• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

35 BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Disain Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Saluran Distribusi dan Harga Jual Distributor Terhadap Volume Penjualan di Wilayah Medan pada PT. Fumakilla Nomos” adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu” (Sugiyono, 2003: 43).

Pendekatan penelitian yang digunakan positivistik atau objektif. pendekatan/paradigma positivistik (empiris) adalah pendekatan yang berasumsi akan adanya realita yang objektif (West dan Turner, 2009: 75). Kemudian, dalam positivistik diakui bahwa operasionalisasi konsep-konsep menjadi langkah penting dalam penelitian ilmiah (Pawito, 2007: 50). Jadi, dapat peneliti perjelas bahwa penelitian yang menggunakan pendekatan positivistik dipastikan telah memiliki operasionalisasi konsep yang diperoleh dari teori-teori.

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai dasar pemikiran dalam alur penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti memakai asumsi dasar teori yang telah ada untuk menjadi sumber utama kegiatan penelitian kemudian berusaha menguji teori tersebut secara objektif. Tujuan pendekatan ini adalah untuk menunjukkan hubungan antar variabel, menguji relevansi suatu teori dan mendapatkan suatu generalisasi yang memiliki kemampuan prediktif.

Penelitian ini jika dilihat berdasarkan tujuannya dapat dikategorikan ke dalam jenis penelitian Asosiatif. Penelitian asosiatif adalah “penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain,” (Sugiyono, 2003: 11). Penelitian ini ditujukan untuk meneliti ada atau tidaknya hubungan antara saluran distribusi dan harga jual distributor terhadap volume penjualan.

Berdasarkan dimensi waktu, maka jenis penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini hanya dilakukan dalam satu waktu dan penelitian ini tidak dilakukan perbandingan dari waktu ke waktu.

(2)

Penelitian ini dilakukan di PT. Fumakilla Nomos dengan fokus hanya pada Sales & Marketing Department. Namun dengan kondisi kegiatan saluran distribusi PT. Fumakilla Nomos yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, peneliti hanya memfokuskan untuk mengambil penelitian di wilayah Medan.

Tabel 3.1 Disain Penelitian TUJUAN PENELITIAN DESAIN PENELITIAN JENIS PENELITIAN METODE PENELITIAN UNIT ANALISIS TIME HORIZON

T1 Asosiatif Survey Individu

Karyawan

Cross Sectional

T2 Asosiatif Survey Individu

Karyawan

Cross Sectional

T3 Asosiatif Survey Individu

Karyawan

Cross Sectional Sumber: Data Olahan Peneliti, 2015

Keterangan:

T1 = Pengaruh saluran distribusi terhadap volume penjualan T2 = Pengaruh harga jual distributor terhadap volume penjualan

T3 = Pengaruh saluran distribusi dan harga jual distributor terhadap volume penjualan

3.2 Operasional Variabel

Operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.

Dalam penelitian yang menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner, suatu pengukuran sangat dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan skala ordinal. (Sugiyono, 2003: 98) mengemukakan, skala ordinal adalah “skala pengukuran

(3)

yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur.

Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Skala ini digunakan untuk menyusun objek secara runtut dari tertinggi ke terendah atau sebaliknya.

Sementara dalam operasionalisasi variabel ini, variabel X diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert.

Skala likert menurut (Sugiyono, 2003: 93) adalah “skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial”. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan dan mendukung pernyataan yang nantinya digunakan untuk jawaban yang dipilih.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolok ukur menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Tabel 3.2 Skala Likert

No. Keterangan Skor Positif

1. Sangat tidak setuju 1

2. Tidak setuju 2

3. Netral 3

4. Setuju 4

5. Sangat setuju 5

Sumber: (Sugiyono, 2003: 93)

Adapun operasional variabel yang dimaksud dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

(4)

Tabel 3.3 Operasional Variabel VARIABEL

PENELITIAN SUB VARIABEL INDIKATOR SKALA

Saluran distribusi (Variabel bebas) 1. Fungsi Pertukaran a. Pembelian b. Penjualan

c. Pengambilan resiko Ordinal

2. Fungsi Penyediaan Fisik a. Pengumpulan b. Penyimpanan c. Pemilihan d. Pengangkutan Ordinal 3. Fungsi Penunjang a. Pelayanan sesudah pembelian b. Pembelanjaan c. Penyebaran informasi d. Koordinasi saluran Ordinal Harga jual distributor (Variabel bebas) 1. Memaksima-lisasi keuntungan

a. Penjualan di segala tipe toko

b. Ketersediaan produk Ordinal

2. Keuntungan yang

memuaskan

a. Jumlah pembelian b. Pembelian berkala dari

pelanggan

Ordinal

3. Target

pengembalian investasi

a. Jangka waktu pengembalian investasi yang diharapkan b. Besarnya biaya-biaya yang

dikeluarkan Ordinal Volume penjualan (Variabel terikat) 1. Mencapai volume penjualan tertentu

a. Realisasi penjualan sesuai dengan target b. Kemampuan menyalurkan produk Ordinal 2. Mendapatkan laba tertentu

a. Banyaknya produk yang terjual

b. Membatasi jumlah perantara c. Menaikan harga produk

(5)

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2015

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian diperoleh dari dua sumber yakni: 1. Data Primer

(Kriyantono, 2008: 41) Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan. Sumber data primer itu diperoleh dari kuesioner. Kuesioner adalah alat pengumpul data yang berbentuk pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh responden (Djaali dan Muljono, 2007: 64).

(Kriyantono, 2008: 136) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap. Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan sistematik oleh peneliti. Indikator-indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi oleh responden. Setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut dihubungkan dengan jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata.

Skala Likert umumnya menggunakan 5 (lima) angka penilaian yaitu :

Tabel 3.4 Kategori Skala Likert Jawaban Skala Likert Kode Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Ragu-Ragu RG 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: (Kriyantono, 2008: 136) 3. Menunjang

pertumbuhan perusahaan

a. Keuntungan yang diperoleh setiap periode

b. Kondisi perusahaan c. Perusahaan dipimpin oleh

orang-orang yang ahli di bidangnya

(6)

2. Data Sekunder

(Kriyantono, 2008: 42) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder juga dapat diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, gambar, dan sumber buku-buku sehingga menjadi lebih informatif bagi pihak lain.

(Semiawan, 2010: 104) Tinjauan pustaka atau literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelumnya dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya.

Studi kepustakaan yang dilakukan pada penelitian ini dapat berbentuk studi literatur, buku-buku, artikel dan data penelitian dari lembaga penelitian. Data tersebut dapat diperoleh dari internet, studi pustaka, ataupun langsung dari PT. Fumakilla Nomos. Studi kepustakaan ini diharapkan dapat menghasilkan data sekunder yang dapat digunakan sebagai pedoman atau gambaran umum bagi penelitian ini. Secara umum, jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data

Tujuan Data Sumber Data Jenis Data

T1 Kuesioner Individu Karyawan Primer – Kuesioner Kuantitatif T2 Kuesioner Individu Karyawan Primer – Kuesioner Kuantitatif T3 Kuesioner Individu Karyawan Primer – Kuesioner Kuantitatif Sumber: Data Olahan Peneliti, 2015

(7)

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

(Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2004: 26) populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup dan waktu yang ingin diteliti.

Populasi dan sampel pada penelitian ini sangatlah penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Populasi pada penelitian ini diisikan berapa banyak jumlah karyawan yang ada pada saluran distribusi di wilayah Medan dari PT. Fumakilla Nomos. Di mana berdasarkan jumlah karyawan tersebut akan diambil sebagai sampel sebanyak 5% (lima persen).

Adapun populasi yang akan dijadikan sampel dari saluran distribusi di wilayah Medan dari PT. Fumakilla Nomos yang dimaksud pada penelitian ini adalah jumlah karyawan 6 (enam) bulan terakhir dari periode Januari s.d. Juni 2015 di mana secara kesuluruhan karyawannya berjumlah 180 orang.

3.4.2 Sampel

(Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2004: 26) sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.

Berdasarkan populasi individu karyawan yang ada pada saluran distribusi dari PT. Fumakilla Nomos yang berwilayah di Medan, maka ukuran sampel yang akan diambil oleh penulis dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya akan dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2002: 146). 2 Ne 1 N n   Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat yang diambil dalam sampling ini adalah 5%)

(8)

Maka:

Perhitungan sampelnya dapat dijabarkan sebagai berikut: n = 180 = 124

1 + 180 (0,05)²

Berdasarkan perhitungan di atas, maka peneliti menetapkan jumlah sampel

penelitian (n) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 124 responden dari saluran distribusi PT. Fumakilla Nomos yang berada di

wilayah Medan.

Teknik pengambilan sampelnya menggunakan simple random sampling. Simple random sampling adalah pengambilan sampel secara acak sederhana. Menurut (Kriyantono, 2008: 152) cara random sampling-nya yakni peneliti menulis atau memberi nomor pada anggota populasi, lalu mengundinya (me-random/mengacak) sampai mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan.

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Kriyantono, 2008: 165).

Metode analisis data yang digunakan kuantitatif. (West dan Turner, 2009: 77) metode kuantitatif adalah menuntut peneliti untuk melakukan pengamatan yang dapat dikuantifikasi (diubah dalam bentuk angka) dan kemudian menganalisis angka-angka tersebut. Analisis ini memberikan dasar bagi argumen mengenai makna pengamatan yang relatif terhadap posisi teoretis.

Dalam metode analisis data, proses data yang dihitung dalam penelitian ini meliputi uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji multiple regresi

3.5.1 Uji Validitas

(Singh, 2007: 75) Validitas dipergunakan untuk menilai apakah mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep tersebut, dengan perkataan lain, untuk menunjukkan sejauh mana konsep yang diukur tersebut yang telah dirancang sebelumnya telah menghasilkan data yang tepat dengan alat ukurnya.

(9)

Hasil data penelitian dikatakan valid apabila hasil nilai corrected item > r tabel dimana sampel (n) = 124 diperoleh nilai r = 1,75 dengan tingkat kesalahan 5% (0,05).

Pengujian validitas isi menggunakan bantuan software SPSS 19.0, dengan memperhatikan hasil validitas isi pada kolom corrected item-total correlation.

3.5.2 Uji Reliabilitas

(Singh, 2007: 77) Reliabilitas menunjukkan hasil pengukuran yang konsisten, dengan perkataan lain, kemampuan dari sebuah instrumen alat ukur untuk mengukur suatu objek yang sama pada saat itu juga.

Peneliti menggunakan uji reliabilitas internal yakni cronbach’s alpha. Cronbach’s Alpha merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan. Internal consistency reliability mencakup sejauh mana item-item instrumen bersifat homogen dan mencerminkan ‘construct’ yang sama yang melandasinya (Hermawan, 2005: 126). Nunnaly (1978) suatu ‘construct’ dianggap ‘reliable’ jika koefisien alpha-nya ≥ 0,70. Penghitungan uji cronbach’s alpha menggunakan bantuan software SPSS 19.0 agar hasil penghitungan lebih akurat dan reliabel.

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

(Pallant, 2011: 151) uji asumsi klasik yang harus terpenuhi agar hasil multiple regresi tidak bias yakni:

1. Multikolinearitas

Uji Regresi mengasumsikan variabel-variabel bebas tidak memiliki hubungan linier satu sama lain. Sebab, jika terjadi hubungan linier antarvariabel bebas akan membuat prediksi atas variabel terikat menjadi bias karena terjadi masalah hubungan di antara para variabel bebasnya.

Periksa hasil data penelitian pada tabel coefficient. Kemudian, periksa hasil Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

(Leech, Barrett, dan Morgan, 2005: 95) Tolerance merupakan sebuah indikator mengenai seberapa besar nilai variabel bebas yang spesifik tersebut tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang termuat dalam model, dan nilai tolerance dapat dihitung dengan rumus (1 − 𝑅 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒) untuk setiap variabel. Jika hasil nilai tolerance sangat kecil (kurang dari < 0,1)

(10)

mengindikasikan bahwa terjadi multiple correlation yang sangat tinggi dengan variabel lainnya, artinya hal itu terjadi multikolinearitas.

VIF (Variance Inflation Factor) merupakan kebalikan dari hasil nilai Tolerance(𝑉𝐼𝐹 =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒1 ), hasil nilai VIF di atas > 10 mengindikasikan terjadinya multikolinearitas.

2. Outlier

Multipel regresi sangat sensitif pada outliers (nilai yang sangat tinggi atau sangat rendah). Data outlier pada variabel terikat dapat diidentifikasikan atau dilihat dari hasil standardised residual plot. Pada hasil grafik scatterplot akan terlihat data penelitian ini terjadi outlier atau tidak. Menurut Tabachnick dan Fidell (2007) yang dikutip oleh (Pallant, 2011: 159) mendeteksi terjadinya outlier dengan melihat hasil standardised residual (yang muncul di grafik scatterplot) dimana nilai di atas > 3,3 atau kurang dari < –3,3.

3. Normalitas

Untuk uji normalitas data menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Test. Kolmogorov-Smirnov Test untuk menilai penyimpangan dari suatu distribusi tertentu dari distribusi normal. Cara melakukannya dengan mengukur perbedaan dalam penyebaran distribusi tertentu dengan distribusi normal yang ideal. Kolmogorov-Smirnov Test digunakan untuk memutuskan apakah sampel yang digunakan tersebut berasal dari populasi yang secara spesifik berdistribusi normal (Singh, 2007: 101). Dari penggunaaan Kolmogorov-Smirnov Test, maka dapat diketahui secara jelas bahwa data penelitian berdistribusi normal apabila nilai P (P-value) > 0,05, dengan demikian dapat dikatakan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 4. Metode Grafik

Metode grafik yang handal untuk menguji normalitas data adalah dengan melihat normal probability plot, sehingga hampir semua aplikasi komputer statistic menyediakan fasilitas ini. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi komulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal (hypothetical distribution). Proses uji normalitas data dilakukan dengan memperhatikan penyebaran data (titik) pada Normal P-Plot of Regression Standardized dari variabel

(11)

terikat dimana: Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.4 Multiple Regresi/Uji Regresi Linear Berganda

Regresi Berganda Simultan atau Standar adalah kembangan lebih lanjut dari Penelitian Korelasional. Lewat Uji Regresi hendak dilihat bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lain. Regresi Berganda Simultan atau Standar juga kerap disebut Standard Multiple Regression atau Simultaneous Multiple Regression). Dalam uji regresi berganda simultan, seluruh variabel prediktor (bebas) dimasukkan ke dalam perhitungan regresi secara serentak. Jadi, peneliti bisa menciptakan persamaan regresi guna memprediksi variabel terikat dengan memasukkan, secara serentak, serangkaian variabel bebas. Persamaan regresi kemudian menghasilkan konstanta dan koefisien regresi bagi masing-masing variabel bebas.

(Field, 2009: 207) Menginterpretasikan Multipel Regresi (Regresi linear berganda) sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi

Hal pertama yang perlu diperhatikan pada tabel model summary yakni nilai

R dan R yakni untuk mengetahui apakah model yang telah dirumuskan 2 tersebut cocok/sesuai untuk dijadikan penelitian. Model summary dipergunakan untuk menilai goodness of fit of regression equation, yakni menilai kesesuaian/kecocokan model dari persamaan regresi yang telah dirumuskan (Singh, 2007: 181).

Tabel model summary ini memberi informasi seberapa baik model analisis yang diteliti secara keseluruhan, yaitu bagaimana 2 (dua) variabel bebas mampu memprediksikan 1 (satu) variabel terikat, dengan rincian sebagai berikut ini:

1) Kolom Model, menunjukkan berapa buah model analisis yang peneliti bentuk.

2) Kolom R, menunjukkan seberapa baik variabel-variabel bebas memprediksikan hasil (multiple correlation coefficient). Kisaran nilai R adalah 0 hingga 1. Semakin nilai R mendekati angka 1, maka semakin

(12)

kuat variabel-variabel bebas memprediksikan variabel terikat. Namun, ketepatan nilai R ini lebih disempurnakan oleh kolom Adjusted R Square yang merupakan koreksi atas nilai R.

3) Kolom Adjusted R Square. Fungsinya menjelaskan apakah sampel penelitian mampu mencari jawaban yang dibutuhkan dari populasinya. Kisaran nilai Adjusted R Square adalah 0 hingga 1. Lalu, lakukan perkalian hasil yang terdapat pada kolom Adjusted R Square dengan 100% maka akan diperoleh berapa persen (%) varian tiap sampel pada variabel terikat bisa diprediksi oleh variabel-variabel bebas secara bersama-sama (simultan).

2. ANOVA

Uji anova dipergunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel independent (variabel bebas) secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependent (variabel terikat) secara signifikan (Singh, 2007: 181). Sig. (signifikan) Tabel ANOVA menunjukkan besarnya angka probabilitas atau signifikansi pada perhitungan ANOVA. Nilai yang tertera digunakan untuk uji kelayakan Model Analisis [dimana sejumlah variabel x mempengaruhi variabel y] dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi harus < 0,05. Nilai ini bisa dilihat pada kolom Sig. Jika Sig. < 0,05, maka Model Analisis dianggap layak. Jika Sig. > 0,05, maka Model Analisis dianggap tidak layak.

3. Uji Parsial (Uji t Signifikan)

Uji Parsial (Uji t) ini dipergunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengaruh yang terjadi di dalam penelitian ini termasuk kategori yang signifikan atau tidak. Uji t ini digunakan untuk menjawab hipotesis statistik, maksudnya hipotesis H0 atau Ha yang didapat diterima dalam penelitian.

2 r -1 2   r n t Keterangan :

t = Uji signifikansi hubungan βxy = Pengaruh X terhadap Y

(13)

4. Coefficient Beta

(Kriyantono, 2008: 173) Rumus statistik ini digunakan “untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan pengaruh dan membuktikan hipotesis pengaruh antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya.” Setelah nilai β diperoleh maka selanjutnya nilai β tersebut diajukan kedalam range interval correlation coefficient seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Hasil Pengaruh (Beta) Interval Koefisien Kategori Nilai

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat kuat Sumber: (Sugiyono, 2003: 183)

5. Persamaan Regresi Linear Berganda (Multiple Regresi) γ̃ = 𝑎 + 𝑏1(𝑥1) + 𝑏2(𝑥2)

Keterangan :

Ỹ = Variabel tidak bebas atau variabel terikat (variabel dependen yang diprediksi).

X = Variabel bebas (variabel independen yang mempunyai nilai tertentu). a = Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0.

b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependent (terikat) yang didasarkan pada variabel independent (bebas). Bila 𝑏 (+) maka grafiknya naik, bila 𝑏 (– ) maka terjadi penurunan.

(14)

3.6 Rancangan Pemecahan Masalah

Secara asal kata (etimologis), hipotesis berasal dari kata hypo dan thesis. (Kriyantono, 2008: 28) Hypo berarti kurang dan thesis berarti pendapat. Dari kedua kata itu dapat diartikan bahwa hipotesis adalah pendapat yang kurang, maksudnya bahwa hipotesis merupakan pendapat atau pernyataan yang masih belum tentu kebenarannya, masih harus diuji lebih dulu dan karenanya bersifat sementara atau dugaan awal. Hipotesis harus diuji melalui riset dengan mengumpulkan data empiris (data di lapangan).

Hipotesis I :
T1 : Pengaruh saluran distribusi terhadap volume penjualan.
 Dasar pengambilan keputusan:
Sig > 0.05 maka H0 diterima
Sig < 0.05 maka H1 diterima dan H1 ditolak.

Hipotesis II :
T2 : Pengaruh harga jual distributor terhadap volume penjualan. Dasar Pengambilan keputusan:
Sig > 0.05 maka Ho diterima
Sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Hipotesis III :
T3 : Pengaruh saluran distribusi dan harga jual distributor terhadap volume penjualan.

Dasar Pengambilan keputusan:
Sig > 0.05 maka Ho diterima
Sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Gambar

Tabel 3.1 Disain Penelitian  TUJUAN  PENELITIAN  DESAIN PENELITIAN  JENIS  PENELITIAN  METODE  PENELITIAN  UNIT  ANALISIS  TIME  HORIZON
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.4 Kategori Skala Likert  Jawaban Skala Likert  Kode   Skor
Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Hasil Pengaruh (Beta)  Interval Koefisien  Kategori Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Jarak antara terminal penumpang dan landasan parkir dari garis landasan pacu untuk berbagai variasi tinggi bangunan, 1 : 7 = permukaan imajinatif yang sebaiknya tidak tertutup

Bila Anda diundang makan, tak perlu khawatir mengenai apa yang harus Anda lakukan, karena kami memiliki beberapa tips yang dapat Anda gunakan di saat seperti dan memenangkan

tidak bisa masyarakat kita menanam padi, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan ekomomi keluarganya masyarkat di Nagari Koto VIII Palangai mengalihkan

Konsep manajemen diri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep manajemen dalam ilmu ekonomi, karena dalam konsep manajemen diri yang dalam penelitian komunikasi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di RA Plus Naina Kids bahwa guru, sebelum melakukan kegiatan metode bermain peran terlebih dahulu memeilih tema yang akan

4&lt; ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

TENAGA KESEHATAN HARUS MEMBERI PERHATIAN KEPADA PENDUDUK MUDA YANG UMUMNYA BEKERJA KERAS AGAR HIDUP SEHAT DAN BERUSIA

Ini berarti bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dengan slack menunjukkan bahwa dengan partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran akan berpengaruh