• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. dilakukan melalui perannya menjadi aktor penggerak dalam kegiatan-kegiatan di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. dilakukan melalui perannya menjadi aktor penggerak dalam kegiatan-kegiatan di"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

7. 1. Kesimpulan

Pertama, penguatan civic literacy oleh Pemuda HMP PPKn Demokratia dilakukan melalui perannya menjadi aktor penggerak dalam kegiatan-kegiatan di Dusun Binaan Mutiara Ilmu. Adapun peran tersebut dilakukan dengan berbagai bentuk, yaitu peran dalam bentuk sumbangan tenaga, pikiran dan keterampilan sampai dengan sumbangan materi, harta dan benda. Pemuda HMP PPKn Demokratia bertindak sebagai aktor penggerak kegiatan penguatan civic literacy dengan menjadi pendidik atau tentor pengajar pada kegiatan sosialisasi civic literacy dan fasilitator lomba civic literacy di Dusun Binaan Mutiara Ilmu.

Penguatan civic literacy secara langsung dilakukan pemuda (mahasiswa) dengan proses persiapan, implementasi dan evaluasi dalam kegiatan sosialisasi materi kewarganegaraan (sosialisasi civic literacy) dan lomba civic literacy. Kegiatan sosialisasi materi kewarganegaraan dilakukan dengan pendekatan pendidikan informal dengan materi, media dan metode yang sudah disiapkan secara terstruktur dan dievaluasi dengan pendekatan yang juga informal berupa lomba civic literacy. Kegiatan sosialisasi materi-materi kewarganegaraan tersebut dilakukan secara reguler dengan berbagai model, media dan metode pembelajaran yang beragam seperti media video, model dan metode bermain peran. Adapun materi kewarganegaraan yang disosialisasikan oleh tentor pengajar (pemuda HMP PPKn Demokratia) merupakan materi-materi yang dianggap oleh tentor pengajar

(2)

sebagai materi yang mendasar dan perlu diketahui oleh peserta didik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Materi-materi tersebut yaitu seperti materi tentang tata krama dan tata tertib, hak dan kewajiban, sampai dengan materi tentang pendidikan demokrasi. Pemuda HMP PPKn Demokratia sebagai tentor pengajar juga selalu menyampaikan informasi-informasi terkini yang berkembang di media massa maupun di masyarakat dengan maksud memberikan stimulus pada murid Dusun Binaan Mutiara Ilmu supaya tertarik dengan isu-isu sosial, kemudian disampaikan juga bagaimana untuk bersikap dalam menghadapi isu-isu yang sedang berkembang baik itu isu politik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Adapun lomba civic literacy merupakan bentuk evaluasi kognitif yang sederhana dari penguatan civic literacy. Lomba dilaksanakan dengan pendekatan informal yang menyenangkan dalam bentuk tertulis dan lisan dengan soal-soal tipe mengetahui dan memahami yang disusun berdasar pada materi yang telah disosialisasikan.

Penguatan civic literacy yang dilakukan oleh pemuda (mahasiswa) pada dasarnya memiliki tujuan utama yaitu pembentukan warga negara yang baik (good citizen). Pemuda (mahasiswa) mempunyai visi dan misi yang dibawa dari lembaga (HMP PPKn Demokratia FKIP UNS) untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat dan dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (citizenship education) dalam bentuk penguatan civic literacy dengan tujuan untuk membentuk warga negara yang baik guna menyiapkan generasi penerus bangsa yang paham dan memiliki literasi tentang bagaimana menjadi warga negara yang seharusnya, warga negara yang sadar untuk

(3)

melaksanakan hak dan kewajibannya, warga negara yang memiliki nasionalisme, patriotisme dan sikap bela negara. Hal tersebut dilakukan pemuda melalui penguatan civic literacy di Dusun Binaan Mutiara Ilmu, Jebres, Surakarta.

Kedua, peran pemuda dalam penguatan civic literacy yang dilakukan di Dusun Binaan Mutiara Ilmu berimplikasi pada ketahanan pribadi warga negara muda. Warga negara muda yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu mahasiswa (tentor pengajar) dan juga peserta didik Dusun Binaan Mutiara Ilmu. Bagi mahasiswa (tentor pengajar), penguatan civic literacy yang dilakukan melalui sosialisasi civic lieracy di Dusun Binaan Mutiara Ilmu memberikan dampak pada pola pikir dan pola perilaku mahasiswa. Mahasiswa sebagai tentor pengajar yang melakukan sosialisasi civic literacy menjadi memiliki keinginan dan terus berusaha untuk mempraktikkan materi-materi yang mereka sampaikan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini juga didukung oleh data tingginya tingkat persentase item pernyataan kuesioner terkait dengan item pernyataan tentang adanya implikasi dari kegiatan penguatan civic literacy terhadap ketahanan pribadi pemuda dengan rata-rata tingkat persentasenya sebesar 92% dengan tingkat intensitas kadang hingga selalu dan tingkat pemahaman cukup setuju hingga sangat setuju.

Implikasi penguatan civic literacy terhadap ketahanan pribadi peserta didik (murid) Dusun Binaan Mutiara Ilmu, ditunjukkan oleh beberapa hal, yaitu tingginya nilai rata-rata evaluasi penguatan civic literacy yang dilakukan dengan metode lomba civic literay dengan nilai rata-rata sebesar 82 dan adanya pola perilaku yang menunjukkan indikasi sikap disiplin, mandiri, tanggung jawab dan

(4)

saling menghormati dengan tentor dan sesama peserta didik lain. Pola sikap tersebut didukung oleh data tingkat persentase item pernyataan kuesioner terkait dengan implikasi penguatan civic literacy terhadap ketahanan pribadi peserta didik dengan rata-rata tingkat persentase sebesar 95% dengan tingkat intensitas kadang hingga selalu dan tingkat pemahaman cukup setuju hingga sangat setuju.

Peran pemuda HMP PPKn Demokratia dalam penguatan civic literacy di Dusun Binaan Mutiara Ilmu, pada dasarnya memiliki tujuan untuk pembentukan warga negara yang baik (good citizen). Tujuan tersebut sejalan dengan arah pembentukan ketahanan pribadi, dengan proses yang dilakukan berupa pendidikan kewarganegaraan di masyarakat melalui sosialisasi materi kewarganegaraan di Dusun Binaan Mutiara Ilmu. Proses tersebut berupa penguatan tentang kesadaran akan kompetensi pengetahuan kewarganegaraan (civic khowledge) yang kemudian diarahkan untuk dipraktikkan pada kompetensi keterampilan kewarganegaraan (civic skill) dan kompetensi sikap kewarganegaraan (civic disposition). Sosialisasi civic literacy dipersiapkan dengan beragam model, media dan metode, serta dengan pendekatan pembelajaran informal yang mengarahkan suatu pengetahuan tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik melalui materi kewarganegaraan, diarahkan untuk dipraktikkan dalam pola perilaku dan sikap. Adapun proses pembentukan warga negara yang baik mengarah pada proses pembentukan yang sesuai dengan ciri-ciri seorang warga negara yang memiliki ketahanan pribadi, berupa sikap mandiri, tanggung jawab, disiplin, sampai dengan sikap-sikap nasionalisme, patriotisme, bela negara dan sikap saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(5)

7. 2. Rekomendasi

Berdasarkan pada pembahasan dan analisis data temuan dalam penelitian, berikut beberapa rekomendasi yang peneliti rumuskan;

 Bagi pemuda HMP PPKn Demokratia untuk terus meningkatkan kapasitas pedagogik dan materi kewarganegaraan yang disosialisasikan di Dusun Binaan Mutiara Ilmu sesuai dengan perkembangan isu-isu terkini.

 Bagi Dusun Binaan Mutiara Ilmu untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana fasilitas pendidikan dan pembelajaran serta terus berusaha untuk mengenalkan kegiatan-kegiatan di Dusun Binaan Mutiara Ilmu ke masyarakat.  Melihat perkembangan permasalahan bangsa yang semakin kompleks dewasa

ini, peran serta pemuda sebagai generasi penerus bangsa sangat dibutuhkan untuk melahirkan ide, pemikiran dan solusi-solusi konkret terkait dengan permasalahan-permasalahan bangsa yang terus muncul.

Peran pemuda (mahasiswa) HMP PPKn Demokratia dalam penguatan civic literacy dapat dijadikan sebagai role model atau pilot project pada pemuda (mahasiswa) lain dalam rangka melakukan program pengabdian kepada masyarakat.

Pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (citizenship education) menjadi salah satu solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan sikap warga negara yang baik (good citizen).

Melalui pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (citizenship education), dengaan pendekatan informal, menjadi pendukung dan pelengkap pendidikan kewarganegaraan (civic education) yang dilakukan dengan pendekatan formal

(6)

oleh pemerintah, model pendekatan informal yang ada pada proses pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (citizenship education) menjadi pendekatan yang dapat dilaksanakan oleh siapapun dan lebih dekat dengan masyarakat.  Literasi tentang kewarganegaraan hendaknya diperhatikan dan dipelajari oleh

setiap warga negara, karena melalui pengetahuan literasi kewarganegaraan, proses menuju warga negara yang baik (good citizen) akan terus berlangsung. Melalui penguatan civic literacy, pembentukan warga negara yang baik (good

citizen) akan terbentuk baik secara langsung maupun tidak langsung, dan akan berimplikasi terhadap ketahanan pribadi yang tangguh sebagai warga negara yang harus siap dan berkompeten dalam menghadapi segala permasalahan yang akan terus muncul seiring dengan perkembangan zaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 Penelitian ini, tentu memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan, serta masih jauh dari suatu penelitian yang sempurna, oleh sebab itu, kekurangan dalam penelitian ini diharapkan mampu terjawab dan terlengkapi dengan penelitian-penelitian selanjutnya.

 Studi tentang ilmu-ilmu sosial, pendidikan, kepemudaan, warga negara dan kewarganegaraan merupakan serangkaian analisis kajian yang selalu berubah karena bersifat dinamis. Dibutuhkan pembaharuan dari penelitian-penelitian yang akan datang agar setiap hasil penelitian dapat memberi kontribusi dan sumbangsih dalam dunia penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Unit Lalu Lintas Polrestabes Kota Bandung diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas, lebih khusus lagi pelanggaran Lalu

Peserta didik secara kodrati memiliki kemampuan, kondisi, karakter yang berbeda secara individual (individual differences), sehingga kebutuhan kurikulum juga

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas

permasalahan yang dihadapi PR Rezeki Abadi, maka tujuan dalam penelitian ini adalah melakukan perbaikan kondisi lingkungan kerja di bagian pencampuran tembakau dan melakukan

Oleh karena itu besar kemungkinan bahwa dengan adanya perubahan penggunaan lahan ini dapat memicu bertambahnya luas daripada lahan permukiman penduduk karena penduduk Kota

Dalam era globalisasi yang sangat kompetitif ini, perusahaan konstruksi perlu berkinerja tinggi agar dapat mencapai kesuksesan. Kinerja tinggi dicapai bila

Saat ini perusahaan memiliki masalah yaitu waktu baku setiap stasiun kerja tidak diketahui, kinerja operator kurang maksimal, penempatan tata letak stasiun kerja

Sasaran Rencana Strategis Balai Besar KSDA Jawa Barat tahun 2010 -2014 adalah tercapainya penurunan konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi (CA, SM, TWA)