ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
(Journal of Midwifery Science and Health)
V
ol. 3 , No. 2 Januari 2013
HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA DALAM PENURUNAN KEJADIAN HIPOTERMIA PADA BAYI BERAT LAHIR
RENDAH DI KECAMATAN REMBANG TAHUN 2011 Sri Wahyuni dan Puji Hastuti, S.Si.T.
ANALISA FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBUATAN PARTOGRAF OLEH BIDAN DI PUSKESMAS DUKUHSETI DAN PUSKESMAS TAYU II
KABUPATEN PATI TAHUN 2011
Susilowati dan Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK BALITA (4-5 TAHUN) DI DUSUN KERNEKAN DESA TUNGGAK
KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012. Pramesti Y. S dan Uswatun Kasanah, S. Si.T.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WPS DALAM MEMANFAATKAN KLINIK IMS DI PUSKESMAS BATANGAN
KABUPATEN PATI TAHUN 2012.
Maulin Nikmah dan Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN CAMPAK PADA BAYI UMUR 9 BULAN DI DESA GONDANGMANIS
KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012
Lilis Sofiani dan Yuli Irnawati, S.Si.T.
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI DESA BOTO KECAMATAN
JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN 2011 Muntiah dan Siti Ni’amah, S.Si.T.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU TENTANG PENGGUNAKAN CAIRAN PEMBERSIH VAGINA PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMK
NASIONAL PATI PADA TAHUN 2011 Sita Dyah Rahayudan Etni Dwi Astuti, S. Si. T
Diterbitkan oleh
Akademi Kebidanan Bakti Utama
Pati
Jurnal Kebidanan dan
Kesehatan
Vol. 3 No. 2
Hal. 37-74
Pati
Januari
2013
ISSN
2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
(Journal of Midwifery Science and Health)
Vol. 3, No. 2 Januari 2013
Susunan Dewan Redaksi
Penanggung jawab (Chairman):
Direktur Akbid Bakti Utama Pati
Ketua (Editor in Chief) :
Suparjo, S.Kp., M.Kes.
Sekretaris (Secretary Editor) :
Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes.
Anggota (Section Editors) :
Uswatun Kasanah, S.Si.T., Yuli Irnawati, S.Si.T.,
Redaksi Teknis (Technical Editor):
Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes
Terbit pertama kali : Juli 2012
Administrasi dan Sekretariat :
Khoirul Huda, S.Kom., Septi Diyah Ayu Wulandari
Alamat :
Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati,
Website: http//www.akbidbup.ac.id
E-mail : info@akbidbup.ac.id
Jurnal Ilmu Kebidanan
dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 Hal. 37-74
Pati Januari 2013
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
(Journal of Midwifery Science and Health)
Vol. 3, No. 2 Januari 2013
DAFTAR ISI
HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU
BAYI MUDA DALAM PENURUNAN KEJADIAN HIPOTERMIA PADA BAYI BERAT LAHIR
RENDAH DI KECAMATAN REMBANG TAHUN 2011 ……… 37-43
Sri Wahyuni dan Puji Hastuti, S.Si.T.ANALISA FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBUATAN
PARTOGRAF OLEH BIDAN DI PUSKESMAS DUKUHSETI DAN PUSKESMAS TAYU II
KABUPATEN PATI TAHUN 2011... 44-50
Susilowati dan Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes.HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK BALITA (4-5 TAHUN) DI DUSUN KERNEKAN DESA TUNGGAK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012... 51-56 Pramesti Y. S. dan Uswatun Kasanah, S.Si.T.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WPS DALAM MEMANFAATKAN KLINIK IMS DI PUSKESMAS BATANGAN KABUPATEN PATI TAHUN 2012 ... 57-63 Maulin Nikmah dan Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU
MENGIMUNISASIKAN CAMPAK PADA BAYI UMUR 9 BULAN DI DESA GONDANGMANIS KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012... 64-68 Lilis Sofiani dan Yuli Irnawati, S.SiT.
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI DESA BOTO KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN 2011
... 69-74
Muntiah dan Siti Ni’amah, S.Si.T.Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Ibu.... (Lilis S. dan Yuli Irnawati) 64 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU
MENGIMUNISASIKAN CAMPAK PADA BAYI UMUR 9 BULAN DI DESA GONDANGMANIS KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS
TAHUN 2012
Lilis Sofiani1 dan Yuli Irnawati, S.Si.T2
Alumni Akbid Bakti Utama Pati1,, Staf Pengajar Akbid Bakti UtamaPati2 ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU
MENGIMUNISASIKAN CAMPAK PADA BAYI UMUR 9 BULAN DI DESA
GONDANGMANIS KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012. Program
imunisasi campak di Indonesia sendiri dimulai pada tahun 1982. Pemberian imunisasi Campak pada bayi tidak lepas dari tingkat pengetahuan ibu yang merupakan faktor tingkat kepatuhan ibu untuk memberikan imunisasi campak pada bayi umur 9 bulan. Di Kabupaten Kudus ada 9 kecamatan yang paling rendah yaitu Kecamatan Bae terdiri dari 5 desa diantaranya Desa Bae, Desa Gondangmanis, Desa Karangbener, Desa Purworejo, Desa Peganjaran. Desa Gondangmanis Kecamatan Bae merupakan desa dengan imunisasi campak terendah di Kabupaten Kudus. Survey awal yang dilakukan di desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus ada sebanyak 10 ibu yang memiliki bayi yang berumur 9 bulan saat di wawancarai oleh peneliti, 3 ibu mengatakan tidak melakukan imunisasi pada bayinya karena tidak mengerti manfaat imunisasi campak, 1 ibu tidak melakukan imunisasi pada bayi yang berumur 9 bulan karena takut kalau setelah diimunisasi suhu tubuh anaknya akan meningkat. Dan sebanyak 1 ibu tidak melakukan imunisasi pada bayinya yang berumur 9 bulan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan ibu mengimunisasikan campak pada bayi umur 9 bulan di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah studi korelasi (correlational study) dengan pendekatan crosss sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi umur 9 bulan di Desa Gondangmanis, jumlah total populasi 214 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling jumlah sampel sebanyak 32 responden. Hasil uji statistik chi square tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan ibu mengimunisasikan campak pada bayi umur 9 bulan didapatkan p value (0.005) < 0.05 dan nilai X2hitung > X2tabel. Disimpulkan ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan ibu mengimunisasikan campak pada bayi umur 9 bulan di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.
Kata Kunci : Pengetahuan, Kepatuhan, Imumisasi campak
PENDAHULUAN
Program imunisasi campak di Indonesia sendiri dimulai pada tahun 1982 dan masuk dalam pengembangan program imunisasi. Pada tahun 1991, Indonesia dinyatakan telah mencapai UCI (Universal child Imunization) secara nasional. Keberhasilan Indonesia itu memberikan dampak positif terhadap penurunan kejadian campak, khususnya pada balita dari 20,08/10.000 – 3,4/10.000 selama 1992 – 1997. Walaupun imunisasi campak masih terjadi kejadian luar biasa campak, terutama di daerah dengan cakupan imunisasi rendah atau daerah kantong (Wikpedia 2007).
Kekebalan yang diperoleh (acquaid immunity) adalah kekebalan ini diperoleh dari luar tubuh anak atau orang yang bersangkutan. Kekebalan dapat bersifat aktif dan bersifat pasif. Kekebalan aktif dapat diperoleh setelah orang sembuh dari penyakit tertentu. Misalnya anak yang telah sembuh dari penyakit campak ia akan kebal terhadap penyakit campak. Kekebalan aktif juga dapat diperoleh melalui imunisasi, yang berarti ke dalam tubuhnya dimaksudkan organisme patogen (bibit) penyakit. Kekebaln pasif diperoleh dari ibunya melalui plasenta. Ibu yang telah memperoleh kekebalan terhadap penyakit tertentu misalnya campak, maka anaknya akan memperoleh kekebalan terhadap penyakit tersebut untuk bulan pertama. Kekebalan pasif juga dapat diperoleh melalui serum anti body dari manusia atau binatang. Kekebalan pasif ini hanya bersifat sementara (dalam waktu pendek saja) (Notoatmodjo 2007). Pemberian imunisasi Campak pada bayi tidak lepas dari tingkat pengetahuan ibu
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Ibu.... (Lilis S. dan Yuli Irnawati) 65
yang merupakan faktor tingkat kepatuhan ibu untuk memberikan imunisasi campak pada bayi umur 9 bulan. Pengetahuan (predisposing faktor) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap seseorang yang melakukan pemberian imunisasi campak pada bayinya. Sedangkan kepatuhan merupakan suatu indikator seseorang memenuhi unsur yang diharapkan dari suatu pencapaian. yang tercermin dalam sikapnya. Kepatuhan sangat di pengaruhi oleh pengetahuan, sikap, pengalaman masa lalu dan masukan individu, sehingga individu mengambil keputusan yang sesuai dengan tingkat budaya dan nilai-nilai yang dianut, kepercayaan dan dukungan orang lain (Monica, L 1998).
Selama 2003-2005 berdasarkan hasil penyelidikan lapangan dilakukan surveilans dan daerah, ditemukan kasus kejadian luar biasa campak lantaran belum mendapatkan imunisasi campak cukup tinggi, mencapai sekitar 40-100 % yang mayoritas adalah balita (Wikpedia 2007).
Di Kabupaten Kudus ada 9 kecamatan yang paling rendah yaitu Kecamatan Bae. Yang terdiri dari 5 desa diantaranya Desa Bae, Desa Gondangmanis, Desa Karangbener, Desa Purworejo, Desa Peganjaran. Desa Gondangmanis Kecamatan Bae merupakan desa dengan imunisasi campak terendah di Kabupaten Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus belum memenuhi standart minimal UCI (Universal Child Imunisation). Memenuhi standart minimal UCI mencapai target 90%. Cakupan imunisasi campak yang rendah sangat rentan terhadap timbulnya suatu penyakit campak dan kejadian luar biasa campak (Dinkes Kab Kudus 2011).
Tabel 1.1
Kelengkapan cakupan imunisasi dasar lengkap di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae tahun 2011
Imunisasi Sasaran bayi dalam setahun Sasaran Target Cakupan
Hb 0 266 26 85 97,7%
BCG 266 29 85 10,9%
DPT 266 30 85 11,2%
Polio 266 30 85 11,2%
Campak 266 17 85 63,9%
Sumber : Puskesmas Bae, 2011
Tabel 1.2
Cakupan Imunisasi Campak Wilayah Puskesmas Bae Tahun 2011
Desa Sasaran tahunan bayi yang di imunisasi
campak Target Bae 164 85% Gondang manis 266 90% Karangbener 138 80% Purworejo 55 90% Peganjaran 126 85%
Sumber : Puskesmas Bae, 2011
Dari data sekunder yang diperoleh oleh peneliti di Puskesmas Bae Kecamatan Bae Kabupaten Kudus diperoleh laporan hasil imunisasi rutin pada bulan Januari-Desember cakupan imunisasi campak yang terdiri 5 desa yaitu dari Desa Bae cakupan imunisasi campak dengan jumlah 23 bayi
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Ibu.... (Lilis S. dan Yuli Irnawati) 66
mencapai (86,4 %), Desa Gondangmanis dengan jumlah 17 bayi mencapai (63,9 %), Desa Karangbener dengan jumlah 20 bayi mencapai (75,1 %), Desa Purworejo dengan jumlah 18 bayi mencapai (67,8 %), Desa peganjaran dengan jumlah 19 bayi mencapai (71,4 %). Jadi cakupan imunisasi campak terendah yaitu di Desa Gondangmanis dengan jumlah 17 bayi mencapai (63,9 %) (Puskesmas Bae 2011).
Survey awal yang dilakukan di desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus ada sebanyak 10 ibu yang memiliki bayi yang berumur 9 bulan saat di wawancarai oleh peneliti, 3 ibu mengatakan tidak melakukan imunisasi pada bayinya karena tidak mengerti manfaat imunisasi campak, 1 ibu tidak melakukan imunisasi pada bayi yang berumur 9 bulan karena takut kalau setelah diimunisasi suhu tubuh anaknya akan meningkat. Dan sebanyak 1 ibu tidak melakukan imunisasi pada bayinya yang berumur 9 bulan. Hal tersebut dikarenakan pengalaman ibu pada anak pertamanya meskipun tidak diimunisasi ternyata tidak menderita sakit juga dikarenakan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi campak sangat rendah. Sedangkan sebanyak 5 ibu melakukan imunisasi campak pada bayinya karena mengetahui manfaat imunisasi campak.
Dari survey awal tersebut, dapat dilihat bahwa hanya 5 ibu yang patuh dalam program imunisasi campak dan sebanyak 5 ibu tidak patuh terhadap program imunisasi campak.
Melihat fenomena ini peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tingkat Kepatuhan Ibu Mengimunisasikan Campak Pada Bayi Umur 9 Bulan Di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus”.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah studi korelasi (correlational study) yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Kemudian menganalisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor efek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Pendekatan waktu yang digunakan adalah penelitian cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengsn efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengumpulan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama (Notoatmodjo 2010).
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi umur 9 bulan di Desa Gondangmanis ada 9 RW di Kecamatan Bae Kabupaten Kudus berjumlah 214 ibu bayi pada bulan januari sampai bulan November 2011. Sampel Penelitian ini adalah bayi yang berumur 9 bulan yaitu ibu yang memiliki bayi yang berumur 9 bulan. Apabila jumlah subyeknya < 100 lebih baik diambil semua.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Sebanyak 32 responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 23 responden (71,9%), pengetahuan cukup sebanyak 7 responden (21,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 2 responden (6,3%). yang mempunyai kategori patuh sebanyak 23 responden (71,9%) dan yang tidak patuh sebanyak 9 responden (28,1%).
Hasil uji statistik dengan uji Chi Square didapatkan nilai X2hitung sebesar 10.615 dengan
nilai p sebesar 0.005 dan df = 2 sehingga dapat diketahui nilai X2tabel sebesar 5.991 pada taraf
signifikansi 0.05 (5%). Hasil ini dapat disimpulkan adanya hubungan pengetahuan dengan kepatuhan ibu mengimunisasikan campak pada bayi umur 9 bulan di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus karena nilai p value (0.005) < 0.05 dan nilai X2hitung > X
2 tabel.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Ibu.... (Lilis S. dan Yuli Irnawati) 67
B. Pembahasan
1. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu mengimunisasikan campak pada bayi umur 9 bulan di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.
Dari 32 responden diketahui pada tingkat pengetahuan baik ditemukan 20 (87,0%) responden dalam kategori patuh mengimunisasikan campak bayinya dan 3 (13,0%) responden tidak patuh. Pada kelompok kategori pengetahuan cukup 3 (42,9%) responden dalam kategori patuh mengimunisasikan campak bayinya dan 4 (57,1%) tidak patuh dalam mengimunisasikan bayinya. Pada kelompok kategori pengetahuan kurang, 2 (100%) responden mengimunisasikan bayinya termasuk dalam kategori tidak patuh, pada kelompok responden dengan pengetahuan kurang tidak ada responden yang patuh dalam mengimunisasikan campak pada bayinya.
Hasil uji statistik dengan uji Chi Square didapatkan nilai X2hitung sebesar 10.615
dengan nilai p sebesar 0.005 dan df = 2 sehingga dapat diketahui nilai X2tabel sebesar 5.991
pada taraf signifikansi 0.05 (5%). Hasil ini dapat disimpulkan adanya hubungan pengetahuan dengan kepatuhan ibu mengimunisasikan campak pada bayi umur 9 bulan di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus karena nilai p value (0.000) < 0,05 dan nilai X2hitung > X
2
tabel. Hubungan tersebut adalah berpola secara positif, dimana semakin
baik pengetahuan, maka akan semakin membuat ibu patuh mengimunisasikan campak pada bayinya umur 9 bulan. (Sugiyono 2006).
SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada bayi umur 9 bulan Di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus dari 32 responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 23 responden (71,9%), pengetahuan sedang sebanyak 7 responden (21,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 2 responden (6,3%).
2. Gambaran kepatuhan ibu melakukan imunisasi campak pada bayi umur 9 bulan Di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang mempunyai kategori patuh sebanyak 23 responden (71,9%) dan yang tidak patuh sebanyak 9 responden (28,1%). 3. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan ibu
mengimunisasikan campak pada bayi umur 9 bulan di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus karena nilai p value (0.005) < 0.05 dan nilai X2hitung > X2tabel. Saran
1. Bagi Penulis
Diperlukan pemahaman secara luas tentang hasil penelitian terbaru sehingga akan dapat memperkaya dan memperluas pembahasan serta pengembangan instrument penelitian. 2. Bagi Institusi Pendidikan
Diperlukan upaya dalam pengembangan model konsep dan teori sehingga nantinya dapat digunakan secara efektif dan efisien, diperlukan peningkatan pengetahuan dan pengalaman dengan mempelajari hasil research.
3. Bagi Masyarakat
Meningkatkan dukungan dan peran serta masyarakat dalam kegiatan imunisasi sehingga mampu meningkatkan angka kelengkapan imunisasi balita khusunya imunisasi campak dan derajat kesehatan masyarakat.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Ibu.... (Lilis S. dan Yuli Irnawati) 68
DAFTAR PUSTAKA
A, Sonny Keraf, Mikhael Duo. 2001. Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Kanisius
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Budiarto, Eko. 2002. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC
Buku Acuan Pelatihan. 2008. Imunisasi Dasar Bagi Pelaksana Imunisasi/Bidan. Jakarta: Depkes RI
Dinkes Kab Kudus. 2011. Laporan Cakupan Imunisasi di Kabupaten Kudus. Kudus: Dinkes Kab Kudus
Dinkes, RI. 2008. Pelatihan Imunisasi Dasar Bagi Pelaksanaan Imunisasi Dasar. Jakarta: ISBN
Dinkes, RI. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Elsine Lyne, Lamonica. 1998. Kepeminpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Laporan Imunisasi UPT Puskesmas Bae Desa Gondangmanis. 2011
Laporan Cakupan Imunisasi Campak Puskesmas Bae. 2011
Poerwadarminto. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Notoatmodjo, Soekodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekodjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekodjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekodjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Walgito. 2001. Psikologi Keperawatan. Jakarta: EGC
Wawan, Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahhuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medila
Wikipedia.2007. http://wikipedia.com akses pada tanggal 2/11/10