• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SAT NUSAPERSADA Tbk ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RUPST ) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( RUPSLB )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SAT NUSAPERSADA Tbk ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RUPST ) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( RUPSLB )"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PT SAT NUSAPERSADA Tbk (“Perseroan”)

RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (“RUPST”) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”)

Ketua Rapat, Ny. Megawati yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) PT Sat Nusapersada Tbk sebagaimana tercantum dalam masing-masing akta nomor 16 tanggal 13 Agustus 2021 dan nomor 17 tanggal 13 Agustus 2021 dibuat oleh SOEHENDRO GAUTAMA, SH, M.Hum, Notaris di Batam dengan ringkasan sebagai berikut:

A. RUPST dan RUPSLB Perseroan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 13 Agustus 2021, pukul 10.16 WIB, di ruang VIP Meeting Room 1, Kantor Pusat PT Sat Nusapersada Tbk, Jalan Pelita VI No. 99, Batam, dengan Mata Acara Rapat sebagai berikut:

1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020;

2. Penetapan penggunaan Laba Bersih yang tercatat dalam buku Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020;

3. Penunjukan dan pemberhentian Akuntan Publik Independen dengan mempertimbangkan usulan Dewan Komisaris guna mengaudit buku Perseroan pada tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2021;

4. Penetapan honorarium Dewan Komisaris Perseroan dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan Direksi Perseroan.

B. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat sebagai berikut: RUPST

Anggota Direksi: Anggota Dewan Komisaris:

-Direktur Utama : Tn. Abidin Fan -Komisaris Utama : Ny. Megawati

-Direktur : Tn. Bidin Yusuf -Komisaris Independen : Tn. Herry Santoso

-Direktur Independen : Ny. Kustina

RUPSLB

Anggota Direksi: Anggota Dewan Komisaris:

-Direktur Utama : Tn. Abidin Fan -Komisaris Utama : Ny. Megawati

-Direktur : Tn. Bidin Yusuf

(2)

C. RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham atau kuasanya yang sah masing-masing rapat sebagai berikut : RUPST dihadiri oleh 3.725.201.100 (tiga miliar tujuh ratus dua puluh lima juta dua ratus seribu seratus) saham dengan hak suara yang sah, atau 70.097 % dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah.

RUPSLB dihadiri oleh 3.725.086.700 (tiga miliar tujuh ratus dua puluh lima juta delapan puluh enam ribu tujuh ratus) saham dengan hak suara yang sah, atau 70.095 % dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah.

D. Para Pemegang Saham telah diberi kesempatan oleh Ketua Rapat untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat yang dibicarakan sebelum pengambilan keputusan.

E. Tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat.

F. Pengambilan keputusan dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut :

1. Ketua Rapat menanyakan apakah usul pada mata acara Rapat yang dibicarakan disetujui oleh Pemegang Saham Perseoan yang hadir dan/atau yang diwakili oleh kuasa mereka yang sah dalam Rapat dengan ketentuan :

- Pemegang saham atau kuasa mereka yang hadir secara fisik, yang tidak setuju atau atau abstain, diminta untuk mengangkat tangan. Bagi yang tidak mengangkat tangan dianggap menyetujui usul mata acara Rapat.

- Pemegang saham atau kuasa mereka yang hadir secara elektronik dapat langsung memberikan pilihan suaranya melalui aplikasi eASY.KSEI, baik suara setuju, tidak setuju ataupun abstain. - Pemegang Saham dengan hak suara ataupun kuasa mereka, baik yang hadir secara fisik ataupun

elektronik namun tidak memberikan pilihan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas Pemegang Saham yang mengeluarkan suara.

2. Ketua Rapat akan mempersilahkan notaris untuk mengumumkan hasil pemungutan suara serta keputusan Rapat dari hasil pemungutan suara.

G. Rapat diputuskan dengan suara terbanyak untuk menyetujui semua keputusan yang diusulkan pada setiap mata acara Rapat dengan rincian sebagai berikut :

Mata Acara Rapat Jumlah Kehadiran

Setuju Tidak Setuju Abstain

Jumlah Saham Persentase (%) Jumlah Saham Persentase (%) Jumlah Saham Persentase (%) RUPST 1 3.725.201.100 3.725.201.100 100 - - - - 2 3.725.201.100 3.725.201.100 100 - - - - 3 3.725.201.100 3.725.201.100 100 - - - - 4 3.725.201.100 3.725.199.100 99.999946 2.000 0.000054 - - Mata Acara Rapat Jumlah Kehadiran

Setuju Tidak Setuju Abstain

Jumlah Saham Persentase (%) Jumlah Saham Persentase (%) Jumlah Saham Persentase (%) RUPSLB 1 3.725.086.700 3.725.086.700 100 - - - -

(3)

H. RUPS Perseroan dengan disetujui suara terbanyak telah memutuskan hal-hal sebagai berikut : RUPST

1. a. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan yang telah disampaikan oleh Direksi dan Dewan Komisaris perihal keadaan dan jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 sebagaimana termaktub dalam buku Laporan Tahunan 2020. b. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan yang memuat Laporan Posisi

Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian dan Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 beserta penjelasannya, yang telah diaudit oleh "Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan" sebagaimana ternyata dalam laporan auditnya nomor 00103/2.0826/AU.1/04/0726-1/1/III/2021, tanggal 31 Maret 2021, disajikan secara wajar.

c. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tanggung jawab pengurusan dan pelaksanaan kewenangan dan para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tanggung jawab pengawasan yang telah mereka lakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan.

2. a. Menyetujui sejumlah USD 89.544 (Delapan puluh sembilan ribu lima ratus empat puluh empat Dolar Amerika Serikat) disisihkan sebagai Dana Cadangan sesuai Anggaran Dasar Perseroan; b. Menyetujui tidak adanya dividen yang dibagikan kepada para Pemegang Saham Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

3. a. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Independen untuk mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lain penunjukkannya dengan :

1.a. Alasan sebagai berikut:

Kantor Akuntan Publik, baru dapat menyampaikan proposal penawaran kepada Perseroan paling cepat pada bulan Oktober 2021;

1.b. Kriteria Akuntan Publik sebagai berikut :

1.b.1. Telah terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan;

1.b.2. Memenuhi syarat Independensi AP, KAP, dan orang dalam KAP sesuai dengan aturan yang berlaku;

1.b.3. Ruang lingkup audit meliputi pemeriksaan atas pembukuan Perseroan yang dilakukan secara independen sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia serta komentar dan rekomendasi sehubungan dengan pengendalian intern akuntansi dan aspek-aspek lain dari operasi Perseroan; 1.b.4. Imbalan jasa audit berkisar antara Rp 300.000.000,00 hingga Rp 450.000.000,00; 1.b.5. Memiliki keahlian dan pengalaman AP, KAP, dan Tim Audit dari KAP lebih dari 10

tahun;

b. Mengganti Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk oleh Dewan Komisaris jika di kemudian hari ternyata Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk tersebut tidak menunjukkan hasil kerja yang memuaskan, dengan memperhatikan Kriteria Akuntan Publik diatas.

(4)

4. a. Menyetujui penetapan jumlah honorarium Dewan Komisaris termasuk tunjangan pajak untuk tahun buku 2021 adalah sebesar Rp 4.300.000.000,00 (Empat miliar tiga ratus juta Rupiah) dan pemberian kuasa dan wewenang kepada Rapat Dewan Komisaris untuk mengalokasikan pembagiannya kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan; dan

b. Memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan kepada masing-masing anggota Direksi Perseroan.

RUPSLB

1. Menyetujui Naskah Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 15/POJK.04/2020 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, yaitu :

I. Merubah ketentuan Pasal 11 Anggaran Dasar Perseroan sehingga untuk selanjutnya Pasal 11 Anggaran Dasar Perseroan ditulis dan harus dibaca sebagai berikut :

---- RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) --- Pasal 11 ---

1. RUPS adalah : a. RUPS Tahunan;

b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan.

2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.

3. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan. 4. RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun.

5. RUPS Tahunan untuk menyetujui Laporan Tahunan diadakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir, dan dalam RUPS disampaikan:

a. laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris;

b. penggunaan laba Perseroan;

c. penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Selain agenda sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c ayat ini, RUPS Tahunan dapat membahas agenda lain sepanjang agenda tersebut dimungkinkan berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Persetujuan laporan tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya.

7. Dalam Acara RUPS dapat juga dimasukkan usul-usul yang diajukan oleh :

a. Dewan Komisaris dan/atau seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara ;

(5)

b. Usul-usul yang bersangkutan harus disampaikan secara tertulis kepada Direksi 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan RUPS.

8. Usul Acara RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat 7 akan dimasukkan dalam mata Acara RUPS bilamana menurut pendapat Direksi usul tersebut berhubungan langsung dengan usaha Perseroan, diajukan dengan itikad baik, mempertimbangkan kepentingan Perseroan, menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara RUPS, merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.

II. Merubah ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan sehingga untuk selanjutnya Pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan ditulis dan harus dibaca sebagai berikut :

---TEMPAT, PENGUMUMAN, PEMANGGILAN DAN --- --- WAKTU PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM --- --- Pasal 12. --- 1. RUPS wajib dilakukan di wilayah Republik Indonesia, yaitu dapat diadakan di: a. tempat kedudukan Perseroan; atau

b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya; atau

c. ibukota provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan; atau

d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

2. RUPS dapat juga diselenggarakan secara elektronik dengan mengikuti ketentuan Anggaran Dasar ini serta peraturan perundang-undangan dan peraturan Pasar Modal. 3. Dalam hal Perseroan menyelenggarakan RUPS secara elektronik, Perseroan

wajib:

a. memuat informasi mengenai rencana pelaksanaan RUPS secara elektronik dalam pengumuman dan pemanggilan RUPS ;

b. menyelenggarakan RUPS secara fisik dengan dihadiri paling sedikit oleh : b.1. pimpinan RUPS ;

b.2. 1 (satu) orang anggota Direksi dan 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris ; dan

b.3. profesi penunjang pasar modal yang membantu pelaksanaan RUPS.

4. Tempat pelaksanaan RUPS secara elektronik merupakan tempat dilaksanakannya RUPS secara fisik sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat 3 huruf b.

5. Pemegang saham atau penerima kuasanya dapat hadir secara fisik maupun secara elektronik melalui sistem e-RUPS yang disediakan oleh penyedia e-RUPS atau sistem yang disediakan oleh Perseroan.

6. Perseroan dapat membatasi jumlah kehadiran pemegang saham atau penerima kuasanya secara fisik, dengan ketentuan pemegang saham atau penerima kuasanya yang lebih dahulu menyatakan akan hadir secara fisik lebih berhak untuk hadir secara fisik daripada yang menyatakan kemudian, sampai dengan terpenuhinya jumlah yang ditetapkan.

7. Kehadiran pemegang saham secara elektronik dapat menggantikan kehadiran pemegang saham secara fisik dan dihitung sebagai pemenuhan kuorum kehadiran.

(6)

8. Dalam kondisi tertentu dan dengan persetujuan OJK, Perseroan dapat tidak melaksanakan RUPS secara fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 3 huruf b atau melakukan pembatasan kehadiran pemegang saham secara fisik, baik sebagian maupun seluruhnya.

9. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS secara fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 3 huruf b, maka tempat pelaksanaan RUPS adalah tempat kedudukan penyedia e-RUPS atau tempat kedudukan Perseroan dalam hal RUPS dilaksanakan dengan menggunakan sistem e-RUPS yang disediakan Perseroan.

10. RUPS secara elektronik dilaksanakan mengikuti ketentuan Anggaran Dasar ini tanpa mengurangi peraturan perundang-undangan dan peraturan Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

11. Pengumuman RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan.

12. a. Pemanggilan RUPS dilakukan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.

b. Pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua dilakukan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. c. Ketentuan mengenai pemanggilan dan pelaksanaan RUPS ketiga atas permohonan

Perseroan ditetapkan oleh OJK.

d. Dalam Pemanggilan RUPS, paling kurang memuat informasi: tanggal, waktu, tempat penyelenggaraan RUPS, ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS, mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut, informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham di situs web Perseroan dan/atau e-RUPS sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan, dan informasi bahwa pemegang saham dapat memberikan kuasa melalui e-RUPS.

e. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari RUPS pertama.

13. Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, Pemanggilan harus dilakukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini. Pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan paling sedikit melalui situs web penyedia e-RUPS, situs web Bursa Efek dan situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling sedikit bahasa Inggris.

(7)

dan Pemanggilan RUPS dilakukan dengan mengikuti ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan Pasar Modal.

15. Penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan atas permintaan:

a. seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara, atau

b. Dewan Komisaris.

16. Tata cara permintaan dan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 15 dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.

17. Jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri, pemegang saham yang melakukan permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 15 huruf a tidak boleh mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak pengumuman RUPS oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau sejak ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri. Dalam hal ini, Direksi berhak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah pengalihan saham oleh pemegang saham tersebut.

III. Merubah ketentuan Pasal 13 Anggaran Dasar Perseroan sehingga untuk selanjutnya Pasal 13 Anggaran Dasar Perseroan ditulis dan harus dibaca sebagai berikut :

--- PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM --- --- Pasal 13. ---

1. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh Pemegang Saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

3. Ketua Rapat berhak meminta agar mereka yang hadir membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS tersebut.

(8)

4. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS, dibuat Risalah RUPS dan ringkasan Risalah RUPS.

5. Risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan RUPS dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk oleh peserta RUPS. Tanda tangan tidak disyaratkan apabila Risalah RUPS tersebut dibuat dalam bentuk akta berita acara RUPS yang dibuat oleh Notaris yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Dalam hal RUPS merupakan RUPS yang hanya dihadiri oleh Pemegang Saham Independen, Risalah RUPS wajib dibuat dalam bentuk akta berita acara RUPS yang dibuat oleh notaris yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Risalah RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS diselenggarakan.

Risalah RUPS dan ringkasan Risalah RUPS tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala yang terjadi dalam RUPS.

6. Ringkasan Risalah RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 4, wajib memuat informasi paling kurang:

a. tanggal RUPS, tempat pelaksanaan RUPS, waktu pelaksanaan RUPS, dan mata acara RUPS;

b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS;

c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan persentasenya dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah; d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan

pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara RUPS;

e. jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara RUPS, jika pemegang saham diberi kesempatan; f. mekanisme pengambilan keputusan RUPS;

g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju, dan abstain (tidak memberikan suara) untuk setiap mata acara RUPS, jika pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara;

h. keputusan RUPS; dan

i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai.

7. Ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 6, wajib diumumkan kepada masyarakat paling kurang melalui:

a. situs web penyedia e-RUPS ; b. situs web Bursa Efek; dan

c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.

8. Ringkasan risalah RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 7.c wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam ringkasan risalah RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(9)

9. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada ringkasan risalah RUPS dalam bahasa asing dengan informasi pada ringkasan risalah RUPS dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 8, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah Bahasa Indonesia.

10. Pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 7, wajib diumumkan kepada masyarakat paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan.

11. Bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 7.a wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diumumkan. 12. Pada saat pembukaan RUPS, pimpinan RUPS wajib memberikan penjelasan kepada

pemegang saham paling sedikit mengenai : a. kondisi umum Perseroan secara singkat; b. mata acara RUPS;

c. mekanisme pengambilan keputusan terkait mata acara RUPS; dan

d. tata cara penggunaan hak pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat.

13. Pada saat pelaksanaan RUPS, tata tertib RUPS harus diberikan kepada pemegang saham yang hadir. Pokok-pokok tata tertib RUPS harus dibacakan sebelum RUPS dimulai. ---

IV. Merubah ketentuan Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan sehingga untuk selanjutnya Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan ditulis dan harus dibaca sebagai berikut :

KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN ---- ---DALAM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM--- --- Pasal 14.--- 1. Sepanjang tidak diatur lain dalam Anggaran Dasar ini, kuorum kehadiran dan

keputusan RUPS terhadap hal-hal yang harus diputuskan dalam RUPS termasuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dan transaksi material, dilakukan dengan mengikuti ketentuan :

a. dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dan keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh suara dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;

b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dan keputusan RUPS dilakukan jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh suara

dengan hak suara yang hadir dalam RUPS, kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(10)

c. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, maka RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.

2. RUPS untuk perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang memerlukan Persetujuan Menteri, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;

b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih 1/2 (satu perdua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;

c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, maka RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta Notaris dan dalam bahasa Indonesia.

3. RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan hutang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. RUPS tersebut dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;

b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh suara dengan hak suara yang hadir dalam RUPS; dan

(11)

c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, maka RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.

4. RUPS untuk menyetujui benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pemegang Saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh Pemegang Saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan; b. RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham independen yang mewakili lebih dari 1/2

(satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham independen;

c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh Pemegang Saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham independen yang hadir dalam RUPS; dan

d. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan dan disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir.

5. Yang berhak hadir dalam RUPS adalah Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Pemanggilan RUPS dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6. Pemegang Saham dapat diwakili oleh Pemegang Saham lain atau pihak ketiga dengan :

a. surat kuasa yang dibuat dan ditandatangani dalam bentuk yang ditentukan Direksi Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; atau

b. pemberian kuasa secara elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan Pasar Modal.

(12)

7. Dalam RUPS tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dari hak suara tersebut.

8. Pemegang Saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas Pemegang Saham yang mengeluarkan suara.

9. Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari Pemegang Saham.

10. Saham Perseroan tidak mempunyai hak suara apabila : a. saham Perseroan dimiliki sendiri oleh Perseroan ;

b. saham induk Perseroan dikuasai oleh anak perusahaanya secara langsung atau tidak langsung, atau saham Perseroan dikuasai oleh perusahaan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh Perseroan.

11. Semua keputusan dalam Anggaran Dasar ini dapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau dengan pemungutan suara dengan memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

2. Memberikan Kuasa kepada salah seorang anggota Direksi Perseroan dan / atau notaris, dengan hak substitusi untuk memberitahukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Batam, 16 Agustus 2021 PT Sat Nusapersada Tbk

(13)

English Version

PT SAT NUSAPERSADA Tbk (“The Company”)

SUMMARY OF MINUTES OF THE ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (“AGMS”) AND EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (“EGMS”)

Chairman of the Meeting, Mrs. Megawati who was appointed by the Board of Commissioners.

Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”) of PT Sat Nusapersada Tbk as each stated in deed number 16 dated 13 August 2021 and deed number 17 dated 13 August 2021, drawn up by SOEHENDRO GAUTAMA, SH, M.Hum, Notary in Batam with the following summary:

The Company's AGMS and EGMS was held on Friday, 13 August 2021, at 10.16 WIB, in the VIP Meeting Room 1, Head Office of PT Sat Nusapersada Tbk, Jalan Pelita VI No. 99, Batam, with the following summary:

AGMS Agenda:

1. Approval of the Company's Annual Report and ratification of the Company's Financial Statements for the financial year ended 31 December 2020;

2. Determination of the use of the Net Profits recorded in the Company's books which ended on 31 December 2020;

3. The appointment and dismissal of an Independent Public Accountant by considering the proposal of the Board of Commissioners to audit the Company's books for the financial year ended 31 December 2021;

4. Determine the honorarium for the Board of Commissioners of the Company and authorize the Board of Commissioners to determine the salary and benefits of the Board of Directors of the

Company.

Members of the Board of Directors and the Board of Commissioners who attended the Meeting: AGMS

Member of Directors

President Director : Mr. Abidin Fan

Independent Director : Mrs. Kustina

Director : Bidin Yusuf

Member of Commisioners

President Commisioner : Mrs. Megawati Independent Commisioner : Mr. Herry Santoso

EGMS

Member of Directors

President Director : Mr. Abidin Fan

Independent Director : Mrs. Kustina

Director : Bidin Yusuf

Member of Commisioners

President Commisioner : Mrs. Megawati

The GMS was attended by Shareholders or their legal proxies each meeting as follow:

AGMS representing 3,725,201,100 (three billion seven hundred twenty five million two hundred one thousand and one hundred) shares with valid voting rights, or 70,097% of the total shares having legitimate voting rights.

(14)

EGMS representing 3,725,086,700 (three billion seven hundred twenty five million eighty six thousand and seven hundred) shares with valid voting rights, or 70,095% of the total shares having legitimate voting rights.

The Shareholders have been given the opportunity by the Chairman of the Meeting to ask questions and / or provide opinions regarding the agenda of the meeting discussed prior to decision making.

There were no shareholders who raised questions and / or gave opinions regarding the agenda of the meeting.

Decision making is carried out with the following mechanism :

1. The Chairperson of the Meering asks whether the proposal on the agenda of the Meeting discussed is approved by the Shareholders of the Company who are present and/or represented by their legal proxies at the Meeting with the following conditions :

- Shareholders or their proxies who are physically present, who disagree or abstain, are asked to raise their hands. Those who do not raise their hands are considered to have agreed to the proposed agenda of the Meeting.

- Shareholders or their proxies who are present electronically can directly cast their votes through the eASY.KSEI application, whether they agree, disagree or abstain.

- Shareholders with voting rights or their proxies, whether physically or electronically present but not voting (abstained) are considered to have cast the same vote as the majority of the Shareholders who cast their votes.

2. The Chairperson of the Meeting will invite the notary to announce the results of the voting as well as the Meeting’s decisions from the voting results.

The meeting was decided by majority vote to approve all decisions proposed in each agenda item of the Meeting with the following details :

AGMS

Agenda

Attendance

Approve Not Approve Abstain

Total Shares Percentage Total Shares Percentage

Total Shares Percentage 1 3.725.201.100 3.725.201.100 100 - - - - 2 3.725.201.100 3.725.201.100 100 - - - - 3 3.725.201.100 3.725.201.100 100 - - - - 4 3.725.201.100 3.725.199.100 99.999946 2000 0.000054 - - EGMS Agenda Attendance

Approve Not Approve Abstain

Total Shares Percentage Total Shares Percentage Total Shares Percentage

1 3.725.086.700 3.725.086.700 100 - - - -

The GMS of the Company with the approval of the majority of votes has decided as following : AGMS

1. a. Accept and approve the Company's Annual Report that has been submitted by the Board of Directors and the Board of Commissioners regarding the condition and the course of the Company for the financial year ending on 31 December 2020 as set forth in the 2020 Annual Report book.

b. Approve and ratify the Company's Financial Statements which contain the Consolidated Statement of Financial Position, Consolidated Comprehensive Profit and Loss Statement, Consolidated Statement of Changes in Equity and Consolidated Statement of Cash Flows fo r the financial year ended 31 December 2020 along with its explanations, which have been audited by "Johan Public

(15)

Accounting Firm. Malonda Mustika & Rekan "as it turns out in its audit report number 00103 / 2.0826 / AU.1 / 04 / 0726-1 / 1 / III / 2021, dated March 31, 2021, presented fairly.

c. Providing full payment and discharge of responsibility (volledig acquit et decharge) to members of the Company's Board of Directors for the responsibility of managing and exercising authority and members of the Board of Commissioners of the Company for their supervisory responsibilities during the financial year ending on 31 December 2020 throughout These actions are reflected in the Company's Annual Report and Financial Report.

2. a. Approved that an amount of USD 89,544 (Eighty nine thousand five hundred and fourty four United States Dollars) is set aside as a Reserve Fund in accordance with Law No. 40 of 2007 and the Company's Articles of Association;

b. Approved the absence of dividends to be distributed to the Company's Shareholders for the financial year ended 31 December 2020.

3. a. Authorized the Board of Commissioners of the Company to appoint an Independent Public Accountant Firm to audit the Company's books for the financial year ended 31 December 2021 and determine the honorarium for the Independent Public Accountant Firm and other requirements for its appointment by:

1.a. The reasons are as follows:

Public Accounting Firm, can only submit a bid proposal to the Company no later than October 2021;

1.b. Criteria for Public Accountants are as follows:

1.b.1. Has been registered with the Financial Services Authority;

1.b.2. Meet the independence requirements of AP, KAP, and people in KAP accordingly with the applicable rules;

1.b.3. The scope of the audit includes an independent examination of the Company's books in accordance with generally accepted accounting standards in Indonesia as well as comments and recommendations with respect to internal accounting controls and other aspects of the Company's operations;

1.b.4. Audit fees range from IDR 300,000,000.00 to IDR 450,000,000.00;

1.b.5. Has expertise and experience of AP, KAP, and Audit Team from KAP for more than 10 years;

b. Changing the Public Accounting Firm that has been appointed by the Board of Commissioners if in the future the appointed Public Accountant Firm does not show satisfactory work, taking into account the Criteria for Public Accountants above.

4. a. Approved the determination of the honorarium for the Board of Commissioners including tax allowances for the 2021 financial year amounting to IDR 4,300,000,000.00 (Four billion and three hundred million Rupiah) and granting power and authority to the Board of Commissioners Meeting to allocate the distribution to each member of the Company's Board of Commissioners; and

b. Grants the authority and power to the Board of Commissioners of the Company to determine the amount of salary and allowances for each member of the Board of Directors of the Company.

EGMS

1. Approved the amendment to the Company’s Articles of Association which was adjusted to the Regulation of the Financial Services Authority (OJK) No. 15/POJK.04/2020 regarding the Plan and Implementation of the General Meeting of Shareholders of a Public Company, namely :

I. Amend the provisions of the Article 11 of the Company’s Articles of Association so that subsequently Article 11 of the Company’s Articles of Association is written and must be read as follows :

(16)

--- RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) --- Pasal 11 --- 1. RUPS adalah :

a. RUPS Tahunan;

b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan.

2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.

3. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan. 4. RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun.

5. RUPS Tahunan untuk menyetujui Laporan Tahunan diadakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir, dan dalam RUPS disampaikan:

a. laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris;

b. penggunaan laba Perseroan;

c. penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Selain agenda sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c ayat ini, RUPS Tahunan dapat membahas agenda lain sepanjang agenda tersebut dimungkinkan berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Persetujuan laporan tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya.

7. Dalam Acara RUPS dapat juga dimasukkan usul-usul yang diajukan oleh :

a. Dewan Komisaris dan/atau seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara ;

b. Usul-usul yang bersangkutan harus disampaikan secara tertulis kepada Direksi 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan RUPS.

8. Usul Acara RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat 7 akan dimasukkan dalam mata Acara RUPS bilamana menurut pendapat Direksi usul tersebut berhubungan langsung dengan usaha Perseroan, diajukan dengan itikad baik, mempertimbangkan kepentingan Perseroan, menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara RUPS, merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.

II. Merubah ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan sehingga untuk selanjutnya Pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan ditulis dan harus dibaca sebagai berikut :

---TEMPAT, PENGUMUMAN, PEMANGGILAN DAN --- --- WAKTU PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM --- --- Pasal 12. --- 1. RUPS wajib dilakukan di wilayah Republik Indonesia, yaitu dapat diadakan di:

(17)

b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya; atau

c. ibukota provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan; atau

d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

2. RUPS dapat juga diselenggarakan secara elektronik dengan mengikuti ketentuan Anggaran Dasar ini serta peraturan perundang-undangan dan peraturan Pasar Modal.

3. Dalam hal Perseroan menyelenggarakan RUPS secara elektronik, Perseroan wajib: a. memuat informasi mengenai rencana pelaksanaan RUPS secara elektronik dalam pengumuman dan pemanggilan RUPS ;

b. menyelenggarakan RUPS secara fisik dengan dihadiri paling sedikit oleh : b.1. pimpinan RUPS ;

b.2. 1 (satu) orang anggota Direksi dan 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris ; dan

b.3. profesi penunjang pasar modal yang membantu pelaksanaan RUPS.

4. Tempat pelaksanaan RUPS secara elektronik merupakan tempat dilaksanakannya RUPS secara fisik sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat 3 huruf b.

5. Pemegang saham atau penerima kuasanya dapat hadir secara fisik maupun secara elektronik melalui sistem e-RUPS yang disediakan oleh penyedia e-RUPS atau sistem yang disediakan oleh Perseroan.

6. Perseroan dapat membatasi jumlah kehadiran pemegang saham atau penerima kuasanya secara fisik, dengan ketentuan pemegang saham atau penerima kuasanya yang lebih dahulu menyatakan akan hadir secara fisik lebih berhak untuk hadir secara fisik daripada yang menyatakan kemudian, sampai dengan terpenuhinya jumlah yang ditetapkan.

7. Kehadiran pemegang saham secara elektronik dapat menggantikan kehadiran pemegang saham secara fisik dan dihitung sebagai pemenuhan kuorum kehadiran.

8. Dalam kondisi tertentu dan dengan persetujuan OJK, Perseroan dapat tidak melaksanakan RUPS secara fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 3 huruf b atau melakukan pembatasan kehadiran pemegang saham secara fisik, baik sebagian maupun seluruhnya. 9. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS secara fisik sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 ayat 3 huruf b, maka tempat pelaksanaan RUPS adalah tempat kedudukan penyedia e-RUPS atau tempat kedudukan Perseroan dalam hal e-RUPS dilaksanakan dengan menggunakan sistem e-RUPS yang disediakan Perseroan.

10. RUPS secara elektronik dilaksanakan mengikuti ketentuan Anggaran Dasar ini tanpa mengurangi peraturan perundang-undangan dan peraturan Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

11. Pengumuman RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan. 12. a. Pemanggilan RUPS dilakukan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.

b. Pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua dilakukan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS

(18)

dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

c. Ketentuan mengenai pemanggilan dan pelaksanaan RUPS ketiga atas permohonan Perseroan ditetapkan oleh OJK.

d. Dalam Pemanggilan RUPS, paling kurang memuat informasi: tanggal, waktu, tempat penyelenggaraan RUPS, ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS, mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut, informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham di situs web Perseroan dan/atau e-RUPS sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan, dan informasi bahwa pemegang saham dapat memberikan kuasa melalui e-RUPS.

e. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari RUPS pertama.

13. Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, Pemanggilan harus

dilakukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini. Pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan paling sedikit melalui situs web penyedia e-RUPS, situs web Bursa Efek dan situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling sedikit bahasa Inggris.

14. RUPS untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, Pengumuman

dan Pemanggilan RUPS dilakukan dengan mengikuti ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan Pasar Modal.

15. Penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan atas permintaan:

a. seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara, atau

b. Dewan Komisaris.

16. Tata cara permintaan dan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 15 dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.

17. Jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri, pemegang saham yang melakukan permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 15 huruf a tidak boleh mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak pengumuman RUPS oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau sejak ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri. Dalam hal ini, Direksi berhak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah pengalihan saham oleh pemegang saham tersebut.

III. Merubah ketentuan Pasal 13 Anggaran Dasar Perseroan sehingga untuk selanjutnya Pasal 13 Anggaran Dasar Perseroan ditulis dan harus dibaca sebagai berikut :

(19)

--- PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM --- --- Pasal 13. ---

1. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh Pemegang Saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

3. Ketua Rapat berhak meminta agar mereka yang hadir membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS tersebut.

4. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS, dibuat Risalah RUPS dan ringksan Risalah RUPS.

5. Risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan RUPS dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk oleh peserta RUPS. Tanda tangan tidak disyaratkan apabila Risalah RUPS tersebut dibuat dalam bentuk akta berita acara RUPS yang dibuat oleh Notaris yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Dalam hal RUPS merupakan RUPS yang hanya dihadiri oleh Pemegang Saham Independen, Risalah RUPS wajib dibuat dalam bentuk akta berita acara RUPS yang dibuat oleh notaris yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Risalah RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS diselenggarakan.

Risalah RUPS dan ringkasan Risalah RUPS tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala yang terjadi dalam RUPS. 6. Ringkasan Risalah RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 4, wajib memuat

informasi paling kurang:

a. tanggal RUPS, tempat pelaksanaan RUPS, waktu pelaksanaan RUPS, dan mata acara RUPS;

b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS;

c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan persentasenya dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah; d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan

(20)

e. jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara RUPS, jika pemegang saham diberi kesempatan; f. mekanisme pengambilan keputusan RUPS;

g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju, dan abstain (tidak memberikan suara) untuk setiap mata acara RUPS, jika pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara;

h. keputusan RUPS; dan

i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai.

7. Ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 6, wajib diumumkan kepada masyarakat paling kurang melalui:

a. situs web penyedia e-RUPS ; b. situs web Bursa Efek; dan

c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.

8. Ringkasan risalah RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 7.c wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam ringkasan risalah RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

9. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada ringkasan risalah RUPS dalam bahasa asing dengan informasi pada ringkasan risalah RUPS dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 8, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah Bahasa Indonesia.

10. Pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 7, wajib diumumkan kepada masyarakat paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan.

11. Bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat 7.a wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diumumkan.

12. Pada saat pembukaan RUPS, pimpinan RUPS wajib memberikan penjelasan kepada pemegang saham paling sedikit mengenai :

a. kondisi umum Perseroan secara singkat; b. mata acara RUPS;

c. mekanisme pengambilan keputusan terkait mata acara RUPS; dan

d. tata cara penggunaan hak pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat.

13. Pada saat pelaksanaan RUPS, tata tertib RUPS harus diberikan kepada pemegang saham yang hadir. Pokok-pokok tata tertib RUPS harus dibacakan sebelum RUPS dimulai.

IV. Merubah ketentuan Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan sehingga untuk selanjutnya Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan ditulis dan harus dibaca sebagai berikut :

---KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN --- --- ---DALAM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM---

(21)

1. Sepanjang tidak diatur lain dalam Anggaran Dasar ini, kuorum kehadiran dan keputusan RUPS terhadap hal-hal yang harus diputuskan dalam RUPS termasuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dan transaksi material, dilakukan dengan mengikuti ketentuan :

a. dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dan keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh suara dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;

b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dan keputusan RUPS dilakukan jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh suara dengan hak suara yang hadir dalam RUPS, kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, maka RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.

2. RUPS untuk perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang memerlukan Persetujuan Menteri, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;

b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih 1/2 (satu perdua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS; c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, maka RUPS ketiga dapat

diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta Notaris dan dalam bahasa Indonesia.

3. RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan hutang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan

(22)

agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. RUPS tersebut dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;

b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh suara dengan hak suara yang hadir dalam RUPS; dan

c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, maka RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.

4. RUPS untuk menyetujui benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pemegang Saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh Pemegang Saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan; b. RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham independen yang mewakili lebih dari 1/2

(satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham independen;

c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh Pemegang Saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham independen yang hadir dalam RUPS; dan

d. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan dan disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir.

(23)

5. Yang berhak hadir dalam RUPS adalah Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Pemanggilan RUPS dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6. Pemegang Saham dapat diwakili oleh Pemegang Saham lain atau pihak ketiga dengan :

a. surat kuasa yang dibuat dan ditandatangani dalam bentuk yang ditentukan Direksi Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; atau

b. pemberian kuasa secara elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan Pasar Modal.

7. Dalam RUPS tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dari hak suara tersebut.

8. Pemegang Saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas Pemegang Saham yang mengeluarkan suara.

9. Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari Pemegang Saham.

10. Saham Perseroan tidak mempunyai hak suara apabila : a. saham Perseroan dimiliki sendiri oleh Perseroan ;

b. saham induk Perseroan dikuasai oleh anak perusahaanya secara langsung atau tidak langsung, atau saham Perseroan dikuasai oleh perusahaan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh Perseroan.

11. All decisions in these Articles of Association can be taken based on deliberation for consensus or by voting by fulfilling the provisions in these Articles of Association. 2. Granting power of attorney to a member of the Company’s Board of Directors and/or a notary, with the

right of substitution to notify the amendment to the Company’s Articles of Association to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.

Batam, 16 Aug 2021 PT Sat Nusapersada Tbk

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian lanjutan diperoleh bahwa skor rata-rata hasil belajar untuk kelompok siswa yang memiliki tingkat kecerdasan interpersonal tinggi pada kelas

Tahapan pencampuran mortar busa per meter kubik perancangan skala laboratorium yang diperlukan yaitu : 1. Tentukan nilai berat jenis semen dari hasil pengujian laboratorium.

Seorang karyawan memiliki tanggung jawab pribadi untuk mengurangi tingkat stres. Strategi individual yang telah terbukti efektif meliputi penerapan, teknik manajemen

dalam hal kuorum kehadiran pada Rapat Umum Pemegang Saham kedua sebagaimana dimaksud pada huruf (c) ---- tidak tercapai, Rapat Umum Pemegang Saham ketiga --- dapat

Rapat Umum Pemegang Saham yang tercantum dalam Anggaran Dasar perusahaan terdiri dari : Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham dan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham.. RUPS

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah evapotranspirasi potensial yang terjadi di wilayah DAS Citarum (kecuali waduk Jatiluhur, Cirata, dan Saguling) dengan

Sebaran Jenis Kelamin Siswa-siswi Responden dari Sekolah- sekolah Yang Tidak Mendapat Bantuan dari USAID 101 Tabel 2.25. Sebaran Umur Siswa-siswi Responden Per

Manfaat dari penelitian ini adalah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan peneliti dalam mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang Lansia UPT