..
PENGARUB STRATEGI PEMBELAJARAN
DAN KEMAMPU&\I
A
W
AL
TERHADAP
BASIL BELAJAR PENGETAHUAN
KEUDARAAN
TARUNAATKPMEDAN
TESIS
Oleh:
DWIYA.'NTO
NIM :
1~-;8230051PROGRAM P
ASCA,SARJAN.~t\
UNIVERSITAS NEGERI
1\tiEDAN
..
PENGARUB STRATEGI PEMBELAJARAN
DAN KEMAMPU&\I
A
W
AL
TERHADAP
BASIL BELAJAR PENGETAHUAN
KEUDARAAN
TARUNAATKPMEDAN
TESIS
Oleh:
DWIYA.'NTO
NIM :
1~-;8230051PROGRAM P
ASCA,SARJAN.~t\
TESIS
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN
KEMAMPUAN AW AL TERIIADAP BASIL BELAJAR
PENGETAHUANKEUDARAANTARUNA
ATKPMEDAN
Disusun dan diajukan oleh :
DWIYANTO
NIM. 061188230051
Telah Dipertahankan Dihadapan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal23 September 2011 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Medan, 23 September 2011
Pembimbing I
~~-Menyetujui
Tim Pembimbing
Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd NIP. 19601125 198601 1002
Program Studi Teknologi Pendidikan
K
Pembimbing
n
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
No.
Nama
1. Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd
NIP. 19601125 198601 1002
(Pembimbing I)
2. Prof. Dr. Sukimo, M.Pd
NIP. 19540121198703 1001
(Pembimbing II)
3. Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd
NIP. 19610104 198703 1017
(Penguji)
4. Prof. Dr. H. Abdul Hamid K, M.Pd
NIP. 19580222 198103 1001
(Penguji)
5. Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd
NIP. 19600705 1986011001
(Penguji)
Mahasiswa
Nama
: Dwiyanto
Tanda Tangan
NIM : 061188230051
ABSTRAK
Dwiyanto, Pengarub Strateai Pembelajaran dan Kemampuan Awal
Terbadap
HasUBelajar Pengetahuan Keudaraan Taruna Akademi Teknik
dan Keselamatan Penerbangan Medan. Tesis, Medan : Program Studi
Teknologi Pendidikan, Program Paseasarjana, Univenitas Negeri Medan,
2011.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui basil belajar Pengetahuan
Keudaraan kelompok tanma yang diajarkan dengan Strategi Pengorganisasian
Pembelajaran Elaborasi dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori; (2)
mengetahui
basil
belajar Pengetahuan Keudaraan taruna yang memilikiKemampuan A wal Tinggi dan Kemampuan Awal Rendah, dan (3) ada tidaknya
interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Awal taruna terhadap
basil belajar Pengetahuan Keudaraan
Penelitian
ini
dilaksanakan di Akademi Teknik dan KeselamatanPenerbangan Medan semester II untuk tahun ajaran 2010/2011. Populasi
berjumlah 118 orang taruna. Pcngambilan sampe1 dilakukan dengan cluster
random sampling 58 taruna. yang terdiri dari 30 tanma program studi Teknik
Tc1ekomunikasi dan Navigasi Udara Angkatan N untuk strategi pembe1ajaran
Elaborasi dan Tcknik Tclekomuni.kasi dan Navigasi Udara Angkatan V untuk
stratcgi pembelajaran Ekspositori. Tes kemampuan awal dilakukan untuk menge1ompokkan tanma atas kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal
rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan
desain faktorial 2x2. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan menggunakan ANA VA dua jalur dengan
taraf signifikan a
=
0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffo. Sebelumnyadilakukan uji analisis berupa Nonnalitas dan Uji Homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) basil belajar pengetahuan keudaraan taruna yang diajar dengan strategi pembelajaran Elaborasi lebih tinggi daripada basil belajar pengetahuan keudaraan taruna yang diajar dengan strategi
pembelajaran Ekspositori, dengan Fhitung
=
98,04 > Ftabe1 = 4,03 pada tarafsignitikan a= 0,05; (2) basil belajar pengetahuan keudaraan taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada basil belajar pengetahuan keudaraan
taruna yang memiliki kemampuan awal rendah, dengan Fhitung = 16,22 > Ftabe1 =
4,03 pada taraf sigoifikan a
=
0,05, dan (3) terdapat interaksi antara strategipembelajaran dan kemampuan awal taruna dalam mempengaruhi basil belajar
pengctahuan keudaraan dengan Fbl1uaa
=
19,54 > Ftabe1 == 4,03 pada taraf signifikana
=
0,05. Hipotesis ini menuqjukkan bahwa strategi pembelajaran Elaborasi lebihtepat daripada strategi pembelajaran Ekspositori dalam meningkatkan basil belajar
pengctahuan kcudaraan taruna, dan taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi
ABSTRACT
Dwiyanto, The lnfluen~e of learning Strategy and initial capability toward
student's a~hievement in Aviation knowledge at Civil Aviation Safety and
Engineering Academy of Medan. Thesis, Medan : The Edu~ation Technology
Program Study, Post-.raduate program, State Univercity of Medan 2011.
The objectives of this study are (1) to know student's achievement in aviation knowledge taught with learning strategy Elabomtion and taught with an Expository learning; (2) to student's achievement in aviation knowledge of having a highly initial capability and student having learning a poorly initial capacity; (3) to know available or not an interaction betwen the learning strategy and initial capability toward student's achievement in aviation knowledge.
This study
was
conducted at Civil Aviation Safety and EngineeringAcademy of Medan in semester II of 2010/2011 academic year. The population
was totally 118 respondents. For taking samples was done in a cluster random
sampling total
58
students comprising of 30 students of Air Navigation andTelecommunication Engineering IV for Elabomte learning and another 28
students of Air Navigation and Telecommunication Engineering V for Expository
learning strategy. The initial capability test
was
conducted for classifying thestudents upon a highly initial capacity and poorly initial capacity. The research method adopted is experiment quase with factorial design 2x2. The statictic tester
inferential statistic by using two ways ANA VA with a significance mte a = 0,05
and continued to Scheffe test. It has been conducted an analysis test prior with a normality test and homogeneity one.
The result of study showed : (1) student's achievement in Aviation knowledge taught with learning strategy Elabomtion higher than student taught
with an Expository learning strategy with Fhitung = 98.04 > Ftabe1 = 4.03 on
significance mte a
=
0.05; (2) the achievement in studying Aviation knowledgeby student having. Fhitung
=
16.22 > Ftabel=
4.03 on significance rate a = 0.05;(3) there is an intemction betwen the learning and initial capability toward
student's achievement in Aviation knowledge, with Fhitung = 19.54 > Ftabe1 = 4.03
on significance mte a= 0.05. This hypothesis swowed that Elaborate learning
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmad dan
petunjukNya maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis
ini
dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister
Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak memperoleh kendala akibat
daripada keterbatasan penulis, namun demikian berkat bantuan dari berbagai
pihak akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu dengan,
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd selaku
pembimbing tesis I dan Bapak Prof. Dr. Sukimo, M.Pd selaku pembimbing
tesis II yang telah banyak membimbing penulis, memberikan arahan sekaligus
motivasi yang sangat bermanfaat bagi penulis. Kepada ketiga nara sumber
Bapak Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd, Bapak Prof.Dr.H.Abdul Hamid K,M.Pd
dan Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd yang telah memberikan masukan dan
koreksi untuk perbaikan tesis ini.
Pada kesempatan
ini
juga penulis menyampaikan ucapan terima kasihkepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program Studi
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan, beserta staf yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama
mengikuti perkulihan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
2. Bapak dan lbu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bennanfaat bagi penulis selama
mengikuti perkuliahan.
3. Direktur Akademi Teknik
dan
Keselamatan Penerbangan Medan, yang telahmemberi ijin dan kesempatan untuk melakukan peneilitian.
4. Rekan-rekan Dosen, istruktur, dan staf di Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan Medan yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian
dilapangan.
5.
Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasatjana Program Studi TeknologiPendidikan yang telah bersama-sama menjalani perkuliahan.
6. Seluruh keluarga, terutama istri dan anak-anak tercinta atas segala doa,
dukungan dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.
Atas · segala . kebaikan, motivasi, semangat dan dukungan yang telah
diberikan tersebut, penulis tidak mampu membalasnya dan penulis
serahkan
kepada Allah SWT yang maha luas balasanNya terhadap segala kebaikan untuk
membalasnya. Kiranya Allah SWT senantiasa memberikan rahmad
dan
hidayahNya kepada kita semua dan harapan penulis semoga tesis ini dapat
memberikan sumbangan bennanfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Medan, September 2011.
Penulis
DWIYANTO
DAFTARISI
Halaman
ABSTRAK
ABSTRACT
ii
KA TA PENGANT AR
...
iii
DAFT AR lSI
...
v
DAFT AR T ABEL ...
viii
DAFTAR GAMBAR ...
XDAFTAR LAMPIRAN ...
xi
BAB
IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... ..
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah ... ..
D. Rumusan Masalah ... .
E.Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB
II. KAJIANTEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
67
7
8
8A. Kajian Teoretis ...
9
1. Hakikat Hasil Belajar Pengetahuan Keudaraan ...
9
2. Hakikat Strategi Pembelajaran .. ... ... ...
13
a. Hakikat Strategi Pembelajaran Elaborasi ...
18
b. Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori ...
24
3. Hakikat Pengetahuan Awal ...
27
B. Penelitian Yang Relevan ...
31
C. Kerangka Berfikir ...
32
1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Elaborasi Dan Strategi
Pembelajaran
Ekspositori
Terhadap
Hasil
Belajar
Pengetahuan Keudaraan ...
32
2.
Hasil
Belajar Mata Kuliah Pengetahuan Keudaraan TarunaYang Mempunyai Kemampuan Awal Tinggi Lebih Tinggi
Daripada Taruna Yang Mempunyai Kemampuan Awal
Rendah ... 36
3. lnteraksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Taruna pada Mata Kuliah Pengetahuan Keudaraan ... 37
C. Hipotesis Penelitiam ... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 41
B. Populasi Dan Sampel ... 41
C. Metode Dan Desain Penelitian ... 42
D. Pengonttol Perlakuan ... 43
1. Validitas
Internal ...
442. Validitas Ekstemal ... 45
E. Prosedur Dan Perlak.uan Penelitian ... 45
1. Prosedur Perlakuan ... ... ... 45
2. Pelak.sanaail. Perlak.uan ... 46
F. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 50
G. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian ... 51
H. Teknik Analisis Data ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... ..
1. Uji Normalitas ... .
2. Uji Homogenitas
C. Pengujian Hipotesis ... ..
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... ..
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.
Simpulan
80
B. Implikasi . . . .. . . .. . . .. . .
81
C. Saran ... 84
DAFTARPUSTAKA ... 85
LAMP IRAN
I
~
TabelDAFTAR TABEL
Halaman
l. Rata-rata Nilai Pengetahuan Keudaraan . . . 3
2. Rancangan Faktorial2 x 2 ... 43
3.
Tahapan pembelajaran dengan Strategi PembelajaranElaborasi
47
4. Tahapan pembelajaran dengan Strategi Peinbelajaran
Ekspositori ... ... ... ... .... .... ... 49
5.
Kisi-kisi tes hasil belajar pengetahuan keudaraan ... 536.
Kisi-kisi tes kem8Illpuan awal ... ... 547.
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Tarunadengan Strategi Pembelajaran Elaborasi ... 57
8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 58
9.
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna yangMemilki Kem8Illpuan Awal tinggi ... 59
10. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna yang
Memilki Kem8Illpuan Awal rendah .. ... 60
11. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi yang Memilki
Kem8Illpuan Awal tinggi ... 62
12. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi yang Memilki
Kem8Illpuan Awal rendah ... 63
13. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memilki
Kem8II1puan Awal tinggi ... 64
)4.
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Tarunadengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memilki
Kemarnpuan Awal Rendah ... .
[image:12.517.40.484.50.617.2]16. Ringkasan hasil Uji Homogenitas kelompok strategi
pembelajaran dengan Uji F . . . 67
17. Ringkasan hasil Uji Homogenitas kelompok Kemampuan Awal
dengan Uji F . . . .. 68
18. Ringkasan
hasil
Uji Homogenitas kelompok lnteraksi denganUji
Barlett .-...
·6819. Ringkasan ANA VA Faktorial 2 x 2 ... 69
20. Ringkasan basil perhitungan uji Scheffe ... 72
DAFT AR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Histogram hasil belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran elaborasi ... 58
2. Histogram basil belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran ekspositori ... ... ... ... 59
3. Histogram basil belajar kelompok taruna yang memiliki
kemampuan awal tinggi ... ... ... 60
4. Histogram basil belajar kelompok taruna yang memiliki
kemampuan awal rendah ... ... 61
5. Histogram hasH belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran elaborasi dan memiliki kemampuan awal tinggi.. 62
6. Histogram hasil belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran elaborasi dan memiliki kemampuan awal rendah... 63
7. Histogram basil belajar taruna dengan strategi pembelajaran
ekspositori dan memiliki kemampuan awal tinggi . . . 64
8. Histogram basil belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran ekspositori dan memiliki kemampuan awal
rendah ... 65
[image:14.526.37.489.52.619.2]DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. lnstrumen Tes Hasil Belajar Pengetahuan Keudaraan
Halaman
87
2. Instrumen Tes Kemampuan Awal Pengetahuan Keudaraan .. 94
3. Perhitungan Uji Coba Intrumen ... 98
4. Data Induk Penelitian ... ll9 5. Distribusi Frekuensi dan Data Penelitian ... 120
6. Perhitungan Statistik Dasar ... 129
7. Pengujian Normalitas Data ... 138
8. Uji Homogenitas Varians ... , ... :... 145
9. Analisis Varians· Dua Jalur ... 148
I 0. Perhitungan Uji Lanjut dengan Uji Scheffe ... 152
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Strategi Pembelajaran Elabomsi... 155
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajamn (RPP) Stmtegi Pembelajaran Ekspositori ... 176
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. lnstrumen Tes Hasil Belajar Pengetahuan Keudaraan
Halaman
87
2. Instrumen Tes Kemampuan Awal Pengetahuan Keudaraan .. 94
3. Perhitungan Uji Coba Intrumen ... 98
4. Data Induk Penelitian ... ll9 5. Distribusi Frekuensi dan Data Penelitian ... 120
6. Perhitungan Statistik Dasar ... 129
7. Pengujian Normalitas Data ... 138
8. Uji Homogenitas Varians ... , ... :... 145
9. Analisis Varians· Dua Jalur ... 148
I 0. Perhitungan Uji Lanjut dengan Uji Scheffe ... 152
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Strategi Pembelajaran Elabomsi... 155
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya
tujuan pembelajaran, dan tujuan tersebut utamanya untuk keberhasilan peserta
didik dalam belajar, baik pada suatu mata pelajaran tertentu maupun pendidikan
pada umwnnya. Dalam upaya lebih mewujudkan fungsi pendidikan sebagai
wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim belajar mengajar yang
konstruktif bagi .. berkembangnya potensi kreatif peserta didik seiring
berkembangnya suasana, kebiasaan, dan strategi belajar mengajar yang dilandasi
dengan kepahaman tentang ilmu-ilmu pengetahuan serta implikasinya dalam
kegiatan belajar mengajar bagi para guruldosen di sekolahlkampus.
Pembangunan dalam dunia pendidikan di Indonesia pada umwnnya
merupakan usaha sadar yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, baik peserta didik, taruna, pebelajar, maupun tenaga pengajar, dosen dan
instruktur, serta tenaga administrasi pendidikan. Pendidikan dan pelatihan formal
merupakan salah satu bidang yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Seiring dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi maka peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor
perhubungan mutlak diperlukan. Peningkatan ini dimaksudkan agar sumber daya
manusia perhubungan khususnya sub sektor perhubungan udara mampu bersaing
untuk inengantisipasi
pengaruh
globalisasi. Tantangan dan tuntutan terhadapKementerian Perhubungan tidaklah mudah dan sederhana yaitu dengan
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang prima ini belum dapat dipenuhi
secara optimal disebabkan salah satunya dan yang paling penting bagi kualitas
sumber daya manusia, yang masih rendah. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia, adalah suatu hal yang tidak dapat diabaikan dan merupakan kebutuhan
yang sangat mendesak. Kementerian Perhubungan dalam hal ini sub sektor
perhubungan udara
harus
mempersiapkan program pendidikan dan pelatihan sertakaderisasi sejak dini agar diperoleh sumber daya manusia yang berkompetensi dan
profesional dalam bidang perhubungan udara.
Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (A TKP) Medan adalah
lembaga pendidikan kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan yang
bertujuan menghasilkan
lul~an
·yang siap pakai di dunia penerbangan khususnyadalam teknik dan keselamatan penerbangan dalam upaya menunjang operasional
penerbangan nasional yang aman, nyaman, dan pelayanan yang prima terhadap
pengguna jasa penerbangan. Sebagai salah satu institusi yang menghasilkan
sumber daya manusia di bidang perhubungan udara, Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan selalu berupaya meningkatkan kualitas,
fasilitas, dan hasil pembelajaran serta performa tenaga pengajar sehingga
menghasilkan sumber daya manusia yang profesional. Jumlah dosen dan
instruktur yang memiliki keahlian khusus penerbangan masih kurang, sehingga
dosen ataupun instruktur masih banyak yang merangkap sebagai pejabat maupun
pembina taruna dilapangan. Akibatnya performa dosen dan instruktur di Akaderni
Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan dalam proses pembelajaran masih
kurang maksimal, karena tidak fokusnya dosen atau istruktur tersebut. Taruna
secara bertahap, berkaitan kapan sebaiknya pensintesis disajikan. Penampilan
pensintesis secara bertahap, yaitu setiap kali melakukan elaborasi, secara khusus
dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan antara konstruk-konstruk yang lebih
rinci yang baru diajarkan, dan unutk menunjukkan konteks elaborasi dalam
epitome, (6) penyajian jenis pensintesis, berfungsi sebagai pengait satuan-satuan
konsep, prosedur, atau prinsip hendaknya disesuaikan dengan tipe isi bidang studi,
tipe bidang strudi yang dimaksud disini adalah konsep, prosedur, atau prinsip
sedangkan jenis pensintesis biasanya berupa struktur konseptual, prosedural, atau
teoritis, dalam hal prinsip ke.enam ini menghendaki agar struktur konseptual
digunakan untuk konsep, struktur prosedural untuk prosedur, dan stru.ktur teoritis
untuk prinsip, (7) tahapan pemberian rangkuman, disajikan untuk mengadakan
tinjauan ulang mengenai isi bidang studi yang sudah dipelajari, hendaknya
diberikan sebelum penyajian pensintesis.
Menurut Reigeluth dan Stein (1983) ada tujuh komponen strategi yang
diintegrasikan dalam teori elaborsi, yaitu ( 1) urutan elaboratif adalah urutan dari
yang sederhana kepada yang komplek atau dari umum ke rinci yang memiliki
karakteristik khusus, (2) urutan prasyarat belajar didefinisikan sebagai struktur
yang menunjukkan konsep-konsep yang harus dipelajari sebelum konsep lain bisa
dipelajari, (3) rangkuman adalah tinjauan kembali (review) terhadap apa yang
telah dipelajari penting sekali dilakukan untuk mempertahankan ritensi, (4)
sintesis, yaitu strategi menghubungkan dan mengintegrasikan pada saat-saat
tertentu hal-hal yang sudah dipelajari, (5) analogi menggambarkan persamaan
antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang lain yang berbeda diluar
cakupan pengetahuan yang sedang dipelajari, (6) pengaktif strategi kognitif adalah
masib dianggap sebagai pejabat ataupun pembina taruna dari pada sebagai
instruk:tur atau fasilitator pebelajar. Suasana yang kurang kondusif ini
menyebabkan proses pembelajaran taruna sedikit mengalami bambatan dengan
dampak hasil belajar yang kurang maksimal.
Pengetahuan keudaraan merupakan materi perkuliahan yang menjadi dasar
bagi seorang taruna yang mengikuti pendidikan di Akaderni Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan. Materi ini menjadi dasar bagi taruna untuk
dapat memahami materi perkuliahan selanjutnya. Sebagai mata kuliah dasar bagi
mata kuliah lainnya, pembelajaran mata kuliah pengetahuan keudaraan di program
studi Teknik Telekomunikasi dan Navigasi Udara, Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan masihjauh dari yang diharapkan.
Berdasarkan survey awal nilai yang didapat dari sub bagian akadernik dan
ketarunaan Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan untuk
mata kuliah pengetahuan keudaraan tertera pada tabel berikut ini.
Tabel I. Hasil Nilai Mata Kuliah Pengetahuan Keudaraan Taruna A TKP Medan
Tahun Akademik Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata
2007/2008 5,57 8,50 6,75
2008/2009 5,50 8,33 6,55
2009/2010 5,57 8,47 6,70
Dari tabel di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan basil belajar
pengeia:huan keudaraan masih cendrung kurang memuaskan. Hasil belajar mata
kuliah pengetahuan keudaraan tentunya memiliki pengaruh terbadap basil belajar
[image:20.517.37.473.45.651.2]Banyak faktor yang diduga menyebabkan hasil belajar mata kuliah
pengetahuan keudaraan relatif masih rendah, satu diantaranya adalah rendahnya
kualitas pembelajaran. Bila pembelajaran itu dilihat sebagai suatu sistem, maka
faktor yang turut mempengaruhi kualitas pembelajaran tersebut harus dipenuhi.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagaimana diungkapkan Hamalik (1999),
yakni (1) input atau peserta didik, (2) lingkungan instruksional, (3) proses
pembelajaran, dan (4) keluaran pembelajaran. Bila Hamalik memandang
pembelajaran sebagai suatu sistem, sedangkan Reigeulth melihatnya dari sisi
variabel pembelajaran yang saling berpengaruh. Reigeulth (1983), memandang
bahwa ada tiga variabel penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran,
yakni (1) kondisi pembelajaran, (2) strategi/metode pembelajaran, dan (3) hasil
pembelajaran.
Dalam belajar di sekolah ataupun perguruan tinggi faktor guruldosen dan
cara mengajarnya merupakan faktor yang sangat penting Purwanto (2007).
Menurut R.W Dahar (1989), umumnya dosen dalam melakukan pembelajaran
tidak dapat berbuat banyak terhadap variabel kondisi dalam perbaikan hasil
belajar. Variabel pembelajaran yang berpeluang dapat memperbaiki hasil belajar
taruna adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran elaborasi merupakan
salah satu strategi yang dapat digunakan oleh dosen dalam peros pembelajaran.
Pembelajaran dengan strategi elaborasi yang berlandaskan teori elaborasi yang
memiliki komponen urutan elaboratif, urutan prasyarat pembelajaran, rangkuman
(sum~rizer), sintesis (syntherizer), analogi, pengaktif strategi kognitif (cognitive
strategy activator) dan kontrol belajar memberikan kemungkinan yang sangat luas
untuk mewujudkan kompetensi tersebut. Dengan strategi ini dapat dilakukan
penstrukturan mata kuliah berdasarkan kompetensi yang akan dibina, demikian
pula pengelaborasian topik secara optimal sesuai kebutuhan, melaksanakan proses
pembelajaran yang berorientasi pada paradigma baru, dengan peristiwa-peristiwa
pembelajaran seperti memberikan rangkuman, sintesa dan analogi, serta
senantiasa mengaktitkan strategi kognitif dan memberikan kebebasan belajar
kepada siswa.
Dosen dalam menyampaian materi selalu menggunakan kebiasan lama yaitu
dengan menyampaikan materi perkuliahan dengan cara ceramah ataupun diskusi
tanpa menguraikan lebih mendalam materi yang dipelajari. Dosen mengajar
cendrung text-book oriented dan belum menekankan pada kemampuan berpikir
taruna secara mandiri. Sehingga sebagai akibatnya muncul kebosanan dan
kejenuhan dari taruna untuk belajar lebih baik. Hal tersebut teljadi karena selama
ini materi yang dipelajarinya tidak menyentuh kebutuhan para taruna, sehingga
berpengaruh pada hasil belajar yang kurang baik. Sehingga tujuan akhir dari
pembelajaran mata kuliah pengetahuan keudaraan yaitu mempersiapkan taruna
untuk memahami hakikat pentingnya fasilitas-fasilitas operasional bandar udara
tidak tercapai.
Panjaitan (2006) menyatakan salah satu implikasi yang penting dalam
mengkaji keberhasilan taruna dalam belajar adalah perlunya diketahui
faktor-faktor apa yang dapat memberikan kontribusi terhadap hasil belajar, yaitu salah
satu kondisi belajar untuk mempengaruhi keefektifan pembelajaran adalah
karakte~stik pebelajar. Salah satu karakteristik taruna yang dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar pengetahuan keudaraan adalah kemampuan awal taruna
awal adalah keterampilan atau pengetahuan yang telah dimilki oleh taruna
sebelum atau pada saat akan menerima materi baru. Selain itu juga, ingin
diketahui sejauh mana pengaruhnya terbadap strategi pembelajaran terhadap basil
belajar taruna. Kemampuan awal sangat mempengaruhi terhadap basil belajar
pengetahuan keudaraan yang akan diperoleh.
Dari beberapa fenomena di atas, maka dalam penelitian
ini
berupaya imtukmeningkatkan hasil belajar pengetahuan keudaraan, dengan menerapkan suatu
penggunaan strategi pembelajaran yang mampu mengembangkan, meningkatkan,
memperkaya, memperluas suatu gagasan kemampuan taruna serta
mengaflikasikan pengetahuan tersebut.
B. lndentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan tersebut
dapat diidentifikasikan guna menemukan masalah yang penting untuk dikaji dan
diteliti dalam pembelajaran pengetahuan keudaraan adalah sebagai berikut :
Apakah penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda akan memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap basil belajar pengetahuan keudaraan? Apakah
dengan menggunakan strategi pembelajaran elaborasi akan meningkatkan hasil
belajar pengetahuan keudaraan taruna? Apakah dengan kemampuan awal taruna
yang berbeda mempengaruhi hasil belajar pengetahuan keudaraan? Apakah taruna
yang mempunyai kemampuan awal tinggi efektif diajar dengan strategi
pembelajaran elaborasi? Apakah taruna yang mempunyai kemampuan awal tinggi
efektif, diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? Apakah taruna yang
mempunyai kemampuan awal rendah efektif diajar dengan strategi pembelajaran
elaborasi? Apakah taruna yang mempunyai kemampuan awal rendah efektif diajar
dengan strategi pembelajaran ekspositori? Strategi pembelajaran manakah yang
efektif
dan
efisien dalam mengajarkan mata kuliah pengetahuan keudaraanterhadap taruna yang memiliki kemampuan awal berbeda? Apakah ada interaksi
antara penggunaan strategi pembelajaran elaborasi dan strategi pembelajaran
ekspositori dengan kemampuan awal
taruna
dalam mempengaruhi basil belajar? ·C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dapat ditarik
permasalahan utama sebagai l;>atasan masalah petielitian
ini.
Permasalahan padapenelitian
ini
dibatasi pada penggunaan strategi pemebelajaran elaborasi danstrategi pembelajaran ekspositori. Selanjutnya karakteristik taruna dibatasi pada
aspek kemarnpuan awal taruna dan pokok bahasan yang diteliti pada pokok
bahasan fasilitas-fasilitas bandar udara, serta basil belajar pengetahuan keudaraan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah taruna yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
elaborasi memperoleb hasil belajar pengetahuan keudaraan lebih tinggi
dibanding dengan yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apakah taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh basil
belajar pengetahuan keudaraan yang lebih baik dibanding dengan taruna yang
memiliki kemampuan awal rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui perbedaan
pengaruh strategi pembelajaran elaborasi dengan strategi pembelajaran
ekspositori. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hasil belajar pengetahuan keudaraan antara taruna yang diajar
dengan menggunakan strategi pembelajaran elaborasi dengan taruna yang
diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Mengetahui hasil belajar pengetahuan keudaraan antara taruna yang memiliki
kemampuan awal tinggi dengan taruna yang memiliki kemampuan awal
rendah.
3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal
taruna dalam mempengaruhi basil belajar pengetahuan keudaraan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai salah satu sumbangan
pemikiran dalam meningkatkan hasil belajar taruna khususnya dalam mata kuliah
pengetahuan keudaraan bagi dosen dalam merancang pembelajaran agar diperoleh
optimalisasi hasil belajar. Selain itu penelitian ini kiranya bermanfaat dalam
memberikan kontribusi
k.epada
pihak pengambil kebijakan bidang pendidikantinggi agar segala kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan.
Manfaat teoritis penelitian ini adalah bahwa sebagai data dan basil temuan
dalam penelitian ini kiranya dapat dijadikan landasan dan dikembangkan bagi
peneliti beri.kutnya. Selain itu informasi yang berkaitan dengan penggunaan
strategi pemebelajaran kiranya dapat disosialisastkan untuk proses pembelajaran
pada mata kuliah lain.
BABV
SIMPULAN. IMPLIKASI. DAN SARAN
A. Slmpulan
Berdasarkan basil pengolahan
dananalisis data serta pengujian hipotesis
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kelompok taruna yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
elaborasi memperoleh basil belajar pengetahuan keudaraan yang lebih tinggi
daripada
kelompok taruna yang diajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran ekspositori. Dari nilai rata-rata basil belajar pengetahuan
keudaraan menunjukkan bahwa strategi pembell\iaran elaborasi menghasilkan
nilai rata-rata yang lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata dengan
strateai pembell\iaran ekspositori.
2. Kelompok taruna yang. memiliki kemampuait awal tinggi memperoleh basil
belajar pengetahuan keudaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok taruna yang memiliki kemampuan awal rendah. Dari nilai rata-rata
basil belajar pengetahuan keudaraan menunjukkan bahwa taruna yang
memiliki kemampuan awal tinggi menghasilkan nilai rata-rata yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok taruna yang memiliki kemampuan awal
rendah.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal taruna
terhadap hasil belajar pengetahuan keudaraan. Artinya bahwa interaksi strategi
pembelajaran
dankemampuan awal memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar pengetahuan keudaraan secara signifikan. Dari nilai rata-rata taruna
strategi pembelajaran elaborasi memperoleh hasil belajar pengetahuan
keudaraan yang lehih tinggi daripada taruna yang memiliki kemampuan awal
tinggi yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
Artinya taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi akan memperoleh hasil
belajar yang lehih haik hila diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
elaborasi. Sedanglcan nilai rata-rata taruna yang memilild kemampuan awal
rendah yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembel~aran elaborasi
memperoleh
basil
belajar pengetahuan keudaraan yang lehihrendah
dibandingkan dengan taruna yang memilild kemampuan awal rendah yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Artinya
taruna yang memiliki kemampuan awal rendah akan memperoleh hasil belajar
yang lehih haik hila diajar dengan menggunakan strategi pemhelajaran
ekspositori.
B. Implikasi
Berc.bisarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa taruna yang diajarkan dengan strategi pembelajaran elaborasi lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan
demikian diharapkan para dosen di Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan Medan mempunyai pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang
luas
dalam memilih dan menyusun strategi pembel~arankhususnya
pengetahuankeudaraan.
Dengan
pengetahuan, pemahaman dan wawasan tersehut dosendiharapkan mampu mendesain pembelajaran pengetahuan keudaraan dengan
strategi pembelajaran elaborasi.
Jika melihat pentingnya pengetahuan tentang suatu bandar udara bagi para
taruna,
maka dibutuhkan strategi pembelajaran yang mampu untuk
mendiskrifsikan urain pembelajaran secara rinci, mendefinisikan dan memahami
konsep-konsep secara terstruktur, memahami teori-teori pembelajaran dan mampu
mengevaluasi dan menganalisis materi pelajaran pengetahuan keudaraan sehingga
pembelajaran menjadi efektif
daneffisien. Dengan demikian
tarunamampu
membangun
danmenemukan sendiri pengetahuan
danketerampilan yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan persoalan belajarnya untuk memperoleh basil
belajar yang lebih baik. Selain itu ,
tarunadiharapkan mampu untuk meningkatkan
retensinya dengan cara mnemukan materi-materi penting dari perkuliahannya,
menemukan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya, bukan
diberitahukan oleh orang lain. Dengan menggunakan strategi elaborasi diharapkan
dosen dapat meningkatkan · keterlibatan dan keaktifan taruna terhadap
pembelajaran dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk melaksanakan strategi pembelajaran
elaborasi
makadosen diharapkan
harusterlebih dahulu memahami
tahapan-tahapan
yang terdapat dalam strategi pembelajaran elaborasi tersebut.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
,•' tarunayang memiliki
kemampuan awal tinggi memperoleh basil belajar yang lebih baik daripada
tarunayang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini menunjukkan
taruna yang
memiliki kemampuan awal tinggi mampu untuk menemukan sendiri pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkannya,
taruna mampu mengaitkan antara
pengetahuan dan keterampilan
dasaryang telah dimilki dengan pengetahuan dan
lmplikasi dari
perbedaan
karakteristik tanma dari segi kemampuan awalmengisyaratkan kepada dosen untuk memilih strategi pembelajaran harus
mempertimbangkan kemampuan awal taruna. Dengan adanya kemampuan awal
yang dimiliki taruna akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan
dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi tertentu dalam
pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena
itu strategi
pembelajaran yangditerapkan dosen akan efektif atau
tidak
tergantung dengan kemampuan awaltanma.
Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal tanma
terhadap hasil belajar pengetahuan keudaraan. Artinya bahwa interaksi strategi
pembelajaran dan kemampuan awal memberikan pengaruh terhadap hasil belajar
pengetahuan keudaraan secara signitikan. Dimana taruna yang memiliki
kemampuan awal tinggi lebih balk bila diajar dengan strategi pembelajaran
elaborasi sedangkan untuk
taruna
yang memiliki ·. kemampuan rendah lebihbalk
diajar dengan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian dapat
dipaharni bahwa strategi pembelajaran elaborasi bagi tanma yang memiliki
kemampuan awal tinggi sedangkan strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat
digunakan bagi tanma yang memiliki kemampuan awal rendah.
lmplikasi terhadap dosen dan taruna dari interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemampuan awal taruna, agar dosen dapat memahami dan
tentunya melaksanakan dengan balk penerapan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan, karakteristik tanma, sedangkan bagi taruna agar selalu berupaya
meningkatkan hasil belajar qengan tekun belajar dan yang terpenting adalah
mendisiplinkan diri untuk konsisten dalam belajar.
C. Saran.
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk dapat meningkatkan
basil
belajar pengetahuan keudaraan · diharapkandosen dapat menggunakan atau memilih strategi pembelajaran yang tepat
dengan tujuan pembelajaran. materi pembelajaran. kemampuan, kondisi, dan
karakteristik taruna. Strategi pembelajaran yang dipilih antara lain strategi
pembelajaran elaborasi.
2. Diharapkan kepada para dosen dapat senantiasa memperhatikan dan
mempertimbangkan faktor kemampuan awal taruna sebagai pijakan dalam
merancang perkuliahan. Dosen juga perlu melakukan pengkajian yang
mendalam tentang karakteristik taruna sebelum menentukan strategi
pembelajaran yang dianggap sesuai.
3. Dosen perlu memiliki pemahaman dan wawasan yang baik tetang strategi
pembelajaran elaborasi, sehingga strategi pembelajaran ini dapat dijadikan
salah satu strategi pembelajaran untuk mengoptimalkan. hasil belajar
pengetahuan keudaraan taruna dengan kemampuan awal tinggi maupun taruna
DAFTAR PUSTAKA
AECT, (1986), Deflnisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Annex 14 Volume I, (1999), Aerodrome Design and Operation, International
Civil Aviation Organization (ICAO)
Arikunto,
S. (2005).
Manajemen Penelitian (edisi revisi),Jakarta :
Rineka Cipta_ _ _ _ (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,
iakarta
:
Bina AksaraAry, D., Jacob, L.C (1982). Pengantar Penelitian Dalam Pendidilran,
(Penterjemah: Furchan, A), Surabaya: Usaha Nasional
Bambang, W.P. (2006). Pedoman Penilaian Akademik Program Diploma III
TNU, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (A TKP) Medan
Budiningsih, C.A. (2005), Be/ajar dan pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Bloom. (1976), Human Characteristics and school Learning, New York : Me
graw
Hill
Cece, T. (2000), Airport Topogravy, Akademi Teknik dan Keselam.atan
Penerbangan (ATKP) Medan
Dahar, R.W. (1989), Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga
Dahlan, M.D. (1990), Model-model Mengajar Beberapa Alternatif lnteralrsi
Belajar Mengajar, Bandung : Dipenogoro
Dick, W. And Carey, L. (1993), The Systematic Design Oflntruction, Harper
Collins Publisher
Degena,
I.N.S. (1989), Omu Pengajaran Taksonomi Variabel, Jakarta. Depdikbud
Dikti
Gagne, R.M. (1987), lntructional Tecnology Foundation, London : Lawrence
Erlbaum Associates Publisher
Hamalik, 0. (1990). Metode Be/ajar dan Kesulitan • Kesulitan Be/ajar,
Bandung : Tarsito
_ _ _ _ (2005), Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
Hamid K, A. (2007), Teori Be/ajar dan Pembelajaran, Medan.
Ibrahim R, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Margono, M. (1983), Aerodinamika,
Jakarta:
Departemen Pendidikandan
KebudayaanMiarso,
YH.
(2005), Menyemai Benih Teknologi Pendidikan,Jakarta: Prenada
MediaNasution. (2005), Berbagai Pendekatan dalam Proses Be/ajar Mengajar, Jakarta:
BinaAksara
Panjaitan, K. (2010), Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian,
Oorontalo : Nurul Jannah
Sanjaya, W. (2006), Strategi pembelajaran berortentasi standar proses pendidikan, Jakarta : Sanjaya
Slameto. (1993), Be/ajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :
BinaAksara
Sudjana, (1994). Desain dan Ana/isis Eksperimen, Bandung : Tarsito
Suparman, M.A. (2001), Desain lntruksiona/, Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka
Reigeluth, · M.C. (1983), Instructional-design theories and models, New Jersey : lawrence
Erlbaum
AssociatesTirtarahatjdja, U. (2005), Pengantar Pendldikan (edisi revisi), Jakarta : Renika Cipta
Triantq. (2009).
Mendesaln Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta :K.encana
Uno,
H.B.
(2006), Perencanaan Pembelajaran, Jakarta:Bumi Aksara