diaudit oleh Akuntan Publik;

9. Daftar calon komisaris dan direksi;

10. Rancangan peraturan dan tata tertib Bursa Berjangka;

11. Perjanjian kerja sama Bursa Berjangka dengan Lembaga Kliring Berjangka yang akan digunakan;

12. Rancangan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, Kontrak Derivatif lainnya dan/atau perdagangan fisik Komoditi;

13. Pernyataan tertulis kesiapan perangkat keras dan lunak Bursa Berjangka; dan

14. Fotokopi akta pendirian Lembaga Kliring Berjangka yang akan digunakan apabila Lembaga Kliring Berjangka tersebut merupakan bagian dari Bursa Berjangka.

Bappebti sendiri dalam memberikan izin usaha bursa berjangka perlu memperhatikan beberapa aspek seperti; 65

a. Memeriksa kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan diatas;

b. Melakukan penilaian rencana kegiatan 3 (tiga) tahun;

c. Melakukan penilaian dan persetujuan rancangan peraturan dan tata tertib;

65 Ibid., Pasal 5

(3)

62

d. Melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap calon komisaris dan direksi;

dan

e. Memeriksa sarana dan prasarana fisik, sistem bursa, dan transaksi yang aman dan efisien

Salah satu bursa berjangka adalah PT. Bursa Berjangka Jakarta yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan komoditi, yang berfungsi sebagai penyedia fasilitas bagi para anggota dari bursa berjangka untuk melakukan transaksi kontrak berjangka berdasarkan harga yang ditetapkan melalui interaksi yang efisien berdasarkan pada permintaan dan penawaran di dalam sistem perdagangan elektronik. PT.

Bursa Berjangka ini didirikan berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. BBJ memiliki visi dan misi untuk menjadi bursa yang mampu menyediakan mekanisme price discovery terpercaya, menghasilkan harga acuan komoditi yang diakui dunia, memiliki produk inovatif yang diminati sebagai sarana investasi alternatif dan pengelolaan risiko

(4)

63

yang transparan , teratur, wajar, efisien dan efektif. Misi dari bursa berjangka ini mampu untuk memfasilitasi mekanisme price discovery yang menghasilkan referensi harga yang terpercaya,khususnya untuk komoditas/ jasa yang memiliki peran penting bagi perekonomian sosial, mampu untuk memfasilitasi kebutuhan lindung nilai yang efisien, mampu untuk memberi perlindungan maksimal bagi nasabah perdagangan komoditi berjangka, mampu melayani kebutuhan pasar dengan tetap memelihara dan mempertahankan integritas pasar, mampu mendidik masyarakat investor dalam mengelola risiko secara bertanggung jawab, mampu mengembangkan kesempatan usaha bagi para anggota melalui diversifikasi dan diferensiasi produk, mampu merespon arus globalisasi dengan tetap mengutamakan perekonomian dalam negeri.

Bursa Berjangka Jakarta memiliki dewan komisaris yang mewakili masyarakat dan direktur yang bekerja professional, semua tatanan anggota dewan komisaris dan

(5)

64

direktur wajib melalui dan lolos dari fit and proper test yang diselenggarakan oleh BAPPEBTI. Tugas direksi di dalam bursa berjangka Jakarta yaitu mengawasi 3 (tiga) dari 6 (enam) divisi yang ada sesuai dengan struktur organisasi. Dalam PT. Bursa Berjangka Jakarta memiliki anggota yang terdiri dari pedagang, pialang, pihak yang sedang dalam proses untuk menjadi pialang atau pedagang, pemegang saham pendiri. Pedagang yang menjadi salah satu anggota BBJ memiliki peran sebagai pedagang perusahaan yang hanya dapat bertransaksi untuk rekeningnya sendiri dan/ atau kelompok usahanya, harus memiliki setidaknya 1 seat, pedagang perorangan hanya dapat bertransaksi untuk rekeningnya sendiri, harus memiliki seat atau menyewa minimal 1 (satu) seat.

Anggota BBJ tidak harus menjadi pemegang saham

Bursa berjangka memiliki kewajiban antara lain sebagai berikut:66

66 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi Pasal 17

(6)

65

a. mempunyai modal yang cukup untuk menyelenggarakan kegiatan dari bursa berjangka b. menyiapkan catatan dan laporan secara rinci

seluruh kegiatan anggota bursa berjangka yang berkaitan dengan transaksi kontrak berjangka c. menjamin kerahasiaan informasi posisi keuangan

serta kegiatan usaha Anggota Bursa Berjangka, dengan pengecualian informasi tersebut diberikan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Undang- undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya d. membentuk Dana Kompensasi;

e. mempunyai satuan pemeriksa

f. mendokumentasikan dan menyimpan dengan baik semua data yang berkaitan dengan kegiatan Bursa Berjangka

g. menyebarluaskan informasi harga Kontrak Berjangka yang diperdagangkan;

h. memantau kegiatan dan kondisi keuangan Anggota Bursa Berjangka serta mengambil tindakan pembekuan atau pemberhentian Anggota Bursa Berjangka yang tidak memenuhi persyaratan keuangan dan pelaporan, sesuai dengan ketentuan Undang-undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya.

Selain yang menjadi wadah untuk perdagangan kontrak berjangka, di dalam PT. Bursa Berjangka memiliki suatu tempat untuk perusahaan melakukan edukasi terkait trading, yang dilakukan dengan kerjasama dari lembaga kliring berjangka, pialang dan kampus. Ruang lingkup dari

(7)

66

edukasi tersebut antara lain terkait dengan pengembangan industri perdagangan berjangka di Indonesia, serta untuk pembinaan dan sosialisasi kegiatan perdagangan berjangka di lingkungan masyarakat pada umumnya dan komunitas perguruan tinggi pada khususnya. Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan kegiatan industri perdagangan berjangka serta membangun fasilitas dan sarana yang berfungsi selain pusat kegiatan ilmiah juga untuk informasi dan sosialisasi kegiatan perdagangan berjangka serta pembinaan entrepreneurship dan profesionalisme di lingkungan civitas akademika kampus.

Sistem Perdagangan Alternatif merupakan salah satu produk yang ada di dalam Bursa berjangka. SPA diatur di dalam Undang-undang No. 10 Tahun 2011.

Dalam perdagangan kontrak derivatif global, ada dikenal banyak dan ragam produk yang diperdagangkan secara OTC (Over the Counter). Umumnya nasabah/ investor bertransaksi langsung dengan penyelenggara OTC kontrak

(8)

67

derivatif. SPA menyempurnakan perdagangan OTC, dimana penyelenggara perdagangan yang menjadi pembuat pasar untuk banyak pihak, sementara nasabah bertransaksi melalui pialang berjangka yang menyediakan jasa penyampaian amanat. Segala transaksi didaftarkan ke BBJ (Bursa Berjangka Jakarta) lalu ke lembaga kliring berjangka dalam rangka penarikan dan perhitungan margin melalui mekanisme ini. Transaksi yang dilakukan oleh nasabah harus dilakukan pencatatan secara mendetail agar jika terjadi sesuatu hal yang janggal bursa berjangka dapat melakukan penyelidikan secara detail dan mendalam.

pialang diharapkan mampu untuk memberikan jasa penyampaian amanat transaksi secara lebih optimal.

Yang diperdagangkan di dalam SPA yaitu:

1. kontrak derivatif antar mata uang, yang biasa dikenal dengan valuta asing, nilai tukar mata uang antar satu Negara dengan Negara lain;

(9)

68

2. kontrak derivatif indeks, merupakan perdagangan gabungan saham dari beberapa saham perusahaan blue chip;

3. kontrak derivatif komoditi, merupakan perdagangan yang memperdagangkan barang, jasa, hak dan kepentingan lainnya;

4. Kontrak derivatif saham tunggal.

2. Syarat-syarat dan Tata Cara Perdagangan Kontrak Berjangka di PT Bursa Berjangka Jakarta

Pada prinsip kontrak berjangka yang ada di PT.

Bursa Berjangka pada dasarnya berpusat pada Undang- undang yang mengatur mengenai perdagangan berjangka.

Kontrak berjangka yang dapat diperjual belikan harus sesuai dengan kontrak berjangka yang telah terdaftar dan diberi izin oleh BAPPEBTI. Selain itu kontrak berjangka yang diperjual belikan harus memiliki pencatatan yang

(10)

69

spesifik untuk menghindari adanya kesalahan perhitungan keuntungan atau dana yang harus dikeluarkan. Perhitungan yang dimaksud adalah waktu nasabah mengambil posisi terbuka, berapa nominal saat nasabah mengambil posisi terbuka. Selain menghindari kesalahan perhitungan hal ini juga difungsikan untuk melindungi nasabah pialang berjangka berjangka . Kenapa hal ini dapat dikatakan melindungi nasabah? Hal ini dikarenakan adanya hukum yang telah mengatur mengenai kontrak berjangka tersebut, selain menghindari manipulasi yang dilakukan baik oleh bursa berjangka maupun oleh perusahaan pialang, manipulasi yang dimaksud adalah kemungkinan transaksi yang tidak tercatat ini tentu akan menimbulkan kerugian dan manipulasi harga pasar tentu saja dapat terjadi.

Sehingga dengan adanya keharusan pialang berjangka dan bursa mendaftarkan kontrak berjangka yang dapat diperjualbelikan untuk mengurangi risiko manipulasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Dalam sebuah peraturan

(11)

70

BAPPEBTI juga memuat dan menjelaskan mengenai segala sistem perdagangan alternatif yang ada dan yang akan berjalan harus sesuai dengan persyaratan ,dan setiap kontrak harus dikaji terlebih dahulu oleh bursa berjangka untuk dimintakan persetujuan kepada BAPPEBTI.

Kontrak derivatif/berjangka merupakan kontrak yang berisi mengenai nilai dan harga dari sebuah komoditi.

Seperti yang telah dijelaskan didalam peraturan yang mengatur mengenai perdagangan berjangka, sebuah transaksi perdagangan berjangka seharusnya menggunakan kontrak derivatif yang telah dikaji oleh perusahaan serta dibawah pengawasan, sehingga transaksi yang terjadi dan dilakukan oleh pelaku investasi tetap tercatat di bursa berjangka. Kontrak derivatif/berjangka dapat diperdagangkan di SPA harus memperoleh persetujuan dari BAPPEBTI. SPA yang digunakan sendiri wajib untuk memenuhi persyaratan yang dibuat oleh kepala BAPPEBTI.

(12)

71

Prinsipnya kontrak berjangka seharusnya hanya dapat diperdagangkan di bursa berjangka dan yang dapat melakukan transaksi kontrak berjangka hanya pihak-pihak yang memiliki izin dari BAPPEBTI. Sehingga transaksi kontrak berjangka seharusnya tidak dapat ditransaksikan di luar bursa berjangka dan tidak dapat dilakukan secara langsung oleh individu, transaksi harus melalui perusahaan pialang. Saat individu akan melakukan transaksi kontrak berjangka, individu tersebut harus menyetor sejumlah dana (initial margin) kepada pialang berjangka yang sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI untuk melakukan transaksi. Transaksi kontrak berjangka dibandingkan nilai dengan margin awal yang disetor sebenarnya terbilang kecil, namun dengan perubahan harga yang cepat hal ini dapat menimbulkan keuntungan dan kerugian yang besar pula dalam waktu singkat. Dalam hal mentransaksikan kontrak berjangka setiap pialang berjangka wajib untuk melakukan perhitungan margin pada rekening nasabahnya.

(13)

72

Sehingga perusahaan dapat memantau setiap transaksi yang dilakukan nasabah dan dapat melakukan antisipasi terkait kerugian yang akan dialami oleh nasabah, sehingga perusahaan wajib memastikan transaksi yang dilakukan nasabah tetap aman untuk keadaan keuangan nasabah di dalam rekening. Kontrak berjangka yang ditransaksikan oleh nasabah dengan perantara pialang berjangka dapat ditutup sewaktu-waktu jika nasabah tidak dapat memenuhi kebutuhan margin (margin call) untuk melindungi kepentingan nasabah agar tidak mendapatkan kerugian yang lebih besar dan kerugian yang diakibatkan dari penutupan posisi yang dilakukan nasabah menjadi tanggung jawab nasabah.

Sehingga pada prinsipnya kontrak berjangka harus telah disetujui oleh BAPPEBTI dan transaksinya dilakukan di bursa berjangka melalui anggota bursa berjangka yaitu pialang berjangka yang dimana pialang berjangka juga seharusnya telah memiliki izin dari BAPPEBTI, dan

(14)

73

transaksi kontrak berjangka diawasi oleh bursa berjangka beserta BAPPEBTI, dan adanya pemberitahuan risiko terkait transaksi kontrak berjangka sehingga masyarakat dapat menilai apakah perdagangan berjangka cocok dengan kondisi financial dari individu tersebut, apakah tujuan keuangan yang dituju oleh individu tersebut sesuai dengan perdagangan berjangka, serta apakah memenuhi maksud dan tujuan investasi dari individu tersebut.

Dikarenakan risiko dan keuntungan dari transaksi kontrak berjangka yang sangat fluktuatif, maka hal ini harus dibarengi dengan kontrak berjangka yang diperdagangkan harus sudah dilakukan uji dan memiliki izin. Sistem perdagangan kontrak berjangka harus dipahami terlebih dahulu oleh nasabah yang akan bertransaksi, baik risiko dan keuntungan, waktu transaksi dapat dilakukan, istilah istilah yang digunakan dalam perdagangan kontrak berjangka, dan cara mentransaksikan kontrak berjangka. Spesifikasi kontrak berjangka berisi

(15)

74

mengenai jumlah aset serta mutu dalam suatu kontrak, spesifikasinya antara lain mengenai mutu, bulan kontrak, contract size, tick size dan sebagainya. setiap kontrak berjangka memiliki contract size yang berbeda, contract size ini menentukan banyak aset yang dapat diperdagangkan dalam setiap kontrak, contract size ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pasar. Besar kecilnya ukuran dari kontrak berjangka berpengaruh terhadap bagaimana pelaku pasar menggunakan fungsi kontrak berjangka, jika kontrak berjangka terlalu besar maka hal ini ditujukan untuk lindung nilai, sedangkan jika kontrak berjangka terlalu besar maka hal ini digunakan untuk memperoleh keuntungan dari spekulasi.

Spesifik mutu dari kontrak berjangka merupakan penentu standar mutu dari sebuah komoditas yang diperdagangkan di bursa berjangka. Umumnya pelaku pasar menggunakan standar mutu yang ditetapkan lebih tinggi. Bulan kontrak di dalam kontrak berjangka tidak

(16)

75

selalu ada di setiap kontrak berjangka, hal ini disesuaikan dengan faktor produksi dan kebutuhan pasar komoditi, di dalam komoditi financial seperti indeks saham bulan kontraknya menyesuaikan dengan laporan keuangan kuartalan. Tick size ditentukan berdasarkan perhitungan efektifitas terhadap pasar, jika suatu tick size terlalu besar akan menyebabkan perubahan ekuitas yang terlalu besar, dan sebaliknya jika terlalu rendah maka akan berakibat pada waktu pencapaian break even point dalam suatu komoditas.

Bursa berjangka sendiri yang digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan sebuah transaksi kontrak berjangka merupakan sebuah badan usaha yang menyelenggarakan serta menyediakan sarana dan atau sistem perdagangan yang didasarkan pada kontrak berjangka. Peraturan yang mengatur mengenai SPA (sistem perdagangan alternatif) yaitu Peraturan BAPPEBTI NO. 5 Tahun 2017 tentang Sistem Perdagangan Alternatif. SPA

(17)

76

berada dibawah naungan BAPPEBTI, dimana BAPPEBTI berfungsi melakukan pembinaan, pengembangan, pengaturan dan pengawasan terhadap segala transaksi yang terjadi di dalam sistem perdagangan alternatif (Pasal 1 ayat (1)) Penyelenggara sistem perdagangan alternatif adalah pedangang berjangka yang merupakan anggota kliring berjangka yang melakukan kegiatan jual beli kontrak derivatif selain kontrak berjangka dan kontrak derivatif syariah, atas amanat nasabah dalam sistem perdagangan alternatif (pasal 1 ayat (3)) selain itu peserta perdagangan alternatif adalah pialang berjangka yang merupakan anggota kliring berjangka yang melakukan kegiatan jual beli kontrak derivatif, yang artinya semua peserta perdagangan alternatif harus menjadi anggota kliring berjangka. Dalam SPA ada yang disebut pengendali dimana pengendali merupakan pihak yang secara faktual ataupun yuridis dapat mempengaruhi atau menetapkan suatu kebijakan ataupun keputusan yang dilaksanakan oleh

(18)

77

penyelenggara SPA atau peserta dalam menjalankan kegiatan. Dalam SPA ada yang disebut dengan perjanjian kerja sama yang dimana hubungan hukum yang terjadi antara penyelenggara SPA dengan peserta SPA dalam rangka penyelenggaran SPA. Pengendali menjadi pihak yang turut bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi. 67

Dalam peraturan kepala BAPPEBTI ini juga dijelaskan mengenai segala sistem perdagangan alternatif hanya dapat dilakukan jika telah mendapat persetujuan kepala BAPPEBTI dan segala transaksi SPA dilakukan dengan menggunakan sistem perdagangan dan diawasi dengan sistem perdagangan elektronik yang telah memenuhi persyaratan dan telah diuji sebelumnya oleh bursa berjangka dan badan pengawasan perdagangan

67 Peraturan Kepala Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Sistem Perdagangan Alternatif, BAB II (Ketentuan Tentang Pengendali Perusahaan Penyelenggara dan Peserta Sistem Perdagangan Alternatif) Pasal 3 Ayat (4)

(19)

78

berjangka komoditi, setiap kontrak yang akan dilakukan transaksi sebelumnya harus dikaji terlebih dahulu oleh bursa berjangka dan diusulkan untuk mendapat persetujuan dari kepala BAPPEBTI.

Penyelenggara SPA dijelaskan di Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Sistem Perdagangan Alternatif Pasal 5 ayat (1) Pelaksanaan kegiatan sebagai Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif hanya dapat dilakukan oleh Pedagang Berjangka yang telah memperoleh persetujuan dari Kepala BAPPEBTI.

Penyelenggara SPA hanya dapat diberikan kepada pedagang berjangka yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. berbentuk perseroan terbatas 2. menjadi anggota bursa berjangka

3. menjadi anggota lembaga kliring berjangka 4. memiliki modal disetor paling sedikit

Rp.30.000.000.000,- (tiga puluh milliar rupiah) dan wajib mempertahankan ekuitas paling sedikit Rp.25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah)

(20)

79

5. menyampaikan laporan keuangan atas saldo modal (4)

6. memiliki fasilitas yang cukup untuk menyelenggarakan transaksi yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan

7. memiliki system perdagangan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan kepala BAPPEBTI

8. memiliki perjanjian kerjasama paling sedikit dengan 1 nasabah SPA

9. membuat trading rules yang akan digunakan oleh perusahaan pialang

10. memperoleh rekomendasi dari Bursa berjangka dan lembaga kliring berjangka 11. direksi, dewan komisaris, dan pemegang

saham, serta pengendali calon penyelenggara SPA wajib lulus kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dari bursa berjangka dan BAPPEBTI

Trading rules yang dimaksudkan pada peraturan kepala BAPPEBTI minimal mencakup aturan mengenai hal-hal sebagai berikut68:

1. maksimum lot untuk setiap amanat nasabah yang dapat dipenuhi oleh penyelenggara SPA, dan ketentuan maksimum 50 lot;

2. pencantuman informasi penyedia referensi harga dan sumber harga yang dipergunakan dalam penetapan kuotasi dan formula penetapan kuota

68 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Sistem Perdagangan Alternatif Pasal 3

(21)

80

3. maksimum spread antara bid dan offer yang ditawarkan penyelenggara SPA dalam keadaan pasar normal

4. penjelasan spread antara bid dan offer yang ditawarkan oleh penyelenggara SPA dalam keadaan pasar hectic. Keadaan hectic yang wajib dipenuhi

a. bid/offer hanya ada satu sisi

b. Spread antara bid dan offer melebihi dari spread normal yang ditentukan penyelenggara SPA

c. Terjadi fluktuasi harga lebih dari 30 poin, dikarenakan kondisi politik, ekonomi dan segala hal yang terjadi yang dapat mempengaruhi harga pasar finansial

5. Pengelolaan risiko yang paling sedikit mengatur besaran deposit margin, maintenance margin, variation margin, dan kewenangan melakukan likuidasi

6. Jenis amanat yang dapat dilayani

7. Fasilitas perpanjangan posisi otomatis dan biaya-biaya yang timbul dari fasilitas tersebut 8. Jeda waktu paling lama 4 detik yang mungkin

terjadi di sistem perdagangan dalam pengolahan order nasabah sejak order diterima sampai dengan order respon oleh sistem perdagangan penyelenggara SPA dalam hal metode eksekusi transaksi yang dipilih Nasabah adalah instant execution;

9. Larangan adanya pemecahan (split) order untuk setiap 1 (satu) kali klik transaksi yang dilakukan oleh Nasabah

10. larangan adanya reject oleh Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif atas order Nasabah selain reject atas order yang melebihi maksimum lot yang diperkenankan;

(22)

81

11. pencantuman metode eksekusi transaksi yang dapat dipilih oleh Nasabah, yang meliputi:

a. metode instant execution, dengan ketentuan sebagai berikut:

i. waktu eksekusi paling lama 4 (empat) detik sejak order diterima sampai dengan order direspon oleh sistem perdagangan Penyelengara Sistem Perdagangan Alternatif;

ii. dapat terjadi penawaran kembali harga (requote); dan

iii. harga ditentukan Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif;

b. metode market execution, dengan ketentuan sebagai berikut:

i. waktu eksekusi paling lama 1 (satu) detik sejak order diterima sampai dengan order direspon oleh sistem perdagangan Penyelengara Sistem Perdagangan Alternatif;

ii. tidak ada requote; dan

iii. harga yang terjadi sesuai dengan harga pasar dan dalam rentang yang wajar.

12. ketentuan yang mengatur penawaran kembali harga (requote) untuk metode eksekusi transaksi instant execution, yang dapat terjadi apabila harga kuotasi yang diberikan oleh Pedagang Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif tidak sama dengan yang diminta oleh Nasabah, dengan ketentuan:

a. Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif hanya dapat memberikan penawaran kembali harga (requote) dengan dasar harga referensi dan formula harga

(23)

82

yang telah dicantumkan dalam Peraturan Perdagangan (Trading Rules); dan

b. Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif wajib memberikan pilihan kepada Nasabah untuk melakukan pengaturan (setting) pada sistem perdagangan Nasabah, dengan pilihan:

i. Nasabah setuju dengan pengaturan (setting) yang telah dilakukan oleh Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif sebelumnya; atau

ii. Nasabah setuju dengan penentuan dari harga yang tertera sesuai dengan kuotasi Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif;

13. Penunjukan satu Bursa Berjangka sebagai tempat pelaporan transaksi dan satu Lembaga Kliring Berjangka sebagai tempat pendaftaran transaksi; dan

14. Jam perdagangan untuk setiap kontrak yang diperdagangkan.

3. Prinsip-prinsip Hukum dan Pengaturan Investor dalam Perdagangan Berjangka di PT.

Bursa Berjangka Jakarta

Prinsip hukum di Indonesia segalanya berlandaskan pada pancasila sebagai ideologi dan falsafah Negara, sehingga adanya pembatasan dan aturan untuk segala kegiatan yang dianggap akan adanya ketimpangan hak dan

(24)

83

kewajiban. Pada dasarnya hukum memiliki tujuan untuk melindungi masyarakat dari tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga hadirnya hukum dapat meminimalisir dilanggarnya suatu hak dari masyarakat itu sendiri. Hukum memiliki peranan yang penting di dalam masyarakat untuk mencapai keadilan dan kepastian hukum. Hukum dibentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kepentingan sosial serta perkembangan yang terjadi pada masyarakat dan hal ini dapat membentuk masyarakat mengikuti hukum yang ada sehingga menjadikan masyarakat berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku. Hukum sendiri merupakan kontrol dari masyarakat serta pemerintah itu sendiri. Hukum sendiri dibuat sesuai dengan melihat fungsi dan keberlakuan dari hukum itu sendiri, hukum dibuat untuk melindungi kepentingan umum baik badan hukum maupun masyarakat, kepentingan masyarakat sendiri dibagi menjadi beberapa bagian seperti kepentingan lembaga-

(25)

84

lembaga sosial, menciptakan kedamaian dan ketertiban di dalam hubungan masyarakat, menghindari pelanggaran hak yang dilakukan di dalam masyarakat, mensejahterakan masyarakat. Selain kepentingan dari badan hukum dan kepentingan masyarakat hukum juga dibentuk untuk memenuhi dan melindungi kepentingan pribadi seperti kepentingan masing-masing individu, kepentingan keluarga dan melindungi hak-hak yang dimiliki tiap individu. Hukum yang diciptakan ditujukan untuk menciptakan keselarasan di dalam kehidupan manusia dan untuk menciptakan masyarakat yang adil yang artinya menjamin setiap hak dan kewajiban setiap individu dijalankan sebagaimana mestinya sehingga ada ketimpangan yang terjadi antar individu.

Dalam Peraturan Badan pengawasan perdagangan berjangka komoditi tentang ketentuan teknis perilaku pialang berjangka telah diatur sebagaimana seharusnya

(26)

85

pialang berjangka berjangka. Beberapa hal yang seharusnya dilakukan pialang berjangka yaitu: 69

1. kegiatan yang dilakukan oleh pialang berjangka berjangka hanya dilakukan oleh anggota bursa berjangka dan telah memperoleh izin usaha pialang berjangka dari Bappebti;

2. pelaksanaan kegiatan pialang berjangka harus dilakukan oleh wakil pialang berjangka yang sudah memperoleh izin dari Bappebti serta memiliki status pegawai tetap dipialang berjangka tersebut;

3. Hanya wakil pialang berjangka yang berwenang berhubungan langsung dengan calon nasabah atau nasabah, dalam proses penerimaan nasabah, pelaksanaan transaksi kontrak berjangka, kontrak derivatif syariah dan atau kontrak derivatif lainnya.

4. Wakil pialang dalam berhubungan langsung dengan nasabah/ calon nasabah memiliki wewenang seperti menjelaskan dan menawarkan kontrak berjangka, menjelaskan mengenai risiko perdagangan berjangka, menandatangani dokumen pernyataan adanya risiko, menjelaskan peraturan perdagangan (Trading) termasuk mekanisme transaksi, menjelaskan isi dokumen perjanjian pemberian amanat dan menandatangani dokumen perjanjian pemberian amanat.

5. Dalam hal wakil pialang berhalangan sehingga tidak dapat melaksanakan kewenangannya, wakil pialang berjangka yang bersangkutan

69 Peraturan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi Republik Indonesia No. 4 Tahun 2018 Tentang Ketentuan Teknis Perilaku Pialang berjangka

(27)

86

dapat digantikan oleh wakil pialang berjangka lain.

6. Wakil pialang dalam berhubungan langsung dengan nasabah/ calon nasabah wajib:70

a. Mengetahui latar belakang calon nasabah yang mencakup pengetahuan, pengalaman transaksi dibidang perdagangan berjangka dan kemampuan keuangan sehingga diperoleh keyakinan bahwa calon nasabah yang akan diterima merupakan calon nasabah yang layak;

b. Menyampaikan dan menjelaskan dokumen keterangan perusahaan berupa profil perusahaan yang telah disetujui bappebti;

c. Menyampaikan dan menjelaskan dokumen pemberitahuan adanya risiko;

d. Menyampaikan dan menjelaskan dokumen perjanjian permberian amanat;

e. Menjelaskan dan menyampaikan peraturan perdagangan (Trading Rules);

f. Menjelaskan mengenai kontrak yang akan ditransaksikan;

g. Menyampaikan dan menjelaskan dokumen aplikasi pembukaan rekening transaksi, serta memeriksa apakah dokumen tersebut telah diisi seluruhnya secara lengkap oleh nasabah;

h. Memberikan kesempatan kepada calon nasabah untuk melakukan simulasi transaksi perdagangan berjangka, yang dibuktikan dengan pernyataan bahwa calon nasabah telah melakukan simulasi transaksi perdagangan berjangka;

i. Memberikan kesempatan kepada calon nasabah untuk membaca dan mempelajari

70 Ibid., Pasal 3

(28)

87

isi dokumen pemberitahuan adanya risiko dan dokumen perjanjian pemberian amanat;

j. Menandatangani dokumen pemberitahuan adanya risiko;

k. Menandatangani dokumen perjanjian pemberian amanat.

Pada prinsipnya perlindungan nasabah pada perdagangan berjangka salah satunya mengacu pada perjanjian yang dibuat antara nasabah dan pialang berjangka di dalam sistem perdagangan alternatif. Pada perdagangan berjangka setiap perjanjian memiliki metode menyelesaikan suatu sengketa yang terjadi saat adanya perjanjian tersebut, metode yang tersedia yaitu badan arbitrase dan pengadilan negeri, selain itu dalam perjanjian yang terjadi antara perusahaan dan nasabah seharusnya dijelaskan mengenai izin dari perusahaan tersebut, apakah benar perusahaan tersebut memiliki izin untuk menjadi wadah untuk melakukan trading.

Dalam UU No. 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi Pasal 4 menjelaskan

(29)

88

kontrak yang dapat diperdagangkan dalam sistem perdagangan alternatif adalah kontrak antar mata uang dan indeks (saham), selain itu kontrak yang berlaku dan dapat diperjualbelikan merupakan kontrak yang sudah diajukan oleh pialang berjangka dan telah mendapatkan ijin dari BAPPEBTI dan telah ditetapkan dengan keputusan presiden. Setiap kontrak yang akan ditransaksikan juga wajib untuk dilakukan pengkajian terkait kontrak derivatif tersebut.

Saat akan masuk dalam investasi kontrak berjangka dan akan melakukan transaksi, calon nasabah seharusnya menerima informasi dari pialang berjangka terkait adanya risiko pada transaksi kontrak berjangka, sehingga hal ini dapat membuat calon nasabah untuk menentukan apakah hal ini sesuai dengan tujuan dan kondisi finasial dari calon nasabah, hal ini yang akan menimbulkan kepastian untuk melakukan perjanjian dengan pialang berjangka atau tidak.

(30)

89

Perjanjian antara pialang berjangka dan nasabah/investor perdagangan berjangka seharusnya menjadi instrument yang harus diperhatikan secara khusus untuk poin-poin yang terkandung didalam perjanjian dan dipastikan perjanjian tersebut tidak memberatkan baik pihak pertama maupun pihak kedua didalam kontrak.

Untuk memenuhi unsur sebuah perjanjian atau kontrak dianggap sah jika memenuhi Pasal 1320 Kitab Undang- undang Hukum Perdata, yang berisi mengenai syarat sahnya sebuah perjanjian

a. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya b. kecakapan untuk membuat suatu perikatan c. suatu pokok persoalan tertentu

d. suatu sebab yang tidak terlarang

Dalam perjanjian perdagangang berjangka komoditi yang dilakukan antara pialang berjangka dan nasabah pialang berjangka tentu saja terdapat poin-poin hak dan

(31)

90

kewajiban masing-masing pihak. Hak dari pialang berjangka antara lain,

a. Perusahaan berhak untuk melikuidasi posisi nasabah, dengan catatan dana yang ada di dalam rekening nasabah kurang dari standart yang ditentukan;71

b. Berhak untuk menutup sebagian/ membatasi transaksi dari nasabah untuk melindungi nasabah dalam pemenuhan margin, hal ini dapat dilakukan oleh pialang berjangka dengan memberitahukan nasabah atau tidak memberitahukan nasabah;72

c. Menerima ganti kerugian yang diakibatkan oleh transaksi yang dilakukan oleh nasabah, jika dari transaksi yang dilakukan tersebut ternyata dana nasabah tidak dapat digunakan untuk menutup transaksi yang dilakukan. Sehingga penutupan

71 Buku Perjanjian Sistem Perdagnagan Alternatif (SPA) Online Registration PT. Rifan Financindo Berjangka

72 Ibid.,

(32)

91

transaksi mengunakan dana dari pialang berjangka dan wajib diberikan ganti kerugian yang dilakukan oleh nasabah;73

d. Untuk membatasi posisi terbuka kontrak dan nasabah tidak melakukan transaksi melebihi batas yang telah ditetapkan;74

e. Menerima komisi dari transaksi yang dilakukan oleh nasabah.75

Selain hak dari pialang berjangka ada juga kewajiban pialang berjangka yang harus dipenuhi antara lain;76

a. Memberitahukan dan meminta nasabah untuk segera menambah margin

b. Menyampaikan konfirmasi transaksi, laporan rekening, permintaan call margin, dan pemberitahuan lainnya kepada nasabah secara akurat, benar dan secepatnya pada email nasabah dengan waktu maksimal 2x24jam c. Memberitahukan kepada nasabah cara

bertransaksi dalam sistem perdagangan alternatif yang akan dilakukan oleh nasabah

73 Ibid.,

74 Ibid.,

75 Ibid.,

76 Ibid.,

(33)

92

d. Memberitahukan mengenai risiko yang akan dialami oleh nasabah dalam bertransaksi di dalam sistem perdagangan alternatif

Selain hak dan kewajiban dari perusahaan pialang, terdapat juga hak dan kewajiban dari nasabah pialang berjangka yaitu:77

a. Nasabah wajib memelihara/ memenuhi tingkat margin yang harus tersedia di rekening pialang berjangka sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan.

b. Nasabah wajib mengakui hak pialang berjangka untuk membatasi posisi nasabah c. Nasabah wajib memberikan informasi yang

benar dan akurat terkait informasi pribadi yang diminta oleh pialang

d. Nasabah berhak untuk menerima laporan terkait informasi mengenai risiko yang akan dialami oleh nasabah

e. Nasabah berhak untuk menerima konfirmasi terkait transaksi, laporan rekening, permintaan margin call, dan pemberitahuan lainnya.

f. Nasabah berhak untuk memberikan sanggahan terkait laporan yang diberikan oleh perusahaan pialang.

Selain hak dan kewajiban, dalam perjanjian yang dilakukan oleh nasabah dan perusahaan ada beberapa poin yang menurut penulis hal ini seharusnya menjadi tanggungjawab dari salah satu pihak, dalam hal ini seolah-

77 Ibid.,

(34)

93

olah pialang berjangka berusaha melepas tanggung jawabnya untuk memberikan ganti kerugian sesuai dengan UU yang dimana jika kerugian yang dialami oleh nasabah diakibatkan oleh pialang berjangka maka pialang berjangka memiliki kewajiban untuk melakukan ganti kerugian.

Beberapa pasal yang dianggap penulis melepaskan tanggungjawab yaitu:

Pialang berjangka tidak bertanggungjawab atas kegagalan komunikasi/ ketidaktepatan waktu pengiriman amanat atau informasi terkait transaksi yang dilakukan oleh nasabah, perusahaan tidak menjadi informasi dan rekomendasi yang diberikan lengkap dan perlu diverifikasi, serta tidak menjamin keakuratan terkait analisis fundamental atau teknikal, hal ini sangat mungkin menyebabkan kerugian, lalu jika nasabah harus melakukan verifikasi ulang terkait informasi yang disampaikan oleh perusahaan dan perusahaan memberikan informasi yang berbeda, hal ini memiliki kemungkinan besar nasabah

(35)

94

mengalami kerugian.78 Nasabah pialang berjangka mengikuti saran dari business consultant dikarenakan mereka merupakan orang yang menggeluti bidang tersebut, sehingga lebih paham bagaimana keadaan pasar, hal inilah yang menyebabkan nasabah harus memberikan sebagian hasil (komisi) dari tiap transaksi, lalu bagaimana seseorang menerima hak nya dan tidak melakukan kewajibannya dengan benar. Namun hal ini tidak dapat dituntut dikarenakan pada awal perjanjian perusahaan dalam perjanjian tidak memberikan jaminan terkait keakuratan informasi yang diberikan.

Menurut pasal 52 ayat (1), (2), dan (3) Undang- Undang nomor 10 tahun 2011 perubahan atas Undang- Undang nomor 32 tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka dan Komoditi menyatakan bahwa :

Ayat (3) : Dalam hal Pelaksanaan Perdagangan Berjangka secara elektronik sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat dilaksanakan secara langsung oleh Nasabah , Pialang berjangka wajib melaksanakan transaksi setelah adanya perintah dari Nasabah atau kuasanya yang ditunjuk

78 Ibid., Pasal 10

(36)

95

secara tertulis untuk mewakili kepentingan Nasabah yang bersangkutan.

Namun pada prakteknya di lapangan perjanjian online yang dilakukan antara pialang berjangka dan investor (nasabah) terkesan menguntungkan bagi perusahaan pialang. Salah satu pasal dalam perjanjian tersebut contohnya pada pasal 7 berisi: 79

Tidak ada jaminan atas informasi atau rekomendasi (Nasabah mengakui bahwa)

1. Informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh pialang berjangka kepada Nasabah tidak selalu lengkap dan perlu diverifikasi

2. Pialang berjangka tidak menjamin bahwa informasi dan rekomendasi yang diberikan merupakan informasi yang akurat dan lengkap.

3. Informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh Wakil Pialang Berjangka yang satu dengan yang lain mungkin berbeda karena perbedaan analisis fundamental atau teknikal. Nasabah menyadari bahwa ada kemungkinan pialang berjangka dan pihak terafialiasinya memiliki posisi di pasar dan

79 Ibid., Pasal 7

(37)

96

memberikan rekomendasi tidak konsisten kepada nasabah.80

Seharusnya pihak perusahaan memberikan pelatihan terkait metode transaksi agar investor mengetahui proses dan cara bertransaksi, selain itu pihak perusahaan wajib memberikan berita rutin yang disampaikan ketika market dibuka serta menyampaikan analisis fundamental dan teknikal dari WPB (Wakil Pialang Berjangka) atau broker yang menangani investor/ nasabah. Prinsip hukum sebagai perlindungan bagi masyarakat seharusnya dijalankan sebagaimana mestinya sehingga menghasilkan hukum yang benar-benar bertujuan untuk melindungi masyarakat yang ada sehingga sebuah hukum menjadi berfungsi sesuai, dan tidak terjadi kesewenang-wenangan oleh penguasa. Jika sebuah hukum bertumpu pada HAM maka pembatasan terhadap kewenangan penguasa dan ketimpangan antara hak dan kewajiban dari tiap perjanjian.

80 Ivana Laura Paparang, JURNAL LITIGASI (e-Journal), Vol. 21 (2) Oktober, 2020, p.147-167

(38)

97

Perjanjian yang dijalin antara perusahaan dan nasabah dibuat dengan kesepakatan dan perjanjian yang dibuat seharusnya sudah dikaji terlebih dahulu oleh baik perusahaan maupun BAPPEBTI, sehingga perjanjian yang akan disetujui kedua belah pihak tidak memberatkan satu sama lain.

Pada dasarnya kewajiban perlindungan perdagangan berjangka tidak semata-mata hanya menjadi tugas dari BAPPEBTI, namun dibarengi dengan control yang baik dari bursa berjangka untuk menyaring anggota bursa berjangka. Bursa berjangka sendiri memiliki kewajiban yang dimana kewajiban ini merupakan salah satu upaya yang diatur oleh undang-undang untuk melindungi nasabah yang akan bertransaksi, dengan adanya kewajiban bursa berjangka mencatat setiap kegiatan anggota bursa berjangka yang berkaitan dengan transaksi kontrak derivatif yang dilakukan oleh nasabah, menginformasikan harga dari kontrak berjangka/kontrak

(39)

98

derivatif yang diperdagangkan, dan melakukan pemantauan terhadap kontrak berjangka dan anggota bursa berjangka serta melakukan pembekuan dan pemberhentian menjadi anggota jika anggota dari bursa berjangka tidak memenuhi syarat (sesuai yang telah diatur dalam undang- undang). Adanya kewenangan dari bursa berjangka untuk mengevaluasi dan menguji calon bursa berjangka, sehingga yang menjadi anggota bursa berjangka seharusnya sesuai kualifikasi yang telah ditetapkan oleh undang-undang dapat menjadi anggota dari sebuah bursa, hal ini bertujuan untuk melindungi kepentingan nasabah dalam bertransaksi, yang artinya setiap anggota yang telah menjadi anggota bursa berjangka sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.

Selain evaluasi calon anggota bursa berjangka, bursa berjangka juga harus melakukan pengawasan terkait pembukuan serta pencatatan setiap transaksi yang dilakukan oleh anggota bursa, untuk memastikan setiap anggota bursa berjangka masih tetap berada pada

(40)

99

spesifikasi yang telah ditentukan oleh undang-undang.

Melakukan tindakan-tindakan yang dirasa dapat menimbulkan iklim transaksi yang bersih termasuk mencegah terjadinya kemungkinan manipulasi harga.

Hukum dari perjanjian perdagangan berjangka sebenarnya sudah membentuk suatu penguasa dari perdagangan berjangka untuk melindungi nasabah perdagangan berjangka dengan memberikan kewajiban kewajiban dari menteri perdagangan, BAPPEBTI, bursa berjangka, kliring berjangka dan perusahaan pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai perdagangan berjangka, akan tetapi hukum yang dibuat untuk mengatur dan memenuhi perlindungan serta meminimalisir terjadinya manipulasi yang akan terjadi pada nasabah tidak diatur mengikuti perkembangan dari sistem perdagangan alternatif tersebut, sehingga hukum tersebut tidak dapat membentuk hukum yang ada, menurut penulis masyarakat yang membentuk hukum harus berjalan

(41)

100

seperti apa dikarenakan hukum yang dibentuk saat ini terbentuk karena adanya suatu peristiwa yang terjadi dengan adanya kekosongan hukum sehingga dibuatlah sebuah hukum baru, dan hukum yang dibentuk hanya menjadi sarana untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma yang telah dibentuk oleh masyarakat, dan bagaimana seharusnya pemerintah dan penegak hukum seharusnya menanggapi suatu peristiwa.

4. Pengaturan Perlindungan Investor dalam Perdagangan Berjangka di PT. Bursa Berjangka Jakarta

Kegiatan perdagangan berjangka hanya dapat diselenggarakan oleh penyelenggara sistem perdagangan alternative dan peserta sistem perdagangan alternative yang telah mendapatkan persetujuan Kepala Bappebti dan diselenggarakan menggunakan sistem perdagangan dan diawasi dengan sistem pengawasan elektronik yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana telah diatur oleh

(42)

101

Kepala Bappebti. Kontrak derivatif yang akan diperdagangkan dalam SPA wajib dikaji terlebih dahulu oleh bursa berjangka dan harus diusulkan kepada kepala Bappebti untuk mendapatkan persetujuan.81 Didalam perdagangan berjangka selain harus adanya persetujuan Kepala Bappbeti juga diatur mengenai unsur-unsur yang menjadi bagian dari proses perdagangan memiliki kewajiban untuk mempersiapkan dana kompensasi untuk nasabah, hal ini diatur di:

Undang-undang No. 32 Tahun 1997 Pasal 45 yang berbunyi,

(1). Bursa Berjangka wajib menghimpun dana dari Pialang Berjangka untuk Dana Kompensasi.

(2). Selain sumber dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dana Kompensasi dapat pula dihimpun dari sumber sah lain yang disetujui oleh Bappebti.

(3). Dana Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib disimpan dalam rekening yang terpisah dari rekening Bursa Berjangka pada bank yang disetujui oleh Bappebti.

81 Peraturan Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2017 Pasal 2 Ayat (1) - (4)

(43)

102

(4). Jumlah minimum Dana Kompensasi yang wajib dihimpun dan besar kontribusi setiap Anggota Bursa Berjangka yang berkedudukan sebagai Pialang Berjangka ditetapkan oleh Bursa Berjangka dengan persetujuan Bappebti.

(5). Dana Kompensasi yang telah disetorkan tidak dapat ditarik kembali.

Pasal 46

(1). Dana Kompensasi digunakan oleh Bursa Berjangka untuk membayar tuntutan ganti rugi kepada Nasabah yang bukan Anggota Bursa Berjangka yang timbul akibat cedera janji atau kesalahan yang dilakukan oleh Pialang Berjangka.

(2). Penggunaan Dana Kompensasi hanya dapat dipertimbangkan apabila:

a. Nasabah yang dirugikan telah berupaya melakukan penagihan secara langsung kepada Pialang Berjangka yang bersangkutan, tetapi tidak berhasil; atau b. hasil penagihan tidak dipenuhi atau belum

mencukupi jumlah ganti rugi yang selayaknya diterima oleh Nasabah yang bersangkutan.

(3). Pembayaran ganti rugi oleh Bursa Berjangka kepada Nasabah tidak mengurangi kewajiban Pialang Berjangka yang bersangkutan untuk:

a. membayar kembali ganti rugi tersebut kepada Bursa Berjangka; dan

b. membayar kepada Nasabah selisih antara ganti rugi tersebut dan jumlah yang selayaknya diterima apabila penagihan tidak dipenuhi seluruhnya, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b.

(4). Dana yang wajib dibayarkan oleh Pialang Berjangka sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

(44)

103

dapat dituntut sebagai utang Pialang Berjangka yang bersangkutan.

Dijelasakan juga dalam Pasal 47 jika bursa berjangka dinyatakan pailit atau, mengehentikan kegiatan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 32 Tahun 1997 dan peraturan pelaksanaan lainnya, dana kompensasi menjadi kekayaan bursa berjangka yang digunakan untuk memberikan kembali atau membayarkan kembali kewajiban bursa berjangka setelah semua pembayaran tuntutan ganti rugi kepada nasabah atas dana kompensasi tersebut selesai. Selain bentuk perlindungan terhadap kejelasan terkait kompensasi dan ganti kerugian

Dalam undang-undang No. 10 Tahun 2011 menjelaskan dimana tidak semua pihak dapat melakukan kegiatan perdagangan berjangka, setiap pihak yang melakukan dan melaksanakan kegiatan perdagangan berjangka harus melakukan penawaran dengan menjalankan kegiatan rekrutmen, promosi, pelatihan, seminar dan/ atau menghimpun dana margin, dana jaminan

(45)

104

yang dipergunakan untuk tujuan perdagangan berjangka dengan izin dari BAPPEBTI.82 diatur pula terkait kewajiban pialang berjangka yang diatur dalam Pasal 50 yang berbunyi:

(1) Pialang Berjangka wajib mengetahui latar belakang, keadaan keuangan, dan pengetahuan mengenai Perdagangan Berjangka dari Nasabahnya.

(1a) Ketentuan mengenai keadaan keuangan dari Nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Kepala Bappebti.

(2) Pialang Berjangka wajib menyampaikan Dokumen Keterangan Perusahaan dan Dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko serta membuat perjanjian dengan Nasabah sebelum Pialang Berjangka yang bersangkutan dapat menerima dana milik Nasabah untuk perdagangan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya.

(3) Pialang Berjangka dilarang menerima amanat Nasabah apabila mengetahui Nasabah yang bersangkutan:

a. telah dinyatakan pailit oleh pengadilan;

b. telah dinyatakan melanggar ketentuan UndangUndang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya oleh badan peradilan atau Bappebti;

82 Undang-Undang No. 10 Tahun 2011, Op.Cit., Pasal 49 ayat (1a) menjelaskan mengenai larangan setiap pihak untuk melakukan penawaran kontrak rekrutmen, promosi, pelatihan, seminar dan/ atau menghimpun dana margin, dana jaminan yang dipergunakan untuk tujuan perdagangan berjangka dengan izin dari BAPPEBTI.

(46)

105 c. pejabat atau pegawai:

i. Bappebti, Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka; atau

ii. bendaharawan lembaga yang melayani kepentingan umum, kecuali yang bersangkutan mendapat kuasa dari lembaga tersebut.

(4) Pialang Berjangka dalam memberikan rekomendasi kepada Nasabah untuk membeli atau menjual Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya wajib terlebih dahulu memberitahukan apabila ada kepentingan Pialang Berjangka yang bersangkutan.

(5) Nasabah dapat melakukan pengisian, penandatanganan, dan penyampaian dokumen berkaitan dalam kegiatan Perdagangan Berjangka pada sistem elektronik Pialang Berjangka, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai informasi dan transaksi elektronik.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengisian, penandatanganan, dan penyampaian dokumen berkaitan dengan Perdagangan Berjangka pada sistem elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Kepala Bappebti.

Jika pialang berjangka ingin melakukan transaksi kontrak berjangka dari nasabah, maka perusahaan memiliki kewajiban untuk menarik margin dari nasabah untuk jaminan dari transaksi yang akan dilakukan, hal ini diatur pada Pasal 51 Undang-undang No. 10 Tahun 2011. Pialang

(47)

106

berjangka wajib memperlakukan margin milik nasabah termasuk margin yang akan ditambahkan nasabah sebagai dana milik nasabah, dana tersebut disimpan pada rekening terpisah dari pialang berjangka di bank yang telah disetujui oleh Bappebti dan untuk penarikan dana nasabah hanya dapat ditarik dari rekening terpisah, dan segala pembayaran terkait komisi serta biaya lain hanya dapat dilakukan atas perintah tertulis dari nasabah yang bersangkutan. Jika pialang berjangka dinyatakan pailit, dana milik nasabah yang berada didalam penguasaan pialang berjangka tidak dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban pialang berjangka terhadap kreditor.83 Telah diatur juga terkait perilaku pialang berjangka yang tidak boleh dilakukan, dijelaskan pada pasal 52, berbunyi:84

(1) Pialang Berjangka dilarang melakukan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya untuk rekening Nasabah, kecuali telah menerima perintah untuk setiap kali transaksi dari Nasabah atau kuasanya

83 Undang-undang No. 10 Tahun 2011 Pasal 51 ayat 1-6

84 Ibid., Pasal 52

(48)

107

yang ditunjuk secara tertulis untuk mewakili kepentingan Nasabah yang bersangkutan.

(2) Pelaksanaan Perdagangan Berjangka melalui sarana sistem perdagangan elektronik yang diselenggarakan oleh Bursa Berjangka dan/atau Pedagang Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif dilakukan secara langsung oleh Nasabah.

(3) Dalam hal pelaksanaan Perdagangan Berjangka secara elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat dilaksanakan secara langsung oleh Nasabah, Pialang Berjangka wajib melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka setelah adanya perintah dari Nasabah atau kuasanya yang ditunjuk secara tertulis untuk mewakili kepentingan Nasabah yang bersangkutan.

(4) Perintah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib dicatat dan direkam serta disimpan oleh Pialang Berjangka.

(5) Dalam hal tertentu Bappebti dapat menetapkan bahwa Pialang Berjangka dapat pula melakukan transaksi atas Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya untuk rekeningnya sendiri.

(6) Pialang Berjangka wajib mendahulukan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya atas amanat Nasabahnya.

Diatur juga didalam Peraturan Badan Pengawas

Perdagangan Berjangka Komoditi Republik Indonesia No 4 Tahun 2018 Tentang Ketentuan Teknis Perilaku Pialang berjangka Pasal 4 yang menjelaskan perihal larangan/

yang tidak boleh dilakukan oleh pialang berjangka sebagai berikut:

(1) Menerima calon nasabah telah dinyatakan pailit oleh pengadilan

(49)

108

(2) Menerima calon nasabah telah dinyatakan melanggar ketentuan undang-undang dan /atau peraturan lainnya oleh BAPPEBTI atau badan peradilan

(3) Menerima calon nasabah merupakan pejabat atau pegawai dari BAPPEBTI, bursa berjangka, lembaga kliring berjangka, atau bendaharawan dari lembaga yang melayani kepentingan umum, kecuali mendapatkan kuasa dari lembaga tersebut.

(4) Secara langsung atau tidak langsung memperngaruhi calon nasabah atau nasabah dengan memberikan informasi yang menyesatkan untuk melakukan transaksi kontrak berjangka, antara lain: menawarkan pendapatan tetap (Fix Income) atau bagi hasil (Profit Sharing)

(5) Menawarkan kontrak berjangka, kontrak derivatf yang tidak mendapat persetujuan dari Bappebti (6) Menerima nasabah yang sumber dananya berasal dari

beberapa orang yang digabung dalam satu rekening;

(7) Menerima dana nasabah (margin awal) secara tunai (Cash);

(8) Menerima dana nasabah sebelum menandatangani dokumen permberitahuaan adanya risiko dan dokumen perjanjian pemberian amanat;

(9) Menerima meminta atau meminjam kode akses transaksi nasabah (Personal Access Password);

(10) Membuat perjanjian dalam bentuk apapun dengan calon nasabah atau nasabah kecuali perjanjian tersebut diatur dalam peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Republik Indonesia No 4 Tahun 2018;

(11) Menerima kuasa dari nasabah untuk melakukan transasi atas nama nasabah yang bersangkutan; atau (12) Melakukan pengisian aplikasi penerimaan nasabah

secara elektronik online untuk kepentingan dan/atau atas nama calon nasabah.

(50)

109

Selain kewajiban dari perusahaan pialang berjangka diatur juga mengenai kewajiban penasihat berjangka, diatur pada pasal 53 berbunyi :

(1). Penasihat Berjangka berkewajiban mengetahui latar belakang, keadaan keuangan, dan pengetahuan mengenai Perdagangan Berjangka dari kliennya.

(2). Penasihat Berjangka wajib menyampaikan Dokumen Keterangan Perusahaan dan Dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko kepada klien sebelum kedua pihak mengikatkan diri dalam suatu perjanjian pemberian jasa.

(3). Penasihat Berjangka dilarang menarik atau menerima uang dan/atau surat berharga tertentu dari kliennya, kecuali untuk pembayaran jasa atas nasihat yang diberikan kepada klien yang bersangkutan.

(4). Penasihat Berjangka dalam memberikan rekomendasi kepada klien untuk membeli atau menjual Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya wajib terlebih dahulu memberitahukan apabila ada kepentingan Penasihat Berjangka yang bersangkutan.85

Perlindungan nasabah pialang berjangka saat melakukan transaksi kontrak berjangka diatur pada pasal 57 yang berbunyi:

85 Ibid., Pasal 53

(51)

110

(1) Dalam Perdagangan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya setiap Pihak dilarang melakukan atau berusaha melakukan manipulasi melalui tindakan:

a. menguasai sebagian besar sediaan Komoditi secara fisik dan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya dengan posisi beli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam waktu bersamaan;

b. membeli atau menjual Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menyebabkan seolaholah terjadi perdagangan yang aktif atau yang mengakibatkan terciptanya informasi yang menyesatkan mengenai keadaan pasar atau harga Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya di Bursa Berjangka; dan/atau

c. membuat, menyebarkan, dan/atau menyuruh orang lain membuat dan/atau menyebarluaskan pernyataan atau informasi yang tidak benar atau menyesatkan yang berkaitan dengan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya dengan maksud mengambil keuntungan dari timbulnya gejolak harga di Bursa Berjangka akibat tersebarluasnya pernyataan atau informasi tersebut.

(2) Setiap Pihak dilarang:

a. melakukan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak

(52)

111

Derivatif lainnya yang telah diatur sebelumnya secara tidak wajar;

b. menyelesaikan dua amanat Nasabah atau lebih yang berlawanan untuk Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang diperdagangkan di Bursa Berjangka yang dilakukan di luar Bursa Berjangka;

c. secara langsung atau tidak langsung menjadi lawan transaksi Nasabahnya, kecuali:

1. amanat Nasabah telah ditawarkan di Bursa Berjangka secara terbuka; dan 2. transaksi yang terjadi dilaporkan, dicatat,

dan dikliringkan dengan cara yang sama sebagaimana amanat lain yang ditransaksikan di Bursa Berjangka; atau d. secara langsung atau tidak langsung

memengaruhi pihak lain untuk melakukan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya dengan cara membujuk atau memberi harapan keuntungan di luar kewajaran.

Pada pasal 58 dijelaskan adanya larangan untuk nasabah memiliki posisi terbuka atas kontrak berjangka melebihi batas maksimum sebagaimana telah ditetapkan oleh Bappebti. Undang-undang juga memberikan hak untuk para pihak yang berada didalam perdagangan berjangka untuk menyelesaikan perselisihan perdata yang berkaitan dengan perdagangan berajngak di Pengadilan atau melalui

(53)

112

arbitrase, namun sebelum menempuh kedua media tersebut para pihak diharapkan dapat menyelesaikan perselisihan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.86 Diatur pula didalam Undang-undang terkait kewajiban dari bursa berjangka, lembaga kliring, pialang berjangka, penasihat berjangka dan pengelola sentra berjangka pada Pasal 63 UU No.10 Tahun 2011 berisi mengenai:

(1) Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, Penasihat Berjangka, dan Pengelola Sentra Dana Berjangka wajib:

a. menyampaikan laporan secara berkala dan/atau sewaktu-waktu kepada Bappebti;

b. membuat dan menyimpan pembukuan, catatan, dan/atau rekaman atas segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatannya; dan c. menyiapkan pembukuan, catatan, dan/atau

rekaman sebagaimana dimaksud pada huruf b untuk setiap saat dapat diperiksa oleh Bappebti.

(2) Pihak yang memperoleh izin sebagai Wakil Pialang Berjangka, Wakil Penasihat Berjangka, dan Wakil Pengelola Sentra Dana Berjangka serta Pihak yang telah memperoleh persetujuan, dan/atau sertifikat pendaftaran wajib menyampaikan laporan yang terkait dengan Perdagangan Berjangka apabila diminta oleh Bappebti.

86 Undang-Undang No 32 Tahun 1997 Pasal 61

(54)

113

Diatur juga pada Peraturan Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2017 Pasal 17 ayat (3) dan (4) yang mengatur mengenai:

(3) Peserta Sistem Perdagangan Alternatif wajib menyampaikan konfirmasi transaksi kepada Nasabah pada alamat (email) Nasabah sesuai dengan yang tertera dalam dokumen aplikasi pembukaan rekening Nasabah.

(4) Peserta Sistem Perdagangan Alternatif wajib memberikan kesempatan kepada Nasabah untuk memberikan sanggahan paling lama 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam sejak tanggal penerimaan - 23 - konfirmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dan apabila dalam jangka waktu 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam tidak terdapat sanggahan maka konfirmasi transaksi Peserta Sistem Perdagangan Alternatif dianggap benar dan sah.

Selain melakukan adanya kewajiban yang wajib dipenuhi oleh pihak yang terkait didalam perdagangan berjangka diperlukan juga pengujian kelayakan dan kepatutan mengenai akhlak, moral, pengetahuan di bidang perdagangan berjangka komoditi terhadap direksi, dewan komisaris, dan pemegang saham, serta pengendali calon SPA, setelah itu Bursa memberikan hasil wawancara

(55)

114

tersebut kepada kepala Bappebti.87 Dalam menjalankan SPA harus sesuai dengan aturan yang ada, yaitu:

(1) Sistem Perdagangan Alternatif dilaksanakan sebagai berikut:

a. Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif wajib menyediakan sistem perdagangan yang menjamin transparansi harga dan memberikan penawaran harga jual dan beli yang wajar setiap saat selama jam perdagangan;

b. Peserta Sistem Perdagangan Alternatif wajib menggunakan sistem yang disediakan oleh Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif dan menjamin transparansi harga, yang memungkinkan Nasabah memperoleh harga yang wajar;

c. penawaran harga jual dan beli merupakan harga indikatif;

d. seluruh transaksi yang terjadi dalam Sistem Perdagangan Alternatif oleh Penyelenggara dan Peserta Sistem Perdagangan Alternatif wajib dilaporkan ke Bursa Berjangka dan didaftarkan ke Lembaga Kliring Berjangka;

e. Peserta Sistem Perdagangan Alternatif wajib membuat Peraturan Perdagangan (Trading Rules) yang bentuk dan isinya dikaji oleh Bursa Berjangka dan selanjutnya disampaikan oleh Bursa Berjangka kepada Bappebti untuk mendapatkan persetujuan;

f. mekanisme pelaksanaan kliring dan penjaminan atas transaksi yang telah terdaftar di Lembaga Kliring Berjangka, dilakukan sesuai dengan

87 Peraturan Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2017 Pasal 15

(56)

115

Peraturan dan Tata Tertib Lembaga Kliring Berjangka; dan

g. pengaturan teknis lebih lanjut mengenai pelaporan dan pendaftaran transaksi dalam Sistem Perdagangan Alternatif dilakukan oleh Bursa Berjangka bersama dengan Lembaga Kliring Berjangka.

(2) Peraturan Perdagangan (Trading Rules) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Perdagangan (Trading Rules) Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf g, dan wajib disampaikan kepada Nasabahnya.

(3) Peserta Sistem Perdagangan Alternatif dilarang memfasilitasi transaksi antar Nasabah, baik dari Peserta Sistem Perdagangan Alternatif yang sama maupun Peserta Sistem Perdagangan Alternatif yang berbeda.88

Perlindungan yang diberikan oleh peraturan perundang- undangan tidak hanya saat pembentukan sebuah perusahaan dan saat menjalankan transaksi perdagangan, namun juga mengatur terkait jika sebuah perusahaan dibekukan atau dicabut ijin usahanya, diatur didalam Peraturan Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2017 Pasal 18 berbunyi:

88 Ibid., Pasal 24

(57)

116

(1) Dalam hal Peserta Sistem Perdagangan Alternatif dibekukan kegiatan usahanya sebagai Pialang Berjangka dan/atau dibatalkan persetujuannya sebagai Peserta Sistem Perdagangan Alternatif, yang bersangkutan dilarang menambah posisi terbuka untuk Nasabahnya dan hanya dapat melikuidasi posisi terbuka Kontrak Derivatif selain Kontrak Berjangka dan Kontrak Derivatif Syariah yang dimiliki Nasabahnya pada hari diterbitkannya pembekuan kegiatan usaha sebagai Pialang Berjangka dan/atau pembatalan persetujuan sebagai Peserta Sistem Perdagangan Alternatif dari Bappebti.

(2) Dalam hal Peserta Sistem Perdagangan Alternatif dicabut izin usahanya sebagai Pialang Berjangka, Peserta Sistem Perdagangan Alternatif wajib melikuidasi posisi terbuka yang dimiliki Nasabahnya sesuai dengan harga penyelesaian transaksi harian pada hari diterbitkannya pencabutan izin usaha dari Bappebti.

(3) Dalam hal Peserta Sistem Perdagangan Alternatif mengajukan laporan penghentian kegiatan usaha sementara, maka Peserta Sistem Perdagangan Alternatif wajib:

b. mengajukan laporan penghentian kegiatan usaha sementara kepada Kepala Bappebti dalam jangka waktu paling singkat 60 (enam puluh) hari kerja sebelum tanggal penghentian kegiatan usaha sementara;

c. memberitahukan kepada Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif dan Nasabah dalam jangka waktu paling singkat 60 (enam puluh) hari kerja sebelum tanggal penghentian kegiatan usaha sementara; dan

d. memberikan kesempatan kepada Nasabah untuk dapat menutup posisi terbuka Kontrak Derivatif selain Kontrak Berjangka dan Kontrak Derivatif

Referensi

Dokumen terkait

Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah proses mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam

Kasih sayang adalah perasaan halus dan belas kasihan di dalam hati yang membawa kepada berbuat amalan utama, memberi maaf dan berlaku baik. Kasih sayang merupakan sifat

Pertumbuhan berat udang windu yang dicapai pada ke-2 perlakuan ini memperlihatkan laju pertumbuhan harian udang windu lebih tinggi pada polikultur dengan nila merah

Tujuan dari penelitian ini untuk merancang sebuah butler matriks 4x4 dengan perbedaan fasa masing-masing port keluaran sehingga dapat digunakan sebagai pengarahan berkas

Bahwa oleh karena materi permohonan keberatan pemohon yang kami sampaikan ini adalah mengenai keberatan atas hasil pemilu legislatif di Kabupaten Bulukumba yang telah

12 Penanganan pertama cedera karena lingkungan /environmental injury  Penilaian kondisi lingkungan yang berisiko terjadinya cedera (terlalu panas atau terlalu dingin)

Justeru, pengetahuan dan kemahiran mengguna serta mengintegrasikan TMK di tahap awal pendidikan adalah sangat penting dalam membentuk dan menaik taraf pendidikan dalam kalangan

Sedangkan transaksi bilateral atau dikenal dengan over-the-counter (OTC) atau juga dise- but dengan istilah Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) adalah sistem perdagangan yang