• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEREMPUAN DAN PEMBANGUNAN OLEH: KHOFIFAH INDAR PARAWANSA DISAMPAIKAN DI KONFERENSI DAN SIDANG UMUM INFID JAKARTA, 14 OKTOBER 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEREMPUAN DAN PEMBANGUNAN OLEH: KHOFIFAH INDAR PARAWANSA DISAMPAIKAN DI KONFERENSI DAN SIDANG UMUM INFID JAKARTA, 14 OKTOBER 2014"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH: KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

PEREMPUAN DAN PEMBANGUNAN

DISAMPAIKAN DI KONFERENSI DAN SIDANG UMUM INFID JAKARTA, 14 OKTOBER 2014

(2)

ANGKA KEMATIAN IBU

BUTA AKSARA PEREMPUAN

KEMISKINAN PEREMPUAN

PENDUDUK MISKIN INDONESIA TAHUN 2009 DATA BPS 32,53 JUTA

(14%)

K

70%

PEREMPUAN

12,28%

A

A

248

PER

100.000

Kelahiran

hidup

(3)

PEDAGANG JAMU GENDONG BURUH KARET BURUH PENGHANCUR BATU PEDAGANG BAWANG BURUH KELAPA SAWIT PEDAGANG SAYUR SUPIR

BUSWAY PEREMPUANOJEK

OJEK PERAHU

SUPIR TAKSI

(4)
(5)

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

(6)

UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS

PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH DAN DEWAN

PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

(7)

UU No. 17 Tahun 2014

(UU No. 27 Tahun 2009)

Pasal 97 ayat (2)

Pimpinan komisi terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota komisi dalam satu paket yang bersifat tetap berdasarkan usulan fraksi sesuai dengan prinsip

musyawarah untuk mufakat

Pasal 95 ayat 2

Pimpinan komisi terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 orang wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota komisi berdasarkan prinsip musyawarah mufakat dan proposional dengan

memperhatikan

PEREMPUAN

menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi

Pasal 104 ayat (2)

Pimpinan Badan Legislasi terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Legislasi

dalam satu paket yang bersifat tetap berdasarkan usulan fraksi sesuai dengan prinsip musyawarah untuk mufakat

Pasal 101 ayat (2)

Pimpinan Badan Legislasi terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Legislasi berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan keterwakilan

PEREMPUAN

menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi Pasal 109 ayat (2)

Pimpinan Badan Anggaran terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan

Anggaran dalam satu paket yang bersifat tetap berdasarkan usulan fraksi sesuai dengan prinsip musyawarah untuk mufakat

Pasal 106 ayat (2)

Pimpinan Badan Anggaran terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Anggaran berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan mempertimbangkan keterwakilan

PEREMPUAN

(8)

UU No. 17 Tahun 2014

(UU No. 27 Tahun 2009)

Pasal 115 ayat (2)

Pimpinan BKSAP terdiri atas 1 (satu) orang ketua

dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua

yang dipilih dari dan oleh anggota BKSAP dalam

satu paket yang bersifat tetap berdasarkan

usulan fraksi sesuai dengan prinsip musyawarah

untuk mufakat

Pasal 119 ayat (2)

Pimpinan BKSAP terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan

paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua, yang dipilih dari

dan oleh anggota BKSAP berdasarkan prinsip musyawarah

untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan

keterwakilan

PEREMPUAN

menurut perimbangan

jumlah anggota tiap-tiap fraksi

Pasal 121 ayat (2)

Pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan terdiri atas 1

(satu) orang ketua dan paling banyak 2 (dua) orang wakil

ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Mahkamah

Kehormatan Dewan dalam satu paket yang bersifat tetap

berdasarkan usulan fraksi sesuai dengan prinsip

musyawarah untuk mufakat

Pasal 125 ayat (2)

Pimpinan Badan Kehormatan terdiri atas 1 (satu) orang

ketua dan 2 (dua) orang wakil ketua, yang dipilih dari dan

oleh anggota Badan Kehormatan berdasarkan prinsip

musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan

memperhatikan keterwakilan

PEREMPUAN

menurut

(9)

UU No. 17 Tahun 2014

(UU No. 27 Tahun 2009)

Pasal 152 ayat (2)

Pimpinan BURT terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan

paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari

dan oleh anggota BURT dalam satu paket yang bersifat

tetap berdasarkan usulan fraksi sesuai dengan prinsip

musyawarah untuk mufakat

Pasal 132 ayat (2)

Pimpinan BURT terdiri atas 1 (satu) orang ketua yang dijabat

oleh ketua DPR dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua

yang dipilih dari dan oleh anggota BURT berdasarkan prinsip

musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan

memperhatikan keterwakilan

PEREMPUAN

menurut

perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi

Pasal 158 ayat (2)

Pimpinan panitia khusus terdiri atas 1 (satu)

orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang

wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota

panitia khusus berdasarkan prinsip musyawarah

untuk mufakat

Pasal 138 ayat (2)

Pimpinan panitia khusus terdiri atas 1 (satu) orang ketua

dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih

dari dan oleh anggota panitia khusus berdasarkan prinsip

musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan

memperhatikan jumlah panitia khusus yang ada serta

keterwakilan

PEREMPUAN

menurut perimbangan

(10)

DISKRIMINASI KETERWAKILAN PEREMPUAN DI

PARLEMEN

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008 dan Putusan

Nomor 20/PUU-XI/2013 yang menegaskan bahwa pemberian kuota

keterwakilan perempuan 30% sebagai DISKRIMINASI POSITIF dalam rangka

menyeimbangkan antara keterwakilan perempuan dan laki-laki untuk menjadi

legislator di DPR, DPD, dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota.

Dihilangkannya klausula keterwakilan perempuan dalam UU No. 17 Tahun

2014, tidak didasarkan pada evaluasi atas kondisi yang menunjukkan

kesetaraan antara perempuan dan laki-laki sehingga kebijakan affirmative

sementara ini bisa dihilangkan

(11)

N

O

KETERWAKILAN

PEREMPUAN

TAHUN 2009

TAHUN

2014

1. LEGISLATIF DPR RI 18,04 % 17,32% MPR RI 14% 20% DPD RI 28% 25,76% 2. EKSEKUTIF MENTERI 11% 11% GUBERNUR 3,2% 3,2% BUPATI/WALIKOTA 1% 7,6% ESELON 1 8,72% 16,41% ESELON 2 7,10% 12,85% 3. YUDIKATIF HAKIM MA 5% 12% HAKIM MK 0 11% HAKIM KY 0 0 KOMISIONER KPK 0 0

(12)

KETERWAKILAN PEREMPUAN PADA DI 11

KOMISI

NAMA KOMISI PERIODE JUMLAH ANGGOTA PEREMPUAN

JUMLAH ANGGOTA LAKI-LAKI

TOTAL

1 KOMISI YUDISIAL - KY 2010-2015 0 0% 7 100% 7 100% 2 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA – KPPU 2012-2017 3 33,3% 6 66,7% 9 100% 3 KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA - KPAI 2014-2017 6 66,7% 3 33,3% 9 100% 4 KOMISI PENYIARAN INDONESIA – KPI 2013-2016 2 22,2% 7 77,8% 9 100% 5 KOMISI PEMILIHAN UMUM – KPU 2012-2017 1 14,3% 6 85,7% 7 100% 6 KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL - KOMPOLNAS 2012-2016 1 11,1% 8 88,9% 9 100% 7 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 2011-2015 0 0 5 100% 5 100% 8 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 2012-2017 4 30,8% 9 69,2% 13 100% 9 KOMISI HUKUM NASIONAL 2000-Sekarang 0 0 4 100% 4 100%

10 OMBUDSMAN 2011-2016 1 11,1% 8 88,9% 9 100%

(13)

DETAIL RANGKING INDONESIA2011

Economic participation

and opportunity

101

Educational Attainment

83

Health and Survival

106

Political and

Empowerment

(14)

PEMBANGUNAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN

(15)
(16)

INDIKATOR-INDIKATOR DALAM IKG/GII (5 INDIKATOR

DAN IKKG ( 12 INDIKATOR)

(17)

70 persen perceraian diajukan oleh pihak istri atau cerai gugat

Sumber : 1. http://www.tempo.co/read/news/2013/04/11/174472661/Aktivis-Perempuan-Angka-Perceraian-Kian-Fantastis 2. http://news.detik.com/read/2013/03/14/140736/2193903/10/340-ribuan-pasangan-cerai-di-2012-istri-lebih-banyak-menggugat?nd771104bcj 3. http://www.pikiran-rakyat.com/node/176349 4. http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/08/17/mrnkhr-wamenag-angka-perceraian-masih-tinggi

TINGKAT PERCERAIAN 2010-2012

2010, 285,184

2011, 320,000

[CATEGORY

NAME];

[VALUE]

2010 2011 2012

(18)

Kelompok

Umur

JENIS KELAMIN

Perempuan

Laki-laki

2009

2010

2011

2012

2009

2010

2011

2012

15-19 28.88 28.60 30.06 26.52 26.64 27.52 28.50 26.08 20-24 19.31 17.82 15.49 15.48 18.56 17.19 13.67 15.08 25-29 11.12 11.21 8.37 7.77 9.35 7.79 6.79 6.97 30-34 6.43 6.87 5.32 5.33 4.89 3.81 3.18 3.52 35-39 4.60 5.11 4.22 3.81 3.62 2.32 1.84 1.90 40-44 3.60 4.00 3.65 3.04 3.12 1.90 2.01 1.88 45-49 3.06 3.48 2.86 2.46 3.01 1.69 1.69 2.02 50-54 2.27 3.09 2.46 2.74 2.76 1.56 2.29 2.40 55-59 1.88 3.90 3.03 1.15 2.85 1.67 2.50 1.80 60-64 0.79 5.68 4.06 0.47 0.90 1.43 3.24 0.65 Jumlah 8.47 8.74 7.62 6.77 7.51 6.15 5.90 5.75

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS MENURUT

KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN

(19)

Daerah Tempat

Tinggal Jenis Kelamin

Jenjang Pendidikan

Tidak/Belum Pernah Sekolah Belum Tamat SD SD/ Sederajat SMP/ Sederajat SMA/ Sederajat Perguruan Tinggi 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 Perkotaan Laki-laki 2.15 2.09 2.01 1.69 9.02 7.69 9.11 8.37 21.73 21.96 21.62 20.46 21.50 21.97 21.58 21.38 34.95 35.09 35.03 36.62 10.64 11.20 10.65 11.48 Perempuan 6.54 5.91 5.93 5.04 10.99 9.51 11.44 10.72 23.48 23.55 22.87 22.06 21.24 21.53 21.41 21.71 27.96 29.25 28.16 29.81 9.79 10.24 10.20 10.66 Laki-laki + Perempuan 4.40 4.02 4.00 3.36 10.03 8.61 10.29 9.55 22.63 22.76 22.25 21.26 21.37 21.75 21.49 21.55 31.37 32.14 31.55 33.21 10.20 10.72 10.42 11.07 Perdesaan Laki-laki 6.38 6.71 5.51 5.29 19.07 16.54 18.57 17.84 36.85 37.84 36.25 35.69 19.73 20.44 20.88 21.24 15.18 15.52 15.89 16.86 2.79 2.95 2.89 3.09 Perempuan 14.42 14.45 12.21 11.68 20.05 17.38 19.79 19.01 34.85 35.87 34.36 34.68 17.07 18.30 19.07 19.61 11.02 11.10 11.53 11.91 2.59 2.90 3.04 3.12 Laki-laki + Perempuan 10.52 10.61 8.87 8.49 19.57 16.96 19.18 18.42 35.82 36.85 35.31 35.18 18.36 19.36 19.97 20.42 13.04 13.30 13.71 14.37 2.69 2.92 2.97 3.10

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS MENURUT DAERAH TEMPAT TINGGAL, JENIS

KELAMIN, DAN JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN, 2009-2012

(20)

KASUS PEKERJA PEREMPUAN DI LUAR NEGERI DI JUAL DI SITUS ONLINE

SITUS ASAL UEA

(21)

REALITAS KUALITAS PEKERJA PEREMPUAN INDONESIA DI LUAR NEGERI JIKA DIBANDINGKAN

DENGAN PEKERJA DARI NEGARA LAINNYA

(22)

‰ PASAL 76

¾ PEKERJAAN/BURUH PEREMPUAN YANG BERUMUR KURANG DARI 18 TAHUN

DILARANG DIPEKERJAKAN ANTARA PUKUL 23.00-07.00

¾ DILARANG MEMPEKERJAKAN PEKERJA/BURUH PEREMPUAN HAMIL YANG

MENURUT KETERANGAN DOKTER BERBAHAYA BAGI KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KANDUNGANNYA MAUPUN DIRINYA APABILA BEKERJA

ANTARA PUKUL 23.00-07.00

¾ PENGUSAHA YANG MEMPEKERJAKAN PEKERJA/BURUH PEREMPUAN

ANTARA PUKUL 23.00-07.00 WAJIB MEMBERIKAN MAKANAN DAN MINUMAN

BERGIZI DAN MENJAGA KESUSILAAN DAN KEAMANAN SELAMA DI TEMPAT

KERJA

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA BERDASAR

PADA UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN NO. 13

(23)

LANJUTAN KEBIJAKAN..

‰ PASAL 82

¾ TENTANG ISTIRAHAT MELAHIRKAN, DIMANA PEKERJA/BURUH PEREMPUAN

BERHAK MEMPEROLEH ISTIRAHAT SELAMA 1,5 BULAN SEBELUM SAATNYA

MELAHIRKAN ANAK DAN 1,5 BULAN SESUDAH MELAHIRKAN MENURUT

PERHITUNGAN DOKTER KANDUNGAN ATAU BIDAN

¾ SELAIN ITU, PEKERJA/BURUH PEREMPUAN YANG MENGALAMI

KEGUGURAN KANDUNGAN BERHAK MEMEROLEH ISTIRAHAT 1,5 BULAN

ATAU DENGAN KETERANGAN DOKTER KANDUNGAN ATAU BIDAN

(24)

LANJUTAN KEBIJAKAN..

‰ PASAL 83

¾ PEKERJA/BURUH PEREMPUAN YANG DALAM MASA HAID MERASAKAN SAKIT

DAN MEMBERITAHUKAN KEPADA PENGUSAHA, TIDAK WAJIB BEKERJA PADA

HARI PERTAMA DAN KEDUA WAKTU HAID

¾ PEKERJA/BURUH PEREMPUAN YANG ANAKNYA MASIH MENYUSUI HARUS

DIBERI KESEMPATAN SEPATUTNYA UNTUK MENYUSUI ANAKNYA JIKA HAL ITU

HARUS DILAKUKAN SELAMA WAKTU BEKERJA

¾ KESEMPATAN SEPATUTNYA ADALAH LAMANYA WAKTU YANG DIBERIKAN

KEPADA PEKERJA/BURUH PEREMPUAN UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN

MEMPERHATIKAN TERSEDIANYA TEMPAT YANG SESUAI DENGAN KONDISI DAN

KEMAMPUAN PERUSAHAAN YANG DIATUR DALAM PERATURAN PERUSAHAAN /

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

(25)

@khofifahIP

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini akan menerapkan metode Analisis Risiko pada Portofolio Saham Syari’ah Menggunakan Value at Risk (VaR) dengan Pendekatan Generalized Pareto Distribution

Pimpinan komisi terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota komisi berdasarkan prinsip musyawarah untuk

Pada hari Jumat 08 Januari 2016, pukul 15:20 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan

Perilaku menyimpang dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu; pertama, penyimpangan yang bersifat amoral dan asusila diantaranya: berbohong, memutar balikan fakta

Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan APM sekolah jenjang pendidikan dasar (SD/MI) dengan target penduduk usia sekolah yang berasal dari rumah

Berdasarkan penelitian di atas, ditemukan bahwa harga saham mengalami penurunan pada saat pengumuman dan terus mengalami penurunan sesudah hari pengumuman

Bagi guru: dapat dijadikan sebagai bahan kajian literatur untuk melakukan penelitian mengenai nilai APTI pada Ficus lyrata Warb dan tembesi Samanea saman (Jacq) Merr

Formatur sidang terdiri atas wakil-wakil dari masing-masing unsur yang akan bertindak sebagai pimpinan Sidang Forum4. Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris dipilih dari formatur