• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362011029 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362011029 BAB III"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

“Perilaku manusia justru tidak pasti.” Tulis Mulyana dalam bukunya, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI: Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. Diterangkan lebih jauh oleh Mulyana (2013 : 5), memang lebih cocok menggunakan pendekatan kualitatif saat kita hendak melihat „manusianya‟. Selain itu dalam paradigma kualitatif, realitas entah itu realitas alam sekalipun, berdasarkan kesepakatan bersama dapat

dikonstruksi secara sosial1. Dengan kata lain, cara untuk memahami atau memaknai sesuatu

oleh paradigma ini dipahami dengan membangun gagasan yang seragam itu tadi. Maka dalam

penelitian ini peneliti menganggap metode kualitatif adalah metode yang paling tepat untuk

memahami dan menafsirkan fenomena sebagaimana fenomena itu dimaknai2.

Penelitian ini kemudian akan menggunakan pendekatan deskriptif eksplanatoris guna

menjawab rumusan masalah dengan menjelaskan keterhubungan antara penggunaan tagar

tertentu dengan terbentuknya identitas virtual seseorang.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Salatiga, dengan melihat pengguna Instagram yang

terjaring dalam komunitas Instagramers di Salatiga. Melihat gerakan yang berhasil dilakukan

oleh komunitas pengguna Instagram di Salatiga, peneliti kemudian tertarik untuk melihat

lebih tentang penggunaan tagar oleh mereka. Disamping itu sebagian besar pengguna

Instagram dalam komunitas yang terjaring di Salatiga adalah mahasiswa yang berkuliah di

Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

3.3 Unit Amatan dan Unit Analisa

Dalam penelitian ini yang akan peneliti jadikan sebagai unit amatan adalah pengguna

tagar di Instagram. Lalu unit analisanya adalah proses terbentuknya identitas virtual

pengguna Instagram tersebut dengan melihat penggunaan tagar pada unggahan mereka di

Instagram.

1

Mulyana, M.A., Ph.D, Prof. Deddy dan Dr. Solatun, M.Si. METODE PENELITIAN KOMUNIKASI: Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. 2013. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

(2)

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 TeknikPengumpulan Data

Tahapan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Observasi

Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengamatan terhadap

penggunaan tagar serta konten unggahan yang diunggah oleh para pengguna

Instagram pada rentang waktu tertentu, serta melihat juga profil akun yang

dibuat di Instagram tersebut.

2. Tahap wawancara

Lalu pada tahap ini peneliti akan melakukan konfirmasi terhadap hasil

observasi tersebut dengan melakukan wawancara juga untuk melengkapi hasil

amatan dari tahap sebelumnya.

3. Studi Pustaka

Setelah melalui dua tahap diatas baik observasi maupun wawancara,

peneliti akan melakukan studi pustaka agar memberi peluang kepada peneliti

untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data dari

observasi dan wawancara yang telah dilakukan untuk memeriksa keabsahan

data, lalu membuat interpretasi dan penarikan kesimpulan.

3.4.2 Jenis Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Data primer

Merupakan data yang diperoleh dari lapangan langsung, baik dalam

bentuk observasi maupun wawancara kepada informan. Dalam hal ini data

primer dilakukan dengan observasi dan wawancara yang ditujukan kepada

responden yang merupakan inti dari subjek penelitian. Dalam penelitian ini

(3)

2. Data sekunder

Jika didefinisikan mengandung pengertian sebagai data yang diperoleh

dari sumber-sumber sekunder, dalam hal ini adalah selain yang dilakukan

secara langsung, yaitu bisa dengan data pendukung yaitu melaui buku-buku,

jurnal dan bahan referensi lainnya.

3.4.3 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan teknik purposif dalam pemilihan informasi

(HB Sutopo, 2006: 64).Sumber data yang nantinya akan digunakan disini tidak

sebagai sumber data yang mewakili populasi tersebut, melainkan mewakili

yang mana secara akses memiliki kaitan dengan permasalahan secara

mendalam. Serta dapat dipercaya sebagai narasumber yang mantap.Selain

mengakses akun-akun Instagram, informan dalam penelitian ini adalah

terutama pengguna Instagram yang membuat dan menyebarkan tagar, lalu

pengguna Instagram yang ikut menggunakan tagar, yang semuanya mereka

adalah pengguna terjaring di Salatiga.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data deskriptif kualitatif dimulai dari pengumpulan data yaitu hasil

wawancara, setelah itu temuan data tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori

tertentu (Kriyantono, 2007: 192-194). Namun disini peneliti akan mendahulukan observasi,

sebelum wawancara (konfirmasi) untuk melihat penggunaan tagar serta profil akun Instagram

terlebih dahulu.

Kemudian menurut Moleong (2005: 280) hasil klasifikasi tersebut masuk dalam

proses selanjutnya yaitu pemaknaan atau interpretasi data.

Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif menurut Miles dan Hubermen (Pawito,

2007:104-106), yaitu:

1. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

(4)

penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul

sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual penelitian, permasalahan studi,

dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih peneliti.

2. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,

sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik,

network, chart atau grafis sehingga data dapat dikuasai.

3. Penarikan dan pengujian kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari

reduksi data, dan penyajian data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti

masih berpeluang untuk menerima masukan. Didapat kesimpulan sementara

yang dapat diuji kembali di lapangan. Setelah hasil penelitian telah diuji

kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif

sebagai laporan penelitian.

3.6Uji Keabsahan Data

Subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif,

mengingat dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen penelitian, ditambah lagi

teknik pengumpulan data utama peneliian kualitatif adalah wawancara dan observasi yang

dianggap banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol.

Untuk mengatasinya dilakukan pemeriksaan terhadap keabsahan data. Moleong (2005)

menyatakan bahwa untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan atas

empat kriteria yaitu:

1. Credibility atau derajat kepercayaan

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan derajat

kepercayaan yaitu; (a) memperpanjang waktu penelitian; (b), observasi

detail yang terus menerus; (c) triangulasi atau pengecekan data dengan

berbagai sumber sebagai pembanding terhadap data tersebut; (d)

mengekspos hasil sementara atau akhir yang diperoleh dalam bentuk

diskusi analitis dengan rekan sejawat; (e) kajian kasus negatif dengan

mengumpulkan kasus yang tidak sesuai dengan pola yang ada sebagai

(5)

pengecekan data, penafsiran dan kesimpulan dengan sesama anggota

penelitian.

2. Transferability atau keteralihan

Transferability atau keteralihan yaitu dapat tidaknya hasil penelitian ini ditransfer atau dialihkan atau tepatnya diterapkan pada situasi yang

lain.

3. Dependability atau kebergantungan

Dependability atau kebergantungan yaitu apakah hasil penelitian

mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data,

membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat

interpretasi untuk menarik kesimpulan.

4. Confirmability

Confirmability atau kepastian yaitu dapat tidaknya hasil penelitian dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang

dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini

dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang

tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan tingkat prevalensi malaria burung pada Gelatik Jawa adalah 28,95 % dengan jenis parasit yang menyerang burung

review dari supervisor, saya merasa bahwa sangat menjadi penting untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk mengubah kesan supervisor terhadap saya.. LAMPIRAN 3 :

MSQ-K1 dan MSQ-P1 merupakan populasi jagung berprotein mutu tinggi (promunggi/ QPM) dengan biji kuning dan putih yang sedang meng- alami perbaikan dalam populasi melalui seleksi

Ginjal bisa kehilangan fungsinya sehingga tidak bisa mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh, bahkan zat-zat yang masih bisa dipergunakan tubuh seperti glukosa

Sistematika yang pertama, pendidikan sebagai gejala, dapat dianalisis dari proses atau situasi pendidikan, yaitu adanya komponen-komponen pendidikan yang secara

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Sari (2009) pada minuman cincau hijau yang dijual di Pasar Raya Kota Padang, juga didapatkan hasil bahwa semua sampel yang

digunakan untuk merujuk pada metode yang diterapkan oleh penerjemah ketika mentransfer sebuah teks dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain (Mazi-Leskovar, 2003:5). Ada dua ideologi

Dalam Islam konsep kesehatan jiwa berkorelasi positif dengan aktivitas peribadatan 11 , dengan kata lain bila menginginkan terbentuknya pribadi yang sehat maka