CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
STUDI KASUS PADA Ny. “M” UMUR 37 TAHUN KEPERAWATAN NYERI
ANEMIS DI RUANG DAHLIA II
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
STUDI KASUS PADA Ny. “M” UMUR 37 TAHUN YANG MENGALAMI
KEPERAWATAN NYERI DENGAN DIAGNOSA MEDIS MYOMA UTERI DAN ANEMIS DI RUANG DAHLIA II RUMAH SAKIT UMUM
GAMBIRAN KOTA KEDIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh:
CAHYA EKA SUDRAJAD NIM. 12.2.05.01.0005
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
simki.unpkediri.ac.id || 1|| YANG MENGALAMI MASALAH
MYOMA UTERI DAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
simki.unpkediri.ac.id || 3||
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
STUDI KASUS PADA Ny. “M” UMUR 37 TAHUN KEPERAWATAN NYERI
ANEMIS DI RUANG DAHLIA II
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
STUDI KASUS PADA Ny. “M” UMUR 37 TAHUN YANG MENGALAMI
KEPERAWATAN NYERI DENGAN DIAGNOSA MEDIS MYOMA UTERI DAN ANEMIS DI RUANG DAHLIA II RUMAH SAKIT UMUM
GAMBIRAN KOTA KEDIRI
CAHYA EKA SUDRAJAD 12.2.05.01.0005
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ESUDRAJAD@GMAIL.COM
Dosen Pembimbing 1 : Dwi Retnowati S.Kep.,Ns.M.Kes Dosen Pembimbing 2 : Endah Tri Wijayanti S.Kep.,Ns.M.Kep
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
simki.unpkediri.ac.id || 4|| YANG MENGALAMI MASALAH
MYOMA UTERI DAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dwi Retnowati S.Kep.,Ns.M.Kes .,Ns.M.Kep
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
ABSTRAK
Studi Kasus pada Ny. M Mengalami Masalah Kepe
NYERI dengan diagnosa medis MYOMA UTERI + ANEMIS Ruang Dahlia II Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri, CAHYA EKA SUDRAJAD
Pembimbing 1: Dwi Retnowati S.Kep.,Ns.M.Kes, PEMBIMBING 2 : ENDAH TRIWIJIYANTI S.KEP .,Ns.M.Kes
Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibronoma
ataupun fibrid. Penyebab pasti dari mioma pada rahim masih belum diketahui secara jelas. Namun beberapa penelitian mengataka bahwa mioma muncul dari satu sel ganas yang berada diantara otot polos dalam rahim. (Ralph. C Benson, 2009 ) Tujuan penulisan adalah untuk mempelajari dan mempraktik asuhan keperawatan pada Ny.M mengalami masalah keperawatan NYERI melalui pendekatan proses keperawatan secara komprehensif.
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan Studi Kasus pada Ny. M Yang Mengalami Masalah Keperawatan gan diagnosa medis MYOMA UTERI + ANEMIS di II Rumah Sakit Kota Kediri, CAHYA EKA SUDRAJAD (2015). Pembimbing 1: Dwi Retnowati S.Kep.,Ns.M.Kes, PEMBIMBING 2 : ENDAH TRIWIJIYANTI S.KEP
Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal oma, leimioma . Penyebab pasti dari mioma pada rahim masih belum diketahui secara jelas. Namun beberapa penelitian mengatakan bahwa mioma muncul dari satu sel diantara otot polos (Ralph. C Benson, 2009 penulisan adalah untuk mempelajari dan mempraktikkan asuhan keperawatan pada Ny.M yang mengalami masalah keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan secara komprehensif.
Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan
pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan tindakan, implementas dan evaluasi. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien MYOMA UTERI + ANEMIS yang pernah memeriksakan kesehatannya di wilayah
Sakit Gambiran Kota Kediri
Berdasarkan studi kasus pada keluarga Ny.M
utama yaitu NYERI
keperawatan yang dilakukan adalah memperbaiki nyeri
berkurang
Nyeri pada Ny.
tekanan tumor pada uteri dikarenakan hormon estrogen.
Diharapkan
mempertimbangkan alat kontrsepi hormonal yang akan dilakukan karena menstruasi yang terus menerus kebanyakan
tingkatan hormone dalam tubuh yang tidak seimbang dan segera periksakan kembali jika terjadi kejadian berulang.
.
Kata kunci : mioma uteri, nyeri
simki.unpkediri.ac.id || 5|| Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan keperawatan mulai pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan tindakan, implementasi dan evaluasi. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah MYOMA UTERI + ANEMIS yang pernah memeriksakan kesehatannya di wilayah kerja Rumah
Kota Kediri.
Berdasarkan studi kasus pada ditemukan diagnosa NYERI adapun tindakan keperawatan yang dilakukan adalah nyeri, hasilnya nyeri pada Ny.M dikarenakan tekanan tumor pada uteri dikarenakan
ormon estrogen.
Diharapkan pasien selalu mempertimbangkan alat kontrsepi hormonal yang akan dilakukan karena menstruasi yang terus menerus disebabkan oleh tingkatan hormone dalam tubuh yang tidak seimbang dan segera periksakan terjadi kejadian berulang.
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi A. Latar Belakang
Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah
ataupun fibrid. Penyebab pasti dari mioma pada rahim masi Namun beberapa penelitian mengataka
berada diantara otot polos dalam rahim. Selain itu adanya faktor keturunan sebagai penyebab mioma. Pertumbuhan dari mioma uteri diduga berkaita
menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, ketika pengeluaran esterogen maksimal dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dimana disaat itu kadar esterogennya tinggi (Aisya, 2012).
Berdasarkan penelit
tahun 2010 diseeluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 760.000 meninggal karena hal tersebut (DepKes 2011).
11,7 % pada semua penderita
dilakukan oleh Susilo Raharjo angka jenis mioma uteri sebesar 11,87 dari semua penderita ginekologi yang dirawat. (Yuad,
Gambiran Kota Kediri angka keja
sebesar 50 pasien dan tahun 2014 sebesar 56 Dahlia dan di poli Kandungan RSUD Gambiran.
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga meru penyakit multifaktoral. Dipercayai bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. Sel
abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan. Faktor
mempengaruhi pertumbuhan tumor, disamping faktor predisposisi genetik adalah esterogen, progesteron dan human rowth hormone
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah
. Penyebab pasti dari mioma pada rahim masih belum diketahui secara jelas. Namun beberapa penelitian mengatakan bahwa mioma muncul dari satu sel ganas yang berada diantara otot polos dalam rahim. Selain itu adanya faktor keturunan sebagai penyebab mioma. Pertumbuhan dari mioma uteri diduga berkaitan dengan esterogen. Mioma menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, ketika pengeluaran esterogen maksimal dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dimana disaat itu kadar esterogennya tinggi (Aisya, 2012).
Berdasarkan penelitian World health organisation (WHO),
tahun 2010 diseeluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 760.000 penderita, 585.000 orang meninggal karena hal tersebut (DepKes 2011). Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39
pada semua penderita ginekologi yang dirawat. Di Surabaya
dilakukan oleh Susilo Raharjo angka jenis mioma uteri sebesar 11,87 dari semua penderita ginekologi yang dirawat. (Yuad, 2007). Sedangkan menurut Medical Record
Gambiran Kota Kediri angka kejadian mioma uteri pada tahun 2012 sebesar 29 n tahun 2014 sebesar 56 pasien yang kesemuanya dirawat di dan di poli Kandungan RSUD Gambiran.
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga meru penyakit multifaktoral. Dipercayai bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal.
Sel-abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan. Faktor
mbuhan tumor, disamping faktor predisposisi genetik adalah esterogen,
human rowth hormone(Kusuma dan Nurarif 2012). Mioma ini sangat jarang
simki.unpkediri.ac.id || 6|| Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibronoma, leimioma h belum diketahui secara jelas. bahwa mioma muncul dari satu sel ganas yang berada diantara otot polos dalam rahim. Selain itu adanya faktor keturunan sebagai penyebab dengan esterogen. Mioma menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, ketika pengeluaran esterogen maksimal dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dimana disaat itu kadar
memperkirakan pada penderita, 585.000 orang Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39
-Surabaya penelitian yang dilakukan oleh Susilo Raharjo angka jenis mioma uteri sebesar 11,87 dari semua penderita
Medical Record RSUD
sebesar 29 pasien, 2013 yang kesemuanya dirawat di ruang
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktoral. Dipercayai bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang -sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan. Faktor-faktor yang mbuhan tumor, disamping faktor predisposisi genetik adalah esterogen, (Kusuma dan Nurarif 2012). Mioma ini sangat jarang
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
ditemukan pada anak-anak usia pubertas, bahkan nyaris tidak pernah. Anak usia pu belum memiliki rangsangan esterogen. Sementara itu, pada wanita menopause, mioma biasanya mengecil karena esterogen sudah berkurang (Manuaba, 2007). Adapun dampak bila mioma uteri tidak diangkat dapat terjadi pertumbuhan leimisarkoma, nekrosis dan infeksi.
Untuk mencegah agar tidak terjadi dampak
beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah terapi operatif yaitu dengan histeroktomitotal. Pada mioma kecil tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan terapi, hanya diobservasi tiap 3
setelah menopause. Pemberian GNRH agnosis selama 6 minggu, Miomektomi dengan atau tanpa histeroktomi bila besar uterus melebihi seperti kehamilan 12
eserogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 bulan ( Mansjoer, 2008). Sedangkan peran perawat adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhka melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sedehana sampai yang kompleks.
Berdasarkan hal di
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diagnosa Medis Mioma RSUD Gambiran Kota Kediri”
B. Pengumpulan Data
Cara yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut: 1. Wawancara (Interview
langsung antara pewawancara dengan pasien. 5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
anak usia pubertas, bahkan nyaris tidak pernah. Anak usia pu belum memiliki rangsangan esterogen. Sementara itu, pada wanita menopause, mioma biasanya mengecil karena esterogen sudah berkurang (Manuaba, 2007). Adapun dampak a uteri tidak diangkat dapat terjadi pertumbuhan leimisarkoma, nekrosis dan
Untuk mencegah agar tidak terjadi dampak-dampak yang lebih parah maka ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah terapi operatif yaitu dengan histeroktomitotal. Pada mioma kecil tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan terapi, hanya diobservasi tiap 3-6 bulan untuk menilai pembesarannya, mioma akan sulit setelah menopause. Pemberian GNRH agnosis selama 6 minggu, Miomektomi dengan atau
la besar uterus melebihi seperti kehamilan 12-14 minggu, radioter eserogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 bulan ( Mansjoer, 2008). Sedangkan peran perawat adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhka melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat evaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sedehana sampai yang kompleks.
Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus tentang Pada Pasien Dengan Diagnosa Medis Mioma Uteri di Ruang Dahlia II RSUD Gambiran Kota Kediri”
Cara yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut: Interview) adalah pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab ( angsung antara pewawancara dengan pasien.
simki.unpkediri.ac.id || 7|| anak usia pubertas, bahkan nyaris tidak pernah. Anak usia pubertas belum memiliki rangsangan esterogen. Sementara itu, pada wanita menopause, mioma biasanya mengecil karena esterogen sudah berkurang (Manuaba, 2007). Adapun dampak a uteri tidak diangkat dapat terjadi pertumbuhan leimisarkoma, nekrosis dan
dampak yang lebih parah maka ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah terapi operatif yaitu dengan histeroktomitotal. Pada mioma kecil tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan
6 bulan untuk menilai pembesarannya, mioma akan sulit setelah menopause. Pemberian GNRH agnosis selama 6 minggu, Miomektomi dengan atau 14 minggu, radioterapi, eserogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 bulan ( Mansjoer, 2008). Sedangkan peran perawat adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat evaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang
atas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus tentang Uteri di Ruang Dahlia II
Cara yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut: gan tanya jawab (dialog)
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
2. Dengan observasi (Pengamatan) langsung keadaan umum pasien saat pengkajian.
3. Pemeriksaan, yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium (Saryono, 2009: 79).
C. HASIL DAN KESIM HASIL
1. PENGKAJIAN Pengkajian merupakan dilakukan secara komprehensif spiritual klien.Tujuan pengkajian
membuat perumusan masalah yang di alami dengan keluhan pasien mengatakan
wib dengan keluhan nyeri perut sebelah
keju-keju,mulai menstruasi pada tanggal 26 juli 2015 dengan darah menstruasi menggumpal sejak 3 (tiga) hari tetapi mulai sakit saat menstruasi 4(empat) bulan yang lalau .
Pada tinjauan pustaka
jinak dari miometerium (otot rahim). Mioma uteri juga disebut mioma (myom) tumor otot rahim atau tumor fibroid. Berdasarkan letaknya, mioma uteri bisa dibagi menjadi 3, yaitu mioma intramural (di dalam otot rahi
Orang yang mengidap penyakit tuberkulosis biasanya menunjukkan gejala
tanda-tanda diantaranya perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid, rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tang
penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum atau organ pinggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, g
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
Dengan observasi (Pengamatan) langsung keadaan umum pasien saat pengkajian.
Pemeriksaan, yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium (Saryono, 2009: 79).
MPULAN
PENGKAJIAN
merupakan tahap awal dari proses keperawatan
komprehensif terkait dengan aspek biologis, psikologis, pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi
masalah yang di alami klien.Pasien dating ke Rumah Sakit Gambiran mengatakandatang ke UGD pada tanggal 28 Juli 2015 pukul 13.00 wib dengan keluhan nyeri perut sebelah kiri dan menjalar sampai pinggang, seluruh badan keju,mulai menstruasi pada tanggal 26 juli 2015 dengan darah menstruasi menggumpal sejak 3 (tiga) hari tetapi mulai sakit saat menstruasi 4(empat) bulan yang
pustaka menurut Kusuma dan Nuratif (2012),mioma uteri adalah tumor jinak dari miometerium (otot rahim). Mioma uteri juga disebut mioma (myom) tumor otot rahim atau tumor fibroid. Berdasarkan letaknya, mioma uteri bisa dibagi menjadi 3, yaitu mioma intramural (di dalam otot rahim), subserosa ( menonjol ke arah rongga rahim). Orang yang mengidap penyakit tuberkulosis biasanya menunjukkan gejala
tanda diantaranya perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid, rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim, penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum atau organ pinggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena pembekakan tangkai tumor,
simki.unpkediri.ac.id || 8|| Dengan observasi (Pengamatan) langsung keadaan umum pasien saat pengkajian.
Pemeriksaan, yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
Pengkajian ini harus biologis, psikologis, social, maupun informasi tentang klien, dan Rumah Sakit Gambiran datang ke UGD pada tanggal 28 Juli 2015 pukul 13.00 kiri dan menjalar sampai pinggang, seluruh badan keju,mulai menstruasi pada tanggal 26 juli 2015 dengan darah menstruasi menggumpal sejak 3 (tiga) hari tetapi mulai sakit saat menstruasi 4(empat) bulan yang
mioma uteri adalah tumor jinak dari miometerium (otot rahim). Mioma uteri juga disebut mioma (myom) tumor otot rahim atau tumor fibroid. Berdasarkan letaknya, mioma uteri bisa dibagi menjadi 3, yaitu m), subserosa ( menonjol ke arah rongga rahim). Orang yang mengidap penyakit tuberkulosis biasanya menunjukkan gejala-gejala atau tanda diantaranya perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid, rasa nyeri kal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim, penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum atau organ pinggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran angguan ginjal karena pembekakan tangkai tumor,
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur. Pada bagian perut bawah perut sebelah rahim terasa kenyal. Sering kali penderita merasa nyeri akibat miom mengalami degenerasi atau kon
dalam rongga rahim. Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba,gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, dan sebagainya. Penulisberpendapa
secara langsung dengan teori tentang tuberkulosis paru, penulis hanya menemukan sebagian kejadian yang disebutk
Terdapat kesenjangan
Myoma Uteri, penulis hanya
Dalam tahap ini penulis yang ada dalam teori dapat
begitupun sebaliknya gejala yang tidak langsung pada pasien Myoma Uteri.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan
kebutuhan spesifik pasien
potensial. Menurut Kusuma dan Nuratif (2012) diantaranya :nyeri berhubungan
berhubungan dengan kurangya informasi tentang pe berhubungan dengan anoreksia/mual muntah.
PadakasusNy. “M” diagnos pada uteri, karena tidak dalam NY.“M” yang cukup
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur. Pada bagian perut bawah perut sebelah rahim terasa kenyal. Sering kali penderita merasa nyeri akibat miom mengalami degenerasi atau kontraksi uterus berlebihan pada mioma yang tumbuh ke dalam rongga rahim. Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba,gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, Penulisberpendapatkesenjangan yang terjadi antara hasil pengkajian secara langsung dengan teori tentang tuberkulosis paru, penulis hanya menemukan sebagian kejadian yang disebutkan pada teori.
kesenjangan antara hasil pengkajian secara langsung
hanya menemukan sebagian kejadian yang disebutkan penulis mendapatkan fakta bahwa tidak semua indikasi
dapat ditemukan secara langsung pada pasien gejala yang tidak ada dalam teori namun dapat Myoma Uteri.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
keperawatan adalah cara mengidentifikasi, memfokuskan, dan pasien serta respon terhadap masalah actual, resiko
Kusuma dan Nuratif (2012), diagnosa yang mungkin
berhubungan dengan penekanan pada uteri, kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangya informasi tentang penyakit, resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia/mual muntah.
” diagnosa yang muncul adalah, nyeri berhubungan
tidak ada data-data subyektif maupun data objektif yang ditemukan ” yang cukup mendukung diagnosa tersebut.Penulis
simki.unpkediri.ac.id || 9|| gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur. Pada bagian perut bawah perut sebelah rahim terasa kenyal. Sering kali penderita merasa nyeri akibat traksi uterus berlebihan pada mioma yang tumbuh ke dalam rongga rahim. Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba,gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, kesenjangan yang terjadi antara hasil pengkajian secara langsung dengan teori tentang tuberkulosis paru, penulis hanya menemukan
dengan teori tentang kejadian yang disebutkan pada teori. indikasi dari Myoma Uteri dengan Myoma Uteri, dapat ditemukan secara
memfokuskan, dan mengatasi resiko tinggi ataupun , diagnosa yang mungkin muncul dengan penekanan pada uteri, kurang pengetahuan nyakit, resiko kekurangan nutrisi
berhubungan dengan penekanan maupun data objektif yang ditemukan
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
diagnosa nyeri pada urutan semua kebutuhan pasien
Penulis mengangkat diagnosa diagnosa lain yang mun
sebab dalam kasus nyata
kenyamanan. Di dalam kasus nyeri merupakan masalah yang kompleks karena dapat mempengarui tingkat kenyamanan sehingga kerap menimbulkan rasa tidak nyaman berkepanjangan yang dapat mengganggu aktivitas.
3. RENCANA TINDAKAN
Rencana keperawatan tulisan tangan dalam (Nursalam, 2008).
Pada diagnosa nye penulis susun antara lain : 1) kaji nyeri dengan PQRST 3) pasien untuk nafas dalam
Dalam tahap ini penulis
pertama tersebut ada kesenjangan, seperti umum pasien, kaji
ketidaknyamanan, ajarkan analgesik, gunakan komunikasi ini terjadi karena intervensi pasien, sehingga intervensi
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
urutan pertama karena apabila masalah tidak segera pasien akan selalu memerlukan bantuan dari keluarga
Penulis mengangkat diagnosa nyeri sebagai diagnosa utama dibandingk ncul, karena nyeri merupakan diagnosa yang perlu ditangani nyata pasien akan mengalami nyeri yang dapat mempengaruhi
Di dalam kasus nyeri merupakan masalah yang kompleks karena dapat mempengarui tingkat kenyamanan sehingga kerap menimbulkan rasa tidak nyaman berkepanjangan yang dapat mengganggu aktivitas.
RENCANA TINDAKAN
keperawatan secara sederhana dapat diartikan sebagai menyelesaikan masalah, tujuan, dan intervensi
nyeri berhubungan dengan penekanan pada uteri lain : 1) observasi TTV untuk mengetahui keadaan
dengan PQRST 3) menganjurkan teknik relaksasi dan distraksi, mengajarkan pasien untuk nafas dalam 4) memberikan terapi analgetik.
penulis mendapatkan fakta bahwa rencana tindakan kesenjangan, seperti:observasi TTV untuk
nyeri dengan PQRST, Observasi reaksi , ajarkan tehnik nonfarmakologi, kolaborasi dengan
komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman intervensi direncanakan berdasarkan dengan kebutuhan intervensi tersebut dapat mengatasi masalah yang dialami
simki.unpkediri.ac.id || 10|| segera ditangani maka keluarga atau orang lain.
sebagai diagnosa utama dibandingkan dengan merupakan diagnosa yang perlu ditangani segera mempengaruhi tingkat Di dalam kasus nyeri merupakan masalah yang kompleks karena dapat mempengarui tingkat kenyamanan sehingga kerap menimbulkan rasa tidak nyaman
sebagai suatu dokumentasi intervensi keperawatan
penekanan pada uteri.Intervensi yang keadaan umum pasien 2) menganjurkan teknik relaksasi dan distraksi, mengajarkan
tindakan pada diagnose mengetahui keadaan reaksi nonverbal dari dengan tim medis pemberian pengalaman nyeri pasien. Hal kebutuhan dan masalah masalah yang dialami pasien.
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
D. IMPLEMENTASI Implementasi atau disesuaikan dengan diagnos
tanggal 28 juli 2015 jam 09:00 1) Mengobservasi TTV TD :1 84 x/mnt, RR:20 x/mnt 2) Melakukan
ditusuk-tusuk R : pada
menganjurkan teknik relaksasi dan distraksi kesakitan pasien tampak
Ajarkan pasien tehnik nafas ketorolax 500 mg/IV , asam
Adapun implementasi yang dapat dilakukan selama 3 hari
pasien yang sudah pulih 4. EVALUASI .
Evaluasi adalah tindakan menandakan keberhasilan implementasinya. Tahap
terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan, dan (Nursalam, 2008)
Langkah terakhir
masalah utama Myoma Uter membandingkan data yang ada di assesment/analisa, planning). Evaluasi dengan hasil evaluasi pada
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan D. IMPLEMENTASI
atau pelaksanaan merupakan realisasi dari rencana diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan juli 2015 jam 09:00 1) Mengobservasi TTV TD :130/80
x/mnt, RR:20 x/mnt 2) Melakukan pengkajian nyeri dengan PQRST P : nyeri Q pada perut bagian bawah S: skala7 T : Pada saat ditekan menganjurkan teknik relaksasi dan distraksi ketidaknyamanan Pasien
tampak memegangi perutnya Mengajarkan te nafas dalam 4) melakukan Kolaborasi pemberi mg/IV , asam tranexamat 500 mg/Oral
implementasi yang dapat dilakukan oleh penulis kasus selama 3 hari rawat. Hal ini disebabkan karena secara umum
atau membaik.
tindakan intelektual untuk melengkapi proses keberhasilan dari diagnose keperawatan, rencana implementasinya. Tahap evaluasi memungkinkan perawat untuk
pengkajian, analisa, perencanaan, dan implementasi
dari proses keperawatan yang dilakukan
Myoma Uteri adalah dengan melakukan evaluasi
membandingkan data yang ada di criteria hasil dengan data dievaluasi (subyektif, obyektif, assesment/analisa, planning). Evaluasi penulis lakukan sejak tanggal
pada diagnose keperawatan; nyeri berhubungan dengan penekanan
simki.unpkediri.ac.id || 11|| rencana tindakan yang telah pada diagnosa : pada 0/80 mmhg, S: 36,6OC, N: dengan PQRST P : nyeri Q : seperti Pada saat ditekan 3) Pasien tampak meringis teknik nonfarmakologi pemberian analgesic injeksi
kasus ini, hanya dapat umum kondisi kesehatan
engkapi proses keperawatan yang keperawatan, rencana intervensi dan memonitor apa yang implementasi intervensi
pada Ny. M dengan evaluasi dengan cara dengan data dievaluasi (subyektif, obyektif, tanggal 28-30 Juli 2015 berhubungan dengan penekanan
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
pada uteri yaitu setelah
subyektif S: Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri sudah tidak tampak meringis Assesment/Analisa: masalah dihentikan. Kekuatan dari penulis sesuai dengan selama tiga hari. Dari hasil masalah keperawatan yang telah penekanan pada uteri,kurangnya
penyakit,resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan mual/muntah.
KESIMPULAN: 1. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada Ny.M dengan diagnosa medis MYOMA UTERI ANEMIS, diperlukan kecermatan
Dari data yang ditemukan tidak semuanya ada pada tinjauan pustaka sehingga diperlukan analisa yang lebih. Hasil pengk
2. Diagnosa keperawatan
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan harus melihat kondisi pasien. Pada pasien ini diagnosa prioritas yaitu nyeri berhubungan dengan penekanan uteri ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada perut
mmHg, Nadi 84x/mnt, Suhu = 36°c, RR = 22x/mnt, konjungtiva anemis, Hb 7,7 g/dl. 3. Intervensi Keperawatan
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diperoleh mengatakan sudah tidak nyeri pada daerah perut
nyeri pada daerah perut bagian bawah sebelah kiri meringis kesakitan, pasien sudah tidak tampak Assesment/Analisa: masalah teratasi. Planing: intervensi dihentikan.
dari evaluasi yang penulis lakukan adalah evaluasi yang dilakukan kondisi klien setelah penulis memberikan
Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa semua masalah keperawatan yang telah teratasi adalah sebagai berikut: nyeri
penekanan pada uteri,kurangnya pengetahuan berhubungan dengan informasi tentang penyakit,resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan mual/muntah.
Dalam melakukan pengkajian pada Ny.M dengan diagnosa medis MYOMA UTERI ANEMIS, diperlukan kecermatan dalam mengumpulkan data subyektif dan obyektif. Dari data yang ditemukan tidak semuanya ada pada tinjauan pustaka sehingga diperlukan analisa yang lebih. Hasil pengkajian pasien mengatakan masih terasa nyeri.
Diagnosa keperawatan
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan harus melihat kondisi pasien. Pada pasien ini diagnosa prioritas yaitu nyeri berhubungan dengan penekanan uteri ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada perut bawah sebelah kiri skala nyeri 7
i 84x/mnt, Suhu = 36°c, RR = 22x/mnt, konjungtiva anemis, Hb 7,7 g/dl. Intervensi Keperawatan
simki.unpkediri.ac.id || 12|| selama 3x24 jam diperoleh hasil: bagian bawah kiri, P : bawah sebelah kiri S:skala 2, Pasien memegangi perutnya, dihentikan. Alasan intervensi
evaluasi yang dilakukan memberikan asuhan keperawatan
masalah teratasi. Adapun nyeri berhubungan dengan pengetahuan berhubungan dengan informasi tentang
Dalam melakukan pengkajian pada Ny.M dengan diagnosa medis MYOMA UTERI dan dalam mengumpulkan data subyektif dan obyektif. Dari data yang ditemukan tidak semuanya ada pada tinjauan pustaka sehingga diperlukan
ajian pasien mengatakan masih terasa nyeri.
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan harus melihat kondisi pasien. Pada pasien ini diagnosa prioritas yaitu nyeri berhubungan dengan penekanan uteri ditandai dengan sebelah kiri skala nyeri 7, TD = 130/90 i 84x/mnt, Suhu = 36°c, RR = 22x/mnt, konjungtiva anemis, Hb 7,7 g/dl.
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi
Dalam perencanaan pada pasien dengan diagnosa medis nyeri perlu ditentukan kriteria waktu dan masing-masing tujuan dan
melakukan asuhan keperawatan.
4. Tindakan Keperawatan
Pelaksanaan dalam tinjauan kasus dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan pasien, keluarga, dan kolaborasi dengan tim medis lain.
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi ditemukan umum kondisi pasien yang sudah
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan
Dalam perencanaan pada pasien dengan diagnosa medis nyeri perlu ditentukan kriteria masing tujuan dan kriteria hasil yang telah dises
melakukan asuhan keperawatan.
Tindakan Keperawatan
Pelaksanaan dalam tinjauan kasus dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan pasien, keluarga, dan kolaborasi dengan tim medis lain.
ditemukan masalah sudah teratasi. Hal ini disebabkan pasien yang sudah pulih dan atau membaik.
simki.unpkediri.ac.id || 13|| Dalam perencanaan pada pasien dengan diagnosa medis nyeri perlu ditentukan kriteria disesuaikan untuk dapat
Pelaksanaan dalam tinjauan kasus dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan pasien, keluarga, dan kolaborasi dengan tim medis lain.
CAHYA EKA SUDRAJAD | 12.2.05 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi D. DAFTAR PUSTAKA
Bare BG., Smeltzer SC. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: 45-47
Kusuma dan Nuratif.(2012). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda
NIC-NOC. Yogyakarta: Media Hardy.
Mansjoer dkk.(2008). Kapita Selekta Kedokteran
Masmuni, Aisya W. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Mioma Uteri, www.wahdamegarezky.blogspot.com
WIB.
Nelson. (2008). Mioma Uteri 17.00 WIB.
Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Sarwono Prawirohardjo.
Winkjosastro, Hanifa. (2005). Prawirohardjo.
Yatim, Aini. (2005). Mioma Uteri , Gejala dan Pencegahan,
www.ainiyatim.blogspot.com
5.01.0005
Prodi DIII Keperawatan DAFTAR PUSTAKA
Bare BG., Smeltzer SC. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda Yogyakarta: Media Hardy.
Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius Masmuni, Aisya W. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Mioma Uteri,
www.wahdamegarezky.blogspot.com, diunduh tanggal 31 Desem
Nelson. (2008). Mioma Uteri, www.nelsonmiomauteri. Diunduh tanggal 3 Januari
Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Winkjosastro, Hanifa. (2005). Ilmu Kandungan, Jakarta:PT. Bina Pustaka Sarwono
Mioma Uteri , Gejala dan Pencegahan,
w.ainiyatim.blogspot.com, diunduh tanggal 2 Januari 2015 jam 19.30 WIB.
simki.unpkediri.ac.id || 14|| Bare BG., Smeltzer SC. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC. Hal :
Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda
. Jakarta: Media Aesculapius Masmuni, Aisya W. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Mioma Uteri,
, diunduh tanggal 31 Desember 2014 jam 16.00
Diunduh tanggal 3 Januari 2015 jam
. Jakarta: PT. Bina Pustaka
, Jakarta:PT. Bina Pustaka Sarwono
Mioma Uteri , Gejala dan Pencegahan,