• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KEUDARAAN TARUNA ATKP MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KEUDARAAN TARUNA ATKP MEDAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

..

PENGARUB STRATEGI PEMBELAJARAN

DAN KEMAMPU&\I

A

W

AL

TERHADAP

BASIL BELAJAR PENGETAHUAN

KEUDARAAN

TARUNAATKPMEDAN

TESIS

Oleh:

DWIYA.'NTO

NIM :

1~-;8230051

PROGRAM P

ASCA,SARJAN.~t\

UNIVERSITAS NEGERI

1\tiEDAN

(2)

..

PENGARUB STRATEGI PEMBELAJARAN

DAN KEMAMPU&\I

A

W

AL

TERHADAP

BASIL BELAJAR PENGETAHUAN

KEUDARAAN

TARUNAATKPMEDAN

TESIS

Oleh:

DWIYA.'NTO

NIM :

1~-;8230051

PROGRAM P

ASCA,SARJAN.~t\

(3)

TESIS

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN

KEMAMPUAN AW AL TERIIADAP BASIL BELAJAR

PENGETAHUANKEUDARAANTARUNA

ATKPMEDAN

Disusun dan diajukan oleh :

DWIYANTO

NIM. 061188230051

Telah Dipertahankan Dihadapan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal23 September 2011 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, 23 September 2011

Pembimbing I

~~-Menyetujui

Tim Pembimbing

Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd NIP. 19601125 198601 1002

Program Studi Teknologi Pendidikan

K

Pembimbing

n

(4)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No.

Nama

1. Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd

NIP. 19601125 198601 1002

(Pembimbing I)

2. Prof. Dr. Sukimo, M.Pd

NIP. 19540121198703 1001

(Pembimbing II)

3. Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd

NIP. 19610104 198703 1017

(Penguji)

4. Prof. Dr. H. Abdul Hamid K, M.Pd

NIP. 19580222 198103 1001

(Penguji)

5. Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd

NIP. 19600705 1986011001

(Penguji)

Mahasiswa

Nama

: Dwiyanto

Tanda Tangan

NIM : 061188230051

(5)

ABSTRAK

Dwiyanto, Pengarub Strateai Pembelajaran dan Kemampuan Awal

Terbadap

HasU

Belajar Pengetahuan Keudaraan Taruna Akademi Teknik

dan Keselamatan Penerbangan Medan. Tesis, Medan : Program Studi

Teknologi Pendidikan, Program Paseasarjana, Univenitas Negeri Medan,

2011.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui basil belajar Pengetahuan

Keudaraan kelompok tanma yang diajarkan dengan Strategi Pengorganisasian

Pembelajaran Elaborasi dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori; (2)

mengetahui

basil

belajar Pengetahuan Keudaraan taruna yang memiliki

Kemampuan A wal Tinggi dan Kemampuan Awal Rendah, dan (3) ada tidaknya

interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Awal taruna terhadap

basil belajar Pengetahuan Keudaraan

Penelitian

ini

dilaksanakan di Akademi Teknik dan Keselamatan

Penerbangan Medan semester II untuk tahun ajaran 2010/2011. Populasi

berjumlah 118 orang taruna. Pcngambilan sampe1 dilakukan dengan cluster

random sampling 58 taruna. yang terdiri dari 30 tanma program studi Teknik

Tc1ekomunikasi dan Navigasi Udara Angkatan N untuk strategi pembe1ajaran

Elaborasi dan Tcknik Tclekomuni.kasi dan Navigasi Udara Angkatan V untuk

stratcgi pembelajaran Ekspositori. Tes kemampuan awal dilakukan untuk menge1ompokkan tanma atas kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal

rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan

desain faktorial 2x2. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan menggunakan ANA VA dua jalur dengan

taraf signifikan a

=

0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffo. Sebelumnya

dilakukan uji analisis berupa Nonnalitas dan Uji Homogenitas.

Hasil penelitian menunjukkan : (1) basil belajar pengetahuan keudaraan taruna yang diajar dengan strategi pembelajaran Elaborasi lebih tinggi daripada basil belajar pengetahuan keudaraan taruna yang diajar dengan strategi

pembelajaran Ekspositori, dengan Fhitung

=

98,04 > Ftabe1 = 4,03 pada taraf

signitikan a= 0,05; (2) basil belajar pengetahuan keudaraan taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada basil belajar pengetahuan keudaraan

taruna yang memiliki kemampuan awal rendah, dengan Fhitung = 16,22 > Ftabe1 =

4,03 pada taraf sigoifikan a

=

0,05, dan (3) terdapat interaksi antara strategi

pembelajaran dan kemampuan awal taruna dalam mempengaruhi basil belajar

pengctahuan keudaraan dengan Fbl1uaa

=

19,54 > Ftabe1 == 4,03 pada taraf signifikan

a

=

0,05. Hipotesis ini menuqjukkan bahwa strategi pembelajaran Elaborasi lebih

tepat daripada strategi pembelajaran Ekspositori dalam meningkatkan basil belajar

pengctahuan kcudaraan taruna, dan taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi

(6)

ABSTRACT

Dwiyanto, The lnfluen~e of learning Strategy and initial capability toward

student's a~hievement in Aviation knowledge at Civil Aviation Safety and

Engineering Academy of Medan. Thesis, Medan : The Edu~ation Technology

Program Study, Post-.raduate program, State Univercity of Medan 2011.

The objectives of this study are (1) to know student's achievement in aviation knowledge taught with learning strategy Elabomtion and taught with an Expository learning; (2) to student's achievement in aviation knowledge of having a highly initial capability and student having learning a poorly initial capacity; (3) to know available or not an interaction betwen the learning strategy and initial capability toward student's achievement in aviation knowledge.

This study

was

conducted at Civil Aviation Safety and Engineering

Academy of Medan in semester II of 2010/2011 academic year. The population

was totally 118 respondents. For taking samples was done in a cluster random

sampling total

58

students comprising of 30 students of Air Navigation and

Telecommunication Engineering IV for Elabomte learning and another 28

students of Air Navigation and Telecommunication Engineering V for Expository

learning strategy. The initial capability test

was

conducted for classifying the

students upon a highly initial capacity and poorly initial capacity. The research method adopted is experiment quase with factorial design 2x2. The statictic tester

inferential statistic by using two ways ANA VA with a significance mte a = 0,05

and continued to Scheffe test. It has been conducted an analysis test prior with a normality test and homogeneity one.

The result of study showed : (1) student's achievement in Aviation knowledge taught with learning strategy Elabomtion higher than student taught

with an Expository learning strategy with Fhitung = 98.04 > Ftabe1 = 4.03 on

significance mte a

=

0.05; (2) the achievement in studying Aviation knowledge

by student having. Fhitung

=

16.22 > Ftabel

=

4.03 on significance rate a = 0.05;

(3) there is an intemction betwen the learning and initial capability toward

student's achievement in Aviation knowledge, with Fhitung = 19.54 > Ftabe1 = 4.03

on significance mte a= 0.05. This hypothesis swowed that Elaborate learning

(7)

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmad dan

petunjukNya maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis

ini

dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister

Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak memperoleh kendala akibat

daripada keterbatasan penulis, namun demikian berkat bantuan dari berbagai

pihak akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu dengan,

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd selaku

pembimbing tesis I dan Bapak Prof. Dr. Sukimo, M.Pd selaku pembimbing

tesis II yang telah banyak membimbing penulis, memberikan arahan sekaligus

motivasi yang sangat bermanfaat bagi penulis. Kepada ketiga nara sumber

Bapak Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd, Bapak Prof.Dr.H.Abdul Hamid K,M.Pd

dan Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd yang telah memberikan masukan dan

koreksi untuk perbaikan tesis ini.

Pada kesempatan

ini

juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program Studi

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan, beserta staf yang telah

memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama

mengikuti perkulihan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(8)

2. Bapak dan lbu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang bennanfaat bagi penulis selama

mengikuti perkuliahan.

3. Direktur Akademi Teknik

dan

Keselamatan Penerbangan Medan, yang telah

memberi ijin dan kesempatan untuk melakukan peneilitian.

4. Rekan-rekan Dosen, istruktur, dan staf di Akademi Teknik dan Keselamatan

Penerbangan Medan yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian

dilapangan.

5.

Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasatjana Program Studi Teknologi

Pendidikan yang telah bersama-sama menjalani perkuliahan.

6. Seluruh keluarga, terutama istri dan anak-anak tercinta atas segala doa,

dukungan dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.

Atas · segala . kebaikan, motivasi, semangat dan dukungan yang telah

diberikan tersebut, penulis tidak mampu membalasnya dan penulis

serahkan

kepada Allah SWT yang maha luas balasanNya terhadap segala kebaikan untuk

membalasnya. Kiranya Allah SWT senantiasa memberikan rahmad

dan

hidayahNya kepada kita semua dan harapan penulis semoga tesis ini dapat

memberikan sumbangan bennanfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Medan, September 2011.

Penulis

DWIYANTO

(9)

DAFTARISI

Halaman

ABSTRAK

ABSTRACT

ii

KA TA PENGANT AR

...

iii

DAFT AR lSI

...

v

DAFT AR T ABEL ...

viii

DAFTAR GAMBAR ...

X

DAFTAR LAMPIRAN ...

xi

BAB

I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... ..

B. Identifikasi Masalah

C. Pembatasan Masalah ... ..

D. Rumusan Masalah ... .

E.

Tujuan Penelitian

F. Manfaat Penelitian

BAB

II. KAJIAN

TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

6

7

7

8

8

A. Kajian Teoretis ...

9

1. Hakikat Hasil Belajar Pengetahuan Keudaraan ...

9

2. Hakikat Strategi Pembelajaran .. ... ... ...

13

a. Hakikat Strategi Pembelajaran Elaborasi ...

18

b. Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori ...

24

3. Hakikat Pengetahuan Awal ...

27

B. Penelitian Yang Relevan ...

31

C. Kerangka Berfikir ...

32

1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Elaborasi Dan Strategi

Pembelajaran

Ekspositori

Terhadap

Hasil

Belajar

Pengetahuan Keudaraan ...

32

(10)

2.

Hasil

Belajar Mata Kuliah Pengetahuan Keudaraan Taruna

Yang Mempunyai Kemampuan Awal Tinggi Lebih Tinggi

Daripada Taruna Yang Mempunyai Kemampuan Awal

Rendah ... 36

3. lnteraksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Taruna pada Mata Kuliah Pengetahuan Keudaraan ... 37

C. Hipotesis Penelitiam ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 41

B. Populasi Dan Sampel ... 41

C. Metode Dan Desain Penelitian ... 42

D. Pengonttol Perlakuan ... 43

1. Validitas

Internal ...

44

2. Validitas Ekstemal ... 45

E. Prosedur Dan Perlak.uan Penelitian ... 45

1. Prosedur Perlakuan ... ... ... 45

2. Pelak.sanaail. Perlak.uan ... 46

F. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 50

G. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian ... 51

H. Teknik Analisis Data ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... ..

1. Uji Normalitas ... .

2. Uji Homogenitas

C. Pengujian Hipotesis ... ..

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... ..

(11)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.

Simpulan

80

B. Implikasi . . . .. . . .. . . .. . .

81

C. Saran ... 84

DAFTARPUSTAKA ... 85

LAMP IRAN

(12)

I

~

Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman

l. Rata-rata Nilai Pengetahuan Keudaraan . . . 3

2. Rancangan Faktorial2 x 2 ... 43

3.

Tahapan pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran

Elaborasi

47

4. Tahapan pembelajaran dengan Strategi Peinbelajaran

Ekspositori ... ... ... ... .... .... ... 49

5.

Kisi-kisi tes hasil belajar pengetahuan keudaraan ... 53

6.

Kisi-kisi tes kem8Illpuan awal ... ... 54

7.

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna

dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi ... 57

8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna

dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 58

9.

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna yang

Memilki Kem8Illpuan Awal tinggi ... 59

10. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna yang

Memilki Kem8Illpuan Awal rendah .. ... 60

11. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna

dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi yang Memilki

Kem8Illpuan Awal tinggi ... 62

12. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna

dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi yang Memilki

Kem8Illpuan Awal rendah ... 63

13. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna

dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memilki

Kem8II1puan Awal tinggi ... 64

)4.

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna

dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memilki

Kemarnpuan Awal Rendah ... .

[image:12.517.40.484.50.617.2]
(13)

16. Ringkasan hasil Uji Homogenitas kelompok strategi

pembelajaran dengan Uji F . . . 67

17. Ringkasan hasil Uji Homogenitas kelompok Kemampuan Awal

dengan Uji F . . . .. 68

18. Ringkasan

hasil

Uji Homogenitas kelompok lnteraksi dengan

Uji

Barlett .-...

·68

19. Ringkasan ANA VA Faktorial 2 x 2 ... 69

20. Ringkasan basil perhitungan uji Scheffe ... 72

(14)

DAFT AR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Histogram hasil belajar kelompok taruna dengan strategi

pembelajaran elaborasi ... 58

2. Histogram basil belajar kelompok taruna dengan strategi

pembelajaran ekspositori ... ... ... ... 59

3. Histogram basil belajar kelompok taruna yang memiliki

kemampuan awal tinggi ... ... ... 60

4. Histogram basil belajar kelompok taruna yang memiliki

kemampuan awal rendah ... ... 61

5. Histogram hasH belajar kelompok taruna dengan strategi

pembelajaran elaborasi dan memiliki kemampuan awal tinggi.. 62

6. Histogram hasil belajar kelompok taruna dengan strategi

pembelajaran elaborasi dan memiliki kemampuan awal rendah... 63

7. Histogram basil belajar taruna dengan strategi pembelajaran

ekspositori dan memiliki kemampuan awal tinggi . . . 64

8. Histogram basil belajar kelompok taruna dengan strategi

pembelajaran ekspositori dan memiliki kemampuan awal

rendah ... 65

[image:14.526.37.489.52.619.2]
(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. lnstrumen Tes Hasil Belajar Pengetahuan Keudaraan

Halaman

87

2. Instrumen Tes Kemampuan Awal Pengetahuan Keudaraan .. 94

3. Perhitungan Uji Coba Intrumen ... 98

4. Data Induk Penelitian ... ll9 5. Distribusi Frekuensi dan Data Penelitian ... 120

6. Perhitungan Statistik Dasar ... 129

7. Pengujian Normalitas Data ... 138

8. Uji Homogenitas Varians ... , ... :... 145

9. Analisis Varians· Dua Jalur ... 148

I 0. Perhitungan Uji Lanjut dengan Uji Scheffe ... 152

11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Strategi Pembelajaran Elabomsi... 155

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajamn (RPP) Stmtegi Pembelajaran Ekspositori ... 176

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. lnstrumen Tes Hasil Belajar Pengetahuan Keudaraan

Halaman

87

2. Instrumen Tes Kemampuan Awal Pengetahuan Keudaraan .. 94

3. Perhitungan Uji Coba Intrumen ... 98

4. Data Induk Penelitian ... ll9 5. Distribusi Frekuensi dan Data Penelitian ... 120

6. Perhitungan Statistik Dasar ... 129

7. Pengujian Normalitas Data ... 138

8. Uji Homogenitas Varians ... , ... :... 145

9. Analisis Varians· Dua Jalur ... 148

I 0. Perhitungan Uji Lanjut dengan Uji Scheffe ... 152

11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Strategi Pembelajaran Elabomsi... 155

(17)

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya

tujuan pembelajaran, dan tujuan tersebut utamanya untuk keberhasilan peserta

didik dalam belajar, baik pada suatu mata pelajaran tertentu maupun pendidikan

pada umwnnya. Dalam upaya lebih mewujudkan fungsi pendidikan sebagai

wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim belajar mengajar yang

konstruktif bagi .. berkembangnya potensi kreatif peserta didik seiring

berkembangnya suasana, kebiasaan, dan strategi belajar mengajar yang dilandasi

dengan kepahaman tentang ilmu-ilmu pengetahuan serta implikasinya dalam

kegiatan belajar mengajar bagi para guruldosen di sekolahlkampus.

Pembangunan dalam dunia pendidikan di Indonesia pada umwnnya

merupakan usaha sadar yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, baik peserta didik, taruna, pebelajar, maupun tenaga pengajar, dosen dan

instruktur, serta tenaga administrasi pendidikan. Pendidikan dan pelatihan formal

merupakan salah satu bidang yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Seiring dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi maka peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor

perhubungan mutlak diperlukan. Peningkatan ini dimaksudkan agar sumber daya

manusia perhubungan khususnya sub sektor perhubungan udara mampu bersaing

untuk inengantisipasi

pengaruh

globalisasi. Tantangan dan tuntutan terhadap

Kementerian Perhubungan tidaklah mudah dan sederhana yaitu dengan

(18)

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang prima ini belum dapat dipenuhi

secara optimal disebabkan salah satunya dan yang paling penting bagi kualitas

sumber daya manusia, yang masih rendah. Peningkatan kualitas sumber daya

manusia, adalah suatu hal yang tidak dapat diabaikan dan merupakan kebutuhan

yang sangat mendesak. Kementerian Perhubungan dalam hal ini sub sektor

perhubungan udara

harus

mempersiapkan program pendidikan dan pelatihan serta

kaderisasi sejak dini agar diperoleh sumber daya manusia yang berkompetensi dan

profesional dalam bidang perhubungan udara.

Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (A TKP) Medan adalah

lembaga pendidikan kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan yang

bertujuan menghasilkan

lul~an

·yang siap pakai di dunia penerbangan khususnya

dalam teknik dan keselamatan penerbangan dalam upaya menunjang operasional

penerbangan nasional yang aman, nyaman, dan pelayanan yang prima terhadap

pengguna jasa penerbangan. Sebagai salah satu institusi yang menghasilkan

sumber daya manusia di bidang perhubungan udara, Akademi Teknik dan

Keselamatan Penerbangan Medan selalu berupaya meningkatkan kualitas,

fasilitas, dan hasil pembelajaran serta performa tenaga pengajar sehingga

menghasilkan sumber daya manusia yang profesional. Jumlah dosen dan

instruktur yang memiliki keahlian khusus penerbangan masih kurang, sehingga

dosen ataupun instruktur masih banyak yang merangkap sebagai pejabat maupun

pembina taruna dilapangan. Akibatnya performa dosen dan instruktur di Akaderni

Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan dalam proses pembelajaran masih

kurang maksimal, karena tidak fokusnya dosen atau istruktur tersebut. Taruna

(19)

secara bertahap, berkaitan kapan sebaiknya pensintesis disajikan. Penampilan

pensintesis secara bertahap, yaitu setiap kali melakukan elaborasi, secara khusus

dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan antara konstruk-konstruk yang lebih

rinci yang baru diajarkan, dan unutk menunjukkan konteks elaborasi dalam

epitome, (6) penyajian jenis pensintesis, berfungsi sebagai pengait satuan-satuan

konsep, prosedur, atau prinsip hendaknya disesuaikan dengan tipe isi bidang studi,

tipe bidang strudi yang dimaksud disini adalah konsep, prosedur, atau prinsip

sedangkan jenis pensintesis biasanya berupa struktur konseptual, prosedural, atau

teoritis, dalam hal prinsip ke.enam ini menghendaki agar struktur konseptual

digunakan untuk konsep, struktur prosedural untuk prosedur, dan stru.ktur teoritis

untuk prinsip, (7) tahapan pemberian rangkuman, disajikan untuk mengadakan

tinjauan ulang mengenai isi bidang studi yang sudah dipelajari, hendaknya

diberikan sebelum penyajian pensintesis.

Menurut Reigeluth dan Stein (1983) ada tujuh komponen strategi yang

diintegrasikan dalam teori elaborsi, yaitu ( 1) urutan elaboratif adalah urutan dari

yang sederhana kepada yang komplek atau dari umum ke rinci yang memiliki

karakteristik khusus, (2) urutan prasyarat belajar didefinisikan sebagai struktur

yang menunjukkan konsep-konsep yang harus dipelajari sebelum konsep lain bisa

dipelajari, (3) rangkuman adalah tinjauan kembali (review) terhadap apa yang

telah dipelajari penting sekali dilakukan untuk mempertahankan ritensi, (4)

sintesis, yaitu strategi menghubungkan dan mengintegrasikan pada saat-saat

tertentu hal-hal yang sudah dipelajari, (5) analogi menggambarkan persamaan

antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang lain yang berbeda diluar

cakupan pengetahuan yang sedang dipelajari, (6) pengaktif strategi kognitif adalah

(20)

masib dianggap sebagai pejabat ataupun pembina taruna dari pada sebagai

instruk:tur atau fasilitator pebelajar. Suasana yang kurang kondusif ini

menyebabkan proses pembelajaran taruna sedikit mengalami bambatan dengan

dampak hasil belajar yang kurang maksimal.

Pengetahuan keudaraan merupakan materi perkuliahan yang menjadi dasar

bagi seorang taruna yang mengikuti pendidikan di Akaderni Teknik dan

Keselamatan Penerbangan Medan. Materi ini menjadi dasar bagi taruna untuk

dapat memahami materi perkuliahan selanjutnya. Sebagai mata kuliah dasar bagi

mata kuliah lainnya, pembelajaran mata kuliah pengetahuan keudaraan di program

studi Teknik Telekomunikasi dan Navigasi Udara, Akademi Teknik dan

Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan masihjauh dari yang diharapkan.

Berdasarkan survey awal nilai yang didapat dari sub bagian akadernik dan

ketarunaan Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan untuk

mata kuliah pengetahuan keudaraan tertera pada tabel berikut ini.

Tabel I. Hasil Nilai Mata Kuliah Pengetahuan Keudaraan Taruna A TKP Medan

Tahun Akademik Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata

2007/2008 5,57 8,50 6,75

2008/2009 5,50 8,33 6,55

2009/2010 5,57 8,47 6,70

Dari tabel di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan basil belajar

pengeia:huan keudaraan masih cendrung kurang memuaskan. Hasil belajar mata

kuliah pengetahuan keudaraan tentunya memiliki pengaruh terbadap basil belajar

[image:20.517.37.473.45.651.2]
(21)

Banyak faktor yang diduga menyebabkan hasil belajar mata kuliah

pengetahuan keudaraan relatif masih rendah, satu diantaranya adalah rendahnya

kualitas pembelajaran. Bila pembelajaran itu dilihat sebagai suatu sistem, maka

faktor yang turut mempengaruhi kualitas pembelajaran tersebut harus dipenuhi.

Faktor-faktor tersebut antara lain sebagaimana diungkapkan Hamalik (1999),

yakni (1) input atau peserta didik, (2) lingkungan instruksional, (3) proses

pembelajaran, dan (4) keluaran pembelajaran. Bila Hamalik memandang

pembelajaran sebagai suatu sistem, sedangkan Reigeulth melihatnya dari sisi

variabel pembelajaran yang saling berpengaruh. Reigeulth (1983), memandang

bahwa ada tiga variabel penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran,

yakni (1) kondisi pembelajaran, (2) strategi/metode pembelajaran, dan (3) hasil

pembelajaran.

Dalam belajar di sekolah ataupun perguruan tinggi faktor guruldosen dan

cara mengajarnya merupakan faktor yang sangat penting Purwanto (2007).

Menurut R.W Dahar (1989), umumnya dosen dalam melakukan pembelajaran

tidak dapat berbuat banyak terhadap variabel kondisi dalam perbaikan hasil

belajar. Variabel pembelajaran yang berpeluang dapat memperbaiki hasil belajar

taruna adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran elaborasi merupakan

salah satu strategi yang dapat digunakan oleh dosen dalam peros pembelajaran.

Pembelajaran dengan strategi elaborasi yang berlandaskan teori elaborasi yang

memiliki komponen urutan elaboratif, urutan prasyarat pembelajaran, rangkuman

(sum~rizer), sintesis (syntherizer), analogi, pengaktif strategi kognitif (cognitive

strategy activator) dan kontrol belajar memberikan kemungkinan yang sangat luas

untuk mewujudkan kompetensi tersebut. Dengan strategi ini dapat dilakukan

(22)

penstrukturan mata kuliah berdasarkan kompetensi yang akan dibina, demikian

pula pengelaborasian topik secara optimal sesuai kebutuhan, melaksanakan proses

pembelajaran yang berorientasi pada paradigma baru, dengan peristiwa-peristiwa

pembelajaran seperti memberikan rangkuman, sintesa dan analogi, serta

senantiasa mengaktitkan strategi kognitif dan memberikan kebebasan belajar

kepada siswa.

Dosen dalam menyampaian materi selalu menggunakan kebiasan lama yaitu

dengan menyampaikan materi perkuliahan dengan cara ceramah ataupun diskusi

tanpa menguraikan lebih mendalam materi yang dipelajari. Dosen mengajar

cendrung text-book oriented dan belum menekankan pada kemampuan berpikir

taruna secara mandiri. Sehingga sebagai akibatnya muncul kebosanan dan

kejenuhan dari taruna untuk belajar lebih baik. Hal tersebut teljadi karena selama

ini materi yang dipelajarinya tidak menyentuh kebutuhan para taruna, sehingga

berpengaruh pada hasil belajar yang kurang baik. Sehingga tujuan akhir dari

pembelajaran mata kuliah pengetahuan keudaraan yaitu mempersiapkan taruna

untuk memahami hakikat pentingnya fasilitas-fasilitas operasional bandar udara

tidak tercapai.

Panjaitan (2006) menyatakan salah satu implikasi yang penting dalam

mengkaji keberhasilan taruna dalam belajar adalah perlunya diketahui

faktor-faktor apa yang dapat memberikan kontribusi terhadap hasil belajar, yaitu salah

satu kondisi belajar untuk mempengaruhi keefektifan pembelajaran adalah

karakte~stik pebelajar. Salah satu karakteristik taruna yang dapat berpengaruh

terhadap hasil belajar pengetahuan keudaraan adalah kemampuan awal taruna

(23)

awal adalah keterampilan atau pengetahuan yang telah dimilki oleh taruna

sebelum atau pada saat akan menerima materi baru. Selain itu juga, ingin

diketahui sejauh mana pengaruhnya terbadap strategi pembelajaran terhadap basil

belajar taruna. Kemampuan awal sangat mempengaruhi terhadap basil belajar

pengetahuan keudaraan yang akan diperoleh.

Dari beberapa fenomena di atas, maka dalam penelitian

ini

berupaya imtuk

meningkatkan hasil belajar pengetahuan keudaraan, dengan menerapkan suatu

penggunaan strategi pembelajaran yang mampu mengembangkan, meningkatkan,

memperkaya, memperluas suatu gagasan kemampuan taruna serta

mengaflikasikan pengetahuan tersebut.

B. lndentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan tersebut

dapat diidentifikasikan guna menemukan masalah yang penting untuk dikaji dan

diteliti dalam pembelajaran pengetahuan keudaraan adalah sebagai berikut :

Apakah penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda akan memberikan

pengaruh yang berbeda terhadap basil belajar pengetahuan keudaraan? Apakah

dengan menggunakan strategi pembelajaran elaborasi akan meningkatkan hasil

belajar pengetahuan keudaraan taruna? Apakah dengan kemampuan awal taruna

yang berbeda mempengaruhi hasil belajar pengetahuan keudaraan? Apakah taruna

yang mempunyai kemampuan awal tinggi efektif diajar dengan strategi

pembelajaran elaborasi? Apakah taruna yang mempunyai kemampuan awal tinggi

efektif, diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? Apakah taruna yang

mempunyai kemampuan awal rendah efektif diajar dengan strategi pembelajaran

elaborasi? Apakah taruna yang mempunyai kemampuan awal rendah efektif diajar

(24)

dengan strategi pembelajaran ekspositori? Strategi pembelajaran manakah yang

efektif

dan

efisien dalam mengajarkan mata kuliah pengetahuan keudaraan

terhadap taruna yang memiliki kemampuan awal berbeda? Apakah ada interaksi

antara penggunaan strategi pembelajaran elaborasi dan strategi pembelajaran

ekspositori dengan kemampuan awal

taruna

dalam mempengaruhi basil belajar? ·

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dapat ditarik

permasalahan utama sebagai l;>atasan masalah petielitian

ini.

Permasalahan pada

penelitian

ini

dibatasi pada penggunaan strategi pemebelajaran elaborasi dan

strategi pembelajaran ekspositori. Selanjutnya karakteristik taruna dibatasi pada

aspek kemarnpuan awal taruna dan pokok bahasan yang diteliti pada pokok

bahasan fasilitas-fasilitas bandar udara, serta basil belajar pengetahuan keudaraan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah taruna yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran

elaborasi memperoleb hasil belajar pengetahuan keudaraan lebih tinggi

dibanding dengan yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori?

2. Apakah taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh basil

belajar pengetahuan keudaraan yang lebih baik dibanding dengan taruna yang

memiliki kemampuan awal rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal

(25)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui perbedaan

pengaruh strategi pembelajaran elaborasi dengan strategi pembelajaran

ekspositori. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui hasil belajar pengetahuan keudaraan antara taruna yang diajar

dengan menggunakan strategi pembelajaran elaborasi dengan taruna yang

diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Mengetahui hasil belajar pengetahuan keudaraan antara taruna yang memiliki

kemampuan awal tinggi dengan taruna yang memiliki kemampuan awal

rendah.

3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal

taruna dalam mempengaruhi basil belajar pengetahuan keudaraan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai salah satu sumbangan

pemikiran dalam meningkatkan hasil belajar taruna khususnya dalam mata kuliah

pengetahuan keudaraan bagi dosen dalam merancang pembelajaran agar diperoleh

optimalisasi hasil belajar. Selain itu penelitian ini kiranya bermanfaat dalam

memberikan kontribusi

k.epada

pihak pengambil kebijakan bidang pendidikan

tinggi agar segala kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan.

Manfaat teoritis penelitian ini adalah bahwa sebagai data dan basil temuan

dalam penelitian ini kiranya dapat dijadikan landasan dan dikembangkan bagi

peneliti beri.kutnya. Selain itu informasi yang berkaitan dengan penggunaan

strategi pemebelajaran kiranya dapat disosialisastkan untuk proses pembelajaran

pada mata kuliah lain.

(26)

BABV

SIMPULAN. IMPLIKASI. DAN SARAN

A. Slmpulan

Berdasarkan basil pengolahan

dan

analisis data serta pengujian hipotesis

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kelompok taruna yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran

elaborasi memperoleh basil belajar pengetahuan keudaraan yang lebih tinggi

daripada

kelompok taruna yang diajarkan dengan menggunakan strategi

pembelajaran ekspositori. Dari nilai rata-rata basil belajar pengetahuan

keudaraan menunjukkan bahwa strategi pembell\iaran elaborasi menghasilkan

nilai rata-rata yang lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata dengan

strateai pembell\iaran ekspositori.

2. Kelompok taruna yang. memiliki kemampuait awal tinggi memperoleh basil

belajar pengetahuan keudaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

kelompok taruna yang memiliki kemampuan awal rendah. Dari nilai rata-rata

basil belajar pengetahuan keudaraan menunjukkan bahwa taruna yang

memiliki kemampuan awal tinggi menghasilkan nilai rata-rata yang lebih

tinggi dibandingkan dengan kelompok taruna yang memiliki kemampuan awal

rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal taruna

terhadap hasil belajar pengetahuan keudaraan. Artinya bahwa interaksi strategi

pembelajaran

dan

kemampuan awal memberikan pengaruh terhadap hasil

belajar pengetahuan keudaraan secara signifikan. Dari nilai rata-rata taruna

(27)

strategi pembelajaran elaborasi memperoleh hasil belajar pengetahuan

keudaraan yang lehih tinggi daripada taruna yang memiliki kemampuan awal

tinggi yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

Artinya taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi akan memperoleh hasil

belajar yang lehih haik hila diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran

elaborasi. Sedanglcan nilai rata-rata taruna yang memilild kemampuan awal

rendah yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembel~aran elaborasi

memperoleh

basil

belajar pengetahuan keudaraan yang lehih

rendah

dibandingkan dengan taruna yang memilild kemampuan awal rendah yang

diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Artinya

taruna yang memiliki kemampuan awal rendah akan memperoleh hasil belajar

yang lehih haik hila diajar dengan menggunakan strategi pemhelajaran

ekspositori.

B. Implikasi

Berc.bisarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa taruna yang diajarkan dengan strategi pembelajaran elaborasi lebih tinggi

dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan

demikian diharapkan para dosen di Akademi Teknik dan Keselamatan

Penerbangan Medan mempunyai pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang

luas

dalam memilih dan menyusun strategi pembel~aran

khususnya

pengetahuan

keudaraan.

Dengan

pengetahuan, pemahaman dan wawasan tersehut dosen

diharapkan mampu mendesain pembelajaran pengetahuan keudaraan dengan

strategi pembelajaran elaborasi.

(28)

Jika melihat pentingnya pengetahuan tentang suatu bandar udara bagi para

taruna,

maka dibutuhkan strategi pembelajaran yang mampu untuk

mendiskrifsikan urain pembelajaran secara rinci, mendefinisikan dan memahami

konsep-konsep secara terstruktur, memahami teori-teori pembelajaran dan mampu

mengevaluasi dan menganalisis materi pelajaran pengetahuan keudaraan sehingga

pembelajaran menjadi efektif

dan

effisien. Dengan demikian

taruna

mampu

membangun

dan

menemukan sendiri pengetahuan

dan

keterampilan yang

dibutuhkan dalam menyelesaikan persoalan belajarnya untuk memperoleh basil

belajar yang lebih baik. Selain itu ,

taruna

diharapkan mampu untuk meningkatkan

retensinya dengan cara mnemukan materi-materi penting dari perkuliahannya,

menemukan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya, bukan

diberitahukan oleh orang lain. Dengan menggunakan strategi elaborasi diharapkan

dosen dapat meningkatkan · keterlibatan dan keaktifan taruna terhadap

pembelajaran dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Untuk melaksanakan strategi pembelajaran

elaborasi

maka

dosen diharapkan

harus

terlebih dahulu memahami

tahapan-tahapan

yang terdapat dalam strategi pembelajaran elaborasi tersebut.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa

,•' taruna

yang memiliki

kemampuan awal tinggi memperoleh basil belajar yang lebih baik daripada

taruna

yang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini menunjukkan

taruna yang

memiliki kemampuan awal tinggi mampu untuk menemukan sendiri pengetahuan

dan keterampilan yang dibutuhkannya,

taruna mampu mengaitkan antara

pengetahuan dan keterampilan

dasar

yang telah dimilki dengan pengetahuan dan

(29)

lmplikasi dari

perbedaan

karakteristik tanma dari segi kemampuan awal

mengisyaratkan kepada dosen untuk memilih strategi pembelajaran harus

mempertimbangkan kemampuan awal taruna. Dengan adanya kemampuan awal

yang dimiliki taruna akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan

dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi tertentu dalam

pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena

itu strategi

pembelajaran yang

diterapkan dosen akan efektif atau

tidak

tergantung dengan kemampuan awal

tanma.

Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal tanma

terhadap hasil belajar pengetahuan keudaraan. Artinya bahwa interaksi strategi

pembelajaran dan kemampuan awal memberikan pengaruh terhadap hasil belajar

pengetahuan keudaraan secara signitikan. Dimana taruna yang memiliki

kemampuan awal tinggi lebih balk bila diajar dengan strategi pembelajaran

elaborasi sedangkan untuk

taruna

yang memiliki ·. kemampuan rendah lebih

balk

diajar dengan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian dapat

dipaharni bahwa strategi pembelajaran elaborasi bagi tanma yang memiliki

kemampuan awal tinggi sedangkan strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat

digunakan bagi tanma yang memiliki kemampuan awal rendah.

lmplikasi terhadap dosen dan taruna dari interaksi antara strategi

pembelajaran dan kemampuan awal taruna, agar dosen dapat memahami dan

tentunya melaksanakan dengan balk penerapan strategi pembelajaran yang sesuai

dengan, karakteristik tanma, sedangkan bagi taruna agar selalu berupaya

meningkatkan hasil belajar qengan tekun belajar dan yang terpenting adalah

mendisiplinkan diri untuk konsisten dalam belajar.

(30)

C. Saran.

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Untuk dapat meningkatkan

basil

belajar pengetahuan keudaraan · diharapkan

dosen dapat menggunakan atau memilih strategi pembelajaran yang tepat

dengan tujuan pembelajaran. materi pembelajaran. kemampuan, kondisi, dan

karakteristik taruna. Strategi pembelajaran yang dipilih antara lain strategi

pembelajaran elaborasi.

2. Diharapkan kepada para dosen dapat senantiasa memperhatikan dan

mempertimbangkan faktor kemampuan awal taruna sebagai pijakan dalam

merancang perkuliahan. Dosen juga perlu melakukan pengkajian yang

mendalam tentang karakteristik taruna sebelum menentukan strategi

pembelajaran yang dianggap sesuai.

3. Dosen perlu memiliki pemahaman dan wawasan yang baik tetang strategi

pembelajaran elaborasi, sehingga strategi pembelajaran ini dapat dijadikan

salah satu strategi pembelajaran untuk mengoptimalkan. hasil belajar

pengetahuan keudaraan taruna dengan kemampuan awal tinggi maupun taruna

(31)

DAFTAR PUSTAKA

AECT, (1986), Deflnisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali

Annex 14 Volume I, (1999), Aerodrome Design and Operation, International

Civil Aviation Organization (ICAO)

Arikunto,

S. (2005).

Manajemen Penelitian (edisi revisi),

Jakarta :

Rineka Cipta

_ _ _ _ (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,

iakarta

:

Bina Aksara

Ary, D., Jacob, L.C (1982). Pengantar Penelitian Dalam Pendidilran,

(Penterjemah: Furchan, A), Surabaya: Usaha Nasional

Bambang, W.P. (2006). Pedoman Penilaian Akademik Program Diploma III

TNU, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (A TKP) Medan

Budiningsih, C.A. (2005), Be/ajar dan pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Bloom. (1976), Human Characteristics and school Learning, New York : Me

graw

Hill

Cece, T. (2000), Airport Topogravy, Akademi Teknik dan Keselam.atan

Penerbangan (ATKP) Medan

Dahar, R.W. (1989), Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga

Dahlan, M.D. (1990), Model-model Mengajar Beberapa Alternatif lnteralrsi

Belajar Mengajar, Bandung : Dipenogoro

Dick, W. And Carey, L. (1993), The Systematic Design Oflntruction, Harper

Collins Publisher

Degena,

I.N.S. (1989), Omu Pengajaran Taksonomi Variabel, Jakarta

. Depdikbud

Dikti

Gagne, R.M. (1987), lntructional Tecnology Foundation, London : Lawrence

Erlbaum Associates Publisher

(32)

Hamalik, 0. (1990). Metode Be/ajar dan Kesulitan Kesulitan Be/ajar,

Bandung : Tarsito

_ _ _ _ (2005), Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Hamid K, A. (2007), Teori Be/ajar dan Pembelajaran, Medan.

Ibrahim R, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Margono, M. (1983), Aerodinamika,

Jakarta:

Departemen Pendidikan

dan

Kebudayaan

Miarso,

YH.

(2005), Menyemai Benih Teknologi Pendidikan,

Jakarta: Prenada

Media

Nasution. (2005), Berbagai Pendekatan dalam Proses Be/ajar Mengajar, Jakarta:

BinaAksara

Panjaitan, K. (2010), Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian,

Oorontalo : Nurul Jannah

Sanjaya, W. (2006), Strategi pembelajaran berortentasi standar proses pendidikan, Jakarta : Sanjaya

Slameto. (1993), Be/ajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :

BinaAksara

Sudjana, (1994). Desain dan Ana/isis Eksperimen, Bandung : Tarsito

Suparman, M.A. (2001), Desain lntruksiona/, Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka

Reigeluth, · M.C. (1983), Instructional-design theories and models, New Jersey : lawrence

Erlbaum

Associates

Tirtarahatjdja, U. (2005), Pengantar Pendldikan (edisi revisi), Jakarta : Renika Cipta

Triantq. (2009).

Mendesaln Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta :

K.encana

Uno,

H.B.

(2006), Perencanaan Pembelajaran, Jakarta:

Bumi Aksara

Gambar

Tabel l. Rata-rata Nilai Pengetahuan Keudaraan
Gambar 1. Histogram hasil belajar kelompok taruna dengan strategi
Tabel I. Hasil Nilai Mata Kuliah Pengetahuan Keudaraan Taruna A TKP Medan

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan waktu lembur didasarkan pula pada jumlah klaim untuk rawat jalan dan rawat inap yang diterima oleh HR admin bagian tunjangan kesehatan, apabila klaim

Dari hasil uji organoleptis, minyak atsiri daun cengkeh yang dihasilkan dari proses gabungan delignifikasi dan fermentasi memiliki warna yang sedikit lebih kuning jika

fifth , that the emerging urban services in small towns and rural regions tend to accelerate greater consumption and commercialisation of urban commodities rather than providing

Untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak daun kersen terhadap Streptococcus viridans dan besar konsentrasi ekstrak daun kersen yang memiliki daya hambat terbesar terhadap

Biro Administrasi Efek, adalah perseroan yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan kontrak dengan Emiten untuk pencatatan pemilikan Efek dan pembagian

Untuk mengetahui perbandingan profil klinik dan laboratorium sederhana (saat pasien masuk rumah sakit) pasien CAP yang sembuh dan meninggal ( 30 days mortality

Nutrisi formula B dengan bahan dasar media serbuk gergaji kayu weki adalah macam media yang sesuai untuk pertumbuhan miselia dan pembentukan tubuh buah jamur munikaruk...

Gambar penyebaran akar sawi pada tanah Latosol.. Gambar penyebaran akar sawi pada