• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA GURU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA GURU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN TERHADAP PENINGKATAN

PRESTASI KERJA GURU

Bahrudi Efendi Damanik,S.E.,M.M.

Manajemen Informatika AMIK-STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar bahrudiefendi@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of motivation on improving teacher performance, knowing the effect of teacher commitment on improving teacher performance, knowing the influence of motivation and commitment of teachers to improve teacher performance. This study can be classified in the type of associative descriptive research, namely a complete description of information about the relationship between variables one with symptoms. The total sampling technique for sampling, the sample of this study was 30 people, namely the entire population. The results of this study are that the motivation variable has a positive effect on improving teacher achievement, with t count> t table (1,846> 1,697). Teacher commitment variables have a positive effect on increasing teacher achievement, with tcount> t table (3,217> 1,697). Motivational variables and teacher commitment positively influence teacher performance improvement, with Fcount> Ftable, which is 10.250> 3.320. Obtained r2 (RSquare) of 0.432, it can be seen that the determinant value is 43.20%, which means that the motivation variable and teacher commitment affect teacher performance simultaneously by 43.20%, and the remaining 56.80%, influenced by other factors. factors not checked

Keywords: Motivation, Teacher's Commitment, and Teacher's Achievement Improvement

PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan khususnya yang berkaitan dengan tenaga pengajar masalah motivasi seorang guru menjadi suatu hal yang sangat penting karena mempunyai pengaruh

pada peningkatan prestasi guru. Dalam

peningkatan prestasi guru, motivasi

mempersoalkan bagaimana gairah kerja guru

agar mau bekerja keras dengan

menyumbangkan segenap kemampuan, fikiran,

keterampilan untuk mewujudkan tujuan

pendididikan. Guru menjadi seorang pendidik yang berhasil karena adanya motivasi yang telah dilakukan oleh guru itu telah menyentuh kebutuhan rohani maupun jasmani berupa perolehan gaji dari hasil kerjanya, memperoleh

penghargaan dari pimpinan, memperoleh

pengakuan dari teman-teman sesama guru, mendapat rasa aman dan nyaman dalam

bertugas, memperoleh kesempatan untuk

mengeluarkaan pendapat dan sebagaainya. Jika kebutuhan guru tersebut terpenuhi berarti guru memperoleh dorongan dari dalam dirinya untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Guru

yang melaksanakan tugas dengan baik itu akan terlihat rajin hadir ke sekolah, rajin dalam mengajar dengan penuh semangat dan senang hati. Ini berarti peningkatan prestasi guru dapat tercapai dengan baik [1]

Sementara itu prestasi guru juga dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya komitmen. Komitmen guru yang tinggi biasanya akan meningkatkan prestasi yang tinggi dan sekaligus dapat menurunkan tingkat absensi dan sebaliknya jika seorang guru memiliki tingkat komitmen rendah maka prestasinya juga rendah. Komitmen merupakan variabel yang dapat memprediksi secara teratur perilaku guru dalam kerja. Adapun hubungan yang mengatur antara komitmen dan kinerja, bahwa komitmen guru terhadap sekolah memiliki hubungan positif dengan kinerja, tanpa memperhatikan komitmen guru pada sekolah maka kinerja akan memburuk dan pada akhirnya menjadi pemborosan yang sia-sia.

Berdasarkan survei awal yang penulis lakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan, ada

(2)

beberapa masalah berkenan dengan peningkatan prestasi guru diantaranya guru sering datang terlambat dikelas, kurangnya kemauan dan kemampuan guru dalam mengembangkan bahan pelajaran dan penggunaan metode serta media pembelajaran yang bervariasi, kurangnya kreatifitas guru dalam menyajikan bahan pelajaran, sehingga dari tahun ke tahun buku sumber belajar dan kegiatan pembelajaran tidak mengalami peningkatan.

Kondisi yang ada pada Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan, masih lemah terhadap pengembangan sumberdaya manusia yang ada pada siswa. Sehingga siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan memiliki keilmuan dan keterampilan yang harus lebih ditingkatkan lagi dalam pencapaian target kurikulum.

Adapun penelitian-penelitian pendidikan yang berkenan dengan motivasi dan komitmen guru masih sangat sedikit. Oleh karena itu untuk mengemukakan arti penting dari konsep peningkatan prestasi guru ini, maka perlu penelitian tentang persepsi guru terhadap peningkatan prestasi guru melalui motivasi dan komitmen guru ditempat mereka bekerja.

Masalah yang berkenan dengan

peningkatan prestasi guru di atas, dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan dalam penelitian ini hanya mengamati faktor motivasi dan komitmen guru yang memiliki keterkaitan dengan peningkatan prestasi guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan.

Indentifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang dapat penulis kemukakan antara lain :

1. Apakah guru sudah tepat waktu dalam jam mengajar ?.

2. Apakah guru sudah mempunyai kemauan dan kemampuan dalam mengembangkan bahan pelajaran dan penggunaan metode serta media pembelajaran yang bervariasi?. 3. Apakah kurangnya kreatifitas guru dalam

menyajikan bahan pelajaran sudah baik ?.

4. Apakah fasilitas sekolah sudah memadai untuk peningkatan proses belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum.

Batasan Masalah

Menginggat banyaknya permasalahan yang teridentifikasi dan karena waktu dan

kemampuan yang penulis miliki dalam

melaksananakan penelitian ini masih kurang,

maka dari masalah-masalah yang

terindentifikasi tersebut penulis mencoba

membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada masalah motivasi dan komitmen guru dan pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Swasta Taman Pendidikan

Perdagangan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan indentifikasi dan batasan

masalah tersebut diatas ,maka penulis

merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap peningkatan prestasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan.

2. Bagaimana pengaruh komitmen guru

terhadap peningkatan prestasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan.

3. Bagaimana pengaruh motivasi dan

komitmen guru terhadap peningkatan prestasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi

terhadap peningkatan prestasi kerja guru.

2. Untuk mengetahui pengaruh komitmen

guru terhadap peningkatan prestasi kerja guru.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan

komitmen guru terhadap peningkatan prestasi kerja guru.

LANDASAN TEORI Motivasi Guru

(3)

Motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai kemauan/kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas [2]. Motivasi adalah apa yang menggerakan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu dari dalam dirinya untuk mencapai suatu tujuan [3]. Motivasi dimengerti sebagai ungkapan kebutuhan seseorang secara pribadi yang bisa dirangsang untuk menjadi lebih aktif lagi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. [4] mengemukakan pendapatnya tentang motivasi, yaitu sebagai berikut, kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat

diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Menurut [5], motivasi mempunyai tiga elemen penting yaitu :

a. Motivasi itu terjadi diawali dengan perubahan-perubahan energi pada setiap individu

b. Motivasi tersebut ditandai dengan munculnya perasaan, afeksi seseorang dan lain-lain, dengan kata lain motivasi relevan dengan peresoalan persoalan kejiwaan dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c. Motivasi tersebut akan terangsang karena adanya respon dari suatu akal yaitu tujuan.

Guru sebagai manusia, sebagai pekerja atau karyawan juga memerlukan 5 (lima) kebutuhan yang telah dikemukakan oleh Maslow dan 10 (sepuluh) faktor lainnya sebagaimana diuraikan diatas sebagai sumber motivasi dalam rangka meningkatkan semangat mengajar. Namun yang paling penting bagi seorang guru adalah motivasi yang dimulai dari dalam dirinya sendiri (motivasi instrisik) sesuai dengan pendapat Terry dalam [6]), bahwa

motivasi yang paling berhasil adalah

pengarahan diri sendiri oleh pekerja yang

bersangkutan. Keinginan atau dorongan

tersebut harus datang dari individu itu sendiri bukan dari orang lain dalam bentuk kekuatan dari luar.

Dari beberapa penjelasan dapat

disimpulkan bahwa motivasi kerja guru adalah suatu perangsang keinginan dan daya gerak yang menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar karena terpenuhi dalam kebutuhannya. Guru yang bersemangat dalam

mengajar disebabkan telah terpenuhinya

kebutuhannya seperti gaji yang cukup , keamanan dalam bekerja bebas dari tekanan pimpinan maupun rekan kerja ,dan kebutuhan lainnya. Hal ini akan berdampak pada kepuasan kerja yang akhirnya menciptakan kinerja dengan baik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa faktor yang dapat menimbulkan motivasi kerja guru, baik yang bersifat motivator

maupun yang lainnya yang berada di

lingkungan kerja guru di sekolah.

Komitmen Guru

[7] Komitmen guru didefinisikan sebagai ukuran kekuatan identifikasi guru dengan

tujuan dan nilai sekolah serta terlibat

didalamnya, komitmen oganisasi juga menjadi indikator yang lebih baik bagi guru yang ingin tetap pada pekerjaannya atau ingin pindah.

Komitmen pada sekolah tersebut juga

membahas kedekatan guru terhadap sekolah di mana mereka berada dan sekaligus komitmen

merefleksikan kekuatan keterlibatan dan

kesetiaan guru pada sekolah.

Komitmen sendiri lahir dari dalam diri seseorang ketika individu merasa bahwa seorang karyawan harus bisa melakukan sesuatu yang terbaik dan terlibat aktif dalam perusahaan. [8]

Terlepas dari banyaknya definisi tentang komitmen organisasi, Allen dan Meyer dalam

[9] mengkonsepkan bahwa komitmen

organisasi menggambarkan tiga tema umum, yaitu affective attachment to the organization,

perceived cost association with leaving the organization dan obligation to remain with the organization.

Jadi dapat disimpulakan bahwa

komitmen guru pada sekolah disamakan dengan motivasi untuk memberikan layanan terhadap masyarakat karena komitmen pada

(4)

sekolah dianggap sebagai komponen yang

sangat bernilai bagi efektifitas sekolah,

meskipun begitu para pengambil kebijakan belum banyak memberikan perhatian bagi terciptanya langkah-langkah strategis untuk meningkatkan komitmen guru pada sekolah juga belum ada kesadaran bahwa komitmen sekolah memegang peranan penting bagi kelangsungan suatu sekolah.

Prestasi Kerja Guru

Dalam konsep manajemen, manusia sebagai sumber daya dalam perusahaan/instansi diharapkan mampu untuk memanfaatkan dan

meningkatkan tenaga sepenuhnya atau

seoptimal mungkin untuk meningkatkan

produktifitas yang diikuti oleh terciptanya hubungan kerja yang bermutu dengan konotasi yang menyenangkan, penuh tenggang rasa dan saling membangun. Memanfaatkan sumber daya manusia terkandung pengertian pembinaan struktur sekolah dan pengembangan mutu tenaga kerja baik secara aktual maupun potensial.

Menurut [2] dalam meningkatkan

prestasi kerja seorang pemimpin dapat

melakukannya dengan memotivasi

bawahannya. Seorang pemimpin tidak semata-mata bertujuan untik mencapai keuntungan demi keuntungan itu sendiri, tetapi karena ia

mempunyai keinginan yang kuat untuk

berprestasi.

[10], produktifitas tenaga kerja (kinerja) adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu, sedang peran serta tenaga kerja ialah penggunaan sumber daya secara efisiensi dan efektif. Sedangkan menurut [11] produktifitas tenaga kerja dipengaruhi oleh pendidikan, ketrampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motifasi, kesehatan, penghasilan, iklim kerja,

iklim kerja dan lain-lain. Adapun [3]

menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi peningkatan produktifitas adalah keharmonisan kondisi guru dan insentif keuangan yang universal, keharmonisan kondisi pekerjaan diantarannya saling ketergantungan pimpinan dan guru sedangkan insentif keuangan bagi guru adalah adanya unsur keadilan dalam gaji, upah , bonus yang diterima guru .

Uraian pemikiran yang telah disampaikan diatas memberikan landasan dan arah untuk menuju pada penyusunan kerangka konseptual:

KOMITMEN GURU (X2)

Memiliki perangkat Pembelajaran

-silabus -RPP Waktu Penguasaan Materi Evaluasi MOTIVASI GURU ( X1) POSITIF Finansial 1. gaji 2. sertifikasi 3. insentif NON FINANSIAL: 1. Fasilitas KBM 2. Kebebasan Berimpropisasi 3. Pembinaan  NEGATIF PENINGKATAN PRESTASI KERJA GURU Menguasai materi Menguasai teknik mengajar Trampil dengan media Nilai siswa naik

S

EK

O

LA

H

M

EN

EN

G

A

H

K

EJU

R

U

A

N

(S

M

K

) S

WA

S

TA

TA

M

A

N

P

EN

D

ID

IK

A

N

P

ER

D

A

G

A

N

G

A

N

(5)

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terhadap prestasi kerja guru. 2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara

komitmen guru terhadap prestasi kerja guru. 3. Ada pengaruh positif dan signifikan antara

motivasi dan komitmen guru terhadap prestasi kerja guru.

METODE PENELITIAN

Dilihat dari permasalahan yang telah

digambarkan pada pendahuluan, maka

penelitian ini dapat digolongkan pada penelitian berjenis deskriptif asosiatif yaitu gambaran informasi lengkap tentang hubungan antar

variabel satu dengan gejala lain (X1

berhubungan interaktif dengan dengan X2 dan Y) Sugiono [12]. Penelitian ini memiliki jenis hubungan yang linier karena pada dasarnya hendak melihat hubungan antara variable bebas yaitu minat baca dan peran dosen pembimbing.

Tempat penelitian ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan yang berjumlah 30 orang. Jumlah ini diluar Kepala Sekolah tidak dimasukan

sebagai populasi penelitian tersebut

menggunakan seluruh populasi yang akan dijadikan sampel, dengan teknik penarikan sampel secara Total Sampling. Maka sampel dari peneltian ini adalah 30 orang yaitu seluruh populasi.

Pengumpulan data dalam penelitian ini penulis lakukan dengan berbagai cara yaitu:

observasi di lapangan dengan melakukan pengamatan langsung ke para guru yang

melakukan pekerjaan belajar mengajar,

wawancara yaitu dengan membuat pertanyaan-pertanyaan kecil tentang apa yang diharapkan dan yang tidak diharapkan dalam rangka memperoleh prestasi yang maksimal dan kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan membagikan kertas yang berisi daftar pertanyaan kepada responden (guru)

Teknik Analisis Data

Metode analisis data merupakan alat

yang dipergunakan dalam memecahkan

masalah. Dalam penulisan ini digunakan metode analisis data sebagai berikut :

1. Analisis Dekriptif

Yaitu suatu teknik pengumpulan data, menganalisis kemudian menafsirkannya sehingga data tersebut dapat memberi manfaat terhadap masalah yang diteliti.

2. Regresi Linier Berganda

Digunakan untuk menguji pengaruh atau

hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen. Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan program

SPSS for Windows Versi 22,00. Model

hubungan variabel akan dianalisis sesuai dengan persamaan regresi :

Y = a + b1X1 + b2X2 + E Dimana :

(6)

a = Konstanta

b = Koefesien regresi

X1 = Motivasi

X2 = Komitmen guru

E = Standard error

Dengan penggunaan teknik Analisis Data Regresi Linier Berganda tersebut, maka formulasi hipotesis yang akan penulis tetapkan yaitu :

a. Uji Parsial (variabel X terhadap Y )

dengan rumus sebagai berikut:

Dimana :

r = Korelasi n = Jumlah sampel

Jika : t hitung > t tabel = Hipotesis

diterima

t hitung < t tabel = Hipotesis

ditolak

b. Uji Simultan (variabel X1 dan X2 terhadap

Y ) dengan rumus sebagai berikut: F hit =

Dimana :

r = Korelasi n = Jumlah Sampel

m = Jumlah Variabel Bebas

Jika : F hitung > F tabel, maka Hipotesis penelitian diterima.

F hitung < F tabel , maka Hipotesis penelitian ditolak.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini akan

dideskripsikan data yang diperoleh dari objek penelitian, baik itu data primer ataupun data sekunder yang terkait pada variabel-variabel yang diteliti:

1. Identitas Guru berdasarkan gender Tabel 1. Identitas Reponden Berdasar

Gender

No Gender Jumlah Persentase

1 Laki-laki 20 66.67

2 Wanita 10 33.33

Total 30 100.00

Sumber : SMK Swasta Taman Pendidikan Perdagangan -Tahun 2012

Dari Tabel 1. diatas diketahui bahwa responden berjender laki-laki adalah mayoritas yaitu berjumlah 20 orang (66.67%), sementara wanita berjumlah 10 orang (33.33%).

2. Identitas Guru berdasarkan jenjang pendidikan

Tabel 2. Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Gender Jumlah Persentase

1 Sarjana 28 93.33

2 Diploma 2 6.67

Total 30 100.00

Sumber : SMK Swasta Taman Pendidikan Perdagangan -Tahun 2012

Dari Table 2. diatas diketahui bahwa jenjang pendidikan guru setingkat Sarjana berjumlah 28 orang (93,33%) dan Diploma berjumlah 2 orang (6,67%). berpendidikan Sarjana (S1).

Tabel 3. Tahun Menjadi Guru

No Tahun Jumlah Persentase

1 2000 - 2005 16 53.33

2 2006 – 2012 14 46.67

Jumlah 30 100.00

Sumber : SMK Swasta Taman Pendidikan Perdagangan -Tahun 2012

Dari Tabel 3. diatas dapat dijelaskan bahwa identitas responden berdasarkan pengalaman menjadi guru. Yang mengajar dari tahun 2000-2005 berjumlah 16 orang (53.33%) dan tahun 2006-2012 berjumlah 14 orang (46.67%).

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk

mengetahui seberapa tepat suatu alat ukut mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kesioner adalah angka hasil korelasi antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan

responden terhadap informasi kuesioner.

Setelah pengujian validitas selanjutnya

dilakukan pengujian reliabilitas. Tujuan utama pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrument apabila instrument tersebut R² ( n – m – l ) M ( l - R² ) 2

r

-1

2

-n

r

t

Uji

(7)

digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden.

Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan Alpha Croanbach. Standar yang digunakan dalam menentukan

reliable dan tidaknya suatu instrument

penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r-hitung dengan r-tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Apabila alpha hitung lebih besar dari r-tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrument penelitian dapat disebut reliable.

Evaluasi Data

Dalam evaluasi data ini penulis akan melakukan pengujian hipotesis, baik secara partial ataupun secara simultan. Selanjutnya untuk mempermudah dalam evaluasi ini, maka penulis mencari nilai-nilai yang dibutuhkan dengan menggunakan perangkat software computer program SPSS Versi 22 dengan hasil sebagai berikut :

1. Pengaruh Motivasi (X1) Terhadap Prestasi Kerja Guru (Y)

Untuk mengetahui secara partial pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja guru dapat

dilihat pada table 4. dibawah ini:

Tabel 4. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.576 7.902 .706 5.576 Motivasi .396 .214 .286 1.846 .396

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Guru

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa

nilai thitung variabael Motivasi sebesar 1.846

dan nilai signifikansi 0.396, sedangkan nilai

ttabel pada tingkat kepercayaan 95% ( α = 0,05) dengan N – 2 = 28 adalah 1.697. sehingga dapat

diperhatikan pada Gambar 2. dibawah ini. Gambar 2.

Dari Gambar 2. diatas diketahui bahwa nilai thitung > ttabel ( 1.846 > 1.697) maka diputuskan koefisisen regresi signifikan atau Ho ditolak dan menerima hipotesis dalam penelitian ini yaitu variabal motivasi secara partial berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan. Ha ini dapat dibuktikan pula dari

nilai Probabilitas = 0.000, atau P < 0.05, berarti koefisien regresi motivasi secara partial signifikan pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05.).

Pengaruh Komitmen Guru (X2) Terhadap Prestasi Guru (Y)

Untuk mengetahui secara partial

pengaruh komitmen guru terhadap kinerja guru dapat dilihat pada Table 5. dibawah ini :

HO ditolak

HO ditolak HO diterima

1.697 thitung = 1.846 - 1.697

(8)

Tabel 5.Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.576 7.902 .706 5.576 Komitmen Guru .450 .140 .499 3.217 .001

a. Dependent Variable: Prestasi Guru

Berdasarkan Table 5. diatas diketahui bahwa

nilai thitung variabel komitmen guru sebesar

3.217 dan nilai signifikansi 0.001, sedangkan

nilai ttabel pada tingkat kepercayaan 95% ( α =

0,05) dengan N – 2 = 28 adalah 1.697, sehingga dapat diperhatikan pada Gambar 3. di

bawah ini.

Gambar 3.

Dari Gambar 3. diatas diketahui bahwa nilai thitung > ttabel ( 3.217> 1.697) maka diputuskan koefisisen regresi signifikan atau Ho ditolak dan menerima hipotesis dalam penelitian ini yaitu variabel komitmen guru secara partial berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan. Ha ini dapat dibuktikan pula dari

nilai Probabilitas = 0.001, atau P < 0.05, berarti koefisien regresi komitmen guru secara partial signifikan pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05.).

Pengaruh Motivasi (X1) dan Komitmen Guru (X2) Terhadap Prestasi Kerja Guru (Y)

Tabel 6. Model Summary(b)

Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .657(a) .432 .389 2.64161 .432 10.250 2 27 .000

a Predictors: (Constant), Komitmen.Guru, Motivasi b Dependent Variable: Prestasi.Kerja

Dari Tabel 6. diatas diketahui bahwa nilai korelasi secara simultan antara motivasi

dan komitmen guru terhadap prestasi kerja guru sebesar 0,657. Nilai korelasi dapat

HO ditolak HO ditolak

HO diterima

(9)

dikategorikan pada korelasi yang kuat karena berada pada interval 0,60 – 0.79 (Hubungan

kuat). Kemudian untuk membuktikan

kebenaran hipotesis penelitian atau apakah nilai korelasi itu dapat digeneralisasikan, maka harus diuji signifikansinya dengan uji-F, dan dari

pengolahan data diketahui nilai Fhitung sebesar

10.250. Nilai Fhitung ini selanjutnya

diinterprestasikan dengan niai Ftabel dan dengan

tingkat kepercayaan 95% ( α = 0,005), dengan dk pembilang = k dan dk penyebut 30-2 = 28,

maka nilai Ftabel = 3.320. Jadi dari hasil

perhitungan uji signifikan dapat dilihat bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 10.250> 3,320, jadi hipotesis penelitian secara simultan dapat dibuktikan yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan komitmen guru terhadap prestasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan komitmen guru

terhadap prestasi kerja guru, maka digunakan uji determinan (D). Dari pengolahan data

diperoleh nilai r2 (RSquare) sebesar 0,432,

maka dapat diketahui nilai determinannya adalah 43.20 %, yang berarti bahwa variabel motivasi dan komitmen guru berpengaruh terhadap prestasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman

Pendidikan Perdagangan secara simultan

sebesar 43,20%, dan sisanya sebesar 56,80%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi liner berganda ini

digunakan untuk mengestimasi pengaruh

variable motivasi dan komitmen guru terhadap prestasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan. Berdasarkan hasil pengolahan

data diperoleh hasil sebagai berikut:

Table 7. Hasil Uji Signifikansi Variabel Independent Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.576 7.902 .706 .486 Motivasi .396 .214 .286 1.846 .076 Komitmen.Guru .450 .140 .499 3.217 .003

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Guru Berdasarkan pada Table 7. diatas, persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y= 5.576 + 0,396X1+ 0,450X2+ E

Dengan persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Nilai konstanta adalah sebesar 5.576, hal ini menyatakan bahwa jika faktor komitmen guru dan motivasi diabaikan maka nilai prestasi kerja guru sebesar 5.576.

b. Koefisien regresi untuk variabel komitmen guru sebesar 0,450, hal ini menunjukkan

bahwa setiap kenaikan 1% faktor komitmen guru maka akan meningkatkan prestasi kerja guru sebesar 4.50%.

c. Koefisien regresi untuk variable motivasi sebesar 0,396, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% faktor motivasi maka akan meningkatkan prestasi kerja guru sebesar 3.96%.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(10)

Berdasarkan pada analisis dan evaluasi data, maka penulis akan menyimpulkan hasil penelitian ini, yaitu :

1. Variabel motivasi secara partial berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi guru dengan nilai thitung > ttabel ( 1.846 > 1.697). 2. Variabel komitmen guru secara partial

berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi guru dengan nilai thitung > ttabel ( 3.217> 1.697).

3. Variabel motivasi dan komitmen guru secara

simultan berpengaruh positif terhadap

peningkatan prestasi guru dengan nilai Fhitung

> Ftabel yaitu 10.250> 3,320.

4. Diperoleh nilai r2 (RSquare) sebesar 0,432,

maka dapat diketahui nilai determinannya adalah 43.20 %, yang berarti bahwa variabel motivasi dan komitmen guru berpengaruh terhadap prestasi kerja guru secara simultan sebesar 43,20%, dan sisanya sebesar 56,80%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti

Saran

1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan harus memiliki komitmen kerja yang tinggi karena hal ini akan berpengaruh kepada loyalitas ataupun sense of belonging (rasa memiliki). Hal inilah yang akan menciptakan suatu kebanggaan dalam mengabdikan diri bila menjadi bagian dari organisasi ini.

2. Kepala Sekolah harus senantiasa

memberikan motivasi kepada Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Taman Pendidikan Perdagangan, dengan adanya motivasi yang besar maka tugas-tugas pembelajaran akan dilakukan dengan penuh antusias dan kesadaran tanggung jawab yang dimiliki sehingga kemampuan, sumber daya yang ada akan meningkat serta harapan akan terjadinya peningkatan prestasi Guru akan terjawab.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia, Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi

Kerja Karyawan, Yogyakarta: PT.

Gramedia, Jakarta, 2008.

[2] B. E. Damanik, “Pengaruh Motivasi Dan Pengembangan Diri Terhadap Prestasi Kerja Dosen,” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis

(EK & BI), pp. 20-28, 2018.

[3] M. S. Hasibuan, Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta: Bimi Aksara, 2003.

[4] T. H. Handoko, Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE, 2001.

[5] P. S. Siagian, Teori Motivasi Dan Aplikasinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

[6] J. Winardi, Motivasi Dan Pemotivasian, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002.

[7] Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2009.

[8] A. Prihantoro, Peningkatan Kinerja

Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi,

Disiplin, Lingkungan Kerja, Dan

Komitmen, Yogyakarta: Deepublish, 2015. [9] B. Hutapea, “Sifat Kepribadian Dan Dukungan Organisasi Sebagai Prediktor Komitmen Organisasi Guru Pria Di

Sekolah Dasar,” Makara, Sosial

Humaniora, vol. 16, pp. 101-115, 2012.

[10] S. Suryana, Prilaku Organisasi, Bandung: Universitas Padjadjaran, 2001.

[11] M. Sinungan, Produktivitas, Apa Dan Mengapa, Jakarta: Bumi Aksara, 2005. [12] Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, vol. 15, Bandung: ALFABETA, 2012, p. 3.

[13] B. E. Damanik, “Pengaruh Kemampuan Intelektual dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru,” JURNAL IDAARAH, pp. 143-154, 2018.

[14] S. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

(11)

2002.

[15] I. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001. [16] B. E. Damanik, “Pengaruh Fasilitas Dan

Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar,” Jurnal Publikasi Pendidikan, vol. 9, pp. 46-52, 2019.

[17] B. E. Damanik, “Pengaruh Minat Baca Dan Peran Dosen Pembimbing Terhadap Keberhasilan Penulisan Tugas Akhir,”

JURNAL IDAARAH, vol. 2, pp. 198-207,

Gambar

Tabel 4. Coefficients a Model  Unstandardized  Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig
Tabel 5.Coefficients a Model  Unstandardized  Coefficients  Standardized  Coefficients  T  Sig
Table 7. Hasil Uji Signifikansi Variabel Independent  Coefficients a Model  Unstandardized  Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig

Referensi

Dokumen terkait

e. Apostrof, pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatuyang tidak hadir. Asindeton, gaya yang berupa acuan, yang bersifat padat dan mampat dimana beberapa katam

Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Saudara Presiden, Saudara Wakil Presiden, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Pimpinan DPD-RI, Para

Dalam kalimat diatas nyata bahwa pembuktian harus didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yaitu alat bukti yang sah tersebut dalam Pasal

Penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa jenis air yang mengahasilkan kualitas terbaik dalam pembuatan nata adalah air mineral yang dipanaskan hingga mendidih, namun

Berdasarkan data yang ada tidak ada strategi khusus yang dilakukan oleh Pemprov Banten, tetapi memang Humas Pem- prov Banten ini tidak dalam keadaan diam atau pasiv selamanya,

Pada konsentrasi substrat tetap, dalam batas tertentu, laju suatu reaksi enzimatik meningkat sebanding dengan meningkatnya konsentrasi enzim, dengan semakin

Dengan potensi sektor kegiatan ekonomi dalam bidang perdagangan yang besar ini dan sesuai dengan teori pusat pertumbuhan dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Medan Petisah

Sehingga dapat mengetahui seberapa pengaruhnya terhadap hasil tangkapan Ikan Manyung ( Arius thalassinus ). Uji coba ini dilakukan di Perairan Pati Desa Banyu Towo