• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2014"

Copied!
278
0
0

Teks penuh

(1)

NOTA KESEPAKATAN

ANTARA

PEMERINTAH DAERAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR : 10/KSP/VII/2013

NOMOR : 45/K/DPRD/2013

TANGGAL : 31 JULI 2013

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN 2013

PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

DAERAH

(2)

i

NOTA KESEPAKATAN

ANTARA

PEMERINTAH DAEARAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR : 10/KSP/VII/2013

NOMOR : 45/K/DPRD/2013

TANGGAL: 31 JULI 2013

TENTANG

PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN ANGGARAN 2014

Yang bertanda tangan di bawah ini:

I.

N a m a

: Hamengku Buwono X

J a b a t a n

: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Alamat Kantor

: Komplek Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta

bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta, yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II.

1. N a m a

: H. Yoeke Indra Agung Laksana, SE

J a b a t a n

: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta

Alamat Kantor

: Jl. Malioboro No. 54 Yogyakarta

2. N a m a

: Kol (Purn.) H. Sukedi

J a b a t a n

: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(3)

ii

Alamat Kantor

: Jl. Malioboro No. 54 Yogyakarta

3. N a m a

: Hj. Tutiek Masria Widyo, SE

J a b a t a n

: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta

Alamat Kantor

: Jl. Malioboro No. 54 Yogyakarta

4. N a m a

: Janu Ismadi, SE

J a b a t a n

: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta

Alamat Kantor

: Jl. Malioboro No. 54 Yogyakarta

sebagai pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta, yang

selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan APBD perlu disusun

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD yang disepakati bersama

antara DPRD dengan Pemerintah Daerah, untuk selanjutnya dijadikan sebagai

dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD) Tahun Anggaran 2014.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dan mengacu pada kesepakatan antara DPRD

dan Pemerintah Daerah tentang Kebijakan Umum APBD tahun Anggaran 2014,

para pihak sepakat terhadap Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

APBD yang meliputi Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah

Tahun Anggaran 2014, Prioritas Belanja Daerah, Plafon Anggaran Sementara Per

Urusan dan SKPD, Plafon Anggaran Sementara Program dan Kegiatan, Plafon

Anggaran Sementara Belanja Tidak Langsung, dan Rencana Pengeluaran

Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014.

Secara lengkap Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2014 disusun dalam

Lampiran yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Nota

Kesepakatan ini.

(4)

iii

Demikian Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2014.

Yogyakarta, 31 Juli 2013

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

selaku

PIHAK PERTAMA

HAMENGKU BUWONO X

PIMPINAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

DAERAH DIY

selaku

PIHAK KEDUA

H. YOEKE INDRA AGUNG LAKSANA, SE

KETUA

KOL (PURN.) H. SUKEDI

WAKIL KETUA

Hj. TUTIEK MASRIA WIDYO, SE

WAKIL KETUA

(5)

Halaman

Nota Kesepaatan

i

Daftar Isi

iv

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

B.

Tujuan

C.

Dasar Hukum

D.

Sistematika

RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN

PEMBIAYAAN DAERAH

A.

Rencana Pendapatan

B.

Rencana Penerimaan Pembiayaan

PRIORITAS BELANJA DAERAH

PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN

PROGRAM/KEGIATAN

A.

Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan

Pemerintahan

B.

Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan Non

Keistimewaan

1.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

2.

Dinas Kesehatan

3.

R.S. Grhasia

4.

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM

5.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

6.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

7.

Badan Lingkungan Hidup

8.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat

9.

Dinas Sosial

10.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

11.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

UKM

12.

Badan Kerjasama dan Penanaman Modal

I-1

I-1

I-1

I-2

I-4

II-1

II-1

II-2

III-1

IV-1

IV-1

IV-6

IV-6

IV-27

IV-38

IV-39

IV-52

IV-58

IV-65

IV-71

IV-81

IV-90

IV-97

(6)

BAB V

BAB VI

14.

Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

Masyarakat

15.

Satuan Polisi Pamong Praja

16.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

17.

Biro Tata Pemerintahan

18.

Biro Hukum

19.

Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan

20.

Biro Administrasi Perekonomian dan SDA

21.

Biro Administrasi Pembangunan

22.

Biro Organisasi

23.

Biro Umum, Humas dan Protokol

24.

Sekretariat DPRD

25.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset

26.

Badan Pendidikan dan Pelatihan

27.

Inspektorat

28.

Badan Kepegawaian Daerah

29.

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

30.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

31.

Dinas Pertanian

32.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan

33.

Dinas Pariwisata

34.

Dinas Kelautan dan Perikanan

C.

Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Pegawai,

Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi

Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga

RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH

A.

Rencana Penerimaan Pembiayaan

B.

Rencana Pengeluaran Pembiayaan

PENUTUP

IV-115

IV-121

IV-125

IV-131

IV-137

IV-142

IV-147

IV-150

IV-153

IV-157

IV-162

IV-167

IV-175

IV-179

IV-184

IV-189

IV-194

IV-200

IV-212

IV-219

IV-223

IV-229

V-1

V-1

V-1

(7)

I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara (PPAS) merupakan dokumen yang memuat program prioritas dan

plafon (patokan batas maksimal anggaran) yang diberikan untuk setiap

program dan kegiatan. Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan

yang menjadi kewajiban daerah meliputi prioritas pembangunan daerah dan

Satuan

Kerja

Perangkat

Daerah

(SKPD)

yang

melaksanakan

program/kegiatan. Substansi PPAS/PPAS Perubahan mencerminkan prioritas

pembangunan daerah yang dikaitkan dengan sasaran yang ingin dicapai

termasuk program prioritas dari SKPD tersebut. Plafon anggaran sementara

disusun berdasarkan urusan dan SKPD, program/kegiatan dan belanja tidak

langsung dengan mempertimbangkan rencana pendapatan dan pembiayaan.

Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara mengacu kepada

Kebijakan Umum APBD (KUA) yang selanjutnya dijadikan bahan

pembahasan antara Eksekutif dan Legislatif untuk disepakati dalam bentuk

Nota Kesepakatan tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Provinsi

DIY Tahun 2014. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang telah

disepakati tersebut selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) pada masing-masing SKPD.

B.

TUJUAN

(8)

I - 2

C.

DASAR HUKUM

1.

Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah

Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950

sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang

Nomor 26 Tahun 1959;

2.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

4.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang

Nomor 12 Tahun 2008;

5.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

6.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

7.

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah

Istimewa Yogyakarta;

8.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1950 tentang

berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun 1950;

9.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

10.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;

11.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah;

12.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan telah diubah

kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2011;

13.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

14.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang

(9)

I - 3

15.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2014;

16.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 Tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah ;

17.

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah Provinsi DIY sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun

2008;

18.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun

2007 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta;

19.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat

DPRD Provinsi DIY;

20.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi DIY;

21.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi DIY;

22.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun

2005-2025;

23.

Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2012-2017;

24.

Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;

25.

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 34 Tahun 2012

tentang Standardisasi Harga Barang dan Jasa Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta;

26.

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 78 Tahun 2012

tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2013;

27.

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2013

(10)

I - 4

28.

Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi DIY dengan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah DIY Nomor 9/KSP/VII/2013 dan Nomor

44/K/DPRD/2013 tentang Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah DIY Tahun Anggaran 2014.

D.

SISTEMATIKA

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara DIY Tahun 2014 disusun dengan

sistematika sebagai berikut:

1.

Bab I Pendahuluan

Menguraikan latar belakang, tujuan, dasar hukum dan sistematika

penyusunan PPAS Tahun 2014.

2.

Bab II Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah

Menguraikan target pendapatan dan penerimaan pembiayaan yang

meliputi PAD, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang

sah, serta penerimaan pembiayaan.

3.

Bab III Prioritas Belanja Daerah

Berisi prioritas penggunaan pendapatan dan sumber pembiayaan daerah.

4.

Bab IV Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan

dan Program/Kegiatan

Berisikan plafon anggaran sementara masing-masing urusan dan satuan

kerja dan plafon anggaran sementara berdasarkan program/ kegiatan,

belanja pegawai, bunga, subsidi, bantuan sosial, belanja bagi hasil,

bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.

5.

Bab V Rencana Pembiayaan Daerah

Menguraikan tentang target penerimaan pembiayaan daerah dan

pengeluaran pembiayaan daerah.

(11)

II - 1

RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN

DAERAH

A.

RENCANA PENDAPATAN

Pada Tahun Anggaran 2014 Pendapatan Daerah DIY direncanakan sebesar

Rp2,436 Trilyun. Jumlah tersebut berasal dari PAD sebesar Rp 1,214Trilyun,

Dana Perimbangan sebesar Rp 929,900 Milyar dan Lain-lain Pendapatan

Daerah Yang Sah sebesar Rp 292,185 Milyar. Apabila dibandingkan dengan

target Pendapatan pada APBD Murni Tahun Anggaran 2013 mengalami

kenaikan sebesar Rp149,261 Milyar atau 6,53%. Secara rinci pendapatan

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1.

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi

Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Target PAD pada Tahun Anggaran

2014mengalami kenaikan sebesar 19,72% apabila dibandingkan APBD

Murni Tahun Anggaran 2013, yaitu naik sebesar Rp 199,941 Milyar.

a.

Pajak Daerah

Pajak Daerah terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor (PBB-KB) dan Pajak Air Permukaan (PAP).

Pada Tahun Anggaran 2014 pajak daerah direncanakan sebesar Rp

1.088,908Milyar atau mengalami kenaikan sebesar 23,01 % dari target

APBD Murni Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp 203,691 milyar.

b.

Retribusi Daerah

Retribusi Daerah terdiri dari Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa

Usaha dan Retribusi Perizinan Tertentu.

(12)

II - 2

Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

pada APBD Murni tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp 36,328 milyar

sedangkan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp 40,407 Milyar,

naik sebesar Rp 4,079Milyar atau 11,23 %.

2.

Dana Perimbangan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Dana

Perimbangan terdiri dari:

1) Dana Bagi Hasil

2) Dana Alokasi Umum; dan

3) Dana Alokasi Khusus.

Target penerimaan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp

929,900Milyar apabila dibandingkan dengan APBD Murni Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp 961,191Milyar mengalami penurunan sebesar

Rp 31,290 milyar atau 3,26%.

3.

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah merupakan pos pendapatan

dari penerimaan PAD yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah dan

retribusi daerah. Pada APBD Murni Tahun Anggaran 2013 dianggarkan

sebesar Rp 51,107 milyar, sedangkan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar

Rp 48,197 milyar, turun sebesar Rp 2,910 milyar atau 5,69%.

B.

RENCANA PENERIMAAN PEMBIAYAAN

Pada Tahun Anggaran 2014 penerimaan pembiayaan ditargetkan dari Sisa

Lebih Perhitungan Anggaran Tahun yang lalu (SiLPA), sebesar Rp 270,755

Milyar, dan dari biaya penyusutan kendaraan sebesar Rp 1,116 Milyar

sehingga total rencana penerimaan pembiayaan Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp 271,871 Milyar.

(13)

II - 3

Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun 2014

U R A I A N

TARGET (Rp)

DASAR HUKUM

1

2

3

PENDAPATAN DAERAH

2.436.116.438.328,50

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

1.214.030.926.056,50

Pajak Daerah

1.088.908.544.000,00

UU Nomor 28 Tahun 2009 dan Perda Nomor 3 Tahun 2011

Retribusi Daerah

36.517.548.218,00

UU Nomor 28 Tahun 2009; Perda Nomor 11 Tahun 2011; Perda 12 Tahun

2011; danPerda Nomor 13 Tahun 2011

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan

40.407.499.191,50

Perda Nomor 15 Tahun 2011

Lain-lain PAD yang Sah

48.197.334.647,00

Dana Perimbangan

929.900.634.022,00

Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

101.565.866.022,00

Dana Alokasi Umum

828.334.768.000,00

Dana Alokasi Khusus

-

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

292.184.878.250,00

Hibah

5.755.586.250,00

Dana Darurat

-

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya

-

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

286.429.292.000,00

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya

-

Dana Keistimewaan

-PEMBIAYAAN (Netto)

221.271.003.190,50

(14)

II - 4

1

2

3

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun yang

lalu (SilPA)

271.871.003.190,50

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

PP Nomor 58 Tahun 2005 dan Pergub Nomor 33 Tahun 2010

Penerimaan dari Biaya Penyusutan Kendaraan

1.116.069.024

Perjanjian Kerjasama antara Pemprov DIY dengan PT. Jogja Tugu Trans

Nomor: 34/PERJ/GUB/XI/2008

Nomor: 130/JTT/G/XI/2008

Pengeluaran Pembiayaan

50.600.000.000,00

Penyertaan Modal

50.600.000.000,00

(15)
(16)

III-1

PRIORITAS BELANJA DAERAH

Berdasarkan kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan dan

Pembiayaan (Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan

untuk dibelanjakan adalah sebesar Rp 2,657 Trilyun.

Kemampuan pendanaan

tersebut digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung sebesar Rp

1.026,595 Milyar,

terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp 529,533 Milyar, Hibah

sebesar Rp 25,182 Milyar, Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp 5 Milyar, Belanja

Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota Dan Pemerintah Desa sebesar Rp

80,663 Milyar, Belanja Bagi Hasil Kabupaten/Kota sebesar Rp 371,218 Milyar

dan Belanja Tak Terduga sebesar Rp 15 Milyar. Belanja Langsung sebesar Rp

1,631 Trilyun (meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang & Jasa serta Belanja

Modal) digunakan untuk mendanai program/kegiatan yang dijabarkan dalam

Urusan Wajib dan Urusan Pilihan sesuai dengan Prioritas Pembangunan.

Belanja daerah digunakan untuk membiayai program/kegiatan prioritas

pembangunan daerah dan pendukungnya di belanja tidak langsung. Tema

pembangunan DIY pada Tahun 2014 adalah:

Memantapkan Perekonomian

Daerah dan Stabilitas Sosial Politik Menuju Daerah Istimewa Yogyakarta yang

Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera

.

Untuk

mendukung pelaksanaan tema pembangunan tersebut dan pencapaian visi jangka

panjang dan jangka menengah DIY, serta sinkronisasi prioritas Pembangunan

Nasional, maka prioritas pembangunan daerah DIY Tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

1.

Reformasi birokrasi dan tata kelola

2.

Pendidikan

3.

Kesehatan

4.

Penanggulangan Kemiskinan

5.

Ketahanan Pangan

6.

Infrastruktur

7.

Iklim Investasi dan Usaha

8.

Energi

9.

Lingkungan Hidup dan Bencana

10.

Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik

(17)

III-2

Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2014 adalah meningkatnya standar

hidup masyarakat, yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator

pembangunan, yaitu pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, angka

kematian bayi, angka harapan hidup serta pengangguran.

Target untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Buku III RKP Tahun 2014

tersebut ditunjukan dalam tabel indikator sasaran sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Sasaran Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan dan Pengangguran di DIY

Tahun 2014

Sumber: RKP 2014 Buku III

Keterangan: 1) Pertumbuhan Ekonomi: persentase laju perubahan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB).

2) Kemiskinan: persentase jumlah penduduk miskin terhadap total

jumlah penduduk.

3) Pengangguran: persentase jumlah pengangguran terbuka

terhadap total angkatan kerja.

Tabel 3.2.

Sasaran Angka Kematian Bayi, Angka Harapan Hidup Dan Rata-Rata

Lama Sekolah di DIY Tahun 2014

Sumber: RKP 2014 Buku III

Keterangan: 1) Angka Kematian Bayi: jumlah bayi yang meninggal sebelum

mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup.

2) Rata-rata Lama Sekolah: rata-rata jumlah tahun yang

dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk

menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah

dijalani.

3) Angka Harapan Hidup: perkiraan lama hidup rata-rata

penduduk.

Provinsi

Pertumbuhan Ekonomi

1)

(%)

Kemiskinan

2)

(%)

Pengangguran

3)

(%)

DI Yogyakarta

6,20

6,90

11,87

2,70

1,30

Provinsi

Angka Kematian

Bayi

1)

Rata-rata Lama

Sekolah

2)

Umur Harapan

Hidup

3)

(18)

III-3

Tabel 4.3.

Prioritas, Sasaran dan Program Pembangunan Tahun 2014

No

Prioritas

Sasaran

Uraian Indikator

Target

Program

1

2

3

4

5

6

1

Reformasi Birokrasi dan

Tata Kelola

Akuntabilitas kinerja

pemerintah daerah

meningkat

Bidang SG, PAG, dan TKD

yang memiliki kepastian

hukum

9229 bidang

Program Pengembangan

Sistem Informasi Pertanahan

dan Sistem Pendaftaran

Pertanahan

Jumlah Kab./Kota yang telah

terbentuk Community

Policing

20%

Program Peningkatan

Kewaspadaan Dini dan

Pembinaan Masyarakat

Jumlah unit kerja yang

menerapkan ISO dan Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM)

2 unit

Program Peningkatan

Pelayanan Publik

jumlah UTTP yang ditera dan

ditera ulang

228,000 -

Program Perlindungan

Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan

Penguatan jaringan IT di

Pemda DIY

60%

Program Pengembangan

Sarana Prasarana Teknologi

Informasi

Peningkatan Cakupan

Pengelolaan Arsip SKPD

Pemerintah Daerah DIY

berkategori Baik

(19)

III-4

1

2

3

4

5

6

Peningkatan layanan

unggulan DGS per urusan

11 urusan/bidang

Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan

Media Massa

Penurunan kasus pekat

315 kasus

Program Peningkatan

Pemberantasan Penyakit

Masyarakat

Penurunan kasus

pelanggaran Perda

260 kasus

Program Peningkatan

Keamanan dan Kenyamanan

Lingkungan

Penurunan kasus tindak

kriminal

964 kasus

Program Pemeliharaan

Kantramtibmas Dan

Pencegahan Tindak Kriminal

Penyebarluasan Informasi

Pembangunan bagi

masyarakat

65%

Program fasilitasi, pembinaan,

Pengendalian frekuensi dan

Informasi Publik

Persentase capaian realisasi

pelaksanaan

program/kegiatan

94%

Program Pengendalian

Pembangunan Daerah

Persentase data

perencanaan pembangunan

yang dapat diakses

70%

Program Pengembangan

Data/Informasi

Persentase dokumen hasil

analisis kebijakan yang

dijadikan bahan kebijakan

(20)

III-5

1

2

3

4

5

6

Persentase keanggotaan

perempuan dalam organisasi

politik

10%

Program Pendidikan Politik

Bagi Perempuan

Persentase kelancaran

Penyelenggaran Pelayan

Pimpinan

90%

Peningkatan Pelayanan

Kedinasan Kepala Daerah/

Wakil Kepala Daerah

Persentase kelembagaan

yang efektif dan efisien

80%

Program Peningkatan

Kapasitas Kelembagaan

Daerah

Persentase kelengkapan data

perencanaan yang tersedia

96%

Program Pengembangan

Statistik Daerah

Persentase kesenjangan

capaian rencana jngka

menengah dg realisasi th-an

di bid Pemeritah

23,85%

Program Perencanaan

Pembangunan Pemerintahan

Persentase kesenjangan

pencapaian rencana jangka

menengah dg realisasi

tahunan Bid Perekonomian

23,85%

Program Perencanaan

Pembangunan Perekonomian

Persentase kesenjangan

pencapaian rencana jangka

menengah dg realisasi

tahunan di bid sarpras

(21)

III-6

1

2

3

4

5

6

Persentase kesenjangan

pencapaian rencana jangka

menengah dg realisasi

tahunan di bid sobud

23,85%

Program Perencanaan

Pembangunan Sosial Budaya

Persentase kesenjangan

pencapaian sasaran rencana

jangka menengah dengan

realisasi tahunan

23,85%

Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

Persentase kesepakatan

kerjasama yang

ditindaklanjuti ke dalam

perjanjian kerjasama

60%

Program Peningkatan

Kerjasama Antar Daerah

Persentase Ketepatan waktu

pelantikan PAW anggota

DPRD dan pelantikan

Gubernur/Wagub

100%

Program Optimalisasi

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Persentase Partisipasi dalam

Pemilu

70%

Program Pendidikan Politik

Masyarakat

Persentase Pelaksanaan

Sistem Managemen Mutu

ISO 9001:2008

82%

Program Pembinaan Dan

Pengembangan Aparatur

Persentase Pencapaian

penelitian dan

pengembangan

(22)

III-7

1

2

3

4

5

6

Persentase penduduk yang

ber-KTP (NIK)

87%

Program Penataan

Administrasi Kependudukan

Persentase Penyelesaian

Permasalahan

Penyelenggaran Urusan

Kab/Kot dan Provinsi

100%

Program Penataan Daerah

Otonomi Baru

persentase PNS yang

mengikuti diklat

100%

Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

persentase PNS yang

mengikuti diklat

22,50%

Program Peningkatan

Pendidikan Kedinasan

Persentase profil desa sesuai

standar

55%

Program Peningkatan

Kapasitas Pemberdayaan

Pemerintah Desa

Persentase prolegda yang

terselesaikan

93%

Program Peningkatan

Kapasitas Lembaga

Perwakilan Rakyat Daerah

Persentase rancangan

produk hukum yang

terselesaikan

100%

Program Penataan Peraturan

Perundang-undangan

Persentase Tindak lanjut atas

klarifikasi dan konsultasi

rancangan Produk hukum

Kab/Kota

(23)

III-8

1

2

3

4

5

6

Persentase unit kerja yang

menerapkan sistem

administrasi naskah dinas

terpadu

35%

Program Optimalisasi

Pemanfaatan Teknologi

Informasi

Prosentase Kecamatan yang

memiliki sistem informasi

pertanahan terpadu

40 kecamatan

Program Penataan

Penguasaan, Pemilikan,

Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah

Prosentase konflik

pertanahan yang

terselesaikan

20 .

Program Penyelesaian

Konflik-konflik Pertanahan

Prosentase disiplin aparatur

100%

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Prosentase Kelancaran

pindah dan purna PNS

100%

Program Fasilitasi

Pindah/Purna Tugas PNS

Prosentase pelayanan

administrasi perkantoran

100%

Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Prosentase pemberian

layanan hukum terhadap

aduan/pengajuan

permasalahan hukum yang

diterima

100%

Program Fasilitasi Bantuan

Dan Layanan Hukum

Prosentase peningkatan

pemanfaatan arsip sebagai

sumber informasi

(24)

III-9

1

2

3

4

5

6

Prosentase penyediaan dan

pemeliharaan sarana dan

prasarana aparatur

100%

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

Prosentase tindaklanjut

pelaksanaan diklat atas

kesepakatan pengiriman

peserta diklat dari luar DIY

100 jenis, 3 jenis

Program Peningkatan

Kerjasama Kediklatan Antar

Daerah

Akuntabilitas pengelolaan

keuangan daerah meningkat

Peningkatan pengelolaan

keuangan kabupaten/kota

sesuai peraturan

perundangan yang berlaku

100%

Program Pembinaan Dan

Fasilitasi Pengelolaan

Keuangan Kabupaten/ Kota

Persentase Aset daerah yang

dioptimalkan

10%

Program Pengembangan

Investasi dan Aset Daerah

Persentase pendapatan

BUMD terhadap penyertaan

modal

22 `

Program pengembangan dan

Pembinaan BUMD serta

Lembaga Keuangan Mikro

Persentase Peningkatan PAD

10,04%

Program Peningkatan Dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

Persentase penyimpangan

pada obyek pemeriksaan

(25)

III-10

1

2

3

4

5

6

Prosentase peningkatan

profesionalisme pemeriksa

100%

Program Peningkatan

Profesionalisme Tenaga

Pemeriksa Dan Aparatur

Pengawasan

Prosentase terlaksananya

pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

100%

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Persentase PNS pengelola

keuangan dan aset yang

menguasai operasional SIPKD

100%

Program Peningkatan

Kapasitas Keuangan

Pemerintah Daerah

2

Pendidikan

Aksesibilitas Pendidikan

Meningkat

Jumlah masyarakat yang

mendapatkan layanan atau

pembinaan olaharaga

2100 Orang

Program Pembinaan dan

Pemasyarakat Olahraga

Jumlah Sentra

Pemberdayaan Pemuda

12 sentra

Program Peningkatan Peran

Serta Kepemudaan

Peningkatan fasilitas sarana

prasarana pemuda dan

olahraga

5 unit

Program Peningkatan Sarana

Prasarana Pemuda Dan

Olahraga

Peningkatan partisipasi

pemuda dalam organisasi

kepemudaan

39 Organisasi

Program Pemberdayaan Dan

Pengembangan Pemuda

Persentase kinerja

pemerataan dan perluasan

pendidikan Dasar

(26)

III-11

1

2

3

4

5

6

Persentase kinerja

pemerataan dan perluasan

pendidikan Menengah (SMA,

MA, SMK)

81,35%

Program Pendidikan

Menengah

Prosentase kinerja pelayanan

PKPLK

70,78%

Program Pendidikan Khusus

dan Pendidikan Layanan

khusus

Daya saing Pendidikan

Meningkat

APK PAUD

82%

Program Pendidikan Anak

Usia Dini

Cakupan Peningkatan

Prestasi Cabang Olahraga

23 medali

Program Peningkatan Prestasi

Olah Raga

Jumlah produk PT dan

Lembaga riset yang

diaplikasikan

5%

Program Sinergitas

Pendidikan terhadap

Pembangunan

Peningkatan layanan fasilitasi

pendidikan tinggi

274.000 Orang

Program Pendidikan Tinggi

Persentase kinerja

peningkatan mutu

pendidikan

74,47%

Program manajemen

Pelayanan pendidikan

Persentase satuan

pendidikan yang

menerapkan model

pendidikan berbasis budaya

(27)

III-12

1

2

3

4

5

6

Persentase satuan

pendidikan yang

mengimplementasikan

model unggulan mutu

pendidikan

5%

Program Pengembangan

Unggulan Mutu Pendidikan

Presentase Satuan

Pendidikan yang menerapkan

pembelajaran berbasis TIK

45%

Program akselerasi

pengembangan pendidikan

terkemuka

Prosentase lulusan

pendidikan menengah yang

terserap dalam dunia kerja

5%

Program Peningkatan

Pelayanan Pendidikan Pada B

L U D

Peningkatan melek huruf

masyarakat

Peningkatan jumlah

perpustakaan desa di DIY

25%

Pengembangan dan

Pembinaan perpustakaan

Peningkatan layanan

pendidikan non formal dan

informal

7000 Orang

Program Pendidikan Non

Formal dan Informal

Persentase Peningkatan

fasilitas perpustakaan

45%

Program Pengembangan

Sarana dan Prasarana

Perpustakaan

Porsentase peningkatan

pemustaka

18%

Pengembangan budaya baca

3

Kesehatan

Harapan Hidup Masyarakat

Meningkat

Jumlah Puskesmas Mampu

Memberikan Layanan Pada

Usila (PSU)

(28)

III-13

1

2

3

4

5

6

Layanan Jaringan Air

LimbahTerpusat di KPY

15.000 SR

Program Pengembangan

Pengelolaan Air Limbah

Peningkatan Kualitas

Lingkungan Permukiman

yang difokuskan wilayah

kecamatan miskin

19,60%

Program Pengurangan

Kawasan Kumuh

Persentase Cakupan Desa /

Kelurahan Siaga yang Aktif

62%

Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Persentase cakupan

kepersertaan program

jaminan kesehatan

bersubsidi dan mandiri

40,25%

Program Pembiayaan

kesehatan

Persentase Cakupan

Kepesertaan Program

Jaminan Kesehatan Semesta

yang dikelola oleh Bapel

Jamkesos

65,23%

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Pada

BLUD Bapeljamkesos

Persentase Cakupan

Kunjungan Neonatus

Pertama (KN1)

98,25%

Program Pembinaan

Kesehatan Bayi dan Balita

Persentase Cakupan

Penjaringan Kesehatan Siswa

Sekolah

98%

Program Pembinaan

(29)

III-14

1

2

3

4

5

6

Persentase cakupan

persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

98%

Program Pembinaan

Kesehatan Ibu

Persentase Cakupan peserta

KB aktif

71,60%

Program Keluarga Berencana

dan Keluarga Sejahtera

Persentase Cakupan PUS

yang istrinya berusia

dibawah 20 tahun

31,12%

Program Kesehatan

Reproduksi Remaja

Persentase Kabupaten/Kota

yang Menyelenggarakan

Program Kabupaten/Kota

Sehat

80%

Pengembangan Lingkungan

Sehat

Persentase mutu pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan

56,16%

Program Pelayanan Kesehatan

dasar dan rujukan

Persentase Pelayanan panti

Asuhan / Jompo Sesuai

Standar Pelayanan

2,07%

Program Pembinaan Panti

Asuhan/ Panti Jompo

Persentase Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

60,90%

Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Persentase Penduduk

Berakses Air Minum

(30)

III-15

1

2

3

4

5

6

Persentase penerapan sistem

pengelolaan sampah ramah

lingkungan

55%

Program Pengelolaan

Persampahan

persentase penerimaan

Jaminan, Perlindungan,

Rehabilitasi dan

pemberdayaan sosial

4,90%

Program Pembinaan para

Penyandang Disabilitas dan

Trauma

persentase perlindungan dan

jaminan sosial bagi lanjut

usia terlantar

7,85%

Program Pelayanan dan

Perlindungan Lanjut Usia

Terlantar

persentase perlindungan dan

rehabilitasi sosial anak yang

mengalami permasalahan

sosial

7,55%

Program Pelayanan dan

Perlindungan Anak

bermasalah sosial

Persentase perusahaan yang

melaksanakan K3 sesuai

dengan standar/ peraturan

22%

Program Pelayanan

Pengawasan Lembaga

Ketenagakerjaan

Prevalensi Balita Gizi Kurang

9,30%

Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

Rasio kekerasan terhadap

anak

0,23 .

Program Peningkatan Kualitas

Hidup dan Perlindungan Anak

Rasio kekerasan terhadap

perempuan

(31)

III-16

1

2

3

4

5

6

4

Penanggulangan

Kemiskinan

Kesenjangan pendapatan

Masyarakat Menurun

Jumlah KK yang ditempatkan

Sesuai Surat Pemberitahuan

Pemberangkatan (SPP)

150 KK

Program Pengembangan

Wilayah Transmigrasi

Jumlah Koperasi Aktif

2.207 unit

Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi

Jumlah Surat Persetujuan/Ijin

Prinsip

347 buah

Program Peningkatan

Promosi, Kerjasama dan

pemerataan pertumbuhan

Investasi

Jumlah Wirausaha UMKM

Baru

130 UMKM

Program Pengembangan

Kewirausahaan Dan

Keunggulan Kompetitif Usaha

Kecil Menengah

Nilai Investasi (RP)

7.839.000.000.000

Rupiah

Program Peningkatan Iklim

Investasi dan Realisasi

Investasi

Peningkatan jumlah

kelompok wirausaha muda

345 kelompok

Program Peningkatan Upaya

Penumbuhan Kewirausahaan

Dan Kecakapan Hidup

Pemuda

Peningkatan luas kawasan

budidaya air laut, air payau,d

an air tawar

(32)

III-17

1

2

3

4

5

6

Persentase Cakupan

Partisipasi dan Keswadayaan

Masyarakat

34%

Program Peningkatan

Partisipasi Masyarakat Dalam

Membangun Desa

Persentase Cakupan

Pembinaan Lembaga

Masyarakat

38,94%

Program peningkatan

keberdayaan masyarakat

perdesaan

Persentase desa yang

mendapatkan informasi

pelayanan kesejahteraan

sosial

38%

Program Peningkatan kualitas

informasi kesejahteraan

Sosial.

Persentase Jumlah Keluarga

Pra Sejahtera dan Keluarga

Sejahtera I

44,60%

Program Peningkatan

Kesejahteraan Keluarga

Persentase keberfungsian

sosial bagi Korban tindak

kekerasan & pekerja migran

5,95%

Program Perlindungan dan

Pemberdayaan bagi Korban

Tindak Kekerasan, Pekerja

Migran bermasalah Sosial

Persentase keberfungsian

sosial bagi Tuna Sosial

3,77%

Program Pembinaan Eks

Penyandang Penyakit Sosial

(Eks Narapidana, PSK,

Narkoba dan Penyakit Sosial L

Persentase Kelompok Bina

Keluarga percontohan

(33)

III-18

1

2

3

4

5

6

Persentase pemberdayaan

sosial keluarga miskin dan

fakir miskin

9,33%

Program Pemberdayaan Fakir

Miskin dan Penyandang

Masalah Kesejahte

Persentase PSKS dalam usaha

kesejahteraan sosial

66,40%

Program Pemberdayaan

Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS)

5

Ketahanan Pangan

Pendapatan dan ketahanan

pangan masyarakat

meningkat

Jumlah IKM

80.665 IKM

Program Pengembangan IKM

Jumlah IKM Industri Kreatif

33.964 IKM

Program Pembinaan dan

Pengembangan Industri

Kreatif

Jumlah SIUP

44.666 -

Program Peningkatan Efisiensi

Perdagangan Dalam Negeri

Jumlah UKM (unit usaha)

228.769 unit

usaha

Program Penciptaan Iklim

Usaha Kecil Menengah yang

Kondusif

Ketersediaan dan cadangan

pangan

290 `

Peningkatan ketersediaan dan

cadangan pangan

Komoditas olahan memenuhi

jaminan mutu

(34)

III-19

1

2

3

4

5

6

Konsumsi ikan per kapita

serta angka ketersediaan

konsumsi 14,91

ketersediaan

27,17

kg/kapita/thn

Program Optimalisasi

Pengelolaan dan Pemasaran

Produksi Perikanan

Nilai Ekspor (Juta US$)

151.72 US$

Program Peningkatan dan

Pengembangan Ekspor

Nilai produksi IKM (Juta Rp)

3.187.398.897

Rupiah

Program Peningkatan

Kemampuan Teknologi

Industri

NTP sektor perikanan

115,42 sektor

Program Peningkatan Kualitas

SDM dan Kelembagaan

Perikanan dan Kelautan

NTP sektor perkebunan

125,86 .

Program Pengembangan

Agribisnis Perkebunan

Peningkatan Kualitas

Penyuluh

61%

Program Pemberdayaan

Penyuluh Pertanian

Peningkatan populasi

peternakan

16.223.400 ekor

Program Peningkatan

Produksi Hasil Peternakan

Peningkatan produksi Hasil

Hutan

4,70%

Program Pemanfaatan Potensi

Sumber Daya Hutan

Peningkatan produksi

perikanan budidaya

(35)

III-20

1

2

3

4

5

6

Peningkatan produksi

perikanan tangkap

6.130 ton

Program Pengembangan

Perikanan Tangkap

Peningkatan produksi

pertanian hortikultura

216831,8 ton

Program Peningkatan

Produksi Hortikultura

Peningkatan produksi

pertanian tanaman pangan

2.200.000 ton

Program Peningkatan

Produksi Tanaman Pangan

Penurunan jumlah Desa

Rawan Pangan

48 Desa

Peningkatan penanganan

daerah rawan pangan

Penurunan luas lahan kritis

27.000 Ha

Program Rehabilitasi Hutan

dan Lahan

Persentase Besaran kasus

yang diselesaikan dengan

Perjanjian Bersama (PB)

46%

Program Pelayanan

Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial

Persentase Besaran tenaga

kerja yang diterima di dunia

usaha dan dunia industri

40%

Program Peningkatan Kualitas

dan Produktivitas Tenaga

Kerja

Persentase Besaran tenaga

kerja yang mendapatkan

pelatihan berbasis

kompetensi

46%

Program Peningkatan mutu

pelayanan lembaga

ketenagakerjaan

Persentase ketersediaan

informasi pasokan, harga,

dan akses pangan

(36)

III-21

1

2

3

4

5

6

Persentase Lembaga

ekonomi pedesaan yang aktif

33,08%

Program pengembangan

lembaga ekonomi pedesaan

Persentase Partisipasi

Perempuan di Lembaga

Swasta

95,40%

Program Peningkatan

Partisipasi Ekonomi

Perempuan

Persentase pembinaan

organisasi perempuan

46%

Program Penguatan

Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender

Persentase pencari kerja

terdaftar yang ditempatkan

46%

Program Peningkatan

Kesempatan Kerja

Persentase Pengawasan dan

Pembinaan Keamanan

Pangan

78%

Penganekaragaman konsumsi

dan keamanan pangan

Persentase peningkatan NTP

sektor pertanian (tanaman

pangan, hortikultura,

peternakan)

1,70%

Program Peningkatan Kualitas

SDM dan Kelembagaan Petani

Persentase peningkatan

Produksi perkebunan

98.200 ton

Program Peningkatan

Produksi Perkebunan

Rasio partisipasi perempuan

penentu kebijakan publik di

lembaga pemerintah

0,536 .

Program Peningkatan Peran

Serta dan Kesetaraan Gender

dalam Pembangunan

6

Infrastruktur

Meningkatnya layanan

publik bagi masyarakat

Berfungsinya Sarana dan

Prasarana Perhubungan

(37)

III-22

1

2

3

4

5

6

Cakupan jalan dan jembatan

yang diinspeksi

100%

Program Inspeksi Kondisi

Jalan dan Jembatan

Kinerja Pembinaan unit

Pengujian Kendaraan

Bermotor

100%

Program Peningkatan Kelaikan

Pengoperasian Kendaraan

Bermotor

Kinerja Pengendalian dan

Pengawasan Keselamatan

Transportasi

100%

Program Pengendalian dan

Pengawasan Keselamatan

Transportasi

Load factor Penumpang

Angkutan Umum Perkotaan

Yogyakarta

32,50%

Program Peningkatan

Pelayanan Angkutan

Penerapan manajemen

lalulintas perkotaan berbasis

kawasan

16,80%

Program Peningkatan

Manajemen dan Rekayasa

Lalulinta

Penerapan sistem parkir

terintegrasi moda perkotaan

yogyakarta

40%

Program Pembangunan

Sarana dan Prasarana

Perhubungan

Pengendalian sistem simpang

bersinyal di perkotaan

yogyakarta

40%

Program Pengaturan Sistem

Simpang Bersinyal

Peningkatan dukungan

fasilitas keselamatan

Lalulintas Jalan

(38)

III-23

1

2

3

4

5

6

Peningkatan jumlah

sertifikat/laporan hasil uji

dalam pelayanan jasa

laboratorium pengujian

81.25 %

Program Pelayanan Jasa

Pengujian

Peningkatan Pelayanan

Transportasi antar Moda

35%

Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan

Persentase Ketersediaan

Obat Esensial Generik di

Fasyankes dasar

57%

Program Sediaan Farmasi,

Perbekalan Kesehatan dan

Pengawasan Makanan

Persentase Penderita jiwa

yang dirawat di RSJ Grhasia

70,88%

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan pada

BLUD RSJ Grhasia

Presentase mutu pelatihan

kesehatan dan isntitusi diklat

kesehatan

70%

Program Pelatihan Kesehatan

dan Peningkatan mutu diklat

Kesehatan

Prosentase keandalan

bangunan gedung negara

sesuai dengan peraturan

yang berlaku

82%

Program Pembangunan dan

Pengelolaan Bangunan

Gedung dan Lingkungan

Prosentase Peningkatan

Performance / Kinerja Jasa

Konstruksi

(39)

III-24

1

2

3

4

5

6

Terwujudnya pemeliharaan

sarana prasarana di UPT, RS

dan Jaringannya

100%

Program Pemeliharaan Sarana

Dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit

Jiwa/Rumah Sakit

Paru-Paru/Rumah S

Terwujudnya pengadaan,

peningkatan sarana

prasarana di UPT, RS dan

jaringannya

100%

Program Pengadaan,

Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit

Jiwa/Rumah Sakit Paru-Pa

7

Iklim Investasi dan Usaha

kunjungan wisatawan,

investasi dan pengembangan

industri serta UKM

meningkat

Jumlah daya tarik wisata

87 DTW

Program Pengembangan

Destinasi Pariwisata

Jumlah Desa Wisata

75 Desa

Program Pengembangan Desa

Wisata

Jumlah Kunjungan

Wisatawan di Daerah Tujuan

Wisata

14.595.763 Orang Program Pengembangan

Pemasaran Pariwisata

Jumlah Pokdarwis

81 kelompok

Program Pengembangan

Kemitraan

Kebudayaan Persentase nilai

budaya, adat& tradisi yang

digali,direvitalisasi,

diaktualisasi

(40)

III-25

1

2

3

4

5

6

Peningkatan jumlah

dokumen perijinan tangkap

dan budidaya

300 dokumen

Program Peningkatan

Kesadaran dan Penegakan

Hukum dalam Pendayagunaan

Sumberdaya Laut

Persentase Organisasi

Budaya berkategori maju

13%

Program Pengelolaan

Keragaman Budaya

Persentase peningkatan

jumlah warisan budaya dan

cagar budaya yang

dilestarikan

20%

Program Pengelolaan

Kekayaan Budaya

Persentase ruang seni dan

budaya yang representatif

25%

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Kebudayaan

8

Energi

Pengelolaan energi yang

berkelanjutan dan

pemanfaatan ruang

terkendali

Ketersediaan rencana tata

ruang pada kawasan

Strategis Provinsi

16 kawasan

strategis

Program Perencanaan Tata

Ruang

Lua sLahan yang

Terkonservas iTerhadap

Luasan Total Lahan

10%

Program Perlindungan dan

Konservasi Sumber Daya Alam

Pencapaian Kinerja

Pelaksanaan Konservasi

Energi

13%

Pembinaan dan pengawasan

pelaksanaan konservasi energi

Pencapaian Penyediaan

energi baru terbarukan

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 3.1.
Tabel 4.3.
Gambar dan Watu gateng
+3

Referensi

Dokumen terkait

Empat ratus tujuh puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu rupiah,- termasuk PPN 10 %!. PEMENANG CADANGAN

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Praktik Penerapan

Secara umumnya, Dato’ Sathik telah berjaya menyatukan anak-anak syarikat utama yang merupakan subsidiari atau anak syarikat Perbadanan Kemajuan Negeri Kedah (PKNK) seperti

Seringkali ticlak semudah seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.2, untuk menentukan arah dari regangan dan tegangan utama pada suatu titik.. Namun, dengan mengukur

Zat ini pertama kali ditemukan dalam susu asam sebagai hasil fermentasi dari senyawa gula atau laktosa (Indo Chemical, 1990) dan dapat terbentuk secara alami dalam berbagai

Data yang akan diuji adalah data hasil belajar mahasiswa terhadap teknik pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini, yakni menggunakan model inkuiri

Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan produk dan kebutuhan mencari variasi secara simultan berpengaruh positif terhadap perilaku perpindahan merek

Konsep Perencanaan Sekolah Alam sebagai Wadah Pendidikan bagi Masyarakat Menengah Kebawah.. Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia