commit to user
PENGARUH CAR, BOPO, NIM, NPL, DAN LDR TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh :
Danang Sigit Sasongko
F1308525
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
PENGARUH CAR, BOPO, NIM, NPL, DAN LDR TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN
Danang Sigit Sasongko F1308525
ABSTRAK
Penelitiani ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Assets (ROA).
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria bank umum di Indonesia yang menyajikan laporan keuangan periode 2005 sampai dengan 2009. Data diperoleh berdasarkan publikasi Direktori Bank Indonesia periode 2005 sampai dengan 2009. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 75 perusahaan dari 135 bank umum di Indonesia periode 2005-2009. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa CAR, BOPO, NIM, dan NPL secara signifikan berpengaruh terhadap ROA, sedangkan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA yang ditunjukkan dengan nilai tingkat signifikan lebih besar dari 5%.
Kata kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Return on Assets (ROA).
commit to user
PENGARUH CAR, BOPO, NIM, NPL, DAN LDR TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN
Danang Sigit Sasongko F1308525
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of Capital Adequacy Ratio, Operating Expenses to Operating Income, Net Interest Margin, Non Performing Loan, and Loan to Deposit Ratio on Return on Assets.
The sampling technique used is purposive sampling with criteria as general banking in Indonesia that provide financial report during period 2005 through 2009. The data is based on publicity Indonesia Banking Directory since 2005 to 2009, consist of 75 company from 135 banking company in Indonesia 2005-2009 period. The analysis technique used is double regression.
The results show that Capital Adequacy Ratio, Operating Expenses to Operating Income, Net Interest Margin, and Non Performing Loan significantly affected on Return on Assets, but Loan to Deposit Ratio is not significantly affected on Return on Assets.
Keyword : Capital Adequacy Ratio, Operating Expenses to Operating
Income, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Return on Assets.
commit to user
i
PENGARUH CAR, BOPO, NIM, NPL, DAN LDR TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh :
Danang Sigit Sasongko
F1308525
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
PENGARUH CAR, BOPO, NIM, NPL, DAN LDR TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN
Danang Sigit Sasongko F1308525
ABSTRAK
Penelitiani ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel Capital Adequacy
Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net
Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio
(LDR) terhadap Return on Assets (ROA).
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria bank umum di Indonesia yang menyajikan laporan keuangan periode 2005 sampai dengan 2009. Data diperoleh berdasarkan publikasi Direktori Bank Indonesia periode 2005 sampai dengan 2009. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 75 perusahaan dari 135 bank umum di Indonesia periode 2005-2009. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa CAR, BOPO, NIM, dan NPL secara signifikan berpengaruh terhadap ROA, sedangkan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA yang ditunjukkan dengan nilai tingkat signifikan lebih besar dari 5%.
Kata kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin
(NIM), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio
(LDR), dan Return on Assets (ROA).
commit to user
iii
PENGARUH CAR, BOPO, NIM, NPL, DAN LDR TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN
Danang Sigit Sasongko F1308525
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of Capital Adequacy Ratio, Operating Expenses to Operating Income, Net Interest Margin, Non Performing Loan, and Loan to Deposit Ratio on Return on Assets.
The sampling technique used is purposive sampling with criteria as general banking in Indonesia that provide financial report during period 2005 through 2009. The data is based on publicity Indonesia Banking Directory since 2005 to 2009, consist of 75 company from 135 banking company in Indonesia 2005-2009 period. The analysis technique used is double regression.
The results show that Capital Adequacy Ratio, Operating Expenses to Operating Income, Net Interest Margin, and Non Performing Loan significantly affected on Return on Assets, but Loan to Deposit Ratio is not significantly affected on Return on Assets.
Keyword : Capital Adequacy Ratio, Operating Expenses to Operating
Income, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Return on Assets.
commit to user
commit to user
commit to user
vi MOTTO
Apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
(QS Al Mujaadilah: 11)
Barang siapa merintis ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.
(HR. Muslim)
Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru merupakan jalan tak berketentuan menuju
puncak sukses.
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk.
1. Tuhan Maha Besar yang selalu menjaga
jiwa dan raga
2. Bapak, Ibu, dan Kakak tersayang
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan Alhamdulillah rabbil’alamin, segala puji kami
panjatkan bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH
CAR, BOPO, NIM, NPL, DAN LDR TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN PERBANKAN.
Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi. Selesainya
penulisan skripsi ini banyak pihak-pihak yang membantu penulis baik langsung
atau tidak langsung. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Sri Suranta, SE., M.Si., Ak., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
4. Bapak Dr. Bandi, M.Si, Ak., selaku Pembimbing Skripsi, terima kasih atas
waktu, tenaga, dan pikirannya sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.
5. Akuntansi Non Reguler 2008 menjadi tempat dan waktu menyenangkan.
6. Yan Haryo Budiharto yang memberikan saran dalam pengolahan data
commit to user
ix
7. Aryane Dewi yang membantu dalam pengumpulan data penelitian.
8. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Semoga ini bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Juli 2011
commit to user
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25
B. Data ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 25
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Hasil Pengambilan Sampel ... 35
4.2 Hasil Statistik Deskriptif ... 36
4.3 Hasil Uji Multikolinieritas ... 38
4.4 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov Smirnov ... 40
4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 41
4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 43
4.7 Hasil Uji t-statistik ... 44
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ... 21
4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram ... 39
4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-P Plot ... 39
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat
kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank.
Industri perbankan merupakan industri yang sarat dengan risiko, terutama
melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai
investasi seperti pemberian kredit, pembelian surat berharga dan penanaman
dana lainnya (Gozali, 2007). Kompleksitas usaha perbankan yang tinggi dapat
meningkatkan risiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di Indonesia.
Pengertian bank dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
nomor 31 salah satunya yaitu bank merupakan industri yang dalam kegiatan
usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan
bank perlu dipelihara. Pemeliharaan kesehatan bank antara lain dilakukan
dengan tetap menjaga likuiditasnya sehingga bank dapat memenuhi
kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya
sewaktu-waktu. Kesiapan memenuhi kewajiban setiap saat ini menjadi
semakin penting artinya mengingat peranan bank sebagai lembaga yang
berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian
kesehatan bank adalah yang bersumber dari laporan keuangan bank yang
commit to user
yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Laporan
keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan suatu bentuk
komunikasi dari manajemen kepadapemilik. Laporan keuangandapat menilai
kinerja dari manajemen dengan indikator baik tidaknya laporan keuangan
salah satunya adalah laba. Para analis bisnis menggunakan analisis keuangan
untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan dengan
menggunakan informasi laporan keuangan. Investor akan menganalisis
laporan keuangan tersebut dengan rasio-rasio keuangan yang lazim
digunakan. Suatu hal yang penting untuk menganalisis posisi dan kinerja
perusahaan saat ini untuk dapat memprediksi kondisi perusahaan tersebut di
masa mendatang.
Tingkat kesehatan bank dapat dilihat dari bagaimana kinerja suatu bank.
Menurut Almilia & Herdiningtyas (2005), tingkat kesehatan bank yang ada di
Indonesia dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama
yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. Salah satu
tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi bagi
pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Pengelola
perusahaan, investor, kreditor, dan pemerintah berkepentingan terhadap
laporan keuangan sangat banyak, maka laporan keuangan harus disusun
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari seluruh pihak
yang memerlukan. Menyadari arti penting kesehatan bank, maka berdasarkan
laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio-rasio keuangan yang
commit to user
Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004
tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum mencakup
penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari.
1. Permodalan (Capital)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut.
a. Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku..
b. Komposisi permodalan.
c. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal
bank.
d. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang
berasal dari keuntungan.
e. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha.
f. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan
permodalan bank.
2. Kualitas Aset (Asset Quality)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut.
a. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total
commit to user
b. Debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total
kredit.
c. Perkembangan aktiva produktif bermasalah/non performing asset
dibandingkan dengan aktiva produktif.
d. Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva
produktif (PPAP).
e. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif.
f. Sistem kaji ulang (review internal) terhadap aktiva produktif.
g. Dokumentasi aktiva produktif.
h. Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.
3. Manajemen (Management)
Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui
penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut.
a. Manajemen umum.
b. Penerapan sistem manajemen risiko.
c. Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen
kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya.
4. Rentabilitas (Earnings)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara
lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut.
a. Return on assets (ROA).
commit to user
c. Net interest margin (NIM).
d. Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional
(BOPO).
e. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan
dan biaya.
f. Prospek laba operasional.
5. Likuiditas (Likuidity)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut.
a. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva
likuid kurang dari 1 bulan.
b. Loan to Deposit Ratio (LDR).
c. Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti.
d. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities
management/ALMA).
e. Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang,
pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya.
f. Stabilitas dana pihak ketiga (DPK).
6. Sensivitas terhadap risiko pasar (Sensivity to Market Risk)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas
terhadap risiko pasar antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap
commit to user
a. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi
suku bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat
fluktuasi (adverse movement) suku bunga.
b. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi
nilai tukar dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat
fluktuasi (adverse movement) nilai tukar.
c. Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar.
Kriteria penilaian kinerja perbankan yang digunakan dalam penelitian ini
berbeda dengan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penilaian
kesehatan versi Bank Indonesia mengacu pada unsur-unsur Capital, Asset
Quality, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity, sedangkan dalam
penelitian ini menerapkan rasio-rasio keuangan yang umum digunakan untuk
mengukur kinerja bank. Penelitian ini tidak mencantumkan unsur manajemen
suatu bank karena hal ini tidak bisa dilihat dari luar.
Kinerja perusahaan perbankan dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan rasio keuangan Return on Assets (ROA) sebagai variabel
dependen dengan alasan bahwa ROA digunakan untuk mengukur keefektivan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya (Dendawijaya, 2001). Semakin besar ROA menunjukkan
kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembalian semakin
besar. Alasan dipilihnya industri perbankan karena kegiatan bank sangat
commit to user
tidak dapat bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan
baik.
Penelitian mengenai analisis pengaruh rasio keuangan terhadap kinerja
bank telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain adalah sebagai
berikut.
1. CAR ysng diteliti oleh Yuliani (2007) menunjukkan adanya pengaruh
positif signifikan terhadap ROA. Namun penelitian tersebut berbeda
dengan Mawardi (2004) dimana CAR tidak berpengaruh terhadap
ROA.
2. BOPO yang diteliti oleh Yuliani (2007) menunjukkan adanya
pengaruh signifikan negatif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut
tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Amalia & Herdiningtyas (2005), yaitu BOPO mempunyai pengaruh
signifikan dan positif terhadap ROA.
3. NIM yang diteliti oleh Almilia & Herdiningtyas (2005) dan Suyono
(2005) menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap ROA. Mawardi
(2004) kontradiktif dengan penelitian di atas, dimana NIM
berpengaruh terhadap ROA.
4. NPL yang diteliti oleh Almilia & Herdiningtyas (2005) menunjukkan
tidak adanya pengaruh signifikan terhadap ROA. Nusantara (2009)
mengindikasikan adanya pengaruh signifikan antara NPL terhadap
commit to user
5. LDR yang diteliti oleh Yuliani (2007) menunjukkan tidak adanya
pengaruh signifikan terhadap ROA, sementara Mawardi (2004)
menemukan bahwa LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja keuangan (ROA),
Hasil penelitian di atas menunjukkan hasil yang berbeda-beda sehingga
layak untuk diteliti kembali. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya yaitu, pemilihan variabel independen yang digunakan serta
periode penelitian. Variabel-variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya
Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin
(NIM), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Hal
ini didasarkan pada pertimbangan yang mengacu pada latar belakang masalah
yang telah disebutkan bahwa variabel-variabel tersebut menjadai pertanyaan
penelitian berdasarkan fakta empiris. Pertimbangan lain adalah berdasarka
penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda-beda sehingga layak
untuk diteliti kembali pengaruhnya terhadap kinerja keuangan bank.
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh CAR, BOPO, NIM,
NPL, dan LDR Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan”.
B. Masalah Penelitian
Penelitian terdahulu tentang kinerja keuangan bank belum konklusif,
commit to user
signifikan terhadap ROA. Namun penelitian tersebut berbeda dengan
Mawardi (2004) dimana CAR tidak berpengaruh terhadap ROA.
Penelitian Yuliani (2007) menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh
signifikan negatif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut tidak konsisten
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amalia & Herdiningtyas
(2005), yaitu BOPO mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap
ROA.
Penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) dan Suyono (2005)
menunjukkan hasil NIM tidak berpengaruh terhadap ROA. Mawardi (2004)
kontradiktif dengan penelitian di atas, dimana NIM berpengaruh terhadap
ROA.
Penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) menunjukkan hasil NPL tidak
signifikan terhadap ROA. Nusantara (2009) mengindikasikan adanya
pengaruh signifikan antara NPL terhadap ROA.
Yuliani (2007) menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA, sementara Mawardi (2004) menemukan bahwa LDR
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).
Atas dasar penelitian sebelumnya dan perlunya perluasan penelitian yang
didukung oleh teori yang mendasari untuk itu penelitian ini menguji pengaruh
CAR, BOPO, NIM, NPL, dan LDR terhadap ROA pada bank-bank umum
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009. Berdasarkan
penjelasan di atas maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai
commit to user
1. Apakah terdapat pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap ROA
(Return on Assets) pada perusahaan perbankan?
2. Apakah terdapat pengaruh BOPO (Biaya Operasional dibanding
Pendapatan Operasional) terhadap ROA (Return on Assets) pada
perusahaan perbankan?
3. Apakah terdapat pengaruh NIM (Net Interest Margin) terhadap ROA
(Return on Assets) pada perusahaan perbankan?
4. Apakah terdapat pengaruh NPL (Non Performing Loan) terhadap ROA
(Return on Assets) pada perusahaan perbankan?
5. Apakah terdapat pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio) terhadap ROA
(Return on Assets) pada perusahaan perbankan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan pertanyaan penelitian, maka tujuan
dalam penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut.
1. Untuk menganalisis pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap
ROA (Return on Assets) pada perusahaan perbankan.
2. Untuk menganalisis pengaruh BOPO (Biaya Operasional dibanding
Pendapatan Operasional) terhadap ROA (Return on Assets) pada
perusahaan perbankan.
3. Untuk menganalisis pengaruh NIM (Net Interest Margin) terhadap ROA
commit to user
4. Untuk menganalisis pengaruh NPL (Non Performing Loan) terhadap ROA
(Return on Assets) pada perusahaan perbankan.
5. Untuk menganalisis pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio) terhadap ROA
(Return on Assets) pada perusahaan perbankan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat, di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. Bagi pengambil kebijakan, dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat
keputusan mengenai tingkat kesehatan perbankan.
2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan
literatur dalam bidang ilmu ekonomi akuntansi.
3. Bagi lembaga perbankan, dapat sebagai masukan dalam menilai tingkat
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Bank
Terdapat beberapa definisi bank yang dikemukakan sesuai dengan tahap
perkembangan bank. Berikut ini dapat dikemukakan beberapa pendapat
tentang pengertian bank adalah sebagai berikut.
1. Sesuai Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998. Definisi bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 31,
bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial
intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang
memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar
lalu lintas pembayaran.
3. Menurut Kasmir (2003), bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan
usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkanya
kembali dana tersebur ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank
commit to user
Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi
bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,
artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan, sehingga
berbicara mengenai bank tidak lepas dari masalah keuangan.
B. Tugas dan Fungsi Bank
Pada dasarnya fungsi pokok bank menurut UU No. 19 tahun 1998 adalah
membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara
stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan
serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat
banyak. Menurut Siamat (2005) fungsi bank pada umumnya adalah sebagai
berikut.
1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam
kegiatan ekonomi.
2. Menciptakan uang.
3. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat demi kelancaran
kegiatan perekonomian di sektor riil.
4. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.
C. Jenis-jenis Bank
Menurut Kasmir (2003) jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari
berbagai segi adalah sebagai berikut.
commit to user
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 14 Tahun 1967,
jenis perbankan menurut fungsinya adalah sebagai berikut.
a. Bank Umum.
b. Bank Pembangunan.
c. Bank Tabungan.
d. Bank Pasar.
e. Bank Desa.
f. Lumbung Desa.
g. Bank Pegawai.
Namun setelah keluarnya Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 7
Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan Undang-Undang RI Nomor 10
tahun 1998 maka jenis perbankan adalah sebagai berikut.
a. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usahaya berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
commit to user
Kepemilikannya ini dilihat dari akte pendirian dan pengusaaan saham
yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi
kepemilikannya tersebut adalah sebagai berikut.
a. Bank milik pemerintah
Bank dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank tersebut dimiliki oleh
pemerintah.
b. Bank milik swasta nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar dimiliki oleh swasta
nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta begitu pula
pembagian keuntungannya untuk swasta. Bank ini termasuk bank
yang dimiliki oleh badan usaha yang berbentuk koperasi.
c. Bank milik koperasi
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang
berbadan hukum koperasi.
d. Bank milik asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
bank milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya
dimiliki oleh pihak luar negeri.
e. Bank milik campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas
commit to user 3. Dilihat dari status
a. Bank devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing.
b. Bank non devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa dimana transaksi yang dilakukan masih
dalam batas-batas negara.
4. Dilihat dari cara menentukan harga
Jenis bank jika dilihat dari segi atau cara dalam menentukan harga
baik jual maupun beli adalah sebagai berikut.
a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional.
b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah.
5. Dilihat dari fungsi dan tujuan usahanya
a. Bank Central
Bank central adalah bank yang bertindak sebagai bank yang
mendorong dan mengarahkan semua jenis bank yang ada.
b. Bank Umum
Bank umum adalah bank milik negara, swasta, maupun koperasi
yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan
dalam bentuk giro, deposito, serta tabungan dan dalam usahanya
commit to user c. Bank Tabungan
Bank milik negara, swasta maupun koperasi yang dalam
pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk
tabungan serta memperbanyak dana dengan kertas berharga.
d. Bank Pembangunan
Bank pembangunan adalah bank milik negara, swasta maupun
koperasi yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima
simpanan dalam bentuk deposito dan mengeluarkan kertas berharga
jangka menengah dan panjang serta usahanya terutama memberikan
kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.
D. Analisis Rasio Keuangan
Penilaian kinerja merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan salah
satunya adalah dengan menganalisis laporan keuangan. Analisis rasio
keuangan bank merupakan salah satu alat atau cara yang paling umum
digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analsis tersebut dapat
menggambarkan bagaimana kinerja dari suatu bank (Munawir, 2002). Rasio
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Return on Asset (ROA)
ROA merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan ke
dalam seluruh aktiva perusahaan yang menghasilkan keuntungan. ROA
menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk menilai efektivitas dalam
commit to user
laba yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula ROA, hal ini berarti
bahwa perusahaan semakin efektif dalam penggunaan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan.
ROA dihitung berdasarkan perbandingan laba sebelum pajak dan
rata-rata total aset. Dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai performance
indicator atau kinerja bank. ROA menunjukkan efektivias perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dengan mengoptimalkan aset yang
dimiliki. Semakin tinggi ROA maka menunjukkan semakin efektif
perusahaan tersebut, karena besarnya ROA dipengaruhi oleh besarnya laba
yang dihasilkan perusahaan.
Bank dengan total aset relatif besar akan mempunyai kinerja yang
lebih baik karena mempunyai total pendapatan yang relatif besar sebagai
akibat penjualan produk yang meningkat. Meningkatnya total pendapatan
tersebut maka akan meningkatkan laba perusahaan sehingga kinerja
keuangan akan lebih baik (Mawardi, 2004).
2. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva
bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari modal sendiri bank
disamping memperoleh dana dari sumber-sumber di luar bank. CAR
dengan kata lain adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan
modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung
commit to user
CAR dalam pengukuran kinerja perbankan termasuk dalam rasio
solvabilitas, yaitu analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Dendawijaya,
2001).
3. Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO merupakan rasio antara biaya operasional terhadap pendapatan
operasional. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank
dalam rangka menjalankan aktivitas utamanya, seperti biaya bunga, biaya
pemasaran, biaya tenaga kerja dan biaya operasi lainnya. Pendapatan
operasi merupakan pendapatan utama bank, yaitu pendapatan yang
diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan
operasi lainnya. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank
dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO
kurang dari satu (Suyono, 2005). Efisiensi operasi juga mempengaruhi
kinerja bank, yakni untuk menunjukkan apakah bank telah menggunakan
semua faktor produksinya dengan tepat dan berhasil (Mawardi, 2004).
4. Net Interest Margin (NIM)
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan
bunga bersih. NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga
bersih terhadap rata-rata aktiva produktif. Pendapatan bunga bersih
commit to user
produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan
bunga (interest bearing assets).
Dalam perbankan sangat dipengaruhi oleh besarnya suku bunga
(interest rate). Peningkatan keuntungan dalam kaitannya dengan
perubahan suku bunga sering disebut NIM, yaitu selisih pendapatan bunga
dengan biaya bunga (Januarti, 2002).
5. Non Performing Loan (NPL)
Salah satu risiko yang muncul akibat semakin kompleksnya kegiatan
perbankan adalah munculnya non performing loan. Menurut Gozali
(2007), non performing loan adalah risiko kredit yang dikaitkan dengan
kemungkinan kegagalan klien membayar kewajibannya atau risiko dimana
debitur tidak dapat melunasi hutangnya. Semakin besar skala operasi suatu
bank maka aspek pengawasan semakin menurun, sehingga NPL semakin
besar atau risiko kredit semakin besar. Rasio kredit bermasalah dengan
total kredit NPL yang baik yaitu NPL yang memiliki nilai dibawah 5%.
Semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit. Bank dengan NPL
yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif
maupun biaya lainnya sehingga berpotensi terhadap kerugian bank
(Mawardi, 2004).
6. Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi. Kewajiban tersebut
commit to user
dimana pemenuhannya dilakukan dari aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin
rendahnya kemampuan likuiditas bank bersangkutan (Suyono, 2005).
LDR dihitung dari perbandingan antara total kredit dengan dana pihak
ketiga. Total kredit yang dimaksud adalah kredit yang diberikan kepada
pihak ketiga. Dana pihak ketiga yang dimaksud yaitu antara lain giro,
tabungan dan deposito.
E. Riset Sebelumnya
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja
perbankan dengan menggunakan rasio keuangan terhadap kinerja
profitabilitas. Penelitiannya antara lain adalah sebagai berikut.
Mawardi (2004) menganalisis pengaruh efisiensi operasi, risiko kredit,
risiko pasar, modal terhadap kinerja keuangan bank umum yang beroperasi di
Indonesia yang mempunyai total aset kurang dari satu trilyun rupiah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan NPL
terhadap ROA, pengaruh positif dan signifikan NIM terhadap ROA serta
pengaruh negatif dan signifikan BOPO terhadap ROA dan tidak terdapat
pengaruh CAR terhadap ROA. Variabel resiko kredit, resiko pasar, efisiensi
operasi, dan modal bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Penelitian yang dilakukan Suyono (2005) menguji pengaruh variabel
CAR, BOPO, NIM, LDR, NPL, PLO, PK terhadap ROA. Hasil penelitiannya
commit to user
mampu mempengaruhi ROA pada bank umum yang beroperasi di Indonesia
pada periode 2001 sampai dengan 2003, sedangkan NIM, NPL, PLO, dan PK
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Nusantara (2009) meneliti tentang analisis pengaruh NPL, CAR, LDR, dan
BOPO terhadap profitabilitas bank. Alat analisis yang digunakan adalah
regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa data NPL, CAR, LDR, dan BOPO secara parsial
signifikan terhadap ROA bank go public pada tingkat signifikan kurang dari
5%, sedangkan pada bank non go public hanya LDR yang berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Diperoleh nilai Chow test (3,372) > F tabel (1,96)
yang berarti terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari pengaruh 4
variabel bebas tersebut terhadap ROA pada bank go public dan bank non go
public.
Penelitian yang diteliti oleh Merkusiwati (2007) dengan judul penelitian
evaluasi pengaruh CAMEL terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan
ROA. Rasio-rasio keuangan yang digunakan terbatas pada aspek permodalan,
kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa CAMEL pada tahun 1996-2000, tahun 1999,
dan tahun 2000 berpengaruh signifikan terhadap ROA tahun berikutnya.
Penelitian ini menganalisis tingkat profitabliltas perbankan dengan
menggunakan rasio keuangan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
commit to user
yang terdaftar di BEI, serta pertumbuhan tingkat profitabilitas selama lima
tahun.
F. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut di atas, maka kerangka pemikiran
yang akan diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan.
CAR = Capital Adequacy Ratio,
BOPO = Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional,
NIM = Net Interest Margin,
NPL = Non Performing Loan,
CAR
BOPO
ROA NIM
NPL
commit to user LDR = Loan to Deposit Ratio, dan
ROA = Return on Assets.
G. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua
variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.
1. Pengaruh CAR terhadap ROA
Suyono (2005) meneliti bank go public yang hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa CAR berhubungan positif dan signifikan terhadap
ROA. Yuliani (2007) mengungkapkan hal yang sama, karena kenaikan
CAR maka ROA akan semakin tinggi. Namun penelitian tersebut
bertentangan dengan hasil penelitian Mawardi (2004) dimana modal
(CAR) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROA). Berdasarkan
uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis pertama adalah sebagai
berikut.
H1 : CAR berpengaruh positif terhadap ROA.
2. Pengaruh BOPO terhadap ROA
Mawardi (2004) dalam penelitiannya menguji pengaruh BOPO
terhadap ROA bank umum dengan total aset kurang dari 1 trilyun rupiah
dimana hasilnya menunjukkan BOPO berpengaruh signifikan negatif
terhadap kinerja (ROA) dan Yuliani (2007) mengungkapkan hal yang
sama, rasio BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA.
commit to user
dimana BOPO mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA dan
pengaruhnya positif artinya semakin tinggi rasio BOPO maka
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Berdasarkan
uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis kedua adalah sebagai berikut.
H2 : BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
3. Pengaruh NIM terhadap ROA
Hasil penelitian Amalia & Herdiningtyas (2005) dan Suyono (2005)
menguji rasio NIM dengan ROA yang hasilnya menunjukkan bahwa NIM
tidak berpengaruh terhadap ROA. Mawardi (2004) kontradiktif dengan
penelitian di atas, dimana NIM berpengaruh terhadap variabel terikat
kinerja keuangan bank umum yang diproksikan dengan ROA.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis ketiga adalah
sebagai berikut.
H3 : NIM berpengaruh positif terhadap ROA.
4. Pengaruh NPL terhadap ROA
Amalia & Herdiningtyas (2005) menguji pengaruh NPL terhadap
ROA bank dimana penelitiannya menunjukkan hasil yang tidak
signifikan. Mawardi (2004) dalam penelitiannya menguji pengaruh NPL
terhadap ROA yang menunjukkan pengaruh signifikan negatif dan
Nusantara (2009) mengindikasikan adanya pengaruh signifikan negatif
antara variabel NPL terhadap variabel ROA untuk kategori bank go
public. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis keempat
commit to user H4 : NPL berpengaruh negatif terhadap ROA.
5. Pengaruh LDR terhadap ROA
Yuliani (2007) dalam penelitiannya menguji pengaruh LDR terhadap
ROA. Hasil penelitiannya LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA. Hasil penelitian tersebut tidak konsisten dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Mawardi (2004), tetapi konsisten dengan
penelitian Amalia & Herdiningtyas (2005). Berdasarkan uraian tersebut
dapat dirumuskan hipotesis kelima adalah sebagai berikut.
commit to user
27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
rasio-rasio keuangan. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses
pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan
obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau bagaimana adanya (Sekaran, 2003). Pelaksanaan metode penelitian
deskriptif tidak terbatas sampai pada penyusunan dan pengumpulan data,
tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang data tersebut, selain itu semua
data yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci terhadap apa yang
diteliti.
B. Data
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dari laporan keuangan tahunan dari bank umum pada periode 2005-2009 yang
terdaftar di Direktori Bank Indonesia. Jangka waktu tersebut dipandang
cukup untuk mengikuti perkembangan kinerja bank karena digunakan data
time series dan cross section dan juga merupakan periode terbaru dari laporan
commit to user
C. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang
menjadi perhatian para peneliti untuk diteliti (Sekaran, 2003). Populasi yang
digunakan sampel dalam penelitian ini adalah bank umum go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2005 sampai dengan tahun
2009. Sampel adalah bagian atau anggota dari populasi (Sekaran, 2003).
Sampel yang akan digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur
dalam suatu skala numerik. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu
data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa
laporan keuangan tahunan dari bank go public di Bursa Efek Indonesia dari
periode 2005 sampai dengan 2009.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive
sampling, yaitu sampel yang ditarik dengan menggunakan pertimbangan.
Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah sebagai berikut.
1. Perusahaan sektor perbankan yang go public dan terdaftar dalam BEI
selama periode 2005-2009.
2. Perusahaan menyajikan secara lengkap laporan keuangan dan rasio-rasio
yang dibutuhkan dalam penelitian ini selama 5 tahun berturut-turut.
Jumlah populasi bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005
sampai dengan 2009 adalah sebanyak 135 bank dan sampel yang digunakan
commit to user
D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
1. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dalam penelitian ini adalah aspek kinerja
yang diukur dengan ROA (Return on Assets). ROA adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba
dengan menggunakan aktiva yang dimilikinya dan mengukur efisiensi
penggunaan modal (SE BI No. 6/23/DPNP tgl 31 Mei 2004).
ROA = (1)
2. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi penyebab
terpengaruhnya variabel dependen. Variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio yang memperlihatkan
seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko
ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana
dari sumber diluar bank (SE BI No. 6/23/DPNP tgl 31 Mei 2004).
CAR = (2)
b. BOPO (Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional) adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan
commit to user
BOPO = (3)
c. NIM (Net Interest Margin) adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva
produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih (SE BI
No. 6/23/DPNP tgl 31 Mei 2004).
NIM = (4)
d. NPL (Non Performing Loan) yaitu tingkat pengembalian kredit yang
diberikan deposan kepada bank (SE BI No. 6/23/DPNP tgl 31 Mei
2004).
NPL = (5)
e. LDR (Loan to Deposit Ratio) merupakan rasio untuk mengukur
seberapa besar kemampuan bank mampu membayar utangnya dan
membayar kembali kepada deposannya serta dapat memenuhi
permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan (SE BI
No. 6/23/DPNP tgl 31 Mei 2004).
LDR = (6)
E. Uji Data
Pengujian ini dilakukan dengan regresi berganda. Syarat untuk bisa
menggunakan persamaan regresi ini terlebih dahulu dilakukan beberapa
commit to user 1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan
dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat
pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
Tolerance-nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar
dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari
gejala multikolinearitas. Nilai VIF yang berada dibawah 10 dan nilai
tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi
tersebut tidak terjadi masalah multikolinearitas (Ghozali, 2005).
2. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2005). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut.
a. Jika data menyebar di atas dan di bawah garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
commit to user
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Uji normalitas juga menggunakan metode matematik dengan memilih
alat statistik non parametrik uji kolmogorof smirnov. Dasar pemgambilan
keputusan yaitu nilai probabilitas diatas 0,05 berarti data terdistribusi
secara normal.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya (Ghozali, 2005) Pengujian ini dilakukan dengan uji
Durbin-Watson (DW), dengan membandingkan nilai DW hitung dengan nilai DW
tabel (dU dan dL). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut.
a. Jika DW > dU (batas atas), maka tidak terjadi autokorelasi.
b. Jika DW < dL (batas bawah), maka terjadi autokorelasi.
c. Jika batas bawah dL < DW > dU, maka tidak dapat diketahui terjadai
autokorelasi atau tidak (ragu-ragu).
4. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
commit to user
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2005).
Dasar analisis terjadinya heterokedastisitas adalah sebagai berikut.
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
F. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi yang
masih bisa ditoleransi ditetapkan 0,001 (α=1%), 0,05 (α=5%) atau 0,10
(α=10%). Alat analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk
mempelajari pengaruh CAR, BOPO, NIM, NPL, dan LDR terhadap ROA
pada perusahaan perbankan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 yang
disusun dalam bentuk persamaan berikut.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e (7)
Keterangan.
commit to user a = bilangan konstan,
b = koefisien regresi,
X1 = capital adequacy ratio,
X2 = biaya operasional dibanding pendapatan operasional,
X3 = net interest margin,
X4 = non performing loan,
X5 = loan to deposit ratio, dan
e = error.
Setelah persamaan regresi di atas terbebas dari asumsi dasar, dilakukan
pengujian hipotesis.
1. Koefisien determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) yang diperoleh untuk mengetahui
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perubahan variabel
dependen secara bersama-sama. Nilai koefisien yang diperoleh akan
berkisar 0<R²≤1 di mana jika nilai R² semakin mendekati 1, maka
semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen (Ghozali, 2005).
2. Uji t-statistik
Uji parsial koefisien regresi menggunakan t-test untuk menguji
signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat dengan menggunakan tingkat kepercayaan α = 0,05 (Sekaran,
2003). Pengujian hipotesis dilakukan melalui regresi yang menggunakan
commit to user a. Pengaruh CAR terhadap ROA
H10 : ρ = 0 (CAR tidak berpengaruh terhadap ROA)
H11 : ρ > 0 (CAR berpengaruh positif terhadap ROA)
b. Pengaruh BOPO terhadap ROA
H20 : ρ = 0 (BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA)
H21 : ρ < 0 (BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA)
c. Pengaruh NIM terhadap ROA
H30 : ρ = 0 (NIM tidak berpengaruh terhadap ROA)
H31 : ρ > 0 (NIM berpengaruh positif terhadap ROA)
d. Pengaruh NPL terhadap ROA
H40 : ρ = 0 (NPL tidak berpengaruh terhadap ROA)
H41 : ρ < 0 (NPL berpengaruh negatif terhadap ROA)
e. Pengaruh LDR terhadap ROA
H50 : ρ = 0 (LDR tidak berpengaruh terhadap ROA)
H51 : ρ > 0 (LDR berpengaruh positif terhadap ROA)
3. Uji F-statistik
Uji F-statistik adalah digunakan untuk menguji apakah semua variabel
bebas atau variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel terikat atau variabel
dependen (Ghozali, 2005). Langkah-langkahnya yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
a. Membuat formula hipotesis statistis
commit to user
Yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antar variabel
bebas (Xi) secara simultan dengan variabel terikat (Y).
2) Ho : βi ≠ 0 (hipotesis alternatif)
Yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas (Xi) secara simultan dengan variabel terikat (Y).
b. Uji F-statistik pada penelitian ini menggunakan level of significant
sebesar 5%. Uji signifikansi bersama-sama menggunakan uji F
dapat ditulis dengan rumus.
F = (9)
Keterangan.
R² = koefisien determinasi,
K = jumlah variabel, dan
N = banyaknya data.
c. Pengambilan keputusan
1) Jika P-value< α = 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Hal ini berarti variabel bebas secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan sengan variabel terikat.
2) Jika P-value> α = 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Hal ini berarti variabel bebas secara simultan tidak mempunyai
commit to user
37 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah bank umum go public yang listing di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Kriteria
sampel yang digunakan adalah bank yang menyajikan laporan keuangan
publikasi tahunan periode desember 2005 sampai dengan desember 2009
secara lengkap dan sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 75 bank.
Tabel 4.1
Hasil Pengambilan Sampel
Kriteria Sampel Jumlah
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2007
sampai dengan 2009. 135
2. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tetapi tidak
menyajikan secara lengkap laporan keuangan dan
rasio-rasio keuangan. (60)
Jumlah Sampel Penelitian 75
commit to user
B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang
digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum,
nilai minimum, nilai rata-rata serta standar deviasi dari masing-masing
variabel. Variabel dalam penelitian ini meliputi CAR, BOPO, NIM, NPL,
pada bank Capital tahun 2005. Nilai rata-rata sebesar 0,2092 dengan standar
deviasi sebesar 0,1132.
Data BOPO sejumlah 75 buah, nilai minimum sebesar 0,6880 ada pada
commit to user
tahun 2005. Nilai rata-rata sebesar 0,8915 dengan standar deviasi sebesar
0,1492.
Data NIM sejumlah 75 buah sampel, nilai minimum sebesar 0,0238 ada
pada bank Victoria tahun 2009 dan maksimum sebesar 0,1384 pada bank
Tabungan Pensiunan Nasional tahun 2007. Nilai rata-rata sebesar 0,0580
dengan standar deviasi sebesar 0,0225.
Data NPL sejumlah 75 buah sampel, nilai minimum sebesar 0,000 ada
pada bank Capital tahun 2005 , 2006 dan 2007, bank Victoria tahun 2005,
2006 dan 2009 dan maksimum sebesar 0,0681 pada bank Kesawan tahun
2005. Nilai rata-rata sebesar 0,0224 dengan standar deviasi sebesar 0,0238.
Data LDR sejumlah 75 buah, nilai minimum sebesar 0,1764 ada pada bank
Nusantara Parahyangan tahun 2009 dan maksimum sebesar 1,0388 pada bank
Mayapada tahun 2007. Nilai rata-rata sebesar 0,7289 dengan standar deviasi
sebesar 0,1749.
Data ROA yang berjumlah 75 buah, nilai minimum sebesar -0,0049
terdapat pada bank Saudara tahun 2006 dan maksimum sebesar 0,1770 pada
bank Capital tahun 2005. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,0179 dengan
standar deviasi sebesar 0,0218.
C. Uji Data
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas menguji apakah model regresi ditemukan adanya
commit to user
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel
bebas. Jika suatu model regresi mengandung multikolinearitas maka
kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan
bertambahnya variabel dependen. Untuk mendeteksi ada atau tidak
multikolinearitas dalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi
dan nilai variance inflation factor (VIF). Model regresi terbebas dari
penyakit multikolinearitas melalui nilai VIF (variance inflation factor) dan
tolerance yang disajikan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
CAR 0,716 1,397
Berdasar tabel 4.3 menunjukkan bahwa kelima variabel independen
tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF < 5,00, sehingga dapat
disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen. Lima
variabel independen (CAR, BOPO, NIM, NPL, dan LDR) dapat
commit to user 2. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan karena data yang diuji dengan statistik
parametrik harus berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Deteksi melalui grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Jika data
penyebaran di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data menyebar
dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
commit to user
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-P Plot
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan tampilan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa grafik
histogram memiliki pola distribusi normal karena berbentuk simetris.
Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa pola grafik normal, hal itu terlihat
dari titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang
digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal.
Metode yang lebih akurat adalah dengan uji normalitas menggunakan
Kolmogorov Smirnov. Dasar pengujiannya dengan melihat angka
probabilitas signifikansi dari uji Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan uji ini
didapatkan kesimpulan yang lebih akurat. Suatu data diinterpretasikan
commit to user
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov Smirnov
Unstandardized
Residual
N 75
Normal Parametersª Mean 0,000000
Std. Deviation 0,1021769
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,998
Sumber: Output SPSS
Tabel 4.4 di atas dapat diterangkan bahwa angka signifikansi dari uji
Kolmogorov Smirnov tersebut lebih besar dari nilai signifikansi yang telah
ditentukan yaitu 0,05 sehingga berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan
bahwa model regresi terdistribusi secara normal. Hal ini membuktikan
bahwa model regresi layak dipakai untuk prediksi variabel terikat.
3. Uji Autokorelasi
Penyimpangan model regresi klasik yang lain adalah adanya korelasi
dalam model regresi yaitu adanya korelasi antar anggota sampel. Uji
autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
commit to user
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson Test
sebesar 1,811 untuk variabel ROA sebagai variabel dependen. Tabel DW
untuk k=5 dan N=75 besarnya dl = 1,287; du = 1,776. Nilai DW hitung
terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (du) atau du < dw <
4-du yaitu 1,776 < 1,811 < 2,224. Dengan demikian model terbebas dari
autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk menguji model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan
scatterplot. Scatterplot dilakukan dengan melihat grafik antara nilai
prediksi variabel terikat yaitu ZEPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
commit to user
ZEPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X
adalah residual.
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik tersebut sudah tidak
membentuk pola yang jelas. Kemudian jika ada pola yang jelas, serta
titik-titik meyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas sehingga model layak untuk dipakai karena telah
commit to user
D. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi atau R² pada intinya merupakan kemampuan
prediksi atau mengukur dari variabel independen (CAR, BOPO, NIM,
NPL, dan LDR) dalam menerangkan variabel dependen (ROA).
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS diperoleh nilai
koefisien determinasi pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi
(Adjuste R Square) sebesar 0,766. Hal ini berarti besar variasi variabel
kinerja perbankan di Indonesia (ROA) yang dapat diterangkan oleh
variasi variabel CAR, NIM, NPL, BOPO, dan LDR adalah 76,6 persen
sedang sisanya 23,4 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model
penelitian.
2. Uji t-statistik
Pengujian signifikansi individual (uji t statistik) digunakan untuk
commit to user
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut.
ROA = -0,090 + 0.051 CAR + 0,092 BOPO + 0,484 NIM – 0,162 NPL -
0,014 LDR + e
Persamaan regresi di atas maka dapat disimpulkan antara lain adalah
sebagai berikut.
a. Hasil pengujian parsial (uji t) antara CAR dengan kinerja bank
menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,970 dengan nilai signifikan
sebesar 0,000 yang berada di bawah 0,05. Hal ini berarti bahwa CAR
berpengaruh signifikan terhadap kinerja bank (ROA). Hipotesis