• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERSEPSI BUNYI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO KEYBOARD PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 1 SEKOLAH DASAR DI SLB NEGERI SRAGEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN PERSEPSI BUNYI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO KEYBOARD PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 1 SEKOLAH DASAR DI SLB NEGERI SRAGEN."

Copied!
239
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Yekti Widhi Astiti
  • Pengajar:
    • Prof. Dr. Suparno, M.Pd.
    • Drs. Heri Purwanto
  • Sekolah: Universitas Negeri Yogyakarta
  • Mata Pelajaran: Pendidikan Luar Biasa
  • Topik: Peningkatan Kemampuan Persepsi Bunyi Menggunakan Media Audio Keyboard Pada Anak Tunarungu Kelas 1 Sekolah Dasar Di SLB Negeri Sragen
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2016
  • Kota: Yogyakarta

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya pendidikan bagi anak tunarungu di Indonesia, menekankan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan anak normal. Penelitian ini fokus pada penggunaan media audio keyboard untuk meningkatkan kemampuan persepsi bunyi anak tunarungu di SLB Negeri Sragen. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan persepsi bunyi yang rendah di antara siswa tunarungu melalui metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik.

1.1 Latar Belakang Masalah

Dijelaskan bahwa siswa tunarungu di SLB Negeri Sragen mengalami kesulitan dalam persepsi bunyi dan kurangnya metode pembelajaran yang efektif. Penggunaan media audio keyboard diharapkan dapat meningkatkan kemampuan persepsi bunyi siswa, yang merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran mereka.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah mencakup dua pertanyaan utama: bagaimana proses peningkatan kemampuan persepsi bunyi menggunakan media audio keyboard, dan apa hasil dari peningkatan tersebut. Ini menunjukkan fokus penelitian pada kedua aspek tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses dan hasil peningkatan kemampuan persepsi bunyi siswa tunarungu kelas 1 Sekolah Dasar melalui penggunaan media audio keyboard, yang diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar mereka.

II. KAJIAN TEORI

Bagian ini membahas berbagai teori yang mendasari penelitian, termasuk pengertian anak tunarungu, karakteristik mereka, serta pentingnya bina komunikasi persepsi bunyi dan irama (BKPBI). Media audio keyboard dijelaskan sebagai alat yang dapat membantu meningkatkan kemampuan persepsi bunyi siswa tunarungu.

2.1 Anak Tunarungu

Anak tunarungu diartikan sebagai individu yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar. Penjelasan lebih lanjut mengenai karakteristik anak tunarungu dan pentingnya pendidikan khusus untuk mereka juga disampaikan.

2.2 Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama

BKPBI adalah program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman bunyi bagi anak tunarungu, yang sangat penting untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan sosial.

2.3 Kemampuan Persepsi Bunyi

Kemampuan persepsi bunyi terdiri dari beberapa tahap, termasuk mendeteksi, mendeskriminasi, mengidentifikasi, dan memahami bunyi. Pembinaan ini penting untuk membantu anak tunarungu berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SLB Negeri Sragen. Penelitian ini melibatkan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam dua siklus untuk meningkatkan kemampuan persepsi bunyi siswa tunarungu.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa tunarungu dalam pembelajaran persepsi bunyi.

3.2 Desain dan Prosedur Penelitian

Desain penelitian mengikuti model Kemmis dan Taggart, dengan langkah-langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan proses pembelajaran.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari lima siswa tunarungu kelas 1 di SLB Negeri Sragen, yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan persepsi bunyi siswa setelah penerapan media audio keyboard. Data dari tes menunjukkan perbedaan yang jelas antara hasil pra-tindakan dan hasil setelah siklus I dan II.

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Analisis data menunjukkan bahwa semua siswa mengalami peningkatan kemampuan persepsi bunyi dari siklus I ke siklus II, dengan 100% siswa mencapai ketuntasan belajar pada siklus II.

4.2 Pembahasan Penelitian

Pembahasan mencakup analisis mengapa penggunaan media audio keyboard efektif dalam meningkatkan kemampuan persepsi bunyi, serta bagaimana metode ini dapat diterapkan dalam konteks pendidikan untuk siswa tunarungu.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa penggunaan media audio keyboard secara signifikan meningkatkan kemampuan persepsi bunyi anak tunarungu. Saran untuk penelitian selanjutnya termasuk eksplorasi media pembelajaran lain yang dapat digunakan untuk anak berkebutuhan khusus.

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa media audio keyboard dapat meningkatkan kemampuan persepsi bunyi anak tunarungu, yang berdampak positif pada proses pembelajaran mereka.

5.2 Saran

Dianjurkan agar guru di SLB Negeri Sragen menggunakan media audio keyboard secara rutin dalam pembelajaran, serta melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan metode lain yang efektif bagi anak tunarungu.

Gambar

Gambar 1. Prosedur PTK diadaptasikan dari Model Kemmis dan Taggart
Tabel 1. Panduan Obesrvasi Proses Pelaksanaan Pelajaran Persepsi Bunyi dengan Penerapan Audio Keyboard
Tabel 2. Rubrik Panduan Obesrvasi Proses Pelaksanaan Pelajaran Persepsi Bunyi dengan Penerapan Audio Keyboard
Tabel 5. Panduan Tes
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan bahasan kegiatan olahraga bersama keluarga, siswa dibimbing guru menentukan proyek pembelajaran yang akan dilakukan dalam pembelajaran ini membuat tempat

Menyiapkan media audio dalam Bahasa Indonesia pembelajaran dengan menggunakan RPP yang sudah direncanakan dan Guru melakukan tindakan dalam proses pembelajaran

dengan memanfaatkan semua inderanya (penglihatan, vibrasi, pendengaran) secara klasikal maupun kelompok, kemudian siswa mereaksi ada atau tidak ada bunyi yang diperdengarkan

dalam pembelajaran kooperatif, siswa terlibat aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga memberikan dampak positif terhadap interaksi dan komunikasi antara

Terjadi interaksi (Tanya-jawab) antara guru dan siswa. Setelah itu guru kembali mempersiapkan media audio visual yang akan di gunakan siswa untuk menyaksikan film

menunjukan bahwa persepsi guru sekolah dasar terhadap perencanaan atau persiapan pelaksanaan pembelajaran online di Kecamatan Bojonggambir dengan populasi penelitian

Interaksi antara guru dengan siswa secara langsung tidak dapat tergantikan dengan pembelajaran online.Utari et al., 2020 Berdasarkan penjelasan di atas, maka penerapan blended learning

1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Hasil penelitian pada siklus I ini, bahwa kegiatan dengam model pembelajaran demonstrasi dapat membantu siswa