A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Desember 2015. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Indonesian Stock Exchange) periode tahun 2012-2014. Alasan penulis memilih perusahaan tersebut adalah untuk memudahkan pengambilan data-data terkait yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.
B. Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian Kausal Komparatif. Tujuan dari penelitian Kausal Komparatif adalah penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data penunjang lainnya diperoleh dari berbagai laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah terpublikasi melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia di http://www.idx.co.id. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dilihat dari jenis data dan analisa.
C. Definisi dan Operasional Variabel C.1. Definisi Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur, dan parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Pajak
Pajak dalam penelitian ini diproksikan dengan Effective Tax Rate yang merupakan perbandingan Tax Expense dibagi dengan laba sebelum pajak (Ni Wayan, dkk, 2012). Diproksikan dengan rumus :
Tax Expense Pajak =
Laba Sebelum Pajak
2. Kepemilikan asing
Kepemilikan asing diukur menggunakan proksi dengan melihat persentase kepemilikan asing sebesar 20% atau lebih. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Nancy (2014) PSAK No. 15 (Revisi 2009) yang menyatakan bahwa pemegang saham pengendali adalah pihak yang memiliki saham sebesar 20% atau lebih.
3. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manjerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola. Konflik kepentingan antara prinsipal dan agen meningkat seiring dengan peningkatan
kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal perusahaan yang dimiliki (Riske, 2013).
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. untuk menentukan ukuran perusahaan adalah dengan menggunakan nilai logaritma dari total aset. Secara sistematis ukuran perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut (Riske, 2013) :
Ukuran perusahaan = Log Total Asset
5. Transfer Pricing
Transfer pricing dihitung dengan pendekatan dikotomi yaitu dengan melihat keberadaan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Yuniasih,2012). Dengan menggunakan variabel dummy :
• Perusahaan yang melakukan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberi nilai 1
• Perusahaan yang tidak melakukan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberi nilai 0
Penelitian ini termasuk penelitian deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis melalui validitas teori atau pengujian aplikasi kepada teori tertentu. Ruang lingkup penelitian ini hanya membatasi pembahasannya pada pengujian apakah pajak, kepemilikan asing, dan kepemilikan manajerial berpengaruh pada keputusan transfer pricing. Penelitian ini hanya mengambil sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, variabel yang diteliti dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi variabel dependen dan variabel independen.
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing.
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen (X) terdiri dari : Pajak (X1), Kepemilikan Asing (X2), dan Kepemilikan Manajerial (X3).
C.2. Operasional Variabel
Berikut ini adalah tabel dari definisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini :
Tabel 3.1
Variabel Dependen Dan Independen VARIABEL
YANG DIUKUR
INDIKATOR SKALA
VARIABEL DEPENDEN (Y) Transfer
Pricing
Ada tidaknya transaksi kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan
Dummy
VARIABEL INDEPENDEN (X)
Pajak Jumlah beban pajak dibagi dengan laba sebelum pajak dalam tahun tersebut yang tercantum pada laporan laba/rugi komprehensif
Rasio
Kepemilikan Asing
Kepemilikan asing diukur dengan melihat persentase kepemilikan asing sebesar 20% atau lebih
Rasio
Kepemilikan Manajerial
Jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen
Rasio
Ukuran Perusahaan
Nilai logaritma dari total aset Rasio
D. Populasi dan Sampel Penelitian D.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah meliputi perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam tahun penelitian 2012-2014. Pengambilan waktu tersebut guna melihat konsistensi hasil penelitian dari tahun ke tahun.
D.2. Sampel Penelitian
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana penentuan sampel didasarkan pada kriteria tertentu untuk bisa memberikan informasi secara optimal. Sebagian besar penanaman modal asing dilakukan pada perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan mempunyai kaitan intern perusahaan yang cukup substansial dengan induk perusahaan di luar negeri (Gunadi, 1994 dalam Lusiyani, 2014). Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuannya ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2014.
2. Perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur.
3. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan secara lengkap pada tahun 2012 - 2014.
4. Perusahaan sampel dikendalikan oleh perusahaan asing dengan persentase kepemilikan 20% atau lebih.
5. Perusahaan sampel tidak mengalami kerugian selama periode pengamatan. Hal ini karena perusahaan yang mengalami kerugian tidak memiliki kewajiban perpajakan ditingkat perusahaan sehingga motivasi pajak menjadi tidak relevan. Oleh karena itu perusahaan yang mengalami kerugian dikeluarkan dari sampel.
Tabel 3.2
Prosedur Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah Perusahaan
Jumlah Populasi 142
Kriteria Pemilihan Sampel :
1. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan
secara lengkap pada tahun 2012 - 2014. (11)
2. Perusahaan yang tidak memliki persentase kepemilikan
asing minimal 20%. (29)
3. Perusahaan yang mengalami kerugian selama tahun 2012
– 2014. (30)
4. Dari yang memenuhi kriteria tersebut ada beberapa yang
tidak memiliki data yang diperlukan oleh penelitian ini. (19)
Jumlah Sampel 53
Tabel 3.3
Daftar Sampel Perusahaan No. Kode Saham Nama Perusahaan
1 ADES Akasha Wira International Tbk
2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
3 AKPI Argha Karya Prima Tbk
4 ALMI Alumindo Light Metal Industry
5 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
6 BATA Sepatu Bata Tbk
7 BRAM Indo Kordsa Tbk
8 BRNA Berlina Tbk
9 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk
10 BUDI Budi Acid Jaya Tbk
11 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
12 CTBN Citra Tubindo Tbk
13 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
14 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
15 EKAD Ekadharma International Tbk
16 GDYR Goodyear Indonesia
17 GJTL Gajah Tunggal Tbk
18 HMSP HM Sampoerna Tbk
19 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
20 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
21 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
22 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
23 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
24 INDR Indo-RamaSynthetics Tbk
25 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
26 ITMA Sumber Energi Andalan Tbk
27 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
28 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
29 KICI Kedaung Indag Can Tbk
30 KLBF Kalbe Farma Tbk
31 LION Lion Metal Works Tbk
32 LMSH Lionmesh Prima Tbk
33 MERK Merck Tbk
34 MLBI Multi Bintan Indonesia Tbk
35 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
39 SKLT Sekar Laut Tbk
40 SMCB Holcim Indonesia Tbk
41 SMGR Semen Gresik Tbk
42 SMSM Selamat Sempurna Tbk
43 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
44 SRSN Indo Acidatama Tbk
45 TCID Mandom Indonesia Tbk
46 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
47 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
48 UNVR Unilever Indonesia Tbk
49 WTON Wijaya Karya Beton Tbk
50 TRST Trias Sentosa Tbk
51 PYFA Pyridam Farma Tbk
52 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
53 ERTX Eratex Djaja Tbk
Sumber : Data yang diolah
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendukung penelitian terhadap masalah yang diteliti, maka diperlukan data yang relevan untuk mendukung penelitian tersebut. Untuk itu diperlukan data yang dapat dipercaya dan juga diperlukan suatu teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Penelitian Lapangan
Dengan penelitian lapangan, peneliti mengumpulkan data-data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Pemerolehan data berasal dari dokumentasi laporan keuangan tahunan melalui akses internet (www.idx.co.id dan www.sahamok.com).
2. Penelitian Kepustakaan
Dengan cara mengumpulkan bahan atau data-data yang berkaitan dengan objek pembahasan dimana data-data tersebut diperoleh melalui penelitian kepustakaan yaitu dengan mempelajari, meneliti, mengkaji dan menelaah buku-buku, jurnal akuntansi, karya tulis lainnya. Riset kepustakaan ini untuk memperoleh data sekunder yang sangat membantu dan memudahkan penyusunan skripsi dari segi teori yang sangat erat hubungannya dengan judul yang dipilih.
F. Metode Analisis
Dalam penelitian ini, untuk menganalisis secara kuantitatif data yang telah diperoleh, penulis menggunakan teknik analisis regresi logistik (Logistic Regresion) karena variabel terikat dalam penelitian ini yaitu transfer pricing bersifat dikotomi atau merupakan variabel dummy. (Ghozali. 2006 dalam Lusiyani. 2014) metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik seperti halnya dalam penelitian ini. Teknik analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas pada variabel bebasnya. Analisis regresi logistik dilakukan dengan memanfaatkan bantuan program Eviews (Econometric Views) versi 7.0. for Windows.
Adapun model yang digunakan pada regresi logistik adalah sebagai berikut :
Log (P / 1 – p) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3
F.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Uji deskriptif yang digunakan, antara lain rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel, sehingga secara konstektual dapat lebih mudah dimengerti oleh pembaca.
F.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji otokorelasi. Berikut pengujian-pengujian yang akan dilakukan :
1. Uji Multikolonieritas
Multikolinieritas adalah hubungan antar variabel bebas, dalam praktik umumnya multikolinieritas tidak dapat dihindari. Dalam artian kata sulit menemukan dua variabel bebas yang secara matematis tidak berkorelasi (korelasi = 0) sekalipun secara substansi tidak berkorelasi. Akan tetapi apabila ada multikolinieritas yang signifikan (harus mendapat perhatian khusus) dan tidak signifikan (mendekati nol). Kita juga akan sulit menemukan koliniaeritas yang sempurna (perfect collinierity), bila ditemukan multikolinieritas yang sempurna maka salah satu dampak yang ditimbulkannya adalah tidak dapat dihitungnya koefisien regresi. Satu hal yang perlu ditekankan kembali disini bahwa kolinieritas merupakan hubungan linier. Jika variabel bebas mempunyai hubungan, tetapi tidak linier maka hal tersebut tidak dikategorikan sebagai multikolinieritas.
Mendeteksi multikolinieritas berdasarkan uji formal di dalam penelitian ini menggunakan Eviews 7, dengan mendeteksi pendugaan multikolinearitas melihat korelasi antar variabel bebas, korelasi yang tergolong kuat dengan besaran 0,8 atau lebih (Nachrowi. 2006;95).
2. Uji Heteroskedatisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi residual atau error memiliki varian yang tidak konstan atau berubah-ubah, dampak yang akan terjadi adalah interval kepercayaan semakin lebar, uji hipotesis baik uji-T atau uji-F akan terpengaruh yang berakibat uji hipotesis tidak akurat, dan akhirnya akan membawa dampak pula pada keakuratan kesimpulan. Melihat hal-hal tersebut, maka cukup banyak alasan untuk memberikan perhatian cukup pada masalah heteroskedastisitas pada saat membuat model regresi. Mendeteksi heterokedastisitas didalam penelitian ini akan menggunakan Eviews 7, dengan melihat probabilitas lebih kecil daripada α = 5%, ini berarti kita simpulkan untuk menolak hipotesis yang berarti tidak cukup bukti untuk menyatakan tidak ada heteroskedastisitas (Nachrowi. 2006:246).
3. Uji Otokorelasi
Otokorelasi adalah terjadinya korelasi dalam variabel bebas yang mengganggu hubungan variabel bebas tersebut dengan variabel terikat. Mendeteksi otokorelasi didalam penelitian ini menggunakan Eviews 7 dengan uji durbin-watson (Nachrowi. 2006:187).
F.3. Uji Hipotesis
Setelah uji asumsi klasik dilakukan, langkah berikutnya adalah melakukan uji hipotesis. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis meliputi :
1. Uji Signifikansi (Uji Statistik F)
Uji F menunjukkan apakah variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2. Uji Koefisien Determinasi (R-squared)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R-squared yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel dependen.