• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT, DUKUNGAN DINAS PENDIDIKAN, DAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DENGAN PENINGKATAN MUTU LULUSAN PAKET C DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT, DUKUNGAN DINAS PENDIDIKAN, DAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DENGAN PENINGKATAN MUTU LULUSAN PAKET C DI KOTA MEDAN."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Eva Yunismeini: Hubungan Partisipasi Masyarakat, Dukungan Dinas Pendidikan, dan Manajemen Pembelajaran PKBM Dengan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C di Kota Medan. Medan: Universitas Negeri Medan, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan partisipasi masyarakat, dukungan Dinas Pendidikan dan manajemen pembelajaran PKBM dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan.

Populasi penelitian ini adalah pengelola dan tutor PKBM yang ada di Kota Medan. Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel adalah total sampling, sehingga diperoleh sampel berjumlah 40 orang. Pengumpulan data untuk keempat variabel penelitian ini menggunakan angket dengan mempedomani skala model Likert.

Hasil analisis hipotesis pertama dengan meng~akan teknik korelasi dan regresi sederhana diperoleh ry.1 = 0.45. scdangkan R y.1

=

0.20. Hal ini berarti bahwa hubungan yang ditimbulkan variabel partisipasi masyarakat dengan peningkatan mutu lulu.<>an Paket C di Kota Medan kuat dan sangat signifikan. Dengan demikian, maka sumbangan yang diberikan variabel partisipasi masyarakat (XI) dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan (Y) adalah sebesar 200/o. Analisis regresi diperoleh persamaan garis regresi sederhananya adalah

Y

= 48.32 + 0.43XJ.

Hasil analisis hipotesis kedua menunjuk:kan bahwa ry .1 = 0.38., sedangkan

R2 y.1

=

0.14. Hal ini berarti bahwa hubungan yang ditimbulkan variabel dukungan

Dinas Pendidikan dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan kuat

dan sangat signifikan. Dengan demikian, maka sumbangan yang diberikan variabel dukungan Dinas Pendidikan (X2) dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan (Y) adalah sebesar 14%. Melalui analisis regresi diperoleh persamaan garis regresi sederhananya adalah

Y

= 57.93 + 0.38X2.

Hasil analisis hipotesis ketiga menunjukkan bahwa ry.J = 0.55., sedangkan R2 y.3 = 0.30. Hal ini berarti bahwa hubungan yang ditimbulkan variabel manajemen pembelajaran PKBM dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan kuat dan sangat signifikan. Dengan demikian, maka sumbangan yang diberikan variabel manajemen pembelajaran PKBM (X3) dengan peningkatan mutu

lulusan Paket C di Kota Medan (Y) adalah sebesar 30%. Melalui analisis regresi diperoleh persamaan garis regresi sederhananya adalah

Y

=

42 .35 + 0.25XJ.
(2)

Abstract

Eva Yunismeini: The cqrre/4Jion between pat1ipalional society, Dinas Pendidikan support, learning centre management of PKBM and the increase of quality of Paket C in Kola Medan. Medan: Medan stote University, 2010.

This research is aim at finding out correlation participational society, Dinas Pendidikan support. learning management of PKBM to the outcome quality increase Paket C in Kota Medan. lbis research is proposed would be tested four hypothesis,(l) partipational society correlate to the outcome quality increase Paket C in Kota Medan, (2)Dinas Pendidikan Support Correlate to the outcome quality increase Pak.et C in Kota Medan, (3) Learning Management of PKBM correlate to the outcome quality increase Paket C in Kota Medan, (4) Partipational Pasociety, Dinas Pendidikan support, and learning managemen of PKBM correlates to the improvement of graduates quality Pak:et C in Kota Medan.

There are 40 managers and tutors of PKBM in Kota Medan becomes population of this research by using total sampling.

Data of four the variables gathered by using instrument that had been tried out. The instrument is questioner by using Likert scale model.Based on tested reliability is follows: partipational society is 0,927., Dinas Pendidikan support is 0,946., learning managemen of PKBM is 0,957,. And outcome quality increase Paket C is 0,958.

The firt hypothesis was tested by using simple correlation and regression technique. The correlation Partipational society to the outcome quality increase Paket C is .0,45. The outcome quality increase Paket C can be predicted significantly by the partipational society with linear model

Y

= 48.32 + 0.43XI. The second hypothesis was tested by using simple correlation and regression technique. The correlation Dinas Pendidikan support to the outcome quality increase Paket C is 0,38. the outcome quality increase Paket C can be predicted significantly by the Dinas Pendidikan support with linear model

Y

= 57.93 + 0.38X2.

The third hypothesis was tested by using simple correlation and regression technique. The correlation learning management of PKBM to the outcome quality increase Paket C is 0,55. the outcome quality increase Paket C can be predicted significantly by the Dinas Pendidikan support with linear model

Y

=

Y

=

42.35

+

0.25XJ.

The fourth hypothesis was tested by using multiple correlation and regression technique. The correlation partipational society, Dinas Pendidikan support. and learning management of PKBM to the outcome quality increase Paket C is 0,51 . the outcome quality increase Paket C can be predicted significantly by the partipational society, Dinas Pendidikan support, and learning management of PKBM with linear model

Y

= 35.28

+

0.35X,

+

0.24X2

+

0.26XJ.factually, the contribution of two predictors to the outcome quality increase Paket C is big (27%). It means that the outcome increase Paket C should be influenced by many other variabel (73%).
(3)

t

-(' .· '. '

} ' ... 1 . • . J . . . . ] • . ' ·.• .• '· ' ' ~ , .•

J '

' ... _, { . ' .. t . ' ) \ ~ ~ ''· . . . • ·.. . ' .... . . f'j. ... ~ ' ., { • v ' .

I L.} i 'tl, ~ ~ -- ~ ' ~ ~ ..1. ~ - • ' ,. ' • • ( l ' ; - ~ •. • ~ ' • 11

~ · 1· ~ - i . ; \. ~ '1, ~ \ ·~ -~ ;~

:\:f t .

'1

t

~ ~ .J

i

~ l ? _ . . ~ • t • ~ -. ~ '

1

J

~ ·!

t(01 A : 'CL ... · _.:,

:"<

.. :·. \ k m·: : .-. ".:,:,)a, ·,n <'t :

:,;_ ··· ' ' ~H·,~ C! ' ~ ;;;; ;

Gr:l :u

:VL [Ster

Pendidikan

... . . ~ . . . • , -I ' J . k

· _-:, " . ''( l ; I, '.0'"1 if'l:iL' .~ ' h ~! Ll Gl

an

OL ~ ;. H;

tVA YUNlSf-

IEINI

:. i

\.1.

07 I 1

8~ i

I 0055

t- ~ i\i J<~ ,l·~/\i'f ~~ ~-t)l ·\ .f}'\_f(,\ . : ~ ;{~\~ - -~1 F'; ·. ~ \ I1! i ·~~ .. :~~ : ~

P H_()C'i{ A PVi P_'\ ~; :\.~ - - ··, i~ i A · .. ~-

·

~- -~

rt.

;r·~~~~ J ~ -~ - t~~ .. ~? • · 1 ~:

r

(4)

TESIS

HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT, DUKUNGAN DINAS PENDIDIKAN DAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DENGAN PENINGKATAN MUTU LULUSAN PAKET C

DI KOTA MEDAN

Disusun dan diajukan oleh:

EVA YUNISMEINI

~ ~. 0 7 11 88 11 005 5

Telah dipertahankan di D epan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal l 0 Desember 20 I 0 dan Dinyatakan Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Menyetujui Tim Pembimbing

(5)

PERSETUJUAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No Nama

1. Prof. Dr. H. Zainuddin, M.Pd ( Pembimbing I )

NIP. 19550307 198403 I 00 I

Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd ( Pembimbing H )

NIP. 19590713 198601 I 001

Prof. Dr. Yusnadi, M.Si ( Penguji )

NIP. 19610109 198703 I 003

Prof. Dr. Siman, M.Pd ( Penguji )

NIP. 19550108 198003 1 007

Prof. Dr. H. Dian Arman to, M.Sc,Ph.D ( Penguji )

NIP.196311 10 1988031001

lVI

Mahasiswa

Nama: Eva Yunismeini

NIM: 071188110055

(6)

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala kemudahan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan penelitian tesis pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED) ini dengan baik. Penelitian ini diberi judul: "Hubung an Partisipasi M asyarakat, Dukungan Dinas Pendidikan dan M anajemen Pembelajaran PKB M Dengan Peningkatan M utu L ulusan Paket C di Kola Medan. Penelitian ini dilaksanakan setidak-tidaknya memiliki tiga kepentingan, Pertama: Mengembangkan wawasan dan

kemampuan peneliti dalam bidang pengajaran dan administrasi pendidikan. Kedua, Sebagai salah satu usaha pengembangan khazanah pendidikan tenrtama berkaitan dengan mutu pendidikan di sektor pendidikan luar sekolah. Dan ketiga, sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan beban SKS pada pascaswjana Universitas Negeri Medan (UNIMED) program studi Administrasi Pendidikan.

Dalam penyelesaian laporan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan pertolongan dari berbagai pihak. Karena itu sudah pada tempatnyalah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus ikhlas terutama disampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED)., Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd yang telah memberikan kemudahan selama peneliti terdaftar sebagai mahasiswa pascasmjana pada program administrasi pendidikan. 2. Prof. Dr. H. Zainuddin, M.Pd, telah meluangkan waktunya yang secara

konsisten dan penuh perhatian membimbing peneliti dari penulisan draf awal sampai dengan akhir penelitian ini. Di tengah-tengah kesibukan dan

(7)

beban kerja yang sangat banyak, beliau masih saja bersemangat mencurahkan pengetahuannya kepada peneliti sampai akhimya pene litian

ini dapat segera diselesaikan tepat pada waktunya.

3. Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd, kepada beliau juga disampaikan

penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besamya. Kontribusi

pemikiran dan masukan-masukan yang telah disampaikan beliau ikut pula

menyempurnakan penelitian tesis ini. Tanpa adanya sumbangan pemikiran

dari beliau, niscaya penelitian ini tidak sesuai sebagaimana yang terbaca

saat ini.

4 . Prof. Dr. Belferik Manulang sebagai Direktur Program Pascasatjana

~~~

Universitas Negeri Medan (UNIMED), yang telah memberikan berbagai

>

kemudahan sehingga peneliti dapat belajar dengan baik sampai akhirnya dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik.

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S. Sos., M .Pd sebagai Ketua Prodi Administasi

Pendidikan, disampaikan ucapan terima kasih atas upaya dan kerja keras

yang dilakukan dalam memaj ukan prodi adrninistrasi pendidikan, sehingga

peneliti dapat mengembangkan kemampuan di prodi tersebut.

Drs. Y asaratodo, M .Pd, sebagai sekretaris Prodi Adrninistasi Pendidikan,

yang telah memfasilitasi peneliti selama mengikuti perkuliahan di prodi

adrninistrasi pendidikan.

7. Ucapan terimakasih kepada seluruh Dosen Pascasarjana Unimed Prodi

Administrasi Pendidikan yang telah memberikan Ilmu selama peneliti

mengikuti perkuliahan.

(8)

8. Drs. H. Hasan Basri, MM sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan yang telah memberikan

izin

penelitian. Tanpa ada keizinan dari beliau niscaya penelitian

ini

dapat terlaksana dengan baik. Kerjasama aparat Dinas Pendidikan yang hangat selama penelitian ini berlangsung memberikan motivasi tersendiri bagi peneliti untuk serius mungkin menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya Kepada mereka yang terlibat secara langsung diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

Kepada para pengelola dan tutor Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se Kota Medan yang telah pula berjasa atas keberhasilan penelitian ini. Tanpa keterlibatan mereka mustahil penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

10. Kepada Ayahanda Drs. H. Asril Tharnar dan lbu Hj. Asmah, secara khusus

-

disampaikan ucapan dan penghargaan yang setulus-tulusnya, karena

z

dengan kerja keras merekalah peneliti dapat mengeyam pendidikan sampai

?

tingkat Magister. Semoga Allah SWT membalas amal dan budi mereka berdua dengan balasan yang setimpal. 11. Kepada suami tercinta Yahmin BBA dan anak-anak, mereka menjadi inspirator sekaligus motivator bagi peneliti untuk sesegera mungkin menyelesaikan penelitian. Kepada mereka dipersembahk:an karya kecil ini yang secara k.husus berjasa kepada peneliti.

12. Kepada ternan-ternan kuliah program studi Administrasi Pendidikan angkatan ke 12 yang telah pula berjasa dalam memberikan semangat kepada peneliti.

(9)

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu dalam kesempatan yang sangat terbatas ini.

Dengan menyadari bahwa di dalam laporan penelitian ini masih banyak rnemiliki kekurangan dan kelemaban, dengan sikap terbuka peneliti rnenerima berbagai masukan terutama yang bersifat konstruktif dari semua pihak yang telah rnenyempatkan waktu membacanya

Semoga basil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan kependidikan dan pengajaran dalam rangka meningkatkan mutu lulusan pendidikan luar sekolah

sehingga dapat sejajar dengan pendidikan formal. Amin!

-

z

~

m

vi

Medan, 10 Desember 2010 Penulis,

Eva Yunismeini

(10)

DAFfARISI

Halaman Abstrak.. ... ... .. .. . ... ... ... ... ... ... ... ... . ... ... . I Abstract... .. .. .. ... .. ... ... .... ... ... ... .. ... ... ... .. ... .. ... .... ... ... .. Ii Kata Pengantar... ... . .... ... ... ... .. ... ... .. ... ... . ... Iii

Daftar lsi... ... ... ... .. ... .. ... ... ... ... .. ... Vii Daftar Tabel. ... ... ... ... .... ... .. ... .... .. ... ... .... .. . X Daftar Gam bar.... ... .. .... . .. .. .. . .. .. .. .. .. . . .. . .. . .. .. .. . .. .. . . .. .. . .. .. .. .. . . .. Xii Daftar Lampiran... .•• •• ••••. .•••••••••••••••• ••••••••••••••• ..• •••• •• •.• • ..•••••••••.••• .• ••••.. . Xiii BAB I

BAB II

-

z

?

m

A. B. C. D. E.

F.

A.

B.

c.

D . E. 1 PENDAHULUAN ... .... .. .. ... ... .... .... .... .. .. .. ... .. .. . Latar Belakang Masalah ... ... . .... .. .. .. .. .. .. .. ... .... .... I

Identifikasi Masalah... ... ... .... .. . .. .. . .. . . .. .. .. .. .. .. . .. 8

Pembatasan Masalah... ... .... ... ... ... .. . .. 9

Rumusan Masalah. .... ... ... . .... .. ... ... .. ... ... .. ... 10

Tujuan Penelitian.. .... ... .. ... ... ... .... .. .. .. ... l l Manfaat Penelitian... .. .. .... ... .. ... . . .. .. .. .. .. .... .. .. . . . .. . .. I I KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN 14 PENGAJUAN HIPOTESIS ... ... ... ... . Kajian Teoretis... ... 14

I . Perspektif Tentang Mutu Lulusan Paket C... I 4 2. Hakikat Pusat Kegiatan Bela jar Masyarakat... ... ... 17

3. Standar Minimal Manajemen PKBM ... ... 20

4. Visi dan Misi PKBM... ... . 21

S. Asas dan Fungsi PKBM.. ... 2 I Pengertian., Fungsi dan Prinsip-Prinsip Program 25 Pembelajaran PKBM ... ... ... .. I. Program Pembelajaran PKBM... 26

2. Fungsi Program Pembelajaran PKBM... 27

3. Prinsip Penyusunan Program Pembelajaran PKBM... 28

Partisipasi Masyarakat dalam PKBM... .... .. .. 29

I . Prasyarat dan Manfaat Partisipasi Masyarakat... 33

2. Tingkatan-Tingkatan Partisipasi.... ... ... 34

Dukungan Dinas Pendidikan... ... 36

Manajemen Pembelajaran ... ... 37

I. Hakikat Manaj emen PKBM... 37

2. Fungsi-Fungsi Manajemen... 39

2.1 Fungsi Perencanaan (Planning)... 39

2.2 Fungsi Pengorganisasian (Organization)... 39

(11)

2.3 Fungsi Kepemimpinan (Leadership)... 40

2.4 Fungsi Evaluasi (Evaluation)... 41

3. Mengelola Sumber Daya Pembelajaran... 41

F. Hakikat Manajemen Pembelajaran PKBM... 43

G. Kerangka Pelllikiran... ... 46

1. Hubungan Partisipasi Masyarakat Dengan Peningkatan 46 Mutu Lulusan Paket C di Kota Medan ... . 2. Hubungan Dukungan Dinas Pendidikan Dengan 4 7 Peningkatan Mutu Lulusan Paket C di Kota Medan ... ... . 3. Hubungan Manajemen Pembe1ajaran PKBM Dengan 48 Peningkatan Mutu Lulusan Paket C di Kota Medan ... . 4. Hubungan Partisipasi Masyarakat, Dukungan Dinas 50 Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran PKBM Secara Bersama-sama Dengan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C di Kota Medan. ... . Hipotesis Penelitian.. ... . . ... ... . . .... ... . ... ... ... ... .... .. .. . 51

M ETODOLOGI PENELITIAN... ... 53

Tempat dan Waktu Penelitian... ... 53

I . Tempat... 53

2. Waktu...

53

Populasi dan Sam pel Penelitian... ... ... ... 54

1. Populasi... ... ... ... 54

2. Sampel... 55

Pendekatan Penelitian... 55

Rancangan Penelitian... ... ... ... 56

V ariabel Penelitian... ... . . ... . .. . . ... . . .. . . .. . . ... ... . .. . .. ... .. . . ... . . 56

Definisi Operasional Variabel... 57

Instrumen Penelitian... ... ... .... ... .. ... ... ... ... ... 59

I. Penyusunan Instnunen... ... 60

2. Ujicoba instrumen... ... 64

2. 1 Responden Ujicoba. ... .. .. ... ... ... 64

2.2 Pe1aksanaan Ujicoba... ... .... ... ... 65

3. Analisis Instrumen Hasil Ujicoba... 65

3.1 Uji Kesahihan Instrumen (Validitas)... ... 65

3.2 Uji Keterhandalan instrumen (Reliabilitas)... 69

H. Persyaratan Analisis... ... ... 70

1. Uji Normalitas... 70

(12)

BABIV

-

z

?

m

BABV I. A.

D.

E.

A. B.

c.

2. Uji Homogenitas... 71

3. Uji Linearitas Garis Regresi... 71

Teknik Analisis Data ... 71

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN... 74

Deskripsi Data... 74

I. Partisipasi Masyarakat (X1). .. ... ... . ... ... ... 74

2. Dukungan Dinas Pendidikan (X2) .... . . ... . ... .. ... 76

3. Manajemen Pembelaj aran PKBM (X3).. .. ... .... .... .. 78

4. Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y)... 79

Pengujian Persyaratan Analisis... 81

1. Pengujian Normalitas... 82

2. Pengujian Homogenitas... 83

3. Uji Linearitas Garis Regresi... 84

3.1 Uji Linearitas Garis Regresi X1 dan Y... 84

3.2 Uji Linearitas Garis Regresi X2 dan Y... 85

3.3 Uji Linearitas Garis Regresi X3 dan Y... 86

Pengujian Hipotesis Penelitian... ... 86

1. Hubungan Partisipasi Masyarakat Dengan Peningkatan 87 Mutu Lulusan Paket C ... . 2. Hubungan Dukungan Dinas Pendidikan Dengan 90 Peningkatan Mutu Lulusan Paket C ... . 3. Hubungan Manajemen Pembelajaran PKBM Dengan 92 Peningkatan Mutu Lulusan Paket C ... . 4. Hubungan Partisipasi Masyarakat, Dukungan Dinas 95 Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran Secara Bersama-sama Dengan Peningkatan Mutu Lulusan Paket

c ... .

Pembahasan Penelitian.... ... ... ... ... ... .. ... 98

Keterbatasan Penelitian... ... ... ... 113 KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... . Kesimpulan ... ... . Implikasi Hasil Penelitian ... .. Saran-Saran. ... . Daftar Kepustakaan ... ... .

115 115 I 16 122 125 Lampiran-Lampiran

Surat Izin Penelitian

Daftar Riwayat Hidup Peneliti

(13)

Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel T abel Tabel Tabel Tabel Tabel

DAFfAR T ABEL

Halaman

1. Tahapan-Tahapan Penelitian. 54

2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Partisipasi 61 Masyarakat (Xt), Dukungan Dinas Pendidikan (X2),

Manajemen Pembelajaran PKBM (X3) dan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y).

3. Kisi-Kisi dan Butir Kuesioner Variabel Partisipasi 67 Masyarakat (X,), Dukungan Dinas Pendidikan (X2) ,

Manajemen Pembelaj aran (X3) dan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y) Sesudah Diujicoba

4. Rangkuman Uj i Reliabilitas Variabel Partisipasi 70 Masyarakat (X1), Dukungan Dinas Pendidikan (X2),

Manajemen Pembelajaran PKBM (X3) dan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y).

5. Distribusi Frekuensi Data Variabel Partisipasi 75 Masyarakat (X,).

6. Distribusi Frekuensi Data V ariabel Dukungan Dinas 77 Pendidikan ( X2).

7. Distribusi Frekuensi Data V ariabel Manajemen 78 Pembelajaran PKBM (X3).

8. Distribusi Frekuensi Data Variabel Peningkatan Mutu 80 Mutu Paket C (Y).

9. Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas Data Variabel 82 Partisipasi Masyarakat (X1), Dukungan Dinas Pendidikan

(X2), Manajemen Pembelajaran PKBM (X3), dan

Peningkatan Mutu lulusan PKBM (Y).

10. Rangkuman Hasil Analisis Uji Homogenitas Varians. 83

11. Rartgkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X1 dan Y. 84

12. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X2 dan Y. 85

13. Rartgkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X3 dan Y. 86

14. Analisis Interkorelasi Jenjang Nihil Antara Variabel (Xt), 87

(X2) dan (X3).

15. Hasil Analisis Korelasi Variabel Partisipasi Masyarakat 88

(Xt) Dengan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y).

16. Anal isis V arians Regresi V ariabel Partisipasi Masyarakat 89

(X1) Dengan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y).

17. Hasil Analisis Korelasi Variabel Dukungan Dinas 90 Pendidikan (X2) Dengan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C(Y).

18. Anal isis V arians Regresi Dukungan Dinas Pendidikan 9 I

(X2) Dengan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y).

19. Hasil Anal isis Korelasi V ariabel Manajemen 92 Pembelajaran PKBM (X3) Dengan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y).

[image:13.523.40.469.75.666.2]
(14)

Tabel 20 Analisis V arians Regresi Manajemen Pembelajaran 94 PKBM (X3) Dengan Peningkatan Mutu Lulusan PKBM Paket C (Y).

Tabel 21 Hasil Analisis Regresi Ganda Partisipasi Masyarakat (X1). 95 Dulrungan Dinas Pendidikan (X2) , dan anajemen

pembelajaran PKBM (X3) Secara Bersama-sama Dengan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C di Kota Medan (Y).

Tabel 22 Analisis Varians Regresi Variabel Ganda Partisipasi 97 Masyarakat (X1). Dulcungan Dinas Pendidikan (X2). dan Manajemen Pembelajaran PKBM (X3) Secara Bersama-sama Dengan Peoingkatan Mutu Lulusan Paket C di Kota Medan(Y).

Tabel 23 Hasil Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi Ganda. 98

[image:14.523.42.472.67.591.2]
(15)

Gam bar Gam bar Gam bar Gam bar Gam bar

DAFfAR GAMBAR

Halaman

1. Rancangan Penelitian. 56

2. Histogram Variabel Partisipasi Masyarakat (X1). 75

3. Histogram Variabel Dukungan Dinas Pendidikan (X2). 77 4. Histogram Variabel Manajemen Pembelajaran PKBM 79

(XJ).

5. Histogram Variabel Peningkatan Mutu Lulusan Paket C 80 (Y).

(16)

Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lamp iran Lamp iran Lampiran Lamp iran Lampiran Lamp iran Lampiran DAFfAR LAMPIRAN Halaman 1. Data Hasil Kelulusan Ujian Pendidikan Kesetaraan 129

(UNPK) Paket C

Setara

SMA Periode Pertama Bulan September 2006.

2. Distribusi Populasi Penelitian 132

3. Kuesioner Penelitiao Variabel Partisipasi Masyarakat 134

(XJ), Dukungan Dinas Pendidikan (X2), Manajemen

Pembelajaran PKBM (X3) dan Peningkatan Mutu

Lulusan Paket C (Y).

4. Data Skoring Variabel Partisipasi Masyarakat (X1) , 149

Dukungan Dinas Pendidikan (X2), Manajemen

Pembelajaran PKBM (X3) dan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y).

5. Pemeriksaan/ Anal isis Item Varia bel Partisipasi 152 Masyarakat (X,).

6. Pemeriksaan/Analisis Item Variabel Dukungan Dinas 155 Pendidikan (X2).

7. Pemeriksaan/Analisis Item Variabel Manajemen 157 Pembelajaran (XJ).

8. Pemeriksaan/Analisis Item Variabel Peningkatan 159 Mutu Lulusan Paket C (Y).

9. Uji Normalitas Variabel Partisipasi Masyarakat (X1), 165 Dukungan Dinas Pendidikan (X2) , Manajemen

Pembelajaran PKBM (X3) dan Peningkatan Mutu Lulusan Paket C (Y).

10. Uji Linearitas Garis Regresi V ariabel Paritisipasi 170 Masyarakat (X1) Dengan Peningkatan Mutu Lulusan

Paket C (Y).

11. Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Dukungan Dinas 172 Pendidikan (X2) Dengan Peningkatan Mutu Lulusan

Paket C (Y).

12. Uji Linearitas Garis Regresi V ariabel Manajemen 173 Pembelajaran PKBM (X3) Dengan Peningkatan Mutu

Lulusan Paket C (Y).

(17)

Lampiran 13. Analisis Regresi Berganda Partisipasi Masyarakat 174 (X.), Dukungan Dinas Pendidikan (X2), Manajemen

Pembelajaran PKBM (X3) dan Peningkatan Mutu

Lulusan Paket C (Y).

(18)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mutu merupakan permasalahan yang kompleks dan multidimensional, seluruh dimensi pendidikan yang satu dengan lainnya saling terkait. Persoalan sistem pendidikan muncul kepermukaan secara tidak beraturan, misalnya kesempatan belajar yang kurang merata dan adil, program pendidikan yang belwn sesuai dengan lapangan kelja, pengelolaan yang belum efisien dan terlalu terpusat, tenaga kependidikan yang belum profesional, anggaran pendidikan yang masih relatif kecil dan sebagainya.

DaJam menyikapi persoalan-persoaJan tersebut telah diciptakan dan dilaksanakan berbagai j enis program pembangunan pendidikan yang berbeda-beda pula. Program-program tersebut berbeda tidak semata-mata dalam hal jcnis kegiatannya, metode dan pendekatannya, sumber dananya, dan para pelakunya. Akan tetapi juga berbeda dalam landasan konsepsi dan kriteria keberhasilan yang digunakan. Perbedaan konsepsi ini mengakibatkan munculnya jenis-jenis program yang diskrit, tercerai berai dan tidak ada kaitan yang jelas sehingga masing-masing program seolah-olah menanggapi persoalan pendidikan secara sendiri-sendiri. Akibatnya, koordinasi antar program sering dikeluhkan karena dianggap tidak mampu mencapai tujuan yang diharapkan.

(19)

2

Di dalam Undang-undang Nomor 20 Talmn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa pelaksanaan pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta penyelenggaraan dan pengendalian mutu Jayanan pendidikan. Dalam hal in.i bahwa semua warga negara memiliki tugas dan kewajiban yang sama untuk menyelenggarakan pendidikan baik formal maupun non formal. Demikian halnya dengan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) merupakan salah satu di antara jalur pendidikan yang bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa. PLS bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya bagi masyarakat yang karena berbagai faktor seperti kesulitan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang kurang mendukung tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan melalui jalur pendidikan sekolah. Di samping itu, PLS juga memberikan pelayanan kepada mereka yang ingin mendapat suatu keterampilan untuk mencari kerja ataupun mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dilihat dari tujuan tersebut jelaslah bahwa pendidikan luar sekolah memiliki pecan yang penting dan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

(20)

3

Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2003 tentang PLS menetapkan beberapa tujuan antara lain: I) melayani warga belajar sehingga dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya, 2) membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan pendidikan ke tingkatljenjang yang lebih tinggi, 3) memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi melalui jalur pendidikan sekolah. Selanjutnya penyelenggaraan PLS dilaksanakan dalam keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis (dalam Sihombing, 1999).

Berdasarkan tuj uan-tujuan tersebut, maka PLS tidak hanya berorientasi pada pemberantasan buta aksara semata, melainkan diharapkan sangat membantu warga masyarakat untuk menambah pengetahuan, keterampilan atau keahliannya agar dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan strategi di dalam penyelenggaraan dan pembinaan program-program PLS. Salah satu upaya untuk melibatkan masyarakat dalam layanan pendidikan sejak pertengahan tahun 1998 telah dirintis program Pendidikan Luar Sekolah yang berbasis masyarakat melalui Pusat Kegiatan Belajar masyarakat (PKBM).

(21)

5

Misalnya, di suatu PKBM dapat diselenggarakan beberapa program pembelajaran, antara lain program Kelompok Belajar Usaha, Keaksaraan Fungsional, Paket A Setara SD, Paket B Setara SMP, paket C Setara SMA, Kursus Menjahit, Kursus Tata Rias Pengantin, Kursus Las, Kelompok Bermain dan lain-lain (Depdiknas: 2003). Dalam rangk:a peningkatan mutu dan pemberdayaan PKBM di era otonomi daerah yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2001, dirasakan perlu adanya strategi baru dalam pengembangan PKBM di masa mendatang. Strategi yang diperlukan, adalah: l ) perlu adanya antisipasi terhadap kebutuhan belajar yang beraneka ragam, 2) Untuk mempersiapkan pemandirian PKBM perlu adanya unit-unit produksi usaha yang relevan dengan keadaan lingkungan, 3) perlu dikembangkan pusat informasi dan pemasaran basil-basil usaha PKBM di setiap Kabupaten!Kota, 4) perlu dikembangkang modellembaga pengembangan bisnis di PKBM yang potensial untuk pembelajaran u3aha dan 5) untuk mengukur kemajuan PKBM perlu dikembangkan kriteria dan alat ukur yang jelas, sehingga setiap PKBM dapat menilai kinetja sendiri.

(22)

6

pada sebagian besar warga masyarakat bahwa PKBM itu adalah milik pemerintah dan menganggap bahwa PLS merupakan pendidikan kelas dua, karena yang dilayani pada wnumnya orang yang kurang mampu secara ekonomis, dan di sisi lain masyarakat Indonesia masih menghargai orang mempunyai ijazah dari sekolah formal.

Kedua, dukungan dari Dinas Pendidikan dalam menwnbuh kembangkan kemandirian PKBM masih kurang. Perhatian dari Dinas Pendidikan terhadap eksistensi PKBM juga masih dikatakan minim (rendah). Sosialisasi dalam bentuk program, pelatihan bagi para tutor, pengembaogan kurikulum, pendanaan dan penyediaan sumber-swnber belajar yang dilakukan Dioas Pendidikan Kota Medan maupun masyarakat oleh personil PLS masih jauh dari cukup.

Ketiga, program-program yang ada di PKBM belum menyentuh keinginan masyarakat (pasar) sebagai pengguna jasa lulusan (stakeholders). Akibatnya masyarakat bel urn termotivasi secara optimal untuk berpartisipasi dalam kegiatan muJai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai ke tindak lanjut program-program yang diselenggarakan PKBM.

(23)

7

Untuk itu, penyelenggaraan, pengelolaan dan pengaturan PKBM perlu

senantiasa ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi agar harapan tersebut dapat

terwujud sebagaimana adanya. Ada beberapa upaya yang sangat esensial berkaitan

dengan penyelenggaraan, pengelolaan dan pengaturan pendidikan non formal,

yaitu:

-1. Lingkungan dan potensi masyarakat dij adikan bagian yang integral

program pendidikan non formal. Keduanya menjadi kesatuan yang terpadu

saling berinteraksi dalam mewuj udkan tujuan program pendidikan nasional.

2. Keragaman sosial budaya peserta didik dimanfaatkan untuk memperkaya

khasanah nilai/norma budaya bangsa yang terkandung dalam proses dan

hasil pembelajaran dan program pendidikan non formal khususnya. Dalam

praktek pembelajaran, diperhatikan karakteristik peserta didik sehingga

pembelajaran dap at menyenangkan.

Materi pembelajaran dikaitkan dengan keadaan dan permasalahan yang ada

di masyarakat, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Perkembangan pendidikan non formal sebagai wahana transformasi

nilai-nilai yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maju (Waspodo, 2008).

Berdasarkan studi terdahulu, ditemukan bahwa Mutu Lulusan Paket C di

Kota Medan masih rendah atau menunjukkan basil yang kurang memuaskan. Hal

ini diindikasikan dengan adanya basil kelulusan ujian nasional (UN) Paket C

setara SMA tahun 2008 dibawah rata-rata 5,0 . Bila dilihat dari data kelulusan

paket C Setara SMA yang di keluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan dalam

(24)

8

2006 peserta yang lulus 79,31%, tahun 2007 peserta yang lulus 72,68% dan tahun 2008 Persentase kelulusan semakin menurun menjadi 63,58%. Untuk mengetahui data basil Ujian Nasional secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1. Selain itu adanya peserta paket C yang kurang memiliki keterampilan dari basil belajamya. Padahal persentase pembelajarannya cenderung praktek ketimbang teoritis. Sebingga perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat memperbaiki kualitas dan layanan PKBM itu sendiri.

Uraian di atas dipandang memiliki urgensi yang sangat penting untuk dikaji secara mendalam bentuk penelitian tentang: Hubungan Partisipasi Masyarakat, Dukungan Dinas Pendidikan, dan Manajemen Pembt!lajaran

PKBM Dengan Peningkatkan Mutu Paket C di Kota Medan.

B. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terkait dengan peningkatan mutu lulusan Paket C yang dilaksanakan oleh PKBM sebagai berikut;

1) Masyarakat bel urn memiliki pemahaman dan persepsi yang sama tentang prosedur pembentukan, pengelolalaan, dan pembinaan PKBM.

(25)

9

3) Manajemen pembelajaran PKBM belum maksimal sehingga peningkatan kualitas program

tidak

mencapai sasaran.

4) Masyarakat masih belum merasakan manfaat yang besar dari program-program PKBM.

5) Sosialisasi secara menyeluruh dan terpadu belum terlaksana secara maksimal sehingga masyarakat beranggapan bahwa PKBM hanya milik sebagian masyarakat saja.

Produk yang dihasilkan PKBM belum sesuai dengan keinginan masyarakat atau dunia keija.

7) Dukungan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan masih belum tampak, misalnya dalam hal bentuk penyusunan program belajar, pelatihan bagi para tutor, pengembangan kurikulum, pendanaan dan penyediaan surnber-sumber dan media belajar.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan agar diperoleh ruang lingkup penelitian yang jelas. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda terhadap variabel yang diteliti.

(26)

10

dalam penelitian ini variabel bebas (Independent Variable) yang diteliti dibatasi hanya partisipasi masyarakat (X1) dukungan Dinas Pendidikan (X2) dan manajemen pembelajaran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (X3) . Sedangk:an

untuk variabel terikatnya (Dependent variable) adalah peningk:atan mutu lulusan Paket C di Kota Medan (Y).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut;

1) Seberapa besar hubungan antara partisipasi masyarakat dengan peningk:atan mutu lulusan Paket C di Kota Medan?

Seberapa besar hubungan antara dukungan Dinas Pendidikan dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan?

Seberapa besar hubungan antara manajemen pembelajaran pusat kegiatan belajar masyarakat dengan peningk:atan mutu lulusan Paket C di Kota Medan?

(27)

11

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1) Besar hubungan antara partisipasi masyarakat dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan.

2) Besar hubungan antara dukungan Dinas Peodidikan dengan peningkatan

4)

::.

mutu lulusan Paket C di Kota Medan.

Besar hubungan antara manajemen pembelajaran pusat kegiatao belajar masyarakat dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan.

Besar hubungan antara partisipasi masyarakat, dukungan Dinas Pendidikan dan manajemen pembelajaran pusat kegiatan belajar masyarakat secara bersama-sarna dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

(28)

12

Kepentingan teoretis, antara lain:

Pengembangan sekaligus penguatan teori-teori keilmuan yang berkaitan dengan manajemen pendidikan luar sekolah khususnya, dan ilmu administrasi pendidikan umumnya

1. Pengembangan teori keilmuan yang berhubungan dengan partisipasi pemerintah (Dinas Pendidikan) dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan formal dan non formal.

Pengembangan teori-teori keilmuan yang berhubungan dengan duk:ungan instansi pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan terutama berkaitan dengan aspek pelaksanaan manajemen PKBM.

Kepentingan praktis, antara lain:

Menjadi bahan masuk.an bagi masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalarn meni ngkatkan mutu lulusan PKBM.

Menjadi bahan masukan bagi Dinas Pendidikan agar dapat memberi duk:ungan dalam meningkatkan mutu lulusan PKBM.

(29)

13

(30)

BABV

KESIMPULAN, IMPLIKASI dan SARAN

A. Kesimpulan

1) Terdapat hubungan yang sigoifikan dari partisipasi masyarakat dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di kota Medan. Partisipasi masyarakat dan peningkatan mutu lulusan Paket C berkorelasi sebesar 0.45. Hal ini berarti bahwa apabila tingkat partisipasi masyarakat berjalan dengan baik, maka peningkatan mutu lulusan paket C cenderung baik/tinggi pula Sebaliknya apabila tingkat partisipasi masyarakat berjalan dengan tidak baik/buruk, maka peningkatan mutu lulusan Paket C cenderungljelek. Kontribusi yang disumbangkan oleh variabel partisipasi masyarakat dengan peningkatan mutu lulusan Paket C adalah sebesar 20% .

Terdapat hubungan yang signifikan dari dukungan Dinas Pendidikan dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di kota Medan. Dukungan Dinas Pendidikan dan peningkatan mutu lulusan Paket C merniliki korelasi sebesar 0.38. Hal ini berarti bahwa tingkat dukungan Dinas Pendidikan yang dilakukan baik/tinggi, maka peningkatan mutu lulusan Paket C cenderung akan baik/tinggi. Sebaliknya, apabila dukungan Dinas Pendidikan yang dilakukan rendahlburuk, maka peningkatan mutu lulusan Paket C juga akan cenderung rendah. Kontribusi yang disumbangkan oleh variabel dukungan dinas pendidikan dengan peningkatan mutu lulusan Paket C adalah sebesar 14%.

(31)

116

3) Terdapat hubungan yang signifikan dari manajemen pembelajaran PKBM dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di kota Medan. Manajemen pembelajaran PKBM dan peningk.atan mutu lulusan Paket C memiliki korelasi sebesar 0.55. Hal ini berarti bahwa manajemen pembelajaran PKBM yang diciptalcan tutor baik/tinggi, maka peningkatan mutu lulusan paket C cenderung akan baikltinggi, sebaliknya, apabila manajemen pembelajaran PKBM yang diciptakan Tutor rendahlburuk, maka peningkatan mutu lulusan Paket C juga cenderung rendah. Kontribusi yang disumbangkan oleh variabel manajemen pembelajaran PKBM dengan peningkatan mutu lulusan PKBM Paket C adalah sebesar 30%.

4) Terdapat hubungan yang signifikan dari partisipasi masyarakat, dukungan Dinas Pendidikan dan manajemen pembelajaran PKBM secara bersama-sama dengan peningkatan m utu lulusan Paket C di kota Medan. Hubungan ketiga variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 0.51 . Kontribusi yang disumbangkan oleh variabel partisipasi masyarakat, dukungan Dinas Pendidikan dan manajemen pembelajaran PKBM secara bersama-sarna dengan peningk.atan mutu lulusan Paket C di kota Medan adalah sebesar 27%. Hal ini berarti bahwa ketiga variabel bebas dalam penelitian ini berhubungan dan sekaligus memberikan kontribusi yang positif dengan peningk.atan mutu lulusan Paket C di Kota Medan.

B. Implikasi Hasil Penelitian

(32)

117

dan kontribusi yang signifikan baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan peningkatan mutu lulusan Paket C di Kota Medan. Hal

ini

mengindi.kasik:an dengan tegas bahwa untuk meningkatkan mutu lulusan Paket C, sangat diperlukan dukungan dan partisipasi masyarakat maupun

Dinas

Pendidi.kan. Selain itu fator manajemen pembelajaran menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan tercapai tidaknya mutu lulusan pendidi.kan. Arah tindak lanjut dalam temuan penelitian

ini

mengharuskan adanya upaya peningkatan frekuensi baik secara kualitas maupun lruantitas berkenaan dengan partisipasi masyarakat, dukungan Dinas Pendidi.kan dan manajemen pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu lulusan Paket C.

Untuk itu, keinginan dan harapan bagaimana menciptakan PKBM yang efektif, efisien dan bahkan produktif menjadi tugas bersama yang harus dapat diwujudkan menjadi kenyataan. Ada beberapa kondisi yang hams dipenuhi agar PKBM dapat tumbuh dan berkembang dengan efektif, efisien dan produktif, yaitu:

(33)

118

Program-program PK.BM barns secara mendasar berorientasi pasar (market oriente) yang nantinya sebagai landasan untuk. menentuk.an pengetahuan

dan keterampilan serta sik:ap yang bagaimana yang harus dimiliki oleh warga belajar dalam PKBM. Berdasarkan atas pengetahuan, keterampilan serta sik:ap yang dituntut oleh pasar dikaji materi yang mesti dipelajari oleh warga belajar untuk. dapat menjawab tuntutan kebutuhan pasar tersebut. Program PK.BM harus disesuaik:an dengan perkembangan sosial, ekonomi, budaya yang merupakan fondasi dasar dari aspek-asek kehidupan. Dengan kata lain, program harus berorientasi kepada masa depan. Jangan dirancang program belajar yang dikehendaki petugas pemerintah, penyelenggara atau tutor, tetapi program yang diminati pasarlah yang harus dipertimbangkan. Guna mewujudkan hal tersebut dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama, identifikasi/penilaian apa yang ditawarkan pasar yang di sisi

lain menjadi permintaan pada PK.BM. Dalam proses identiflkasi perlu dicermati apa yang tersedia, bagaimana mutu yang diperlukan, berapa harga yang ditawarkan, kapan diperlukan, bagaimana tata caranya. ldentifikasi ini dapat diarahkan pada barang atau jasa. Hasil identiflkasi yang semula berupa kesempatan atau penawaran pasar, disisi yang lain menjadi permintaan pasar yang harus dipenuhi apabila ingin memanfaatkan kesempatan yang terbuka.

(34)

119

Setelah warga belajar memilih program yang diinginkan diikuti, mereka mendatangi PKBM untuk mengatur waktu belajar yang diinginkan, sehingga proses pembelajaran bukan mematikan lapangan kerjanya tetapi memperkuat warga belajar. Proses pembelajaran dilakukan di dalam atau di luar PKBM yang memiliki jaringan kerja dengannya dan dapat menjamin kepuasaan warga belajar. Setelah proses pembelajaran selesai, warga belajar memasuki atau memproduksi apa yang dirninta oleh pasar, untuk itu peran serta pengelola PKBM masih akan

terus diperlukan sampai warga belajar sudah yang akan kemampuan yang dimilikinya. Hasil kerja warga belajar dalam bentuk barang dan jasa yang sesuai dengan permintaan pasar.

Kedua, pertumbuhan program. Masyarakat yang selalu dinamis dan kebutuhan belajarnya terus berkembang seiring dengan perubahan jenis dan ragam tuntutan pasar. Mungkin pada awal pelembagaan PKBM hanya dengan satu atau dua program tampaknya sudah cukup, karena memang tuntutan pasar masih sederhana dan belum begitu banyak ragamnya. Namun pada kenyataannya, perubahan terjadi hampir setiap saat dan te rjadinya dengan cepat.

(35)

120

ragam program seiring dengan peningkatan jenis dan jwnlah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dituntut oleh pasar.

Untuk mendukung pertumbuhan program-program dalam PKBM baik secara kualitas maupun kuantitas diperlukan keterlibatan lintas sektoral dalam hal ini sektor pemerintah maupun swasta perlu terus digalakkan sejak awal pelembagaan PKBM. Hanya PKBM yang bergerak dengan efisien yang akan dapat menyesuaiakan programnya dengan situasi yang penuh dengan ketidakpastian.

Ketiga, Fleksibilitas program. Belajar sepanjang hayat pada hakikatnya terjadi pada jalur pendidikan luar sekolah. Di jalur pendidikan sekolah. kecuali perguruan tinggi belum menerapkan pendidikan sepanjang hayat Pada jalur pendidikan luar sekolah prinsipnya tidak mengenal pembatasan faktor usia perekrutan warga belajamya, sehingga penerapan belajar sepanjang hayat melalui jalur ini benar-benar terlaksana. Belajar sepanjang hayat tidak berarti hanya umur saja yang tidak dibatasi, melainkan membolebkan kepada siapa saja, kapan saja

dan di mana saja bagi masyarakat untuk belajar atau berlatih guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.

(36)

121

PKBM idealnya dapat melaksanakan kegiatan belajar masyarakat yang membutuhkan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap tetapi apabila dilihat ragamnya tuntutan belajar, banyaknya warga masyarakat yang harus dilayani serta kondisi geografls dan demografis serta penyebaran penduduk di pedesaan, bukan hal yang tidak mungkin jika ada beberapa sasaran masyarakat pemukimannya relatif jauh dengan PKBM. Di sini j uga program pembelajaran harus dikembangkan dengan keterkaitan kerjasama dengan PKBM.

Hanya PKBM yang efisien dapat berfungsi sebagai pangkalan serta dapat menerima warga belajar siapa saja, kapan saja, dan di mana saja Karena apabila seluruh lapisan masyarakat diharuskan belajar di PKBM, akan memerlukan tenaga, waktu dan dana yang relatif besar. Hal ini cenderung mengarah kepada pemborosan yang sangat bertentangan dengan prinsip eflsiensi.

Keempat, pengawasan dan pengendalian program. Pengelolaan program PKBM perlu terus menerus dilakukan untuk mencapai eflsiensi, efektivitas serta produktivitas. K.arena itu pengawasan yang ketat merupakan keija yang harus dilakukan. Hal ini berlaku untuk semua kegiatan, termasuk pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program-program dalam PKBM.

(37)

122

Posyandu, Imunisasi dan kesebatan lingkungan dilaksanakan bersama dengan Departemen Kesehatan. Kualitas basil produksi dan pemasaran PKBM dilaksanakan Departemen Perdangan dan Perindustrian dan lain sebagainya.

Kelima, Pemanfaatan lingkungan. Konsep PKBM adalah memberdayakan masyarakat desa sehingga menjadi masyarakat yang memiliki kualitas, dinamis dan mandiri melalui penggalian, penumbuhan, pengembangan seluruh potensi yang ada di dalam masyarakat. Dalam hal ini pemerintah hanya sebagai faktor yang akan mengakibatkan timbulnya suatu proses.

Semua potensi yang akan digunakan tersebut berada di sekitar lingkungan PKBM. Karena itu., untuk mewujudkan PKBM yang mampu memanfaatkan seluruh potensi lingkungan secara optimal dan maksimal adalah dengan tidak melupakan prinsip-prinsip efisiensi. Pemanfaatan lingkungan di sini bukan berati mengekploitasi potensi secara membabi buta, melainkan memandang potensi lingkungan sekitar PKBM sebagai faktor ekonomis, ketersediannya terbatas dan harus dimanfaatkan dengan baik dan benar dalam mencapai tujuan PKBM

C. Saran

Berdasarkan basil dan implikasi dalam penelitian selanjutnya dapat diajukan beberapa saran yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat, dukungan Dinas Pendidikan, manajemen pembelajaran PKBM dan peningkatan mutu lulusan Paket C, dapat diberikan beberapa rurnusan dalam bentuk saran-saran yaitu:

(38)

123

hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hubungan dan sumbangan masing-masing sebesar 0.45 dan 20%. Apabila tingkat partisipasi masyarakat lebih ditingkatkan lagi, bukan tidak mungkin hubungan dan sumbangannya dengan peningkatan mutu lulusan Paket C akan lebih besar lagi.

2. Kepada pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan PKBM agar dapat meningkatkan dukungan dalam hal menumbuh kembangkan PKBM. Dukungan yang harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan antara lain berupa: membantu menyusun program belajar, menyediakan tutor yang kompeten, penyediaan sumber dan media belajar. Dan yang lebih penting lagi adalah bantuan dari aspek pendanaan (fmansial). Karena dari basil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hubungan dan sumbangan masing-masing sebesar 0.38 dan 14%. Apabila dukungan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan lebih ditingkatkan lagi, bukan tidak mungkin hubungan dan sumbangannya dengan peningkatan mutu lulusan Paket C akan lebih besar lagi.

Pengelola PKBM diharapkan dapat memberikan perhatian pada aspek-aspek program-program pembelajaran yang akan mengakibatkan mereka dapat belajar dengan menyenangkan. Dan tentunya program belajar yang ditawarkan mampu memberikan nilai tambah baik dari sisi pengetahuan, keterampilan maupun sikap sehingga mereka dapat hidup dengan mandiri dan berguna bagi diri dan masyarakatnya.

(39)

124

dirinya dengan kemampuan profesional sebagaimana yang telah dipersyaratkan di dalam undang-undang maupun peraturan lainnya.

5. Kepada peneliti lain yang tertarik pada bidang kajian ini untuk mengadakan penelitian dengan melibatkan lebih banyak variabel prediktor (variabel be bas) dan responden, sehingga faktor lain yang diduga memiliki hubungan dan sumbangan yang lebih berarti dengan peningkatan mutu lulusan Paket C dapat dideteksi.

-

z

?

(40)

DAFTARPUSTAKA

Acuan Pembe/ajaran Pendidilum Kesd/Jraan Program Pa/cet A, B, C: Petani, Ndayan dan Warga Pondoi Pesantren. Direktorat Peodidikan Masyarakat

Direlctorat Jeoderal Peodidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen

Pendidikan Nasiooal, Jakarta, 2004.

Acuan Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, B, C: Anak Jalanan, PSK, Warga

Lapas

dan Pekerja Ana/c. Direktorat Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pernuda Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2004.

Arikunto, Suharsimi. ( 1988). Pengelolaan Kelas dan Siswa. Cetakan Pertama.

Jakarta: Rajawali Press.

- - -- -- -·· ( 1990). Manajemen Pengajaran Secara Manusillwi. Jakarta:

Rineka Cipta .

..,...,--:--- - -- -· (1993). Prosedur Penelitian, cetakan kedua betas. Jakarta:

Rineka Cipta.

- ,.-- - - - -· (1995). Manajemen Penelitian, cetakan ketiga. Jakarta: Rineka

Cipta.

Burhanuddio. (1990). Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Burrup, Percy E . ( 1962). Modern High School Administration. New-York: Harper

& Brother Publisher.

Blanchard, Kenneth. H dan Hersey, Paul.(1994). Manjemen Perilaku Organisasi:

Pendayagunaan Sumber Daya Manusia.. Edisi Keempat (alih bahasa Agus Dharma). Jakarta: Erlangga.

Davis, Keith. ( 1985). Hunuzn Relation Work The Dinamic Organization Behaviour.

New-York: Me Graw Hill.

Davies, lvor, K. (1991). The MaMgement of Learning. (Terj. Sudarsono Sudirjo,

dkk, 1991 ), Cetakan Kedua.Ditetbitkan o1eh Pusat An tar Universitas di UT.

Jakarta: Rajawali Press.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Departemen Pendidikan Nasional Menuju

Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang 2025. Jakarta: Dik:nas.

(41)

126

Djamarah, Syaiful B dan Zain, Aswan (1996). Strategi be/ajar Mengajar.

Jakarta: Rineka cipta.

Echols, John F. dan Shadilly, Hassan . (1989). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Gagne, R.M, dan Briggs, Leslie. (1985). Principles Instructional Design. New York: Holt Rinehart and Winston.

Hajar, Ibnu. (1996). Dasar-Dasar Penelitian KuantiJatif Dalam Pendidilum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Handoko. Hani T, (1 994). Manajemen, Edisi Kedua. Yogyakarta: Badan Penelitian Fakultas Ekonomi AMP YKPN.

Heinich.( 1970). Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall.

Husaini, Usman. (2006). Manajemen Teori Praktek Dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

lrianto, Agus. (1988). Statistik Pendidikan Jilid I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (P2LPTK).

Johnson. R.A. (1973). Theory and Management of System. Tokyo: Macgraw HiUs.

Kemp. Jerrold E. ( 1993). Designing Effective Instruction. New York: MacMillan. Kerlinger, Fred. N dan Elazar Pedhazur. (1973). Multiple Regression in Behavioral

research. New-York: Holt, Rinehart and Winstons.

Kerlinger, Fred. N . (1986). FoiUtdation of Behavioral Research. New York: Holt, Rinehart and Winstons.

Kesley dan Hemme dalam Yusnadi. (2009). Perencanaan Program Pendidikan Luar Sekolah. Tesis Yang Tidak Dipublikasikan.

Miftah. (1993). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Grafindo Persada.

Menyusun Program lkltljar Mengajar (Modu/ 5). Depactemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar sekolah, Pemuda dan Olahraga Direktorat Pendidikan Masyarakat, 1994.

(42)

127

Orlich. Donald C. (1988). Teaching Strategies: A Guide to Better IIIStruction. New York: Lexington DC.

Pakpahan, J. 1995. Konsep dan Pelaksanaan Sistem Gant/4 pada Sekolah Menengah Kejuruan di lndonesill. Seminar tentang Peningkatan Mlllu Pendidikan dan Kejuruan Me,.lui Program Link and Miltele. Medan.

Pedoman Pengelolan Pusat Kegiatan Be/ajar MasyaraluJI (PKBM). Dicektorat Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional, 2003.

Reigelut, C.M dan Garfinkle, RJ.(1994). Systemic C h t~n ge in Education. New Jersey: Educational Technology Publications Englewood Cliffs.

Romizowski, Alexander Joseph. (1981). Desining Instructional Systems: Decision Making In Course Planning and Curriculum Design. New-York: N icholas Publishing Company.

Seel Barbara B., dan Ricey, Rita C. (1994). Instructional Tee/enology: The Definition and Domain of the Field, Association for Educational and Technology, Washington DC.

Sihombing, Umberto, (1 999). Pendidikan Luar Sekolah Kini Dan Masa Depan PD Mahkota.

Suciati dan Isfarudin. (1997). Metode Penelitian: Melakukan Penelitian (Modul 8).

Bagian I. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sujana, Nana. (1989). Metode Slalistilca. Bandung: Tarsito.

Sutisna, Oteng. (1983}. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritika Untuk Praktek ProfesionaL Bandung: Angkasa.

Terry, R. George. (I 993). Prinsip-Prinsip Manajemen, Cetakan Kelima. Jakarta: Bumi Aksara.

Tuckman, Bruce W . (1972). Conducting Educational Research. New York: Holt, Riehart and Winston.

Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia (1998). Total Quality Management.

Y ogyakarta: Andi Offset.

Tjokrowinoto, Moelyarto. (1974). Beberapa Teknik di Dalam Hubungan Kerja.

(43)

128

Undang-Undang RI Nomor 20 tah101 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasiona/.

Jakarta: Eka Jaya

Waspodo, Muktiono, Peran PTK

=

PNF Dalam Menghadapi

KttnJgaman

&sial Budaya (Sebuah Perenungt111 Seabad Kebangkitan Nasiontd), dalam Widaya Pendidikan Vol. II Nomor 3 Januari 2008.

Winardi. (1986).

Azas-avzs

Manajemm. Bandung: Alumni.

Yusuf, Farida. (1988). Penilaian Prognun Pendidikan Dasar llan Menengah.

Gambar

Tabel 1.
Tabel 20

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ GAMBARAN SIKAP KERJA DAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA OPERATOR SPBU 14.201.103 SETIA BUDI MEDAN TAHUN 2016 “

Kendala dan hambatan yang dihadapi kelompok tani dalam pemberdayan ekonomi masyarakat adalah masalah ketersediaan tenaga kerja dan upah yang mahal untuk mengolah

• Model-driven development – a system development strategy that emphasizes the drawing of system models to help visualize and analyze problems, define business requirements,

 Represent independent ideas independently in code  Represent relationships among ideas directly in code  Combine ideas expressed in code freely.  where and only

Pembuatan mesin ini untuk meningkatkan kualitas serta produktifitas, kurangnya kebersihan pada proses pencucian part internal alat berat serta membutuhkan waktu yang lama

Apabila Ciptaan tidak didaftarkan penegak hukum maupun masyarakat akan sulit membantu dalam melacak terjadinya pelanggaran Hak Cipta yang terjadi di internet,

Merancang mesin press sampah plastik sesuai dengan..

Sawijine wacana utawa teks nduweni koheren utawa ora karo perangan liyane ing wacana, ora amarga sesambungane perangan siji karo perangan liyane, nanging