• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada awalnya Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa Belanda yang diberi nama Namlodse venotshap Hendls Vereninging Amsterdam ((NV. HVA) pada tahun 1915 dengan ditanami komodity Serat Nenas (Agape Sisalana) & Serat Pisang (Manila Henep). Semasa Pengembalian Irian Barat ke Indonesia tahun 1958 Kebun Dolok Ilir di Nasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia dan mulai dikelola oleh bangsa Indonesia. Adapun Periodeisasi pengelolaannya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Periodeisasi pengelolaan PTPN IV Dolok Ilir

No Periode Kesatuan Keterangan

1. 1915 s/d 1958 NV. HVA

2. 1958 s/d 1968 PPN. Aneka Tanaman Peraturan Pemerintah

No.19 tahun 1959

3. 1968 s/d 1971 PNP-VII Keppress No. 144 tahun

1968

4. 1971 s/d 1994 PTP-VII Peraturan pemerintah No.

29 tahun 1971

5. 1994 s/d 1996 PTP SUMUT II

6. 1996 s/d Okt 2014 PT. Perkebunan

Nusantara IV ( Persero)

Peraturan Pemerintah No. 9/1996 7. 2014 s/d Sekarang PT. Perkebunan Nusantara IV Menjadi anak perusahaan dibawah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding.

Peraturan Pemerintah No. 72/2014

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Sejak tahun 1958 tanaman serat dialihkan menjadi tanaman kelapa sawit konversi ini dilakukan secara bertahap dan selesai tahun 1974. Secara Geografis

(2)

1. Sebelah TIMUR Kebun Laras dan Kebun Bandar Betsy

2. Sebelah BARAT Dolok Merawan

3. Sebelah SELATAN Sinaksak – Pematang Siantar

4. Sebelah UTARA Kebun Sibulan, Pabatu & laut Tador

Unit Usaha dolok Ilir berada dikabupaten simalungun Kecamatan Dolok Batu Nanggar dan Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Dolok Merawan. Sesuai Izin HGU No. 13/HGU/BPN/2006 yang berlaku terhitung mulai tanggal 31 Desember 2005 s/d 31 Desember 2030, luas konsesi Unit usaha Dolok Ilir 7.348,81 Ha.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Minyak Sawit (Crude Palm Oil) dan Inti Sawit (Palm Kernel) yang telah dilakukan proses pengeringan sehingga diperoleh minyak yang diinginkan. Untuk hasil sampingan pengolahan (ampas) digunakan sebagai bahan bakar boiler dalam memproduksi uap. Hasil dari produksi PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir akan dijual kepada perusahaan yang membutuhkannya sebagai bahan yang akan diolah selanjutnya.

2.3. Lokasi Perusahaan

Kebun Dolok Ilir berada diwilayah Kab. Simalungun, Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara yang jaraknya 26 Km dari Pematang Siantar dan 115 Km dari Medan, batas wilayah yaitu:

(3)

Sebelah Timur : Kebun Laras dan Bandar Betsy Sebelah Barat : Dolok Merawan

Sebelah Selatan : Sinaksak / Pematang Siantar

Sebelah Utara : Kebun Sibulan, Pabatu, Laut Tador.

Sumber: https://www.google.com/maps

Gambar 2.1. Lokasi PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

2.4. Daerah Pemasaran

Pemasaran adalah suatu usaha untuk menyediakan atau memindahkan produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Daerah pemasaran PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir yaitu PT. SAN (Sarana Agro Nusantara), Musimas dan Sinarmas dan untuk inti sawit dipasarkan ke PPIS Pabatu.

2.5. Organisasi dan Manajemen

Organisasi dan Manajemen adalah dua hal yang sulit untuk dipisahkan, tetapi keduanya hanya bisa dibedakan. Organisasi berasal dari istilah Yunani

(4)

“Organum” yang dapat berarti alat, bagian, anggota atau badan. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama juga. Dan manajemen adalah ilmu tentang perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Manajer

Asisten Kepala Tanaman Rayon Utara

Masinis Kepala Perwira

Pengamanan Asisten Pengolahan Asisten Kepala Tanaman Rayon Selatan Asisten Kepala Tata Usaha Asisten SDM Umum & Keamanan Asisten Teknik Sipil Asisten Pengolahan (Plh) Asisten Teknik Pabrik Asisten Transport pool Asisten S. Gudang Asisten Tanaman AFD I (plh) Asisten Tanaman AFD. V Asisten Tanaman AFD. II Asisten Tanaman AFD. III Asisten Tanaman AFD. IV (plh) Asisten Tanaman AFD. VI Asisten Tanaman AFD. VII Asisten Tanaman AFD. VII Asisten Transp Produksi Asisten S. Emplasmen

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

2.5.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dan manajemen yang baik adalah struktur organisasi

yang fleksibel dimana struktur organisasi tersebut harus berkembang, hidup dan bergerak sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan. Berdasarkan pembagian tugas dan tanggung jawab maka struktur organisasi pada PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah merupakan organisasi dengan bentuk Garis dan Staf yang

Keterangan:

Hubungan perintah Hubungan Fungsional

(5)

dipimpin oleh seorang Manajer Unit. Struktur organisasi pada PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :

2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Salah satu sarana agar organisasi dapat berjalan dengan baik, sehat dan efisien haruslah melaksanakan azas-azas organisasi yaitu seperti pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap jabatan pada PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir dapat dilihat dibawah ini :

1. Manajer Unit

a. Menyusun dan melaksanakan Policy Umum sesuai dengan pedoman dan instruksi kerja dari Direksi

b. Mengkoordinir Penyusunan anggaran belanja tahunan

c. Memimpin rapat kerja Asisten Kebun yang dilaksanakan secara periodik d. Bertanggung Jawab Kepada Manajer Grup & Direksi

e. Mengatur Hubungan bidang Measyarakatan 2. Kepala Dinas Tanaman

a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin operasi dibidang tanaman. b. Mengkoordinir pelaksanan tugas asisten afdeling masing-masing c. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

d. Dalam keadaan tertentu dapat menjabat sebagai Manajer Unit

(6)

a. Merupakan wakil manajer Unit memimpin kegiatan-kegiatan di bidang Teknik

b. Mengkoordinir tugas-tugas Asisten di bagian Teknik c. Bertanggung Jawab kepada Manajer Unit

4. Kepala Dinas Pengolahan

a. Merupakan wakil manajer Unit memimpin kegiatan-kegiatan di bidang Pengolahan

b. Mengkoordinir tugas-tugas harian Asisten Harian Pengolahan &Asisten jaga Pabrik.

c. Mengawasi jalannya kegiatan pabrik d. Bertanggung Jawab kepada Manajer Unit 5. Kepala Dinas Tata Usaha

a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin pelaksanaan tugas-tugas dibidang administrasi, pembukuan termasuk keuangan, upah, pergudangan dan laporan-laporan bulanan sesuai dengan pedoman kerja.

b. Mengkoordinir tugas-tugas administrasi di Sentral Gudang a. Bertanggung Jawab Kepada Manajer Unit

6. Asisten Sdm & Umum

a. Administrasi Pekerja/penduduk di Lingkungan Kebun

b. Administrasi Penerimaan Karyawan Baru & Pemberhentian Karyawan c. Perumahan karyawan di Emplasmen

d. Mengelola pendidikan sekolah taman kanak-kanak, sekolah madrasah dan Pramuka Dolok Ilir dengan Gudep 015 –016.

(7)

f. Melayani kegiatan masyarakat untuk beragama dan berolah raga

g. Membuat Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU) bulanan dan Triwulan ke Kantor Direksi PTPN-IV di Medan.

h. Mengajukan usulan jatah pakaian dinas karyawan dan mengusulkan karyawan yang berdinas 25, 30 & 35 tahun untuk menerima penghargaan/jubilaris.

i. Surat menyurat kepada Instansi Pemerintah, Sipil. TNI/Polri, dan melayani pihak-pihak yang berurusasn dengan perusahaan.

j. Mengelola Administrasi JAMSOSTEK. k. Mengelola Administrasi DAPENBUN l. Urusan sosial dan lain-lain

m. Mengawasi Agraria tingkan kebun

n. Bertanggung Jawab langsung kepada Manajer Unit. 7. Perwira Pengamanan (Pa.Pam)

a. Memimpin tugas pengamanan dalam lingkungan kebun terutama objek-objek vital yang rawan terhadap gangguan.

b. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit 8. Asisten Transport

a. Mengkoordinir kegiatan dibidang tugas pengangkutan yang meliputi sepeda motor, kenderaan truck terutama untuk pengangkutan produksi TBS. Kepala Sawit dari Afdeling Tanaman ke Tempat Pengolahan secara tepat waktu.

b. Bertanggung jawab kepada manajer Unit 9. Tugas Asisten

(8)

a. Mengkoordinir pelaksanaan tuas tuas mandor dan krani bawahannya masing-masing.

b. Mengawasi kelancaran tugas-tugas pembaharuan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing

2.5.3. Tenaga Kerja dan Jam kerja

Untuk mendukung kelancaran proses pengoperasian pabrik PTPN IV

PKS Dolok Ilir memiliki tenaga kerja sebanyak 255 karyawan dan pimpinan. Susunan dan jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV PKS Dolok Ilir

No Keterangan Jumlah (Orang)

1. Manager 1

2. Kepala Dinas 5

3. Asisten Tata Usaha 1

4. Asisten Teknik 2

5. Asisten Pengolahan 2

6. Asisten SDM & Umum 1

7. Asisten Afdeling 9

8. Asisten Transport 1

9. Asisten SMP. Yapekdi 1

10. Asisten Sent. Emplasmen 1

11. Karyawan Pengolahan Shif 1 49

12. Karyawan Pengolahan Shif II 49

13. Karyawan Laboratorium/Sortasi 33

14. Karyawan Bengkel 35

15. Karyawan Dinas Sipil 19

Tabel 2.2. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV PKS Dolok Ilir (Lanjutan)

(9)

No Keterangan Jumlah (Orang)

16. Karyawan Administrasi 17

17. Karyawan Bagian Produksi 12

18. Karyawan Bagian Keamanan/Hansip 17

Jumlah 255

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Jam kerja karyawan pada bagian produksi pabrik PTP Nusantara IV PKS Dolok Ilir di bagi atas dua shift, dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.3. Jam Kerja Bagian Produksi

Shift I Senin s/d Sabtu Jam Kerja Jam Istirahat 07.00-19.00 Wib 10.00-11.00 Wib dan 15.00-16.00 Wib Shif II Senin s/d Sabtu Jam Kerja Jam Kerja 19.00- 07.00 Wib 21.00-22.00 Wib dan 02.00-03.00 Wib

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Sedangkan untuk jam kerja karyawan pada bagian Administrasi dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.4. Jam Kerja Bagian Administrasi

Senin s/d Jumat Jam Kerja

Jam Istirahat

07.00-16.00 Wib 12.00-14.00 Wib

Sabtu Jam Kerja

Jam Istirahat

07.00- 16.00 Wib 09.30-10.00 Wib

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

(10)

Sistem pengupahan pada perusahaan ditentukan berdasarkan menurut tingkat golongannya. Pekerja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dalam hubungan kerja dengan mendapat gaji pokok. Banyak cara atau sistem pembayaran gaji yang dilakukan perusahaan, setiap perusahaan memakai sistem yang berbeda-beda. Dengan dasar tersebut akan membawa keuntungan bagi perusahaan tanpa merugikan karyawan. Fasilitas yang disediakan oleh PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir, diantaranya :

1. Perumahan untuk karyawan

2. Tunjangan keselamatan kerja, duka cita dan hari raya 3. Sarana pendidikan

4. Fasilitas untuk beribadah 5. Rumah sakit

6. Listrik dan air 7. Sarana olah raga

2.6. Proses Produksi

Proses produksi merupakan kegiatan kebudayaan manusia menambah

kegunaan nilai barang dan jasa yang berlangsung dipabrik mulai dari bahan baku menjadi suatu produk jadi. PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan minyak sawit (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Palm Kernel).

(11)

2.6.1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pengolahan minyak sawit dapat dibagi menjadi tiga yaitu bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong.

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase terbesar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah buah kelapa sawit yang disebut “Tandan Buah Segar” (TBS) yang terdiri dari Varietas,

Pisipera, Dura dan Tenera. Perbandingan ketiga jenis varietas buah kelapa sawit

ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Dura

Spesifikasi : Bentuk buah agak bulat Tebal pericarp 2-6 mm

Tebal cangkang 2-5 mm

Percent pericarp terhadap buah, 70 % Percent inti terhadap buah, 10 % b. Pesifera

Spesifikasi : Ukuran buah lebih kecil Tebal pericarp, sangat tebal

Tebal cangkang, 0-0,1 mm

Percent pericarp terhadap buah, 95 % Percent inti terhadap buah, 5 %

c. Tenera

(12)

Tebal pericarp, 4-10 mm Tebal cangkang, 1-25 mm

Percent inti terhadap buah, 5 %

2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk/menyempurnakan hasil produk tapi keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan tambahan yang digunakan adalah Steam uap dan air panas. Uap dihasilkan dari panas air pada boiler (ketel uap) yang digunakan memutar turbin, untuk menghasilkan tenaga listrik dan uap bekas ditampung pada BPV. Air panas diperoleh dari hasil pemanasan air bersih oleh uap bekas pada suatu tangki yang disebut hot water tank. Dari tangki ini air panas disalurkan pada proses yang memerlukan.

3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi, yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk sehingga dapat meningkatkan mutu produk. Pada proses produksi ini tidak ditemukan adanya bahan penolong yang digunakan.

2.7. Spesifikasi Produk

Sebagai hasil produk yang dihasilkan di PTP. Nusantara IV Kebun Dolok Ilir adalah minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit. Adapun spesifikasi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

- Minyak sawit (Crude Palm Oil), dengan spesifikasi sebagai berikut : Kadar Air < 0,15 %

(13)

Kadar Kotoran < 0,015 % Kadar Asam Lemak < 0,5 %

- Inti Sawit ( Kernel ), dengan spesifikasi sebagai berikut : Kadar Air < 8,0 %

Kadar Kotoran < 6,0 %

Kadar Asam Lemak Bebas < 1,0 % Inti Pecah < 15 %

Inti Berwarna < 60%

2.8. Uraian Proses

Secara ringkas proses pengolahan kelapa sawit di pabrik pengolahan PTPN IV Kebun Dolok Ilir terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Pengolahan minyak kelapa sawit dimaksudkan untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berasal dari daging buah, sedangkan inti sawit untuk memperoleh inti dari biji (Nut). Proses pengolahan minyak kelapa sawit terdiri dari beberapa proses antara lain :

a. Stasiun Penerimaan Buah ( Fruit Station)

Penerimaan Tandan Buah Sawit (TBS) yang diangkut dari kebun sebelum diterima, ditimbang terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :

- Truk berisi TBS ditimbang dan dinyatakan sebagai bruto.

- Setelah ditimbang TBS dibongkar di Loading Ramp dan truk kosong ditimbang kembali dan dinyatakan sebagai tara.

(14)

- Selisih antara bruto dan tara adalah netto dan merupakan berat TBS yang diterima di pabrik.

TBS yang diterima dimasukan ke dalam Loading Ramp yang sebelumnya diadakan peyortiran terhadap mutu dan buah kelapa sawit yang dilakukan sesuai criteria panen yang diterapkan. Setelah itu buah dimasukkan ke dalam lori-lori yang telah disediakan untuk di bawa ke perebusan. Kapasitas I lori adalah 30 Ton.

Guna dari penimbangan dilakukan adalah

• Untuk mengetahui Jumlah TBS yang diterima untuk diolah • Menghitung rendamen minyak & inti

b. Stasiun Rebusan (Sterilizing Station)

Rebusan merupakan suatu bejana besar terbuat dari besi yang memiliki pintu masuk lori. Dibagian atas terdapat pipa keluar uap untuk merebus TBS. Dibagian bawah terdapat pipa pembuangan air kondensat dan dibagian belakang terdapat pipa pembuangan udara. Untuk merebus buah digunakan uap air dengan tekanan 2,6 -3,0 Kg/cm2. Lama waktu proses perebusan berkisar 1,0 – 1,50 jam.

Tujuan Perebusan TBS. :

• Menghentikan aktifitas enzim pembentuk ALB. Enzim pada umumnya tidak aktif lagi pada suhu 50 C, karena itu suhu 140 – 150 C menghentikan kegiatan enzim.

• Melunakkan buah agar brondolan mudah terlepas dari tandannya • Menurunkan kadar air dalam buah

• Memudahkan proses pemisahan minyak dari serabut • Mengurangi kadar air dalam inti

(15)

Sistem perebusan yang dipakai pada PKS Kebun Dolok Ilir memakai sistem 3 puncak (Triple Peak System) atau dikenal dengan sistem tiga kali membuang angin/uap.

c. Stasiun Bantingan (Threshing Station)

Pada proses ini dilakukan pelepasan buah dari tandan setelah perebusan yang dilakukan mesin perontok buah. Mesin ini berupa bejana silinder berbentik drui dari baja berkisi berjarak 40 mm. Untuk meloloskan buah yang terlepas. Tandan akan terbantung kedinding, pada suatu ketinggian tertentu sehingga buah menjadi terlepas dari tandan. Tandan dimasukkan dari atas dan karena letaknya miring maka tandan akan kembali terpental keatas dan terjatuh lagi kebawah. Tandan sudah sempurna kosong diambil dan yang belum kosong dipisahkan dan dibawa kembali melalui conveyer untuk direbus ulang. Tandan kosong melalui confeyor dibawa ketempat penampungan sementara untuk dibawa ke lapangan sebagai mulsa/pupuk. Setelah dari Thresher station buah selanjutnya dimasukkan ke dalam Digester yaitu tabung/ketel yang berdiri tegak dan mempunyai putaran yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk/perombak.

Di dalam tabung pengadukan, buah diremas oleh pisau-pisau pengaduk yang berputar, sehingga daging buah dirombak menjadi lumat dan lepas dari bijinya, lama waktu perombakan adalah 20-30 menit. Tujuan dari perombakan daging buah adalah untuk memudahkan pengembalian dan pengepressan minyak dari masa adukan.

(16)

d. Pengadukan (Digester)

Buah yang membrondol dari Thresher dimasukkan ke dalam Digester yaitu tabung/ketel yang berdiri tegak dan mempunyai putaran yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk/perombak.

Di dalam tabung pengadukan, buah diremas oleh pisau-pisau pengaduk yang berputar, sehingga daging buah dirombak menjadi lumat dan lepas dari bijinya, lama waktu perombakan adalah 20-30 menit. Tujuan dari perombakan daging buah adalah untuk memudahkan pengembalian dan pengepressan minyak dari masa adukkan.

e. Stasiun Presan (Pressing Station)

Disini buah akan dilumatkan untuk melepaskan daging buah dari biji

melalui proses pemanasan. Digester berupa bejana yang dilengkapi pisau pengaduk, Buah yang lepas dari tandan pada proses terdahulu daging buahnya akam dilumatkan guna memecahkan jaringan sel minyaknya. Untuk pemanasannya dipakai uap panas, untuk mencapai temperatur tersebut diperlukan 30 menit. Umpan yang masuk dijaga agar seimbang dengan yang keluar. Massa minyak yang terbentuk bubur diperoleh dari tanki adukan kemudian dikempa atau dipress agar minyak terpisah dari ampasnya, alat yang dipakai adalah Srew Press yang menghasilkan tekanan oleh kerja 2 uliran yang berputar berlawanan arah. Tekanan sangat menentukan keberhasilan proses ini. Tekanan yang sesuai harus dapat menghasilkan atau memisahkan minyak yang tinggi dari ampas dan sedikit mungkin bijimpecah. Waktu pengempaan 6 – 10 menit dan suhu 85 – 90 C. Minyak kasar yang keluar ditampung pada bak tertentu melalui saringan getar untuk memisahkan serabut biji.

(17)

f. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)

Minyak dari pengadukan dan pengempaan dialirkan ke Crude Oil Tank melalui Sand Trap Tank yang berfungsi menangkap pasir yang terikut dengan minyak dan Vibrating Screen yang berfungsi memisahkan kotoran berupa sabut dan kotoran lainnya yang tidak dapat lolos dari saringan/ayakan.

Kemudian minyak dari Crude Oil Tank dipompakan ke stasiun klarifikasi yang terdiri dari

1. Continuous Settling Tank

Continuous Settling Tank adalah bejana pengendap. Minyak dalam tangki ini

masih bercampur dengan sludge ( Lumpur, air dan kotoran lainnya ). Pemisahan minyak dari sludge berdasarkan perbedaan berat jenis antar minyak dengan sludge melalui proses pengendapan. Agar pemisahan minyak dan sludge dapat berlangsung terus menerus dan sempurna, maka temperature di dalam tangkiperlu dijaga 950 C dengan mengalirkan uap melalui pipa pemanas (coil). Minyak dialirkan ke Pure Oil Tank Sludge dan dialirkan ke

Sludge Tank.

2. Pure Tank

Pure Tank adalah bejana penampang minyak sebelum diolah dengan

menggunakan Oil Purifier. Temperatur minyak tetap 900-950 C agar minyak tetap cair sehingga mudah diproses.

3. Oil Purifier

Oil Purifier adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak dari

kotoran dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah berdasarkan dengan berat jenis dengan cara memberikan gaya Centrifugal. Putaran alat ini

(18)

7500 permenit, kemudian minyak yang dihasilkan dipompakan ke Vacum

Drier untuk dikeringkan, sedangkan sludge dialirkan ke fat-fit.

4. Vacuum Drier

Vacuum Drier berfungsi mengeringkan minyak. Proses pengeringan adalah

dengan cara mengabutkan minyak di dalam vacum. Air akan menguap meninggalkan minyak kemudian minyak yang sudah bebas air ini dipompakan kedalam tangki timbun.

5. Sludge Tank

Sludge Tank adalah bejana penampung sludge sebelum diolah menggunakan sludge separator. Temperatur sludge tetap dijaga 900 – 950 C agar tetap

mencair, sehingga mudah diproses. 6. Sludge Separator.

Sludge Sparator adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak dari

kotoran kasar dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara memberikan gaya centrifugal. Minyak yang dihasilkan dipompakan ke Continuous Settling Tank sedangkan

sludgenya dialirkan ke fat –fit. Seluruhnya sludge dari pabrik dialirkan ke fat-fit untuk mengutip minyak yang masih ada, sisanya berupa limbah yang

dialirkan ke sistem penanganan limbah.

7. Stasiun Pengolahan Biji (Nut Cracking Station)

Ampas kempaan merupakan campuran serat dan biji dibawa dengan Cake Breaker Conveyer ke Depericarter. CBC. Dilapisi jaket pemanas uap selama perjalannya akan menghisap air sehingga sampai ke Depericarter kadar air sudah lebih rendah. Kipas penghisap serat dan sampah halus pada

(19)

Depericarter akan memisahkan biji. Serat dan sampah dikeluarkan melalui Fibre Cyclon dan seterusnya dipakai sebagai bahan bakar ketel uap. Biji dari Depericarter dikeluarkan melalui Polishing Drum yang memisahkan serat yang melekat pada biji. Biji yang telah dipolish selanjutnya diamgkut dengan Nut Elevator ke Silo Biji untuk dipanasi. Agar inti mudah terlepas dari cangkang maka biji dipanasi. Kadar air sebelumnya kesilo adalah 21 % dan setelah pemanasan 12 %.

Pada proses pemecahan biji dipakai Nut Grading Scren dan Crakcer. Biji

fraksi kecil yang lolos akan memasuki karakter khusus dan fraksi besar akan dibawa ke Krake Biji besar. Biji kecil membutuhkan lemparan yang lebih kuat sehingga memerlukan putaran 1000 – 11000 rpm. Atau lebih sedang biji besar cukup putaran 850 – 900 rpm. Inti dipisah dari cangkang dengan hindrisiklon yaitu tabung vertikal yang dapat berputar. Pecahan biji bersama air berputar apad tabung, inti yang berat jenisnya lebih kecil atau berkumpul ditengah sedang cangkang dibagian tepi. Pada proses ini kraksel sebelum dimasukkan pada bak air, dipompakan ketabung ketabung vertikal, Inti dari Hidrosiklon dikeringkan pada silo inti dengan pemanasan secara bertingkat dengan pemanas Heater mulai dari atas 40 – 50 C, ditengah 50 – 60 C dan dibawah 60 – 70 C. Sebelum inti kering dimasukkan ke goni perlu dibersihkan dari serat yang terbawa dengan Winnoring. 2. Pengolahan Inti Sawit

Proses pengolahan inti sawit terdiri dari beberapa tahap proses, yaitu : a. Pemisahan Sabuk dari Biji

Pengepresan masa adukan menghasilkan 2 bagian besar, yaitu minyak dan

(20)

(Nut). Bungkil yang sudah terurai ke Separating Columb, oleh fan diisap dan

masuk ke Conveyor bahan bakar ketel uap melalui Fibre Cyclone, sedangkan biji jatuh dan masuk ke Polishing Drum, proses pemisahan sabut disebut

Depericarper.

b. Pemisahan Inti dan Cangkang

Selama biji berada di dalam Nut Silo diberi panas untuk menurunkan kadar air biji dengan tujuan agar inti lepas dari cangkangnya. Setelah keluar biji dari

Nut Silo, dipecahkan melalui mesin pemecah biji (Nut Craker), misalnya Sludge Grading Nut Craker, Ripple Mill dan sejenisnya. Pecahan biji (Cracker Mixer) diteruskan ke pneumatic system menggunakan conveyor dan

elevator. Pneumatic sistem berfungsi untuk memisahkan inti (Kernel) dari

Craker Mixer. Alat pemisah inti ini ada juga yang menggunakan Hydrocyclone.

c. Pengeringan Inti Sawit

Inti sawit yang sudah terpisah, oleh conveyor dan elevator dibawa dan dimasukkan ke dalam Kernel Silo, cangkang dan kotoran lainnya diisap oleh fan dan masuk ke konveyor bahan bakar ketel uap melalui Shell Cyclone dan

Shell Transport Fan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler,

sedangkan janjangan yang dibuang dengan truck dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman Kelapa Sawit.

2.9. Mesin Dan Peralatan

Teknologi merupakan fasilitas fisik dan nonfisik dimana keduanya berguna dalam pekerjaan-pekerjaan praktis mulai dari yang sederhana sampai yang

(21)

kompleks. Teknologi didefinisikan sebagai pengetahuan yang tidak terlepas dari ruang lingkup, produk, proses, mesin, metode dan sistem yang digunakan dalam menciptakan barang dan jasa.

Mesin dan peralatan adalah suatu alat gerak (bergerak), dimana tenaga penggeraknya berupa aliran listrik maupun bukan dari listrik misal bahan bakar atau tenaga surya dan lain-lain. PTP. Nusantara IV PKS Kebun Dolok Ilir sekarang sudah menggunakan mesin dan peralatan yang berteknologi yang cangihdan efisien.

2.9.1. Mesin Produksi

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam menjalankan proses pengolahan

dari bahan baku sampai bahan setengah jadi yang berupa minyak, yaitu kelapa sawit dengan bahan bakunya. Beberapa jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi dimana prinsip kerja dari setiap masing-masing mesin berbeda dalam sistem kerja dan hasil dari mesin produksi yang digunakan. Adapun mesin dan peralatan yang digunakan PTP. Nusantara IV PKS Kebun Dolok Ilir dalam kegiatan produksi pengolahan Minyak Sawit Crude Palm Oil dan Inti Sawit Palm

Kernel. Mesin-mesin produksi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Sterilizer Station

Spesifikasi sterilizer 8 lori adalah : - Diameter = 2.700 mm

- Panjang = 28.500 mm - Kapasitas = 21 ton

(22)

- Temperatur uap = 115°C – 130oC - Dibuat oleh = Kesco

- Jumlah = 3 unit

- Fungsi = Sebagai ruangan untuk tempat perebusan buah.

2. Threshing Station

a. Hoisting Crane Merk = Takuma Kapasitas = 6,5 ton Jumlah = 2 unit

Fungsi = Untuk mengangkat buah di dalam lori ke thresser b. Automatic feeder

Panjang = 5860 mm Lebar = 3300 mm Kapasitas = 35 ton/jam Putaran = 24 rpm

Fungsi = Untuk menggerakkan dan mengatur kecepatan pada mesin polishing drum (bantingan).

3. Theresher ( Mesin penebah )

Diameter = 2057 mm Panjang = 5029 mm Putaran = 22 – 25 rpm Kapasitas = 35 ton/jam

(23)

2.10. Utilitas

Utilitas merupakan sarana pendukung yang harus dipenuhi dalam proses produksi, setiap perusahaan mempunyai peralatan baik itu yang langsung berhubungan dengan proses produksi maupun peralatan penunjang lainnya. Untuk menghasilkan produk setengah jadi ataupun produk jadi, untuk itu utilitas harus dijaga keberadannya untuk mengoptimalkan kerja.

1. Genset

Fungsi : Pembantu power listrik atau pembangkit listrik bagi mesin dan peralatan jika arus listrik PLN terputus.

2. Forklift

Fungsi : Memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume besar dan berat seperti buah kelapa sawit dan bahan lainnya yang baru tiba atau yang akan dipindahkan dari truk kegudang bahan baku.

2.11. Safety and Fire Protection

Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan kerja, cacat dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat mengakibatkan hambatan-hambatan yang sekaligus juga merupakan kerugian secara tidak langsung seperti kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat hal ini akan menyebabkan tingginya biaya produksi.

Masalah keselamatan harus benar-benar diperhatikan pada saat perancangan dan bukan baru dipikirkan kemudian setelah pabrik didirikan. Namun sekalipun pabrik sudah beroperasi, perencanaan tetap penting untuk mencapai standar

(24)

keselamatan kerja yang tinggi. Salah satu usaha untuk memperkecil biaya produksi adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang dilengkapi dengan alat pelindung yang aman guna memperkecil akibat yang ditimbulkan mesin tersebut jika terjadi kecelakaan. Terdapat beberapa prinsip dalam perencanaan keselamatan dan efisiensi produksi di PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir yaitu :

• Menciptakan keadaan yang aman untuk berjalan dilantai, tangga-tangga, tempat dan daerah kerja dan sebagainya.

• Memfasilitasi transportasi yang harus disertai perlengkapan keselamatannya. • Mengisolasi daerah-daerah yang berbahaya.

• Tersedianya alat-alat pemadam kebakaran yang memadai pada berbagai tempat yang rawan kebakaran.

Cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan menggunakan peralatan pelindung diri yang tergantung pada jenis pekerjaan dilapangan dan alat-alat pelindung diri yang meliputi :

• Pelindung telinga khusus digunakan khusus bagi pekerja yang mendapatkan kebisingan di sekitar mesin boiler dan sebagainya.

• Sepatu pengaman untuk melindungi pekerja dari kecelakaan yang disebabkan oleh benda berat yang menimpa kaki, benda tajam yang mungkin terinjak, di daerah sekitar proses produksi.

• Topi/helm khusus untuk melindungi kepala pekerja saat bekerja dari benda yang jatuh atau melayang dari atas di daerah sekitar proses produksi.

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Referensi

Dokumen terkait

Membahas Pengelolaan PNS yang mengalami gangguan

2013, menyatakan komunikasi terapeutik perawat 100% dengan kategori sangat baik, tingkat kepuasan klien akan komunikasi terapeutik perawat menggambarkan bahwa 41

Untuk kajian QSAR dalam penelitian ini digunakan analisis regresi multilinear dengan data log (1/IC 50 ) sebagai variabel tidak bebas, sedangkan data muatan bersih atom pada

Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa sitev. —

Sistem E-Commerce sebagai suatu bentuk kemajuan teknologi informasi telah membawa sejumlah perubahan, di antaranya menurunkan biaya interaksi antara pembeli dan penjual, interaksi

Nolan (2011) menjelaskan bahwa ada keterlibatan perempuan Sendang Biru dalam lingkungan kerja mulai dari perdagangan ikan sampai pengaturan usaha perahu milik mereka. Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel budaya kerja, fasilitas kerja, keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan unit

Dapat diinterpretasikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel tayangan fashion dari internet dengan hasil belajar desain busana karena r hitung