Bentuk Materi Seminar ?
Tulisan Karya Ilmiah
Makalah
Jenis tulisan
karya ilmiah
-Makalah Deduktif : makalah yang didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas
-Makalah Induktif : makalah yang didasarkan pada data empiris yang bersifat obyektif yang didapatkan dari lapangan yang relevan dengan pembahasan
-Makalah campuran : makalah yang didasarkan kajian teoritis dan
data empirik artinya merupakan gabungan dari makalah deduktif dan induktif
Sifat
Makalah
1. Makalah
2. Paper
3. Artikel Ilmiah
merupakan naskah yang sistematik dan utuh yang berupa garis-garis besar (outlines) mengenai suatu masalah, dan ditulis dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan tertentu, baik itu menguraikan pendapat, gagasan maupun pembahasan dalam rangka pemecahan masalah tersebut.
Jenis Makalah CampurA
N
1. Makalah Ilmiah : makalah yang pembahasan dari hasil studi
ilmiah bersifat obyektif
2. Makalah kerja : makalah dari hasil kerja penelitian biasanya
bersifat subyektif
3. Makalah kajian : makalah yang didapatkan dari studi biasanya
bersifat kontroversial dalam pemecahannya
4. Makalah Posisi : makalah yang disusul dari permintaan untuk
memecahkan masalah yang bersifat kontroversial 5. Makalah analisis ; makalah yang disusun dengan
pemecahan
masalah yang bersifat obyektif-empirik
6 . Makalah tanggapan : makalah yang disusun untuk menanggapi
Paper
sebutan khusus untuk makalah di
kalangan para akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum
menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3)
Artikel
Ilmiah
sebutan khusus untuk makalah yang mengalami variasi dan adaptasi
tertentu, yang dipublikasikan melalui suatu jurnal ilmiah atau
penerbitan khusus lain, tanpa
meninggalkjan prinsip dari struktur, format, sistematika dan isi makalah ilmiah
Proposal
memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13).
Fungsi
Proposal
Pengertian
Proposal
Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan
sebagainya.
Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.
Proposal bisnis, contohnya proposal pendirian usaha. Proposal proyek, contohnya proposal pengajuan dana kepada lembaga donor.
Proposal penelitian, contohnya proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
Proposal kegiatan, contohnya proposal kegiatan seminar, pelatihan, dan lomba.
Jenis
Proposal
IDE/Gagasan
TOPIC/jJUDUL L.B MASALAH
RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENULISAN
Untuk mencapai tujuan
dibutuhkan metode atau langkah-langkah
Pengumpulan data
pustaka Empirik
Anallisa data
Menjawab rumusan masalah Menjawab rumusan masalah
Menentukan lokasi penelitian
sumber data: data pustaka, nara sumber, karya
STRUKTUR atau SISTEMATIKA PENYUSUNAN MAKALAH
PENDAHULUAN:
identifikasi masalah dan Latar belakang masalah
PEMBAHASAN
(sesuai dengan rumusan masalah)
LAMPIRAN
PENUTUP
Deskripsi alasan mengapa anda memilih judul/topik tersebut, kemudian identifikasi masalah tersebut Pada pendahuluan secara tersurat/ tersirat terdapat rumusan masalah [pada tesis/skripsi tersurat]
JUDUL/TOPIK
Deskripsi terhadap jawaban terurai dari rumusan masalah yang dibuat pada pendahuluan, sehingga subbab tergantung dari rumusan masalah
Jawaban terurai tersebut hasil analisis terhadap data yang didapat dari resert emik atau etik atau keduanya
Penutup merupakan kesimpulan dan saran Kesimpulan merupakan jawaban singkat dari
rumusan masalah sarian dari pembahasa, dan Saran merupakan temuan data yang cukup representatif tetapi diluar masalah
Daftar pustaka dan daftar nara sumber Foto data dan atau pendukung data
PEMBAHASAN
Deskripsi terhadap jawaban terurai dari rumusan masalah
yang dibuat pada pendahuluan, sehingga subbab tergantung
dari rumusan masalah
Jawaban terurai tersebut hasil analisis terhadap data yang
didapat dari resert emik atau etik atau gabungan keduanya
Pohon hayat (tree of life), dalam agama Hindu disebut dengan istilah
kalpavrksa, kalpadruma, kalpataru, kalpadaru atau kalpavalli. Istilah kalpavrksa berasal dari kata kalpa yang berarti: keinginan, masa dunia,
jaman, harapan, nama, dan cara. Perkataan vrksa, druma, taru, daru,
dan valli berarti pohon atau kayu. Sehingga arti istilah kalpavrksa, kalpataru, kalpadaru, kalpavalli atau kalpadruma, ialah pohon
pengharapan, pohon masa dunia, pohon jaman atau pohon keinginan (R.N. Saletore 1987:660).
Sistematika penulisan berdasarkan data “Etik”
Pohon hayat (tree of life), dalam agama Hindu disebut dengan istilah
kalpavrksa, kalpadruma, kalpataru, kalpadaru atau kalpavalli. Istilah kalpavrksa berasal dari kata kalpa yang berarti: keinginan, masa dunia,
jaman, harapan, nama, dan cara. Perkataan vrksa, druma, taru, daru, dan
valli berarti pohon atau kayu. Sehingga arti istilah kalpavrksa, kalpataru, kalpadaru, kalpavalli atau kalpadruma, ialah pohon pengharapan, pohon
masa dunia, pohon jaman atau pohon keinginan[1]
[1]Saletore, RN. (1987), Encyclopaedia of India Culture. Volume II and III, New Delhi, Sterling Publisher Private Limited, 659-665
Tjetjep Rohendi Rohidi11 (2000:3) menjelaskan tentang kebudayaan berkaitan dengan sistem simbol, yaitu merupakan acuan dan pedoman bagi kehidupan masyarakat dan sebagai sistem simbol, pemberian makna, model
ditransmisikan melalui kode-kode simbolik
11 Rohidi, Tjetjep Rohendi, (2000), Guru besar UI, menulis tentang Kesenian dalam
Pohon hayat digambarkan dengan empat belas ranting di ujungnya terdapat burung-burung dan kuncup mekar
Ular ekornya tergulungdalam dua ikal
Teratai-matahari-roda
Dua perwujudan kera
Dua sapi jantan.
Gambar : Pohon Hayat dilukiskan sebagai: The fourteen branches of this Indian bronze
tree of life (Cooper 1998:177). Keterangan gambar pohon hayat dengan empat belas
ranting burung-burung, kuncup mekar, teratai-matahari-roda ular, dua kera, dan dua sapi jantan (Roger Cook:1995:50, repro photo Kartika 2002)
Sistematika penulisan berdasarkan data “Emik”
Pengrajin batik Matesih yang dahulu terkenal dengan hasil batik alusan matesih (matesihan), sekarang tangan-tangan halus seorang pembatik, terpaksa hidup sebagai tukang pemecah batu kali demi menghidupi keluarganya.
Warnowiyoto memberikan keterangan tentang batik Matesih sebagai berikut:
Sebelum Jepang masuk Indonesia, usaha perbatikan sangat maju. Pada saat itu ada sekitar 20 pengusaha batik yang bergerak di bidang batik tulis alusan. Pekerjaan batik dengan menggunakan.teknik tradisi (soga Jawa dan wedelan), di Matesih berlangsung hanya sampai tahun 1950. Bahan yang dipakai selanjutnya memakai atau menggunakan bahan napthol. Jumlah produksi saat itu mencapai 2 kodi / hari. Pengusaha tersebut kebanyakan mengerjakan wedelan (membuat warna biru) sendiri dan usaha ini berlangsung sampai sekitar tahun 1978 (Wawancara 1990).
Pengrajin batik Matesih yang dahulu terkenal dengan hasil batik alusan matesih (matesihan), sekarang tangan-tangan halus seorang pembatik, terpaksa hidup sebagai tukang pemecah batu kali demi menghidupi keluarganya.
Warnowiyoto [*]mengatakan batik Matesih, sebelum Jepang masuk Indonesia, usaha perbatikan sangat maju. Pada saat itu ada sekitar 20
pengusaha batik yang bergerak di bidang batik tulis alusan. Pekerjaan batik dengan menggunakan.teknik tradisi (soga Jawa dan wedelan), di Matesih berlangsung hanya sampai tahun 1950. Bahan yang dipakai selanjutnya memakai atau menggunakan bahan napthol. Jumlah produksi saat itu
mencapai 2 kodi / hari. Pengusaha tersebut kebanyakan mengerjakan wedelan (membuat warna biru) sendiri dan usaha ini berlangsung sampai sekitar tahun 1978
[*]Warnowiyoto (56 th) memulai usaha batik pada tahun 1951, seorang Ibu dan sebagai pewaris usaha ayahnya bernama Prawirorejo. Warnowiyoto, Matesih Karanganyar (Wawancara 1990).
Meru
Lembu
Rusa
Pohon hayat
Gambar IV.13 Batik Taman Arum Suniaragi 106.5 x 249 cm Cirebon Djoemana Collection (fotoTiar, 2004).
Pola Batik Taman Arum Suniaragi terdiri dari susunan motif pohon hayat, motif meru, motif Lembu (sapi) dan motif Rusa. Pola tersusun sebagai pohon hayat yang seolah tumbuh di atas meru dijaga dua motif lembu (sapi) dan motif rusa. Secara keseluruhan motif Pohon Hayat yang tumbuh di taman seolah dijaga keseimbangan dan keberadaannya. Motif selingan terdiri dari motif palemahan (halaman) dan motif tumbuh-tumbuhan. Motif
palemahan dibuat seperi motif awan Cirebonan dan membentuk motif Meru, motif tersebut
sekaligus merupakan tempat tumbuh motif pohon dan motif pohon hayat, yang secara variatif menghiasi ruang kosong diantara motif utama dan membentuk seolah berada di sebuah taman. Motif utama maupun selingan merupakan paduan membentuk komposisi. Secara keseluruhan memberikan satu-kesatuan (unity) pola susunan batik.
Sepasang burung posisi hinggapdan tebang
Sepasang kinara-kinari bermotif burung berkepala pendeta
Pohon hayat hiasan ceplok bunga di atasnya terdapat payung, tumbuh dari pot
dengan 4 pundi-pundi
Pohon Hayat pada relief kalpataru Candi Prambanan, tepatnya di candi Iduk Siwa sebelah kanan bawah kaki candi. Dua relief kalpataru mengapit sebuah relung yang di dalamya terdapat arca singa (photo dokumen Sony Kartika 2004).