• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Metode Scoring System

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Metode Scoring System"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

0 2 5 1 -8 7 9 1

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Perguruan Tinggi Menggunakan Metode

Scoring System

Waisen, Hendra STMIK IBBI

e-mail: white_sen@yahoo.com, hendra.soewarno@gmail.com

Abstrak

Permasalahan yang dialami oleh calon mahasiswa adalah mereka sering mengalami kebingungan dalam memilih perguruan tinggi yang baik. Pemilihan perguruan tinggi yang baik dan tepat merupakan hal yang membingungkan karena melibatkan banyak faktor, seperti informasi mengenai akreditasi perguruan tinggi, lokasi kampus, biaya kuliah, beasiswa yang diberikan, dan faktor lainnya merupakan kriteria yang ikut menentukan keputusan pemilihan perguruan tinggi. Pemilihan Faktor pertimbangan yang banyak dalam pemilihan perguruan tinggi dapat menimbulkan kebingungan dan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti fasilitas yang tidak memadai sehingga mahasiswa tidak dapat menyelesaikan kuliah dengan baik dan pada akhirnya harus berhenti kuliah. Permasalahan pemilihan perguruan tinggi dapat diselesaikan dengan menggunakan ilmu Teknologi Informasi (TI), yaitu dengan membangun sebuah aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Metode sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan untuk penentuan kelayakan sebuah perguruan tinggi adalah metode Scoring System. Metode Scoring System, atau disebut juga sebagai skor skala, menggunakan suatu norma pembanding agar dapat diinterpretasikan secara kualitatif.

Kata Kunci : Teknologi Informasi, Sistem Pendukung Keputusan, Scoring System

1. Pendahuluan

Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM). Perusahaan membutuhkan SDM yang baik dalam membantu menjalankan aktivitas di dalam perusahaan. Tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam memilih karyawan. Peluang seorang karyawan untuk diterima bekerja dalam sebuah perusahaan akan lebih besar apabila karyawan telah menyelesaikan pendidikan kuliah.

Permasalahan yang dialami oleh calon mahasiswa adalah mereka sering mengalami kebingungan dalam memilih perguruan tinggi yang baik. Pemilihan perguruan tinggi yang baik dan tepat merupakan hal yang membingungkan karena melibatkan banyak faktor, seperti informasi mengenai akreditasi perguruan tinggi, lokasi kampus, biaya kuliah, beasiswa yang diberikan, dan faktor lainnya merupakan kriteria yang ikut menentukan keputusan pemilihan perguruan tinggi. Pemilihan Faktor pertimbangan yang banyak dalam pemilihan perguruan tinggi dapat menimbulkan kebingungan dan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti fasilitas yang tidak memadai sehingga mahasiswa tidak dapat menyelesaikan kuliah dengan baik dan pada akhirnya harus berhenti kuliah.

Permasalahan pemilihan perguruan tinggi dapat diselesaikan dengan menggunakan ilmu Teknologi Informasi (TI), yaitu dengan membangun sebuah aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Metode sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan untuk penentuan kelayakan sebuah perguruan tinggi adalah metode Scoring System. Metode Scoring System, atau disebut juga sebagai skor skala, menggunakan suatu norma pembanding agar dapat diinterpretasikan secara kualitatif. Pada dasarnya, interpretasi skor skala bersifat normatif, artinya makna skor diacukan pada posisi relatif skor dalam suatu kelompok yang telah dibatasi terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan statistik deskriptif dari distribusi data skor kelompok yang umumnya mencakup banyaknya subjek (n) dalam kelompok, mean skor skala (M), deviasi standar skor skala (s) dan varians (s2), skor minimum (X

min) dan maksimum

(Xmax) dan statistik-statistik lain yang dirasa perlu. Metode Scoring System dipilih karena metode sistem

pendukung keputusan ini dapat memberikan output, apakah suatu perguruan tinggi sangat layak, atau layak saja (biasa) atau tidak layak dipilih sebagai tempat menimba ilmu.

(2)

2. Metode Penelitian

Peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan metode Waterfall. Metode waterfall meliputi tahapan pengumpulan data, analisis, perancangan, pemrograman dan pengujian. Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

3.

Hasil dan Analisis

3.1. Analisis

Proses yang akan dianalisis dalam nenentukan kelayakan suatu perguruan tinggi adalah analisis kriteria dan pertanyaan, analisis perhitungan dengan metode Scoring System dan analisis pemodelan sistem.

(3)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan 3.1.1. Analisis Kriteria dan Pertanyaan

Kriteria yang digunakan dalam penilaian kelayakan suatu perguruan tinggi adalah akreditasi (K1), jumlah Dosen S2 dan S3 (K2), banyaknya program beasiswa (K3), fasilitas (K4), biaya kuliah (K5), lokasi (K6) dan perpustakaan (K7). Pertanyaan yang akan diajukan sebagai penilaian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pertanyaan Penilaian

Kriteria Kode Pertanyaan

Akreditasi (K1) P1 Apa akreditasi yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi?

Jumlah Dosen S2 dan S3

(K2) P2

Berapa jumlah dosen S2 dan S3 yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi?

Banyaknya Program

Beasiswa (K3) P3

Bagaimana jumlah program beasiswa yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi?

Fasilitas (K4) P4 Bagaimana fasilitas yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi?

Biaya Kuliah (K5) P5 Berapa biaya kuliah per tahun pada Perguruan Tinggi?

Lokasi (K6) P6 Bagaimana lokasi dari Perguruan Tinggi? Perpustakaan (K7) P7 Bagaimana isi dari perpustakaan pada Perguruan

Tinggi?

Tabel 1 berisi pertanyaan mengenai kampus terkait dengan kriteria akreditasi, jumlah Dosen S2 dan S3, banyaknya program beasiswa, fasilitas, biaya kuliah, lokasi dan perpustakaan. Pertanyaan yang terdapat pada tabel ini akan menjadi dasar perhitungan nilai bagi metode Scoring System untuk menentukan kelayakan pemilihan perguruan tinggi. Masing-masing pertanyaan akan mendapatkan nilai dimulai dari skor 1 hingga 5 sesuai dengan jawaban dari masing-masing kriteria seperti terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Skor Jawaban

Kriteria Jawaban Skor

Akreditasi (K1) Tidak Terakreditasi 1 Akreditasi C 3 Akreditasi B 4 Akreditasi A 5 Jumlah Dosen S2 dan S3 (K2)

Di bawah 1% dari jumlah mahasiswa 1

1% sampai 3% dari jumlah mahasiswa 2

3,1% sampai 6% dari jumlah mahasiswa 3

6,1% sampai 10% dari jumlah mahasiswa 4

Di atas 10% dari jumlah mahasiswa 5

Banyaknya Program Beasiswa (K3)

Tidak ada program beasiswa 1

1 program beasiswa 2

2 program beasiswa 3

3 program beasiswa 4

Di atas 3 program beasiswa 5

Fasilitas (K4)

Ruang kelas, laboratorium komputer dan area parkir tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa

1

Ruang kelas sesuai tetapi laboratorium komputer dan area parkir tidak sesuai

2

Ruang kelas dan area parkir sesuai, tetapi laboratorium komputer tidak sesuai

(4)

Ruang kelas dan laboratorium komputer sesuai, tetapi area parkir tidak sesuai

4

Ruang kelas, laboratorium komputer dan area parkir sesuai dengan jumlah mahasiswa

5

Biaya Kuliah (K5)

Di atas 10 juta / tahun 1

8,000,001 sampai 10,000,000 / tahun 2

7,000,001 sampai 8,000,000 / tahun 3

6,000,001 sampai 7,000,000 / tahun 4

Di bawah atau sama dengan 6 juta / tahun 5

Lokasi (K6)

di atas 10 KM dari lokasi tempat tinggal 1 5,1 KM sampai 10 KM dari lokasi tempat tinggal 2 1,1 KM sampai 5 KM dari lokasi tempat tinggal 3 501 m sampai 1 KM dari lokasi tempat tinggal 4 <= 500 meter dari lokasi tempat tinggal 5 Perpustakaan

(K7)

Di bawah 250 judul buku/disertasi/skripsi/tesis 1 Memiliki 250-500 judul buku/disertasi/skripsi/tesis 2

Kriteria Jawaban Skor

Memiliki 501-750 judul buku/disertasi/skripsi/tesis 3 Memiliki 751 - 1000 judul buku/disertasi/skripsi/tesis 4 Memiliki di atas 1000 judul buku/disertasi/skripsi/tesis 5

Tabel 2 berisi jawaban dan skor dari pertanyaan masing-masing kriteria dengan skor yang diberikan bernilai dari 1 sampai 5. Hasil penilaian skor akan dimasukkan ke perhitungan metode Scoring System.

3.1.2. Analisis Perhitungan Metode Scoring System

Metode Scoring System atau disebut juga dengan skor skala akan melakukan perhitungan terhadap skor dari pertanyaan untuk menentukan kelayakan suatu perguruan tinggi. Metode ini menghasilkan 3 kategori penilaian, yaitu sangat layak, layak (biasa) atau tidak layak.

Langkah-langkah penentuan kelayakan suatu perguruan tinggi adalah sebagai berikut: 1. Jumlah pertanyaan = 7

2. Menghitung nilai Xmin

Xmin = banyaknya pertanyaan * nilai minimum Xmin = 7 * 1

Xmin = 7

3. Menghitung nilai Xmax

Xmax = banyaknya pertanyaan * nilai maksimum Xmax = 7 * 5 = 35

4. Menghitung luas jarak sebaran Luas jarak sebaran = Xmax - Xmin Luas jarak sebaran = 35 - 7 Luas jarak sebaran = 28 5. Menghitung standar deviasi (σ)

σ = Luas jarak sebaran / 6 σ = 28 / 6 = 4.6667

6. Menghitung mean teoritis (µ)

µ = banyaknya pertanyaan * banyak kategori µ = 7 * 3

(5)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan 7. Menghitung Zmin Zmin = (Xmin - µ) / σ Zmin = (7 - 21) / 4.6667 Zmin = -3 8. Menghitung Zmax Zmax = (Xmax - µ ) / σ Zmax = (35 - 21) / 4.6667 Zmax = 3 9. Menghitung nilai p. 2 2 2 ) (

2

1

σ µ

σ

− −

Π

=

z

e

P

0013 . 0 ) 7182 . 2 ( ) 1416 . 3 .( 2 6667 . 4 1 2 2 ) 6667 . 4 .( 2 ) 21 3 ( min= = − − − P 9987 . 0 ) 7182 . 2 ( ) 1416 . 3 .( 2 6667 . 4 1 2 2 ) 6667 . 4 .( 2 ) 21 3 ( max= = − − P

10. Memilih p dengan nilai yang maksimal, yaitu: P = Pmax = 0.9987

11. Menentukan rentang skala ke dalam 3 kategori sebagai berikut: a. Kategori paling rendah atau tidak layak,

X < (µ - (p * σ))

X < (21 - (0.9987 * 4.6667)) X < 16

b. Kategori sedang atau layak, (µ - (p * σ)) ≤ X < (µ + (p * σ))

(21-(0.9987*4.6667)) ≤ X < (21-(0.9987*4.6667)) 16 < X < 26

c. Kategori paling tinggi atau sangat layak, (µ + (p * σ)) ≤ X

(21 - (0.9987 * 4.6667)) ≤ X 26 ≤ X

12. Nilai X = jumlah skor dari semua pertanyaan, dengan demikian penentuan skala ke dalam kategori adalah sebagai berikut:

a. Bila X < 16, maka perguruan tinggi termasuk ke dalam kategori tidak layak.

b. Bila 16 < X < 26, maka perguruan tinggi termasuk ke dalam kategori sedang atau layak. c. Bila X > 26, maka perguruan tinggi termasuk ke dalam kategori sangat layak.

Tabel 3 memperlihatkan contoh kasus berupa perguruan tinggi X dan penilaiannya. Tabel 3. Penilaian

Kode Pertanyaan Jawaban Skor

P1 Apa akreditasi yang dimiliki oleh

Perguruan Tinggi? Akreditasi B 4

P2 Berapa jumlah dosen S2 dan S3 yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi?

1% sampai 3% dari jumlah

mahasiswa 2

P3 Bagaimana jumlah program beasiswa

yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi? 2 program beasiswa 3

P4 Bagaimana fasilitas yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi?

Ruang kelas, laboratorium komputer dan area parkir sesuai dengan jumlah mahasiswa

5

P5 Berapa biaya kuliah per tahun pada Perguruan Tinggi?

7,000,001 sampai 8,000,000 /

tahun 3

P6 Bagaimana lokasi dari Perguruan Tinggi?

1,1 KM sampai 5 KM dari lokasi tempat tinggal 3 P7 Bagaimana isi dari perpustakaan pada

Perguruan Tinggi?

Memiliki 751 - 1000 judul buku/disertasi/skripsi/tesis 4

(6)

Total Skor (X) : 24

Tabel 3 memperlihatkan bahwa total nilai skor dari jawaban pertanyaan yang diajukan terkait dengan kriteria yang digunakan sama dengan 24. Nilai X = 24, oleh karena nilai X berada di antara range nilai 16 ≤ X < 26 (penentuan skala pada poin 12 di atas), maka perguruan tinggi X termasuk ke dalam kategori sedang atau layak.

3.1.3. Analisis Pemodelan Sistem

Alat yang digunakan untuk memodelkan sistem adalah Unified Modeling Language (UML). Use case merupakan salah satu diagram UML yang dapat digunakan untuk menganalisis dan memodelkan sistem seperti terlihat pada Gambar 2.

<< in clude >> < < inclu de > > << inc lude >> << include > > < < inc lu de > >

Gambar 2. Diagram Use Case dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan

Tinggi Menggunakan Metode Scoring System

Gambar 2 menunjukkan interaksi antara pengguna dan sistem di dalam diagram use case. Hubungan “include” antar use case dalam notasi use case, berarti use case X menggunakan use case Y sepenuhnya. User harus menjalankan use case “Login” terlebih dahulu untuk masuk ke sistem. Kemudian user dapat mengakses use case “Pertanyaan”, use case “Penilaian”, use case “Hasil”, use case “Pengaturan User” dan use case “About”. User dapat mengakses use case “Perguruan Tinggi”, use case “Proses Penilaian” dan use case “Hasil Penilaian” melalui use case “Penilaian”. User dapat mengakses use case “Laporan Penilaian” melalui use case “Hasil”.

Diagram UML lainnya yang dapat digunakan untuk memodelkan sistem dengan menampilkan aktivitas antara user dan sistem adalah activity diagram. Activity diagram dari sistem dapat dilihat pada Gambar 3.

(7)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan

USER

Melakukan Proses Perhitungan dengan Metode Scoring System

SISTEM

Input Data Pertanyaan dan Penilaian

Menampilkan form Utama aplikasi

Input pertanyaan Menyimpan data

ke database

Input nama prguruan tinggi dan

melakukan penilaian pada pertanyaan

Menghitung nilai Xmin dan Xmax

Menentukan dan menampilkan kategori kelayakan perguruan

tinggi

Menghitung luas jarak sebaran

Menghitung standar deviasi (σ)

Menghitung mean teoritis (µ) Menjalankan aplikasi dan

melakukan login

Menghitung nilai Zmin dan Zmax

Menghitung nilai P dan

range skala kategori

Gambar 3. Activity Diagram dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan

Tinggi Menggunakan Metode Scoring System

Gambar 3 menampilkan aktivitas antara user dan proses yang terjadi di dalam sistem pendukung keputusan pemilihan dan penentuan kelayakan perguruan tinggi dimulai dari user yang melakukan proses login hingga penentuan kategori kelayakan perguruan tinggi.

3.2. Perancangan Tampilan

Aplikasi memiliki beberapa tampilan form, antara lain form Login, form Utama, form Pertanyaan, form Perguruan Tinggi, form Penilaian, form Hasil Penilaian, form Hasil, laporan hasil penilaian, form User dan form About. Perancangan aplikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic .NET 2010. Perancangan tampilan dari setiap form dibahas pada masing-masing sub bab.

(8)

3.2.1. Form Login

Form Login berfungsi agar user dapat melakukan login ke sistem. Sistem memiliki 2 tipe user, yaitu administrator yang dapat mengakses semua form dan staf hanya dapat melihat hasil penilaian. Rancangan form dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Rancangan Form Login

Keterangan Gambar 4.

1 : textbox, untuk memasukkan username. 2 : textbox, untuk memasukkan password. 3 : button, untuk melakukan login ke sistem. 4 : button, untuk keluar dari sistem. 3.2.2. Form Utama

Form Utama merupakan tampilan utama dari perangkat lunak. Form ini memiliki toolbar untuk mengakses form lain yang terdapat di dalam aplikasi. Rancangan form Utama dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Rancangan Form Utama

Keterangan Gambar 5:

1 : button, untuk menampilkan form Pertanyaan.

2 : button, untuk melakukan penilaian dengan menampilkan form Perguruan Tinggi dan dilanjutkan dengan form Proses Penilaian.

3 : button, untuk menampilkan form Hasil. 4 : button, untuk menampilkan form User. 5 : button, untuk menampilkan form About. 6 : button, untuk menutup perangkat lunak.

3.2.3. Form Pertanyaan

Form Pertanyaan berfungsi untuk mengubah pertanyaan terkait dengan penilaian perguruan tinggi. Rancangan form dapat dilihat pada Gambar 6.

(9)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Gambar 6. Rancangan Form Pertanyaan

Keterangan Gambar 6:

1 : textbox, untuk memasukkan kode pertanyaan. 2 : textbox, untuk memasukkan isi pertanyaan. 3 : button, untuk menyimpan pertanyaan. 4 : button, untuk menutup form.

5 : listview, sebagai tabel untuk menampilkan pertanyaan yang telah tersimpan pada database.

4.2.4. Form Perguruan Tinggi

Form Perguruan Tinggi akan muncul pada saat user menekan tombol ”Penilaian” pada form Utama. Form berfungsi untuk memasukkan identitas perguruan tinggi sebelum melanjutkan proses penilaian. Rancangan form dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Rancangan Form Perguruan Tinggi

Keterangan Gambar 7

1 : textbox, untuk menampilkan nomor urut. 2 : textbox, untuk menampilkan tanggal penilaian. 3 : textbox, untuk memasukkan nama perguruan tinggi. 4 : textbox, untuk memasukkan alamat perguruan tinggi. 5 : textbox, untuk memasukkan nama contact person.

(10)

7 : button, untuk memulai proses penilaian.

8 : button, untuk memulai membatalkan proses dan kembali ke form Utama.

3.2.5. Form Proses Penilaian

Form Proses Penilaian berfungsi untuk memasukkan penilaian terhadap perguruan tinggi dengan memilih jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul pada form. Jawaban dari setiap pertanyaan kemudian diubah menjadi nilai atau skor 1 sampai 5. Rancangan form dapat dilihat pada Gambar 8.

Penilaian

Bagaimana jumlah program beasiswa yang

dimiliki oleh Perguruan Tinggi?

PERTANYAAN SEBELUMNYA

PROSES PENILAIAN

Pertanyaan-1

Pilih salah satu jawaban berikut :

OK BATAL 1 3 4 5 6 2

Gambar 8. Rancangan Form Proses Penilaian

Keterangan Gambar 8

1 : label, untuk menampilkan nomor urut pertanyaan. 2 : label, untuk menampilkan pertanyaan.

3 : combobox, untuk memilih jawaban dari pertanyaan.

4 : button, untuk memilih jawaban dan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya atau menampilkan form Hasil Penilaian apabila pertanyaan yang dijawab adalah pertanyaan terakhir.

5 : button, untuk melihat pertanyaan sebelumnya.

6 : button, untuk membatalkan proses dan kembali ke form Utama.

3.2.6. Form Hasil Penilaian

Form Hasil Penilaian berfungsi untuk menampilkan hasil penilaian dan penentuan kategori kelayakan perguruan tinggi dengan menggunakan metode scoring system. Form ini muncul setelah semua pertanyaan dijawab dan diberi nilai pada form Proses Penilaian. Rancangan form dapat dilihat pada Gambar 9.

(11)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Penilaian

Perguruan Tinggi A memiliki skor 28 dan

termasuk pada kategori

Sangat Layak

HASIL PENILAIAN

Hasil : Perhitungan : TUTUP 1 2 3

Gambar 9. Rancangan Form Hasil Penilaian

Keterangan Gambar 9

1 : label, untuk menampilkan hasil penilaian. 2 : textbox, untuk menampilkan hasil perhitungan.

3 : button, untuk menutup form Hasil Penilaian Perguruan Tinggi dan kembali ke form Utama.

3.2.7. Form Hasil

Form Hasil berfungsi untuk menampilkan semua hasil penilaian yang pernah dilakukan sebelumnya. Rancangan form dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Rancangan Form Hasil

Keterangan Gambar 10

1 : listview, sebagai tabel untuk menampilkan data perguruan tinggi, nilai dan kategori penilaian. 2 : button, untuk menampilkan laporan hasil penilaian.

(12)

3.2.8. Laporan Hasil Penilaian

Laporan Hasil menampilkan hasil penilaian terhadap perguruan tinggi yang sudah pernah dilakukan. Rancangan laporan dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Laporan Hasil Penilaian

Gambar 4.10 menampilkan laporan hasil penilaian yang berisi nomor urut, tanggal penilaian, nama perguruan tinggi disertai dengan alamat, contact person, nomor HP, jumlah skor dan kategori penilaian.

3.2.9. Form User

Form User berfungsi untuk memasukkan user yang memiliki hak untuk login ke sistem. Rancangan form dapat dilihat pada Gambar 12.

Baru Simpan Hapus Keluar

x

User

USER

Username Password Username Password Tipe User Tipe

1

2

3

4

5

6

7

8

Gambar 12. Rancangan Form User

Keterangan Gambar 12

1 : textbox, untuk memasukkan username. 2 : textbox, untuk memasukkan password. 3 : combobox, untuk memilih tipe user.

4 : button, untuk input data baru dengan mengosongkan semua textbox. 5 : button, untuk menyimpan data.

6 : button, untuk menghapus data.

7 : button, untuk menutup form dan kembali ke form Utama.

(13)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan

3.2.10. Form About

Form About berfungsi untuk menampilkan identitas dari penyusun skripsi. Rancangan form dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Rancangan Form About

Keterangan Gambar 13

1 : picturebox, untuk menampilkan logo aplikasi. 2 : label, untuk menampilkan nama aplikasi.

3 : label, untuk menampilkan informasi singkat mengenai aplikasi. 4 : label, untuk menampilkan identitas mahasiswa.

5 : button, untuk menutup form. 3.3. Database

Database digunakan untuk menyimpan data yang akan digunakan oleh sistem, seperti data login, pertanyaan, hingga hasil penilaian. Rancangan tabel Userlist dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Tabel UserList

No Field Name Type Size Keterangan Field

1 UserName Text 20 Nama user

(primary key) 2 UserPassword Text 20 Password dari user

3 TipeUser Text 50 Tipe dari user (administrator atau staf.

Tabel 4 menampilkan struktur tabel dari userlist yang berisi field UserName, UserPassword dan tipe user. Tabel UserList berfungsi untuk menyimpan data user yang akan login ke sistem. Rancangan tabel Pertanyaan dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 menampilkan struktur tabel pertanyaan yang berisi field kode dan field isi pertanyaan. Tabel Pertanyaan berfungsi untuk menyimpan data pertanyaan yang akan diajukan.

Tabel 5. Tabel Pertanyaan No Field Name Type Size Keterangan Field

1 Kode Text 5 Kode atau urutan pertanyaan (primary key)

2 Pertanyaan Text 100 Pertanyaan

Rancangan tabel Penilaian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 menampilkan struktur tabel penilaian yang berisi field urutan, tanggal, nama perguruan tinggi, alamat, contact person

(14)

dan field nomor pertanyaan. Tabel Penilaian berfungsi untuk menyimpan data penilaian terhadap perguruan tinggi.

Tabel 6. Tabel Penilaian No Field Name Type Size Keterangan Field

1 Urutan Text 5 Urutan penilaian

(primary key)

2 Tanggal DateTime Short

Date Tanggal Penilaian

3 Nama Text 30 Nama perguruan tinggi

4 Alamat Text 100 Alamat perguruan tinggi

5 ContactPerson Text 50 Nama kontak

6 NoTelp Text 50 No Telp / HP

Rancangan tabel detail dari Penilaian dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 menampilkan struktur tabel yang berisi field urutan, kode pertanyaan dan nilai jawaban. Tabel PenilaianD berfungsi untuk menyimpan nilai skor jawaban dari masing-masing pertanyaan.

Tabel 7. Tabel PenilaianD

No Field Name Type Size Keterangan Field

1 Urutan Text 5 Urutan penilaian

(foreign key)

2 Kode Text 5 Kode Pertanyaan

3 Nilai Number Byte Nilai / skor pertanyaan

Rancangan tabel Hasil dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 menampilkan struktur tabel Hasil yang berisi field urutan, total nilai dan kategori hasil penilaian. Tabel Hasil berfungsi untuk menyimpan hasil penilaian perguruan tinggi.

Tabel 8. Tabel Hasil

No Field Name Type Size Keterangan Field

1 Urutan Text 5 Urutan penilaian (foreign key)

2 TotalNilai Number Integer Total Nilai

3 Kategori Text 30 Kategori Penilaian

Rancangan tabel Kriteria dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 menampilkan struktur tabel kriteria yang berisi field kriteria dan nilai kriteria. Tabel Kriteria berfungsi untuk menyimpan kriteria perguruan tinggi.

Tabel 9. Tabel Kriteria K1 hingga K7

No Field Name Type Size Keterangan Field

1 Kriteria Text 50 Isi kriteria (primary key)

2 Nilai Number Integer Nilai kriteria

Hubungan antar tabel di dalam database dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 memperlihatkan hubungan antar tabel. Hubungan satu ke banyak (one-to-many) terdapat antara tabel Pertanyaan dan tabel PenilaianD, dan antara tabel Penilaian dan PenilaianD. Hubungan one-to-many artinya hanya boleh terdapat satu record kode pertanyaan pada Pertanyaan tetapi boleh terdapat banyak

(15)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan kode pertanyaan yang sama pada tabel PenilaianD. Hubungan satu ke satu (one-to-one) terdapat di antara tabel Penilaian dan Hasil.

Gambar 14. Relasi Antara Tabel di dalam Database

3.4. Implementasi

Hasil implementasi dari aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan perguruan tinggi menggunakan metode Scoring System:

1. User harus login ke sistem untuk dapat menggunakan aplikasi. Form Login akan tampil saat aplikasi dijalankan, seperti pada Gambar 15.

Gambar 15. Form Login

Gambar 15 menampilkan form Login yang berisi textbox untuk memasukkan username dan

password. Sistem mempunyai 2 tipe user, yaitu administrator yang dapat mengakses semua

form sedangkan staf hanya dapat melihat hasil penilaian. Tipe user ditentukan berdasarkan

username yang digunakan untuk login ke sistem dan akan menentukan hak akses user.

2. Masukkan username dan password yang benar pada form Login, dan form Utama akan tampil seperti terlihat pada Gambar 16.

(16)

Gambar 16. Form Utama

Gambar 16 menampilkan form Utama yang berisi judul aplikasi dan toolbar di bagian atas

form untuk mengakses form lainnnya.

3. Form Utama mempunyai toolbar di bagian atas yang berisi tombol-tombol dan digunakan untuk mengakses form lainnya. Tekan tombol ”Pertanyaan” untuk menampilkan form Pertanyaan, seperti terlihat pada Gambar 17.

Gambar 17. Form Pertanyaan

Gambar 17 menampilkan form Pertanyaan yang berisi pertanyaan yang terdapat di dalam sistem.

4. Tekan tombol ”Penilaian” pada form Utama untuk melakukan penilaian pada perguruan tinggi. Form Perguruan Tinggi akan muncul seperti terlihat pada Gambar 18.

(17)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan

Gambar 18. Form Perguruan Tinggi

Gambar 18 menampilkan form Perguruan Tinggi agar user dapat memasukkan identitas perguruan tinggi,

5. User dapat menekan tombol ”Mulai Penilaian” setelah memasukkan identitas perguruan tinggi, untuk memulai penilaian terhadap perguruan tinggi dengan menampilkan form Proses Penilaian, seperti terlihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Form Proses Penilaian

Jawab semua pertanyaan pada form Proses Penilaian (Gambar 19) dengan memberikan skor pada setiap pertanyaan. Tekan tombol ’OK’ untuk lanjut ke pertanyaan berikutnya, atau tekan tombol ”Sebelumnya” untuk kembali ke pertanyaan sebelumnya. Tekan tombol ”Batal” untuk membatalkan proses penilaian.

6. Tentukan jawaban untuk setiap pertanyaan dan tekan tombol ’OK” untuk memberikan jawaban dan skor kepada pertanyaan dan berlanjut pada pertanyaan berikutnya. Setelah user

(18)

menjawab semua pertanyaan di dalam sistem, aplikasi akan menghitung nilai kelayakan perguruan tinggi berdasarkan pada skor setiap pertanyaan yang diberikan oleh user dengan menggunakan metode Scoring System. Tampilan form Hasil Penilaian dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20 menampilkan hasil penilaian perguruan tinggi, apakah termasuk kategori tidak layak, sedang atau sangat layak.

Gambar 20. Form Hasil Penilaian

Langkah-langkah perhitungan yang dihasilkan oleh sistem pada Gambar 20 adalah sebagai berikut:

Pertanyaan : ---

1. Apa akreditasi yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi? Skor = 4 (Akreditasi B)

2. Berapa jumlah dosen S2 dan S3 yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi? Skor = 3 (3,1% sampai 6% dari jumlah mahasiswa)

3. Bagaimana jumlah program beasiswa yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi? Skor = 3 (2 program beasiswa)

4. Bagaimana fasilitas yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi? Skor = 5 (Ruang kelas, laboratorium komputer dan area parkir sesuai dengan jumlah mahasiswa)

5. Berapa biaya kuliah per tahun pada Perguruan Tinggi? Skor = 2 (8,000,001 sampai 10,000,000 / tahun)

6. Bagaimana lokasi dari Perguruan Tinggi? Skor = 3 (1,1 KM sampai 5 KM dari lokasi tempat tinggal)

(19)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan 7. Bagaimana isi dari perpustakaan pada Perguruan Tinggi? Skor = 5 (Memiliki di atas 1000 judul buku/disertasi/skripsi/tesis)

Perhitungan Scoring System : --- 1. Jumlah Pertanyaan = 7 2. Menghitung nilai Xmin

Xmin = Jumlah Pertanyaan * Nilai Minimum Xmin = 7 * 1

Xmin = 7

3. Menghitung nilai Xmax

Xmax = Jumlah Pertanyaan * Nilai Maksimum Xmax = 7 * 5

Xmax = 35

4. Menghitung luas jarak sebaran Luas jarak sebaran = Xmax - Xmin Luas jarak sebaran = 35 - 7 Luas jarak sebaran = 28 5. Menghitung standar deviasi (σ) σ = Luas jarak sebaran / 6 σ = 28 / 6

σ = 4.6667

6. Menghitung mean teoritis (µ)

µ = Banyak Pertanyaan * Banyak Kategori µ = 7 * 3 µ = 21 7. Menghitung Zmin Zmin = (Xmin - µ) / σ Zmin = (7 - 21) / 21 Zmin = -3 8. Menghitung Zmax Zmax = (Xmax - µ) / σ Zmax = (35 - 21) / 21 Zmax = 3

9. Menghitung nilai Pmin dan Pmax Pmin = 0.0013

Pmax = 0.9987

10. Memilih p dengan nilai yang maksimal, yaitu: P = Pmax = 0.9987

11. Menentukan rentang skala ke dalam 3 kategori berikut: a. Kategori paling rendah atau tidak layak,

X < (µ - (p * σ))

(20)

X < 16

b. Kategori sedang atau layak, (µ - (p * σ)) ≤ X < (µ + (p * σ))

(21-(0.9987*4.6667)) ≤ X < (21-(0.9987*4.6667)) 16 ≤ X < 26

c. Kategori paling tinggi atau sangat layak, (µ + (p * σ)) ≤ X

(21 - (0.9987 * 4.6667)) ≤ X 26 ≤ X

12. Menentukan kategori nilai X (X = 25) sebagai berikut: 16 ≤ X < 26

16 ≤ 25 < 26

Dengan demikian maka Perguruan Tinggi A memiliki skor 25 dan termasuk pada kategori Sedang atau Layak.

7. Tekan tombol ”Penilaian” pada form Utama untuk melihat semua hasil penilaian yang sudah pernah dilakukan. Form Hasil akan tampil seperti terlihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Form Hasil

Gambar 21 menampilkan form Hasil berisi tabel yang menampilkan nomor urut, tanggal, nama perguruan tinggi, alamat, contact person, nomor telepon, nilai skor dan hasil kategori penilaian.

8. Tekan tombol ”Cetak” pada form Hasil untuk melihat laporan hasil penilaian, seperti terlihat pada Gambar 22.

(21)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan

Gambar 22. Tampilan Laporan Hasil Penilaian

Gambar 22 menampilkan laporan hasil penilaian yang berisi nomor urut, tanggal, nama perguruan tinggi, alamat, contact person, nomor telepon, nilai skor dan kategori hasil penilaian.

9. Tekan tombol ”Pengaturan User” pada form Utama untuk melakukan pengaturan terhadap

user yang dapat login ke sistem. Tampilan form User dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 23. Form User

Gambar 23 menampilkan form User yang berfungsi untuk memasukkan username,

password dan tipe user.

10. Tekan tombol ”About” pada form Utama untuk menampilkan form About, seperti terlihat pada Gambar 24. Form About pada Gambar 24 berisi informasi mengenai mahasiswa dan informasi singkat mengenai aplikasi.

Gambar 24. Form About 3.5. Kelebihan dan Kelemahan Sistem

(22)

Sistem dapat digunakan untuk membantu penentuan kelayakan suatu perguruan tinggi. Kelebihan dari aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan perguruan tinggi menggunakan metode scoring system adalah:

1. Sistem memungkinkan user untuk mengubah pertanyaan yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu perguruan tinggi.

2. Aplikasi dapat menampilkan langkah-langkah perhitungan metode Scoring System dalam penentuan kelayakan perguruan tinggi.

3. Pengguna dapat menampilkan dan mencetak laporan hasil penilaian perguruan tinggi. Beberapa kelemahan yang terdapat di dalam aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi tidak dapat dijalankan secara online pada platform web. 2. Aplikasi hanya dapat memberikan output sebanyak 3 kategori.

3. Aplikasi hanya dapat melakukan penilaian pada satu perguruan tinggi dan tidak dapat melakukan penilaian pada beberapa perguruan tinggi sekaligus.

4. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan perguruan tinggi dengan menggunakan metode Scoring System, beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi dapat digunakan untuk membantu pemilihan kelayakan sebuah perguruan tinggi dengan cara melakukan analisis terhadap nilai skor kriteria yang diperoleh oleh suatu perguruan tinggi berdasarkan metode Scoring System.

2. Aplikasi dapat menampilkan semua hasil penilaian yang pernah dilakukan oleh pengguna terhadap suatu perguruan tinggi melalui form Hasil.

3. Aplikasi dapat menampilkan dan mencetak laporan hasil penilaian perguruan tinggi melalui printer.

Daftar Pustaka

[1] Abdullah, D dan Erliana, C.I. (2011). Bisnis Rental Mobil Melalui Internet (E-Commerce) Menggunakan Algoritma Sha-1 (Sequre Hash Algorithm-1). Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi 4(2).

[2] Abdullah, D. (2015). Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Sisfotenika 5(2).

[3] Abdullah, D. (2015). Perancangan Sistem Informasi Pendataan Siswa SMP Islam Swasta Darul Yatama Berbasis Web. Indonesian Journal on Networking and Security 4(1).

[4] Abdullah, D dan Erliana, C.I. (2016). Sistem Informasi Pendataan Kendaraan Hilang Berbasis Web Pada Polres Binjai. Prosiding SNIKOM 2016: pp. 39-46.

[5] Abdullah, Dahlan. (2016). Pemrosesan Paralel (Parallel Processing). Lhokseumawe: UNIMAL Press

[6] Abdullah, Dahlan. (2017). Merancang Aplikasi Perpustakaan Menggunakan SDLC. Lhokseumawe: Sefa Bumi Persada

[7] Abdullah, Dahlan, C.I. Erliana, Fadlisyah. (2017). Pengantar Robot Visi. Lhokseumawe: Sefa Bumi Persada

[8] Baridwan, Z. 2008, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Cetakan Kelima, Edisi Kelima, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

[9] Hartono, J., 2010, Analisa & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.

[10] Hartono H. (2017). Model Optimisasi Hybrid Ensembles dalam Menyelesaikan Permasalahan Class Imbalance. TECHSI-Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No. 2

[11] Hartono, H., Jimmy, J. (2017). Perancangan Aplikasi Mobile Repository Skripsi (Skripsi Alumni Mahasiswa) STMIK IBBI Berbasis Andorid. Jurnal Ilmiah Core IT: Community Research Information Technology Vol. 5 No. 2

[12] Hartono, H., Simanihuruk, T. (2017). Optimization Model of Fuzzy Rule Based Expert System Using Max-Min Composition and Schema Mapping Translation. INSIST Vol. 2 No. 1

(23)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan [13] Hartono, H., Simanihuruk, T. (2015). Implementation of Fuzzy Rule Based Expert System in

Determing The Major Selection for The Student of Raksana Senior High School. International Journal of Computing and Technology Vol. 2 No. 11, pp. 442-447

[14] Hartama, D. dan H. Hartono. (2016). Analisis Kinerja Dosen STMIK IBBI dengan Menggunakan Metode Rough Set. Semnasteknomedia Online 4(1).

[15] Hidayat, Harri, H. Hartono, S. Sukiman. (2017). Pengembangan Learning Management System (LMS) untuk Bahasa Pemrograman PHP. Jurnal Ilmiah CORE IT 5(1): 20-29.

[16] Kendall, K.E., dan J.E. Kendall, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem, Alih Bahasa oleh Thamir Abdul Hafedh AI - Hamdany, Jilid Ke-1, Edisi Ke-5, PT. Prenhallindo, Jakarta.

[17] Kotler, P., 2011, Manajemen Pemasaran Jasa, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Penerbit Salembat Empat, Jakarta.

[18] McLeod, Jr. R., 2010, Sistem Informasi Manajemen, Jilid 1, Edisi 7, Prenhallindo, Jakarta. [19] Ongko, E. (2015). Analisis Performance Atas Metode Arithmetic Crossover dalam Algoritma

Genetika. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi 4 (2), pp. 76-87

[20] Ongko, E. (2013). Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Mata. Jurnal TIMES 2 (2), pp. 10-17

[21] Santoso H., Aplikasi Web sebagai Pelengkap Sistem Komputerisasi, PT. Elex Media Komputindo, 2010.

[22] Sidik, B. dan H.I. Pohan, Pemrograman Web dengan HTML, Penerbit Informatika, 2009. [23] Installing a new Web Server, http://www.webmasterstop.com/86.html, tanggal akses 25 Januari

2014.

[24] Instalasi MySQL, http://www.mysql.com/, tanggal akses 25 Januari 2014.

[25] Instalasi PHP, http://www.php.net/download-docs.php, tanggal akses 25 Januari 2014. [26] Instalasi Web Server, http://www.apache.org/, tanggal akses 25 Januari 2014.

[27] MySQL Documentation, http://www.phpmyadmin.net/, tanggal akses 25 Januari 2014. [28] PHP Tutorial, http://www.w3schools.com/php/default.asp, tanggal akses 25 Januari 2014. [29] The PHPmyadmin, http://dev.mysql.com/doc/, tanggal akses 25 Januari 2014.

[30] www.malohong.com, tanggal akses 25 Januari 2014.

[31] http://www.pempropsu.go.id/unitkerja/kantorpd/, tanggal akses 25 Januari 2014. [32] http://ardiansyah5.tripod.com/ bab2.htm, tanggal akses 25 Januari 2014.

Gambar

Gambar 1. Tahapan Penelitian
Tabel 1. Pertanyaan Penilaian
Tabel  2  berisi  jawaban  dan  skor  dari  pertanyaan  masing-masing  kriteria  dengan  skor  yang  diberikan bernilai dari 1 sampai 5
Gambar 2. Diagram Use Case dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan  Tinggi Menggunakan Metode Scoring System
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber pembiayaan yang harus dipilih oleh pelanggan dalam menentukan sumber pembiayaan yang memiliki

Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan perlindungannya dan syukur pula atas bantuan dari beberapa pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan

Dari hasil penelitian Kepada Distribusi Kerang Bakau obengalensis di Perairan Mua Kecamatan Sutera Kabupaten Pe Sumatera Barat dapat disimpul kepadatan populasi kerang

Dapat disimpulkan hasil analisis pendapatan usahatani dengan faktor-faktor yang memengaruhi produksi cabai merah di Desa Hula’an Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik sebagai berikut:

Araz Mandiri Jaya Jember dalam menentukan perolehan, harga perolehan, dan pengeluaran selama penggunaan aset tetap, serta penetapan penyusutan dan penyajian aset

Sebelum adanya PERMA Nomor 3 Tahun 2017 tentang pedoman mengadili perempuan berhadapan dengan hukum, dalam memutus perkara cerai talak tidak ada ketentuan

• Compare to female respondents, male respondents were more frequently conduct speed violations, high speed violations, stunts, stopping errors/ violations and motorcycle carrying

Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Project Based Learning terhadap