• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Koran yang pertama kali terbit pada tanggal 30 Mei 1950 yang bernama Pikiran Rakyat, harus berhenti terbit pada bulan Januari 1966, dikarenakan terlambat memenuhi ketentuan yang mengharuskan untuk berafiliasi dengan salah satu kekuatan politik atau memilih bergabung dengan koran yang ditentukan Departemen Keuangan, sehingga wartawan - wartawan tadi yang diwakili Sakti Alamsyah dan Atang Ruswita menerbitkan koran Angkatan Bersenjata edisi Jawa Barat. Nomor perdana yang terbit pada 24 Maret 1966 ini bertepatan dengan peringatan ke-20 peristiwa heroik Bandung Lautan Api.

Namun belum genap setahun koran ini terbit, Menteri Penerangan mencabut kembali peraturannya tentang keharusan berafiliasi. Pangdam Siliwangi pun serta-merta melepas sepenuhnya ketergantungan Koran ini dengan Kodam. Seiring dengan keputusan ini pulalah, terhitung 24 Maret 1967, Harian Angkatan Bersenjata edisi Jawa Barat berganti nama menjadi Harian Umum Pikiran Rakyat yang kemudian dikenal dengan singkatan “PR” hingga saat ini. Enam tahun pertama sejak masa kelahirannya, bisa dikatakan merupakan masa-masa penuh keprihatinan. Kantor maupun peralatan cetak dan tulis bukanlah milik Pikiran Rakyat. Pada masa ini, oplah Pikiran Rakyat pun tak pernah lebih dari 20.000 eksemplar per harinya. Namun berkat kegigihan dan keuletan yang didasari jiwa idealisme para perintis saat itu, Pikiran Rakyat secara pasti terus mendapat tempat di hati pembacanya. Pada 9 April 1973, bentuk badan hukumnya pun diubah dari yayasan menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. Pikiran Rakyat Bandung. Menyusul perubahan status perusahaan, Pikiran Rakyat pun segera menata diri. Nilai-nilai idealisme dan etika jurnalistiknya dipadukan dengan manajemen bisnis layaknya sebuah perusahaan modern. Pada awal

(2)

2

1974, Pikiran Rakyat mencatat peristiwa penting. Untuk pertama kalinya, perusahaan berhasil melengkapi diri dengan sarana percetakan offset yang dibeli dari fasilitas PMDN dan bantuan BRI. Mesin cetak ini mampu mencetak Koran sebanyak 25.000 eksemplar per jam.

Sejak tahun itu pula peredaran Pikiran Rakyat dapat merambah ke seluruh pelosok Jawa Barat dan memantapkan diri sebagai korannya orang Jawa Barat, sekaligus yang terbesar di provinsi ini. Padahal sebelumnya, dalam kurun waktu 1967-1973, koran-koran berskala nasional terbitan Jakarta yang mendominasi peredaran koran di Jawa Barat. Pada perkembangan selanjutnya lembaga ini menjadi identik dengan milik warga Jabar. Dari aspek bisnis pun terjadi pertumbuhan yang signifikan. Dari rahimnya kemudian lahir PT. Granesia, perusahaan percetakan dan penerbitan yang tak hanya mencetak Pikiran Rakyat, tapi juga tabloid berbahasa sunda GALURA serta koran lokal grup Pikiran Rakyat lainnya seperti Galamedia yang terbit di wilayah Bandung Raya, Kabar Banten di wilayah Banten, Kabar Cirebon dan Kabar Priangan. Selain menerbitkan koran lokal tersebut, Pikiran Rakyat juga mengelola radio PRFM “News Channel” di Bandung. Sejalan dengan perkembangannya saat ini Pikiran Rakyat dicetak dengan mempergunakan mesin Web Goss Universal 50 produksi tahun 2005 dengan spesifikasi Shaftless 4 tower - speed 50.000 eksemplar/jam. (Company Profile Pikiran Rakyat, 2015)

Gambar 1.1 Logo Harian Umum Pikiran Rakyat Sumber : info.pikiran-rakyat.com

(3)

3

H.U. Pikiran Rakyat mempunyai 6 Visi, diantaranya :

1. Dapat hidup dalam masa yang panjang, bahkan kalau mungkin sepanjang masa. Diwarisi oleh generasi demi generasi sebagai surat kabar yang terus maju, tumbuh dan berkembang menjadi tambah besar, baik sebagai institusi sosial maupun institusi bisnis.

2. Wahana ibadah kepada Allah SWT, sekaligus wahana pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.

3. Media bisnis yang mampu meraih sebesar-besarnya pendapatan dan laba. Sebagai institusi bisnis HU Pikiran Rakyat harus dikelola dengan bertaat azas pada kaidah-kaidah manajemen perusahaan yang baku, serta mampu memenuhi keempat unsur marketing mix yang terdiri dari product, price, place, dan promotion.

4. Kinerja HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial sangat bergantung pada kinerja yang dicapai oleh manajemen dan jajaran terkait dalam mengelola HU Pikiran Rakyat sebagai institusi bisnis. Sebaliknya, kinerja HU Pikiran Rakyat sebagai institusi bisnis sangat bergantung pada 10 kemampuan kinerja manajemen dan jajaran terkait menjadikan HU Pikiran Rakyat sebagai produk idiil yang laku dijual. Karena itu pengelolaan HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial dan pengelolaannya sebagai institusi bisnis harus dilaksanakan berdasarkan hubungan interpendensi yang saling mengisi dan saling menunjang. Pengelolaan kedua aspek idiil dan aspek bisnis komersial harus dilaksanakan satu kesatuan strategi yang komprehensif-integral.

5. HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk diupayakan, agar menjadi Tuan Rumah yang dominan di daerahnya sendiri, di Jawa Barat yang memang memiliki potensi sangat besar untuk menunjang eksistensi dan penumbuh kembangan surat kabar. Karena itu HU Pikiran Rakyat harus diupayakan menjadi surat kabar yang menyebar seluas-luasnya dan paling luas

(4)

4

penyebarannya, di Jawa Barat, dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang dengan tiras terjual sebesar-besarnya, menjadi pilihan sebanyakbanyaknya pengguna jasa iklan dengan volume space iklan terjual sebesarbesaarnya dan menghasilkan pendapatan sebesar-besarnya pula.

6. Penyelenggaraan HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial dan penyelenggaraannya sebagai institusi bisnis harus dilaksanakan berdasarkan hubungan interdependensi yang saling mengisi dan saling menunjang. Karena itu segala sesuatunya harus dilaksanakan secara terpadu dan sinkron dalam kerangka satu kesatuan strategi yang komprehensif-integral.

H.U. Pikiran Rakyat mempunya 4 Misi, yaitu :

1. Kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ketaatannya melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya;

2. Kualitas pemahaman dan penghayatannya atas nilai-nilai luhur Pancasila, serta komitmen untuk mengamalkannya di dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat;Kualitas pemahaman dan penghayatannya atas kewajiban-kewajibannya dan hak-haknya sebagai warga negara,serta komitmen untuk melaksanakan kewajiban kewajibannya serta mengupayakan/memperjuangkan pemenuhan hak-haknya itu;

3. Kualitas kehidupan secara materiil, serta memiliki etos kerja untuk berupaya mewujudkannya;

4. Kualitas kesehatan, wawasan, pengetahuan dan keterampilan, serta moral yang amanah (jujur, adil, percaya diri, dan terpercaya), sehingga menjadi manusia yang dalam bahasa Sunda disebut cageur, bener, bageur, pinter, jeung singer.

(5)

5 1.2 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi dan informasi dari waktu ke waktu terus berkembang dengan cepat. Salah satu bidang yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi dan informasi adalah di bidang jurnalisme. Hal ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi yang dituntut serba cepat dalam proses penyampaiannya. Dunia jurnalisme yang pada awalnya menggunakan media massa yang terbagi atas media cetak dan media elektronik dalam proses penyampaian informasinya, pada akhirnya pun harus mengikuti perkembangan teknologi untuk bisa terus bersaing, akibat pengaruh dari munculnya teknologi internet.

Banyak perusahaan media cetak seperti surat kabar, majalah ataupun media elektronik seperti televisi dan radio harus bisa mengikuti perkembangan zaman yang ada, agar informasi yang disampaikan ke khalayak tetap menjadi prioritas utama, dan dampaknya adalah hadirnya media online atau yang dikenal dengan jurnalisme online. Dengan munculnya media baru ini, membuat semuanya menjadi lebih mudah dan praktis. Praktik jurnalisme juga akan semakin sulit dihadapi oleh para pekerja media (www.kompasiana.com, 2015).

Ketika mendengar kata online, yang terlintas dalam benak kita pasti internet. Internet adalah penghubung antara satu dengan yang lain, semuanya dapat saling terhubung meskipun terpisah jarak. Kemudahan dan kepraktisan dalam menggunakan internet membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya. Salah satu hal yang sedang popular saat ini adalah kehadiran jurnalisme baru yang disebut dengan jurnalisme online. Jurnalisme online adalah jurnalisme yang memanfaatkan internet sebagai medianya sehingga dapat diakses secara global ke seluruh dunia. Jurnalistik online merupakan “generasi baru” jurnalistik setelah jurnalistik konvensional (jurnalistik cetak, seperti surat kabar) dan jurnalistik penyiaran (broadcast journalism seperti radio dan televisi). Berbagai tulisan tentang jurnalisme online yang

(6)

6

menunjukkan jenis jurnalisme baru ini tidak lepas dari perkembangan teknologi yaitu komputer yang diikuti kemunculan teknologi internet (www.kompasiana.com, 2015).

Dampak dari hal tersebut adalah semakin banyaknya perusahaan media cetak, khususnya surat kabar, gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan media online atau digital yang memiliki kelebihan dalam akses berita yang cepat. Hal ini didukung oleh semakin banyaknya masyarakat yang memiliki gadget untuk mengakses media digital dengan mudah, sehingga untuk mendapatkan informasi bisa dilakukan dengan mudah, dimana saja, dan kapan saja.

Di tengah hantaman keras revolusi digital dan online, pembaca koran ternyata masih dominan. Asosiasi Surat Kabar dan Penerbit Dunia (WAN-IFRA) mengumumkan separuh orang dewasa (2,5 miliar penduduk) masih membaca koran pada tingkat global. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan pembaca berita online. WAN-IFRA menyatakan lebih dari 800 juta orang di seluruh dunia mengakses berita-berita dari digital. Dari sisi pendapatan, pendapatan mencapai 160 miliar dollar AS secara global pada 2014. Lini pendapatan ini berasal dari penjualan konten (berita dan tulisan-tulisan khusus, unik), iklan, dan pendapatan-pendapatan lainnya seperti penerbitan, event dan lain-lainnya. Sebanyak 93 % pendapatan media cetak (koran) berasal dari iklan dan konten koran. Sisanya dibagi antara pendapatan digital dan online dengan pendapatan-pendapatan lainnya. WAN-IFRA mengumpulkan data dari lebih 70 negara yang mewakili lebih dari 90 % industri media global. Surat kabar menjadi kontributor utama atas data-data ini (internasional.republika.co.id, 2014).

Beberapa Negara di Asia, termasuk Indonesia, secara umum tingkat keterikatan pembaca dengan media cetak sebenarnya masih tetap tinggi, salah satu faktornya adalah karena ada unsur dokumentatif yang bisa diingat dalam waktu yang lama. Media cetak pun memiliki kelebihan yang membuatnya masih memiliki tempat di

(7)

7

hati masyarakat dibandingkan dengan media massa lainnya, khususnya media digital (www.kompasiana.com, 2014).

Media cetak bersifat repeatable yaitu dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpan atau mengklipingnya, sehingga ketika diperlukan kembali, masih dapat dibaca ulang. Analisa tulisan media cetak lebih mendalam, yang membuat orang menjadi berpikir lebih spesifik tentang isi sebuah tulisan (www.kompasiana.com, 2014).

Hal lain yang menjadi keunggulan dari media cetak adalah keakuratan dari berita yang ada di dalamnya. Akurasi merupakan faktor terpenting kredibilitas media. Semakin tidak akurat suatu media, semakin tidak kredibel media tersebut. Media cetak (koran, tabloid, majalah) memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan media online. Di media cetak, sebuah berita tidak langsung dikonsumsi publik, akan tetapi melalui berbagai proses, yaitu editing, layout, proof reading, dan proses cetak sebelum media massa tersebut menyebar. Bahkan, seringkali layouter turut menambah akurasi pemberitaan (www.romelteamedia.com, 2016).

Proses panjang tersebut membuat sebuah media cetak lebih kredibel bila dibandingkan media online yang mengutamakan kecepatan dan seringkali mengabaikan akurasi. Bahkan tidak jarang media online menyebarkan berita palsu. Akibat proses yang “rumit” tersebut, karya jurnalistik cetak lebih dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan, dan yang paling penting, media cetak memiliki keunggulan dalam pemenuhan etika jurnalistik dibandingkan media online. Media cetak dianggap lebih mampu mencegah informasi yang tidak etis serta menyajikan berita secara lebih akurat dan berimbang karena proses editing yang lebih baik. Pada faktanya, media online yang sering mengutamakan kecepatan seringkali tidak akurat. Fakta lainnya juga media online, khususnya di Indonesia berorientasi traffic atau jumlah pengunjung. Akibat dari hal tersebut adalah adanya clickbait journalism, yang

(8)

8

seringkali berita dengan judul dari clickbait journalism justru menipu pembaca karena isi berita tidak sesuai dengan judul (www.romelteamedia.com, 2016).

Pasar media cetak di Indonesia pun diperkirakan masih bisa berkembang di tengah era digitalisasi sekarang ini. Hal ini didukung berdasarkan data statistik yang diambil dari statista.com mengenai prediksi rata – rata kenaikan pasar media cetak dari tahun 2013 – 2017 di beberapa negara tertentu di seluruh dunia. Data bisa dilihat pada gambar 1.2 berikut ini.

Gambar 1.2 Prediksi Kenaikan Pasar Media Cetak pada Tahun 2013 – 2017 Sumber : www.statista.com, 2017

(9)

9

Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa pasar pembaca media cetak di Indonesia masih akan berkembang sebesar 9 % pada tahun 2013 – 2017. Hal ini membuktikan bahwa media cetak masih mampu untuk terus berkembang dan bersaing di Indonesia.

Meskipun banyak media cetak yang gulung tikar di tengah era digitalisasi media saat ini, ternyata masih banyak media massa yang bertahan di tengah gempuran media online di Indonesia, didukung dengan data bahwa pasar media cetak masih akan berkembang di Indonesia, membuktikan bahwa media cetak masih bisa bersaing. Salah satu media cetak yang masih bertahan di Indonesia adalah Harian Umum Pikiran Rakyat. Harian Umum Pikiran Rakyat adalah media cetak yang berasal dari Kota Bandung, yang secara resmi pertama kali menerbitkan edisi perdananya pada tanggal 24 Maret 1966, yang sudah berdiri selama 50 tahun hingga sekarang ini.

Berdasarkan data yang didapat dari www.4imn.com yang merupakan situs internasional tentang media cetak surat kabar di seluruh dunia, Harian Umum Pikiran Rakyat menempati peringkat ketujuh sebagai koran terpopuler di Indonesia.

(10)

10

Tabel 1.1 Peringkat Surat Kabar di Indonesia Tahun 2016

No Surat Kabar Lokasi

1 Kompas Jakarta

2 The Jakarta Post Jakarta

3 Republika Jakarta

4 Koran Tempo Jakarta

5 Bisnis Indonesia Jakarta

6 Suara Merdeka Semarang

7 Pikiran Rakyat Bandung

8 Serambi Banda Aceh

9 Media Indonesia Jakarta

10 Sriwijaya Post Palembang

Sumber : www.4imn.com/id/, 2017

Berdasarkan data pada tabel 1.1, Harian Umum Pikiran Rakyat mampu bersaing dengan media – media skala nasional lainnya dan mendapatkan peringkat ketujuh, sekaligus merupakan peringkat pertama sebagai media cetak yang berasal dari Kota Bandung. Data ini juga memberikan informasi bahwa Harian Umum Pikiran Rakyat termasuk ke dalam sepuluh besar surat kabar yang paling populer di masyarakat.

Harian Umum Pikiran Rakyat menyebarkan produknya, yaitu media cetak surat kabar di provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Hal ini dapat dibuktikan pada gambar 1.3 yang merupakan gambar data penyebaran Harian Umum Pikiran Rakyat dari sisi geografis.

(11)

11

Gambar 1.3 Sebaran Geografis Pikiran Rakyat Sumber : Company Profile Pikiran Rakyat, 2015

Berdasarkan gambar 1.3, dapat diketahui bahwa penjualan terbesar Harian Umum Pikiran Rakyat adalah di provinsi Jawa Barat, karena memang Harian Umum Pikiran Rakyat menyampaikan berita tentang seputar Jawa Barat. Daerah dengan penyebaran media cetak terbesar terdapat di Kota Bandung, yaitu sebanyak 175.200 eksemplar, yang didapat dari jumlah berlangganan melalui agen.

Pikiran Rakyat sendiri memiliki peringkat terbaik dari sisi readership berdasarkan Survey Nielsen pada Q4 di tahun 2012, sesuai dengan informasi dari gambar 1.4 berikut ini.

(12)

12

Gambar 1.4 Peringkat Pikiran Rakyat di Jawa Barat (Berdasarkan Survey Nielsen)

Sumber : Company Profile Pikiran Rakyat, 2015

Berdasarkan gambar 1.4, dapat diketahui bahwa Pikiran Rakyat memiliki peringkat tertinggi dibandingkan dengan 44 surat kabar lainnya yang tersebar di Jawa Barat, dengan persentase sebesar 35,3%, jauh meninggalkan pesaing terdekat di peringkat kedua, yang memiliki persentase sebesar 22,4%. Pada gambar tersebut juga dapat diketahui sebaran usia pembaca Pikiran Rakyat didominasi oleh pembaca usia produktif (20-39 tahun) sebesar 45% untuk skala Jawa Barat, dan lebih tinggi lagi untuk Kota Bandung, yaitu sebesar 49% dari total seluruh responden Survey Nielsen tersebut.

(13)

13

Harian Umum Pikiran Rakyat yang merupakan salah satu media cetak koran terlama di Kota Bandung sudah memiliki brand awareness yang tinggi. Menurut Shimp (2010:37) “Brand Awareness adalah kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan”. Gambar 1.5 berikut ini dapat memberikan informasi tentang seberapa besar awareness Pikiran Rakyat di Bandung Raya.

Gambar 1.5 Survey Awareness Pikiran Rakyat di Bandung Raya Sumber : Company Profile Pikiran Rakyat, 2015

(14)

14

Tabel 1.2 Survey Awareness Pikiran Rakyat di Bandung Raya (dalam tabel) Media Cetak TOP of

Mind Spontanitas Atas Rekomendasi Total Awareness Pikiran Rakyat 52 % 23,8 % 23,8 % 100 % Tribun Jabar 16,4 % 31,7 % 31,7 % 79,7 % Galamedia 6 % 26,1 % 26,1 % 58,3 % KOMPAS 5 % 9,7 % 37,2 % 52 % Koran SINDO 2,2 % 4,4 % 4,4 % 11 % TopSkor 1,2 % 3,2 % 3,2 % 7,5 %

Sumber : Company Profile Pikiran Rakyat, 2015

Berdasarkan Gambar 1.5 dan tabel 1.2, bisa didapatkan informasi bahwa awareness Pikiran Rakyat sudah mencapai titik maksimum, dengan total persentase sebesar 100%. Informasi ini dapat menyimpulkan bahwa semua masyarakat di wilayah Bandung Raya mengenal Harian Umum Pikiran Rakyat sebagai market leader dan media cetak terbesar di Bandung Raya, diatas Tribun Jabar (79,7%) dan Galamedia (58,3%) di peringkat kedua dan ketiga.

Media cetak dalam proses penjualan produknya menampilkan berita yang bermacam-macam, tidak terkecuali Harian Umum Pikiran Rakyat. Berita tersebut terbagi dalam berbagai rubrik yang ada di dalam media massa tersebut. Harian Umum Pikiran Rakyat melakukan survey rubrik yang banyak diminati pembaca, dan hasil dari survey tersebut bisa didapatkan informasi seperti yang ditampilkan pada Gambar 1.6 berikut ini.

(15)

15

Gambar 1.6 Survey Rubrik Pikiran Rakyat Sumber : Company Profile Pikiran Rakyat, 2015

Berdasarkan survey yang ditampilkan pada Gambar 1.6, informasi yang ditampilkan pada survey tersebut adalah Pikiran Rakyat unggul dari hampir semua rubrik yang diminati oleh responden yang disurvey, diantaranya adalah rubrik Berita Terpercaya, Berita Menarik, Alam Indonesia, Berita Kriminal, Berita Lokal, Berita Politik, dan Iklan Lowongan Kerja. Harian Umum Pikiran Rakyat hanya kalah pada rubrik Sepak Bola, dengan nilai 31%, dibawah Tribun Jabar dengan nilai 35%. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa produk Harian Umum Pikiran Rakyat lebih diminati dibandingkan media cetak lainnya. Akibat dari hal tersebut

(16)

16

adalah bagi perusahaan pengiklan, Harian Umum Pikiran Rakyat merupakan tempat berpromosi yang terbaik di wilayah Bandung Raya.

1.3 Perumusan Masalah

Harian Umum Pikiran Rakyat telah mampu untuk menjadi market leader diantara media cetak yang ada di Kota Bandung, memiliki awareness yang mencapai titik tertinggi di masyarakat, dan memiliki konten yang dinilai dapat diminati oleh pembacanya. Harian Umum Pikiran Rakyat pun menempati peringkat ketujuh sebagai media cetak paling populer di Indonesia, dan merupakan media cetak peringkat pertama untuk wilayah Bandung. Pada saat yang sama, banyak bermunculan media online yang banyak mengurangi pembaca dari media cetak itu sendiri karena kecepatan dalam penyediaan berita, namun memiliki masalah terkait dengan konten yang ada di media online tersebut kurang memiliki kredibilitas dan berita yang ditampilkan tidak memiliki keakuratan seperti yang dimiliki oleh media cetak. Kredibilitas dan keakuratan berita yang terdapat di media cetak pun menjadi salah satu hal yang menjadi nilai lebih dibandingkan dengan berita yang ada di media online.

Kelayakan sebuah berita di media online pun dipertanyakan dan dianggap tidak dapat dipertanggungjawabkan dibandingkan berita di media cetak. Menurut Dominick (2012) “Terdapat lima nilai berita yang menjadi ciri suatu kejadian layak diberitakan”. Lima nilai berita itu adalah timeliness, proximity, prominence, consequence, dan human interest. Lima nilai berita bisa menjadi acuan apakah sebuah berita dapat dianggap layak atau tidak untuk diberitakan. Hal tersebut juga bisa menjadi dasar apakah masih adanya peminat berita media cetak yang membeli media cetak diakibatkan oleh kurang kredibelnya berita yang disajikan oleh media online.

(17)

17

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dilakukan sebuah penelitian untuk meneliti masalah yang terjadi mengacu kepada fenomena-fenomena yang telah dijelaskan, dengan judul penelitian “ANALISIS PENGARUH LIMA NILAI BERITA HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT TERHADAP MINAT BELI HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG”.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu bagaimana lima nilai berita pada Harian Umum Pikiran Rakyat mempengaruhi minat beli Harian Umum Pikiran Rakyat, maka pertanyaan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penilaian responden terhadap lima nilai berita yang terdapat pada Harian Umum Pikiran Rakyat ?

2. Seberapa besar minat beli Harian Umum Pikiran Rakyat ?

3. Bagaimana lima nilai berita yang terdapat pada Harian Umum Pikiran Rakyat mempengaruhi minat beli Harian Umum Pikiran Rakyat ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui penilaian responden terhadap isi berita dari Harian Umum Pikiran Rakyat.

2. Mengetahui minat beli Harian Umum Pikiran Rakyat.

3. Mengetahui pengaruh dari lima nilai berita pada Harian Umum Pikiran Rakyat terhadap minat beli Harian Umum Pikiran Rakyat.

(18)

18 1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Mengetahui secara konseptual mengenai pengaruh lima nilai berita di media massa terhadap minat pembelian.

2. Menjadi acuan untuk penelitian berikutnya untuk melanjutkan ataupun melakukan penelitian serupa tentang pengaruh isi berita terhadap keputusan pembelian.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Bahan evaluasi untuk pihak Harian Umum Pikiran Rakyat untuk mengetahui minat beli konsumen pada produk mereka.

2. Hasil penelitian diharapkan mampu untuk memberikan informasi kepada Harian Umum Pikiran Rakyat untuk selanjutnya menjadi bahan pertimbangan dalam mengembangkan strategi atau menentukan strategi baru terkait dengan produk tersebut.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, diperlukan batasan-batasan yang bertujuan untuk menjaga konsistensi dari penelitian, sehingga masalah yang akan dibahas pada penelitian ini tidak meluas dan pembahasan pun akan lebih terarah dan jelas. Lingkup penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan terhadap responden yang merupakan warga Bandung dan sedang menetap di Kota Bandung.

2. Penelitian dilakukan terhadap responden yang mengetahui tentang Pikiran Rakyat dan pernah membaca Pikiran Rakyat.

3. Penelitian ini hanya membahas pengaruh lima nilai berita Harian Umum Pikiran Rakyat terhadap minat beli Harian Umum Pikiran Rakyat.

(19)

19 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Untuk memberikan gambaran tentang penelitian yang akan dilakukan, telah disusun suatu sistematika yang akan memberikan informasi tentang materi dan hal-hal yang akan dibahas di setiap bab dalam penelitian ini. Adapun sistematika penelitian adalah sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka membahas tentang teori – teori yang mendukung kegiatan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

Bab III. Metode Penelitian

Bab ini menegaskan tentang metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah dari penelitian, yang meliputi karakteristik penelitian yang dilakukan, alat pengumpulan data, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan sumber data, uji validitas dan reabilitas, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.

Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bagian ini menjelaskan tentang hasil analisis dan pengolahan data yang dilakukan, serta pembahasan hasil penelitian. Bab ini berisikan karakteristik sampel, hasil dari penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

(20)

20 Bab V. Kesimpulan dan Saran

Bab ini mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, disertai pula dengan saran atau rekomendasi bagi perusahaan, kepada pengguna hasil penelitian, dan juga untuk penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar 1.2 Prediksi Kenaikan Pasar Media Cetak pada Tahun 2013 – 2017  Sumber : www.statista.com, 2017
Tabel 1.1 Peringkat Surat Kabar di Indonesia Tahun 2016
Gambar 1.3 Sebaran Geografis Pikiran Rakyat  Sumber : Company Profile Pikiran Rakyat, 2015
Gambar 1.4 Peringkat Pikiran Rakyat di Jawa Barat (Berdasarkan Survey  Nielsen)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran yang besar dalam membentuk perilaku prososial remaja sehingga apabila orang tua

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar