• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FUNGSI PRODUKSI PADA USAHA AYAM NIAGA PEDAGING DI KABUPATEN PURBALINGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FUNGSI PRODUKSI PADA USAHA AYAM NIAGA PEDAGING DI KABUPATEN PURBALINGGA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

204

PURBALINGGA

(ANALYSIS OF PRODUCTION FUNCTION BROILER CHICKEN FARMS IN PURBALINGGA) Yochie Anggih Buntara, Nunung Noor Hidayat, dan Hudri Aunurohman

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Mosy_break_de_habbit@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian berjudul analisis fungsi produksi Usaha Ayam Niaga Pedaging di Kabupaten Purbalingga dilaksanakan mulai tanggal 8 Maret 2013 sampai 15 April 2013. Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui tingkat produksi peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga. 2. Mengetahui pengaruh Jumlah DOC (Day Old Chick), Jumlah pakan, Curahan Jam Kerja, Obat-obatan dan Vaksin, serta Kandang terhadap produksi ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Sasaran Penelitian adalah peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga. Penetapan sampel wilayah menggunakan metode Purposive Sampling yaitu dengan memilih kecamatan yang memiliki populasi yang cukup tinggi. Terpilih 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Pangadegan, Kecamatan Kejobong, dan Kecamatan Kaligondang. Masing-masing kecamatan dipilih dengan menggunakan metode Stratisfied Random Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata proudksi ayam niaga pedaging yaitu sebesar 2,25 kg/ekor. Hasil analisis regresi diperoleh dari persamaan Log Y = Log 1.351184009 + 0.004595870 Log X1 + 0.240713590 Log X2 – 0.00017242 Log X3 + 3.42884E-09 Log X4 - 0.0003008 Log X5. Faktor yang mempengaruhi produksi pada ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga adalah Jumlah DOC, Jumlah Pakan, dan curahan jam kerja.

Kata kunci : Fungsi Produksi, Ayam Niaga Pedaging ABSTRACT

Analysis of Production Function of Broiler Chickens Farms in Purbalingga was carried out on March 8th to April 15th, 2013. This research was aimed to (1) knowing the level of production of broiler chicken farms in Purbalingga (2) know the influence number of DOC (Day Old Chick), amount of feed, labor hours, cost of medicines and vaccines, housing to the production of broiler chickens in Purbalingga.The research used survey method to broiler chicken farms in Purbalingga. The sample area (Pangadegan, Kejobong and Kaligondang sub districts) were chosen using purposive sampling method based on large population. Respondents were selected using Stratisfied Random Sampling method. Results of the study showed that the average production of broiler chickens was of 2.25 kg/heads. Regression analysis resulted in equation of Log Y = Log 1.351184009 +0.004595870 Log X1 +0.240713590 Log X2 –0.00017242 Log X3+3.42884E-09Log X4 - 0.0003008 Log X5. Number of DOC, the amount of feed, and labor hours were significantly influence the production of broiler chicken

(2)

205

PENDAHULUAN

Pembangunan usaha peternakan ayam niaga pedaging bermanfaat sebagai barang substitusi bagi daging sapi, serta untuk penyediaan daging bagi masyarakat dengan harga terjangkau, sehingga konsumsi protein hewani masyarakat dapat terpenuhi. Keadaan tersebut membuat ayam niaga pedaging menjadi salah satu komoditas ternak yang potensial untuk dikembangkan. Ayam niaga pedaging merupakan jenis unggas yang mempunyai siklus produksi cepat dengan pertambahan bobot badan 50-100 gram per hari. Waktu pemeliharaan sampai panen ayam niaga pedaging adalah 4-5 minggu. Laju pertumbuhan ayam niaga pedaging dapat diatur dengan pencahayaan dan program jadwal pemberian pakan yang baik.

Fungsi produksi dibutuhkan oleh peternak untuk berproduksi atau pencapaian produksi pada usaha peternakan ayam niaga pedaging dengan maksimal. Untuk berproduksi suatu peternakan memerlukan input (faktor produksi), untuk mengasilkan output atau produksinya. kemampuan peternak dalam mengelola usahanya merupakan faktor yang sangat menentukan tercapainya tingkat keuntungan atau produksi yang maksimal, disamping itu fungsi produksinya juga dapat memberikan kontribusi yang baik dalam pelaksanaan usaha ayam niaga pedaging, sehingga diperlukannya penelitian mengenai seberapa besar pengaruh fungsi produksi terhadap usaha ayam niaga pedaging. Kabupaten Purbalingga yang merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah, mempunyai populasi ayam niaga pedaging mencapai ± 3.346.535 ekor (4,68 persen dari total populasi ayam niaga pedaging di Jawa Tengah). Dibanding dengan kabupaten- kabupaten lainnya seperti Kendal, Klaten, dan Boyolali yang memiliki populasi ayam niaga pedaging terbesar di Jawa Tengah.

METODE Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di tiga Kecamatan di Kabupaten Purbalingga yaitu Kecamatan Pangadegan, Kecamatan Kejobong, dan Kecamatan Kaligondang, dengan menggunakan materi penelitian peternak ayam niaga pedaging di wilayah Kabupaten Purbalingga. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menggunakan dua sumber data. Data primer, diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan langsung ke lapangan dan melakukan wawancara berdasarkan kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data sekunder, diperoleh dari data yang ada pada Dinas Perikanan dan Peternakan, dan literatur.

Metode Penetapan Sampel

Metode penetapan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan metode statified

random sampling, yang diambil dari 3 kecamatan terpilih. Kemudian, sampel distratakan

berdasarkan jumlah kepemilikan ternak ayam niaga pedaging, strata I dengan jumlah kepemilikan ternak : 1000-5000 ekor, strata II jumlah kepemilikan ternak : 5001-10.000 ekor, dan strata III dengan jumlah kepemilikan ternak >10.000 ekor. Tiap strata diambil 35% dari jumlah keseluruhan peternak yang ada. Strata penetapan sampel disajikan pada Tabel 1

(3)

206

Tabel 1. Pembagian Strata Berdasarkan Jumlah Kepemilikan Ternak

Strata Jumlah ternak

(ekor) Jumlah peternak (orang) Jumlah responden (orang)

I 1.000-5.000 26 9

II 5.001-10.000 45 15

III >10.000 60 21

Jumlah 131 45

Fungsi Produksi

Menurut Soekartawi (2003) Fungsi Cobb-douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut variabel dependent, yang dijelaskan (Yi) dan yang lain disebut variabel independent, yang menjelaskan (Xi). Penyelesaian hubungan antara Yi dan Xi adalah biasanya dengan cara regresi dimana variasi dari Yi akan dipengaruhi oleh variasi dari Xi. Dengan demikian, kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku dalam penyelesaian fungsi Cobb-Dauglas. Persamaan fungsi Cobb-Dauglas dituliskan sebagai berikut:

Y = aX1b1 X2b2 …Xibi ……Xnbn eu

Keterangan :

Yi = variabel yang dijelaskan

Xi = variabel yang menjelaskan

a,b = besaran yang akan diduga

u = kesalahan (disturbance term)

e = logaritma natural, e= 2,718

i = variabel ke-i

Bila fungsi produksi Cobb Douglas ini ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural diperoleh persamaan linier sebagai berikut :

Log Yi = Log a + b1LogX1 + b2LogX2+ b3LogX3+ b4LogX4+ b5LogX5 Keterangan :

Yi = Produksi (Kg/ekor)

X1 = DOC (Ekor)

X2 = Jumlah Pakan (Kg/ekor)

X3 = Tenaga Kerja (JKSP)

X4 = Obat-obatan dan Vaksin (Rp)

X5 = Kandang (Cm2/Ekor)

(4)

207 b = Koefisien regresi Koefisien Determinasi R2 = x 100 % Uji F Fhitung = R 2 / k (1 – R2 ) / (n – k – 1) Keterangan : R2 = Koefisien determinasi n = Jumlah data

k = Jumlah Variabel Independent

Uji T

thitung = keterangan :

bi = Koefisien regresi variabel i Sbi = Standar deviasi variabel ke-i

HASIL DAN PEMBAHASAN Tinjauan Khusus

Besarnya fungsi produksi dipengruhi dari berbagai macam faktor. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi yaitu jumlah DOC (X1), jumlah pakan (X2), curahan jam kerja (X3), obat-obatan dan vaksin (X4) serta kandang (X5). Rata-rata variable dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata Variabel

Variabel Rata-rata

jumlah DOC (X1) 6928,89

Jumlah pakan (X2) 3,89

Curahan jam kerja (X3) 416,53

Obat-obatan dan vaksin (X4) 2112006,67

Kepadatan kandang (X5) 2063,71

Produksi (Y) 2,25

Pengaruh Faktor Produksi terhadap Produksi Ayam Niaga Pedaging

Besarnya pengaruh variabel bebas yaitu jumlah DOC (X1), jumlah pakan (X2), curahan jam kerja (X3), dan obat-obatan dan vaksin (X4) serta kandang (X5), terhadap variabel terikat (Yi)

(5)

208 analisis disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Analisis Kontribusi Pendapatan Peternak Ayam Niaga Pedaging

Variabel Koefesien Regresi (bi) P-Value

Intercept Jumlah DOC (X1) 1.351184009 0.004595870 7.3655128E-22** 0.03082875595 *

Jumlah Pakan (X2) 0.240713590 8.8918028E-17**

Curahan Jam Kerja (X3) -0.00017242 0.04253534072 *

Biaya Obat-obatan dan Vaksin (X4) 3.42884E-09 0.33509145288

Kandang (X5) -0.00003008 0.86883830725

R2 0.875558978

Fhitung 52.06592125

Significance F 9.8768882E-16**

Sumber : data diolah, mei 2013

Keterangan :** Signifikan pada tingkat kekeragaman 99%

Berdasarkan Tabel 3 diperoleh hasil analisis dari persamaan sebagai berikut :

Log Y = Log 1.351184009 + 0.004595870 Log X1 + 0.240713590 Log X2 – 0.00017242 Log X3 + 3.42884E-09 Log X4 - 0.0003008 Log X5. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukan nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,8896. Hal ini menunjukan bahwa variabel terikat dapat

dijelaskan oleh variabel bebas sebesar 88,96%, sedangkan sisanya sebesar 11,04% berasal dari variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian atau tidak termasuk variabel yang diteliti.

Faktor jumlah DOC berpengaruh nyata terhadap produksi ayam niaga pedaging pada tingkat kepercayaan 90% (P<0,10). Koefesien regresi sebesar 0.0045 yang artinya bahwa tiap penambahan 1% jumlah DOC akan meningkatkan produksi ayam niaga pedaging sebesar 0,0045% . Jumlah DOC berpengaruh nyata terhadap bobot ayam niaga pedaging. Hal ini dikarenakan jumlah ternak telah disesuaikan dengan ukuran kapasitas kandang. Ukuran kapasitas kandang sangat tergantung pada jumlah DOC yang akan dipelihara, umur, dan berat DOC sampai dewasa atau siap panen. Semakin besar jumlah DOC yang dipelihara oleh peternak , maka kebutuhan akan kandang akan semakin besar. Hal ini bertujuan agar ayam tidak mudah untuk stress. Besarnya jumlah DOC yang dipelihara juga akan mempengaruhi efesiensi pakan. Semakin besar jumlah DOC yang dipelihara , efesiensi pakan yang terkonsumsi juga semakin baik, dilihat dengan sedikitnya pakan yang tercecer.

Faktor jumlah pakan berpengaruh sangat nyata terhadap produksi ayam niaga pedaging dengan tingkat signifikan sebesar 99% dengan (P<0,01) dan koefesien regresinya sebesar 0,240, yang artinya bahwa setiap penambahan pakan sebesar 1% akan meningkatkan produksi ayam niaga pedaging sebesar 0,240%. Jumlah pakan yang diberikan oleh peternak sudah mencukupi kebutuhan protein ayam niaga pedaging sehingga dapat mencapai produksi yang diharapkan oleh peternak. Hal ini dikarenakan peternak di Kabupaten Purbalingga sebagian besar memberikan pakan sesuai dengan kebutuhan ternak, sehingga pemberian pakan dengan model seperti ini diharapkan, akan meningkatkan produksi ayam niaga pedaging dengan maksimal. Jumlah pakan yang diberikan oleh peternak ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga rata-rata sebesar

(6)

209

3,89 Kg/ekor/periode. Peternak ayam pedaging sebagian besar memberikan pada waktu pagi hari, siang hari menjelang sore hari dan pada malam hari. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Darmawati (2005) yang menyatakan bahwa pemberian pakan yang diberikan secara periodik dan teratur dapat mengurangi konsumsi pakan dan menaikan berat badan ayam niaga pedaging. Semakin lama waktu pemeliharaan ayam niaga pedaging, maka akan semakin besar jumlah pakan yang dibutuhkan untuk ayam niaga pedaging. Oleh karena itu agar usaha peternakan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar, maka peternakan tersebut harus memperhatikan efesiensi penggunaan pakan, baik jumlah pakan yang diberikan maupun kualitas dari pakan tersebut, juga perhatikan pakan yang tercecer agar tidak banyak pakan yang terbuang, yang mengakibatkan membengkaknya pemberian pakan. Cyrilla (2009) menambahkan bahwa penambahan konsentrat dalam pakan dapat memperbaiki nilai gizi pakan tersebut, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi ternak yang dipelihara.

Faktor curahan jam kerja berpengaruh berpengaruh nyata terhadap produksi ayam niaga pedaging pada tingkat kepercayaan 90% (P<0,10) dan koefesien regresinya sebesar -0.00017, yang artinya bahwa setiap penambahan tenaga kerja sebesar 1% akan menurunkan produksi ayam niaga pedaging sebesar 0,00017%. Hal ini menunjukan bahwa semakin banyak tenaga kerja yang digunakan akan menurunkan produksi ayam niaga pedaging. Rata-rata peternak di Kabupaten Purbalingga menggunakan 1 – 4 orang tenaga kerja untuk menangani ternak antara 2000 – 5000 ekor dengan curahan jam kerja ± 416,53 jam/periode. Jumlah tenaga kerja yang digunakan kurang efektif, hal ini dikarenakan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan tidak sesuai dengan ukuran kapasitas kepemilikan ternak, yang mengakibatkan aktifitas ayam didalam kandang terganggu olehnya banyaknya tenaga kerja berlebihan, akibatnya ternak menjadi stress dan produksinya menurun. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh simanjutak (2007), yang menarik kesimpulan bahwa curahan jam kerja berfungsi sebagai pelaksanaan kegiatan usaha, sehingga berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hasil produksinya.

Faktor obat-obatan dan vaksin memiliki P>0,10 yang artinya obat-obatan dan vaksin berpengaruh tidak nyata terhadap produksi ayam niaga pedaging. hal ini disebabkan peternak ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga, rata-rata menggunakan obat-obatan dan vaksin yang banyak mengandung bahan kimia didalamnya, dalam hal ini jika vaksin dan obat-obatan dengan kandungan bahan kimia dikonsumsi melebihi standar yang telah diterapkan, maka dapat mengakibatkan turunnya produksi ayam niaga pedaging tersebut. Pemberian vaksin dan obat-obatan kimia pada ayam niaga pedaging dapat dikurangi residu kimianya, dengan diberikan juga tanaman obat-obatan, yaitu dengan menggunakan tanaman obat-obatan tradisional seperti kunyit, bawang putih, air gula merah dan lain-lain. Residu obat-obatan kimia juga berbahaya pada produk pangan, ini sesuai dengan pernyataan agung (2008) bahwa pemanfaatan tanaman berkhasiat obat/fitofarmaka sangat penting, dikarenakan untuk mengurangi residu dari bahan kimia pada ternak.

Hasil analisis menunjukan faktor kandang memiliki P>0,10 yang artinya berpengaruh tidak nyata terhadap produksi pada ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga. Hal ini disebabkan karena luas kandang yang cukup besar tidak sebanding dengan kapasitas kandang yang digunakan, sehingga terjadi ketidak-efesienan penggunaan kandang. Kandang mutlak diperlukan dalam usaha peternakan, karena kandang diperlukan untuk bernaung, beristirahat, dan seluruh aktifitas hidup

(7)

210

sebenarnya kurang bagus untuk unggas, kelembaban juga kurang bersahabat bagi ayam niaga pedaging, karena dapat menyebabkan penyakit pada ayam niaga pedaging tersebut. Perubahan musim pada saat musim kemarau ke musim penghujan, begitupun sebaliknya dari musim penghujan ke musim kemarau menyebabkan kondisi suhu dan kelembaban tersebut tidak stabil, sehingga pada waktu-waktu tersebut sering terjadi mortalitas atau kematian ayam secera serentak akibat daya tahan tubuh ayam niaga pedaging yang rentan. Peternak di Kabupaten purbalingga rata-rata menggunakan kandang panggung, dikarenakan lokasi dan juga kandang panggung memiliki kolong, jadi feses memiliki jarak yang cukup jauh dengan aktifitas ayam niaga pedaging, karena feses juga dapat menyebabkan penyakit pada ayam niaga pedaging. hal ini sesuai dengan pernyataan cyrilla (2009) bahwa Tipe kandang yang baik, yang digunakan pada peternak rakyat adalah kandang tipe panggung, dikarenakan kandang tersebut memiliki kolong sehingga memudahkan peternak membersihkan kotoran ternak dan meminimalkan penyakit pada ternak.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian analisis fungsi produksi usaha ayam niaga pedaging di Kabupaaten Purbalingga, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rata-rata produksi pada usaha peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga adalah sebesar 2,25 Kg/Ekor.

2. Usaha peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga masih cukup menguntungkan dengan produksi rata-rata peternakan ayam niaga pedaging yang cukup stabil.

3. Faktor-faktor / variabel yang berpengaruh terhadap produksi adalah Jumlah pakan, Jumlah DOC, Curahan jam kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Agung,E.A.2008. Artikel kesehatan alternatif. Artikel Alternatif. blogspot. com/2008. 01. 01. archive.html. [25 Mei 2009].

Cyrilla L., Moesa Z & S. M. P. Putri. 2009. Efesiensi Produksi Usaha Peternakan Domba di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Jurnal Media Peternakan hlm. 55-60 Vol.

33 No. 1. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Darmawati. 2005. Pemberian Pakan Terbatas secara Periodik pada Ayam Niaga Pedaging (Lenghorn). Http://docs.google.com-biologi-fkip.unari.ac.id. darmawati-pdf.

Simanjutak, Tuti. 2007. Analisis Curahan Tenaga Kerja dan Pendapatan Petani pada Usaha Padi Sawah (Study Kasus: Desa Karang Anyar). Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Meulaboh

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas pertanian. STIP Meulaboh. Aceh.

Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Pembagian Strata Berdasarkan Jumlah Kepemilikan Ternak  Strata  Jumlah ternak
Tabel 2. Rata-rata Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dini Hariyanti, dkk pada tahun 2017 mengenai ukuran kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kota Pangkalpinang jika dilihat dari Rasio

Hal ini disebabkan karena jumlah butiran lemak dalam susu kambing memiliki diameter yang lebih kecil dan homogen dibandingkan dengan susu sapi, sehingga selama proses

Dari pembahasan mengenai model pertumbuhan tumor dengan persamaan logistik waktu tunda dapat disimpulkan bahwa model pertumbuhan tumor dengan persamaan logistik

Berdasarkan pada pengujian empiris yang telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa hanya variabel strategi perusahaan yang

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

Jika volume data besar, yang dihasilkan oleh sebuah program dari 2 berkas sekuensial, maka akan menguntungkan bila berkas-berkas tersebut diletakkan pada saluran terpisah,

Melalui penugasan, siswa dapat membaca teks pendek yang berkaitan dengan lingkungan sehat dengan lafal dan intonasi yang tepat.. Melalui penugasan, siswa dapat melakukan

Matriks SWOT dapat menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh usaha peternakan sapi potong di Kabupaten Barru dapat disesuaikan