• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Tentang Diare

2.1.1. Definis Diare

Diare adalah Buang Air besar ( BAB ) kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar bentuk lembek, cair, lebih dari 4 kali sehari dengan atau tidak tanpa lendir darah, Diare sebagai berak cair tiga kali atau lebih dalam sehari semalam (24 jam) (Ayu Putri Ariani,2016).

2.1.2. Etiologi Diare

Penyebab diare adalah melalui beberapa faktor yaitu yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman dan menetap dalam sistem pencernaan Makan-makanan yang basi, telah tercemar dengan kuman mengunakan air minum yang tercemar dan yang belum masak matang. 1. Infeksi Bakteri

a. Bakteri ( Shigella, Champylobakteri) b. Virus (Rotavirus, Enterovirus, Adenovirus) c. Parasit ( Amuba, ( Cacing, Jamur )

2. Keracunan: a. Bahan kimia

b. Toksin bakteri ( Salmonella, Staphylococcus, Botulisme) 3. Alergi:

(2)

b. Alergi obat c. Sebab-sebab lain

2.1.3. Patofisiologi Diare

Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan faktor di antaranya pertama faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme ( kuman ) yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus meneyebabkan sistem transpor aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat. Kedua faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare. Ketiga faktor makanan, ini terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik. Sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan untuk menyerap makanan yang kemudian menyebabkan diare. Keempat, faktor psikologis dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat menyebabkan diare.

Faktor yang meningkatkan anak diare antara lain:

1 Karena kekurangan gizi dan terutama gizi buruknya risiko dan kematian meningkat diare pada anak umur 6-12 tahun.

2 Tampak sering terjadi komplikasi diare dalam 4 minggu terakhir berat terjadi karena kuman yang tidak patogen.

(3)

3 Secara proposional diare lebih banyak terjadi pada golongan anak umur 6-12 tahun. (55%) 4 Faktor lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ):

a. Diare adalah ketidakseimbangan antara absorpsi air dan sekresi air atau elektrolit. Pada keadaan normal, absorpsi air dan elektrolit lebih besar di bandingkan ekskresi.

b. Tujuh mekanisme yang menyebabkan ketidakseimbangan dan elektrolit, adalah :

1) Perubahan transfor aktif yang berakibat pada pengurangan absorpsi sodium (Na) dan peningkatan sekresi klorida

2) Perubahan motilitassaluran pencernaan.

3) Peningkatan osmolaritas luminal saluran pencernaan. 4) Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan.

5) Diare sekretori dapat terjadi jika dalam saluran pencernaan terdapat zat-zat sejenis vasoaktif peptide intestinal atau toksin bakteri yang meningkatkan sekresi atau menghambat absorbs air atau elektrolit dalam jumlah yang besar.

6) Adanya gangguan absorpsi suatu zat dalam intestinal yang menyebabkan diare osmotic. 7) Inflamasi di usus halus yang menyebabkan diare eksudatif dan terjadi sekresi mucus,

protein atau darah dalam usus halus.

5. Adanya infeksi baik non invesif atau invasive. Pada non invasive (enterotoksigenik) toksin yang diproduksi akan terikat pada mukosa usus halus, namun tidak termasuk mukosa. Pada diare invasive, diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulcerasi dan menyebabkan sekretorik eksudatif. Penyebab diare lainnya, seperti parasit menyebabkan keruakan berupa ulkus yag besar ( hystolitica), kerusakan vili yang penting untuk penyerapan air, elektrolit da zat makanan (G. lambria).

6. Obat antimikroba dapat merubah flora normal dalam saluran pencernaan, sedangkan obat lain seperti laksatif dapat meningkatkan motilitas saluran pencernaan( Hidayat, tahun 2012 ).

(4)

2.1.4. Klasifikasi Diare

Berdasarkan dengan waktu serangan Diare di bagi menjadi dua yaitu :

1 Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada anak yang sebelumnya sehat. 2 Diare kronis adalah ( dua minggu ) Diare yang berkelanjutan sampai 2 minggu atau lebih

dengan kehilangan berat badan atau badan tidak tanpa selama masa diare tersebut.Diare kronis dapat terbagi:

a Diare persisten ( diare berkelanjutan ) : diare yang disebabkan oleh infeksi

b Proctracted diare : diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu Dengan buang air cair dan frekuensi 4x atau lebih per hari.

c Diare intrakbel : diare yang timbul berulang kali dalam waktu yang singkat (misalnya 1-3 bulan ).

d Prolonged diare : diare yang berlangsung lebih dari 7 hari.

e Diare dengan penyakit penyertaAnak yang menderita diare ( diare akut atau diare persisten) mungkin jugadisertai dengan penyakit lain. Penyakit yang sering terjadi bersamaan dengan diare dan berlangsung lebih dai 3 minngu tetapi tidak disertai dengan gangguan pertumbuhan dan tidak ada tanda tanda infeksi maupun malabsorpsi Depkes RI ( Suratmaja, 2010 ).

Gejala Klinis Diare

Gejala diare umum adalah buang air besar lembek, cair dan yang frekuensi lebih sering dari biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari yaitu,ada beberapa tanda dan gejala.

(5)

2 Tinja encer

3 Muntah napsu makan menurun dan badan lemah

4 Gangguan gizi akibat ( asupan ) makanan yang kurang masak matang 5 Hipoglikemia ( penurunan kadar gula darah )

6 Dehidrasi ( kekurangan cairan )

2.1.6. Pengobatan Diare

Pengobatan diare , ada 3 cara pengobatan

1. Mengobati dehidrasi, bila terjadi dehidrasi ( terutama pada anak penderita harus segera di bawa ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat yaitu, dengan oralit, bila terjadi dehidrasi berat harus segera diberikan cairan intravena dengan RL sebelum dianjukan terapi oral.

2. Memberi makanan, pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan, dan berikan cairan oralit dan makanan sesuai yang dianjurkan.

3. Mengobati masalah lain

Bila ditemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain berikan pengobatan sesuai dengan indikasi dengan mengutamakan dehidrasi pengobatan medis dilakukan setelah diketahui dengan tepat penyebab munculnya diare jika penyebabnya infeksi, pengobatan hanya ditunjukan untuk menghilangkan infeksi tersebut, dalam pengobatan infeksi harus dilakukan pemeriksaan laboratorium agar diketahui pasti antibiotik yang digunakan, disamping itu jenis antibiotik harus disesuaikan dengan umur penderita, pengobatan medis hanya dapat dilakukan oleh dokter. ( Mufidah, 2012 ).

(6)

Pencegahan Diare

Pencegah diare dapat dengan ada beberapa cara yaitu : 1. Minum air yang sudah dimasak

2. Makan - makanan yang dimasak

3. Mencuci buah-buahan dan sayuran yang akan dimakan dalam keadaansegar dengan seksama 4. Melindungi makanan dari lalat, tikus, kecoa

5. Mencuci tangan dengan sabun setiap kali selesai buang air besar Mencuci tangan sebelum makan

6. Menghindari makanan di warung atau restoran yang kurang bersih 7. Makan -makanan yang bergizi

8. Membiasakan mencuci alat-alat makan dan minum dengan sabun 9. Kebersihan lingkungan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) dalam Rumah Tangga

Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakananggota keluarga agar,sadar dan mampu melakukan pencegahan penyakit, meningkat dan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Beberapa indicator sebagai ukuran untuk menilai perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) di rumah tangga;

1 Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan 2 Memberi bayi ASI ekslusif 0-6 bulan 3 Menimbang balita setiap bulan

(7)

4 Mengunakan air bersih

5 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6 Mengunakan jamban sehat

7 Pemberantasan jentik di rumah sekali seminggu 8 Makan buah dan sayur setiap hari

9 Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10 Tidak merokok di dalam rumah

Menurut ( Atika Proverawati, dan Eni Rahmawati 2012 ).

2.2.1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan

Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan ( bidan, dokter,dan tenaga para medis lainnya ) Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinanan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

2.2.2. Memberi Bayi ASI Eksklusif

Bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain.

ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu

(8)

pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.

2.2.3. Menimbang Bayi dan Balita

Penimbang bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita. Setelah bayi dan balita ditimbang catat hasil penimbangan di Buku KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ) atau Kartu Menuju Sehat ( KMS ) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak naik

( lihat berkembangannya ).

2.2.4. Menggunakan Air Bersih

Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita terkena penyakit atau terhindari dari sakit.

Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain

( dapat dilihat dirasa, dicium, dan diraba ) Air tidak berwarna harus bening atau jernih. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotor lainnya, air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau dan tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang, terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.

(9)

2.2.5. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.

Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang binatang, berkebun, dll). Setelah buang air besar. Setelah menceboki bayi atau anak. Sebelum makan dan menyuapi anak, sebelum memegang makanan, sebelum menyusui bayi.

2.2.6. Menggunakan Jamban Sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya, jamban yang penampungnya berupa lubang yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran atau tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang untuk jamban cempling diharuskan ada penutup agar tidak berbau.

2.2.7. Memberantas Jentik di Rumah

Memberantas jentik nyamuk di rumah adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk dan periksa tempat-tempat perkembang biak nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi atau WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan di luar rumah seperti talang air, alas pot

(10)

kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu

2.2.8. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari

Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena mengandung vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh mengandung serat yang tinggi. Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata. Vitamin D untuk kesehatan tulang. Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda. Vitamin K untuk pembekuan darah. Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.Vitamin B mencegah penyakit beri-beri.

Vitamin B12 meningkatkan nafsu makan.

2.2.9. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengapel lantai, naik turun tangga, membawa belanjaan. Bisa berupa olah raga, yaitu: push-up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban atau berat Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya Jika lebih banyak waktu yang

(11)

digunakan untuk beraktivitas fisik maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa.

2.2.10. Tidak Merokok di Dalam Rumah

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, dan Carbon Monoksida Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.

Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok.Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk tidak menghirup asap rokok. Menyebabkan kerontokan rambut Gangguan pada mataseperti katarak Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok. Menyebabkan penyakit paru-paru kronis. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.

Referensi

Dokumen terkait

NIP.. IPA 3.5 Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar 4.5 Membuat karya tentang konsep jaring- jaring makanan dalam

Faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh nyata terhadap adopsi teknologi padi sawah adalah pendidikan formal, pengalaman berusahatani, luas lahan garapan, jumlah tenaga

Setelah dilakukan running pemodelan Alternatif 2 dengan software VISSIM diperoleh hasil yang menyatakan bahwa terdapat penurunan yang signifikan dari nilai

Dalam rangka pengembangan produk berbasis sumber daya lokal ini, sejak didirikan pada tahun 2013, telah banyak produk yang dikembangkan melalui serangkaian riset dan uji,

DAFTAR NAMA GURU PAI PADA SEKOLAH - TAHUN 2011 PROVINSI : SUMATERA BARAT... Lima

Berkaitan dengan pesan tentang kerukunan umat beragama perspektif Islam dalam film sang martir ini, tergambar dalam beberapa scene, diantaranya :.. Dalam scene ini

Perbanyakan tunas dan bulblet bawang merah in vitro cv Sumenep berhasil dilakukan Hidayat (1997). Eksplan disiapkan seperti metoda yang dilakukan Mohamed-Yasseen

Untuk suhu reaksi 30, 50, 70oC pada Gambar 2 terlihat bahwa swelling ratio yang dicapai relatif sangat rendah untuk waktu swelling dari 0 – 120 menit dibandingkan dengan proses