BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta,Tanah Abang Dua,Jakarta Pusat. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Dua beralamatkan di Jalan K.H Mas Mansyur No. 71 ,Tanah Abang. Penelitian dilaksanakan menggunakan One time Shot horizon,yaitu penelitian dilakukan selama satu waktu tertentu,yaitu November 2014.
B. Desain Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Kausal,yang merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas(Independent Variable) terhadap Variabel terikat (Dependent Variable). Studi Empiris Penelitian ini dilakukan pada wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Dua, Jakarta Pusat Tahun 2014.
C. Definisi Operasional Variabel
Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini terdiri dari dua kategori : variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen diwakili oleh TingkatKepuasan Wajib Pajak dalam penggunaan e-filing sedangkan variabel independendiwakili oleh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan,
kerumitan, keamanan dankerahasiaan,kesiapan teknologi informasi Wajib Pajak dan Keakuratan.
1. Variabel Dependen: Tingkat Kepuasan Wajib Pajak dalam Penggunaan Filing ( Satisfaction Level of Taxpayers using E-Filing )
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan wajib pajak. Tingkat kepuasan merupakan suatu ukuran kekuatan untuk menunjukkan bahwa seberapa puaskah wajib pajak melaporkan pajaknya melalui e-filing, dimana dalam hal ini sampel yang dipilih adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang sudah menggunakan e-filing. Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 4 item yaitu efisiensi sistem,keefektifan sistem, dan kepuasan, dan ditambah dengankebanggaan pengguna saat menggunakan sistem.
2. Variabel Independen: Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Persepsi kegunaandidefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi setiap individu yang menggunakannya serta akan meningkatkan performa mereka dalam bekerja.Jika individu menginterpretasikan bahwa e-filing dapat menguntungkan maka secara langsung mereka akan menggunakan sistem e-filing. Namun sebaliknya jika individu merasa kurang percaya atau tidak mengetahui manfaat dari sistem e-filing tersebut maka akan ragu untuk menggunakannya. Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 5 item yaitu Bekerja lebih cepat, kinerja
kerja, meningkatkan produktifitas, membuat pekerjaan lebih mudah, dan berguna.
3. Variabel Independen: Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)
Persepsi kemudahan penggunaanadalah tingkatan dimana seseorang percayabahwa penggunaan suatu sistem tertentu dapat menjadikan orang tesebut bebasdari usaha (free of effort). Bebas dari usaha yang dimaksudkan adalah bahwasaat seseorang menggunakan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktuuntuk mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana,tidakrumit, dan mudah dipahami, sudah dikenal (familiar). Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 6 item yaitu : mudah untuk dipelajari, controllable, jelas dan dapat dimengerti, mudah untuk beradaptasi,ease to become skilful dan mudah untuk digunakan.
4. Variabel Independen: Kerumitan (Complexity)
Kerumitan didefinisikan sebagai ukuran dimana suatu sistem dinilai mudah atau sulit dipahami. Ukuran kerumitan tersebut juga dipengaruhi oleh keterbatasan kemampuan yang dimiliki pengguna dalam pemahaman sistem tersebut. Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 5 item yaitu : teknologi bebas dari usaha, sulit untuk dipahami dan digunakan, tingkat penyerapan inovasi yang rendah, dan teknologi baru yang dapat menyita waktu dalam mempelajarinya, dan Secara keseluruhan susah untuk dimengerti.
5. Variabel Independen: Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy)
Keamanan berarti bahwa penggunaan sistem informasi itu aman, resiko hilangnya data atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian rendah. Sedangkan kerahasiaan berarti segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi pengguna terjamin kerahasiaannya, tidak ada orang yang mengetahuinya. Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 4 item yaitu : Sistem dapat diandalkan, data terjaga kerahasiaannya sehingga tidak dapat diakses secara bebas oleh pengguna lain, tersedianya username dan password bagi wajib pajak. 6. Variabel Independen: Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak
(Readiness Technology Taxpayers Information)
Kesiapan teknologi informasi wajib pajak berarti bahwa individu dalam hal ini siap menerima perkembangan teknologi yang ada termasuk dengan munculnya sistem e-filing dan beradaptasi dalam hal menggunakan e-filing tersebut. Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 3 item yaitu : Individu siap menerima e-filing, wajib pajak tidak ragu untuk melaporkan pajaknya menggunakan e-filing, dan wajib pajak mampu beradaptasi dengan teknologi yang semakin berkembang. 7. Variabel Independen: Keakuratan (Accuracy)
Keakuratan merujuk pada output dari sistem informasi, menyangkut nilai, manfaat,relevansi, dan urgensi dari informasi yang dihasilkan.Informasi yang akurat berarti harus bebas
darikesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berartiinformasi harus jelas mencerminkan maksud informasi yang disediakan olehsistem informasi. Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 3 item yaitu : Informasi bebas dari kesalahan-kesalahan, informasi tidak bias dan menyesatkan dan informasi harus jelas mencerminkan maksud informasi yang disediakan olehsistem informasi.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Indikator Skala
Pengukuran 1 Persepsi
Kegunaan (X1)
(Aldino,2013)
1. Bekerja Lebih Cepat 2. Kinerja Kerja
3. Meningkatkan Produktivitas 4. Membuat pekerjaan lebih mudah 5. Berguna Ordinal 2 Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2) (Aldino,2013)
1. Mudah untuk dipelajari 2. Mudah Dikontrol
3. Jelas dan dapat dimengerti 4. Mudah untuk beradaptasi 5. Ease to become skilful 6. Mudah untuk digunakan
Ordinal
3 Kerumitan (X3)
(Esy,2012)
1. Teknologi bebas dari Usaha 2. Sulit untuk digunakan
3. Tingkat penyerapan inovasi yang rendah
4. Teknologi baru yang dapat menyita waktu dalam mempelajarinya
5. Secara Keseluruhan susah untuk dimengerti
Ordinal
4 Keamanan dan Kerahasiaan (X4)
(Esy,2012)
1. Sistem dapat diandalkan 2. Data terjaga kerahasiaannya
sehingga tidak dapat diakses pengguna lain secara bebas 3. Kecil kemungkinan untuk terjadi
penyalahgunaan data 4. Tersedianya username dan
password bagi wajib pajak
Ordinal 5 Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak (X5) (Esy,2012)
1. Individu siap menerima e-filing 2. Wajib Pajak tidak ragu untuk
melaporkan pajaknya menggunakan e-filing
3. Wajib Pajak mampu beradaptasi dengan teknologi yang semakin berkembang
Ordinal
6 Keakuratan (X6)
(Gita,2010)
1. Informasi bebas dari Kesalahan-kesalahan
2. Informasi tidak bias atau menyesatkan
3. Informasi harus jelas
mencerminkan maksud informasi yang disediakan oleh sistem informasi.
Ordinal
7 Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (Y) (Gita,2010)
1. Efisiensi Sistem 2. Keefektifan Sistem 3. Kepuasan (rasa puas)
4. Kebanggaan menggunakan sistem
Ordinal
D. Pengukuran Variabel
Semua variabel diatas diukur dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur jawaban setiap responden terhadap obyek penelitian dimana skala tersebut menggunakan skala penelitian dengan rentang skor 1-5, responden diminta untuk memberikan tanda (√) pada alternatif jawaban untuk masing-masing pertanyaan, tingkat pemberian skor dilakukan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Dalam Penelitian ini,yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan aplikasi e-filing SPT Tahunan dan terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama,Tanah Abang Dua,Jakarta Pusat. Berdasarkan data yang didapat,tercatat sebanyak 26.205 orang yang merupakan wajib pajak orang pribadi efektif,alasan pemilihan populasi ini karena wajib pajak
orang pribadi efektif merupakan wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakannya,dan penelitian ini berfokus terhadap faktor faktor yang mempengaruhi wajib pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dari 26.205 Wajib Pajak Orang Pribadi, peneliti menentukan responden untuk dijadikan sampel pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penentuan sampel dari Probability Sampling. Probability Sampling merupakan suatu proses pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,2011:63). Teknik Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling,dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.
Ukuran Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut (Sekaran,2009:78) :
= N
1 + ( )
= 1 + 26.205(0,1)26.205 = 99,61
n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi
e = Persentase kesalahan Sampel, e = 10%(0,1)
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan kelengkapan data dari informasi – informasi yang dibutuhkan guna menunjang jalannya penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
1. Metode Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Dilakukan dengan cara membaca, meneliti, menelaah dan mengadakanpengkajian dari buku-buku atau tulisan ilmiah para ahli, majalah ataubuletin,dokumen lainnya berupa peraturan perundang-undangan perpajakan,keputusan Direktorat Jenderal Pajak dan bahan lain yang dapat digunakansebagai bahan masukan dalam penulisan penelitian ini dan mempelajari teoriserta konsep-konsep perpajakan yang berkaitan dengan masalah yang dibahasdalam penelitian ini. 2. Metode Penelitian Lapangan ( Field Research )
Data empiris yang diperlukan dalam penelitian diperoleh denganteknik-teknik sebagai berikut:
a) Pengamatan (observasi), merupakan suatu proses pengumpulan data daninformasi yang dilakukan dengan cara mengamati dan mengumpulkandokumen, buku-buku serta surat keterangan yang mendukung penelitian.
b) Angket (Kuesioner), merupakan suatu proses pengumpulan data daninformasi yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkatpertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Selanjutnya untukpertanyaanpertanyaan tersebut akan ditentukan skor atas jawaban yangdiberikan.Prosedur dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah dengan caramenyampaikan langsung pertanyaan yang berupa kuesioner. Kuesionerdibagikan kepada Wajib Pajakdi KantorPelayanan Pajak Pratama Tanah Abang Dua Jakarta Pusat. Kuesioner berupa beberapapertanyaan terkait dengan penelitian ini yang diajukan kepada respondendengan menggunakan Skala Likert: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
G. Metode Analisis Data
Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis dengan statistical package for the social siences (SPSS) versi 21. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Statistik Deskriptif
Metode statistik deskriptif merupakan pencatatan data yang disertai dengan kalimat, kata maupun gambar untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang diteliti, namun tidak digunakan untuk membuat kesimpulan. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasi dari data penelitian.
2. Pengujian Kualitas Data a. Uji Validitas
Uji validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52).
Untuk melakukan uji validitas instrumen penelitian digunakan teknik Pearson Correlation yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor totalnya. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0.05, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya (Ghozali, 2011:50).
b. Uji Reliabilitas
Uji Reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu..Untuk menguji tingkat realibilitas konstruk dalam penelitian ini digunakan teknik uji Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan realible jika nilai Cronbach Alpha> 0.60 Ghozali, 2011:46).
Reliabilitas item diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis dengan SPSS for Windows. Akan dilihat nilai Alpha – Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih teliti, dengan menggunakan SPSS, juga akan dilihat kolom Corrected Item Total Correlation.
1) Jika nilai Cronbach Alpha > 0,90 maka realibilitas sempurna
2) Jika nilai Cronbach Alpha antara 0.70 –0,90 maka reliabilitas tinggi
3) Jika nilai Cronbach Alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat
4) Jika nilai Cronbach Alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah. Untuk Pengambilan nilai reliabilitas sebaiknya
angka reliabel diatas 0,6 atau nilai cronbach Alpha diatas 0,60
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabelindependen keduanya mempunyai distrbusi normal atau tidak (Ghozali, 2011:160). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS 21. Dasar dalam pengambilan keputusan adalah jika sig > 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika sig < 0,05, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regeresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antara variabel independen.
Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya (2) VIF (Variance Inflation Factors). Jika tolerance< 0,10 dan nilai VIF >10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2011:105).
c. Uji Heteroskedastisitas
Penggunaan uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas (Ghozali, 2011:139).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik Normal p-p plot dan titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh
dari garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas.
Sedangkan pada scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, dan menyempit) maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas danjika tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:126).
4. Uji Kesesuaian Model
Untuk menganalisis besarnya pengaruh masing – masing variabel independenyaitu Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2), Kerumitan (X3), Keamanan dan Kerahasiaan (X4), Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak (X5), Keakuratan (X6) terhadap variabel dependen Tingkat Kepuasan Wajib Pajak dalam Penggunaan E-filing (Y) dilakukan uji koefisien determinasi.
a. Uji Koefisien Determinasi ( Adjusted R-Square )
Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen yang dilihat melalui Adjusted R Square adalah 1 berarti kuatnya kemampuan fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen
dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen, sebaiknya jika nilainya mendekati angka 0, maka semakin rendah kemampuan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2011:87).
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila pada derajat kepercayaan 5%, nilai F lebih besar daripada 4 atau nilai signifikan < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
5. Uji Hipotesis
a. Uji Statistik T (Pengujian secara Parsial)
Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:178).Mekanisme uji-T adalah sebagai berikut:
(H1) berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Memilih taraf nyata tingkat signifikansi (α)
Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% atau α=5%
3) Melakukan uji t dengan metode perbandingan antara t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel = t
(H1) ditolak apabila t hitung < t tabel, Artinya Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
(H1) diterima apabila t hitung > t tabel, Artinya Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.
4) Melakukan uji t dengan dasar probabilitas / sig (H1) ditolak apabila sig > 0,05
(H1) diterima apabila sig < 0,05
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis dalam penelitian ini dilakukan teknik analisis regresi linear berganda. Analisis dipilih dalam penelitian ini karena memiliki variabel independen lebih dari satu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara langsung koefisien regresi atau besarnya pengaruh masing – masing
variabel independen (bebas) yaitu Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2), Kerumitan (X3), Keamanan dan Kerahasiaan (X4), Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak (X5), Keakuratan (X6) terhadap variabel dependen (terikat) Tingkat Kepuasan Wajib Pajak dalam Penggunaan E-filing (Y) menggunakan Analisis regresi linear berganda yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
= + + + + + + +
Keterangan: Y : Tingkat Kepuasan Wajib Pajak
α : Konstanta
β1, β2, β3 : Koefisiensi regresi
X1 : Persepsi Kegunaan
X2 : Persepsi Kemudahan Penggunaan
X3 : Kerumitan
X4 : Keamanan dan Kerahasiaan
X5 : Kesiapan Teknologi Informasi WP
X6 : Keakuratan