LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016
DESA : DUDA
KECAMATAN : SELAT
KABUPATEN : KARANGASEM
PROVINSI : BALI
Disusun Oleh:
1. Eka Trisma Hidayanti 1301605008
2. Ni Putu Intan Parama Asti 1302105007
3. Ni Luh Widiantari 1320025053
4. Rambu Erryfine Rilensari Hamma 1320025071
5. Ida Ayu Rani Indah Devianti 1320025087
6. Ida Bagus Uda Prayana 1303005005
7. Andiny Manik Sharaswaty 1303005233
8. Putu Ayu Vindytha Amanda Putri 1304205121
9. Rizky Delli Zulkarnaen 1305105039
10.Ni Nengah Novi Ariani 1306205034
11.Ni Kadek Dwi Suputri Duryana 1306205074
12.Ni Putu Eka Sarastini 1306305091
13.I B Rathu Eka Surya Wibawa 1308605045
14.I Made Aga Satya Darma 1308605048
15.Karuna Nand Svara 1111205003
16.Vania Chandra Dewi 1312025013
17.Kade Yasinta Paramitha Utami 1321105007
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
RINGKASAN
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
Universitas Udayana Tahun 2016 di Desa Duda diikuti oleh 17 mahasiswa dengan mengangkat
tema “Pengembangan Desa Wisata Duda Melalui Optimalisasi Potensi Sumber Daya Manusia,
Budaya, Industri Kecil, dan Infrastruktur demi Menciptakan Masyarakat yang Sehat dan
Sejahtera” Kegiatan KKN dimulai dari tanggal 23 Juli sampai 29 Agustus 2016. Adapun beberapa
program yang dilaksanakan yaitu :
1. Prasarana Fisik :
- Pengadaan Tempat Sampah Organik dan Non Organik
- Penyuluhan Program Biopori
2. Peningkatan Produksi :
- Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan Tradisional Khas Desa Duda
- Penyuluhan Teknik Budidaya dan Pembagian Bibit Tanaman Pangan dalam Pot
3. Sosial Budaya :
- Sosialisasi Bank Sampah
- Pembuatan Website Desa
- Kerja Bakti
- Pelatihan Bahasa Inggris kepada anak sekolah dasar
4. Kesehatan Masyarakat :
- Penyuluhan Demam Berdarah Dengue
- Penyuluhan PHBS cuci tangan dengan sabun dan gosok gigi yang benar
- Lomba Balita Sehat
Dari berbagai program yang dirancang di atas, terdapat program pokok tema utama antara
lain Pengadaan Tempat Sampah Organik dan non Organik, Penyuluhan Biopori, Penyuluhan
Pengemasan Makanan Ringan Tradisional Khas Desa Duda, Sosialisasi Bank Sampah, dan
Penyuluhan Demam Berdarah Dengue. Sedangkan program pokok tema yang bersifat tambahan
adalah Penyuluhan Teknik Budidaya dan Pembagian Bibit Tanaman Pangan dalam Pot,
pembuatan website desa, penyuluhan PHBS, lomba balita sehat, dan kerja bakti bersama warga.
Seluruh kegiatan dilakukan atas izin dari Kepala Desa Duda dan diikuti oleh seluruh warga desa
dalam rangka menciptakan lingkungan yang asri. Selain kegiatan diatas, program non tema diluar
program yang dibuat yaitu membina KK Dampingan untuk dua mahasiswa wajib mendampingi
satu KK dengan melakukan kunjungan untuk menggali masalah dan berusaha membantu KK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana Tahun 2016.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan ini. Ucapan terimakasih diberikan kepada:
1. I Gusti Agung Ngurah Putra sebagai Kepala Desa Duda yang telah memberikan kesempatan
bagi penulis untuk melaksanakan kegiatan KKN di wilyah yang dipimpin
2. Ir. I Nyoman Budiarsa, MT., Ph.D.sebagai Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
membimbing kami selama pelaksanaan KKN.
3. Warga Desa Duda, yang ikut berpartisipasi dalam program KKN baik sebagai pengamat
maupun peserta dalam program KKN yang telah dijalankan
4. Rekan-rekan mahasiswa KKN PPM Unud periode XIII tahun 2016 yang telah bekerja sama
baik dalam suka ataupun duka selama kegiatan KKN di Desa Duda.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan pelaksanaan kegiatan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk menerima segala saran dan masukan yang
membangun.Akhirnya, semoga laporan pelaksanaan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan.
Desa Duda, 26 Agustus 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
RINGKASAN ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi ... 1
1.2 Identifikasi Permasalahan ... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat ... 3
II. REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program ... 5
2.1.1 Program Pokok ... 5
2.1.2 Program Bantu ... 5
2.2 Jadwal Pelaksanaan ... 6
III. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM 3.1 Program Pokok ... 7
3.1.1 Program Pokok Tema ... 7
3.1.2 Program Pokok Non Tema ... 44
3.2 Program Bantu ... 44
IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan ………….. ... 46
4.2 Rekomendasi ... 47
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Analisis Situasi
Desa Duda terletak di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Desa yang
terletak di ketinggian 1.200 mdpl dengan suhu rata-rata 23-28 derajat celcius. Desa ini
berbatasan dengan Desa Duda Utara di sebelah utara, Desa Duda Timur di sebelah timur,
Desa Gegelang di sebelah selatan, dan Desa Selat di sebelah barat. Desa Duda terdiri atas
delapan dusun, diantaranya Dusun Duda, Jangu, Dalem, Alas Tunggal, Padang Tunggal
Kangin, Padang Tunggal Kauh, Bambang Biaung, dan Pegubugan.
Masyarakat Desa Duda bermatapencaharian sebagai petani, khususnya petani buah
salak dengan total luas lahan mencapai 1.200 ha/m2. Selain itu, masyarakat Desa Duda juga
berprofesi sebagai pelaku usaha kecil seperti industri kerajinan anyaman bambu, rempeyek
kacang kedelai, serta ternak sapi dan babi. Beberapa usaha kecil di bidang anyaman bambu
dan ternak di Desa Duda tergabung di bawah Kelompok Usaha Bersama (KUBe) di bawah
naungan Dinas Sosial Provinsi Bali yang membantu usaha-usaha tersebut dari segi
pendanaan dan pembinaan.
Rempeyek kedelai Desa Duda merupakan salah satu makanan ringan khas Desa
Duda yang memiliki keunikan dalam bentuk dan rasanya. Namun, rempeyek tersebut dijual
dengan kemasan yang sangat sederhana sehingga memberikan persepsi harga dan kualitas
yang rendah. Pengemasan rempeyek ini masih menggunakan plastik standar tanpa desain
tambahan apapun dan belum memiliki merek dagang. Distribusinya pun masih terbatas
hanya di sekitar daerah Desa Duda dengan tingkat penjualan yang rendah, sehingga omzet
yang didapat pelaku industri kurang bisa mengembangkan usahanya.
Selain rempeyek kedelai tersebut, Desa Duda juga memiliki kekayaan budaya lokal
dengan berbagai kesenian, baik seni tari maupun tabuh yang berpotensi menjadi wisata
lokal. Salah satu tarian yang menjadi ciri khas Desa Duda adalah Tari Sanghyang yang
memiliki 32 jenis tarian Sanghyang, di antaranya adalah Tari Sanghyang Jaran, Sanghyang
Namun, kesenian tersebut tidak terfasilitasi dengan baik sehingga mulai tenggelam dalam
perkembangan zaman.
Dalam menarik kedatangan wisatawan ke Desa Duda diperlukan berbagai
infrastruktur pendukung yang mampu melengkapi fasilitas wisata untuk mendukung
pengembangan wisata Desa Duda. Berdasarkan hasil observasi, infrastruktur yang tersedia
di Desa Duda masih kurang mendukung untuk peningkatan pariwisata, seperti minimnya
tempat sampah, kurangnya penunjuk jalan, minimnya bisnis akomodasi, dan tidak adanya
toko oleh-oleh yang menjual pernak-pernik khas Desa Duda.
Lingkungan Desa Duda juga kurang memiliki fasilitas penampungan dan
pengelolaan sampah, sehingga masyarakat masih membuang sampahnya secara
sembarangan tanpa pemilahan sama sekali. Saat musim penghujan hal tersebut membuat
saluran air di daerah Desa Duda tersumbat sehingga menyebabkan banjir. Pentingnya
pengelolaan sampah yang baik akan meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan
sekitar untuk mendukung pariwisata. Pengelolaan sampah juga dapat mendatangkan
keuntungan secara ekonomis secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat.
Pengelolaan sampah yang kurang baik juga dapat mendatangkan berbagai macam penyakit
yang mengancam kesehatan masyarakat.
Permasalahan tersebut dapat ditangani dengan terlebih dahulu meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan memberdayakan masyarakat dengan memberikan
sosialisasi atau penyuluhan pembuatan biopori, penyuluhan mengenai pengemasan produk,
sosialisasi mengenai pencegahan penyebaran penyakit Demam Berdarah, sosialisasi
mengenai Bank Sampah dan peningkatan infrasturuktur melalui pengadaan bank sampah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Duda. Melihat dari latar belakang
tersebut maka diusulkan program dengan tema ““Pengembangan Desa Wisata Duda Melalui Optimalisasi Potensi Sumber Daya Manusia, Budaya, Industri Kecil, dan
3 1.2Identifikasi Permasalahan
1. Masyarakat belum mengelola dan membuang sampah dengan baik sehingga sering
terjadi banjir ketika musim hujan
2. Industri-industri kecil dan menengah kurang pembinaan mengenai pengemasan dan
pemasaran produk
3. Lemahnya penguasaan bahasa asing khususnya bahasa Inggris
4. Potensi wisata budaya desa kurang dioptimalkan
5. Desa Duda belum mempunyai situs website desa
6. Kebersihan beberapa tempat di desa kurang terjaga
7. Kurangnya antisipasi wabah demam berdarah
8. Kurangnya penguasaan IT
9. Lahan pekarangan belum dimanfaatkan secara optimal
10.Program Bank Sampah dari kabupaten tidak berjalan
1.3Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tridharma Perguruan Tinggi,
yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Duda.
2. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Duda
3. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga
kebersihan dan melakukan pengelolaan serta pemilahan sampah organik dan non
organik
4. Peningkatan prasarana fisik melalui kegiatan kebersihan dan pengadaan tempat sampah
organik dan non organik.
5. Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya khususnya anak-anak dengan pelatihan
bahasa asing
6. Meningkatkan kesadaran masyarakat di Desa Duda untuk hidup bersih dan sehat,
terutama pada anak-anak
7. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat pengelola industri kecil menengah
8. Mencegah penyebaran penyakit demam berdarah di lingkungan desa.
9. Untuk mengoptimalkan lahan pekarangan warga yang terbatas.
1.3.2 Manfaat
1) Bagi Masyarakat Desa Duda
Meningkatakan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui program
pemberdayaan berbasis lingkungan yang nantinya dapat diimplementasikan oleh
masyarakat serta meningkatkan produktivitas pemanfaatan sumber daya di Desa Duda,
Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
2) Bagi Mahasiswa
Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sosial di Desa Duda,
Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Diharapkan mahasiswa mampu bersosialisasi
dengan warga setempat dengan mengetahui tata cara berinteraksi dalam kehidupan sosial
desa, dan meningkatkan softskill melalui pengalaman yang didapat saat membantu
masyarakat desa, serta dijadikan sebagai pembelajaran hidup untuk masa mendatang.
3) Bagi Perguruan Tinggi
Manfaat untuk perguruan tinggi, yakni dari hasil yang didapat dari KKN ini nantinya
menjadikan perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada
mahasiswa, melalui umpan balik dari hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat.
Perguruan tinggi juga dapat mengembangkan IPTEK dengan berkerjasama dengan
pemerintah dalam penyelesaian berbagai masalah pembangunan.
4) Bagi Pemerintah
Melalui program-program KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa dapat
membantu pemerintah untuk memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang berguna
dalam pembangunan di daerah. Selanjutnya diharapkan dapat membentuk kader-kader
pembangunan di masyarakat yang akan menghasilkan kesinambungan pembangunan dan
meningkatkan kemampuan berfikir dalam bertindak agar sesuai dengan program
BAB II
REALISASI PENYELESAIAN MASALAH
2.1 Tema dan Program
Tema : “Pengembangan Desa Wisata Duda Melalui Optimalisasi Potensi Sumber
Daya Manusia, Budaya, Industri Kecil, dan Infrastruktur demi Menciptakan
Masyarakat yang Sehat dan Sejahtera”
2.1.1 Program Pokok 1. Tema
1.1 Utama
a. Pengadaan Tempat Sampah Organik dan Non Organik
b. Penyuluhan Program Biopori
c. Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan Tradsional Khas Desa Duda
d. Sosialisasi Bank Sampah
e. Penyuluhan Demam Berdarah Dengue
1.2 Tambahan
a. Penyuluhan Teknik Budidaya dan Pembagian Bibit Tanaman Pangan dalam Pot
b. Pembuatan Website Desa
c. Kerja Bakti
d. Pelatihan Bahasa Inggris kepada anak sekolah dasar
e. Penyuluhan PHBS cuci tangan dengan sabun dan gosok gigi yang benar
f. Lomba Balita Sehat
2. Non Tema
a. Keluarga Dampingan
2.1.2 Program Bantu
2.2 Jadwal Pelaksanaan
23 Juli-29 Agustus
Nama
Bidang Uraian Kegiatan 1 2Minggu ke3 4 5
Prasarana
Fisik Pengadaan Tempat Sampah Organik dan Non Organik
Pelaksanaan Program Biopori
Peningkatan
Produksi Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan Tradisional Khas Desa Duda
Penyuluhan Teknik Budidaya dan Pembagian Bibit Tanaman Pangan dalam Pot
Sosial Budaya
Penyuluhan tentang Bank Sampah
Pelatihan Bahasa Inggris kepada anak sekolah dasar
Pembuatan Website Desa
Kerja Bakti
Kesehatan
Masyarakat Penyuluhan Demam Berdarah
Penyuluhan PHBS cuci tangan dengan sabun dan gosok gigi yang benar
Lomba Balita Sehat
Evaluasi Program
BAB III
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM
3.1 Program Pokok
3.1.1 Program Pokok Tema
a. Pokok Utama
Bidang Prasarana Fisik (PF)
1. Pengadaan Tempat Sampah
Pelaksanaan :
a. Waktu Pelaksanaan : Selasa, 26 Juli 2016
b. Lokasi : Pura Puseh, Kantor Desa, Pura Pancoran Solas dan Tempat
Pemandian Umum Desa Duda.
c. Pihak yang Terlibat : Mahasiswa KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana
d. Perencanaan Program :
Awal mula munculnya program ini adalah melalui pengamatan mahasiswa pada
saat pertama kali melakukan survey ke desa. Beberapa tempat umum yang digunakan
masyarakat kurang dilengkapi dengan tempat sampah. Beberapa tempat sampah yang
tersedia juga sudah kurang layak digunakan.
Tujuan dari pengadaan tempat sampah ini adalah agar masyarakat lebih menjaga
kebersihan lingkungan. Terlebih tujuan dari pengadaan tempat sampah ini adalah
mengatasi pembuangan kemasan plastik dan botol-botol bekas yang dibuang langsung ke
lingkungan. Sampah-sampah non-organik yang terutama, sangat sulit untuk diuraikan
oleh tanah sehingga dengan adanya tempat sampah ini sampah organik dan non-organik
dapat dipisahkan. Sampah non-organik kemudian dapat didaur ulang dikemudian hari.
Sebelum menentukan jumlah tempat sampah yang akan diberikan, terlebih dahulu
mahasiswa melakukan survey lapangan untuk menentukan tempat untuk meletakan
tempat sampah yang akan diberikan. Untuk jenis tempat sampah yang akan digunakan,
mahasiswa memikirkan 2 alternatif tempat sampah yang akan diberikan.Pertama, bak
sampah yang telah jadi, dibeli pada tempat penjualan bak sampah. Kedua, dengan
dapat bekerja sama dengan para siswa-siswa SMA untuk melukis tempat sampah
sehingga menjadi lebih menarik.
Setelah melakukan survey dan memprediksikan biaya yang akan dikeluarkan, maka
mahasiswa memilih untuk membeli tempat sampah dari plastik. Harga yang lebih murah,
tempat sampah plastik lebih tahan lama dan mudah dalam perawatannya dibandingkan
dengan tempat sampah dari besi atau aluminium.
Untuk memberikan tanda bahwa tempat sampah tersebut adalah hasil dari
pengadaan yang dilakukan oleh mahasiswa, maka tempat sampah tersebut diberi tulisan
“KKN PPM UNUD 2016” dengan cat berwarna merah.
Gambar 1. Tong sampah yang disumbangkan ke Desa Duda
Pengadaan tersebut tidak akan sia-sia jika ada koordinasi kepada desa untuk
melakukan pengecekan dan pembuangan sampah yang sudah masyarakat buang pada
tempat sampah tersebut. Mahasiswa mengharapkan bantuan dari desa untuk terus
Gambar 2. Serah terima tong sampah oleh mahasiswa ke kepala desa
Hasil :
Tujuan utama dari pengadaan ini adalah untuk memberikan tempat bagi masyarakat
untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga mengurangi adanya penumpukan
sampah pada selokan yang berakibat pada meluapnya air pada saat hujan dan desa
mengalami kebanjiran. Beberapa hari setelah adanya pengadaan tempat sampah ini,
mahasiswa kembali mengecek keberhasilan dari tempat sampah ini. Ditemukan
masyarakat sudah mempergunakan tempat sampah tersebut.
Salah satu tempat yang sudah mendapatkan akibat dari tempat sampah ini adalah
tempat pemandian umum masyarakat desa. Tempat pemandian tersebut awalnya tidak
memiliki tempat sampah, sehingga masyarakat membuang sampah plastik detergen dan
lainnya disekitar tempat pemandian tersebut. Namun setelah adanya tempat sampah
tersebut, masyarakat membuang plastik kemasan tersebut di dalam tempat sampah dan
area pemandian telah bersih dari plastik kemasan.
Gambar 4 . Pembuangan dan pengecekan kembali penggunaan tong sampah
Kendala :
Dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa kendala seperti : (1) Belum adanya
tempat pembuangan akhir dari pengumpulan smapah pada tempat sampah tersebut,
kurangnya kesadaran warga tentang bahaya pembuangan sampah sehingga masih ada
beberapa tempat sampah yang belum digunakan secara maksimal.
2. Penyuluhan Biopori
Pelaksanaan :
a. Waktu Pelaksanaan : Kamis, 4 Agustus 2016
b. Lokasi : Banjar Bencingah, Dusun Duda, Desa Duda, Selat,
Karangasem.
c. Pihak yang Terlibat : Mahasiswa KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana,
Perangkat Desa dan Masyarakat Desa Duda.
d. Perencanaan Program :
Awal mula munculnya program ini adalah melalui pengamatan mahasiswa pada
saat pertama kali melakukan survey ke desa. Ditemukan bahwa masyarakat melakukan
pembakaran pada sampah terutama sampah dedauan pada pekarang rumah. Hal tersebut
menimbulkan asap yang cukup banyak dan mengganggu pernafasan serta penglihatan.
Selain itu, melihat dari letak geografis dan keadaan cuaca di Desa Duda, sering terjadi
hujan dengan curah yang tinggi. Hujan tersebut dapat menyebabkan genangan air pada
pekarangan bahkan menimbulkan banjir.
Ide awal dari munculnya Program Biopori ini adalah memberikan pembelajaran
kepada masyarakat tentang mengolah sampah organik terutama sampah pekarangan tanpa
melakukan pembakaran. Selain itu, terdapat banyak manfaat biopori yang dapat dinikmati
oleh masyarakat bila menerapkannya. Tidak hanya menghilangkan sampah dedauan
tetapi juga memberikan hasil berupa pupuk kompos yang dapat digunakan kembali untuk
menyuburkan tanaman di pekarangan rumah. Bahkan, biopori juga mampu menangani
masalah genangan air yang menggenang dipekarangan rumah pada saat terjadi hujan
dengan curah yang cukup tinggi.
Tujuan dari penyuluhan mengenai biopori ini adalah untuk masyarakat mampu
menangani sampah organik yang sederhana seperti dedauan sehingga tidak perlu
dilakukan pembakaran yang menyebabkan polusi. Terlebih biopori ini dapat
menyelamatkan desa dari bahaya banjir yang bisa saja melanda pada saat musim
Sebelum melakukan penyuluhan tersebut, mahasiswa mempelajari terlebih dahulu
bagaimana dan apa saja yang diperlukan untuk membuat biopori. Mahasiswa juga
membuat materi untuk penyuluhan kepada perangkat desa dan masyarakat agar dengan
mudah dapat menerapkan biopori pada rumah mereka. Selain itu, mahasiswa juga belajar
bagaimana cara membuat dan mempraktekan cara pembuatan biopori tersebut.
Penyuluhan biopori dilakukan pada salah satu banjar di Desa Duda dengan
mengundang para perangkat desa. Diharapkan dengan penyuluhan tersebut, para
perangkat desa dapat menjelaskan bahkan mencontohkan kepada masyarakat mengenai
pentingnya biopori. Pada saat penyuluhan, mahasiswa juga membawa alat peraga untuk
mencontohkan cara dan langkah-langkah pembuatan biopori.
Penyuluhan tersebut tidak akan sia-sia jika ada koordinasi dari para peserta kepada
masyarakat desa untuk menerapkan hasil dari penyuluhan tersebut. Dari penyuluhan ini
diharapkan agar polusi dapat dihindarkan dan hasil dari biopori dapat dinikmati oleh
masyarakat desa.
Hasil :
Selama dilaksanakannya penyuluhan, terlihat para peserta sangat antusias dalam
mendengarkan dan mempelajari lebih lanjut mengenai biopori ini. Dan beberapa sekolah
sudah menerapkan biopori seperti di SDN 03. Namun pada masyarakat belum ditemukan
Gambar 5. Penyuluhan biopori
Gambar 6. Pemberian materi mengenai biopri dan pentingnya pembuatan biopori
Gambar 7. Contoh bor biopori.
Kendala :
Dalam pelaksanaannya, ditemukan kendala yaitu sulitnya menemukan alat-alat
untuk pembuatan biopori, terutama bor biopori tersebut. Karena bor tersebut harus
dipesan terlebih dahulu. Sedangkan di Desa Duda, yang memiliki bor biopori hanya di
SDN 03 dan jumlahnya terbatas.
Bidang Peningkatan Produksi (PP)
3. Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan Tradisional Khas Desa Duda
Pelaksanaan:
a. Waktu Pelaksanaan : 19 Agustus 2016
b. Lokasi : Kantor Desa Duda
c. Kelompok Sasaran : Pelaku Industri Makanan Ringan dan Pengurus Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Duda
d. Pihak Terlibat : Kepala Desa, Perangkat Desa dan Pengurus BUMDes
e. Pelaksanaan :
Program Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan Tradisional Khas Desa Duda yang
dilakukan berupa pemberian materi dan pelatihan mengenai cara pengemasan yang baik dan
menarik agar bisa meningkatkan harga jual dari produk makanan ringan khas Desa Duda, yakni
digunakan sebagai alat peraga saat pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan program ini mendapat
respon yang positif dari pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta perangkat desa Duda
yang hadir. Hal tersebut terlihat dari antusiasme dan feedback yang diberikan oleh peserta saat
mengikuti penyuluhan.
Hasil :
Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan Tradisional Khas Desa Duda mampu
meningkatkan wawasan pengurus BUMDES dan pelaku industri rumah tangga kecil lainnya
mengenai manfaat kemasan, sehingga dapat meningkatkan harga jual dan umur simpan dari
produk rempeyek kedelai. Pengemasan yang tepat dan menarik akan mendorong kesiapan produk
makanan ringan rempeyek kedelai untuk bersaing dengan produk oleh-oleh lainnya yang telah
beredar lebih dulu di pasaran.
Penyuluhan pengemasan ini juga memberikan gambaran kepada pengurus BUMDes
mengenai jenis kemasan dan alat pengemas yang akan digunakan oleh BUMDes Desa Duda untuk
mengemas rempeyek yang diproduksi oleh pengusaha menengah kecil di Desa Duda. Pengetahuan
yang diperoleh ketika penyuluhan pengemasan ini akan meningkatkan pendapatan BUMDes serta
akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, yang nantinya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di desa Duda.
Kendala:
Permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya masyarakat yang memiliki atau menjual mesin
sealer di sekitar desa Duda, sehingga harus mencari mesin sealer yang digunakan saat penyuluhan
ke Denpasar yang menghabiskan waktu dan biaya cukup banyak. Selain itu, permasalahan lain
yang dihadapi adalah kemasan Stand-up Pouch jenis Alu-PET hanya bisa didapatkan di Denpasar
karena tidak ada penjualnya di sekitar Desa Duda. Kegiatan pengusaha rempeyek dan pengurus
BUMDes yang cukup padat sehingga adanya perubahan pelaksanaan kegiatan penyuluhan
pengemasan makanan ringan. Hal tersebut berdampak pada minimnya kehadiran pelaku industri
makanan ringan rempeyek kedelai saat penyuluhan pengemasan dilaksanakan.
Lampiran:
Bidang Kesehatan Masyarakat (KM)
4. Sosialisasi Demam Berdarah di Balai Banjar Padang Tunggal Kangin dan Kauh
Pelaksanaan :
a. Waktu Pelaksanaan : 22 Agustus 2016
Pukul 09.00 WITA- Selesai
b. Lokasi : Balai Banjar Padang Tunggal Kangin dan Kauh
c. Kelompok sasaran : Ibu PKK dan Kader-kader posyandu
Gambar 8
Serah Terima Model Kemasan kepada Mahasiswa KKN PPM XIII Unud kepada Kepala Desa Duda
Gambar 9
Presentasi Materi Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan Tradisional Khas Desa Duda
Gambar 10
Peserta Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan Tradisional Khas Desa Duda
Gambar 11
d. Pihak yang terlibat :
1. Penyuluh DBD dari Puskesmas I Selat
2. Kepala Puskesmas Pembantu Dusun Duda
3. Kader posyandu Padang Tunggal
4. Mahasiswa KKN PPM XIII UNUD
5. Kepala Desa Duda
6. Kepala Dusun Padang Tunggal Kangin dan Kauh
7. PKK Dusun Padang Tunggal Kangin dan Kauh
Pelaksanaan :
Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan penyampaian maksud dan tujuan dilaksanakannya
kegiatan kepada memahami lebih jelas. Acara dimulai satu jam lebih lambat dari yang
direncanakan dikarenakan ada kesalahpahaman. Secara keseluruhan acara berjalan dengan lancar.
Peserta yang hadir melebihi target namun tidak semua anggota PKK, terdapat pula warga sekitar
yang dekat dengan banjar tempat tinggalnya hadir dalam penyuluhan. Materi disampaikan dengan
metode ceramah, hal-hal yang disampaikan berubah penjelasan mengenai Demam Berdarah
Dengue, penyebab penyakit, cara penularan DBD, cara mencegah dan himbauan bagi masyarakat
agar menjaga lingkungan sekitarnya tetap bersih dan terhindar dari sampah. Hal yang paling
ditekankan oleh tim P2M Puskesmas I Selat cara mengenali penyakit DBD ini serta mencegahnya.
Hasil :
Kegiatan yang dilakukan adalah dengan metode ceramah sederhana menggunakan layar
LCD dan proyektor. Materi disampaikan 30 menit dan dilanjutkan dengan penyelipan materi
mengenai Diare dan TBC, mengingat masyarakat di Padang Tunggal ada yang ditawat inap di
Puskesmas I Selat dikarenakan Diare. Warga yang mengalami TBC di masyarakat ini juga cukup
tinggi sehingga terdapat penyelipan penyuluhan mengenai Diare dan TBC disamping mengenai
DBD. Penekanan pada pengenalan penyakit DBD dan cara mencegahnya diharapkan dapat
menambah pengetahuan masyarakat di dusun Padang Tunggal dapat menerapkan pola hidup bersih
dan sehat terutama menerapkan 3M dilingkungan keluarga. Menguras bak penampungan air,
menutup genangan air atau bak penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas. Namun
akan lebih baik jika barang-barang bekas dikumpulkan dan dijual kepada pengepul sehingga dapat
mencegah populasi nyamuk di Desa ini. Berdasarkan informasi dari tim P2M, jentik dan telur
nyamuk banyak terdapat dibeberapa genangan air sekitar dusun padang tunggal. Ketergantungan
warga dengan fogging menyebabkan mereka tidak menerapkan pencegahan dengan 3M. Padahal
3M adalah langkah tepat untuk mencegah penyakit DBD.
Kendala :
1. Peserta( Ibu PKK) pada jam yang ditentukan tidak hadir di tempat acara karena ada
kesalahpahaman informasi. Informasi diadakannya penyuluhan DBD tidak sampai kepada
warga sehingga kami bersama tim P2M Puskesmas I Selat dan kader-kader yang hadir dari
pintu ke pintu mencari peserta penyuluhan.
2. Tingkat antusiasme dari ibu rumah tangga/PKK rendah sehingga sosialisasi demam
berdarah kurang efektif.
3. Kurangnya snack untuk peserta karena target yang hanya 50 peserta ternyata ibu-ibu yang
dating melebihi jumlah yang ditargetkan. Sehingga membeli kembali snack saat
pertengahan acara.
Lampiran
Gambar 13. Pemberian materi oleh narasumber
Bidang Sosial Budaya (SB)
5. Sosialisasi Bank Sampah
Pelaksanaan:
a.Waktu Pelaksanaan : 4 Agustus 2016
a.Lokasi : Banjar Adat Bencingah Desa Duda Karangasem
b.Kelompok Sasaran : Perangkat Desa Duda dan masyarakat Desa Duda.
c. Pihak yang terlibat : Kepala Desa Duda , Perangkat Desa Duda, Bali Wastu dan Mahasiswa
KKN-PPM- XIII Unud
d. Pendahuluan Program :
Sampah adalah Buangan yang dihasilkan dari sumber aktivitas manusia atau proses alam
yang belum bernilai ekonomis. Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai
sampah organic dan anorganik. Sampah yang bertambah pada suatu tempat dapat membentuk
suatu timbunan sampah.Timbunan sampah yang terus menumpuk dapat berakibat buruk bagi
lingkungan sekitar yang tidak hanya dapat menyebabkan aroma yang tidak sedap melainkan
masalah lain seperti mengurangi keindahan lingkungan. Selain dampak pada lingkungan,
pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya dapat berdampak pada kesehatan masyarakat
sekitar seperti, demam berdarah, diare, muntaber dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Melihat
dampak tersebut, diperlukan suatu tindakan nyata dan kerjasama oleh setiap lapisan masyarakat
dalam menangani masalah sampah. Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mengatasi
masalah sampah ialah bank sampah.
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang
sudah dipilah-pilah.Bank sampah dikelola menggunakan system seperti perbankan yang dilakukan
oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta
mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.Tujuan adanya bank sampah adalah untuk
membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia. Bank sampah juga didirikan untuk
mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk
e.Permasalahan Desa :
Dasar masalah program ini ialah Masyarakat Desa Duda yang masih belum memiliki
kesadaran akan kebersihan lingkungan sehingga dalam kesehariannya. Jenis sampah yang banyak
ditemukan di Desa Duda ialah jenis sampah yang berasal dari pemukiman penduduk yang
dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di satu bangunan seperti sisa makanan atau sampah
yang bersifat basah, kering, plastik dan lainnya. Adapun tempat yang dijadikan sebagai tempat
pembuangan sampah oleh sebagian besar masyarakat Desa Duda ialah lahan kosong dan saluran
air atau selokan yang menyebabkan kondisi lingkungan Desa Duda ketika hujan turun, sampah
naik dan berserakan di jalan yang mengotori lingkungan sekitar. Selain itu, masyarakat masih
kurang mengetahui program bank sampah dan fungsi dari pengadaan bank sampah di Desa,
sehingga penting dilakukannya sosialisasi terlebih dahulu untuk mengenalkan bank sampah pada
masyarakat Desa Duda.
Hasil:
Sasaran utama program ini adalah perangkat desa yang terdiri dari Kepala Desa, Sekertaris
Desa, Kepala Dusun, dan Klian Banjar.
Hasil dari pelaksaan program ini, ialah perangkat desa sebagai sasaran utama program ini,
mulai mengetahui fungi pentingnya pengadaan bank sampah untuk menunjang kebersihan
lingkungan di Desa Duda. Selain itu, dengan diadakannya sosialisasi ini, perangkat desa mulai
mencanangkan adanya bank sampah di Desa Duda untuk menunjang kebersihan dan
perekonomian masyarakat Desa Duda.
Kendala:
Kendala yang kami hadapi adalah kedatangan pembicara yaitu Bali Wastu Lestari yang tidak
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Acara seharusnya dimulai pada pukul 17:00
namun karena keterlambatan pembicara, maka acara baru dimulai pada pukul 18:00 yang
mengakibatkan peserta sosialisasi menunggu dengan waktu yang cukup lama untuk mengikuti
Lampiran foto Sosialisasi Bank Sampah
Gambar 15. Peserta Sosialisasi Bank Sampah
Gambar 17. Penyerahan Sertifikat Kepada Bali Wastu Lestari oleh Kepala Desa Duda
a. Program Pokok Tambahan
1. Pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SDN 1, SDN 2, dan SDN 3 Desa Duda
a. Waktu pelaksanaan : 3 Agustus 2016 - 20 Agustus 2016
b. Lokasi : SDN 1, SDN 2 dan SDN 3 Desa Duda
c. Kelompok Sasaran : Siswa/siswi Sekolah Dasar di Desa Duda
d. Pihak Terlibat : Kepala Sekolah SDN 1, SDN 2, SDN 3 Desa Duda, dan Para
siswa/siswi Kelas 4 SDN 1, SDN 3 dan Kelas 4,5, 6SDN 2 Desa Duda.
e. Pendahuluan Program:
Perkembangan globalisasi dimana Bahasa asing khususnya Bahasa inggris merupakan
Bahasa universal yang penting perannya dalam menghadapi persaingan global sehingga
menyebabkan bahasa inggris sangat diperlukan. Pelatihan Bahasa Asing (Bahasa Inggris)
untuk anak anak di Desa Duda dimaksudkan untuk memberi pengenalan Bahasa asing (Bahasa
Inggris) dasar secara dini pada anak-anak di Desa Duda sehingga nantinya dapat digunakan
dan membantu anak anak menghadapi pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah.
f. Pelaksanaan :
Pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan pada jam tambahan sekolah. Dalam proses
pemberian pelajaran tambahan kepada anak SDN 1,2 dan 3 di Desa Duda, kami mendapat
respon positif dari siswa/siswi. Hal ini terlihat dari antusiasme para siswa-siswi saat mengikuti
pelaksanaan pemberian pelajaran tambahan dengan memberikan reward jika siswa berhasil
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengajar. Mereka mendengarkan dan menyimak
penjelasan yang disampaikan oleh pemberi materi pelajaran secara seksama. Setelah
pemberian materi disampaikan para peserta pelajaran tambahan secara aktif bertanya kepada
para mahasiswa pemberi pelajaran apabila ada yang tidak dimengerti.
Hasil :
Dengan adanya program pelajaran tambahan kepada siswa/siswi SDN 1,2 dan 3 Duda,
para siswa didik mendapat pengetahuan tambahan mengenai pelajaran Bahasa Inggris yang
mana mendukung peningkatan potensi para siswa didik terhadap mata pelajaran yang telah
Kendala :
Permasalahan yang dihadapi pada saat pelaksanaan pelajaran tambahan kepada
siswa/siswi SD di Desa Duda adalah Kemampuan siswa yang masih sangat rendah dapat
dilihat dari pengenalan abjad, kata kerja dan percakapan dalam Bahasa Inggris yang tidak
mereka mengerti sehingga pembelajaran mulai dilakukan dari dasar agar dapat dipahami.
Lampiran Foto Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Siswa SDN 1, SDN 2, Dan SDN 3 Desa
[image:31.612.153.452.235.427.2]Duda
Gambar 19. Pembelajaran Bahasa Inggris SD 2 Duda
[image:31.612.156.452.467.615.2]2. Kerja Bakti di lingkungan Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem
Pelaksanaan:
a. Waktu pelaksanaan : 29 Juli 2016
b. Lokasi : Jalan Utama, Desa Duda
c. Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Duda
d. Pihak terlibat : Masyarakat Desa Duda, dan Mahasiswa KKN PPM XIII
Universitas Udayana
e. Pelaksanaan :
Dalam pelaksaaan program kerja bakti dilaksanakan pada pagi hari bersama masyarakat Desa
Duda dan mahasiswa. Pelaksanaan program ini mendapatkan respon yang positif dari Kepala Desa
Duda. Hal ini terlihat dari kesediaan kepala desa saat dimintai ijin serta kesediaan untuk ikut serta
dalam melaksanakan program Gotong Royong. Program gotong royong di lakukan sekali di Desa
Duda.
Hasil:
Dengan adanya program kerja bakti ini dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan persatuan
di Desa Duda serta dapat meningkatkan kebersihan desa sehingga dapat mengurangi timbulnya
penyakit di masyarakat.
Kendala:
Permasalahan yang dihadapi tidak ada karena program berjalan dengan baik
[image:32.612.170.540.495.661.2]Lampiran Foto Kerja Bakti
Gambar 22: Kerja bakti di Desa Duda
Gambar 23 : Kerja bakti di Desa Duda
3. Pengadaan Website Desa Duda
Pelaksanaan:
a. Waktu Pelaksanaan : Selama pelaksanaan KKN PPM XIII 2016
b. Lokasi : Desa Duda Karangasem
c. Pihak yang terlibat : Kepala Desa, Perangkat Desa, Kepala Dusun yang ada di Desa Duda
d. Pendahuluan Program :
Seiring berkembangnya arus globalisasi, teknologi menjadi salah satu hal yang patut
dipertimbangkan dalam upaya pengembangan potensi desa. Dengan teknologi yang sedemikian
canggih, segala informasi tentang desa dapat dengan mudah diakses melalui media-media sosial
maupun website desa yang berkaitan dengan desa itu sendiri. Dalam merealisasikan tujuan
pembangunan, maka segenap potensi alam harus digali, dikembangkan, dan dimanfaatkan
sebaik-baiknya. Begitu pula dengan potensi manusia berupa penduduk yang banyak jumlahnya
harus ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga, mampu menggali,
mengembangkan dan memanfaatkan potensi alam secara maksimal, dan pelaksanaan program
pembangunan tercapai.
Seiring dengan era otonomi daerah, politik pembangunan bergeser dari sentralisasi ke
desentralisasi, potensi wilayah semakin dimaksimalkan, selain itu dengan diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, peran desa/wilayah pinggiran semakin
diperhatikan untuk dikembangkan. Meminjam istilah Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, Bapak Marwan Jafar, bahwa pembangunan dimulai dari wilayah
pinggrian.
Konsekuensi dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa tersebut serta
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa, adalah adanya dana yang
ditransfer dari pemerintah pusat ke daerah (desa) sebanyak 10 % dari total APBN Tahun
berjalan. Berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri, bahwa terdapat 72.944 wilayah
administrasi desa dan 8.309 wilayah administrasi kelurahan. Sehingga total wilayah
administrasi setingkat desa dan kelurahan 81.253 wilayah administrasi setingkat
desa/kelurahan. Dengan hitungan tersebut, maka hampir Rp. 1,4 milyar dana desa yang
didistribusikan oleh pemerintah pusat ke daerah (desa). Dengan dana sebanyak itu, maka desa
diharapkan mampu mengembangkan potensi daerah untuk pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat diwilayahnya tersebut. Selain itu, pemberlakuan undang-undang tersebut menjadi
peluang yang sangat besar bagi setiap desa yang ada di Indonesia untuk bisa mengembangkan
setiap potensi yang dimilikinya secara mandiri sesuai kebutuhan masing-masing dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa, bahwa
pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan dengan prioritas
untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Sebagimana tujuan awal dari
penggunaan dana desa, maka setelah dana desa tersalurkan diharapkan pembangunan semakin
merata, ekonomi masyarakat dapat berkembang, dan kesejahteraan semakin meningkat.
e. Pelaksanaan Program :
Program ini dilaksanakan dengan membentuk dan merancang alamat website desa.
Kemudian menginput data-data masyarakat sesuai dengan data yang sudah diberikan oleh
Kepala Desa.
Hasil:
Sasaran utama dalam program ini adalah mempermudah desa dalam memperkenalkan
potensi-potensi desa yang mampu membantu pembangunan di desa terkait. Dengan adanya
website desa, administrasi dan informasi desa juga tentunya lebih mudah untuk diakses.
Website desa mampu merangsang masyarakat untuk mempelajari dan memanfaatkan
teknologi lebih lanjut demi kemajuan sumber daya manusia di desa itu sendiri.
Selama lima belas hari pelaksanaan program pembuatan website di Desa Duda, kami
melakukan pembuatan website, membuat isi dari website itu sendiri serta membuat sistem
pendaftaran administrasi masyarakat secara on-line. Dalam proses pembuatan website
tersebut, kami menyimpulkan bahwa data-data mengenai profil desa sangat penting untuk
pembangunan dan pengembangan potensi desa. Oleh sebab itu, data-data tersebut sangat
penting untuk digali lebih dalam guna mencari potensi desa secara keseluruhan.
Dengan sosialisasi ini kami melihat bahwa pembuatan website desa sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dan perangkat desa di Desa Duda karena mampu mempermudah masyarakat dalam
mengakses informasi, mempermudah perangkat desa dalam memasukkan dan merevisi data
tiap tahunnya, mempermudah perangkat desa dan masyarakat dalam mengkomunikasikan dan
mnyebarkan informasi terkait desa, dan juga mempermudah desa dalam memperkenalkan
Kendala:
Kendala yang kami hadapi dalam pelaksanaan program pembuatan website ini adalah
kurangnya informasi dan data-data profil dari Desa Duda itu sendiri. Selain itu, koneksi dan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum mencukupi untuk menjalankan website Desa Duda
juga diperkirakan dapat menghambat pengembangan website Desa Duda secara berkelanjutan.
[image:36.612.125.488.239.487.2]Lampiran Foto Kegiatan
4. Pelaksanaan Penyuluhan dan Demo Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Gosok Gigi &7 Langkah Cuci Tangan.
Pelaksanaan :
a. Waktu Pelaksanaan : 12 Agustus 2016 dan 16 Agustus 2016
b. Pukul : 09.00 WITA-Selesai
c. Lokasi : SDN 2 Duda dan SDN 3 Duda
d. Kelompok sasaran : Siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 SD.
e. Pihak yang terlibat :
1. Guru SDN 2 Duda dan SDN 3 Duda
2. Siswa-siswi kelas 4,,5 dan 6 SD.
3. Mahasiswa KKN PPM XIII UNUD
Pelaksanaan :
Kegiatan penyuluhan PHBS pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus bertempat di
SDN 2 Duda. Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi tentang cara cuci tangan yang
benar dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu dilanjutkan dengan pemberian materi
tentang cara menggosok gigi yang benar. Penyuluhan dilaksanakan secara bersamaan di kelas
4,5 dan 6. Setelah penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan praktek mencuci tangan dan
menggosok gigi di luar kelas secara bergantian. Setelah simulasi selesai, semua siswa dan siswi
dikumpulkan disatu kelas untuk kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan bank
sampah. Selanjutnya, pada tanggal 19 Agustus penyuluhan PHBS dilaksanakan di SDN 3 Duda.
Sama halnya seperti di SDN 2 Duda, Kegiatan PHBS ini juga diawali dengan pemberian materi
cuci tangan dan gosok gigi lalu pelaksanaan praktek sikat gigi di luar kelas secara bergantian.
Setelah simulai selesai, siswa-siswa masuk kembali ke dalam kelas masing-masing. Kegiatan
ini dimulai jam 9 pagi dan selesai jam 11 siang.
Hasil :
Kegiatan yang dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan demo PHBS dengan
menggunakan poster dan alat peraga. Materi yang disampaikan selama 15 menit dan dilanjutkan
dengan demo atau mempraktekan cara menggosok gigi dan cara mencuci tangan dengan baik dan
benar, melihat pola hidup anak-anak sekolah dasar yang kurang bersih atau kurangnya kesadaran
penyakit seperti diare dan gigi berlubang. Penekanan pemberian materi dan demo tentang cara
menggosok gigi dan cara mencuci tangan dengan baik dan benar adalah untuk menambah
pengetahuan anak-anak sekolah dasar desa Duda tentang pentingnya pola hidup sehat dan bersih,
sehingga anak-anak sekolah dasar desa Duda dapat mengetahui manfaat menggosok gigi dan
mencuci tangan dengan benar dan bersih serta dapat diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kendala :
Adanya berbagai kendala dalam kegiatan PHBS yaitu :
1. Cuaca yang tidak mendukung karena hujan sehingga demo yang dilakukan tidak efektif
2. Tidak adanya air di SDN 2 Duda karena dari SD tersebut memang tidak memiliki saluran
air sehingga kami membawa air dan pralatan yang lain dari rumah ke SD dan terjadinya
penguluran waktu.
3. Kurangnya partisipasi anak-anak SD saat dijelaskan maupun saat diajukkannya pertanyaan
sehingga kami memberikan hadiah untuk memotivasi agar mau mendengarkan dan mau
menjawab pertanyaan yang diberikan.
[image:38.612.150.463.412.628.2]Lampiran
Gambar 26. Penyuluhan Sekaligus Praktik Cara Gosok Gigi yang Benar di SDN 2 Duda
[image:39.612.146.468.320.546.2]Gambar 28. Penyuluhan 7 Langkah Cuci Tangan yang Benar di SDN 2 Duda
[image:40.612.133.479.317.536.2]5. Pelaksanaan Lomba Balita Sehat di Balai Dusun Bencingah
Pelaksanaan :
a. Waktu pelaksanaan : Kamis, 25 Agustus 2016. Pukul 09.00 - 11.30 WITA.
b. Lokasi :Balai Banjar Adat Bencingah, Dusun Duda.
c. Kelompok sasaran : Sasaran peserta pada kegiatan ini adalah balita beserta orang tuanya.
d. Pihak yang terlibat :
1. Kepala Desa Duda.
2. Kepala Puskesmas Kecamatan Selat beserta tim.
3. Kepala Puskesmas Pembantu Desa Duda.
4. Kepala Dusun tiap-tiap dusun di Desa Duda.
5. Kader Posyandu tiap-tiap dusun di Desa Duda.
6. Mahasiswa KKN - PPM Universitas Udayana
Pelaksanaan :
Lomba balita sehat ini diselenggarakan pada hari Jumat, 25 Agustus 2016 di Balai Banjar
Bencingah Dusun Duda. Pukul 09.00 - 11.30 WITA. Juri pada perlombaan ini adalah petugas dari
Puskesmas Selat dan Puskesmas Pembantu Desa Duda. Kegiatan ini diawali dengan pendaftaran
ulang, kemudian pengukuran berat badan dan tinggi badan peserta lalu masing-masing peserta
beserta ibu balita diwawancarai sesuai dengan kuesioner format penilaian balita sehat oleh juri.
Pengumuman pemenang lomba balita sehat dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Agustus 2016 .
Pemenang lomba balita sehat dibagi menjadi dua kategori yaitu 1 pemenang kategori balita usia
0-2 tahun dan 1 pemenang kategori balita usia 3-5 tahun.
Hasil :
Kegiatan lomba balita sehat berjalan lancar. Perlengkapan untuk mendukung kegiatan ini
telah dipersiapkan sehari sebelum lomba. Peserta dalam lomba balita ini adalah perwakilan dari
masing-masing dusun di Desa Duda. Peserta yang mengikuti lomba balita sehat sebanyak 14 orang
balita dari kedua kategori. Penilaian dalam lomba ini adalah dengan menggunakan kriteria status
ibu; status gizi menurut tinggi badan dan berat badan; pemeriksaan status gizi; pemberian ASI;
pemeriksaan fisik 10 tanda balita sehat; perkembangan anak; dan status imunisasi. Peserta dengan
kategori usia 0-2 tahun adalah I Komang Widiadnyana dari Dusun Duda dan pemenang kategori
usia 3-5 tahun adalah I Made Wina Bojana dari Dusun Jangu.
Kendala :
Tidak semua dusun mengirimkan perwakilannya yaitu Dusun Bambang Biaung.
[image:42.612.153.461.221.424.2]Lampiran
[image:42.612.230.377.457.673.2]Gambar 32. Pengukuran Berat Badan Peserta
Gambar 33. Suasana Penilaian oleh Juri
[image:43.612.84.531.520.675.2]6. Penyuluhan Tanaman Pangan dalam Pot
Pelaksanaan I:
a. Waktu Pelaksanaan : 30 Juli 2016
b. Lokasi : SD Negeri 1 Duda
c. Kelompok Sasaran : Siswa-siswi kelas IV
d. Pihak Terlibat : Kepala Sekolah, Wali Kelas VI dan Siswa kelas IV
e. Pelaksanaan :
Program Penyuluhan Tanaman Pangan dalam Pot yang diawali dengan mempersiapkan
perlengkapan yang diperlukan dalam proses penanaman seperti bibit, pupuk kompos dan polybag
yang dilanjutkan dengan pemberian materi didalam kelas tentang tanaman dalam pangan dalam
pot secara umum mulai dari pengertian, jenis tanaman yang dapat ditanam dalam pot, manfaat
dan cara menanam tanaman pangan dalam pot. Setelah memberikan pemaparan materi,
penyuluhan dilanjutkan dengan demo cara menanam tanaman pangan dalam pot di depan green
house yang sudah dibuat sebelumnya. Siswa kelas 4 dibagi menjadi beberapa kelompok dan
masing-masing kelompok didampingi oleh satu anggota dari bidang peningkatan produksi agar
dapat mempermudah dalam proses praktek penanaman. Kegiatan penyuluhan diakhiri dengan
serah terima tanaman oleh koordinator bidang peningkatan produksi kepada wali kelas 4 SDN 1
Duda.
Hasil :
Penyuluhan tanaman pangan dalam pot mampu menambah pengetahuan siswa-siswa di
SDN 1 Duda mengenai manfaat tanaman pangan dalam pot, diantaranya adalah penghematan
lahan untuk penanaman tanaman pangan serta serta pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari
melalui hasil tanaman pangan dalam pot. Program penyuluhan tanaman pangan dalam pot juga
menanamkan rasa tanggung jawab terhadap siswa-siswi SDN 1 Duda dengan cara merawat
Kendala :
Kendala yang terjadi pada saat penyuluhan berlangsung adalah sulitnya koordinasi dengan
siswa siswi kelas IV SDN 1 Duda sehingga jalannya penyuluhan yang berlangsung tidak sesuai
dengan jadwal yang direncanakan. Kendala lainnnya adalah kesulitan dalam pembibitan terong
yang memiliki masa tumbuh yang cukup lama, sehingga bibt terong tidak dapat digunakan sebagai
benih yang diberikan kepada siswa-siswi SDN 1 Duda.
[image:45.612.79.541.141.364.2]
Gambar 35
Presentasi Materio Penyuluhan Tanaman Pangan dalam Pot
Gambar 36
[image:45.612.315.539.494.654.2]Peragaan Penanaman Tanaman Pangan dalam Pot
Gambar 37
Siswa SDN 1 Duda yang sedang melakukan penanaman tanaman pangan dalam pot
Gambar 38
Pelaksanaan II:
a. Waktu Pelaksanaan : 6 Agustus 2016
b. Lokasi : SD Negeri 3 Duda
c. Kelompok Sasaran : Siswa-siswi kelas V dan VI
d. Pihak Terlibat : Kepala Sekolah, Wali Kelas, dan siswa-siswi kelas V dan VI
e. Pelaksanaan :
Program Penyuluhan Tanaman Pangan dalam Pot diawali dengan persiapan perlengkapan yang
diperlukan dalam proses penanaman, diantaranya adalah bibit sawi pakcoy dan mentimun, media
tanam, pupuk kompos, serta polybag. Sebelum penyuluhan dimulai, terlebih dahulu dilakukan
serah terima bakteri EM 4 dan benih tanaman sawi pakcoy dan mentimun dari koordinator bidang
peningkatan produksi kepada kepala sekolah SD Negeri 3 Duda. Teknis penyuluhan dilakukan
dengan membagi siswa kelas V dan VI ke dalam lima kelompok yang dipimpin oleh seorang
liaison officer dari anggota bidang peningkatan produksi yang bertugas memberikan materi secara
lisan sekaligus memeragakan cara penanaman tanaman pangan dalam pot. Penyuluhan diakhiri
dengan materi singkat mengenai cara merawat bibit tanaman yang sudah ditanam dan himbauan
agar siswa-siswi kelas V dan VI merawat tanaman pangan yang telah ditanam serta berfoto
bersama.
Hasil :
Penyuluhan tanaman pangan dalam pot menambah pengetahuan siswa-siswi kelas V dan
VI SDN 3 Duda mengenai pembibitan, penanaman, serta perawatan tanaman pangan dalam pot
khususnya tanaman sawi pakcoy dan mentimun. Program penyuluhan tanaman pangan dalam pot
juga menanamkan rasa tanggung jawab terhadap siswa-siswi SDN 3 Duda dengan cara merawat
bibit-bibit tanaman pangan yang telah ditanam di sekolah. Selain itu, penyuluhan ini juga
menambah variasi tanaman yang ditanam di SDN 3 Duda.
Kendala :
Kendala yang terjadi pada saat penyuluhan berlangsung adalah kurangnya variasi bibit
tanaman pangan yang diberikan kepada siswa-siswi kelas V dan VI sehingga pengetahuan yang
adalah kesulitan dalam pembagian siswa-siswi ke dalam kelompok dan perbedaan cara
penyampaian materi dari setiap liaison officer.
Lampiran:
[image:47.612.307.538.153.315.2]
Gambar 39
Serah terima bibit tanaman pangan dari mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana kepada Kepala SDN 3
Duda
Gambar 40
[image:47.612.72.541.397.564.2]Pemberian materi penyuluhan budidaya tanaman pangan dalam pot
Gambar 41
Pembagian bibit tanaman pangan kepada siswa siswi SDN 3 Duda
Gambar 42
Pelaksanaan III:
a. Waktu Pelaksanaan : 13 Agustus 2016
b. Lokasi : SD Negeri 2 Duda
c. Kelompok Sasaran : Siswa-siswi kelas IV dan V
d. Pihak Terlibat : Kepala Sekolah, Wali Kelas, dan siswa-siswi kelas IV dan V
e. Pelaksanaan :
Program Penyuluhan Tanaman Pangan dalam Pot diawali dengan persiapan perlengkapan yang
diperlukan dalam proses penanaman, diantaranya adalah bibit sawi pakcoy dan mentimun, media
tanam, pupuk kompos, serta polybag. Sebelum penyuluhan dimulai, terlebih dahulu dilakukan
serah terima benih tanaman sawi pakcoy dan mentimun dari koordinator bidang peningkatan
produksi kepada wakil kepala sekolah SD Negeri 2 Duda. Teknis penyuluhan dilakukan dengan
pemberian materi secara umum dan secara kelompok. Penyampaian materi secara umum mengenai
jenis-jenis tanaman pangan dalam pot, manfaat tanaman pangan dalam pot, serta teknik budidaya
tanaman sawi pakcoy dan mentimun dalam pot. Pemberian materi secara kelompok dilakukan
dengan membagi siswa kelas IV dan V ke dalam empat kelompok yang dipimpin oleh seorang
liaison officer dari anggota bidang peningkatan produksi yang bertugas memberikan materi secara
lisan sekaligus memeragakan cara penanaman tanaman pangan dalam pot. Penyuluhan diakhiri
dengan materi singkat mengenai cara merawat bibit tanaman yang sudah ditanam dan himbauan
agar siswa-siswi kelas IV dan V merawat tanaman pangan yang telah ditanam serta berfoto
bersama.
Hasil :
Penyuluhan tanaman pangan dalam pot menambah pengetahuan siswa-siswi kelas IV dan
V SDN 2 Duda mengenai pembibitan, penanaman, serta perawatan tanaman pangan dalam pot
khususnya tanaman sawi pakcoy dan mentimun. Program penyuluhan tanaman pangan dalam pot
juga menanamkan rasa tanggung jawab terhadap siswa-siswi SDN 2 Duda dengan cara merawat
bibit-bibit tanaman pangan yang telah ditanam di sekolah. Selain itu, penyuluhan ini juga
Kendala :
Kendala yang terjadi pada saat penyuluhan berlangsung adalah kurangnya variasi bibit
tanaman pangan yang diberikan kepada siswa-siswi kelas V dan VI sehingga pengetahuan yang
didapatkan terbatas hanya pada penanaman dua jenis bibit tanaman pangan. Kendala lainnya
adalah kesulitan dalam pembagian siswa-siswi ke dalam kelompok dan kesulitan mengkoordinasi
siswi yang memperebutkan bibit tanaman. Selain itu, media tanam yang dibawa oleh
siswa-siswi kelas IV dan V kurang sesuai untuk penanaman.
Lampiran:
[image:49.612.89.546.257.444.2]
3.1.2
Gambar 43
Pemberian materi penyuluhan dan pemutaran video budidaya tanaman pangan dalam pot
Gambar 44
Pembagian bbit tanaman pangan dalam pot kepada siswa SDN 2 Duda
Gambar 45
Pencampuran media tanam untuk peragaan penanaman tanaman pangan dalam pot
Gambar 46
[image:49.612.73.540.486.676.2]3.1.3 Program Pokok Non Tema
1. Keluarga dampingan
Program Keluarga Dampingan dilakukan oleh setiap mahasiswa KKN-PPM dan setiap dua
mahsiswa mendapatkan 1 keluarga sasaran/dampingan. Untuk perkenalan dengan Keluarga
Dampingan seluruh mahasiswa didampingi oleh Kepala Dusun masing-masing banjar. Mahasiswa
mengunjungi ke-9 Keluarga Dampingan yang telah ditunjuk oleh Kepala dusun. Nantinya
mahasiswa akan menyusun laporan mengenai Keluarga Dampingan yang telah ditentukan
sebelumnya.
3.2 Program Bantu
Pembuatan Green House
Pelaksanaan :
a. Waktu Pelaksanaan : Kamis, 27, 28, 29 Agustus 2016
b. Lokasi : SD N 1, Dusun Duda, Desa Duda, Selat,
Karangasem.
c. Pihak yang Terlibat : Mahasiswa KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana,
Guru – guru dan murit Desa Duda.
d. Perencanaan Program :
Pembuatan taman di SDN 1 Duda, program ini merupakan permintaan dari SDN
1 Duda, berhubung dengan kegiatan kami di bidang peningkatan produksi yang akan
mengadakan penyuluhan budidaya taman pangan dalam pot yang memerlukan tempat
untuk penanaman bibit , jadi kami membantu dalam pembuatan taman di SD tersebut ,
sehingga SD tersebut dapat menanam bibit sayuran serta buah – buahan di sekolah.
Program ini bertujuan membantu mengajarkan anak – anak sejak dini cara
menanam bibit yang baik , agar kelak mereka dapat menanam sendiri bibit di rumah
mereka , dan alangkah bagusnya jika mereka mengembangkannya menjadi usaha
Hasil :
Taman yang telah dibuat mahasiswa telah penuh ditanami berbagai tanaman dan buah
– buahan , taman tersebut sudah menjadi green house di SD tersebut , serta sudah mengajari murid-murid disana belajar cara menanam yang baik
Kendala :
Kondisi cuaca yang buruk mengakibatkan pembuatan taman tersebut menjadi sulit
karena terkena air hujan semennya rusak dan retak , sehingga diperlukan penyemenan
[image:51.612.183.429.287.452.2]ulang .
Gambar 47. Proses pencampuran semen untuk taman di SD 1 Duda
[image:51.612.184.428.476.650.2]BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mahasiswa peserta KKN memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Duda, Karangasem. Dari seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa terdapat kegiatan yang membantu untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengoptimalisasi potensi Desa Duda, Karangasem.
Seluruh program KKN PPM X di Desa Duda telah terlaksana dalam satu periode KKN yakni
selama satu bulan dengan rincian sebagai berikut:
Program Pokok
1. Tema
1.1Utama
a. Pengadaan Tempat Sampah Organik dan Non Organik
b. Penyuluhan Program Biopori
c. Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan Tradsional Khas Desa Duda
d. Sosialisasi Bank Sampah
e. Penyuluhan Demam Berdarah Dengue
1.2Tambahan
a. Penyuluhan Teknik Budidaya dan Pembagian Bibit Tanaman Pangan dalam Pot
b. Pembuatan Website Desa
c. Kerja Bakti
d. Pelatihan Bahasa Inggris kepada anak sekolah dasar
e. Penyuluhan PHBS cuci tangan dengan sabun dan gosok gigi yang benar
f. Lomba Balita Sehat
2. Non Tema
a. Keluarga Dampingan
Program Bantu
4.2 Rekomendasi
Diharapkan program-program yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat
bagi Desa Duda terutama bagi masyarakat. Selain itu, kami mengharapkan pula kerjasama
dari masyarakat Desa Duda untuk merawat serta melanjutkan permbersihan sampah pada
program filterisasi sampah yang telah dipasang pada saluran irigasi subak Desa Duda.
Bagi mahasiswa peserta KKN PPM selanjutnya, kami sarankan agar dapat
membuat program-program yang lebih kreatif, inovatif serta bermanfaat luas bagi seluruh
Lampiran 1. Lembar Rekap Program KKN PPM Desa (R3)
LEMBAR REKAP PROGRAM KKN PPM DESA (R3)
Desa : Duda Kabupaten : Karangasem
No Nama Program
Jumlah
Program Volume
Waktu
(Jam)
JOK
PENDANAAN
Nilai Sumber
PF
1 Pengadaan Tempat Sampah Organik dan Non Organik
1 8 buah 4 32 Rp 400.000 LPPM
2 Pelaksanaan Program Biopori 1 30 orang 5 150 - -
PP
1
Penyuluhan Pengemasan Makanan Ringan
Tradisional Khas Desa Duda 1 50 orang 3 150 Rp 175.000 Uang Kas
2
Penyuluhan Teknik Budidaya dan
Pembagian Bibit Tanaman Pangan dalam
Pot
3 140 orang 7.5 1.050 Rp 160.000 Uang Kas
2
Penyuluhan PHBS Cuci Tangan dengan
Sabun dan Gosok Gigi yang Benar 2 120 orang 6 720 Rp 200.000 Uang Kas
3 Lomba Balita Sehat 1 14 orang 5 70 Rp700.000 Uang Kas
SB
1 Penyuluhan tentang Bank Sampah 1 30 orang 5 150 Rp 356.000 Uang Kas
2 Pelatihan Bahasa Inggris kepada anak Sekolah Dasar
3 96 orang 42 4.032 - -
3
Pembuatan Website Desa
1 1 unit 13 130 Rp 130.000
Uang Kas