• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PUNCAK MANDIRI KECAMATAN SUMALATA KABUPATEN GORONTALO UTARA JURNAL OLEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PUNCAK MANDIRI KECAMATAN SUMALATA KABUPATEN GORONTALO UTARA JURNAL OLEH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PUNCAK MANDIRI KECAMATAN SUMALATA KABUPATEN GORONTALO UTARA

JURNAL

OLEH

TONI KOEM NIM. 121 411 015

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

2015

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Jurnal yang berjudul:

Deskripsi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberdayaan Masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata

Kabupaten Gorontalo Utara

Oleh:

Toni Koem

NIM. 121 411 015

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Abd. Hamid Isa, M.Pd. Halim K. Malik, S.Pd., M.Pd.

(3)

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PUNCAK MANDIRI KECAMATAN SUMALATA KABUPATEN GORONTALO UTARA

Tini Koem, Abd. Hamid Isa, Halim K. Malik1

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor- faktor yang mempengaruhi pemberdayan masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data dalam bentuk observasi, teknik wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara ditinjau dari aspek tingkat pendidikan yang ada di Desa Puncak Mandiri menunjukkan belum optimal, yang dibuktikan dengan banyak diantara masyarakat yang tidak menyelesaikan jenjang pendidikan dasar yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kondisi ekonomi yang kurang memenuhi kebutuhan dan jarak yang ditempuh antara rumah dan tempat belajarnya yang cukup jauh. Ditinjau dari aspek tingkat kesehatan masyarakat Desa Puncak Mandiri, menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat yang mengeluhkan kurangnya layanan atau fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pengobatan. Berdasarkan tinjauan aspek dunia usaha yang ada di Desa Puncak Mandiri, menunjukkan bahwa selama ini pemerintah desa telah berupaya untuk melaksanakan program kewirausahaan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Puncak Mandiri. Dari bidang sosial dan politik yang ada di Desa Puncak Mandiri, menunjukkan bahwa kondisi tersebut sangat mempengaruhi keberadaan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan, dimana kondisi tersebut menggambarkan masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah apabila mereka disibukkan dengan nuansa politik. Ditinjau dari aspek perspektif lingkungan Desa Puncak Mandiri menunjukkan bahwa sebagian besar Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara memiliki potensi lingkungan yang beranekaragam mulai dari pantai, hutan, dan dataran tinggi serta sumber daya alam lainnya yang dapat digunakan oleh masyarakat Desa Puncak Mandiri untuk meningkan taraf hidupnya.

Kata kunci: Analisis faktor-faktor, pemberdayaan masyarakat.

1

Toni Koem, Jurusan PLS Universitas Negeri Gorontalo, Dr. Abd. Hamid Isa, M.Pd, dan Halim K. Malik, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Jurusan PLS Universitas Negeri Gorontalo

(4)

PENDAHULUAN

Berdasarkan Pedoman Umum Proyek Pemberdayaan Masyarakat untuk Pembangunan Desa (PMPD) Tahun 2004, dari berbagai kebijakan dan program pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah. Namun sangat disayangkan, jumlah penduduk miskin di perdesaan menunjukkan angka yang sangat signifikan. Menurut data dari Kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Juli tahun 2008, penduduk miskin yang berada di perdesaan sekitar 63,47% dari total penduduk miskin di Indonesia, atau sekitar 22,19 juta jiwa (Depbudpar, 2008).

Banyak hal telah dilakukan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, akan tetapi masih menemui jalan buntu, seperti Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) belum dapat memberikan hasil yang spektakuler. Turunnya berbagai bantuan tersebut belum ditindaklanjuti dengan manajemen program yang tepat. Untuk menciptakan keberdayaan dan kemandirian masyarakat, tidak cukup dengan stimulan dana saja. Semestinya stimulan dana tersebut dibarengi dengan kemampuan manajemen dan pengorganisasian yang baik. (Ambar Teguh Sulistiyani, 2004: 19)

Hampir seluruh negara berkembang 10-30% dari masyarakat yang mampu menikmati kesejahteraan hidup, sisanya mayoritas di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan sangat jelas nampak pada kehidupan masyarakat yang umumnya berada di desa, terutama di Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara. Menurut Permanasari (2011: 1) faktor-faktor yang mempengaruhi penduduk miskin tersebut adalah terbatasnya pengetahuan masyarakat, keterbatasan sarana dan prasarana, dan atau kurang optimal pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti bahwa pemberdayaan masyarakat yang ada di Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata di berbagai bidang tidak terlepas dari berbagai hambatan yang menyertainya. Hambatan yang sering muncul adalah sulitnya untuk mensinergiskan berbagai pemberdayaan itu dalam suatu program yang terpadu. Dengan memusatkan pada satu dimensi, pengembangan akan mengabaikan kekayaan dan kompleksitas kehidupan manusia dan pengalaman masyarakat. Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa berbagai

(5)

tindakan untuk memberdayakan masyarakat tidak bisa disinergiskan. Pengertian terpadu tidak berarti semua jenis kegiatan pemberdayaan dilakukan secara serentak. Pengembangan masyarakat secara terpadu dapat digambarkan sebagai serangkaian kegiatan pemberdayaan yang dilakukan secara sistematis dan saling melengkapi. Pemberdayaan bukanlah program yang dapat dilaksanakan dalam jangka waktu singkat atau bersifat temporer. Pemberdayaan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dengan terus mengembangkan jenis-jenis kegiatan yang paling tepat untuk komunitas.

Di samping itu, program pemberdayaan yang dilaksanakan banyak diwarnai oleh kendala, baik yang berasal dari kepribadian individu dalam komunitas masyarakat maupun yang berasal dari sistem sosial di masyarakat, dimana muncul ketergantungan suatu komunitas terhadap orang lain (misalnya terhadap pendamping sosial) menyebabkan proses “pemandirian” masyarakat membutuhkan waktu yang cenderung lebih lama, serta masyarakat yang kurang melakukan hubungan dengan masyarakat luar sehingga menyebabkan kurangnya mendapat informasi tentang perkembangan dunia. Hal ini mengakibatkan masyarakat tersebut terasing dan tetap terkurung dalam pola-pola pemikiran yang sempit dan lama. Selain itu mereka cenderung tetap mempertahankan tradisi yang tidak mendorong kearah kemajuan.

Banyak upaya yang telah dilakukan dalam mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat mulai dari peran serta masyarakat, pemerintah, dan penentuan strategi program pemberdayaan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat agar mampu hidup secara mandiri. Namun dalam kenyataannya, upaya tersebut belum mampu memberikan pengaruh terhadap perubahan kualitas hidup masyarakat. Apabila hal tersebut diabaikan, maka akan memberikan kerugian besar bagi masyarakat menyangkut peningkatan taraf hidup serta eksistensinya dalam kahidupan masyarakat sekaligus mempengaruhi peningkatan pembangunan daerah yang dapat mengakibatkan kerugian negara.

Berkaitan dengan hal di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan formulasi judul yaitu “Deskripsi Faktor-faktor yang mempengaruhi

(6)

Pemberdayaan Masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara”.

KAJIAN TEORETIS

Kata “empowerment” dan “empower” diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi pemberdayaan dan memberdayakan. Menurut Merriam Webster dan oxfort english dictionery (Awang, 2010: 45) mengandung dua pengertian yaitu: pengertian pertama adalah to give power or authority to, dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable. Dalam pengertian pertama diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Sedang dalam pengertian kedua, diartikan sebagai upaya untuk memberikan kemampuan atau keberdayaan.

Konsep empowerment pada dasarnya adalah upaya menjadikan suasana kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi semakin efektif secara struktural, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara, regional, internasional, maupun dalam bidang politik, ekonomi dan lain-lain memberdayakan masyarakat menurut Kartasasmita (Awang, 2010: 45) adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat “people-centered, participatory, empowering, and sustainable.

Hikmat (2001: 23) menyebutkan pemberdayaan dalam wacana pembangunan selalu dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja, dan keadilan. Pada dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial. Isbandi (2008: 46) menyatakan pembangunan masyarakat digunakan untuk menggambarkan pembangunan bangsa secara keseluruhan.

Menurut Mardikanto dan Soebiato (2013: 32-34), bahwa masyarakat tidak dijadikan sebagai objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan

(7)

subjek dari upaya pembangunannya sendiri. Setidaknya ada beberapa faktor yang mempengaruhinya:

a. Bidang pendidikan

Pendidikan begitu memberikan pangaruh besar bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat bahwa pemberdayaan dalam bidang pendidikan merupakan proses “penyadaran” baik penyadaran tentang keberadaannya, masalah-masalah yang dihadapi, kebutuhan untuk memecah masalah, peluang-peluang yang dimanfaatkan, serta penyadaran tentang pilihan-pilihan terbaik untuk diri-sendiri dan masyarakatnya. Pemberdayaan dalam bidang pendidikan, juga berarti kemampuan dan keberanian untuk melakukan perubahan sosial, ekonomi, politik, maupun budaya untuk terus menerus memperbaiki kehidupan b. Bidang kesehatan

Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai penyediaan layanan kesehatan-dasar, yang mudah, cepat, dan murah dengan memanfaatkan pengobatan modern dan atau pengobatan tradisional yang teruji kemanjuran dan keamanannya. Pemberdayaan bidang kesehatan, juga menyangkut kemandirian masyarakat untuk mengorganisir lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM, PKK, Dasawisma, Posyandu, dan lain-lain) untuk menanggulangi faktor resiko penyakit dan menghimpun iuran kesehatan, termasuk meningkatkan kemampuan untuk memerangi kapitalisasi medik yang lebih menekankan praktik-praktik kuratif dibanding preventif dan promotif. c. Dunia usaha

Pemberdayaan diartikan sebagai proses peningkatan optimasi kemampuan atau produktivitas, individu, organisasi, atau sistem. Pemberdayaan suatu upaya pemberian kesempatan dan atau memfasilitasi kelompok miskin agar mereka memiliki aksebilitas terhadap sumberdaya, yang berupa: modal, teknologi, informasi, jaminan, pemasaran, dan lain-lain. Agar mampu memajukan dan mengembangkan usahanya. Sehingga memperoleh perbaikan pendapatan serta perluasan kesempatan kerja demi perbaikan kehidupan dan kesejahteraannya.

(8)

d. Bidang sosial-politik

Pemberdayaan masyarakat merupakan pemberian kesempatan yang sama kepada semua warga masyarakat, termasuk kesetaraan gender, agar dapat berpartisipasi dan memiliki hak yang sama di dalam setiap pengambilan keputusan politik, terutama yang terkait dengan pengambilan kebijakan pembangunan. Di samping itu, dalam hubungan ini, pemberdayaan juga dapat diartikan sebagai pembagian kekuasaan yang adil (Paul, 1987) agar yang “lemah” memiliki kesadaran berpolitik serta dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, pelaksaan, dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan. e. Perspektif lingkungan

Pemberdayaan dimaksudkan agar setiap individu memiliki kesadaran, kemampuan, dan kepedulian untuk mengamankan dan melestarikan sumberdaya alam dan pengolahnnya secara berkelanjutan. Di samping itu, juga menjaga kelestarian kehidupan maupun keberlanjutan pembangunan yang bertujuan untuk terus-menerus memperbaiki mutu hidup.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor- faktor yang mempengaruhi pemberdayan masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Adapun alasan pengambilan lokasi penelitian yaitu ketertarikan peneliti pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Sebab selama ini upaya pengentasan kemiskinan di desa Puncak Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara belum optimal sesuai dengan harapan, dan mencapai tujuan, serta sasaran yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan selama 3 (bulan) terhitung mulai bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Februari 2015.

(9)

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis kualitatif yang bersifat interpretatif yaitu berusaha memperoleh data secara deskriptif dalam bentuk gejala tingkah laku dari orang-rang yang diamati.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara berdasarkan aspek tingkat pendidikan yang ada di Desa Puncak Mandiri menunjukkan belum optimal, yang dibuktikan dengan banyak diantara masyarakat yang tidak menyelesaikan jenjang pendidikan dasar yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kondisi ekonomi yang kurang memenuhi kebutuhan dan jarak yang ditempuh antara rumah dan tempat belajarnya yang cukup jauh. Sehingga memungkinkan keberadaan mereka yang kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan pendidikan serta keberadaan masyarakat yang lebih fokus pada hal-hal yang bersifat konsumtif. Padahal pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan yang selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Desa Puncak Mandiri melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam mengikutsertakan masyarakat dalam program pendidikan seperti pada program keaksaraan fungsional, pendidikan dasar, dan pendidikan kecakapan hidup.

Ditinjau dari aspek tingkat kesehatan masyarakat Desa Puncak Mandiri, menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat yang mengeluhkan kurangnya layanan atau fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pengobatan. Hal tersebut menimbulkan dampak negatif bagi keberadaan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya dan menjadi penghambat bagi pemerintah untuk memberdayakan masyarakat. Dalam mengatasi hal tersebut telah aparat desa dan dibantu pula oleh masyarakat Desa Puncak Mandiri melakukan perbaikan terhadap fasilitas kesehatan dalam meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Desa Puncak Mandiri. Salah satu peningkatan kualitas kesehatan tersebut meliputi kurangnya angka kematian yang disebabkan oleh kondisi kesehatan masyarakat. Melalui usaha perbaikan tersebut memberikan

(10)

pengaruh besar bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya dalam membagun daerah melalui bidang pelayanan kesehayan masyarakat.

Berdasarkan tinjauan dunia usaha yang ada di Desa Puncak Mandiri, menunjukkan bahwa Desa Puncak Mandiri belum memiliki keahlian dalam mengembangkan usahanya melalui program-program yang berasal dari pemerintah daerah. Sehingga banyak program tersebut tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kondisi ekonomi masyarakat, justru menjadi penghambat dalam mencapai keberhasilan program pemerintah. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Desa Puncak Mandiri telah berupaya untuk melakukan pengawasan (controling) terhadap beberapa program yang menjadi andalan pemerintah daerah seperti program kewirausahaan dan life skill dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat guna memenuhi kebutuhannya dalam keluarga. Selain itu, dalam menajalankan program kewirausahaan bagi masyarakat Desa Puncak Mandiri banyak kendala yang dihadapi baik dari pemerintah berupa ktidakmampuan manajemen maupun dari masyarakat sendiri seperti kurangnya pengalaman masyarakat dalam mengelola dana bantuan program kewirausahaan tersebut.

Dari bidang sosial dan politik menunjukkan bahwa kondisi sosial dan politik yang ada di Desa Puncak Mandiri mempengaruhi keberadaan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan, dimana kondisi tersebut menggambarkan masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah apabila mereka disibukkan dengan nuansa politik. Namun, pemerintah juga melakukan upaya lain dalam mengendalikan kondisi sosial politik yang dapat memicu insiden negatif yang dapat merugikan masyarakat Desa Puncak Mandiri dan mengganggu stabilitas perekonomian daerah. Bidang sosial dan politik merupakan sebuah kesatuan dari beberapa aspek yang bisa menjadi sebuah potensi besar bagi masyarakat Desa Puncak Mnadiri. Diera otonomi daerah saat ini, Desa Puncak Mandiri menghadapi banyak kendala besar dalam aspek sosial dan politik yang berdampak pada kesejahteraan dan keamanan di masyarakat, seperti tidak stabilnya kondisi politik dimana masih bergejolaknya insiden negatif pada saat pemilihan kepala daerah,

(11)

serta penurunan nilai-nilai dan penghormatan pada budaya sosial dan karakter bangsa.

Ditinjau dari aspek perspektif lingkungan Desa Puncak Mandiri menunjukkan bahwa sebagian besar Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara memiliki potensi lingkungan yang beranekaragam mulai dari pantai, hutan, dan dataran tinggi serta sumber daya alam lainnya yang dapat digunakan oleh masyarakat Desa Puncak Mandiri untuk meningkan taraf hidupnya. Untuk mejaga keanekaragaman dan potensi lingkungan tersebut, pemerintah Desa Puncak Mandiri melakukan kegiatan pengembangan sumber daya alam melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dalam menjaga, memlihara, dan mengembangkan berbagai potensi tersebut agar bermanfaat bagi generasi penerusnya. Selain itu, dalam memanfaatkan potensi lingkungan, masyarakat Desa Puncak Mandiri mengalami beberapa kendala yang berasal dari masyarakat itu sendiri, dimana timbul sikap ketergantungan antar masyarakat yang membuat banyak masyarakat itu sendiri menjadi lebih malas dan tak punya kesadaran untuk cinta pada lingkungan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara ditinjau dari aspek tingkat pendidikan yang ada di Desa Puncak Mandiri menunjukkan belum optimal, yang dibuktikan dengan banyak diantara masyarakat yang tidak menyelesaikan jenjang pendidikan dasar yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kondisi ekonomi yang kurang memenuhi kebutuhan dan jarak yang ditempuh antara rumah dan tempat belajarnya yang cukup jauh. Sehingga memungkinkan keberadaan mereka yang kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan pendidikan serta keberadaan masyarakat yang lebih fokus pada hal-hal yang bersifat konsumtif.

Ditinjau dari aspek tingkat kesehatan masyarakat Desa Puncak Mandiri, menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat yang mengeluhkan kurangnya

(12)

layanan atau fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pengobatan. Dengan demikian akan memberikan dampak secara negatif bagi keberadaan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya dan menjadi penghambat bagi pemerintah untuk memberdayakan masyarakat. Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Desa Puncak Mandiri masih tergolong rendah.

Berdasarkan tinjauan aspek dunia usaha yang ada di Desa Puncak Mandiri, menunjukkan bahwa selama ini pemerintah desa telah berupaya untuk melaksanakan program kewirausahaan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Puncak Mandiri. Selain itu, dalam menajalankan program kewirausahaan bagi masyarakat Desa Puncak Mandiri banyak kendala yang dihadapi baik dari pemerintah berupa ktidakmampuan manajemen maupun dari masyarakat sendiri seperti kurangnya pengalaman masyarakat dalam mengelola dana bantuan program kewirausahaan tersebut.

Dari bidang sosial dan politik yang ada di Desa Puncak Mandiri, menunjukkan bahwa kondisi tersebut sangat mempengaruhi keberadaan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan, dimana kondisi tersebut menggambarkan masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah apabila mereka disibukkan dengan nuansa politik. Namun, disisi lain pemerintah juga melakukan upaya dalam mengendalikan kondisi sosial politik yang dapat memicu insiden negatif yang dapat merugikan masyarakat Desa Puncak Mandiri dan mengganggu stabilitas perekonomian daerah.

Ditinjau dari aspek perspektif lingkungan Desa Puncak Mandiri menunjukkan bahwa sebagian besar Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara memiliki potensi lingkungan yang beranekaragam mulai dari pantai, hutan, dan dataran tinggi serta sumber daya alam lainnya yang dapat digunakan oleh masyarakat Desa Puncak Mandiri untuk meningkan taraf hidupnya. Selain itu, dalam memanfaatkan potensi lingkungan, masyarakat Desa Puncak Mandiri mengalami beberapa kendala yang berasal dari masyarakat itu sendiri, dimana timbul sikap ketergantungan antar masyarakat yang membuat

(13)

banyak masyarakat itu sendiri menjadi lebih malas dan tak punya kesadaran untuk cinta pada lingkungan.

Dari kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada semua pihak diantaranya pemerintah dan masyarakat Desa Puncak Mandiri untuk meningkatkan peran serta dalam kegiatan pemberdayaan, menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

2. Untuk mencapai hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat secara optimal, diharapkan kepada masyarakat dan pemerintah Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata untuk bekerjasama dan menjalin hubungan secara harmonis dalam memajukan pembangunan daerah.

3. Diharpkan kepada masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pemberdayaan khususnya dibidang pendidikan melalui program-program pendidikan non formal, guna peningkatan kualitas sumber daya manusia.

4. Diharapkan agar program pemberdayaan masyarakat yang telah dijalankan dapat dipertahankan eksistensinya sebagai kegiatan tetap di masyarakat, sehingga dapat memberikan kesejahteraan dan kehidupan yang layak bagi masyarakat Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara.

DAFTAR RUJUKAN

Awang, Azam. MSi. 2010. Implementasi pemberdayaan Pemerintah Desa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 45.

Depertemen, pendidikan Nasional. 2009. Buku pedoman penulisan Karya IImiah. Universitas Negeri Gorontalo.

Harry Hikmat. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Isbandi, Rukminto Adi, 2008. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis). Penerbit: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sulistiyani A.Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Media. Hal. 19.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun peranan guru BK dalam menangani rendahnya prestasi belajar peserta didik smp nengeri 1 patampanua pinrang adalah mengupayakan pengadaan sarana yang

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan

Aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini sudah menerapkan perancangan yang telah dilakukan seperti: (1) aplikasi ini dapat mengidentifikasi kondisi anak dan remaja

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Yang dimaksud Program Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu adalah program Pemerintah Daerah yang bersumber dari Anggaran APBD