• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENANGANI RENDAHNYA MINAT BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH (MDA) JA FAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENANGANI RENDAHNYA MINAT BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH (MDA) JA FAR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

53

BAB IV

ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENANGANI RENDAHNYA MINAT BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH (MDA) JA’FAR

SHODIQ DK. PLUTUNGAN DS. PAKISPUTIH KEDUNGWUNI PEKALONGAN

A. Analisis Minat Belajar di MDA Ja’far Shodiq Dk. Plutungan Ds. Pakisputih Kedungwuni Pekalongan

Setelah penulis memperoleh data selama penelitian, maka dalam bab ini akan diuraikan analisis data yang mengarah pada penyelesaian permasalahan yang telah penulis ajukan dalam bab 1 yakni bagaimana minat belajar di MDA Ja’far Shodiq Dk. Plutungan Ds. Pakisputih Kedungwuni Pekalongan.

Analisis terhadap minat belajar di MDA Ja’far Shodiq Dk. Plutungan Ds. Pakisputih Kedungawuni Pekalongan, dapat ditujukan dengan hasil wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. Dari hasil wawancara terhadap bapak Abdul Chakim selaku kepala MDA Ja’far Shodiq sekaligus guru kelas, mengungkapkan tentang minat belajar yang dialami siswa MDA Ja’far Shodiq, beliau mengatakan :

“Mengenai masalah minat belajar siswa di MDA Ja’far Shodiq ini, 5 tahun belakangan ini mengalami penurunan yang sangat drastis, terlihat dari tahun 2009 yang mana banyak para siswa yang mulai malas berangkat sekolah, keluar sekolah sebelum lulus dan semakin tahun jumlah siswa mengalami penurunan.”1

1Abdul Chakim, Kepala MDA Ja’far Shodiq, Wawancara Pribadi, Jum’at 21 Februari

(2)

Dari situ, minat belajar siswa di MDA Ja’far Shodiq Dk. Plutungan Ds. Pakisputih Kedungwuni Pekalongan dapat dianalisis sebagai berikut : 1. Minat belajar di MDA Ja’far Shodiq 5 tahun belakangan ini mengalami

penurunan/minat belajar rendah terlihat dari tahun 2009.

2. Rendahnya minat belajar terlihat dari malasnya para siswa yang berangkat sekolah.

3. Rendahnya minat belajar selanjutnya adalah terlihat dari banyaknya para siswa yang keluar sekolah sebelum lulus dari MDA Ja’far Shodiq.

4. Jumlah siswa yang semakin tahun mengalami penurunan, juga merupakan bukti dari rendahnya minat belajar di MDA Ja’far Shodiq.

Pada hakikatnya rendahnya minat belajar di MDA Ja’far Shodiq merupakan suatu hal yang tidak muncul begitu saja, melainkan karena adanya faktor yang menyebabkannya. Dapat dianalis bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar di MDA Ja’far Shodiq Dk. Plutungan Ds. Pakisputih Kedungwuni Pekalongan tersebut antara lain :

a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri (Intern).

Masa anak-anak memang masih belum mengerti tentang pentingnya menuntut ilmu terlebih dalam hal ilmu agama, mereka sering kali hanya akan memikirkan apa yang membuat dirinya senang, tanpa disadari kadang mereka lebih mementingkan hal-halyang hanya dapat merugikan dirinya sendiri dari pada melakukan hal-hal yang positf. Usia mereka yang masih dalam proses pertumbuhan sering kali belum mempunyai kesadaran dari

(3)

dalam dirinya untuk menuntut ilmu agama yang merupakan bekal untuk mereka diakhirat nanti.

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru-guru MDA Ja’far Shodiq, mereka mengatakan bahwa faktor rendahnya minat belajar di MDA Ja’far Shodiq adalah karena kurangnya kesadaran dari para siswa sendiri dalam menuntut ilmu, mereka mengabaikan untuk belajar di MDA Ja’far Shodiq karena sifat malas dari para siswa itu sendiri yang lebih memilih untuk bermain dari pada berangkat sekolah ke MDA.

Mereka (para guru) juga memberikan pernyataan bahwa rendahnya minat belajar di MDA Ja’far Shodiq dikarenakan proses kegiatan belajar mengajar dengan sumber belajar yang kurang memadai dan hanya dengan metode itu-itu saja menjadikan siswa bosan dan enggan untuk berangkat sekolah sehingga para siswa lebih mementingakan sekolah pagi (formal) dari pada sekolah MDA (non-formal). Banyaknya tugas-tugas dari sekolah pagi (formal) dan kegiatan-kegiatan seperti jam tambahan, ekstrakurikuler dan lain sebagainya yang waktu pelaksanaannya berbarengan dengan waktu mereka sekolah MDA pun membuat mereka tidak dapat membagi waktunya dan akhirnya lebih memilih untuk keluar sekolah MDA sebelum lulus.

(4)

b. Faktor dari luar (Ekstern). 1) Keluarga

Keluarga dapat menjadi penyebab dari rendahnya minat belajar anak-anak mereka dalam menuntut ilmu, masa anak-anak adalah masa dimana dia masih sangat membutuhkan perhatian khusus dari para orang tuanya, orang tua yang sibuk dengan urusannya sendiri seperti pekerjaan dan kegiatan lainnya terkadang hanya membiarkan anak-anaknya melakukan hal-hal yang tanpa disadari dapat merugikan anak-anak mereka sendiri dikemudian hari.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak Yusuf Yasin selaku guru MDA Ja’far Shodiq yang mengatakan bahwa kurangnya perhatian dari orang tua kepada anak-anaknya untuk selalu memberikan motivasi dan senantiasa membangkitkan minat belajar mereka dalam menuntut ilmu agama, dapat menjadikan anak-anak mereka menjadi malas dan lebih mementingkan melakukan hal-hal yang tidak ada manfaatnya, seperti bermain dan lain sebagainya dari pada berangkat sekolah MDA untuk menuntut ilmu.

2) Pergaulan

Pergaulan juga dapat menyebabkan rendahnya minat belajar siswa menjadi turun/rendah sebagaimana yang diungkapkan oleh para guru MDA Ja’far Shodiq, setiap anak pasti memiliki teman yang berbeda-beda, ada yang baik ada juga yang sebaliknya, masa anak-anak sangat rentan sekali terpengaruh dari teman-teman mereka sendiri, baik dari hal yang

(5)

positif maupun yang negatif. Bergaul dengan teman yang salah dapat menjadikan anak tersebut ikut-ikutan melakukan hal-hal yang salah juga, sama halnya faktor rendahnya minat belajar siswa di MDA Ja’far Shodiq yang salah satunya yaitu karena pengaruh dari teman-teman mereka yang kebanyakan tidak pada sekolah akhirnya merekapun ikut-ikutan tidak melajutkan sekolah MDA.

Para guru juga menambahkan bahwa sikap dari teman-teman siswa yang jail dan nakal didalam kelas ketika sebelum maupun sedang berlangsungnya proses kegiatan belajar menjadi sebab menurunnya minat belajar mereka dalam menuntut ilmu di MDA Ja’far Shodiq.

B. Analisis Upaya Guru dalam Menangani Rendahya Minat Belajar di MDA Ja’far Shodiq Dk. Plutungan Ds. Pakisputih Kedungwuni Pekalongan

Dari uraian di atas dapat dilihat betapa kompleksnya penyebab rendahnya minat belajar di MDA Ja’far Shodiq Dk. Plutungan Ds. Pakisputih Kedungwuni Pekalongan. Oleh karena itu, pihak dari sekolah khususnya guru melakukan upaya-upaya terencana dalam menangani rendahnya minat belajar para siswanya dengan tujuan untuk menarik perhatian dan menumbuhkan serta membangkitkan minat belajar siswa di MDA Ja’far Shodiq.

Upaya guru MDA Ja’far Shodiq dalam menangani rendahnya minat belajar para siswanya, menurut bapak Abdul Chakim selaku kepala MDA Ja’far Shodiq sekaligus guru kelas dalam wawancaranya yang dilakukan peneliti, beliau mengatakan :

(6)

“Upaya-upaya yang kami lakukan untuk menangani rendahnya minat belajar siswa di MDA Ja’far Shodiq ini, pertama yaitu mencari informasi dari para siswa itu sendiri kenapa mereka menjadi malas dan tidak mau lagi berangkat sekolah, setelah itu kami mencoba menuruti apa sebenarnya maunya siswa agar mereka mau lagi untuk berangkat sekolah dengan cara membenahi lagi sistem pendidikan di MDA ini mbak, kami menambahkan metode dan media dalam proses kegiatan belajar mengajar, mengganti waktu kegiatan belajar yang tadinya sore hari yaitu ba’da ashar menjadi ba’da maghrib, dan mengadakan peringatan hari besar Islam secara besar-besaran dan meriah yang didalamnya kami juga isi dengan acara lomba-lomba Islami seperti qiro’ah, tartil, membuat obor, pidato bahasa arab, adzan, cerdas cermat dan lain sebagainya.”2

Adapun hasil wawancara dengan salah satu guru MDA Ja’far Shodiq Dk. Plutungan Ds. Pakisputih Kedungwuni Pekalonagan, yaitu dengan bapak M. Hidayatullah, beliau mengatakan :

“Upaya yang kami lakukan adalah selalu memberikan penjelasan kepada para siswa tentang manfaat dari menuntut ilmu agama agar mereka selalu mempunyai kesadaran bahwa ilmu agama itu sangat penting untuk bekal diakhirat nanti sehingga akan dapat membangkitkan minat dan semangat belajar mereka, kami juga senantisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar para siswa tidak jenuh ketika kegiatan belajar berlangsung, memilihkan bahan pelajaran yang memudahkan buat mereka dan benar-benar dibutuhkan oleh siswa yang mana akan dapat menarik minat mereka dalam belajar, kami juga memilih cara penyajian/metode belajar yang bervariasi yang mana disesuaikan dengan kemampuan siswa-siswa kami dan banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut berpartisipasi di dalam kelas, hal tersebut dimaksudkan agar siswa lebih semangat dari pada hanya sekedar mendengar saja (monoton), dan kami senantiasa memberikan pujian/hadiah kepada siswa-siswa kami yang berprestasi.”3

2

Abdul Chakim, Kepala MDA Ja’far Shodiq, Wawancara Pribadi, Jum’at 21 Februari 2014 Pukul 18.45.

3M. Hidayatullah, Guru Kelas MDA Ja’far Shodiq, Wawancara Pribadi, Rabu 26 Februari

(7)

Dari hasil wawancara diatas, dapat dianalisis tentang upaya guru dalam menangani rendahnya minat belajar di MDA Ja’far Shodiq Dk. Plutungan Ds, Pakisputih Kedungwuni Pekalongan, sebagai berikut :

1. Mencari informasi dari para siswa, dari situ dapat diketahui alasan mereka mengapa malas dan tidak mau lagi berangkat sekolah ke MDA Ja’far Shodiq.

2. Mengubah waktu proses kegiatan belajar mengajar MDA Ja’far Shodiq yang tadinya sore ba’da ashar menjadi ba’da maghrib, hal ini dilakukan agar tidak berbarengan dengan waktu kegiatan disekolah formal seperti ekstrakurikuler, jam tambahan dan kegiatan-kegiatan lainnya.

3. Mengadakan peringatan hari besar Islam secara besar-besaran dan meriah yang didalamnya di isi dengan acara lomba-lomba Islami seperti qiro’ah, tartil, membuat obor, pidato bahasa arab, adzan, cerdas cermat dan lain sebagainya.

4. Senantiasa menjelaskan tujuan dan manfaat serta arti pentingnya menuntut ilmu agama. tujuan yang jelas dan manfaat yang betul-betul dirasakan oleh siswa akan membangkitkan minat belajar mereka.

5. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar para siswa tidak jenuh ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.

6. Memilih bahan pelajaran yang mudah dan benar-benar dibutuhkan oleh siswa yang mana akan dapat menarik minat siswa.

7. Memilih cara penyajian/metode belajar yang bervariasi yang mana disesuaikan dengan kemampuan siswa dan banyak memberi kesempatan

(8)

kepada siswa untuk ikut berpartisipasi di dalam kelas, hal tersebut dimaksudkan agar siswa lebih semangat dari pada hanya sekedar mendengar saja (monoton).

8. Memberi pujian/ganjaran atau sebuah hadiah kepada siswa yang berprestasi, agar siswa lebih termotivasi lagi dalam belajar.

Demikian hasil analisis upaya-upaya yang dapat dilakukan guru MDA Ja’far Shodiq dalam menangani rendahnya minat belajar para siswanya.

Referensi

Dokumen terkait

Yang sudah kita ketahui bahwa Deposito adalah salah satu produk dalam perbankan yang sangat berpengaruh dalam hal keuntungan pada perusahaan tersebut karena dana deposan yang

23 Bahwa kegiatan pembelajaran terhadap suatu mata pelajaran (mata kuliah) terkait sekali dengan masalah-masalah minat, motivasi dan tingkat kecemasan, agar dapat

Bentuk pelanggaran terhadap hak konstitusional buruh sebagai warga negara juga ditemukan Mahkamah Konstitusi pada UU Ketenagakerjaan, yakni dalam Pasal 159 yang

Undangundang ini memberikan hak kepada kreditor pemegang Hak Tanggungan Pertama untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri apabila debitor cidera janji

?ritisisme adalah sebuah teori pengetahuan yang berusaha untuk mempersatukan kedua macam unsur dalam fisafat rasionalisme teori pengetahuan yang berusaha untuk mempersatukan kedua

Pada setiap lokasi, survei dimulai dengan cara membuat midline (jalur utama). Midline dapat berupa garis lurus atau mengikuti batas alam seperti sungai, punggung

oleh karena itu, perubahan paradigma pembangunan mengharuskan program pendidikan berinovasi untuk membentuk warga negara sesuai dengan kebutuhan negara dalam program

17 Yang dimaksud penulis disini ialah produk penghimpunan dana yang ada di BNI Syariah Cabang Banjarmasin dan merupakan simpanan yang menggunakan prinsip muḍārabah