SMS GATEWAY SEBAGAI SARANA PEMBERITAHUAN
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Sukamto
NPM : 0434010011
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN” JAWA TIMUR
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ... i
DAFTAR ISI... ii
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 2
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Metode Penelitian ... 3
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II DASAR TEORI ... 7
2.1 World Wide Web (WWW) ... 7
2.2 Short Message Service ... 9
2.2.1 Mekanisme Store Dan Forward Pada SMS... 9
2.2.2 Cara Kerja Jaringan SMS... 10
2.2.3 SMS Gatewey ... 11
2.3 Permodelan Data ... 12
2.3.4 Normalisasi ... 14
2.4 MySQL... 15
2.5 PHP ... 16
2.4.1 Syntax PHP ... ..17
2.4.2 Variable PHP ... ..19
2.4.3 Konvigurasi PHP – MySQL ... .19
2.6 Macromedia Dremweaver 8... ..22
2.7 Gammu... 22
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 24
3.1 Analisis Sistem... 24
3.2 Analisis Kebutuhan ... 24
3.2.1 Identifikasi User ... 25
3.3 Perancangan Sistem ... 25
3.3.1 Flowchart ... 25
1) Proses User Admin ... 26
2) Proses User Petugas ... 26
3) Proses User Kasir... 27
3.3.2 System Flow Diagram... 28
3.3.3 Data Flow Diagram ... 30
1) Contex Diagram ... 30
2) DFD Level 1... 31
3.3.2 Physical Data Model (PDM)... 38
3.3.3 Struktur Database ... 39
BAB IV IMPLEMENTA SI SISTEM... 42
4.1 Kebutuhan Sistem ... 42
4.2 Implementasi Basis Data... 43
4.3 Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka ... 43
4.3.1 Form Login ... 44
4.3.2 Form Admin ... 44
1) Menu Transaksi Pada Admin... 45
2) Menu Kategori ... 45
3) Menu User ... 46
4.3.3 Form Petugas... 47
4.3.3 Form Kasir ... 48
4.4 Konfigurasi Pengiriman SMS ... 50
BAB V UJICOBA DAN EVALUASI ... 52
5.1 Lingkungan Ujicoba... 52
5.2 Pelaksanaan Ujicoba ... 53
5.2.1 Ujicoba Aplikasi... 54
1) Ujicoba Pada Admin... 54
2) Ujicoba Pada Petugas ... 56
3) Ujicoba Pada Kasir ... 57
6.1 Kesimpulan ... 63
Gambar 2.1 Konsep dasar Browser dan Web Server... 8
Gambar 2.2 PHP Sebagai Server-side Embedded Script Language ... 17
Gambar 2.3 Menu Pilihan Tampilan Workspace... 22
Gambar 3.1 Flowchart Proses User admin...26
Gambar 3.2 Flowchart Proses User Petugas ... 27
Gambar 3.3 Flowchart Proses User Kasir ... 28
Gambar 3.4 Sistem Flow Diagram Proses Laundry... 29
Gambar 3.5 Contex Diagram Sistem Informasi Pengelolaan Laundry... 31
Gambar 3.6 DFD Level 1 Sistem Informasi Pengelolaan Laundry ... 32
Gambar 3.7 DFD Level 2 Sub Proses Login ... 34
Gambar 3.8 DFD Level 2 Sub Input Data User ... 35
Gambar 3.9 DFD Level 2 Sub Proses Input Barang ... 36
Gambar 3.10 Level 2 Sub Proses Input Pelanggan ... 36
Gambar 3.11 DFD Level 2 Sub Proses Input Transaksi ... 37
Gambar 3.12 Conceptual Data Model Sistem Informasi laundry... 38
Gambar 4.1 Tampilan Form Login... 44
Gambar 4.2 Menu Transaksi pada Admin... 45
Gambar 4.3 Menu kategori... 46
Gambar 4.4 Menu User... 46
Gambar 4.5 Transaksi Pada Petugas... 47
Gambar 4.6 Validasi item... 48
Gambar 4.7 Form Data Pelanggan...49
Gambar 5.3 Admin View Laporan Transaksi... 55
Gambar 5.4 Form Master Kategori Laundry... 56
Gambar 5.5 Form Entry User Aplikasi... 57
Gambar 5.6 Petugas Tambah Item Transaksi... 58
Gambar 5.7 Kasir Input Data Pelanggan... 59
Gambar 5.8 Kasir Input Transaksi... 60
Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram (PowerDesigner... 13
Tabel 2.2 Simbol ER Diagram (PowerDesigner)... 14
Tabel 3.1 Tabel Susunan Use... 39
Tabel 3.2 Susunan Tabel Trx...40
Tabel 3.3 Susunan Tabel Kategori... 40
Tabel 3.4 Susunan Tabel Item... 41
Penyusun : Sukamto
Pembimbing I : Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom Pembimbing II : Chrystia Aji Putra, S.Kom
ABSTRAK
Pengelolaan wirausaha saat ini sangat pesat, terutama dalam hal wirausaha
laundry, dengan pengelolaan laundry yang bagus akan sangat menunjang kemajuan
dari usaha tersebut. Terutama dengan pengelolaan yang di dukung oleh kemajuan
teknologi informasi berupa web aplikasi dan sms gateway sebagai sarana
pemberitahuan, karena dengan adanya sarana sms gateway, customer bisa juga
berinteraksi dengan mudah, yaitu dengan cara memberikan balasan sms gateway
kepada petugas.
Aplikasi web ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP
dan database MySQL. Pengelola laundry dapat melihat history dari pelanggan
secara otomatis dan untuk pelayanan yang lebih cepat mengunakan teknologi sms
gateway sebagai sarana pemberitahuan kepada konsumen bahwa cucian mereka
sudah siap diambil.
Sistem ini mampu telah mampu menjawab “bagaimana cara membuat sarana
pembeitahuan kepada konsumen dengan menggunakan SMS gateway, Dengan
adanya “Pengiriman Informasi Melalui SMS Gateway” sebagian orang yang
menjadi pelanggan mendapatkan kemudahan untuk mengetahui informasi tentang
status barang laundry yang telah diberikan tak perlu harus pergi ke tempat laundry
hanya untuk menanyakan barangya sudah selesai atau belum.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era kecanggihan teknologi informasi sepeti sekarang ini. Komputer
merupakan salah satu media komunikasi yang memiliki peranan sangat penting
di dalam kehidupan sehari-hari baik oleh instansi organisasi ataupun pribadi.
Beberapa teknologi informasi yang menyongsong pasar bebas memegang
peranan sangat penting sehingga memerlukan sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya manusia dengan mengikuti perkembangan jaman bisa
berperan penting dalam merubah kecanggihan suatu teknologi. Perubahan dan
pembaharuan yang telah dicapai dalam bidang teknologi informasi seperti
otomatisasi dan komputerisasi telah berkembang dengan cepat dan menuntut
kalangan industri dan praktisi yang berkecimpung di dalamnya untuk lebih siap
menghadapi kemajuan yang ada, dengan selalu mencari inovasi – inovasi baru
sebagai solusi pemecahan dari setiap persoalan yang dihadapi.
Bisnis wirausaha laundry saat ini sangat pesat, Dengan pengelolaan
laundry yang bagus akan sangat menunjang kemajuan dari usaha tersebut.
Terutama dengan pengelolaan yang di dukung oleh kemajuan teknologi
informasi berupa web aplikasi dan sms gateway sebagai sarana pemberitahuan,
karena dengan adanya sarana sms gateway, customer bisa juga berinteraksi
dengan mudah, yaitu dengan cara memberikan balasan sms gateway kepada
Dalam hal ini pembuatan web aplikasi dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan database MySQL, sehingga pengelola laundry dapat
melihat history dari pelanggan secara otomatis dan untuk pelayanan yang lebih
cepat mengunakan teknologi sms gateway sebagai sarana pemberitahuan kepada
konsumen bahwa cucian mereka sudah siap diambil.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana cara membuat web untuk aplikasi pengelolaan laundry
dengan menggunakan program Dreamweaver MX, PHP dan MySql ?
b. Bagaimana cara membuat sarana pemberitahuan kepada konsumen
dengan menggunakan sms gateway?
1.3 Batasan Masalah
Guna menghindari ha-hal yang membuat penelitian yang dibuat terlalu
meluas maka diperlukan beberapa batasan masalah, yaitu antara lain :
a. Dari sistem yang dibuat, untuk customers hanya berfokus pada sarana
untuk pemberitahuan bahwa cucian mereka sudah siap diambil.
b. Dalam hal ini kredit pembayaran laundry tidak termasuk dalam
Aplikasi Pengelolaan Laundry Berbasis Web dan SMS Gateway
Sebagai Sarana Pemberitahuan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari membuat Aplikasi Pengelolaan Laundry Berbasis WEB
a. Membuat sistem yang bisa digunakan untuk pengelolaan laundry.
b. Membuat aplikasi yang dapat digunakan untuk mengirim informasi
laundry menggunakan SMS gateway.
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
Dengan Aplikasi Pengeloaan Laundry Berbasis WEB dan SMS
Gateway Sebagai Sarana Pemberitahuan mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Mempermudah pengelola untuk mengetahui tentang informasi kegiatan
laundry.
b. Mempercepat pelayanan kepada konsumen terutama pada penyampaian
pada konsumen yang menggunakan jasa laundry tersebut.
c. Memberikan efisiensi waktu dengan menggunakan teknologi sms gateway.
1.6 Metodologi Penelitian
Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan penulis sebagai dasar
penyusunan skripsi adalah :
a. Analisa Kebutuhan
Menganalisa masalah-masalah yang akan disajikan dan
mengumpulkan seluruh data-data atau beberapa informasi yang
berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat.
b. Study Literatur
Merupakan usaha untuk lebih memudahkan dalam melengkapi data
dan memecahkan masalah yang merupakan sumber referensi bagi
c. Desain Sistem
Observasi merupakan aktivitas melakukan pengamatan dan analisa
terhadap kondisi sebenarnya di lapangan kemudian akan diberikan
solusinya.
d. Implementasi
Merupakan aktivitas melukukan pengerjaan aplikasi mulai dari desain,
dan coding aplikasi untuk pembuatan aplikasi pemesanan bibit ikan.
e. Evaluasi
Mengevaluasi hasil-hasil yang telah dikerjakan dengan cara
dilakukanya beberapa pengujian.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam laporan Tugas Akhir tentang “Aplikasi Pengelolaan Laundry
Berbasis Web dan SMS Gateway Sebagai Sarana Pemberitahuan” ini, pembahasan
disajikan dalam enam bab. Dengan sitematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya
penelitian Tugas Akhir yang dilakukan rumusan masalah,
tujuan, manfaat metodologi, dan sistematika penulisan yang
digunakan dalam laporan Tugas Akhir ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan
isi laporan tugas akhir dan aplikasi web yang dibuat,
HTML, Pemrograman pada web, Bahasa Pemograman PHP,
server basidata MySQL dan penjelasan singkat mengenai
Dreamweaver 8 untuk mendesain aplikasi.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang tata cara metode dalam
perancangan sistem yang digunakan untuk mengolah sumber
data yang sangat dibutuhkan sistem, antara lain: Flowchart,
System Flow, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity
Relational Diagram (ERD).
BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI
Pada bab ini menjelaskan implementasi dari program yang
telah dibuat meliputi lingkungan implementasi, implementasi
proses dan implementasi antarmuka.
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI
Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dan
evaluasi dari pelaksanaan uji coba dari program yang dibuat
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
keseluruhan isi dari laporan Tugas Akhir serta Saran yang
disampaikan penulis untuk pengembangan sistem yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber
Pada bab ini, akan dibahas tentang dasar ilmu dan teori-teori penunjang
permasalahan tugas akhir ini. Karena berkaitan dengan web dan SMS Gateway
maka yang pertama dibahas adalah mengenai pengertian World Wide Web,
kemudian membahas tentang aplikasi Short Message Service (SMS) dan SMS
Gateway. Selain itu didalam bab ini akan akan dibahas tentang beberapa aplikasi
yang digunakan untuk menjembatani pembuatan “Aplikasi Pengelolaan Laundry
Berbasis WEB dan SMS Gateway Sebagai Sarana Pemberitahuan” ini.
2.1World Wide Web (WWW)
WWW (World Wide Web) yang juga dikenal dengan Web, merupakan
framework arsitektur yang menampilkan dokumen-dokumen yang saling
berhubungan dan tersebar di Internet. Dari sudut pandang pengguna, Web terdiri
dari kumpulan dokumen yang tersebar diseluruh dunia yang biasanya dikenal
dengan nama page (halaman). Setiap halaman dapat berisi link ke halaman
lainnya. Halaman yang menunjuk halaman lainnya disebut hypertext dan teks
yang mempunyai link kehalaman lainnya disebut hyperlink. Dalam hal ini,
diperlukan suatu mekanisme penamaan dan pencarian lokasi halaman yang
bersangkutan. Untuk itu, setiap halaman harus diberi sebuah URL (Uniform
Resource Locator) yang secara efektif melayani nama-nama halaman diseluruh
dunia. URL terdiri dari tiga bagian, yaitu protokol, nama DNS mesin tempat
halaman berada, dan nama lokal yang secara unik mengidentifikasi halaman
Gambar 2.1 Konsep Dasar Browser dan Web Server
Untuk dapat melihat halaman Web, pengguna harus mengakses alamat
Web tersebut dengan menggunakan browser. Browser yang umum digunakan
adalah Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer. Browser mengambil
halaman yang diminta, menginterpretasikan teks dan perintah-perintah format
yang berada didalamnya, dan menampilkan halaman yang telah terformat dengan
benar dilayar.
Server dan browser web berkomunikasi satu sama lain dengan protocol
yang memang dibuat khusus untuk ini, yaitu HTTP. HTTP bertugas menangani
permintaan-permintaan (request) dari browser untuk mengambil
dokumen-dokumen web. HTTP bisa diangggap sebagai system yang bermodel client-server.
Browser web, sebagai clientnya, mengirimkan permintaan kepada server web
untuk mengirimkan dokumen-dokumen web yang dikehendaki pemgguna. Server
web lalu memenuhi permintaan ini dan mengirimkannya melaui jaringan kepada
browser. Setiap permintaan akan dilayani dan ditangani sebagai suatu koneksi
2.2 Short Message Service
Short message service centre (SMSC) adalah kombinasi perangkat keras
dan perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan
meneruskan pesan pendek antara SMS dan piranti bergerak. SMSC harus
memiliki kehandalan , kapasitas pelanggan, dan throughput pesan yang tinggi.
Selain itu, SMS juga harus dapat diskalakan dengan mudah untuk
mengakomodasikan peningkatan permintaan SMS dalam jaringan yang ada.
SMSC mentransfer pesan dalam format Point to point pada sistem yang melayani.
2.2.1 Mekanisme Store Dan Forward Pada SMS
SMS adalah data tipe asynchoronous message yang pengiriman datanya
dilakukan dengan mekanisme protokol store and forward. Hal ini berarti bahwa
pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan
(connected/ online) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan SMS.
Pengiriman pesan SMS secara store and forward berarti pengirim pesan SMS
menuliskan pesan dan nomor telepon tujuan dan kemudian mengirimkannya
(store) ke server SMS (SMS-Center) yang kemudian bertanggung jawab untuk
mengirimkan pesan tersebut (forward) ke nomor telepon tujuan.
Keuntungan mekanisme store and forward pada SMS adalah, penerima
tidak perlu dalam status online ketika ada pengirim yang bermaksud mengirimkan
pesan kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC yang
kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke penerima ketika
ia siap dan dalam status online di lain waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan
pesan telah terkirim (message sent). Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS
dan populer sebagai layanan praktis dari sistem telekomunikasi bergerak.
2.2.2 Cara Kerja Jaringan SMS
Sekali pesan dikirim, pesan tersebut akan diterima dahulu oleh SMSC
yang kemudian disampaikan pada nomer tujuan. Untuk melakukan ini SMSC
mengirimkan sebuah SMS request ke HLR melalui Signal Transfer Point (STP)
untuk menemukan pelanggan tujuan. Saat HLR menerima pesan tersebut maka
HLR akan merespon ke SMSC dengan status pelanggan berupa:
1) Inactive atau Active
2) Letak pelangan yang dimaksud (pelanggan tujuan).
Jika tidak aktif maka SMSC akan meng-hold pesan tersebut sampai pada
periode tertentu. Saat pelanggan menyalakan handset maka akan terjadi update
location pada HLR dan HLR akan mengirim status terhadap pesan yang belum
terkirim. SMSC mentransfer pesan dalam format point to point. Jika aktif akan
segera terkirim. SMSC menerima verifikasi jika pesan tersebut sudah diterima
oleh nomer yang dituju dan mengkategorikan pesan tersebut sebagai sebuah
”pesan terkirim” dan tidak akan melakukan percobaan pengiriman pesan lagi.
Prinsip dasarnya adalah bahwa hanya ada satu Short Massage Service Center yang
menerjemahkan pesan untuk dikirimkan pada sebuah jaringan GSM. SMS dapat
dikirimkan dan diterima bersamaan dengan voice, data dan fax menggunakan
channel yang berbeda dengan SMS.
Oleh karena itu pengguna SMS jarang atau tidak pernah mendapatkan
signal sibuk pada saat jaringan voice sedang sibuk, kecuali memang SMS Center
2.2.3 SMS Gateway
SMS Gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme
untuk EUA menghantar dan menerima SMS dari peralatan mobile (HP, PDA
phone, dll) melalui SMS Gateway’s shortcode (sbg contoh 9221). Di bawah ini
disertakan sedikit ilustrasi mengenai penjelasan di atas.SMS Gateway
membolehkan UEA untuk berkomunikasi dengan Telco SMSC (telkomsel,
indosat, dll) atau SMS platform untuk menghantar dan menerima pesan SMS
dengan sangat mudah, Karena SMS Gateway akan melakukan semua proses dan
koneksi dengan Telco.SMS Gateway juga menyediakan UEA dengan interface
yang mudah dan standar.
UEA dapat berupa berbagai aplikasi yang memerlukan penggunaan SMS.
Seperti berbagai aplikasi web yang telah banyak menggunakan SMS (free sms,
pendaftaran, konfirmasi melalui SMS, aplikasi perkantoran, dsb), CMS, acara
pengundian di televisi, dll. UEA melakukan komunikasi dengan SMS Gateway
melalui Internet menggunakan standard HTTP GET atau HTTPS (untuk
komunikasi yang aman).
Telco SMSC akan menghantar pesan (SMS) tersebut kepada perusahaan
SMS Gateway (sesuai dengan nomor yang telah disewa) dengan menggunakan
protokol yang khusus. Dan berdasarkan keyword yang telah dituliskan pada SMS,
maka sistem SMS Gateway akan menghantar SMS tersebut ke URL yang telah
ditentukan. UEA dapat menghantar SMS reply kepada pelanggan melalui SMS
Gateway tersebut. Dan UEA dapat menentukan besarnya biaya (charging) yang
2.3 Pemodelan Data
Model Data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan
data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data.
2.3.1 Bagan Alir (Flowchart)
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yg menunjukkan alir (flow) di
dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk alat
bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Dalam mendesain sistem flow dari sistem yang ada sehingga kita bisa
melihat semua kegiatan yang terjadi dalam suatu perusahaan berdasarkan aliran
sistem dengan lebih jelas digunakan sebuah tools Microsoft Visio. Dilengkapi
dengan Basic Flowchart Shape sehingga lebih memudahkan kita dalam mendisain
sistem yang akan kita buat.
2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logikal.
Keuntungan menggunakan data flow diagram adalah memudahkan pemakai atau
user yang awam di bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dibuat.
Pada tabel dibawah ini merupakan simbol–simbol Data Flow Diagram
yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan sisltem dengan menggunakan
Tabel 2.10 Simbol Data Flow Diagram (PowerDesigner).
No Simbol Keterangan
1 Simbol Entity, “Entt_1” merupakan nama
dari entity
2 Simbol Arus Data, “Flow_4” atau “Flow_6”
merupakan nama dari arus data
3 Simbol Proses, angka nol “0” menjelaskan
tentang identifikasi dari proses, sedangkan
“Prcs_2 “ merupakan nama proses. Proses ini
tidak mempunyai sub proses, karena tidak ada
tanda “+” pada sudut kiri bawah proses
4 Simbol ini merupakan simbol proses seperti
yang dijelaskan sebelumnya, bedanya proses
ini memiliki sub proses, karena pada sudut kiri
bawah terdapat tanda “+”
5 Simbol Data Store, angka satu “1” merupakan
identifikasi dari data store, sedangkan
“Stor_3” merupakan nama dari data store
2.3.3 Entity Relation Diagram (ERD)
Yang dimaksud dengan entity relation diagram adalah penggambaran
relasi antar entitas secara keseluruhan dengan menggunakan grafik atau gambar.
Pada tabel dibawah ini merupakan simbol–simbol ER diagram yang digunakan
Tabel 2.11 Simbol ER Diagram (PowerDesigner).
No Simbol Keterangan
1
Simbol entitas, “Ent_1” merupakan nama dari entity.
Sedangkan “Atribut_1”, “Atribut_2” dan “Atribut_3”
Merupakan atribut–atribut yang ada pada entity
2 Simbol one to one relationship, “Relation_11”
Merupakan nama dari relationship
3 Simbol one to many relationship, “Macam dana”
Merupakan nama dari relationship
4 Simbol many to many relationship, “Melaksanakan”
Merupakan nama dari relationship
2.3.4 Normalisasi
Pada proses normalisasi ini perlu dikenal dahulu definisi dari tahapan
normalisasi.
a. Bentuk Tidak Normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap
atau terduplikat. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan
kedatangannya.
b. Bentuk Normal Kesatu (1NF/ First Normal Form)
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri data dibentuk dalam flat file (file
rata), Data dibentuk dalam satu record dan nilai dari field-field berupa
atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut
merupakan kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti
saja dan bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain.
c. Bentuk Normal Kedua (2NF /Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk kedua data telah
mempunyai kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah
bergantung secara fungsi pada kunci utama (primary key).
d. Bentuk Normal Ketiga (3NF/ Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah berada dalam
bentuk normal kedua dan sama semua atribut bukan kunci primer tidak
mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain setiap atribut
bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key.
2.4 MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata
relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan
MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan
produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya SQL
(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian
basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang
memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara
dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.
Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional
maupun operasi basisdata transaksional. Pada modus operasi
non-transaksional.
MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan
perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun demikian pada
modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang
tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi
yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web
(wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk
bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional,
hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional
tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional.
2.5 PHP
PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa
pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data
dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language
artinya sintaks-sintaks dan perintah yang akan sepenuhnya dijalankan oleh server
tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun
oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi
prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.
Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client.
permintaan ke server (dapat dilihat pada gambar dibawah). Ketika menggunakan
PHP sebagai server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
Membaca permintaan dari client/browser
Mencari halaman/page di server
Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan
modifikasi pada halaman/page.
Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau
intranet.
Gambar 2.2 PHP Sebagai Server-side Embedded Script Language
2.4.1 Syntax PHP
Kode PHP disimpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga
windows wordpad, dll. Kode PHP adalah kode yang disertakan di sebuah halaman
HTML dan kode tersebut dijalankan oleh server sebelum dikirim ke browser.
Contoh file PHP (contoh.php):
<html> <?
Print ("Contoh text yang menggunakan kode PHP"); ?>
</html>
Pada file .html, HTTP server hanya melewatkan content dari file menuju ke
browser. Server tidak mencoba untuk mengerti atau memproses file, karena itu
adalah tugas sebuah browser.
Pada file dengan ekstensi .php akan ditangani secara berbeda. Yang
memiliki kode PHP akan diperiksa. Web server akan memulai bekerja apabila
berada diluar lingkungan kode HTML. Oleh karena itu server akan melewati
semua content yang berisi kode HTML, CSS, JavaScript, simple text di browser
tanpa diinterpretasikan di server.
Blok scripting PHP selalu diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>.
Blok scripting PHP dapat ditempatkan dimana saja di dalam dokumen. Pada
beberapa server yang mendukung, blok scripting PHP dapat diawali dengan <?
dan diakhiri dengan ?>. Namun, untuk kompatibilitas maksimum, sebaiknya
menggunakan bentuk yang standar (<?php ?>).
Setiap baris kode PHP harus diakhiri dengan semikolon (;). Semikolon ini
merupakan separator yang digunakan untuk membedakan satu instruksi dengan
instruksi lainnya. PHP menggunakan // untuk membuat komentar baris tunggal
2.4.2 Variabel PHP
Variabel digunakan untuk menyimpan suatu nilai, seperti text, angka atau
array. Ketika sebuah variabel dibuat, variabel tersebut dapat dipakai
berulang-ulang. Pada PHP semua variabel harus dimulai dengan karakter '$'. Variabel PHP
tidak perlu dideklarasikan dan ditetapkan jenis datanya sebelum kita
menggunakan
variabel tersebut. Hal itu berarti pula bahwa tipe data dari variabel dapat
berubah sesuai dengan perubahan konteks yang dilakukan oleh user. Secara
tipikal, variabel PHP cukup diinisialisasikan dengan memberikan nilai kepada
variabel tersebut.
Contoh berikut akan mencetak "PHP" :
$text = "PHP"; print "$text";
Identifier dalam PHP adalah case-sensitive, sehingga $text dengan $Text
merupakan variabel yang berbeda.
Built-in function dan structure tidak case-sensitive, sehingga echo dengan
ECHO akan mengerjakan perintah yang sama. Identifier dapat berupa sejumlah
huruf, digit/angka, underscore, atau tanda dollar tetapi identifier tidak dapat
dimulai dengan digit/angka.
2.4.5 Konfigurasi PHP – MYSQL
Pada tutorial kali ini, kita akan mencoba melakukan operasi - operasi
i. Membuat koneksi
$hostmysql = “localhost”; $username = “mysqlusername”; $password = “mysqlpassword”; $database = “namadatabase”;
$conn = mysql_connect(”$hostmysql”,”$username”,”$password”); if (!$conn) die (”Koneksi gagal”);
mysql_select_db($database,$conn) or die (”Database tidak ditemukan”);
PenjelasanScript:
a. mysql_connect digunakan untuk membuat koneksi dari PHP ke server
MySQL.Data mengenai hostname, mysql username, dan password
yang digunakan telah diwakilkan oleh variabel $hostmysql,
$username, $password. Penulisannya akan sama dengan:
mysql_connect (”localhost”, ”username”, ”password”);
b. mysql_select_db, untuk memilih database yang akan digunakan.
c. if (!$conn) die (”Koneksi gagal”) jika koneksi gagal dibuat (!$conn),
maka akan muncul pesan kesalahan
Setiap operasi PHP yang berhubungan dengan MySQL, akan
membutuhkan sintaks diatas. agar lebih mudah, lebih baik disimpan
terlebih dahulu dengan nama konfig.php. Jika sintaks tersebut dibutuhkan
lagi, maka kita melakukan include terhadap file konfig.php tersebut.
ii. Membuat tabel pada MySQL
<?php
include (”konfig.php”); mysql_query(”CREATE TABLE user ( namadpnVARCHAR(20), namablkg VARCHAR(20),
negara VARCHAR(20))”); ?>
Perintah include digunakan untuk mengikut sertakan sebuah file (pada
perintah ini adalah mysql_query(string dari query), mysql_query akan sering
dijumpai pada artikel kali ini.
iii. Memasukkan data pada tabel
<?php
include (”konfig.php”);
$insert = “INSERT INTO users (namadpn,namablkg,negara) VALUES (’Saya’,'Sendiri’,'Indonesia’)”; mysql_query($insert) or die (”tidak dapat memasukkan data ke tabel”);?>
Untuk memasukkan data pada tabel database maka diperlukan query
seperti pada scrypt yang ada seperti diataas
iv. Menampilkan data dari tabel
<?php
include (”konfig.php”);
$query = “SELECT * FROM user”; $result = mysql_query($query);
$numrows = mysql_num_rows($result);
while($row = mysql_fetch_array($result)){
echo “Jumlah data: $numrows <br>”; echo “Nama Depan: $row[namadpn] <br>”;
echo “Nama Belakang: $row[namablkg] <br>”; echo “Negara: $row[negara]“;
} ?>
Penjelasan script:
a. mysql_num_rows, digunakan untuk menghitung jumlah baris yang
didapat dari hasil eksekusi query (mysql_query).
b. while ( ) {}, Digunakan untuk melakukan perulangan selama data
yang yang diinginkan masih ada. (dalam contoh diatas: akan
menampilkan semua isi dari table).
Gambar 2.3 Menu Pilihan Tampilan Workspace. 2.6 Macromedia Dreamweaver 8
Dreamweaver 8 adalah suatu editor HTML yang profesional yang
berfungsi untuk merancang, memprogram, dan mengembangkan website, halaman
web, dan aplikasi berbasis web. Macromedia Dreamweaver menawarkan dua
langkah untuk mendesain website dalam satu waktu, yaitu mendesain sekaligus
memprogram. Jika kamu menyukai bekerja di lingkungan editing visual, pilih
Workspace. Designer. Dreamweaver juga menyediakan Workspace Coder untuk
yang suka menulis atau mengedit kode secara lebih detail.
Dengan editing visual, dapat dengan cepat menciptakan halaman tanpa
menulis satu baris kode. Jika menyukai menulis kode dengan tangan,
Dreamweaver juga menyediakan banyak tools dan fitur-fitur yang mudah
digunakan. Dan Dreamweaver membantu untuk membangun aplikasi web
dinamis berbasis database dengan menggunakan bahasa server seperti ASP,
2.7 Gammu
Gammu merupakan sebuah projek yang meliputi aplikasi, script dan
driver untuk mengelola berbagai fungsi telepon selular dan perangkat yang sama.
Ini adalah basis kode yang stabil dan teruji dengan dukungan untuk berbagai
model yang tersedia di pasaran dan menyediakan fungsi yang tidak tersedia dalam
aplikasi-aplikasi sejenis lainnya.
Kelebihan Gammu dari tool sms gateway lainnya adalah :
Gammu bisa di jalankan di Windows maupun Linux
Banyak device yang kompatibel oleh gammu
Gammu menggunakan database MySql
Baik kabel data USB maupun SERIAL, semuanya kompatibel di
Gammu
Berikut yang harus disiapkan untuk membuat SMS Gateway dengan
Gammu :
Gammu for Windows ataupun Linux
HP atau Modem GSM + Kabel Data
Driver HP/Modem
Untuk membuat aplikasi pada Proyek Akhir ini terlebih dahulu dilakukan
analisa sistem, kemudian analisa kebutuhan dan perancangan sistem dan terakhir
perancangan antarmuka. Analisa sistem berguna untuk mengetahui data apa saja
yang dibutuhkan dalam proses yang akan dikerjakan. Analisa kebutuhan berguna
untuk melakukan identifikasi user dan menentukan variabel kebutuhan untuk
input dan output user. Perancangan sistem berguna untuk mengintegrasikan semua
proses-proses yang terjadi kemudian dilakukan perancangan database. Sedangkan
perancangan antarmuka bertujuan untuk digunakan sebagai jembatan antara
pengguna dengan sistem aplikasi yang dibuat, sehingga pengguna dapat
mengoperasikan aplikasi yang dibuat.
3.1 Analisis Sistem
Pembangunan aplikasi pengelolaan laundry berbasis web dan sms
gateway ini dimaksudkan untuk merancang dan menciptakan sebuah sistem yang
dapat memberi kemudahan pemilik usaha dalam mengelola usahanya dan
membantu dalam hal pemberitaan kepada pelanggan laundry. dengan
memanfaatkan bahasa pemrograman web PHP dan dukungan database MySQL,
yang berjalan pada sistem operasi Windows .
3.2 Analisis Kebutuhan
Bentuk-bentuk yang dibutuhkan dan yang tentunya untuk kebutuhan pada
3.2.1 Identifikasi User
a. User
Dalam hal ini user di bagi menjadi tiga yaitu :
Admin, user yang berada di level tertinggi memiliki kekuasan lebih
yang dapat mengakses semua data yang ada temasuk untuk urusan
data petugas dan data kasir
Petugas, tingkatan user dibawah admin yang bertugas untuk entry
detail barang dan pengecekan item laundry sudah
selesai atau belum
Kasir, user yang tugasnya hanya berhubungan pada penerimaan
barang yang masuk ke laundry
b. Customer (pelanggan)
Dalam hal ini adalah penerima laporan status barang yang telah
di-laundry.
3.3 Perancangan Sistem
Di dalam rancang bangun web ini, dibuat beberapa perancangan yang
menjelaskan penggambaran sistem secara umum dan menyeluruh, sistem
perancangan tersebut diantaranya Diagram context, Data Flow Diagram (DFD),
Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM), perancangan
database dan desain interface.
3.3.1 Flowchart
Pada bagian ini yang akan dijelaskan adalah semua proses yang ada pada aplikasi
1) Proses User Admin
Proses yang dapat dilakukan oleh user admin melalui aplikasi yang
dibuat, sepeti yang tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar3.1 Flowchart Proses User admin
2) Proses User Petugas
Dalam hal ini yang dijelaskan adalah alur proses yang dapat dilakukan
oleh user petugas yang sesuai dengan tugasnya melalui aplikasi yang dibuat,
Gambar3.2 Flowchart Proses User Petugas
3) Proses User Kasir
Dalam hal ini yang dijelaskan adalah alur proses yang dapat dilakukan
oleh user seorang kasir yang sesuai dengan tugasnya melalui aplikasi yang dibuat,
terdapat beberapa menu yang dapat digunakan oleh seorang kasir dalam
menjalankan tugasnya yang antaara lain menu transaksi dan menu pelanggan
Gambar3.3 Flowchart Proses User Kasir
3.3.2 Sistem Flow Diagram
Sistem Flow Diagram (SFD) adalah diagram yang memuat bagian atau
urut-urutan yang terlibat arus informasi yang mengalir. Sistem Flow Diagram
merupakan bagan dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan yang
direpresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
Penggambaran dimulai dengan alur input, proses, terminator, aliran data, aliran
kontrol, penyimpanan dan proses tunggal yang mempresentasikan keseluruhan
Sistem Flow Diagram pada perancangan aplikasi pemesanan bibit ikan
ini yang terfokus pada sistem pemesanan yang mana sistem ini ditangani oleh
admin. Masudnya admin sebagai pengelolah utama data dalam aplikasi
pemesanan bibit ikan ini. Dan pimpinan hanya bisa melihat laporan dari
perancangan sistem flow ini.
3.3.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang erorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem
kepada pemakai maupun pembuat program.
Disini akan dijelaskan bagaimana data yang diolah dalam aplikasi
mengalir mulai dari input, ubdates, hingga pada penghapusan data terutama
hal-hal yang dilakukan oleh User-user yang telah dibuat menyangkut pendataan
dalam aplikasi.
1) Contex Diagram
Pada hal ini DFD Level 0 terdapat beberapa user atau pelaku utama yang
berhubungan erat pada aplikasi ini, mulai dari pemilik perusahaan, kasir, petugas
pengelola aplikasi hingga pada para pelanggan. Sebagai penjelasanya adalah
sebagai berikut :
i. Pelanggan, secara keseluruhan terdapat beberapa data yang diolah berupa
data_pelanggan (menyangkut keseluruhan data-data setiap pelanggan),
data_barang (pendataan barang yang pelanggan yang masuk dalam
pe-laundry-an ), kemudian yang diolah adalah tanda_bukti_pelanggan dan
tanda_bukti_transaksi dalam sistem yang nantinya diserahkan pada
pelanggan.
ii. Petugas, yang diatur dalam sistem adalah data_petugas(menyangkut
identitas keseluruhan dan status dari petugas), login_petugas (identitas
bukti_tansaksi
sistem) dan veritifikasi_login (data pemberitahuan kepada petugas berhasil
atau tidaknya melakukan login).
iii. Kasir, mengolah data pelanggan dan item (barang laundry) di awal masuk
iv. Admin, mengatur sebagian besar data yang ada termasuk accoun yang
dimiliki para user (petugas/kasir).
Dari kesemua penjelasan-penjelasan yang ada diatas dapat disimpilkan
bahwa semua data-data yang ada diatur menjadi satu yaitu pada proses sistem
laundry. Seperti yang telah digambarkan paga gambar dibawah ini.
Gambar 3.5 Contex Diagram Sistem Informasi Pengelolaan Laundry
2) DFD Level 1
Disini yang disebut DFD Level 1 adalah DFD lanjutan dari hasil DFD
data_T_Pelanggan
analisa proses sistem lebih mendetail dan menyeluruh. Proses di pecah menjadi
beberapa sub-proses. Seperti yang tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.6 DFD Level 1 Sistem Informasi Pengelolaan Laundry
Dilihat dari sub-proses yang dimunculkan tersebut, terdapat lima (6) sub-proses
yang ada , antara lain :
a) Login , proses yang terjadi pada saat user melakukan login. Pada proses
ini dibutuhkan tempat untuk penyimpana data-data untuk kepentingan
terdapat beberapa alur yang berhubungan dengan
user(admin,petugas,kasir) yang semuanya memiliki tugas masing, misal
user melakukan login, petugas menerima veritifikasi_login, dan petugas
melakukan pengaturan pada proses transaksi dengan data_user sebagai
identifikasi usernya
b) Input_data_user, proses ini fungsinya adalah mengatur data tentang user
untuk kepentingan login dan menentukan level masing-masing user, yang
terdiri dari admin,petugas dan kasir.
c) Input_barang, proses input_barang mengatur data_barang dari barang
pelanggan yang di simpan pada data store t_item.
d) Input_pelanggan, pada proses input_pelanggan mencakup beberapa alur
yang berhubungan dengan pelanggan . Alur tersebut adalah berupa data
pelanggan yang masuk dalam proses dan kemudian bukti_pelanggan
sebagai keluaranya, hasil dari proses ini disimpan dalam l_pelanggan
(tabel pelanggan dalam database)
e) Transaksi, mengolah data dari T_item(tabel item pada database),
t_kategori (tabel kategori di database), dan data_petugas oleh petugas
sehingga memunculkan tanda_bukti_transaksi.
f) Laporan, proses yang ditujukan untuk ditampilkan kepada admin, yang
diambil dari T_taransaksi.
3) DFD Level 2
Pengembangan analisa sistem dengan DFD agar lebih terperinci maka
Yaitu sub-proses dari proses login, input_barang, input_pelanggan, transaksi,
cetak_laporan.
a) DFD Level 2 Sub Proses Login
Pada sub-proses login ini di pecah menjadi dua (2) bagian yang
semuanya saling berkesinambungan tidak dapat berdiri sendiri disalah satu
bagian tersebut yaitu input_ login dan veritifikasi_login, layaknya pada
gambar ini.
Gambar 3.7 DFD Level 2 Sub Proses Login
Dalam hal ini terdapat tiga macam user yang dapat melakukan
login yaitu :
Admin : user yang dapat mengakses semua data yang ada temasuk
Petugas : bertugas untuk entry detail barang dan pengecekan item
laundry sudah selesai atau belum selesai.
Kasir : mengolah data pelanggan dan item (barang laundry) di awal
masuk.
Dengan demikian dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa
setelah ke-tiga user melakukan input_login maka sistem akan mengecek
kesesuaian dengan data yang ada pada t_user (tabel user) kemudian sistem
akan mengirimkan status per-login-an melalui veritifikasi_login.
b) DFD Level 2 Sub Proses Input Data User
Disini akan lebih menjabarkan tentang isi didalam sub-proses cetak
laporan, layaknya pada gambar berikut.
Gambar 3.8 DFD Level 2 Sub Input Data User
Seperti yang kita lihat pada gambar tesebut di dalam sub-proses
cetak laporan tersebut tidak memiliki banyak perubahan, karena memang
tidak ada penambahan proses yang diperlukan
c) DFD Level 2 Sub Proses Input Barang
Dalam hal ini akan lebih menjabarkan tentang isi didalam
Gambar 3.9 DFD Level 2 Sub Proses Input Barang
Hasil decompose input barang tak berbeda dengan sebelumnya
yaitu data barang yang dimiliki oleh pelanggan disimpan pada tbl_item
(tabel item) melalui proses sistem atau lebih tepatnya pada sub_proses data
barang.
d) DFD Level 2 Sub Proses Input Pelanggan
Dijabar kan secara jelas tentang sub-proses input pelangan pada
gambar berikut.
Gambar 3.10 DFD Level 2 Sub Proses Input Pelanggan
Seperti yang tampak pada gambar bahwa secara urut mulai dari
pengambilan data pelanggan dan disimpan dalam tbl_pelanggan.
e) DFD Level 2 Sub Proses Input Transaksi
Seperti pada penjelasan proses sebelumya dalam Sub Proses Input
Transaksi dibagi menjadi dua (2) bagian dan akan dijelaskan mulai dari
input_transaksi sampai pada bukti_transaksi untuk pelanggan yang telah
input_transaksi
Gambar 3.11 DFD Level 2 Sub Proses Input Transaksi
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat dua (2)
bagian didalamnya yaitu Pertama: T_item, t_kategori, dan data petugas
yang mengatur transaksi dirangkum dalam satu proses yaitu
input_transaksi dan kemudian disimpan dalam t_transaksi. Kedua: Dari
t_transaksi tersebut diambil untuk proses pembuatan bukti_transaksi untuk
pelanggan.
3.3.1 Conceptual Data Model (CDM)
Terdapat sejumlah enam tabel yang ada pada sistem ini dan yang
nantinya akan digunakan sebagai tempat penyimpanan data (data stored), yaitu
Relationship_1
<pi> Variable characters (10) Variable characters (40)
<pi> Variable characters (10) Date & Time
<pi> Variable characters (20) Variable characters (20)
<pi> Variable characters (20) Variable characters (40)
<pi> Variable characters (20) Variable characters (30)
Gambar 3.12 Conceptual Data Model Sistem Informasi laundry
3.3.2 Physical Data Model (PDM)
Dalam hal ini Phisical Data model ini adalah hasil generate dari
Conceptual Data Model dan komposisinya tidak jauh berbeda jika dilihat dari
susunan tabel dan relasi-relasinya hanya saja komposisi jumlah attribut dari
beberapa tabel yang sedikit berubah tabel itu antara lain adalah tabel transaksi
tabel_pegawai
Gambar 3.13 Phisical Data Model Sistem Informasi laundry
3.3.3 Struktur Database
Dari yang telah ada pada proses pembuatan Conceptual Data Model
(CDM) dan Pysical Data Model (PDM). Struktur pada database dapat
dideskripsikan seperti berikut :
Tabel 3.1 Susunan Tabel User
No. Nama Key Tipe Keterangan
1 Id_User Primary Integer Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap attribut
2 Pswd_User Varchar(20) Indikasi password user
3 Lvl_User Varchar(20) Indikasi tingkatan user
Tabel 3.2 Susunan Tabel Trx
No. Nama Key Tipe Keterangan
1 Id_Trx primary Integer Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap attribut
2 Tgl_Trx Date Time Tanggal laundry masuk
3 Brt_Total Integer Berat barang yang masuk
laundry
4 Sts_Sistem. Varchar (10) Status dari barang masuk
5 Id_kategori FK Integer Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap attribut
6 Id_User FK Integer Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap attribut
7 Id_Pelanggan FK Integer Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap attribut
Tabel 3.3 Susunan Tabel Kategori
No. Nama Key Tipe Keterangan
1 Id_kategori primary Varchar (6) Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap attribut
2 Nama_kategori Varchar (10) Kategori jasa laundry
3 Harga Money Harga per laundry
4 Satuan Varchar (6) Satuan barang (kg/...)
5 Status Varchar (10) Lebih kepada keterangan
Tabel 3.4 Susunan Tabel Item
No. Nama Key Tipe Keterangan
1 Id_item primary Integer Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap attribut
2 Nama_item Varchar (15) Nama item yang dilaundry
3 Jumlah Integer jumlah banyaknya item
4 Sts_item Varchar (15) Lebih kepada keterangan
barang per item yang
dilaundry
5 Id_User FK Integer Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap attribut
6 Id_Trx FK Integer Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap attribut
Tabel 3.5 Susunan Tabel Item
No Nama Key Tipe Keterangan
1 Id_Pelanggan primary Integer Di gunakan sebagai
pembeda tiap-tiap
attribut
2 Nama_Pelanggn Varchar (10) Nama pelanggan laundry
3 Alamat Varchar (20) Alamat yang dimiliki
pelanggan
4 Telp Varchar (15) Nomor telepon
pelanggan yang dapat
Dalam bab ini dijelaskan mengenai impelementasi dari perancangan
sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Implementasi ini merupakan
hasil dari perancangan sistem yang telah dibuat ke dalam program. Dalam
implementasi ini juga disertai dengan potongan-potongan contoh program.
4.1 Kebutuhan Sistem
Untuk implementasi aplikasi Sistem Pembelajaran Online ini memerlukan
perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware) pendukung, agar
sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun perangkat lunak (Software) yang digunakan, yaitu :
a. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Version 2002 Service Pack 3.
b. Platform web server menggunakan Apache Web Server versi 2.2.11 dengan
PHP 5.2.6 dan OpenSSL 0.9.8i.
c. Database untuk pengolahan data menggunakan MySQL Community Server
(GPL) versi 5.1.30.
d. Aplikasi untuk pengembangan menggunakan Macromedia Dreamweaver 8,
SQLyog Enterprise v7.11, Sybase PowerDesigner 12.5, FileZilla 3.1.6, dan
Mozilla Firefox 3.5.2.
Perangkat keras (Hardware) yang dapat digunakan untuk mendukung perangkat
lunak diatas, yaitu :
b. RAM minimum 256 MB, disarankan 512 MB.
c. VGA Card minimal 4MB.
d. Cache memory 512 KB atau lebih
e. Harddisk minimal 1.5 GB.
f. Monitor SVGA resolusi 800 x 600, 256 warna (minimal).
g. Keyboard dan mouse
4.2 Implementasi Basis Data
Pengembangan Aplikasi ini membutuhkan perangkat lunak yang sudah
terinstalasi, adapun perangkat lunak yang harus di-install sudah disebutkan
sebelumnya. Setelah semua kebutuhan terpenuhi baik software ataupun hardware,
dan tahap-tahap installasi selesai dilakukan, maka aplikasi ini sudah dapat dijalan
sebagai mana mestinya.
Untuk implementasi dari perancangan database yang telah dibuat
sebelumnya, dilakukan dengan men-generate dari model PDM (Physical Data
Model) menjadi script query database dan kemudian dijalankan di SQL editor.
Setelah script query database dijalankan maka akan terbentuk beberapa tabel,
yang antara lain : Data Tabel Use, Data Tabel Pelanggan, Data Tabel Item, Data
Tabel Transaksi, Data Tabel Kategori.
4.3 Implementasi Desain Antarmuka
Pada tahap ini akan dijabarkan tentang implementasi antarmuka dari
aplikasi berdasarkan perancangan yang telah dibuat. Pada program ini terdapat
4.3.1 Form Login
Dalam hal ini adalah pintu utama untuk memasuki aplikasi yang dibuat
seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 Tampilan Form Login
Pada form ini terdapat beberapa macam login yang dirangkum menjadi
satu form login dan akan masuk menurut tingkatan dan fungsi masing-masing
user, yaitu :
1. Login admin
2. Login petugas
3. Login kasir
Ketiga user tersebut login ditempat yang sama dengan level username yang
berbeda-beda.
4.3.2 Form Admin
Merupakan halaman utama setelah login admin berhasil dilakukan dan
yang dilakukan admin yang semuanya memiliki fungsi yang berbeda-beda yang
antara lain :
1) Menu Transaksi Pada Admin
Hasil akhir pembuatan sistem informasi setelah melalui beberapa
proses, tampilan seperti yang terlihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.2 Menu Transaksi pada Admin
Pada menu transaksi yang dapat diakses oleh admin adalah berbentuk
semacam laporan yang datanya diambil dari inputan-inputan yang dilakukan oleh
user kasir ataupun yang telah di update oleh user petugas. Seperti yang terlihat
pada gambar disitu ditampilkan tanggal(waktu dimana transaksi dilakukan),
jumlah yang dilakukan transaksi oleh customer dan user, nilai trx yang tak lain
adalah jumlah biaya transaksi.
2) Menu Kategori
Menu kategori oleh admin tersebut tak lain adalah daftar kategori
Gambar 4.3 Menu kategori
Dalam daftar kategory transaksi ini digunakan untuk mengisi kategori
pe-laundry-an dengan cara memakai button tambah yang telah disediakan, dan admin
dapat mengaktifkan atau tidak kategori terbebut dengan memberikan centang pada
kolom status atau mengkosongan centang untuk menonaktifkan kategori tersebut.
3) Menu User
Seperti pada Gambar 4.4 form menu user difungsikan untuk mengisi
user-user yang dapat mengakses sistem beserta levelnya yang sesuai dengan
tugas-tugasnya, disini admin dapat mengubah password dan melakukan
penambahan user.
4.3.3 Form Petugas
Dalam hal ini adalah halaman utama setelah petugas melakukan login
dengan account yang diberikan khusus untuk petugas. Disini petugas melakukan
kegiatannya pada aplikasi sepeti yang telah dijelaskan pada bab sebelumya.
Terdapat beberapa form yang dibutuhkan untuk petugas, from tersebut
antara lain :
1. Form Transaksi Petugas
Tampilan interface form menu transaksi petugas ini dapat dilihat
pada Gambar 4.5.
Form ini digunakan oleh petugas untuk melihat transaksi yang dilakukan
pelanggan kepada kasir dan bisa juga dipakai untuk melihat hasil ubdate yang
dilakukan petugas tentang status dari barang atau item yang telah dimasukkan
olek pelanggan yang melakukan laundry
2. Form Validasi Item Pada Petugas
Gambar 4.6 Validasi item
Form validasi ini dibuat untuk digunakan petugas sebagai meng-ubdate
status masing-masing item dari barang laundry yang di cucikan oleh pelanggan.
4.3.4 Form Kasir
Disini hampir sama dengan sebelum-sebelumya (form admin dan form
petugas) tetapi disini kasir mempunyai accoun yang berbeda dan memiliki tugas
yang berbeda pula. Kasir disini bertugas hanya sebatas pada penerimaan barang
Disediakan beberapa macam form sub menu yang disediakan khusus
untuk mengatur penerimaan barang, seperti yang ada pada gambar berikut ini.
1. Sub menu pelanggan pada kasir
Gambar 4.7 Form Data Pelanggan
Sub menu form pelanggan ini digunakan oleh seorang kasir untuk
melakukan input data pelanggan yang melakukan laundry dan disitu terdapat input
nama, alamat dan nomer telepon yang dapat dihubungi untuk proses selanjutnya.
4.4 Konfigurasi Pengiriman SMS
Setelah semua kebutuhan terpenuhi maka barulah kita busa menggunakan
aplikasi tambahan yaitu aplikasi pengiriman SMS kepada pelanggan, dalam hal ini
penulis menggunakan suatu software pendukung yang biasa disebut gammu
sebagai pendukung pemakaian SMS gateway.
Gammu merupakan sebuah projek yang meliputi aplikasi, script dan driver
untuk mengelola berbagai fungsi telepon selular dan perangkat yang sama. Ini
adalah basis kode yang stabil dan teruji dengan dukungan untuk berbagai model
yang tersedia di pasaran dan menyediakan fungsi yang tidak tersedia dalam
aplikasi-aplikasi sejenis lainnya.
Setelah semua kebutuhan tepenuhi baik pemasangan hardware maupun
instalasi software maka yang harus dilakukan sekarang adalah setting agar
aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik.
1. Instal Gammu
Saat instalasi gammu penulis melakukanya secara online sehingga melalui
repository tinggal ketikkan saja suatu perintah
sudo apt-get install gammu
2. Konfigurasi Gammu
Setelah semuanya terpasang dengan baik maka dilakukan proses konfigurasi
file /etc/gammurc nya, dengan mengtikan perintah:
sudo gedit /etc/gammurc
setelah itu kita lakukan editing file dengan melakukan pengisian pada suatu
perintah seperti ini :
[gammu]
Kemudian dilakukan periksa apakah hardware telah dikenali gammu dengan
baik atau belum dengan mengetikkan perintah sebagai berikut
gammu --identify
setelah hardware tersebut telah dikenali oleh gamu maka kini tinggal proses
pemakaian. Dengan mengetikan suatu perintah seperti :
gammu --sendsms text [nomertujuan]
kemudian tinggal mengikuti perintah yang ada seperti pada perintah dibawah
ini.
gammu --sendsms text 081946****** Enter message text and press ^D: tes sms gammu...
If you want break, press Ctrl+C...
Sending SMS 1/1....waiting for network answer..OK,
message reference=66
BAB V
U
UJJIICCOOBBAADDAANNEEVVAALLUUAASSII
Pada bab ini akan dibahas mengenai uji coba terhadap aplikasi yang telah
dibuat dan selanjutnya akan dibuat evaluasi dari hasil uji coba tersebut. Uji coba
dilaksanakan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai
perancangan yang dibuat. Evaluasi dilakukan untuk menentukan tingkat
keberhasilan dari aplikasi yang dibuat.
5.1 Lingkungan Uji Coba
Untuk uji coba sistem sudah dilakukan pada jaringan komputer lokal
maupun pada jaringan internet. sedangkan untuk uji coba dengan menggunakan
server lokal digunakan sebuah komputer sebagai server sistem dengan spesifikasi
sebagai berikut :
1. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Professional SP3.
2. Server Database : MySQL Community Server (GPL) versi 5.1.30.
3. Web Server : Apache 2.2.11 + OpenSSL 0.9.8i.
4. Server Side Programming : PHP 5.2.6 + Zend Engine v2.2.0 +
Zend Optimizer v3.3.3.
5. Processor : Processor AMD Turion X2 RM-74 2.2 GHz
5.2 Pelaksanaan Uji Coba
Untuk memastikan bahwa aplikasi ini dapat berjalan lancar, maka dapat
dilakukan uji coba, antara lain:
5.2.1 Ujicoba Penguna Aplikasi
Pertama-tama yang diujikan adalah proses dimana user mampu mengakses
sistem, proses itu disebut proses login pada form yang telah disediakan, seperti
tampak pada Gambar 5.1
Gambar 5.1 Login Admin
Seperti pada Gambar 5.1 dan pada penjelasan-penjelasan pada bab
sebelumnya, login disini dibagi menjadi tiga bagian menurut pelefelan yang ada,
tetapi masih dalam satu form dengan catatan beda username berbeda pula tugas
tiap user dan form yang disediakan oleh setiap user. Jika user login dengan benar
maka dapat memasuki form berikutnya tapi jika gagal akan muncul seperti
Setelah user dapat melakukan login maka user akan langsung menuju
kepada form berikutnya menurut level user-nya sendiri-sendiri seperti yang ada
pada gambar-gambar setelah ini.
1) Ujicoba Pada Admin
Untuk User Admin setelah berhasil login maka akan muncul di form
admin home yaitu sebelum melakukan klik menu pada admin dan yang diujikan
kali ini adalah melihat laporan transaksi kemudian admin melakukan view detil
laporan transaksi, seperti pada Gambar 5.3 dibawah ini.
Gambar 5.3 Admin View Laporan Transaksi
Setelah itu admin diberi hak agar dapat melakukan beberapa hal pada menu
kategori antara lain :
a. membuka menu kategori.
b. mampu untuk mengubah atau bahkan menambahkan.
Form ini dalam sistem yang dibuat dinamakan form master kategori laundry
tampilan form tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4 Form Master Kategori Laundry
Seperti pada Gambar 5.4 tersebut admin mengisikan beberapa attribut seperti :
a. Nama kategori, nama dari tiap-tiap kategory laundry
b. Harga, harga yang ditentukan untuk setiap kategori
c. Satuan, satuan jumlah dalam setiap kali laundry misalkan : kg, biji, buah
dll
d. Status aktif, pilihan status pada tiap kategori apabila diberikan tanda
centang maka sistem aktif jika tidak maka kategori tersebut dalam status
non aktif
Selain kegiatan diatas seorang admin diberikan hak dan fasilitas yang ada
didalam sistem untuk melakukan entry dan edit data(nama user dan password)
level dari setiap user yang dimasukkan kemudian simpan data user. Kegiatan
admin tersebut dilakukan pada Form Entry User Aplikasi, seperti yang tampak
pada Gambar 5.5 ini.
Gambar 5.5 Form Entry User Aplikasi
2) Ujicoba Pada Petugas
Setelah user petugas melakukan login dan berhasil memasuki home
sistem petugas, maka barulah petugas tersebut dapat melakukan kegiatanya
dalam sistem sebagai seorang petugas .
Disini petugas dapat melihar transaksi dari kasir kemudian melakikan
penambahan data item didalam transaksi tersebut, seperti ditunjukkan pada
Gambar 5.6 Petugas Tambah Item Transaksi
Seperti yang ada pada Gambar 5.6 tersebut dapat kita lihat petugas
menambahkan item dengan memasukkan nama item yang ada dan memasukkan
jumlah item yang ada kemudian tekan enter untuk menyimpan data item . Disitu
bisa kita lihat beberapa contoh item.
3) Ujicoba Pada Kasir
Dalam hal ini tentunya kasir telah berhasil dalam melakukan login
sehingga mampu melakukan tugasnya sebagai seorang kasir untuk melakukan
input data pelanggan laundry yaitu pelanggan yang akan melakukan laundry
(Gambar 5.7) dan melakukan input data-data yang diperlukan sebagai attribut
transaksi (Gambar 5.8).
Gambar 5.7 Kasir Input Data Pelanggan
Pada pengujian form menu pelanggan ini hanya mampu dilakukan oleh
kasir sebagaimana tugasnya sebagai seorang kasir , seperti yang kita lihat pada
Gambar 5.7 tersebut kasir harus mengisikan
Nama,
Alamat,
Telp/HP.
Data inputan tersebut digunakan sebagai identifikasi pelanggan laundry
yang diisikan pada kotak-kotak yang telah disediakan kemudian klik button
simpan yang ada dibawah kotak-kotak pengisian. Untuk pengisian Telp/HP harus
diisikan dengan benar karena dari situlah pengiriman informasi laundry dapat
dikirim kepada telp/HP pelanggan dan agar tidak terjadi kesalah pahaman
setelahnya.
Dan seperti penjelasan-penjelasan sebelumnya, seorang kasir dapat
melakukan transaksi yang ada pada form yang dibuat khusus untuk kasir.
petugas dan menu transaksi yang ada pada admin dalam bentuk laporan yang ada
pada sistem. Untuk lebih jelasnya mengenai form transaksi ini dapat dilihat pada
Gambar 5.8
Gambar 5.8 Kasir Input Transaksi
Dari gambar tersebut dapat kita deskripsikan bahwa dalam pengisian transaksi
kasir harus mengisikan data yang sesuai dengan data-data lain yang berhubungan
dengan form transaksi ini. Data yang dimasukkan antara lain :
Id Pelanggan, intuk memudahkan kasir untuk mengingat data pelanggan
maka disini disediakan button cari dari button tersebut akan muncul tabel
data pelanggan.
Kategori, disediakan pilihan bukan inputan karena kategori ini telah diatur
oleh admin sehingga kasir hanya tinggal memilih yang sesuai.
Berat cucian, berat seluruh item yang di berikan oleh pelanggan pada saat
4) Ujicoba Pegiriman SMS
Untuk melengkapi dan mempermudah dalam pemberian informasi dari
laporan hasil sistem yang telah dibuat tentang pengelolaan laundry ini,
informasi dikirimkan melalui SMS ke nomor telepon/heandphone pelanggan
yang diambil dari data pelanggan yang dimasukkan ke dalam sistem oleh kasir.
Gambar 5.9 Contoh SMS Yang Telah Dikirim
Dari gambar tersebut maka informasi status barang yang telah di-laundry
tersebut dikirimkan dari sistem kepada pelanggan melalui SMS, telah berhasil
dilakukan. Dengan catatan data harus hardware dan software pendukung harus
terpasang dengan sebagaimana mestinya.
5.3 Evaluasi
Hasil evaluasi dari pelaksanaan uji coba yang telah dijelaskan diatas, yaitu
menghasilkan suatu kesimpulan bahwa aplikasi ini berjalan sesuai dengan yang
laundry melalui SMS dari sistem kepada customer dapat berjalan dengan baik.
Achour, M., et al (2007) PHP Manual, http://www.php.net/download-docs.php.
Afriyudi. (2008) Pemrograman Web Dinamis Dengan Kolaborasi PHP & Java, Andi Offset, Yogyakarta.
Agung, Gregorius. (2001) Belajar Sendiri Macromedia Dreamweaver 3, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Prasetyo, D.D. (2005) Solusi Menjadi Web Master Melalui Manajemen Web
Dengan PHP, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sunyoto, Andi. (2007) Membangun Web Dengan Teknologi Asynchronouse
Javascript & XML, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Wahyono, Teguh. (2005) 36 Jam Belajar Komputer Pemrograman Web
Dinamis dengan PHP5, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Wibowo, A. M.. (2008) Kriptografi,
http://www.geocities.com/amwibowo/resour-ce/komparasi/komparasi.html
Yuniar, Intan P. (2005) Diktat Petunjuk Praktikum Basis Data UPN ”Veteran”