• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN MEJA LAPTOP YANG ADJUSTABLE BERDASARKAN ASPEK ERGONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN MEJA LAPTOP YANG ADJUSTABLE BERDASARKAN ASPEK ERGONOMI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANG BANGUN MEJA LAPTOP YANG ADJUSTABLE

BERDASARKAN ASPEK ERGONOMI

Nicko Paays

Mahasiswa Program Studi Teknik Industri

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

[email protected]

ABSTRACT- Notebook or netbook commonly useful for office employee or university sudents. Therefore, user mostly need some capability notebook table for long term used in work. Main purpose of the research that is for identified what notebook user mostly need by notebook table by ergonomic and adjustability, then designed an ergonomic and adjustability notebook table according to user desirability needed. The research used antropometric database that use as main reference into act adjustable notebook table size.

Antropometric data processing including validity test, realibility test, sufficiency data test, uniformity data test, and the last percentage calculation. The research also used quisioner to known how importance consumer needed attribute and also to known consumer satisfaction to old products. Act to determinating priority levels of consumer need to notebook table attribute calculation by used quality function deployment method.

Research outcome to find conclusion that still many lacked old notebook table such as book stand to put on the book while typing, had nothing more USB cable, and not able for sit use while seat. Antropometric data such as bodies dimension that took and used in the research include 4 such as elbows sit position average, knees sit position average, palm of hand length, and eyes average on sit position. Based on the quisioner data processing used quality function deployment method getting technical requirement according to priotity steps by the first to the last such as notebook table form, table size, table form accessory, additional form variation, table form variation, stand book form, stand book size, USB port form stand, USB port size stand, wheel dimension, table material type, electrical port stand form, additional variation table material and table colour. Research final outcome to producing product appropriate to design.

Key words: Adjustable Notebook Table, Ergonomic, Antopometric, Quality Function Deployment

1. Pendahuluan

Penggunaan laptop semakin pesat hal ini seiring dengan semakin meningkatnya mobilitas masyarakat yang menggunakan laptop untuk menjalankan aktivitas mereka. Sarana penunjang seperti meja laptop sangat dibutuhkan agar tujuan ataupun hasil kerja menggunakan laptop dapat sesuai dengan yang diharapkan. Penggunaan laptop pada meja yang tidak ergonomis dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan seperti sakit punggung, mata menjadi kabur ,dan cepat lelah. Meja laptop sangat dibutuhkan untuk mempermudah masyarakat menggunakan laptop dalam bekerja. Adapun beberapa produk meja laptop yang terdapat di pasaran masih mempunyai kelemahan, seperti kurangnya penambahan inovasi

dan bentuk meja

.

Berdasarkan permasalahan tersebut

maka dalam penelitian ini, penulis merancang sebuah meja laptop yang dapat diatur (Adjustable) sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga efektif untuk digunakan.

2. Teori Dasar

Teori yang mendukung dalam penelitian ini yaitu: A) Ergonomi

Pengertian Ergonomi menurut Wignjosoebroto, S., (2008:54) adalah Ergonomi atau ergonomics sebenarnya berasal dari kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum, dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin

keilmuan yang mempelajari manusia dalam

kaitannya dengan pekerjaan. Perkembangan

selanjutnya, ergonomi dikelompokkan atas empat bidang penyelidikan (Sutalaksana, 2012), yaitu

penyelidikan tentang tampilan (display),

penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia, penyelidikan tentang ukuran tempat kerja, dan penyelidikan tentang lingkungan kerja. Berkenaan dengan bidang-bidang penyelidikan yang tersebut maka terlihat sejumlah disiplin dalam ergonomi (Wignjosoebroto, S., 2008:58), yaitu anatomi dan fisiologi, antropometri, fisiologi psikologi, dan Psikologi eksperimen.

(2)

2

B) Antropometri

Menurut Wignjosoebroto, S. (2008:60) Istilah antropometri berasal dari "anthro" yang berarti manusia dan "metri" yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas akan

digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan

ergonomis dalam proses perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Pengukuran antropometri dibagi atas dua bagian (Wignjosoebroto, S.,

2008:62-63), yaitu antropometri statis dan

antropometri dinamis. Tiga filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-ahli ergonomi sebagai data antropometri yang diaplikasikan (Wignjosoebroto, S., 2008:68), yaitu :

1. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim.

2. Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran tertentu.

3. Perancangan produk dengan ukuran rata-rata. C) Jenis Pengukuran Antropometri

Antropometri adalah pengetahuan yang

menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Pengukuran antropometri dibagi atas dua bagian (Wignjosoebroto, 2008:62-63) yaitu :

1. Antropometri statis, dimana pengukuran

dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam

posisi diam. Dimensi yang diukur pada

Anthropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh.

2. Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih sulit diukur.

D) Penggunaan Antropometri

Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-ahli ergonomi sebagai data antropometri yang diaplikasikan (Wignjosoebroto, 2008:68), yaitu:

1. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim.

Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat.

2. Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran tertentu.

Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju atau mundur dan sudut sandarannyapun bisa dirubah-rubah.

3. Perancangan produk dengan ukuran rata-rata. Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain-lain.

E) Lingkungan Kerja Fisik

Tempat kerja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja seperti; faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis dan faktor psikologis. Semua faktor tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana kerja dan berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga kerja (Tarwaka, Bakri, Sudiajeng. L. S, 2004:11).

F) Proses Perancangan Produk

Produk dalam proses perancangan maupun pengembangannya, produk tidaklah bisa dipandang hanya dari karakteristik fisik, attributes ataupun

ingredients semata (yang akan menghasilkan fungsi

kerja produk) melainkan harus juga dilihat, dipikirkan dan dirancang-kembangkan komponen-komponen yang lain berupa packagings dan support

services component yang akan membentuk sebuah

rancangan produk yang lengkap dan terintegrasi. Perancangan produk pada dasarnya merupakan sebuah langkah strategis untuk bisa menghasilkan produk-produk industri yang secara komersial harus

mampu dicapai guna menghasilkan laju

pengembalian modal (rate of investment). Ukuran sukses sebuah rancangan produk tidak hanya dilihat dari aspek teknis semata, melainkan juga harus memenuhi kriteria sukses dalam hal nilai tambah ekonomis-nya. Analisa dan evaluasi yang didasarkan pada metode pendekatan tekno-ekonomis tentu saja sangat diperlukan untuk memberikan semacam jaminan agar sebuah rancangan produk mampu memenuhi harapan konsumen dan sekaligus juga produsen.

G) Gangguan Kesehatan Saat Menggunakan Laptop Banyak resiko kesehatan yang ditanggung kita saat menggunakan laptop, antara lain ( Puspitasari. A 2012:20) :

1. Gangguan Mata

Computer Vision Syndrome (CVS) adalah keluhan mata dan penglihatan akibat bekerja menggunakan komputer terlalu lama. Akibatnya, produktivitas anda dalam bekerja bisa menurun.

2. Radiasi panas yang di keluarkan oleh laptop Menggunakan laptop dengan cara di pangku itu dapat berakibat buruk bagi kesehatan.

3. Nyeri pada badan karena berjam-jam duduk di depan laptop

Penyebab gangguan otot atau persendian pada anak pengguna laptop adalah meja kerja yang dipakai tidak sesuai.

H) Desain Produk

Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar potong untuk bangunan) serta di awal perkembangan. Sedangkan desain memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak hanya

(3)

3

menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa (Ginting, R. 2010:4).

I) Penggumpulan dan Penggolahan Data Kuisioner Salah satu teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner atau lebih dikenal sebagai angket. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.

Responden adalah orang yang memberikan

tanggapan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Penggunaan angket merupakan hal pokok pada penelitian survei untuk pengumpulan data. Secara umum isi dari kuesioner dapat berupa : (Soehartono, I. 2004:34)

Langkah selanjutnya setelah pengumpulan data, maka dilakukan pengolahan data, maka yang dihitung disini adalah data antropometri. Data antropometri yang diolah adalah data yang berhubungan dengan perancangan meja laptop adjustable.

Setelah mendapat data antropometri, maka dilakukan pengolahan data, yaitu :

1. Uji Keseragaman Data 2. Perhitungan Persentil

J) Quality Function Deployment (QFD)

Cohen. L dalam Prakosa (2010:51) menyatakan bahwa QFD merupakan metode perencanaan dan

pengembangan produk yang terstruktur yang

memungkinkan dibuatnya spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen secara terspesifikasi kemudian mengevaluasi sesuai dengan kemampuan produk atau jasa yang dipunyai sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. QFD dalam prosesnya menggunakan alat

House of Quality (HoQ). House of Quality tersusun

atas 6 matrik interrelasi (Cohen. L, 1995), yaitu the

customer requirements (keinginan konsumen),

technical requirements (karakteristik teknis),

interrelationship matrix (matriks keterkaitan),

technical priorities, benchmark, and target, technical correlations (matriks ko€€relasi), planning matrix.

Technical Correlations HOW Technical requirements WHAT Customer Requirements Interrelationships Planning matrix To help prorities custumer needs Technical Priorities, benchmarks and targets

Gambar 1. House of Quality

Tahap tahap dalam pembuatan House of Quality (HoQ) mencerminkan prosedur pada quality function

deployment, (Cohen. L, 1995) yaitu ;

1. Memasukan atribut-atribut kualitas produk yang

diinginkan oleh konsumen (custumer

requirements) kebagian vertikal dari HoQ.

2. Memasukan nilai kepentingan relatif dari masing-masing kebutuhan konsume tersebut ke dalam kolom custumer importance pada planning

matrix.

3. Memasukan nilai performansi relatif (tingkat

kepuasan konsumen) dari perusahaan dan

pesaingnya ke dalam current satisfaction

performance dan competitor satisfaction performance pada planning matrix.

4. Menentukan kebutuhan-kebutuhan teknis

(technical requirements) sebagai terjemahan dari

customer requirements dan menetapkan target

dari masing-masing kebutuhan teknis.

5. Memasukan technical requirements ke dalam bagian horisontal dari HoQ.

6. Menentukan arah perbaiikan untuk setiap

technical requirements.

7. Menentukan hubungan antara customer

requirements dan technical requirements.

8. Menentukan hubungan antara technical

requirements yang diposisikan pada technical correlation matrix, yaitu yang menentukan

apakah technical requirements saling mendukung satu sama lain atau tidak.

9. Menetapkan goal yang akan dicapai oleh

perusahaan yang nilainya dari keinginan

konsumen atas produk tersebut. 10. Menghitung improvement ratio

Improvement ratio adalah performa kepuasan yang diinginkan dibandingkan dengan performa kepuasan sekarang. Improvement ratio digunakan untuk mengetahui tingkat perbaikan yang akan dilakukan.

Rumus yang digunakan :

Improvement ratio = goal .

Current satisfaction performance

11. Menentukan sales point

Sales point berisi informasi yang menunjukan

kemampuan untuk menjual produk maupun menjual jasa berdasarkan pada seberapa jauh kebutuhan konsumen terpenuhi. Nilai yang digunakan untuk sales point adalah sebagai berikut :

1,0 = sama sekali tidak memenuhi kebutuhan 1,2 = cukup memenuhi kebutuhan

(4)

4

12. Menghitung raw weight (bobot mentah)

Raw weight berisi nilai-nilai yang telah terhitung

dari data dan kepuasan yang telah dibuat. Semakin tinggi nilai raw weight maka semakin penting pula nilai kebutuhan konsumen yang berhubungan.

Rumus yang digunakan :

Raw weight =

importance rating x improvement ratio x sales point

Kemudian dihitung normalized raw weight yang merupakan persentase dari masing-masing atribut produk tersebut. Normalized raw weight akan digunakan sebagai nilai keseimbangan sehinggga

normalized raw weight memiliki kesamaan

dengan raw weight.

13. Memasukan nilai target dari technical relations ke dalam technical target.

14. Menghitung absolute importance dari

masing-masing technical requirements. Absolute

importance berisi nilai-nilai yang terhitung dari

hubungan antara setiap customer requirements dan technical requirements dengan tingkat

kepentingan setiap kebutuhan konsumen.

Absolute importance untuk menentukan urutan

setiap technical requirements. Rumus yang digunakan :

Absolute importance =

relationship strenght x importance rating

15. Menghitung relative importance dengan cara menghitung persentase masing-masing nilai

absolute importance. Informasi yang diperoleh

dari relativee importance sama dengan informasi yang dihasilkan oleh absolute importance.

3. Hasil Penelitian

a. Pengukuran Sampel

Penentuan jumlah sampel pada peneitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan mengunakan judgement sampling. Besarnya sampel penelitian yang diperlukan ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin,sebagai berikut :

Diasumsikan tingkat kepercayaan 90% maka

diperoleh taraf signifikansi α = 100% - 90% = 10% atau 0,1 dan jumlah populasi 192 orang, maka akan didapat nilai n yaitu: α

𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁. α2 𝑛 = 192 1 + 192. 0,12 𝑛 = 192 2,92 n = 65,75 ≈ 66 (dibulatkan ke atas)

b) Hasil penentuan Prioritas Kebutuhan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Perhitungan Absolute Importance dan

Relative Importance Kebutuhan Teknik

Kebutuhan teknik Nilai

absolute importance Nilai relative importan ce (%) Urutan priorita s

Jenis bahan meja 62,73 5,81 6

Bentuk meja 112,35 10,40 4

Ukuran meja 61,92 5,73 7

Variasi fitur tambahan 212,28 19,65 1

Ukuran stand book 30,06 2,78 14

Bentuk stand book 30,06 2,78 13

Ukuran tempat

meletakan terminal

listrik

52,02 4,82 9

Bentuk terminal listrik 36,54 3,38 11

Ukuran tempat

meletakan terminal

USB

47,25 4,37 10

Bentuk terminal USB 31,77 2,94 12

Ukuran roda 59,58 5,51 8

Bentuk tata letak fitur 170,64 15,79 2

Warna meja 15,46 1,43 15

Variasi tambahan

bahan meja

157,68 14,60 3

c) House of Quality Meja Laptop Adjustable

Technical requirements Customer requirements Kinerja baik Estetika menarik J e n is b a h a n m e ja C u s to m e r i m p o r ta n c e V a r ia s i fi tu r t a m b a h a n B e n tu k m e ja U k u r a n m e ja U k u r a n s ta n d b o o k B e n tu k s ta n d b o o k U k u r a n t e m p a t m e le ta k a n te r m in a l li s tr ik B e n tu k t e m p a t m e le ta k a n te r m in a l li s tr ik U k u r a n t e m p a t m e le ta k a n te r m in a l U S B B e n tu k t e m p a t m e le ta k a n te r m in a l U S B U k u r a n r o d a B e n tu k t a ta l e ta k f it u r W a r n a m e ja Kinerja ketahanan keistimewaan tambahan estetika kehandalan kemampuan melayani

Dapat membantu pengguna saat menggunakan laptop Meja memiliki ketahanan yang

lama (masa pakai yang lama) Meja yang ajustable

Memiliki terminal listrik Memiliki terminal USB Memiliki stand book untuk

meletakan buku saat mengetik Dapat digunakan saat duduk

dan baring

Tata letak fitur meja yang sesuai Meja dapat dengan cepat dan mudah diperbaiki ketika rusak

3,63 3,50 1,92 3,53 3,34 3,54 3,30 4,06 1,72 Pemberian dan pemilihan

warna meja Penggunaan roda V a r ia si m e ja 1,68 3,34 3,93 ● ● ● ● D D Requirement priorities Absolute importance Relative importance (%) Urutan prioritas 30,06 52,02 36,54 30,06 212,28 61,92 62,73 112,35 47,25 31,77 59,58 170,64 15,46 157,68 2,78 4,823,38 2,78 19,65 5,73 5,81 10,40 4,372,945,51 15,79 1,43 14,60 12 8 10 13 1 6 5 4 9 11 7 2 14 3 g o a l R a w w e ig h t I m p r o v e m e n t r a ti o S a le s p o in t N o r m a li z e d r a w w e ig h t (% ) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2,32 2,25 2,46 1,77 1,78 2,31 2,03 2,31 2,14 2,00 2,77 2,38 1 1,5 1,5 1,2 1,5 1,2 1,5 1,5 1,5 1 1,5 1,2 3,88 11,10 14,44 7,71 9,34 8,01 16,86 12,60 11,62 4,83 11,43 4,18 2,74 7,84 10,24 5,44 6,59 5,65 11,90 8,90 8,20 3,41 8,56 2,95 = korelasi kuat positif = korelasi sedang positif = korelasi kuat negatif D = korelasi sedang negatif

= menunjukan hubungan yang kuat (nilai 9) * = menunjukan hubungan yang sedang (nilai 6) D = menunjukan hubungan yang lemah antara

keduanya (nilai 1)

↑ = simbol ini diberikan pada kebutuhan teknik yang akan meningkatkan kepuasan konsumen apabila lebih atau dapat diartikan ditingkatkan. ↓ = simbol ini diberikan pada kebutuhan teknik yang

akan meningkatkan kepuasan konsumen apabila kurang atau dapat diartikan diturunkan.

○ =simbol ini diberikan pada kebutuhan teknik yang akan meningkatkan kepuasan konsumen apabila terdapat pada target atau jangkauan nilai tertentu.

Penggunaan cooling pad untuk pendingin laptop

Gambar 2. House of Quality Meja Laptop Adjustable

(5)

5

d) Pengolahan Data Antropometri

Data antropometri yang telah dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan rancang bangun meja

laptop adjustable. Data antropometri diambil

sebanyak 66 sampel dari total 192 orang populasi. Pengolahan data antropometri meliputi uji kecukupan data, uji keseragaman data dan perhitungan persentil. 1. Uji Keseragaman Data

Tabel 2. Hasil Uji Keseragaman Data

Dimensi tubuh BKA BKB Min . Max. Kesimp ulan Tinggi siku duduk 35,21 12,48 14 35 Seraga m Tinggi lutut duduk 62,89 34,66 40 54 Seraga m Panjang telapak tangan 13,83 5,63 6,5 11,2 Seraga m Tinggi mata duduk 88,96 58,61 63,2 82 Seraga m 2. Perhitungan Persentil

Tabel 3. Hasil Perhitungan Persentil

Dimensi tubuh Persentil (cm)

5 – th 50 – th 95 – th Tinggi siku duduk 17,47 23,86 29,94 Tinggi lutut duduk 40,86 47,07 54,23 Panjang telapak tangan 7,81 9,615 11,32 Tinggi mata duduk 66,46 73,12 79,89

e) Penentuan Ukuran Meja Laptop Adjustable 1. Ketinggian meja laptop adjustable menggunakan

data dimensi tubuh tinggi siku duduk ditambah dengan tinggi lutut duduk. Kesimpulan dari pertimbangan maka ukuran persentil yang

digunakan adalah p50 – th yaitu 71,4 cm.

2. Panjang meja laptop menggunakan ukuran panjang telapak tangan dikalikan dua (2) ditambah dengan panjang laptop 14” in. Ukuran panjang meja laptop yang sesuai dengan panjang laptop akan mempermudah pengguna untuk mengoperasikan laptop agar nyaman digunakan. Kesimpulan dari pertimbangan maka ukuran

panjang meja menggunakan persentil p50– th yaitu

53,64

3. Lebar meja laptop adjusrable diukur

menggunakan ukuranpanjang telapak tangan ditambah lebar laprop agar meja laptop sesuai dengan ukuran laptop. Ukuran meja laptop

adjustable yang akan digunakan ukuran laptop

14” inc. Jadi menyimpulkan ukuran lebar meja laptop adjustable menggunakan ukuran laptop 14”inc ditambah panjang telapak tangan persentil yaitu 5 – th 31,81 cm.

4. Meletakan Stand book untuk meletakkan buku ketika akan mengetik diukur menggunakan ukuran tinggi mata duduk. Dimensi meletakan

stand book mengunakan persentil 50 – th yaitu 73,18 cm.

5. Meletakan Cooling pad di meja laptop

adjustable diukur menggunakan ukuran laptop

yaitu mengukur panjang dan lebar ukuran laptop dibagi dua agar kipas cooling pad tepat terkene mesin laptop.. Untuk menentukan ukuran cooling

pad tentu saja menyesuaikan ukuran laptop. Pada

umumnya masyarakat sering menggunakan ukuran laptop 14”inc tetapi juga sebagian orang menggunakan laptop berukuran 12” inc. Dengan demikian dimensi untuk menentukan ukuran

cooling pad menggunakan ukuran laptop 12”inc

yaitu 15 cm dan 11,3 cm.

f)

Perbandingan Spesifikasi Meja Laptop yang Lama

dan Meja Laptop Adjustable yang Baru

Setelah meja laptop hasil perancangan selesai dibuat maka dilakukan perbandingan spesifikasi terhadap meja tata laptop yang lama. Perbandingan spesifikasi antara meja laptop yang baru hasil rancangan dan meja laptop yang lama.

Tabel 4Perbandingan Spesifikasi Meja Laptop Lama dan Meja Laptop Adjustable yang Baru

No Spesifikasi Meja laptop

lama Meja Laptop Adjustable Hasil Rancangan 1 Tinggi meja 30 cm 71,4 cm 2 Panjang Laptop 69 cm 53,64 cm 3 Lebar meja 28 cm 31,81 cm

4 Meja adjustable Ada Ada

5 Mousepad Ada Ada

6 Tempat gelas Ada Tidak Ada

7 Terminal listrik Tidak Ada Ada

8 Terminal USB Tidak Ada Ada

9 Collingpad Ada Ada

10 Stand book Tidak Ada Ada

4, Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan, penyebaran kuisioner kebutuhan pengguna, kuisioner kepuasan konsumen terhadap meja laptop lama, analisa kebutuhan pengguna, analisa kebutuhan teknik,

(6)

6

perhitungan antropometri dimensi tubuh,,dan

perhitungan menggunakan metode QFD (Quality

Function Deployment), maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Penggunaan metode QFD (Quality Function

Deployment) dalam proses perancangan meja

laptop adjustable sangat dibutuhkan untuk mengetahui tingkat prioritas atribut kebutuhan teknik yang akan dimasukan dalam perancangan QFD dalam prosesnya menggunakan alat HOQ

(House of Quality). Kebutuhan teknik

berdasarkan urutan prioritas dari yang pertama sampai yang terakhir adalah bentuk meja, ukuran meja, bentuk tata letak fitur, variasi fitur tambahan, variasi bentuk meja, bentuk stand

book, ukuran stand book, bentuk tempat

meletakan terminal USB, ukuran tempat

meletakan terminal USB, ukuran roda, jenis bahan meja, bentuk tempat meletakan terminal listrik, ukuran tempat meletakan terminal listrik, variasi tambahan bahan meja, warna meja.

2. Berdasarkan hasil perhitungan dengan

menggunakan metode QFD (Quality Function

Deployment) dan analisa data antropometri serta

penimbangan mengenai penentuan ukuran yang akan digunakan, maka dapat diperoleh suatu rancangan meja laptop yang ergonomis dan

adjustable sesuai dengan keinginan pengguna.

3.

Hasil dari identifikaasi dan rancangan produk

yang dibuat, menghasilkan produk meja laptop yang ergonomis dan adjustable. Menghasilkan produk meja laptop yang dapat diatur kemiringan meja dan tinggi rendahnya meja laptop, agar menyesuaikan ukuran dan keingginan pengguna laptop.

Gambar 3. Meja Laptop Adjustable Hasil Rancang Bangun

Referensi

[1] Cohen, L. 1995. Quality Function Deployment :

How Make QFD Work For You. Massachusetts:

Adisson-Wesley Publishing Company

[2] Ginting, R. 2010. Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu

[3] Soehartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian

Sosial. Bandung.: PT Remaja Rosdakarya

[4] Tarwaka, Bakri Solichul HA,. Dan Sudiajeng

Lilik., 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta:

UNIBA

[5] Wignjosoebroto, S. 2008. Ergonomi, Studi Gerak

Dan Waktu. Jakarta: Guna Widya

[6] Wignjosoebroto, S. 2000. Evaluasi Ergonomi

dalam proses Perancangan Produk. Proceeding

Seminar Nasional Ergonomi 2000, Laboratorium Perancangan Sistem kerja & Ergonomi, Jurusan Teknik Industri – ITB, Bandung.

Biografi

Nicko Paays lahir di Mempawah pada tanggal 24

Januari 1990. Anak ke-dua dari Bapak Susentri dan Ibu Sakamiwati. Penulis memulai pendidikan dasar di SDN 38 Mempawah dan lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 2 Mempawah dan lulus pada tahun 2005, penulis kemudian melanjutkan pendidikan atas di SMA Gembala Baik Pontianak dan lulus pada tahun 2008. Penulis selanjutnya melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi pada tahun 2008 di Universitas Tanjungpura pada program studi Teknik Industri, jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik sampai pada tahun 2013 mendapat gelar sarjana.

Gambar

Gambar 1. House of Quality
Tabel 1. Hasil Perhitungan Absolute Importance dan  Relative Importance Kebutuhan Teknik  Kebutuhan teknik  Nilai
Tabel 4Perbandingan Spesifikasi Meja Laptop Lama  dan Meja Laptop Adjustable yang Baru  No  Spesifikasi  Meja laptop
Gambar  3.  Meja  Laptop  Adjustable  Hasil  Rancang  Bangun

Referensi

Dokumen terkait

skripsi yang bersangkutan dengan judul, “ Rancang Bangun Sistem Keamanan Komputer untuk Pengamanan Laptop yang Hilang ”, memandang bahwa skripsi tersebut telah

Mengukur panjang baja siku yang akan dipotong sesuai dengan ukuran rangka. atau

Material utama yang akan diterapkan pada produk meja nakas adalah kayu playwood karena harganya yang murah namun memiliki kelebihan yang sesuai dengan kriteria

Dari rancangan tersebut, penulis memutuskan untuk membuat laporan akhir dengan judul “RANCANG BANGUN MESIN GERGAJI PEMBELAH KAYU DENGAN CIRCULAR SAW YANG BERBENTUK MEJA” 1.2

7 Pada bab ini terdapat beberapa teori dasar yang meliputi bahan dan komponen yang digunakan dalam rancang bangun mesin gergaji pembelah kayu dengan pisau circular yang berbentuk meja,

RANCANG BANGUN MESIN GERGAJI PEMBELAH KAYU DENGAN CIRCULAR SAW YANG BERBENTUK MEJA PROSES PEMBUATAN HALAMAN JUDUL LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan

RANCANG BANGUN DUDUKAN MESIN POTONG GERINDA TANGAN DENGAN SUDUT 900 & 450 DAN STOPPER UKURAN PANJANG PROSES PEMBUATAN LAPORAN AKHIR Diajaukan Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan

RANCANG BANGUN MESIN GERGAJI PEMBELAH KAYU DENGAN CIRCULAR SAW YANG BERBENTUK MEJA PROSES PENGUJIAN HALAMAN JUDUL LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan