• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT TIGARAKSA SATRIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT TIGARAKSA SATRIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR

30 JUNI 2003 dan 2002

UNAUDITED

(2)

2003

2002

Rp. Rp.

Catatan (UNAUDITED) (UNAUDITED)

A K T I V A Aktiva lancar

Kas dan setara kas 2d,3 32,899,534,315 27,914,445,594

Investasi sementara 2e,4 4,207,913,000 4,169,914,250

Piutang usaha : 2f,5,38

Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp. 8.482.213.005 pada tahun 2003 dan Rp. 8.351.119.156 pada tahun 2002

Pihak ketiga 172,534,292,693 149,749,289,103

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa -

-Piutang lain-lain 6 15,389,273,070 9,359,150,800

Persediaan 2g,7 215,571,431,601 162,746,563,397

Pajak dibayar di muka 2l,8 12,453,296,529 4,556,432,991

Biaya dibayar dimuka 9 20,884,683,920 18,169,455,686

Pendapatan yang masih harus diterima 10 3,810,671,580 752,704,945

Jumlah Aktiva Lancar 477,751,096,708 377,417,956,766

Aktiva tidak lancar

Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 11,38 8,462,705,400 7,924,325,709

Aktiva pajak tangguhan 2l,35 1,153,441,223 1,399,930,543

Investasi saham 2e,12 103,102,365,384 98,988,808,871

Aktiva tetap 2h,13 107,148,219,843 107,429,269,418

Setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 98.834.770.396 pada tahun 2003 dan Rp.77.866.322.210 pada tahun 2002

Goodwill 2b,14 1,684,787,457 2,158,313,384

Tanah yang belum dikembangkan 2i,15 22,108,327,363 22,108,327,363

Aktiva lain-lain 2j,16 3,169,192,226 2,344,976,602

Uang jaminan 17 242,840,542 210,746,982

Jumlah aktiva tidak lancar 247,071,879,438 242,564,698,872

JUMLAH AKTIVA 724,822,976,146 619,982,655,638

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan

i

(3)
(4)

2003

2002

Rp. Rp.

Catatan (UNAUDITED) (UNAUDITED)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban lancar

Pinjaman bank 18 52,056,336,330 20,589,714,871

Hutang usaha 19.38

Pihak ketiga 40,067,690,621 31,879,847,563

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 169,252,216,163 123,500,008,004

Hutang pajak 2l,20 4,756,586,168 3,474,178,575

Beban masih harus dibayar 21 29,301,735,399 29,392,624,705

Hutang lain-lain 22 13,043,056,286 11,226,343,754

Hutang Dividen 23 30,264,683,894 390,391,714

Jumlah Kewajiban lancar 338,742,304,861 220,453,109,186

Kewajiban tidak lancar

Hutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 11,38 3,324,650,038 2,587,590,159

Kewajiban pajak tangguhan 2l,35 5,953,226,123 5,335,462,432

Kewajiban manfaat pensiun 2m 4,944,637,352 3,023,421,923

Uang Jaminan 17,38 65,330,371,210 55,927,888,637

Kewajiban lainnya 28,316,000 27,776,000

Jumlah kewajiban tidak lancar 79,581,200,723 66,902,139,151

Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan 24 9,918,815,756 14,844,572,815 Ekuitas :

Modal saham

Nilai nominal Rp. 1.000,- per saham Modal dasar 1.00.000.000 lembar

Modal ditempatkan dan disetor penuh 87.475.500 saham

pada tahun 2002 dan tahun 2001 25 87,475,500,000 87,475,500,000

Agio saham 26 309,000,000 309,000,000

Selisih perubahan ekuitas perusahaan asosiasi 2c 84,154,767,971 84,154,767,971

Saldo laba :

Ditentukan penggunaannya 17,495,100,000 17,495,100,000

Belum ditentukan penggunaannya 107,146,286,835 128,348,466,515

Jumlah Ekuitas 296,580,654,806 317,782,834,486

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 724,822,976,146 619,982,655,638

ii

bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan

(5)
(6)

2003

2002

Catatan (Rp.) (Rp.)

(UNAUDITED) (UNAUDITED)

PENJUALAN BERSIH 2k,27 761,507,139,252 737,333,101,780

HARGA POKOK PENJUALAN 2k,28 669,892,350,519 643,150,593,185

LABA KOTOR 91,614,788,733 94,182,508,595

BEBAN USAHA

Beban Penjualan 2k,29 42,047,592,224 35,595,199,905

Beban Umum dan Administrasi 2k,30 61,156,922,528 52,468,019,565

Jumlah beban usaha 103,204,514,752 88,063,219,470

LABA USAHA (11,589,726,019) 6,119,289,125

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 31 1,845,368,076 2,018,945,906

Penghasilan sewa 2k,32 1,848,110,014 2,482,148,070

Laba penjualan aktiva tetap 2h 676,774,889 982,377,618

Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 866,029,441 645,357,600

Pendapatan claim dari prinsipal 1,780,526,124 1,784,671,233

Insentif penjualan dari prinsipal 2,700,000,000 8,170,146,049

Beban bunga dan provisi bank 33 (5,914,422,668) (1,783,713,775)

Kerugian kurs mata uang asing (44,644,387) 375,898,045

Amortisasi goodwill 2b (46,959,618) (59,683,865)

Denda Pajak (342,310,019) (131,020,397)

Lain-lain bersih 34 3,619,850,689 1,901,454,383

Penghasilan (beban) lain-lain 6,988,322,541 16,386,580,867

-LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (4,601,403,478) 22,505,869,992

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 2l,35 2,026,545,192 7,247,174,822

LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS (6,627,948,670) 15,258,695,170 Hak minoritas atas rugi (laba) bersih anak perusahaan 24 (1,067,313,599) (1,457,501,114)

LABA (RUGI) BERSIH (7,695,262,269) 13,801,194,056

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2n,36 (88) 158

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan Lihat catatan atas laporan keuangan

(7)
(8)

Selisih transaksi

Modal Agio perubahan ekuitas Ditentukan Belum ditentukan

Catatan disetor saham perusahaan asosiasi penggunaannya penggunaannya

Saldo per 30 Juni 2002 87,475,500,000 309,000,000 84,154,767,971 17,495,100,000 128,348,466,515

Laba bersih periode Juli - Desember - 16,672,130,089

Dividen tunai 38 - - - -

-Cadangan umum 38 - - - -

-Selisih transaksi perubahan ekuitas

perusahaan asosiasi 2c,12 - - - -

-Pengaruh kebijakan akuntansi - - - -

-karena penerapan PSAK No.46

Saldo per 31 Desember 2002 87,475,500,000 309,000,000 84,154,767,971 17,495,100,000 145,020,596,604

-Laba bersih periode berjalan - - - - (7,695,262,269)

Dividen tunai 38 - - - - (30,179,047,500)

Saldo per 30 Juni 2003 87,475,500,000 309,000,000 84,154,767,971 17,495,100,000 107,146,286,835

- (0)

bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan

(9)
(10)

16,672,130,089 334,454,964,575 (7,695,262,269) (30,179,047,500) 296,580,654,806 (0)

(11)
(12)

2003 2002

(Rp.) (Rp.)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :

Penerimaan Kas dari pelanggan 765,541,810,277 738,192,893,327

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (732,697,763,801) (704,053,483,745)

Kas yang dihasilkan dari operasi 32,844,046,476 34,139,409,582

Pembayaran pajak penghasilan (11,218,684,691) (12,473,871,768)

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 21,625,361,785 21,665,537,814 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :

Penempatan investasi efek - -Perolehan anak perusahaan - -Penambahan investasi saham -

-Penerimaan bunga 1,845,368,076 2,018,945,906

Hasil penjualan aktiva tetap 2,047,064,329 2,983,181,582

Perolehan aktiva tetap (12,312,241,196) (14,193,467,879)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (8,419,808,791) (9,191,340,391)

-ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :

Penambahan (pengurangan) hutang bank (14,419,348,099) (10,078,708,507) Pembayaran dividend anak perusahaan kepada minoritas - (1,965,150,000) Pembayaran dividen tunai - (8,465,806,850)

Pembayaran bunga dan provisi (5,914,422,668) (1,783,713,775)

Penerimaan uang jaminan 5,749,669,066 4,018,462,757

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (14,584,101,701) (18,274,916,375) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (1,378,548,707) (5,800,718,952)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 34,278,083,022 33,715,164,546

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 32,899,534,315 27,914,445,594

-Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan

(13)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT TIGARAKSA SATRIA Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 35 tanggal 17 November 1986 dari Notaris M.M.I Wiardi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat Keputusan No. C2-3127-HT 01.01.Th.87 tanggal 21 April 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember 1989, Tambahan No. 3682. Anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan akta No. 43 tanggal 19 Mei 2000 dari Raharti Sudjardjati, SH., notaris di Jakarta, antara lain melakukan sinkronisasi dari beberapa ketentuan anggaran dasar Perusahaan. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan surat Keputusan No. C-11999.HT.01.04.Th.2000 tanggal 16 Juni 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 274 tanggal 10 Oktober 2000, Tambahan No. 81

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di Gedung Tira, Jalan HR Rasuna Said Kav. B-3, Jakarta Selatan dan cabang-cabang dikota besar lainnya.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pemborong, administrasi,agen dan percetakan Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988. Saat ini kegiatan Perusahaan meliputi bidang distribusi, produksi melalui pihak lain untuk produk penyegar ruangan dan susu dengan merk "Produgen" serta melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang kegiatan usahanya mendukung kegiatan usaha Perusahaan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan usaha Perusahaan.

Distribusi

Kegiatan distribusi Perusahaan berdasarkan cara pendistribusiannya meliputi :

1. Penjualan langsung kepada outlet yang dilakukan sendiri atau melalui kerja sama dengan sub-distributor meliputi distribusi produk makanan dalam kemasan dan kebutuhan rumah tangga.

2. Penjualan Langsung (Direct Selling) kepada konsumen meliputi produk : buku pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk anak, eksiklopedi, kompor gaz, dan jasa pengisian ulang gas.

Produk Sendiri

Perusahaan menandatangani kontrak produksi dengan pihak lain untuk produk penyegar ruangan dengan merk Kaori. Selain itu Perusahaan menunjuk PT Sari Husada Tbk untuk memproduksi susu dengan merk "Produgen".

Investasi

Investasi pada beberapa perusahaan yaitu yang bergerak dalam bidang megaswalayan (hypermarket), jasa pelayanan logistik dan pergudangan, properti, manufaktur air mineral dengan merk Airess, produksi alat-alat dapur dari logam dan jasa perawatan serta pengisian LPG dan distribusi buku.

(14)

28/07/03

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2003 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris :

Presiden Komisaris : Robert Budiarto Widjaja Wakil Presiden Komisaris : Meity Tjiptobiantoro Komisaris : Shinta Widjaja Kamdani Dewan Direksi :

Presiden Direktur : Anton Asam mashur

Direktur : Elvie Mulia

: Fauzy

: Eddy Budiwidagdo Regar

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata (tidak audit) 934 karyawan dan 594 karyawan untuk tahun 2003 dan 2002. b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut :

Persentasi pemilikan Domisili Jenis Usaha

2003 2002

PT Tira Fashion 99,91% 99,91% Jakarta Produksi dan menjual pakaian jadi merk Tira, H&R dan Ocean Line.

PT Tira Satria Property Jakarta Pembangunan dan

me-Pemilikan : nyewakan gudang.

Sa-Langsung 99,89% 99,89% at ini, anak perusahaan Tidak Langsung melalui belum beroperasi. PT Tira Fashion,

anak perusahaan 0,11% 0,11%

PT Tigaraksa Optima 99,60% 99,60% Jakarta Distributor buku dan me-(d/h PT Dunia Ilmu Satria) masarkan bahan pelajaran

khususnya bahan pelaja-ran bahasa asing dan ilmu lain untuk home study.

PT Inti Karya Agrosatria 66,67% 66,67% Jakarta Pengolahan, Pengawetan, dan pengalengan jamur dan jagung muda. Anak perusahaan telah meng -hentikan produksinya sejak bulan September 1999.

PT Blue Gas Indonesia 66,38% 55,00% Jakarta Industri alat-alat dapur

(d/h PT Camping Gas dari logam dan jasa

Indonesia) perawatan dan pengisian LPG.

Berdasarkan Rapat Direksi PT Tiga Raksa Optima (TOP), anak perusahaan, tanggal 1 Oktober 2002, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2003 TOP telah menghentikan kegiatan usahanya akibat kesulitan modal kerja dan rendahnya pro-duktivitas mitra kerja. Kesulitan modal kerja tersebut mengakibatkan TOP tidak mampu membayar hutangnya kepada PT Tigaraksa Satria Tbk (TRS). Untuk menghindari resiko yang lebih besar, TRS memutuskan untuk menghentikan pemberian tambahan modal kerja kepada TOP. Rapat tersebut juga memutuskan untuk mengalihkan bidang usaha

(15)

TOP dan sebagian karyawan ke divisi TRS yang juga menjalankan kegiatan usaha distribusi buku pendidikan dan ilmu pengetahuan.

28/07/03

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebanyak 87.475.000 saham, yang berasal dari :

- Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 2.500.000 saham dengan harga penawaran Rp. 5.750 per saham, sesuai dengan Surat Izin Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SI-104/SHM/MK.10/1990 tanggal 21 April 1990.

- Pencatatan sejumlah 2.420.000 saham pendiri (partial listing), seusai dengan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-626/PM/1990 tanggal 6 Juni 1990.

- Pencatatan sejumlah 1.580.000 saham pendiri (partial listing), sesuai dengan Surat Ketua Bapepam No. S-460/PM/1991 tanggal 13 April 1991.

- Pencatatan sejumlah 7.000.000 sahamnya (company listing), sesuai dengan Surat Ketua Bapepam No. S-881/PM/1991 tanggal 17 Juni 1991.

- Penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham sejumlah 27.000.000 saham setelah memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari bapepam No. S-1265/PM/1991 tanggal 14 Agustus 1991.

- Konversi saham dari obligasi konversi sejumlah 8.097.500 saham (pre listing) sesuai dengan Surat Persetujuan Pencatatan Saham (pre listing) dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-205/BEJ.I.2/VIII/1995 tanggal 14 Agustus 1995 dan PT Bursa Efek Surabaya No. 48/EMT/LIST/BES/VIII/95 tanggal 23 Agustus 1995.

- Pembagian saham bonus sejumlah 38.878.000 saham yang berasal dari agio saham hasil penawaran umum saham, sesuai dengan Surat Persetujuan Pencatatan Saham dari PT Bursa Efek Jakarta No . S280/BEJ. -1-2/0796 tanggal 15 Juli 1996 dan PT Bursa Efek Surabaya No. 43/EMT/LIST/BES/VII/96 tanggal 11 Juli 1996.

2 KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntasi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukur- an lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tesebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

(16)

atau sebaliknya diakui sebagai goodwill atau goodwill negatif dan diamortisasi dengan metode garis lurus dalam waktu 20 tahun dengan pertimbangan bahwa kontribusi dari anak perusahaan tersebut akan tetap berlangsung sampai dengan 20 tahun ke depan. Untuk tujuan pelaporan, goodwill atau goodwill negatif disajikan secara bersih. 28/07/03

c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing.

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Sampai dengan 31 Desember 1999, mata uang pencatatan dan pelaporan PT Cartisa Properti Indonesia (CPI), perusahaan asosiasi, dalam Dollar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional. Mulai tanggal 1 Januari 2000, mata uang fungsional CPI berubah menjadi Rupiah sehingga mata uang pencatatan dan pelaporan juga berubah. Untuk tujuan komporatif laporan keuangan CPI tahun 1999 telah disajikan kembali sesuai dengan Per-nyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 52 tentang "Mata Uang Pelaporan". Aktiva dan Kewajiban CPI pada tanggal 31 Desember 1999 dijabarkan dengan menggunakan kurs sebesar Rp 7.100 per US$ 1 sedangkan pen-dapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Penjabaran yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun "penyesuaian penjabaran kumulatif" dalam laporan keuangan CPI.

Bagian perusahaan atas perubahan akuitas CPI yang disebabkan penyesuaian penjabaran kumulatif tersebut diakui sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan dengan akun "selisih transaksi perubahan ekuitas Perusahaan asosiasi".

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Surat berharga pasar uang yang dibeli dengan cara diskonto disajikan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi.

e. Investasi

Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia

Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.

Untung menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Investasi pada perusahaan asosiasi

Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurang dengan bagian laba rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai yang

(17)

bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

28/07/03

Investasi lainnya

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksud-kan untuk investasi jangka panjang dinyatadimaksud-kan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing - masing akun piutang pada akhir tahun.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Perusahaan dan PT Tiga Raksa Optima (d/h PT Dunia Ilmu Satria), anak perusahaan, menentukan biaya perolehan dengan metode pertama masuk pertama keluar (FIFO), sedangkan PT Tira Fashion, PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Cam- ping Gas Indonesia) dan PT Inti Karya Agrosatria, anak perusahaan, menentukan biaya perolehan dengan metode rata-rata tertimbang.

h. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :

Tahun Bangunan dan prasarana : 4 - 20 Mesin dan peralatan pabrik : 10

Tabung gas : 10

Peralatan dan perabot kantor : 4 - 10 Alat cetak, perlengkapan dan peralatan lain : 4 - 5

Kendaraan : 4 - 5

Renovasi gedung/toko yagn disewa : 2 - 4 Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada Tahun yang bersangkutan.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehankan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

(18)

Penurunan nilai aktiva

Bila nilai tercatat suatu aktiva(kecuali persediaan dan aktiva pajak tangguhan) melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recovable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat di peroleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

28/07/03

i. Tanah Yang Belum Dikembangkan

Tanah yang belum dikembangkan dicatat sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai. j. Beban Tangguhan

Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah sejak tahun 1998 ditangguhkan dan amortitisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomiknya.

Biaya-biaya sehubungan dengan perbaikan gedung Cipinang ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point). Pendapatan sewa diakui sesuai dengan metode sewa yang sudah berjalan pada masa yang bersangkutan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis)

l. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguh-ah diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca,kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensansi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

m. Program Pensiun

Perusahaan dan anak perusahaan melaksanakan program manfaat karyawan yang terdiri dari : 1. Dana Pensiun

(19)

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak peru-bahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.

Metode penilaian aktuaria yang digunakanoleh aktuaris adalah metode projected Benefit dengan Entry Age normal untuk Perusahaan dan Projected Unit Credit Method untuk BGI.

28/07/03

2. Program Manfaat Karyawan sesuai Kepmenaker 150/2000

Untuk karyawan tetap lainnya yang tidak mengikuti program pensiun, Perusahaan dan anak perusahaan mem-bukukan program manfaat karyawan yang diatur dalam Kepmenaker 150/2000 pasal 26, pasal 31 dan pasal 32. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Kewajiban transisi diamortasasi dengan metode garis lurus selama 5 tahun.

Metode penilaian aktuaria yang digunakan adalah Projected Unit Credit Method. n. Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

o. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yng dapat dibedakan (distinguishable component) dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

p. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang disetimasi.

3 KAS DAN SETARA KAS

30 JUNI 2003 (Rp.)

Kas 312,308,668

(20)

Rupiah

Bank Central Asia 5,425,241,731

Bank Mandiri 1,884,627,452

Bank Niaga 6,201,939

Bank Sanwa Indonesia 3,498,117

Bank Lippo 2,320,234,105

Bank ABN Amro 58,262,091

Bank Mega 32,380,855

Bank Bali -Bank BNI 46 -Banque Nationale de Paris ( BNP )

-bersambung ……….. 9,730,446,290

28/07/03

sambungan ……….. 9,730,446,290

US Dollar

Bank Central Asia 87,579,447

Bank Mandiri 36,413,784

Bank ABN Amro 454,186,126

Bank BNI 46 -Banque Nationale de Paris ( BNP )

-Sub jumlah 10,308,625,647

Deposito berjangka pada Bank pihak ketiga : Bank Mandiri

Rupiah 20,250,000,000

US Dollar 2,028,600,000

Sub jumlah 22,278,600,000

Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Nilai Nominal -Bunga diterima dimuka - Nilai tunai -

Jumlah 32,899,534,315

- Tingkat bunga per tahun :

Deposito berjangka

Rupiah 11% - 12,5%

US Dollar 2% - 2,5%

Sertifikat Bank Indonesia

---4 INVESTASI SEMENTARA

30 JUNI 2003 (Rp.) Deposito berjangka pada pihak ketiga

Bank Central Asia, Jakarta 2,000,000,000

Bank Lippo, Jakarta 2,000,000,000

Sub Jumlah 4,000,000,000

Penempatan pada efek Biaya perolehan

(21)

Laba (rugi) yang belum direalisasi 81,000,000

Nilai pasar 120,000,000

Saham PT Sari Husada Tbk. Sebanyak 7.425 lembar 21,949,357 Laba (rugi) yang belum direalisasi 65,963,643

Nilai pasar 87,913,000

Sub Jumlah 207,913,000

4,207,913,000

Tingkat bunga pertahun : deposito berjangka 11% - 12,5%

28/07/03

Jangka wantu deposito di atas berkisar antara satu sampai dengan tiga bulan, deposito tersebut digunakan sebagai jaminan atas hutang bank BCA dan Lippo.

5 PIUTANG USAHA

30 JUNI 2003 (Rp.) Piutang penjualan barang dagangan 181,016,505,698 Penyisihan piutang ragu-ragu (8,482,213,005)

Bersih 172,534,292,693

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :

Saldo awal periode (per 30 Juni ) 8,351,119,156 Penambahan peride Juli - Desember (tahun lalu) 186,606,788 Penghapusan piutang periode Juli - Desember (tahun lalu) (694,548,569) Saldo akhir tahun (per 31 Desember) 7,843,177,375 Penambahan periode ini (by penghps) 630,529,672 Penghapusan piutang periode ini 8,505,958 Saldo akhir periode (30 Juni ) 8,482,213,005

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat resiko yang terkonsentrasi secara signifikan pada beberapa pelanggan tertentu

6 PIUTANG LAIN-LAIN

30 JUNI 2003 (Rp.) Beban operasional prinsipal

PT 3 M 165,341,416

PT Wyeth Indonesia 554,676,431 PT Nutricia Indonesia Sejahtera 2,020,396,275

(22)

PT Duta Sepack Inti

-PT Surya Jaya 89,285,345

PT Sari Husada 9,664,637,769

Prinsipal lainnya 103,217,572 Tagihan sewa (gedung) 186,774,605 Tagihan claim (Asuransi) 63,765,917 Tagihan listrik/Tilp./Fax 74,802,627 Uang muka biaya operasi 1,197,194,918 Piutang PT Kasrie - Lenuta 149,989,349 Tagihan lain2 - Denda Audit 1,118,073,041

Lain-lain 1,117,805 Jumlah 15,389,273,070 28/07/03 7 PERSEDIAAN 30 JUNI 2003 (Rp.) Barang dagangan 187,859,293,206

Barang dalam perjalanan 11,875,395,247 Barang dalam proses produksi 898,610,860 Bahan baku dan pembungkus 14,938,132,288

Jumlah 215,571,431,601

Pada tanggal 30 Juni 2002 persediaan telah diasuransikan terutama kepada PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap resiko kebakaran, pencurian, dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 57.683 juta dan US$ 14 juta. Disamping itu persediaan bersama aktiva sebesar Rp. 42.500.000.000 dan US$ 11,567,867 . Disamping itu persediaan bersama aktiva tetap diasuransikan tetap diasuransikan dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 2,4 juta (catatan 13). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami oleh perusahaan dan anak perusahaan.

8 PAJAK DIBAYAR DIMUKA

30 JUNI 2003 (Rp.) Pajak Pertambahan Nilai - bersih 3,828,072,124 Kelebihan pembayaran pajak kini :

Anak Perusahaan :

PT. Tigaraksa Satria 6,164,607,280

PT. Tira Fashion 1,962,964,496

PT. Tigaraksa Optima -PT. Blue Gas Indonesia 497,652,629 PT. Tira Satria Property -PT. Inti Karya Agrosatria

-Jumlah 12,453,296,529

9 BIAYA DIBAYAR DIMUKA

30 JUNI 2003 (Rp.)

(23)

Uang muka pembelian 3,318,686,805 Uang muka operasional 1,936,850,096

Premi asuransi 1,621,831,379

Biaya sewa (gedung/gudang/counter) 5,140,212,236

Perjalanan dinas 155,071,900

Biaya pemeliharaan inventaris 560,401,124

Biaya counter 2,998,140,560

Biaya OL

-Proyek MKT 56,363,111

Capital levy & school fee

-Biaya bonus/THR 4,209,556,719 Biaya prgrm Komputer -Biaya lain-lain 887,569,990 Jumlah 20,884,683,920 28/07/03

10 PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

Akun ini merupakan biaya operasional dan biaya promosi beban prinsipal yang sudah dilaksanakan pembayarannya dan retur barang kepada prinsipal, akan tetapi belum dibuatkan tagihannya (Debit Nota).

Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, masing-masing sebesar Rp. 3.810.671.580 dan Rp. 752.704.945,-.

11 PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Piutang dan hutang jangka pendek yang timbul dari transaksi pinjaman uang dengan dan atau tanpa bunga, hubungan rekening koran tanpa bunga, tagihan biaya operasi dan biaya-biaya yang dibayar terlebih dahulu oleh pihak yang mempunyai istimewa dan atau sebaliknya dengan rincian sebagai berikut :

30 JUNI 2003 (Rp.) Piutang PT Tigaraksa 23,244,414 PT Sari Husada 502,330,036 PT TNT Logistik Indonesia 3,443,539,373 PT Johnson & Johnson Indonesia 1,012,000 PT Delta Satria Dewata 525,298,141 PT New Zealand Milk Product 27,178,462 PT Blue Gas Indonesia 33,060,238 PT Airess Mega Utama 101,829,511 Yayasan Dana Pensiun 44,934,634

Piutang karyawan 3,760,278,591 8,462,705,400 Hutang

PT Samudra Garisutama Prima 3,300,699,514 PT Sugizindo -Koperasi KOPKARA 23,950,524 PT Tigaraksa Satria

(24)

-3,324,650,038

12. INVESTASI SAHAM

Tempat Persentase 30 JUNI 2003 Kedudukan Kepemilikan (Rp.) PT TNT Logistik Indonesia Jakarta 45.00 -PT Cartisa Properti Indonesia Jakarta 30.00 98,013,366,100 PT Carti Satria Megaswalayan Jakarta 30.00 5,088,999,284

Jumlah 103,102,365,384

28/07/03

Mutasi Investasi dengan metode ekuitas :

30 JUNI 2003 (Rp.) PT Cartisa Properti Indonesia (CPI)

Saldo Awal periode (30 Juni) 98,988,808,871 Perubahan nilai ekuitas CPI yang timbul dari selisih kurs karena

penjabaran laporan keuangan -Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi (1,180,301,400)

Saldo akhir tahun (31 Desember) 97,808,507,471 Perubahan nilai ekuitas CPI yang timbul dari selisih kurs karena -penjabaran laporan keuangan -Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi 204,858,629 Saldo akhir periode (30 Juni ) 98,013,366,100 PT Carti Satria Megaswalayan (CSM)

Saldo Awal periode (30 Juni) -Tambahan biaya perolehan saham -Perubahan nilai ekuitas yang timbul dari konversi pinjaman

menjadi modal saham -Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi 4,427,828,472 Saldo akhir tahun (31 Desember) 4,427,828,472 Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi 661,170,812 Saldo akhir periode (30 Juni ) 5,088,999,284 PT TNT Logistik Indonesia, biaya perolehan Rp. 2.627.153.750

(25)

-Bagian laba(rugi) bersih perusahaan asosiasi sebesar Saldo akhir 28/07/03 13 AKTIVA TETAP

1 Januari 2003 Penambahan Pengurangan

(Rp.) (Rp.) (Rp.) BIAYA PEROLEHAN Pemilikan langsung Tanah 14,189,012,433 - -Bangunan 24,610,512,220 340,716,000 982,566,067 Mesin-mesin 15,190,200,179 91,333,850 (1,115,142,317) Kendaraan bermotor 25,055,567,430 4,659,321,764 1,374,774,848

Peralatan & perabot kantor 111,947,799,637 6,138,970,134 950,800,181

Renovasi gedung/toko 4,801,087,742 205,178,952 718,562,919

Aktiva dalam penyelesian 1,016,341,099 876,720,496 228,209,999

Cylinder - - -Jumlah 196,810,520,740 12,312,241,196 3,139,771,697 AKUMULASI PENYUSUTAN Pemilikan langsung Bangunan 12,316,548,122 585,192,486 (137,102,846) Mesin-mesin 7,701,227,861 348,966,656 (998,083,843) Kendaraan bermotor 11,603,284,840 2,471,762,254 982,029,974

Peralatan & perabot kantor 55,753,649,645 2,010,691,415 (3,799,516,596)

Renovasi gedung/toko 1,766,433,849 503,980,686 179,640,729

Aktiva dalam penyelesaian - -

-Cylinder - -

-Jumlah 89,141,144,317 5,920,593,497 (3,773,032,582)

-JUMLAH TERCATAT 107,669,376,423

1 Januari 2002 Penambahan Pengurangan

(Rp.) (Rp.) (Rp.) BIAYA PEROLEHAN Pemilikan langsung Tanah 14,281,272,433 - -Bangunan 22,587,958,055 679,920,405 -Mesin-mesin 14,600,355,406 925,060,852 (747,980,211)

(26)

Kendaraan bermotor 19,909,925,590 4,367,659,940 1,139,532,989

Peralatan dan perabot kantor 98,506,020,828 6,025,549,052 1,137,005,157

Renovasi gedung/toko 823,492,538 731,914,947

-Aktiva dalam penyelesaian 3,659,492,195 1,463,362,683 1,737,835,361

- Jumlah 174,368,517,045 14,193,467,879 3,266,393,296 AKUMULASI PENYUSUTAN Bangunan 10,847,167,882 514,153,017 (19,718,708) Mesin-mesin 6,337,985,128 147,146,668 (897,934,420) Kendaraan bermotor 10,099,161,435 1,562,135,009 677,523,833

Peralatan dan perabot kantor 43,559,090,812 1,750,418,649 (2,054,197,087)

Renovasi gedung/toko 740,229,953 - (14,507,275) -Jumlah 71,583,635,210 3,973,853,343 (2,308,833,657) JUMLAH TERCATAT 102,784,881,835

Beban penyusutan aktiva tetap untuk tahun 2003 dan 2002 masing-masing sebesar Rp 5.920.593.497,- Rp.

3.973.853.343,-28/07/03

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak dibeberapa kota dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2001 dan 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah di-peroleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan legal hak atas tanah yang diperoleh sejak tahun 1998 disajikan secara terpisah sebagai beban tangguhan dan diamortisasi selama 20 tahun (Catatan 16).

Perusahaan mengajukan gugatan perlawanan terhadap Badan Pertanahan Nasional (BPN) kepada Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara (PUTN) sehubungan dengan pembatalan sertifikat tanah HM No. 117 dengan luas 3.045m2 yang terletak di Kelurahan Buntaran Surabaya. Berdasarkan konfirmasi dengan pengacara perusahaan, keputusan kasasi telah diputuskan pada bulan Maret 2002 dan keputusan tersebut menempatkan Perusahaan dalam posisi yang di-menangkan. Saat ini Perusahaan sedang menunggu dokumen keputusan kasasi tersebut.

Tanah seluas 1.091 m2 dengan HM No.288 yang terletak di Ujung Pandang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh PT Sinar Indonesia Merdeka, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dari Bank Mandiri (d/h Bank Exim), Jakarta (Catatan 39).

Tanah seluas 28.774 m2 belum atas nama Perusahaan dan anak perusahaan.

Tanah dan bangunan diatasnya, pada tahun 2002 dan 2001 dengan total luas masing-masing 110.039 m2 dan 38.282m2 (termasuk milik PT Blue Gaz Indonesia seluas 7.500 m2) yang terletak di beberapa kota besar di Indonesia digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh perusahaan dari bank. (catatan 19).

Pada tanggal 30 Juni 2003, aktiva tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terutama kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Wahana Tata, dan PT Asuransi Sinar Mas Indonesia terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 30.895 juta dan US$ 6,8 juta. Disamping itu aktiva tetap bersama persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 2,4 (Catatan 7).

14 GOODWILL

30 JUNI 2003 (Rp.) Biaya perolehan

(27)

PT Tiga Raksa Optima 508,969,863

PT Tira Fashion (167,924,688)

PT Blue Gas Indonesia 2,046,309,396

Sub jumlah 2,387,354,571 Akumulasi amortisasi Akumulasi amortisasi (702,567,114) Sub jumlah (702,567,114) Jumlah 1,684,787,457 15 TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN

Akun ini merupakan sebidang tanah milik PT Tira Satria Properti, anak perusahaan,dengan luas 49.968 m2 yang terletak di MM 2100 Kawasan Industri, Cibitung, Bekasi yang dimaksudkan untuk membangun gudang yang akan disewakan. Namun sehubungan dengan kondisi ekonomi rencana pembangunan gudang tersebut dihentikan sementara. Biaya konsultan/imbalan jasa profesional dan biaya lainnya yang dikapitalisasi ke tanah yang belum dikembangkan pada tahun 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar Rp. 22.108.327.363 dan Rp. 22.108.327.363.

28/07/03

16. AKTIVA LAINNYA

Akun ini terdiri dari perbaikan gedung Cipinang, pengurusan hak atas tanah dan jasa sindikasi Sanwa Bank dengan rincian sebagai berikut :

30 JUNI 2003 (Rp.) Biaya Perolehan

Perbaikan gedung Cipinang 756,449,871

Hak atas tanah 110,522,222

Hak atas tanah Klaten 161,587,000 By. Denda Pajak Tangguhan -

Sub jumlah 1,028,559,093

Akumulasi amortisasi

Perbaikan gedung Cipinang (672,717,158)

Hak atas tanah (30,393,678)

Hak atas tanah Klaten (40,396,745)

Sub jumlah (743,507,581)

Beban tangguhan - hak atas tanah 285,051,512

Counter 2,884,140,714

3,169,192,226 -

(28)

17 UANG JAMINAN

30 JUNI 2003 (Rp.) Uang jaminan dibayar

PT Blue Gas Indonesia 60,191,224,107 Yang diterima dari langganan Blue Gas (60,191,224,107)

Jumlah

-Lainnya 242,840,542

Jumlah 242,840,542

Uang jaminan diterima

Yang diterima dari langganan

Blue Gas 60,804,419,500 Lain-lain 4,525,951,710 Jumlah 65,330,371,210 28/07/03 18 HUTANG BANK 30 JUNI 2003 (Rp.) Bank Central Asia, Jakarta

Hutang Bank 10,000,000,000

Cerukan 555,610,650

Lippo Bank, Jakarta

Hutang bank 41,500,000,000

Cerukan 725,680

ABN Amro Bank, Jakarta

-Jumlah 52,056,336,330

Tingkat bunga pertahun selama tahun berjalan 16% - 18%

19 HUTANG USAHA

Akun ini merupakan hutang kepada pemasok bahan baku, bahan pembantu dan barang dagangan. 30 JUNI 2003

(Rp.) Pihak ketiga

PT Nutricia Indonesia Sejahtera 25,083,501,154 PT Surya Jaya Abadi Perkasa 2,043,772,942 PT Blambangan Raya 341,718,450

PT Pido Food 174,260,625

(29)

PT Tira Produgen 150,387,890 PT Duta Serpack - PT Dainipon 158,499,000 PT Gizitaspangan Sejahtera 227,387,490 Supplier TFP 9,274,601,830 Supplier TOP 4,092,863 Supplier BGI 986,743,569

Lain-lain - saldo kurang dari Rp. 100 juta (108,093,560)

Sub jumlah 40,067,690,621

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 39)

PT Sari Husada Tbk. 129,157,747,208 PT Wyeth Indonesia 40,094,468,955 Sub jumlah 169,252,216,163 Jumlah 209,319,906,784 28/07/03 20 HUTANG PAJAK 30 JUNI 2003 (Rp.) Pajak kini (Catatan 36)

Perusahaan -Anak Perusahaan -PT Tira Fashion -PT Tira Raksa Optima (d/h -PT Dunia Ilmu Satria) -PT Tira Satria Properti -PT Inti Karya Agrosatria -PT Blue Gas Indonesia -Pajak Penghasilan -Pasal 21 1,352,253,167 Pasal 23 527,347,978 Pasal 25 -Pasal 26 53,851,593 Pasal 29

-Pajak Pertambahan Nilai 2,823,133,430

Jumlah 4,756,586,168

21 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

30 JUNI 2003 (Rp.)

(30)

Biaya gaji 526,301,844 Biaya bunga 1,012,809,619 Biaya asuransi 622,977,984 Biaya listrik/tilp./fax dll. 1,465,871,603 Biaya komisi 4,818,360,627 Biaya THR/bonus 6,228,661,609 Biaya promosi 4,412,970,828 Biaya transportasi 1,006,717,280 Biaya konsultan 338,288,671 Biaya pemeliharaan 1,479,307,717 Biaya Perjalanan 857,492,303 Biaya Meeting 2,350,052,626 Biaya Recruitment 693,978,430 Biaya Legal 878,556,090 Biaya Produksi 496,602,895 Biaya produksi 108,646,838 Biaya Royalti 242,522,615 Biaya lain-lain 1,761,615,820 Jumlah 29,301,735,399 28/07/03 22 HUTANG LAIN-LAIN 30 JUNI 2003 (Rp.) Wyeth Ayerst International Inc. 1,458,864,284 Hutang pegawai - car plan 30,480,000 Titipan pembayaran 596,451,223 Hutang Bonus Prestasi (2,700,000,000)

Hutang royalty 350,874,067

Hutang astek 261,977,201

Hutang dana pensiun 74,369,516 Titipan Transport dan sewa 1,549,414,081 Manufacturing/Manajemen fee 3,157,859,406 Kewajiban penalti/denda MDS 472,739,705 Hutang TIRA 6,177,814,244 Hutang cylinder 576,083,633 Hutang lain-lain 1,036,128,926 Jumlah 13,043,056,286 23 HUTANG DIVIDEN 30 JUNI 2003 (Rp.) - Hutang dividen awal periode 390,391,714

(31)

- Pengumuman dividen thn lalu 8,747,550,000 - Realisasi pembayaran thn lalu (9,052,199,069) - Hutang dividen akhir tahun 85,742,645 - Pengumuman dividen thn ini 30,179,047,500 - Realisasi pembayaran thn ini (106,251) - Hutang dividen akhir periode 30,264,683,894

-

24 HAK MINORITAS

a. Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan

Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut : 30 JUNI 2003

(Rp.) PT Inti Karya Agrosatria -PT Tiga Raksa Optima

-PT Tira Fashion 17,739,116

PT Blue Gas Indonesia 9,901,076,640

Sub jumlah 9,918,815,756

0

28/07/03

b. Hak Minoritas atas Bagian Laba (Rugi) Anak Perusahaan

30 JUNI 2003 (Rp.) PT Inti Karya Agrosatria -PT Tiga Raksa Optima

-PT Tira Fashion (10,209,398)

PT Blue Gas Indonesia 1,077,522,997

Sub jumlah 1,067,313,599 (0) 25 MODAL SAHAM Jumlah Persentase Saham Pemilikan PT Penta Widjaja Investindo 23,784,700 27.190 PT Widjajatunggal Sejahtera 22,113,900 25.280 PT Sarana Ledaun 21,922,900 25.062 Nutricia International B.V. 14,630,000 16.725

30 JUNI 2003 Nama Pemegang Saham

(32)

Elvie Mulia 1,800 0.002 Robert Budiarto Widjaja 500 0.001 Masyarakat (dibawah 5%) 5,021,700 5.741 Jumlah 87,475,500 100.00 Jumlah Persentase Saham Pemilikan PT Penta Widjaja Investindo 23,785,200 27.191 PT Widjajatunggal Sejahtera 22,084,400 25.246 PT Sarana Ledaun 21,922,900 25.062 Nutricia International B.V. 14,630,000 16.725 Meity Tjiptobiantoro 7,700 0.009 Elvie Mulia 1,800 0.002 Robert Budiarto Widjaja 500 0.001 Masyarakat (dibawah 5%) 5,043,000 5.765 Jumlah 87,475,500 100.00 28/07/03 26 AGIO SAHAM 30 JUNI 2003 (Rp.) Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan :

Penjualan saham Perusahaan kepada pemegang saham 8 Pebruari 1990

Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 780.000 saham 2,180,000,000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (780,000,000)

Bersih 1,400,000,000

Penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tanggal 31 Mei 1990

Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 2.500.000 saham 14,375,000,000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (2,500,000,000)

Bersih 11,875,000,000

Saldo agio saham per 31 Desember 1990 13,275,000,000 Konversi atas obligasi konversi menjadi saham sebanyak 986.600 saham

Jumlah obligasi yang dikonversi 3,874,920,000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (922,600,000)

Bersih 2,952,320,000

30 JUNI 2002 Nama Pemegang Saham

(33)

Saldo agio saham per 31 Desember 1995 16,227,320,000 Konversi atas obligasi konversi menjadi saham sebanyak 47.011.401 saham

Jumlah obligasi yang dikonversi 30,134,580,000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (7,174,900,000)

Bersih 22,959,680,000

Pembagian saham bonus (38,878,000,000)

Saldo agio saham 309,000,000

27 PENJUALAN BERSIH

Akun ini merupakan penjualan bersih setelah dikurangi potongan harga dan retur penjualan dengan rincian sebagai berikut :

30 JUNI 2003 (Rp.)

Produk Perusahaan 722,873,673,082

Produk PT Tira Fashion 38,562,069,618 Produk PT Tiga Raksa Optima 71,396,552

Jumlah 761,507,139,252

28/07/03

28 BEBAN POKOK PENJUALAN

30 JUNI 2003 (Rp.)

Produk Perusahaan 645,861,146,119

Produk PT Tira Fashion 24,005,026,645 Produk PT Tiga Raksa Optima 26,177,755

Jumlah 669,892,350,519 29 BEBAN PENJUALAN Beban Penjualan : 30 JUNI 2003 (Rp.) Beban incentive penjualan 7,731,531,583 Beban perjalanan dinas 1,847,585,659

(34)

Beban pengiriman barang 11,258,949,183 Beban distribusi (canvass) 105,129,001

Beban promosi 21,104,396,798

Jumlah 42,047,592,224

30 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

30 JUNI 2003 (Rp.) Beban pegawai 33,139,149,049 Beban administrasi 10,896,277,119 Beban kendaraan 2,195,275,127 Beban gedung/gudang 4,968,108,129 Beban rapat 1,839,776,885

Beban penghapusan piutang 630,529,672 Beban penyusutan/amortisasi 5,920,593,497

Beban umum lainnya 1,567,213,050

61,156,922,528

28/07/03

31 PENGHASILAN BUNGA

Akun ini terutama merupakan pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, deposito berjangka, SBI, jasa giro dan pinjaman karyawan dengan rincian sebagai berikut :

30 JUNI 2003 (Rp.) Pendapatan bunga pinjaman 627,319,360 Pendapatan bunga deposito 1,089,260,242 Pendapatan bunga giro 128,788,474

Jumlah 1,845,368,076

32 PENGHASILAN SEWA

Pendapatan sewa gedung 1,769,387,194 Pendapatan sewa kendaraan

(35)

-Pendapatan sewa lain-lain 78,722,820

Jumlah 1,848,110,014

33 BEBAN BUNGA DAN PROVISI BANK

30 JUNI 2003 (Rp.)

Hutang bank 2,884,530,524

Hutang pada pihak hubungan istimewa 2,964,784,114

Lainnya 65,108,050 Jumlah 5,914,422,688 34 LAIN-LAIN BERSIH 30 JUNI 2003 (Rp.) Kewajiban pinalti MDS 1,263,168,000 Pendapatan lain-lain 3,162,274,084 Hasil penjualan barang sisa (27,390,802)

Beban lain-lain (778,200,593)

Jumlah bersih 3,619,850,689

28/07/03

35 BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK

Beban (penghasilan) pajak Perusahaan terdiri dari :

30 JUNI 2003 (Rp.) Pajak kini 1,917,545,526 Pajak tangguhan 108,999,667 Jumlah 2,026,545,192 Pajak kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :

(36)

(Rp.)

Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi (4,601,403,478) Rugi (laba) sebelum pajak anak perusahaan dan eliminasi 14,962,875,016 Laba sebelum pajak Perusahaan 10,361,471,538 Perbedaan temporer :

Keuntungan penjualan aktiva tetap (363,332,223) Penyusutan

-Jumlah (363,332,223)

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Beban kenikmatan pegawai 920,921,244 Beban sumbangan dan representasi 264,894,260 Beban penyisihan 294,784,116

Beban gedung 38,445,666

Beban bunga 699,269,264

Denda Pajak (219,972,634)

Beban lain-lain -Pendapatan bunga deposito dan jasa giro (296,054,950)

Penghasilan sewa (2,184,194,862)

Penghasilan dividend (7,564,095,000)

Jumlah (8,046,002,896)

Laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan

sebelum kompensasi kerugian fiskal 1,952,136,419 Laba kena pajak (rugi fiskal) setelah kompensasi kerugian 1,952,136,419

28/07/03

Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut :

30 JUNI 2003 (Rp.) Beban pajak kini

Perusahaan 585,641,526

Anak perusahaan 1,331,904,000

Jumlah 1,917,545,526

Dikurangi pembayaran pajak dimuka

Pajak penghasilan Pasal 21 354,763 Pasal 22 416,169,092 Pasal 23 2,767,204,765 Pasal 25 7,359,041,310 Pasal 29 -Jumlah 10,542,769,930

(37)

Rincian :

Perusahaan (catatan 8 dan 21) (6,164,607,280)

Anak perusahaan

PT Tira Fashion (1,962,964,495)

PT Tiga Raksa Optima -PT Tira Satria Properti -PT Inti Karya Agrosatria -PT Blue Gas Indonesia (497,652,629)

Jumlah (8,625,224,404)

Pajak tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut :

Dibebankan

31 Desember ke laporan

2002 laba rugi

Perusahaan

Aktiva pajak tangguhan :

Penyusutan aktiva tetap -

-Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan aktiva tetap (902,761,077) (108,999,667) Jumlah (902,761,077) (108,999,667)

Anak Perusahaan

PT Blue Gas Indonesia Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan aktiva tetap (4,941,466,053)

-Jumlah (5,844,227,130) (108,999,667) 28/07/03 Dibebankan 31 Desember ke laporan 2001 laba rugi Anak perusahaan

Aktiva Pajak Tangguhan :

PT Tira Fashion -

-Penyusutan aktiva tetap PT Tiga Raksa Optima

Rugi fiskal :

Tahun 2002 - 841,805,049

-Penyusutan aktiva tetap 94,899,900 216,736,274

(38)

Dibebankan 31 Desember ke laporan

2001 laba rugi

Perusahaan

Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan :

Penyusutan aktiva tetap -

-Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan aktiva tetap (744,972,534) (114,660,000)

Jumlah (744,972,534) (114,660,000)

Anak Perusahaan

PT Blue Gas Indonesia Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan aktiva tetap (4,475,829,898)

-Jumlah (5,220,802,432) (114,660,000)

Anak perusahaan

Aktiva (kewajiban) Pajak Tangguhan : PT Tira Fashion

Penyusutan aktiva tetap -

-PT Tiga Raksa Optima Rugi fiskal :

Tahun 2002 924,421,393

-Tahun 1999 380,609,250

-Penyusutan aktiva tetap 94,899,900

-Jumlah 1,399,930,543

-28/07/03

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

30 JUNI 2003 (Rp.) Laba (Rugi) sebelum pajak -

menurut laporan laba rugi konsolidasi (laba akuntansi) (4,601,403,478) Rugi (Laba) sebelum pajak anak perusahaan dan eliminasi 14,962,875,016 Laba sebelum pajak Perusahaan 10,361,471,538

Tarif pajak yang berlaku :

30% x 10,361,471,538 tahun 2003 dan 23,574,954,078

(39)

Pengaruh pajak atas (beban) penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Beban kenikmatan pegawai 276,276,373 Beban sumbangan dan representasi 79,468,278 Beban penyisihan 88,435,235

Beban gedung 11,533,700

Beban bunga 209,780,779

Denda Pajak (65,991,790)

Beban lain-lain -Pendapatan bunga deposito dan jasa giro (88,816,485)

Penghasilan sewa (655,258,459)

Penghasilan dividend (2,269,228,500)

Jumlah (2,413,800,869)

Beban (penghasilan) Pajak Perusahaan 694,640,593 Beban (penghasilan) Pajak anak perusahaan 1,331,904,599

Jumlah 2,026,545,192

36 LABA PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham : Laba Usaha dan Laba Bersih

30 JUNI 2003 (Rp.)

Laba usaha (11,589,726,019)

Laba bersih (7,695,262,269)

Jumlah saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar 87.475.500 masing-masing untuk tahun 2003 dan 2002.

28/07/03

Laba per Saham Dasar

Laba usaha dan laba bersih per saham adalah sebagai berikut :

30 JUNI 2003 (Rp.)

Laba usaha per saham (132) Laba bersih per saham (88) Laba per Saham Dilusian

(40)

37 DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Rapat No. 36 tanggal 26 Mei 2003 dari Notaris Raharti Sudjardjati, SH, pemegang saham menyetujui pembagian deviden tunai sebesar Rp.30.179.047.500 atau Rp. 345,- per saham.

38 SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat hubungan istimewa

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan yang sebagian pengurus/manajemen sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan yaitu : PT Weyth Indonesia, PT Samudra Garisutama Prima, PT Delta Satria Dewata, PT Sinar Indonesia Merdeka, PT Sari Husada Tbk, PT Cartisa Properti Indonesia, dan PT Carti Satria Megaswalayan.

b. Perusahaan memiliki lebih dari 20% saham pada PT Cartisa Properti Indonesia, PT Carti Satria Megaswalayan, PT TNT Logistik Indonesia, dan PT Blue Gas Indonesia.

Transaksi hubungan istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain :

a. Perusahaan dan anak perusahaan membeli barang dagangan dari beberapa perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dengan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak lain. Hutang yang timbul atas pembelian tersebut disajikan dalam hutang usahan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

b. Perusahaan menjalin kerjasama distribusi dengan beberapa prinsipal utama yang juga merupakan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, yaitu :

1. Perusahaan menandatangani perjanjian penyaluran produk - produk dengan PT Sari Husada Tbk (SH) dimana perusahaan sebagai penyalur tunggal untuk seluruh wilayah Indonesia, atas seluruh dan segala macam produk SH. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2003.

Ketentuan-ketentuan yang disepakati antara lain :

28/07/03

* Harga jual loco pabrik/free on tuck ditambah PPN. Harga jual distributor kepada retailer akan ditentukan oleh SH. * SH memberikan kelonggaraan pembayaran dengan jangka waktu kredit tertentu dan setiap keterlambatan

pemba-yaran dikenakan bunga. Perusahaan juga menerima margin sebesar persentase tertentu sesuai dengan perjanjian distribusi.

2. Perusahaan menandatangani perjanjian penyaluran produk - produk PT Wyeth Indonesia untuk seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan menerima margin sebesar persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan

31 Desember 2002. Saat ini perpanjangan perjanjian tersebut sedang dalam proses negosiasi.

Hutang yang timbul dari transaksi tersebut dicatat sebagai hutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

(41)

Indonesia (TNT). Adapun ketentuan-ketentuan yang disepakati antara lain :

* Sejak 3 September 1996, TNT akan mengoperasikan, mengelola dan mensupervisi kegiatan pergudangan produk jadi digudang milik Perusahaan dan operasi transportasi yang berkaitan dari Jakarta,

* Perusahaan akan menanggung persentase tertentu dari biaya overhead dan jasa manajemen serta seluruh biaya yang timbul atas jasa logistik termasuk dan tidak terbatas pada semua beban dan biaya keuangan yang ditagih oleh TNT. TNT menagih kembali kepada Perusahaan atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh TNT.

* MOU ini berlaku selama 7 tahun sejak bulan Nopember 1996 dan dievaluasi kembali setiap 5 tahun kemudian. Kerja sama tersebut telah berakhir pada bulan November 2002.

d. Perusahaan menunjuk PT Sari Husada Tbk untuk memproduksi susu dengan merk "Produgen" dan membayar manufacturing fee sejumlah tertentu kepada PT Sari Husada.

e. Perusahaan memberikan pinjaman kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dengan atau tanpa bunga. Transaksi-transaksi ini dicatat sebagai "piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa".

f. Perusahaan mempunyai hubungan rekening koran tanpa bunga dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Selain itu Perusahaan membayar lebih dahulu biaya perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dan/atau sebaliknya. Transaksi - transaksi ini dicatat sebagai "piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa" dan "hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa".

g. Perusahaan menyewakan sebagian gedung dan kendaraannya kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dengan membebankan biaya sewa.

h. Perusahaan memberikan jaminan hak atas tanah seluas 1.091m2 dengan HM No. 288 yang terletak di Ujung Pandang atas fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri (d/h Bank Exim), Jakarta yang diterima oleh PT Sinar Indonesia Merdeka. i. Pada bulan Januari 1999, PT Tira Fashion (TF), anak perusahaan mengadakan perjanjian bisnis (Business

Agree-ment) dengan PT Samudra Garisutama Prima (GSP) dimana TF sebagai penyalur tunggal produk dengan merk "Ocean line".

Perjanjian bisnis ini telah jatuh tempo pada tanggal 4 Januari 2001. Perjanjian bisnis ini telah diperpanjang dan berlaku selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 4 Januari 2001 dan akan diperpanjang otomatis selama 1 tahun berikutnya. Ketentuan-ketentuan yang disepakati antara lain :

1. TF mendapat lisensi (hak) untuk memproduksi dan memasarkan poduk "Ocean Line".

2. SGP membayar uang jaminan sebesar jumlah yang ditentukan oleh TF dari waktu ke waktu. Uang jaminan tersebut digunakan sebagai jaminan kewajiban dari SGP untuk membeli dan menjual sebagian atau seluruh produk "Ocean Line" yang ada pada saat penghentian perjanjian.

28/07/03

3. TF membayar jasa tehnik (technical fee) kepada SGP sebesar persentase tertentu dari jumlah penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan aktual, seluruh biaya promosi dan biaya untuk perlengkapan counter.

39 AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut :

Ekiuvalen

US $ Rp. US $

Aktiva

(42)

Kas dan Setara Kas 314,828.42 2,606,779,357 313,752.20 Piutang lain-lain - - -Jumlah aktiva 314,828.42 2,606,779,357 313,752.20 Kewajiban Hutang usaha - - -Hutang lain-lain - - -Jumlah kewajiban - - -Jumlah Aktiva Bersih 314,828.42 2,606,779,357 313,752.20

Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 8.280 dan Rp 8.730 per US$ 1.

(43)

No. 3682. Anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan akta No. 43 tanggal 19 Mei 2000 dari Raharti Sudjardjati, SH., notaris di Jakarta, antara lain melakukan sinkronisasi dari beberapa ketentuan anggaran dasar Perusahaan. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan surat Keputusan No. C-11999.HT.01.04.Th.2000 tanggal 16 Juni 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di Gedung Tira, Jalan HR Rasuna Said Kav. B-3,

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pemborong, administrasi,agen dan percetakan Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988. Saat ini kegiatan Perusahaan meliputi bidang distribusi, produksi melalui pihak lain untuk produk penyegar ruangan dan susu dengan merk "Produgen" serta melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang kegiatan usahanya mendukung kegiatan usaha Perusahaan.

1. Penjualan langsung kepada outlet yang dilakukan sendiri atau melalui kerja sama dengan sub-distributor meliputi

2. Penjualan Langsung (Direct Selling) kepada konsumen meliputi produk : buku pendidikan dan ilmu pengetahuan

Perusahaan menandatangani kontrak produksi dengan pihak lain untuk produk penyegar ruangan dengan merk Kaori. Selain itu Perusahaan menunjuk PT Sari Husada Tbk untuk memproduksi susu dengan merk "Produgen".

Investasi pada beberapa perusahaan yaitu yang bergerak dalam bidang megaswalayan (hypermarket), jasa pelayanan logistik dan pergudangan, properti, manufaktur air mineral dengan merk Airess, produksi alat-alat dapur

(44)

Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut : Tahun operasi komersial 1974 -1995 1999 1991

perawatan dan pengisian LPG.

Berdasarkan Rapat Direksi PT Tiga Raksa Optima (TOP), anak perusahaan, tanggal 1 Oktober 2002, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2003 TOP telah menghentikan kegiatan usahanya akibat kesulitan modal kerja dan rendahnya pro-duktivitas mitra kerja. Kesulitan modal kerja tersebut mengakibatkan TOP tidak mampu membayar hutangnya kepada PT Tigaraksa Satria Tbk (TRS). Untuk menghindari resiko yang lebih besar, TRS memutuskan untuk menghentikan pemberian tambahan modal kerja kepada TOP. Rapat tersebut juga memutuskan untuk mengalihkan bidang usaha

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

PT Fast Precision Manufacturing Indonesia dalam proses pembuatan rubber grip masihmelakukan manual operasi yang memiliki beberapa kelemahan: dibutuhkan waktu yang lama untuk

Bagi calon mahasiswa baru yang tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku akan digugurkan3. Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan di sekretariat penerimaan mahasiswa

Nilai rerata pertambahan berat badan harian pada hari ke 0 sampai 14 menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok Lactobacillus bulgaricus dengan

biasanya memiliki catatan sejarah (history), baik sosial atau religius yang terdapat di setiap kota di Indonesia; 4) Kuliner juga menjadi daya tarik wisata

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka direncanakan pabrik bioetanol yang akan mulai produksi pada tahun 2015 dengan kapasitas 1 liter/hari (340 liter/tahun)

Hasil analisis vegetasi habitat Dipterocarpus spp., di Desa Sot Boyak dan Bekemen untuk pohon yang berdiameter >10 cm disajikan pada Tabel 1.. pada kedua lokasi

Di saat inilah seorang putra bangsa, Suar Suroso, menggugah dan mengajak kita semua untuk menggunakan akal pikiran guna melihat segala sesuatu melalui fakta, kenyataan, dan

1) Keluarga sejahtera dan Keluarga prasejahtera ikut secara aktif melakukan usaha-usaha peningkatan pendapatan dalam bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan