• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL

sinergi implementasi

UU No. 20 tahun 2014

tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

dan

UU No 33 tahun 2014

tentang Jaminan Produk Halal

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

(2)

Pengantar

Sejarah Singkat BSN & KAN

Keppres no 7/1989: Dewan Standardisasi Nasional Keppres no 13/1997: Badan Standardisasi Nasional (DSN dihapus) PP 102/2000 tentang Standardisasi NasionalProses SNI; Keppres 103, 78,79 tng BSN,KAN dan KSNSU 1989 1997 2000-2001

(BJ HABIBIE) 1989-1997 Haerudi, Iman Sudarwo, Bambang Setiadi, Bambang Prasetya

2014-2015 UU No 20 Tahun 2014 dan Turunan PP, Kepres Kementan (Plus KKP sekrng) Kemendag Kemenperin BPPT BPOM Pustand LIPI

(3)

STRUKTUR ORGANISASI BSN DAN KAN

(4)

VISI DAN MISI

Mengembangkan SNI

Mengembangkan sistem penerapan standar dan penilaian kesesuaian

Meningkatkan persepsi masyarakat dan partisipasi stakeholder dlm Standardisasi dan Penilaian

Kesesuaian

Membangkan kebijakan SPK nasional

VISI : Menjadi lembaga terpercaya dalam mengembangkan Standar Nasional Indonesia untuk meningkatkan daya saing perekonomian nasional sesuai dengan

(5)

1. Mengakreditasi lebih 1200 (Lembaga Sertifikasi,

Inspeksi, Lab Uji, Kalibrasi 2. Lebih dari 800 Assesor dan Reviewer-Komtek

(Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang Kementerian-LPNK, Profesional Swasta.

AKREDITASI (PENILAIAN KESESUAIAN) (KAN)

PERUMUSAN STANDARD SNI (BSN)

• 9911 SNI (8041 SNI

applicable) per agustus 2014 • 100 Komite Teknik tersebar di

20 Kementerian dan LPNK • Beranggotakan sekitar 15-30

orang pakar, swasta,

(6)

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

Undang Undang No. 20 tahun 2014

 mencakup standardisasi dan penilaian kesesuaian untuk Barang, Jasa, Sistem,

Proses, dan Personal

 Standardisasi mencakup kegiatan merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, dan memelihara standar

 Penilaian Kesesuaian mencakup kegiatan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi

 Kompetensi lembaga yang melakukan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi dijamin melalui akreditasi

 Penyusunan sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, termasuk keyakinan beragama, budaya dan kearifan lokal

 Tugas Pemerintah di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dilaksanakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN)

 Tugas emerintah di bidang Akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian dilaksanakan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)

(7)

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

memfasilitasi pemangku kepentingan

STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN di bidang: • Perdagangan • Industri • Perlindungan konsumen • Metrologi legal

• Ilmu pengetahuan dan teknologi • Lingkungan hidup • Perhubungan • Komunikasi • Pertahanan • Kesehatan • Pertanian • Peningkatan efisiensi produksi,

• Jaminan produk halal • dll IAF, ILAC, PAC, IAF, SMIIC AC Org anisas i in tern asion a l dan regi o n al AKREDITASI LPK SERTIFIKASI

BARANG, JASA, SISTEM, PROSES, PERSONAL STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) •PENGUJIAN •INSPEKSI ISO, IEC, CAC, PASC, SMIIC BIPM, APMP

Ruang lingkup utama UU Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

pemangku kepentingan

Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Peraturan perundangan

dan regulasi sektoral

sertifikasi

persyaratan barang,

jasa, sistem, proses, personal

hasil uji dan inspeksi Jaminan kebenaran hasil pengukuran Standar Nasional Satuan Ukuran •Kalibrasi •Bahan acuan

(8)

1. Laboratorium Penguji 2. Laboratorium Kalibrasi 3. Lembaga Inspeksi 4. Laboratorium Medik 1. Lembaga Sertifikasi SM 2. Lembaga Sertifikasi SML 3. Lembaga Sertifikasi Produk 4. Lembaga Sertifikasi

Keamanan Pangan

MRA

MLA

(9)

RECOGNITION OF KAN INTERNASIONAL ACREDITATION

ILAC / IAF

EA APLAC/PAC IAAC SADCA

IAF International Accreditation Forum

ILAC International laboratories accreditation cooperation

EA European co-operation for Accreditation

APLAC Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation

PAC Pasific Acreditation Cooperation

IAAC Inter-American Accreditation Cooperation

(10)

Pengakuan internasional terhadap “satuan ukuran”

CMC Indonesia dalam CIPM MRA

DC voltage, current, and resistance (39)

Impedance up to the MHz range (10) Sound in air (15)

Dimensional metrology (5) Pressure (3)

Mass, mass standards (24) Temperature (11)

Sampai Oktober 2014: 107 lingkup

(11)

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

memfasilitasi pemangku kepentingan

BSN telah menetapkan lebih dari 8000 SNI yang berpotensi digunakan sebagai

persyaratan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan, peningkatan mutu dan daya saing produk nasional, pengembangan kapasitas industri nasional, dan peningkatan kualitas hidup bangsa

BSN melalui KAN telah mengakreditasi lebih dari 1200 lembaga (laboratorium,

lembaga inspeksi, dan lembaga sertifikasi) yang kompetensinya diakui di tingkat

internasional yang berpotensi dioptimalkan untuk memberikan bukti obyektif terhadap mutu produk nasional untuk peningkatan daya saingnya di pasar domestik maupun pasar global

BSN bersama-sama dengan LIPI dan BATAN telah menyediakan lebih dari 100

acuan pengukuran nasional yang diakui di tingkat internasional untuk digunakan

sebagai acuan bersama dalam pembuktian obyektif terhadap mutu produk nasional  kerjasama internasional, dan keanggotaan dalam organisasi internasional di bidang

standardisasi berpotensi digunakan untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi tentang peraturan teknis dan standar yang diterapkan di negara-negara tujuan impor yang dapat dimanfaatkan untuk pembinaan terhadap sektor produksi nasional dalam rangka penetrasi produk indonesia ke pasar global

(12)

kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

dalam Undang Undang Jaminan Produk Halal

• penyusunan , penetapan, dan penerapan Standar Halal  diperlukan 1 (satu) Standar Nasional tentang Halal untuk menjaga kesatuan umat

• pengujian Produk Halal  diperlukan laboratorium uji yang kompeten, bila diperlukan pengujian terhadap produk berdasarkan persyaratan kompetensi laboratorium (SNI ISO/IEC 17025)

• sertifikasi Halal  diperlukan sistem sertifikasi halal untuk memberikan

kepercayaan kepada umat tentang kehalalan produk (SNI ISO/IEC 17021, SNI ISO 22000 dan SNI ISO/IEC 17065)

• akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal  untuk memastikan kompetensi,

independensi, dan imparsialitas pelaksanaan proses sertifikasi oleh Lembaga Pemeriksa Halal (SNI ISO/IEC 17011)

• sertifikasi Auditor halal  untuk memastikan kompetensi auditor yang

bekerja untuk Lembaga Pemeriksa Halal berdasarkan persyaratan kompetensi lembaga sertifikasi personel (SNI ISO/IEC 17024)

(13)

Perkembangan

Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

tentang Halal di tingkat Internasional

• pegembangan sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian Halal di tingkat internasional dilakukan oleh the Standard and Metrology Institutes for Islamic

Countries (SMIIC)

SMIIC merupakan organisasi kerjasama antar lembaga standardisasi, lembaga

metrologi, dan lembaga akreditasi dari negara anggota Organization of Islamic

Conference (OIC)

sesuai dengan Term of Reference pembentukan SMIIC, anggota SMIIC adalah

lembaga-lembaga yang mewakili pemerintahan negara anggota OIC dalam forum

International Organization for Standardization (ISO), International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC), International Accreditation Forum (IAF) dan Metre Convention

• BSN sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang bertanggungjawab

terhadap kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian dan KAN seabagai

Lembaga Akreditasi LPK di Indonesia mewakili pemerintah Indonesia dalam SMIIC, sampai saat ini masih berstatus observer

(14)

Perkembangan

Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

tentang Halal di tingkat Internasional

SMIIC telah merumuskan dan menetapkan standar yang berkaitan dengan jaminan

produk halal, yaitu:

1. OIC/SMIIC 1: 2011 : General Guidelines on Halal Food (with the references of CODEX, ISO 22000, ISO 22005 + Islamic Fiqh Rules)

2. OIC/SMIIC 2: 2011 : Guidelines for Bodies Providing Halal Certification (Adapted from ISO/IEC Guide 65, ISO/IEC 17021, ISO/TS 23000)

3. OIC/SMIIC 3: 2011 : Guidelines for The Halal Accreditation Body Accrediting Halal Certification Bodies (Adapted from ISO/IEC 17011)

Pada tahun 2013 SMIIC menyelenggarakan International Halal Accreditation Forum (IHAF) di Istanbul ,yang ditindaklanjuti dengan pembentukan SMIIC – Accreditation

Committee

Pada sidang SMIIC – Accreditation Committee dalam bulan November 2014 telah

dibentuk Sub-Committee on Multilateral Arrangement (SC on MLA) untuk membahas skema saling pengakuan sistem sertifikasi halal antar negara-negara anggota OKI

• meskipun Indonesia masih berstatus observer, KAN – BSN diminta untuk menjadi anggota SC on MLA

(15)

Peluang Adopsi Rekomendasi SMIIC

untuk fasilitasi daya saing produk HALAL

Halal Certification Bodies (HCB)

including Testing Laboratory

Halal Accreditation Body

Products, Services, Organization

Menilai Kompetensi Lembaga Sertifikasi HALAL

Menilai Kesesuaian terhadap Standar dan Pedoman HALAL

SMIIC 1:2011 SMIIC 2:2011 SMIIC 3:2011 KAN LS Halal Produsen halal CODEX, ISO 22000, ISO 22005 + Islamic Fiqh Rules ISO/IEC 17020, ISO/IEC 17021, ISO /IEC 17025, ISO/TS 22003 + Islamic Fiqh Rules ISO/IEC 17011 + Islamic Fiqh Rules

beroperasi berdasarkan ISO/IEC 17011 dan telah diakui oleh

APLAC/PAC/ILAC/IAF Pengakuan

internasional terhadap sistem akreditasi KAN telah mencakup pengakuan kompetensi lembaga yang berooperasi berdasarkan ISO/IEC 17020, ISO/IEC 17021, ISO/IEC 17025, ISO/TS 22003  ISO 20000 Sertifikat halal yang

diperoleh dapat digunakan untuk fasilitasi daya saing produk halal nasional

(16)

Skema khusus halal (SMIIC 3) L S /Pemeriksa Halal Produsen Kemenag BPJPH MUI Persyaratan Produk Halal Pernyataan Kesesuaian terhadap Standar Halal Akreditasi LPH/ SMIIC 2 Pengawasan LPH Registrasi Komtek SNI Fatwa Fatwa

Pengawasan Produk Halal

Komtek SNI Pengesahan dan Persetujuan Penggunaan tanda Halal Produk bertanda halal Pengoperasian Skema Pemeriksaan Halal Laboratorium Uji Lembaga Inspeksi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Koordinasi

usulan sinergi UU SPK dan UU JPH

(17)

kronologis Kerjasama Nasional Pengembangan

SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL

 Awal th 2001: BSN membentuk Tim Pengembangan Sistem Akreditasi Lembaga Sertifikasi Halal

 Akhir th 2001: terbit Kepmen Agama No. 518, No. 519, dan No. 525 yang diantaranya terdapat ketentuan STIKERISASI Halal, penunjukkan Perum PERURI sbg pencetak label halal dan LP POM MUI sebagai Lembaga Pemeriksa Halal.

 Tgl 24-25 Mei 2003: Rakornas Jaminan Produk Halal oleh Kementerian Agama  September 2003: Dep Agama menyiapkan RPP/RUU ttg Jaminan Produk Halal

 awal 2014 BSN: bersilaturahim dengan LPPOM – MUI tentang pengembangan sistem akreditasi dan sertifikasi halal untuk meningkatkan kepercayaan umat

 juli 2014: dicapai kesepakatan untuk memulai penyusunan SNI Sistem Jaminan Halal dengan mengadopsi Halal Assurance System (HAS) 23000 – MUI

 Mei – Agustus 2014: KAN – LPPOM MUI menyusun Persyaratan Akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal

(18)

kronologis Kerjasama Nasional Pengembangan

SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL

 Mei – Agustus 2014: KAN mempersiapkan pembentukan Panitia Teknis Akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal, dan pengambil keputusan akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal

 Oktober – November 2014: BSN mempersiapkan perumusan SNI Halal dengan mengadopsi HAS 23000 MUI, dan membentuk Pania Teknis Perumusan Standar Halal

 akhir Agustus 2014: BSN – KAN – LPPOM MUI menyelenggarakan diskusi persyaratan akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal dan pelatihan tentang standar untuk lembaga pemeriksa halal untuk LPPOM MUI Pusat dan 5 LPPOM MUI daerah

 BSN – KAN – LPPOM MUI merencanakan launching sistem akreditasi lembaga pemeriksa halal dalam rangkaian acara Bulan Mutu Nasional (14 – 16 November 2014), namun kemudian ditunda, dengan pertimbangan memerlukan konsolidasi nasional tentang Sistem Jaminan Produk Halal setelah UU No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal ditetapkan.

(19)

www.bsn.go.id

www.kan.or.id

Referensi

Dokumen terkait

Menurut LPPOM MUI (2005 b ), sistem jaminan halal adalah suatu sistem yang disusun, dilaksanakan dan dipelihara oleh perusahaan pemegang sertifikat halal dengan tujuan untuk

(3) LPPOM MPU Aceh dapat melibatkan Tim terpadu dalam melaksanakan penataan dan pengawasan terhadap Pelaku Usaha dan terhadap Produk Halal sebagaimana dimaksud

Pada uraian kedua,dapat diketahui bahwa reponden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan adanya label halal dari LPPOM-MUI, maka produk makanan tersebut tidak

Penelitian ini menjelaskan bagaimana upaya Pemerintah Korea Selatan untuk mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI agar produk pangan yang diproduksi oleh

Responden setuju terhadap pernyataan tentang logo halal seperti Informasi Label Halal LPPOM MUI pada kemasan memperkuat bahwa produk Bakso yang dikemas itu halal,

Jika Sertifikat halal dan/atau Status SJH sudah di upload oleh Bagian Sertifikasi LPPOM MUI, ini menandakan proses sertifikasi halal sudah selesai dan nomor registrasi pada menu

Adapun pemenuhan hak informasi akan produk halal yang dilakukan LPPOM MUI kepada masyarakat sebagai konsumen yakni dengan cara mengumumkan malalui media yang

Dokumen ini berisi tentang proses produk halal dan prinsip dasar sistem jaminan produk