ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NPL, LDR, BOPO,
DAN NIM TERHADAP KINERJA BANK UM UM DI INDONESIA
(Studi pada Bank di Indonesia Periode 2010-2011)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Program St udi M anajemen
Program Pascasarjana Universitas M uhammadiyah Surakarta unt uk M emenuhi Salah Sat u Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agister dalam Ilmu M anajemen
Oleh :
DW I PRIYANTO AGUNG RAHARJO NIM : P 100110008
PROGRAM STUDI M AGISTER M ANAJEM EN
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
Naskah Publikasi
ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NPL, LDR, BOPO,
DAN NIM TERHADAP KINERJA BANK UM UM DI INDONESIA
(Studi pada Bank di Indonesia Periode 2010-2011)
Telah diset ujui oleh:
Pembimbing Utama,
Prof. Dr. H. Bambang Set iaji
Pembimbing Pendam ping,
Drs. H. Syamsudin, M .M .
PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PROGRAM PASCASARJANA
ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NPL, LDR, BOPO,
DAN NIM TERHADAP KINERJA BANK UM UM DI INDONESIA
(Studi pada Bank di Indonesia Periode 2010-2011)
Oleh :
1
Dw i Priyant o Agung Raharjo, 2Bambang Set iaji, 3Syamsudin
1
Staf BTPN Solo, 2Staf Dosen Pengajar UM S, 2Staf Dosen Pengajar UM S,
ABSTRACT
This research is performed on order to test t he influence of t he variable Capital Adequacy Rat io (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Rat io (LDR), BOPO (Operat ing Expenses / Operat ing Income), Net Interest M argin (NIM ), to Ret urn On Asset (ROA). The sample used in t he st udy w ere 120 bank in Indonesia in 2010 and 2011. The data analysis technique used is mult iple linear regression, t-stat ist ic and F-stat ist ics test w it h a significance level of 5%. During research period show as variabel and data research was normal dist ributed. Based on test , mult icolinearit y, heterosskedast icit y and autocorrelat ion classic assumpt ion deviat ion has no founded, t his indicate t hat the available data has fulfill t he condit ion to use mult i linear regression model. This result of research show t hat variable CAR, NIM , and LDR posit ive significant influence significant toward ROA. Variable NPL and BOPO negat ive significant influence toward ROA. Predict ion capabilit y from t hese seven variable toward ROA is 78,7 % w here t he balance 21,3% is affected to ot her factor w hich w as not to be entered to research model.
menyalurkannya kembali dalam bent uk kredit , dalam prakteknya banyak yang
menyimpang dari at uran-at uran yang berlaku dalam dunia bisnis perbankan.
Penurunan kinerja bank dapat menurunkan pula kepercayaan masyarakat .
melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mam pu
memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai
dengan perat uran perbankan yang berlaku. Dengan adanya at uran tentang
kesehatan bank.
Perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat sehingga t idak akan
merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. At uran tentang
kesehatan bank yang diterapkan oleh Indonesia m encakup berbagai aspek dalam
kegiatan bank, mulai dari penghim punan dana sampai dengan penggunaan dan
penyaluran dana. Penilaian t ingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap
fakt or-fakt or permodalan, kualitas asset , manajemen, rentabilitas, likuiditas,
sensit ivitas terhadap resiko pasar, yang dikenal dengan CAM ELS. Berdasarkan
penelit ian terdahulu terdapat beberapa variabel-variabel yang mempengaruhi
kinerja perbankan sepert i penelit ian yang dilakukan oleh sepert i Agus Suyono
(2005), Basran Desfian (2005) dan W isnu M awardi (2005). Oleh karena it u perlu
diuji kembali variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja perbankan.
Berdasarkan dari uraian tersebut , permasalahan yang akan dibahas dalam
penelit ian ini adalah :
1. Apakah rasio keuangan CAR, NPL, LDR, BOPO, dan NIM berpengaruh
terhadap kinerja bank yang diukur dengan ROA.
2. Variable-variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi kinerja bank
yang diukur dengan ROA.
TINJAUAN PUSTAKA
M enurut Barsran Desfian (2005) memberikan pengert ian kinerja
mengelola sumber daya yang ada dalam bank se-efekt if mungkin dan se-efisien
mungkin guna mencapai t ujuan yang telah ditetapkan manajemen. Kinerja
perbankan dapat dinilai dengan pendekatan analisa rasio keuangan. Tingkat
kesehatan bank diat ur oleh Bank Indonesia dalam Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 6/23/ DPNP 31 M ei 2004 kepada semua bank umum yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional perihal sistem penilaian t ingkat kesehatan
bank umum dan Perat uran Bank Indonesia Nomor 6/10/ PBI/2004 tanggal 12 April
2004 tentang sistem penilaian t ingkat kesehatan bank umum, bank wajib
melakukan penilaian t ingkat kesehatan bank secara t riw ulan unt uk posisi bulan
M aret , Juni, September, dan Desember.
Laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Khusus
Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) dan Prinsip Akuntansi Perbankan
Indonesia (PAPI) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). M enurut
ketent uan tersebut laporan keuangan bank terdiri dari (1) Neraca (2) Laporan
Perhit ungan Laba Rugi, (3) Laporan Kom it men dan Kont ijensi, (4) Laporan
Perubahan Posisi Keuangan, dan (5) Catatan atas Laporan Keuangan.
Baht iar Usman (2003) memberikan pengert ian tentang analisis rasio
keuangan adalah suat u kegiatan yang dilakukan unt uk memperoleh gambaran
perkembangan finansial dan posisi finansial perusahaan. Sama halnya pendapat n
W ild, Subramanyam dan Halsey (2005) yang mengart ikan analisis rasio
merupakan salah sat u alat analisis keuangan yang banyak digunakan. Rasio
merupakan alat unt uk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang
mendasari. Rasio merupakan salah sat u t it ik awal, bukan t it ik akhir. Analisa rasio
dalam menemukan kondisi dan t ren yang sulit unt uk dideteksi dengan
mempelajari masing-masing komponen yang mem bent uk rasio.
1. Return On Assets (ROA)
Ret urn On Asset (ROA) digunakan sebagai ukuran kinerja keuangan
dan dijadikan sebagai variabel dependen karena ROA digunakan unt uk
mengukur efekt ifitas perusahaan di dalam menghasilkan keunt ungan dengan
memanfaat kan akt iva yang dimilikinya. Semakin t inggi laba yang dihasilkan,
maka semakin t inggi pula ROA, hal it u berart i bahwa perusahaan semakin
efekt if dalam penggunaan akt iva unt uk menghasilkan keunt ungan.
2. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio yang memperlihat kan seberapa besar jumlah
seluruh akt iva bank yang mengandung resiko. Rasio CAR digunakan unt uk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank unt uk menunjang akt iva yang
mengandung atau menghasilkan resiko. Semakin t inggi CAR maka semakin
kuat kemampuan bank tersebut unt uk menanggung risiko. Jika nilai CAR
t inggi (sesuai dengan ketent uan Bank Indonesia sebesar 8%) berart i bank
mampu membiayai operasi bank, dan dapat memberikan kont ribusi yang
cukup besar bagi profitabilitas bank (ROA).
3. Non Performing Loan (NPL)
NPL adalah rasio kredit bermasalah dengan t otal kredit . NPL yang baik
adalah NPL yang memiliki nilai dibawah 5%. Sem akin kecil NPL semakin kecil
pula risiko kredit yang ditanggung bank. Bank dengan NPL yang t inggi akan
memperbesar biaya baik pencadangan akt iva produkt if maupun biaya
4. Loan To Deposit Ratio (LDR)
LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank unt uk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi. LDR dihit ung dari
perbandingan antara t otal kredit dengan dana pihak ket iga. Standar terbaik
LDR adalah diatas 85%. Unt uk dapat memperoleh LDR yang opt imum, bank
tetap harus menjaga NPL.
5. Biaya Operasi Dibanding Dengan Pendapatan Operasi (BOPO)
BOPO merupakan rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi.
Semakin kecil BOPO, semakin efisien bank menjalankan akt ivitas usahanya.
Bank yang sehat rasio BOPO-nya kurang dan sebaliknya bank kurang sehat ,
rasio BOPO-nya lebih dari sat u. M enurut ketent uan Bank Indonesia efisiensi
operasi diukur dengan BOPO.
f. Net Interest M argin (NIM )
NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih
terhadap rata-rata akt iva produkt if. Bank wajib menjaga kualitas akt iva
produkt ifnya dan melaporkan perkembangannya ke BI secara berkala.
Semakin t inggi CAR semakin baik kinerja suat u bank. Penyaluran kredit
yang opt imal, dengan asumsi t idak terjadi macet akan menaikkan laba yang
akhirnya akan meningkat kan ROA. Besarnya modal suat u bank, akan
mempengaruhi t ingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank (W isnu
M awardi, 2005). Agus Suyono (2005) dan Basran Desfian (2005) yang
menyatakan bahwa CAR berpengaruh posit if t erhadap ROA. Hipotesis yang
diajukan:
H1 : Rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA
NPL merupakan proksi dari resiko kredit yang t erdapat dalam laporan
keuangan publikasi. Bank dapat menjalankan operasinya dengan baik jika
mempunyai NPL dibawah 5%. Penelit ian W isnu M awardi (2005) yang
menunjukkan bahwa NPL mempunyai pengaruh yang negat if terhadap ROA,
art inya set iap kenaikan jum lah NPL akan berakibat menurunnya ROA. Hipotesis
yang diajukan:
H2 : Rasio NPL berpengaruh negatif terhadap ROA
Peningkatan LDR berart i penyaluran dana ke pinjaman semakin besar
sehingga laba akan meningkat . Standar LDR yang baik adalah 85% sampai dengan
110%. Basran Desfian (2005) menyatakan bahwa secara parsial LDR berpengaruh
posit if terhadap ROA. Hipotesis yang diajukan:
H3 : Rasio LDR berpengaruh positif terhadap ROA
Agus Suyono (2005) menunjukkan bahwa BOPO merupakan variabel yang
paling dominan dan konsisten dalam mempengaruhi ROA. Basran Desfian (2005)
menunjukkan bahwa efisiensi berpengaruh terhadap ROA. W isnu M awardi
dengan pendapatan operasi akan berakibat t urunnya ROA. Dengan demikian
efisiensi operasi yang diproksikan dengan BOPO berpengaruh negat if terhadap
kinerja bank yang diproksikan dengan ROA. Hipotesis yang diajukan:
H4 : Rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA
NIM sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga serta kualitas akt iva
produkt if. Didukung hasil penelit ian W isnu M awardi (2005) yang menunjukkan
bahwa NIM berpengaruh terhadap ROA. Hipotesis yang diajukan:
H5 : Rasio NIM berpengaruh positif terhadap ROA
M ETODE PENELITIAN
Data yang dibut uhkan berupa data sekunder yait u rasio-rasio keuangan
bank: CAR, NPL , LDR, BOPO, NIM , dan ROA dari Rat ing 120 Perusahaan
Perbankan tahun 2010-2011. Populasi adalah Bank Umum di Indonesia tahun
2010-2011 dengan kriteria menyampaikan laporan keuangan pada Bank
Indonesia periode laporan 2010 - 2011. M et ode pengumpulan data dengan st udi
kepustakaan dan dokumenter. Penelit ian ini menggunakan model analisis regresi
berganda dengan persamaan kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS),
dengan model sebagai berikut :
Y = a + ß1CAR + ß2NPL + ß3LDR + ß4BOPO + ß5NIM + e
keterangan :
Y : ROA
a : Konstanta
ß1, ..., ß5 : koefisien regresi
HASIL ANALISIS DATA
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
M odel Koefisien
Dapat dirumuskan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 9.148 – 0.006CAR – 0.100NPL - 0.003LDR – 0.088BOPO + 0.142NIM
Diketahui konstanta sebesar 9,148 art inya jika variabel independen
diasumsikan dalam keadaan tetap, maka ROA akan naik sebesar 9,148 %. Variabel
NIM mempunyai arah posit if dan signifikan terhadap ROA, sementara variabel
CAR, NPL, LDR dan BOPO mempunyai arah yang negat if dan signifikan terhadap
ROA. Dengan demikian hasil analisis pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen yang telah dilakukan ini sebagian besar sesuai dengan
kerangka pemikiran yang diajukan oleh penelit i, baik arah tanda maupun
signifikansinya. Hanya terdapat dua variabel independen (CAR dan LDR) yang
mempunyai pengaruh negarif tapi signifikan terhadap ROA.
Dari hasil analisis regresi pada Tabel 1. tampak bahwa sebagian besar
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya,
yait u ROA. Hal ini dibukt ikan dengan t ingkat signifikansi yang diperoleh variabel
a. Pengaruh CAR terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh thit ung = -3,385
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i CAR berpengaruh
negat if terhadap ROA, sehingga hipotesis pertama yang menyatakan: “ Rasio
CAR berpengaruh posit if terhadap ROA”, t idak terbukt i kebenarannya.
b. Pengaruh NPL terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh thit ung = -5,948
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i NPL berpengaruh
negat if terhadap ROA, sehingga hipotesis kedua yang menyatakan: “ Rasio NPL
berpengaruh negat if terhadap ROA”, terbukt i kebenarannya.
c. Pengaruh LDR terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh thit ung = -3,064
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i LDR berpengaruh
negat if terhadap ROA, sehingga hipotesis ket iga yang menyatakan: “ Rasio LDR
berpengaruh posit if terhadap ROA”, t idak terbukt i kebenarannya.
d. Pengaruh BOPO terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh thit ung =
-24,566 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i BOPO
berpengaruh negat if terhadap ROA, sehingga hipot esis empat yang
menyatakan: “ Rasio BOPO berpengaruh negat if terhadap ROA”, terbukt i
kebenarannya.
e. Pengaruh NIM terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh thit ung = 6,894
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i NIM berpengaruh
posit if terhadap ROA, sehingga hipotesis lima yang menyatakan: “ Rasio NIM
berpengaruh posit if terhadap ROA”, terbukt i kebenarannya.
Dari hasil perhit ungan diperoleh nilai F sebesar 177,780 dan nilai signifikansi
digunakan 5%, berart i terdapat pengaruh yang signifikan variabel-variabel CAR,
NPL, LDR, BOPO, dan NIM secara bersama-sama terhadap variabel ROA dan
dapat disimpulkan bahwa model layak unt uk ditelit i (goodness of fit).
Berdasarkan koefisien determ inasi atau adjusted R2 sebesar 0,787 atau
78,7% hal ini berart i hanya 78,7% variabel ROA yang bisa dijelaskan oleh variabel
dari kelima variabel bebas yait u: CAR, NPL, LDR, BOPO, dan NIM sedangkan
sisanya sebesar 21,3 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
Kecilnya pengaruh kelima variabel terhadap ROA, dikarenakan range penelit ian
hanya 2 tahun laporan keuangan, dan selain it u unt uk rasio keuangan sebagai
variabel independen juga dapat menjadi penyebab.
PEM BAHASAN
1. Capital Adequacy Rat io (CAR)
Secara parsial CAR berpengaruh negat if dan signifikan terhadap ROA
dit unjukkan dengan besarnya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yait u
0,001. Sesuai dengan Basran Desfian (2005) bahw a semakin menurunnya CAR
semakin rendah profitabilitas yang diperoleh. Hal tersebut disebabkan
terkikisnya modal akibat negat if spread dan peningkatan aset yang t idak
diimbangi dengan penambahan modal. Rendahnya CAR menyebabkan
t urunnya kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat menurunkan
2. Non Performing Loan (NPL)
Pengaruh signifikan NPL dit unjukan dengan besarnya t ingkat signifikan
yang lebih kecil dari 0,05 yait u sebesar 0,000 bernilai negat if menunjukan NPL
mengalami penurunan. W isnu M awardi (2005) bahwa NPL berpengaruh
negat if terhadap ROA, art inya set iap kenaikan NPL berakibat menurunnya
ROA.
3. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Secara parsial LDR berpengaruh negat if dan signifikan terhadap ROA,
hal tersebut dit unjukkan dengan besarnya t ingkat signifikansi yang lebih kecil
dari 0,05 yait u sebesar 0,002. Hasil ini t idak sesuai dengan hipotesis yang
diajukan, bahwa rasio LDR berpengaruh posit if terhadap ROA. Berart i
semakin rendah LDR maka semakin kecil kredit yang disalurkan dan akan
menurunkan laba. Farhana (2011) membukt ikan LDR berpengaruh negat if
dan signifikan terhadap ROA.
4. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional ( BOPO )
Secara parsial BOPO berpengaruh negat if dan signifikan terhadap ROA
(Sig < 0,05). Sesuai dengan penelit ian M awardi (2005), Suyono (2005), dan
Sarifudin (2005), BOPO berpengaruh negat if dan signifikan terhadap ROA. Hal
ini berart i t ingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya, berpengaruh
terhadap t ingkat pendapatan yang dihasilkan oleh bank tersebut . Jika
kegiatan operasional dilakukan dengan efisien (dalam hal ini nilai rasio BOPO
5. Net Interest M argin ( NIM )
Secara parsial NIM berpengaruh posit if dan signifikan terhadap ROA
(Sig < 0,05). Didukung W isnu M awardi (2005), NIM berpengaruh terhadap
ROA. Set iap peningkatan NIM akan mengakibat kan peningkatan ROA.
Kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan bunga bersih
berpengaruh terhadap t ingkat pendapatan bank akan t otal asset nya.
KESIM PULAN
Berdasarkan hasil analisis data dapat disim pulkan, Pertama, CAR
berpengaruh negat if dan signifikan terhadap ROA (Sig < 0,05) dan hipot esis t idak
terbukt i. Kedua, NPL berpengaruh negat if dan signifikan terhadap ROA (sig <
0,05) dan hipot esis terbukt i. Ket iga, LDR berpengaruh negat if dan signifikan
terhadap ROA (Sig < 0,05) dan hipotesis t idak terbukt i. Keempat, BOPO
berpengaruh negat if dan signifikan terhadap ROA (Sig < 0,05) dan hipotesis
terbukt i. Kelima, NIM berpengaruh posit if dan signifikan terhadap ROA (Sig <
0,05) dan hipotesis terbukt i.
IM PLIKASI DAN SARAN
Hasil Penelit ian ini menunjukkan bahwa rasio
‐rasio keuangan bank
mampu memprediksi Ret urn on Aset pada bank
‐bank di Indonesia periode 2010
-2011. Berdasar hasil analisis tersebut mengindikasikan bahwa manajemen bank
perlu memperhat ikan besarnya, NPL karena bank dengan aset yang besar perlu
mengelola asset nya dengan baik dengan terus menjaga besarnya NPL dan
M anajemen bank perlu memperhat ikan LDR, karena LDR merupakan variabel
yang konsisten dalam mempengaruhi ROA, art inya manajemen bank
perlumenjaga besarnya likuiditas bank.
Disarankan unt uk para invest or cenderung unt uk menginvestasikan
dananya dengan hat i-hat i dan lebih menekankan pada survival bank sehingga
CAR t idak berpengaruh banyak terhadap profitabilitas bank. Pihak bank unt uk
lebih hat i-hat i dalam memberikan kredit kepada nasabah dengan
memperhat ikan sebagai pert imbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Asyik, Nur Fadjrih dan Sulist yo. (2000). ” Kemampuan Rasio Keuangan dalam M emprediksi Laba (Penetapan Rasio Keuangan sebagai Discriminat or)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 15, No 3, Hal 313
‐331
Dahlan Siamat , (1995) , M anajemen Bank Umum, Jakarta: Inter M edia.
Helfert , E. (1997). Analisis Laporan Keuangan Terjemahan. Herman W ibow o Jilid I . Jakarta: Erlangga
Kasmir, (2003). Pemasaran Bank , Jakarta: Prenada M edia.
Komang Darmawan, (2004), “Analisis Rasio-Rasio Bank,” Info Bank, Juli, 18-21
Laporan Pengawasan Perbankan 2008, Bank Indonesia.
Laurence, A M anullang, (2002), “Analisis Pengaruh Rentabilitas terhadap Rasio Kecukupan M odal Pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional,” M edia Riset Bisnis dan M anajemen, Vol. 2, No.1, pp.26-47
M asyhud Ali, (2004), Asset Liabilit y M anagement : M anyiasat i Risiko Pasar dan Risiko Operasional, Jakarta: PT. Gramedia.
M unaw ir, S., (2000) Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Libert y.
Roma Uly Juliana dan Sulardi, (2003). “ M anfaat Rasio Keuangan Dalam M emprediksi Perubahan Laba Perusahaan M anufakt ur ”. Jurnal Bisnis dan M anajemen, Vol. 3, No. 2 : pp 108
‐126.
S.H, Penman. (1992), “ Financial Statement Inform at ion and The Pricing of Earning Changes“, The Account ing Review, 563 – 577.
Sri Isw oro Ediningsih, (2004), “ Rasio Keuangan dan Prediksi Pert umbuhan Laba: St udi Em piris Pada Perusahaan M anufakt ur di BEJ,” Wahana, Vol.7, No.1.
Sudarini, Sinta, (2005), ” Penggunaan Rasio Keuangan Dalam M emprediksi Laba pada M asa Yang Akan Datang, ” Jurnal Akuntansi dan M anajemen, Vol. XVI, No.3, pp 195
‐207.
Tadi, M ochamad. (2005). “Analisis Capital Adequacy Rat io, Loan t o Deposit Rat io, dan Ret urn on Asset s serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”.
Tarmidzi Achmad, dan W ilyant o Kart iko Kusum o, (2003), “Analisis Rasio-rasio Keuangan Sebagai Indikat or Dalam M emprediksi Kebangkrutan Perbankan di Indonesia”, M edia Ekonomi dan Bisnis Vol. XV 1.
Usman, Baht iar. (2003), “Analisis Rasio Keuangan Dalam M emprediksi Perubahan laba Pada Bank-Bank di Indonesia,” M edia Riset Bisnis dan M anajemen, Vol.3, No.1, pp.59-74