M A T E R I T I K K E L A S X S E M E S T E R 1
ETIKA DAN MORAL DALAM
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami Ketentuan penggunaan TIK
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan aturan yang berkaitan dengan etika
dan moral terhadap perangkat keras dan lunak tik
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Hak Cipta dan Pengaturan HAKI di Indonesia Lisensi Program Komputer dan
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Hak Cipta dan Pengaturan HAKI di Indonesia
1.
Sejarah Lahirnya Hak Cipta
Hak cipta berasal dari kata copyright (hak salin).
Awalnya hak cipta diberikan langsung kepada penerbit pada tahun 1710 dalam Statute of Anne di Inggris.
Pada tahun 1886 lahir Berne Convention for Protection of Artistic and Literary Works (Konvensi Bern tentang perlingan Karya Seni dan
Sastra atau Konvensi Bern) yang mengatur masalah copyrigth antara negara-negara berdaulat
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Hak Cipta dan Pengaturan HAKI di Indonesia
2.
Perkembangan Pengakuan HAKI di Indonesia
Pada tahun 1958, Perdana Menteri Djuanda menyatakan Indonesia keluarga dari Konvensi Bern tujuannya agar para intelektual
Indonesia bisa memanfaatkan hasil karya, cipta dan karsa bangsa asing tanpa harus membayar royalti.
Pada tahun 1982 menetapkan UU No. 6 Tahun 1982 tentang hak cipta kemudian diubah dengan UU NO. 7 tahun 1987, UU No. 12 Tahun 1997 dan akhirnya UU No. 19 Tahun 2002 yang kini berlaku
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Hak Cipta dan Pengaturan HAKI di Indonesia
2.
Perkembangan Pengakuan HAKI di Indonesia
Instansi yang berwenang dalam mengelola HAKI di Indonesia adalah Direktorat Jenderal hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) yang
berada dibawah Dep. Kehakiman dan HAM RI.
Secara umum HAKI dibagi menjadi dua yaitu Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri.
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Hak Cipta dan Pengaturan HAKI di Indonesia
3.
Hak-Hak yang Tercakup dalam Hak Cipta
a. Hak Ekskulsif
Hak untuk :
1) Membuat salinan atau reproduksi 2) Mengimpor dan mengekspor ciptaan
3) Menciptakan karya turunan atau derivatif atas ciptaan 4) Menampilkan atau memamerkan ciptaan
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Hak Cipta dan Pengaturan HAKI di Indonesia
3.
Hak-Hak yang Tercakup dalam Hak Cipta
b. Hak ekonomi dan hak moral
Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan, sedankan hak moral adalah hak yang melekat pada diri
pencipta atau pelaku (seni, rekaman, siaran) yang tidak dapat dihilangkan dengan asalan apappun. Contoh pencantuman nama pencipta pada ciptaan.
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Hak Cipta dan Pengaturan HAKI di Indonesia
4.
Penanda Hak Cipta
Ciptaan harus memuat suatu “pemberitahuan hak cipta” (copyright notice). Pemberitahuan atau pesan tersebut terdiri atas sebuah huruf c di dalam lingkaran ( yaitu lambang hak cipta, ) atau kata copyright yang diikuti dengan tahun hak cipta dan nama pemegang hak cipta.
5.
Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta
Hak cipta berlkau dalam jangka waktu berbeda-beda dalam yurisdiksi yang berbeda untuk jenis ciptaan yang berbeda.
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Hak Cipta dan Pengaturan HAKI di Indonesia
6.
Etika dan Moral sebagai Pengguna Program
Pada waktu membeli program/piranti lunak komputer harus dipastikan bahwa kita hanya membeli yang asli.
Banyak sekali program/piranti lunak bajakan yang mutunya jauh berbeda dengan yang asli.
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Lisensi Program Komputer dan Penggunaannya
1.
Ketentuan Lisensi pada program komputer
Pada dasarnya lisensi adalah pemberian izin yang latar belakangnya bergantung pada masing-masing pihak sesuai dengan pasa 38c ayat 1 UUHC .
Ada dua kecenderungan dalam pemberian lisensi, yaitu :
Pertama : pemberian lissnsi yang semata-mata untuk penggunaan binary code dari program komputer
Kedua : pemberian lisensi program dengan menyertakan source code dari program komputer
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Lisensi Program Komputer dan Penggunaannya
1. Ketentuan Lisensi pada program komputer
Jenis lisensi yang dapat digunakan pada program komputer :
a. Lisensi commercial jenis lisensi yang biasa ditemui pada software seperti Microsoft, Lotus, Oravle.
b. Lisensi trial software jenis lisensi yang biasa ditemui pada software untuk keperluan demo. Co : Netfushion Object Trial Versial 30 dyas.
c. Lisensi untuk noncommercial use, biasanya digunakan untuk kalangan pendidikan atau untuk keperluan pribadi. Co : Star Office
d. Lisensi Shareware, biasanya ditemui pada software perusahaan kecil.
Con : Winzip, Mcafee antivirus.
e. Lisensi freeware, biasanya ditemu pada software yang bersifat
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Lisensi Program Komputer dan Penggunaannya
2. Ketentuan danPersyaratan untuk menyalin,
mendistribusikan dan memodifkasi.
Beberapa contoh lisensi yang memenuhi Open Source Definition :
a. The GNU-GPL (GNU General Public Licenses)
b. The BSD Licenses (Berkeley Software Distribution License). c. The X Concortiun License
d. The Artistic
e. The MPL (Mozilla Public License) f. The QPL (Q Public License)
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Lisensi Program Komputer dan Penggunaannya
2. Ketentuan danPersyaratan untuk menyalin,
mendistribusikan dan memodifkasi.
Beberapa fitur yang sama dan dimiliki lisensi-lisensi tersebut adalah :
a. Pengguna dapat menginstal software tersebut
sebanyak-banyaknya
b. Jumlah pengguna software tersebut tidak dibatas c. Pengguna dapat membuat salinan
d. Tidak ada batasan dalam memodifikas program e. Tidak ada batasan untuk mendistribusikan
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Lisensi Program Komputer dan Penggunaannya
3. Lisensi GNU (General Public License)
GNU-GPL adalah bentuk lisensi yang dikeluarkan oleh Free Software Foundation yang didirikan oleh Richard Stakilman pada tahun 1983
4. Pengertian Free
Free disini bukan berarti gratis tetapi kepada kebebasan (freedom). Ditambah dengan tujuan didirikannya Free Software Foundation, yaitu memberdayakan kepada para pengguna (user).
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Lisensi Program Komputer dan Penggunaannya
5. Konsekuensi Penggunaan Program Komputer berbasis Closes
Source.
a. Kedudukan pengguna program close source
Pengguna dicegah untuk mempelajari alur program dan mengembangkan fungsi program milikknya walau dimafaatkan sendiri. Karena dalam clouse
sourcer lisensi dibuat secara sepihak dan pembeli haru menyetujui hal2 sebagai berikut :
1) Pembeli tidak berhak melakukan proses software engineering, mengubah, atau
mengkonversi produk itu ke kode asalnya.
2) Tidak akan menuntut seorang pencipta atas kesalahan-kesalahan yang terjadi
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
Lisensi Program Komputer dan Penggunaannya
5. Konsekuensi Penggunaan Program Komputer berbasis Closes
Source.
b. Sebab-sebab banyaknya pelanggaran hak cipta
Minimnya kesadaran menggunakan program komputer asli Belum adanya perangkat undang-undang yang mampu
menjerat seseorangyang diketahui mengedarkan atau menggunakan software ilegal
Kurang kesadarran masyarakat untuk menghargai hasil
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
1.
Instansi yang berwenang mengelola Hak Kekayaan
Intelektual di Indonesia yaitu …..
a. Ditjen HAM b. Ditjen HKI
c. Ditjen Perhubungan d. Ditjen Bea dan Cukai e. Departemen Pendidikan
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
2.
Konsep hak cipta diwujudkan dalam bentuk …
a.
compiler
b.copydisk
c.copyright
d.
Literary work
e.trade
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
3.
Perdana Menteri Djuanda menyatakan keluar dari
konvensi Bern pada tahun …
a. 1955
b. 1958
c. 1960
d. 1971
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
4.
Indonesia memberlakukan UU hak cipta untuk pertama
kali yaitu UU ……
a. No. 6 tahun 1980 b. No. 2 tahun 1981 c. No. 12 tahun 1982 d. No. 6 tahun 1982 e. NO. 19 tahun 2002ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
5.
Penandaan hak cipta ditandai dengan simbol …
a.
c
b.
c.®
d.£
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
EVALUASI
Jawaban Anda :
ETIKA DAN MORAL MENGGUNAKAN
PERANGKAT TIK
PROFIL
Nama : Ahmad Rofii, A.Md. Kom
TTL : Banyuwangi, 14 Agustusi 1988 Pendidikan : D3 Manajemen Informatika Guru Mapel : TIK
Instansi : MA N Genteng
Email : [email protected]
Yakin ingin keluar ?
Tidak Ya