BAB IV
TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCA PRODUKSI
4.1. Pra Produksi
Tahap pra produksi adalah tahap pencarian data awal oleh penulis yang menjadi pedoman melakukan tahap produksi, data yang didapat kemudian dijadikan bahan untuk menentukan alur dari film dokumenter yang akan dibuat. Sebelum masuk ketahap produksi, yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu adalah storiline dan storyboard berdasarkan data yang sudah diperoleh.
4.1.1 Riset
Pada tahap pengambilan data awal, metode yang dilakukan penulis adalah dengan cara datang langsung ke tempat komunitas BMX Boyolali berkumpul, yaitu dengan cara wawancara, diskusi dan sharing mengenai permasalahan apa yang dihadapi oleh komunitas BMX Boyolali, pada pertemuan pertama dengan komunitas BMX Boyolali, penulis bertemu dengan Fadian, salah satu pendiri komunitas BMX Boyolali. Dari proses tersebut didapat informasi bahwa komunitas BMX Boyolali memiliki citra yang buruk dimata masyarakat, karena rider BMX boyolali dianggap mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum yang mereka gunakan untuk bermain BMX, sedangkan menurut keterangan dari pihak komunitas BMX Boyolali, didapat informasi bahwa para anggota komunitas BMX Boyolali terpaksa menggunakan fasilitas umum untuk bermain BMX karena tidak adanya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah daerah, sehingga
mengikuti kompetisi-kompetisi yang diadakan di luar kota, dengan cara tersebut mereka mencoba menorehkan prestasi dan menharumkan nama Boyolali. Melihat permasalahan tersebut penulis mencoba merancang solusi yang mungkin dilakukan, yaitu dengan membuat film dokumenter yang nantinya akan di sebar luaskan melalui media online Youtube, yang berisi tentang apa saja sebenarnya hal-hal bermanfaat yang dilakukan oleh komunitas BMX Boyolali, termasuk apa saja prestasi yang sudah mereka raih selama ini dan apa alasan mereka menggunakan fasilitas umum untuk bermain BMX, sehingga pada akhirnya juga diharapkan film yang dirancang juga dapat menjadi bahan pertimbangan oleh pemerintah dalam merealisasikan pembangungan fasilitas bermain BMX untuk komunitas BMX Boyolali.
4.1.2 Storyline
Berdasarkan riset yang dilakukan, penulis memperoleh gambaran konten film yang akan dibuat, yaitu meliputi lokasi, topik wawancara dan narasumber yang sesuai, dengan menekankan bagian wawancara dengan anggota komunitas, dan dilengkapi dengan tanggapan warga pada bagian awal film. Adapun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada anggota komunitas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana anda menjelaskan apa itu BMX kepada masyarakat ? 2. Bagaimana BMX dipersepsi oleh lingkungan ? (baik/buruk)
3. A.) Sebagai founder : Apa tujuan anda mendirikan komunitas BMX Boyolali ?
B.) Sebagai member : Apa tujuan anda bergabung dengan komunitas BMX Boyolali ?
4. BMX menurut anda seperti apa ?
5. Bagaimana perasaan anda ketika memenangkan kompetisi (bangga membawa nama Boyolali) ?
6. Pelajaran apa yang anda dapat dari bermain BMX ?
Tabel 4.1 Storyline
Scene Narasi Gambar Audio Tempat
1
- Footage kota Boyolali - Beauty shoot BMX
- Vidio anggota komunitas terjatuh dari BMX
- Wawancara masyarakat tentang apa itu BMX menurut mereka
- Vidio anggota komunitas bermain BMX
- Vidio rutinitas warga boyolali
- Opening Song + VO - Wawancara
- EXT. Kota
- Wawancara anggota komunitas tentang menjelaskan apa itu BMX pada masyarakat
- Vidio kebersamaan anggota komunitas
- Backsound + VO
- Wawancara
- EXT.
- Wawancara anggota komunitas tentang pandangan masyarakat terhadap mereka
- Gambar kerusakan fasilitas umum akibat BMX
- Vidio anggota komunitas bermain BMX
- Backsound + VO
- Wawancara
4
- Wawancara anggota komunitas (founder) tentang tujuan
mengapa mendirikan komunitas BMX Boyolali
- Wawancara anggota komunitas (member) tentang tujuan mengapa bergabung dengan komunitas BMX Boyolali
- Wawancara satu persatu anggota komunitas tentang apa itu BMX menurut mereka
- Cuplikan Vidio anggota komunitas saat mengikuti kompetisi
- Backsound + VO
- Wawancara
- EXT.
- Gambar anggota komunitas saat melakukan trik BMX
- Wawancara anggota komunitas tentang perasaan ketika dapat melakukan trik sulit
- Wawancara anggota komunitas tentang perasaan ketika
memenangkan kompetisi
- Gambar piala / tropi yang diraih anggota komunitas
- Backsound + VO
- Wawancara
- INT. cafe & rumah (piala
& tropi)
6
- Wawancara anggota komunitas tentang apa pelajaran yang didapat dari BMX
- Vidio kebersamaan komunitas - Gambar anggota mengangkat
peralatan untuk bermain BMX
- Gambar anggota komunitas
- Backsound + VO
- Wawancara
- EXT. tempat bermain BMX
4.1.3 Storyboard
Setelah menyelesaikan storyboard, penulis kemudian membuat storyline berdasarkan storyboard, hal ini dilakukan agar dalam proses pengambilan vidio dapat dilakukan dengan lebih teratur dan praktis. Berikut format dari storyboard :
Tabel 4.2 Storyboard
SCENE 1
Sequence Gambar
1
SHOOT : LONG SHOOT FOOTAGE KOTA BOYOLALI
2
SHOOT : MEDIUM CLOSE UP BEAUTY SHOOT BMX menyiapkan peralatan untuk
bermain BMX
- Anggota komunitas bermain BMX
7
- Wawancara anggota komunitas tentang tidak adanya fasilitas bermain BMX di Boyolali
- Footage kemegahan
pembangunan kota Boyolali
- Anggota komunitas bermain BMX
- HL patung kuda simpang lima Boyolali
- Backsound + VO
- Wawancara
3
SHOOT : FOLLOW ANGGOTA KOMUNITAS TERJATUH SAAT
MELAKUKAN TRIK BMX
4
SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT TENTANG BMX MENURUT MEREKA
5
SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS BERMAIN BMX
6
SHOOT : LONG SHOOT RUTINITAS WARGA BOYOLALI
SCENE 2
Sequence Gambar
1
SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS (MENJELASKAN BMX PADA MASYARAKAT)
2
SCENE 3
Sequence Gambar
1
SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP MEREKA
2
SHOOT : CLOSE UP – EXTREME CLOSE UP DETAIL GAMBAR
KERUSAKAN FASILITAS UMUM AKIBAT BMX
3
SHOOT : FOLLOW ANGGOTA KOMUNITAS MELAKUKAN TRIK BMX
SCENE 4
Sequence GAMBAR
1
SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS (FOUNDER) TENTANG TUJUANYA BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS
2
SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS (MEMBER) TENTANG TUJUANYA BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS
3
4
SHOOT : VERY LONG SHOOT
CUPLIKAN VIDIO ANGGOTA KOMUNITAS SAAT
MENGIKUTI KOMPETISI
SCENE 5
Sequence Gambar
1
SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS MELAKUKAN TRIK BMX
2
SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PERASAAN KETIKA DAPAT
MELAKUKAN TRIK SULIT
3
SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG PERASAAN KETIKA MEMENANGKAN KOMPETISI DIRAIH ANGGOTA KOMUNITAS
SCENE 6
Sequence Gambar
1
2
SHOOT : LONG SHOOT VIDIO KEBERSAMAAN ANGGOTA KOMUNITAS
3
SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS MENGANGKAT
PERALATAN BERMAIN BMX
4
SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS MEMPERSIAPKAN
PERALATAN BERMAIN BMX
5
SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS BERMAIN BMX
SCENE 7
Sequence GAMBAR
1
SHOOT : MEDUIM SHOOT WAWANCARA DENGAN ANGGOTA KOMUNITAS TENTANG TIDAK ADANYA FASILITAS BERMAIN BMX DI BOYOLALI
2
3
SHOOT : LONG SHOOT ANGGOTA KOMUNITAS BERMAIN BMX
4
SHOOT : MEDIUM SHOOT WAWANCARA DENGAN KETUA DISDIKPORA BOYOLALI
5
CLOSING
HL PATUNG KUDA
SIMPANG LIMA BOYOLAL
4.2. Produksi
Tabel 4.3 Time Table Produksi
No. SEQUENCE GAMBAR VO TIME
CODE
1 Opening
Instrument
00.00.00-00.00.22
2 Transisi segmen
00.00.22-00.00.28
3 Narasumber Wawancara
00.00.28-00.00.31
4
Anggota terjatuh dari
BMX
Instument 00.00.31-00.00.45
5 Wawancara
warga sekitar Wawancara
6
Anggota komunitas bermain BMX
Backsound lagu Tame Impala - Feels Like
We Only menjelaskan apa
12
Vidio anggota
komunitas bermain BMX
Back sound lagu The Black Eyed
Peas -
tentang tujuan mendirikan
tentang tujuan bergabung tentang apa itu BMX menurut
mereka
00.04.39-00.05.04
16
Cuplikan Vidio anggota komunitas saat
mengikuti kompetisi
17 Transisi
Vidio anggota komunitas saat melakukan trik
BMX perasaan ketika
dapat melakukan trik
sulit perasaan ketika
memenangkan kompetisi
22 Transisi tropi yang diraih anggota
komunitas tentang apa pelajaran yang
didapat dari
BMX peralatan untuk
bermain BMX
28
Gambar anggota menyiapkan
peralatan untuk bermain BMX
Backsound bermain BMX
00.08.19-tentang tidak adanya fasilitas
bermain BMX
00.08.29-kota Boyolali
00.10.45-00.10.48
33
Anggota komunitas bermain BMX
34
HL patung kuda simpang lima Boyolali
Backsound lagu dj
Snake
00.11.12-00.11.22
35
Wawancara dengan ketua
Disdikpora
Boyolali
Suara Wawancara
00.11.22-00.14.17
36 Closing
Backsound lagu Ride,
Twenty One Pilots
00.14.17-00.14.46
4.3. Penjelasan Scene 4.3.1. Opening film
Dalam pembukaan film, ditampilkan ikon-ikon kota Boyolali guna
memperkenalkan bahwa film ini bercerita mengenai kota Boyolali, dengan selingan beatyshoot tentang BMX agar penonton bisa langsung memahami bahwa film bercerita mengenai BMX yang berlokasi di Boyolali.
4.3.2 Intro
Intro disini adalah adegan pengantar sebelum masuk pada isi dari film mulai muncul, agar penonton tidak bingung ketika isi dari film mulai ditampilkan, Intro film dokumenter BMX Boyolali ini terdiri dari menampilkan judul film dokumenter ini, kemudian salah seorang anggota komunitas mengucapkan satu kata “BMX itu” kemudian disusul dengan tanggapan warga sekitar tentang BMX dengan satu kata, setelah itu menampilkan adegan anggota komunitas terjatuh saat bermain BMX.
Gambar 2
Judul Film
Gambar 3
Gambar 4
Anggota komunitas terjatuh saat bermain BMX
Gambar 5
Tanggapan masyarakat tentang BMX dengan satu kata
Gambar 6
4.3.3 Transisi segmen
Untuk transisi segmen, penulis memilih menggunakan motion graphic berbentuk sepeda BMX agar sesuai dengan tema film dan agar lebih menarik.
Gambar 7
Transisi segment
4.3.4 Wawancara dengan anggota komunitas
Sebagian besar isi dari film ini adalah hasil wawancara dengan anggota komunitas BMX Boyolali yang menjelaskan secara gamblang mengenai apa saja yang dilakukan oleh komunitas, prestasi yang sudah mereka raih dan apa alasan mereka menggunakan fasilitas umum untuk bermain. Dalam film ini jumlah keseluruhan anggota komunitas BMX Boyolali yang diwawancarai adalah 7 orang.
Gambar 8
4.3.5 Vidio kebersamaan anggota komunitas
Vidio kebersamaan anggota komunitas BMX Boyolali dimaksudkan agar mempertegas kesan bahwa komunitas BMX Boyolali adalah komunitas yang solid dan aktif dalam berlatih.
Gambar 9
Kebersamaan anggota komunitas BMX Boyolali
4.3.6 Vidio anggota komunitas bermain BMX
Pada alur film dokumenter ini, banyak disisipkan adegan anggota komunitas BMX melakukan trick-trik yang beragam, hal ini dimaksudkan agar film tidak membosankan ketika ditonton karena sebagian besar menampilkan hasil wawancara dengan anggota komunitas.
Gambar 10
4.3.7 Cuplikan anggota komunitas saat mengikuti kompetisi
Guna menjelaskan bahwa anggota komunitas aktif mengikuti kompetisi BMX, maka penulis mennyisipkan cuplikan vidio saat anggota komunitas mengikuti ajang kompetisi.
Gambar 11
Anggota komunitas mengikuti kompetisi BMX
4.3.8 Piagam dan tropi yang sudah dimenagkan oleh anggota komunitas
Sesuai dengan konsep awal tujuan dibuatnya film dokumenter komunitas BMX Boyolali adalah mensosialisasikan komunitas ini kepada pemerintah daerah dan masyarakat, oleh karena itu hal terpenting yang harus ditampilkan ialah prestasi yang mereka raih yaitu dengan menampilkan piagam dan tropi yang sudah mereka menangkan.
Gambar 12
4.3.9 Anggota komunitas mengangkat alat-alat untuk bermain BMX
Dalam film ini dijelaskan juga bahwa komunitas BMX Boyolali membuat sendiri peralatan untuk keperluan mereka bermain, namun mereka tidak memiliki tempat yang benar-benar disediakan oleh pemerintah untuk mereka, oleh karena itu setiap kali akan bermain mereka harus mengangkat semua peralatan dan menyusunya sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk bermain, bahkan usai bermain mereka harus menyembunyikan semua peralatan tersebut di suatu tempat agar tidak hilang. Oleh karena itu adegan ini penting untuk ditampilkan.
Gambar 13
Anggota komunitas mengangkat peralatan bermain BMX
4.3.10 Footage kemegahan kota Boyolali
Maksud dari menampilkan kemegahan kota Boyolali dalam film ini adalah, untuk menegaskan bahwa Boyolali tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan besar-besaran fasilitas publik untuk Boyolali, namun pemerintah belum memikirkan fasilitas untuk komunitas BMX Boyolali.
Gambar 14
4.3.11 Hyper lapse patung kuda simpang lima Boyolali
Hyper lapse patung kuda simpang lima dimaksudkan untuk memberi sentuhan akhir dari wawancara dengan anggota komunitas, sekaligus memberi jeda untuk pergantian scene dengan wawancara dengan ketua Disdikpora kabupaten Boyolali agar suasana yang diciptakan berbeda.
Gambar 15
Hyper lapse patung kuda simpang lima Boyolali 4.3.12 Wawancara dengan ketua Disdikpora kabupaten Boyolali
Setelah semua permasalahan sudah disampaikan oleh para anggota komunitas, disinilah tahap dimana semua pertanyaan yang muncul dari rentetan wawancara dengan anggota komunitas dijawab oleh pihak pemerintah daerah. Disini pula bisa dibilang penulis menjembatani antara komunitas BMX Boyolali, masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga semua permasalahan bisa mendapat jawaban yang jelas oleh pihak yang berwenang.
Gambar 16
4.4. Pasca Produksi
Setelah semua tahap produksi sudah dilewati yaitu pengambilan vidio dan vidio dirasa sudah lengkap, barulah masuk pada tahap pasca produksi, yaitu proses editing. Pada proses editing penulis menggunakan software Adobe Premiere CC, serta dilengkapi dengan pembuatan motion graphic untuk mengisi bagian transisi pada setian pergantian segmen agar memudahkan pemirsa untuk memahami maksud yang disampaikan oleh film ini.
4.4.1Persiapan Bahan Editing
Yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah meilih satu persatu vidio dan memisahkan vidio yang layak dipakai ke dalam folder good agar memudahkan saat proses editing, karena vidio yang akan dipakai sudah dipisahkan dari vidio yang tidak terpakai. Sehingga saat proses edit berlangsung penulis tinggal menyesuaikan dengan storyboard.
Gambar 17
4.4.2 Proses Editing Grafis
Dalam pembuatan konten grafis pada film yaitu motion graphic, penulis menggunakan software Adobe After Effect, yang nantinya akan dipasang dalam transisi pada setiap pergantian segmen. Transisi yang dibuat gambar sepeda BMX dan tulisan keterangan tiap segmen dipilih agar film menjadi lebih menarik dan sesuai dengan isi dari film dokumenter komunitas BMX Boyolali.
Gambar 18 Proses EditingGrafis
4.4.3 Proses Editing Film
Dalam proses edit film penulis menggunakan software Adobe Premiere CC, software ini dipilih dengan tujuan agar film yang dihasilkan bisa lebih maksimal, dalam proses edit film penulis menerapkan konsep cerita yang
anggota komunitas BMX Boyolali, penulis menempatkan vidio-vidio selingan berupa footage kota Boyolali, kegiatan warga sekitar dan gambaran kebersamaan komunitas BMX Boyolali sendiri supaya film menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Sedangkan dalam penempatan backsound penulis memilih backsound yang sekiranya pantas untuk diperdengarkan kepada semua kalangan, sehingga film bernuansa santai namun tidak melupakan tujuan awal yang ingin mensosialisasikan tentang semua hal yang berhubungan dengan komunitas BMX boyolali agar masyarakat menjadi tau apa yang sebenarnya terjadi didalam komuntitas BMX Boyolali.