• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN GANGGUAN PADA PT. AIR MANADO GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM SERVICE INTERRUPTION IN WATER MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN GANGGUAN PADA PT. AIR MANADO GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM SERVICE INTERRUPTION IN WATER MANADO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

98

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN GANGGUAN

PADA PT. AIR MANADO

GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM SERVICE INTERRUPTION

IN WATER MANADO

Bhikku Dharma Surya Mahastavira*, Vecky Poekoel**, Janti Koraag*** *Rektor Universitas Sariputra Indonesia Tomohon

**Dosen Fakultas Teknik Universitas Sariputra Indonesia Tomohon

***Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika Univeristas Sariputra Indonesia Tomohon

ABSTRACT

Making an application program is usually intended to simplify data processing. With this application program then processes the data processing will be faster so that the working efficiency will be achieved, besides that the resulting report will surely better and more accurate. The aim of the research and writing of this thesis is to create programs for Geographic Information System Disorders Service at PT Air Manado. to save time and work more effectively and efficiently. The process of collecting data through primary and secondary data, with firm, then perform the observation and study the customer data retrieval system that is running. Information System used by the author using Visual Basic programming language version 6.0. using System Development Life Cycle. Information systems that have been made could eventually be a solution that is expected to help the party office in the information search process there are customers who complained of disturbance of water loss, and leaky pipes are effectively and efficiently.

Keywords: Geographic Information System, Programming Visual Basic 6.0, the Method of the System Development Life Cycle

ABSTRAK

Pembuatan suatu program aplikasi biasanya ditujukan untuk mempermudah proses pengolahan data. Dengan adanya program aplikasi ini maka proses pengolahan data tersebut akan semakin cepat sehingga efisiensi kerja akan tercapai, disamping itu laporan yang dihasilkan tentunya akan lebih baik dan akurat. Tujuan dari penelitian dan penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat program Sistem Informasi Geografis Pelayanan Gangguan pada PT Air Manado. untuk lebih menghemat waktu dan kerja yang lebih

efektif dan efisien.

Proses pengumpulan data melalui data primer dan sekunder, dengan pimpinan perusahaan, kemudian melakukan pengamatan dan mempelajari sistem pencarian data pelanggan yang sedang berjalan. Sistem Informasi yang digunakan penulis menggunakan bahasa pemrograman visual basic versi 6.0. dengan menggunakan metode System Development Life Cycle. Sistem

Informasi yang telah dibuat akhirnya bisa menjadi solusi yang diharapkan dapat

membantu pihak kantor dalam proses pencarian informasi pelanggan yang mengadu

terdapat gangguan berupa air macet, dan pipa bocor yang efektif dan efisien.

Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Pemrograman Visual Basic 6.0, Metode

(2)

99

PENDAHULUAN

Fakta yang terjadi pada PT. AIR MANADO memberikan pelayanan air bersih untuk masyarakat kota Manado dan sekitarnya terkadang terjadi gangguan seperti air macet, pipa bocor, pipa berkarat, air berwarna kecoklatan. Maka dibutuhkan sebuah teknologi untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat, tepat dan efisien, terutama menyangkut terhadap kualitas air bersih dan instalasi pipa distribusi. Teknologi yang dimaksud yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG). Penerapan SIG ini dapat memudahkan petugas PT. Air Manado langsung mengetahui titik atau lokasi gangguan. Dengan demikian jika ada pelanggan yang telepon melapor mengatakan ada gangguan, maka operator dalam SIG ini hanya minta nomor rekening air selanjutnya nomor rekening yang diinput ke sistem dienter, maka peta yang ada dalam SIG tersebut akan menyala dan diberi keterangan kalau nomor rekeningnya ada dikelurahan mana, kemudian dibawahnya juga akan diberi langsung keterangan tentang alamat jelas dan info pusat pipa air yang terhubung ke tempat itu. Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya (John, 1983 dalam Prahasta, 2002). Menurut Murdick dan Ross (1993) (dalam Hanif Al Fatta, 2007:9) tujuan sistem informasi manejemen (SIM) adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan dan perencanaan, pemprakasaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses. Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output-IPO.

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat

lunak (Visual Basic, ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis. Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam sistem informasi geografis pelayanan gangguan pada PT Air Manado adalah menggunakan System Development Life Cycle (SDLC). SDLC adalah metodologi pengembangan sistem tradisional yang digunakan oleh banyak organisasi. SDLC adalah suatu kerangka kerja tersusun yang terdiri dari serangkaian proses dimana sistem informasi dikembangkan.

Alasan pemilihan metodologi SDLC adalah:

1. SDLC menyajikan tahap-tahap perancangan yang tersturktur namun fleksibel untuk perancangan program aplikasi sistem informasi. Setiap tahap memerlukan input trigger. Apabila suatu tahap dilewati dengan alasan tertentu, input triger tersebut dapat diganti dengan informasi yang sesuai untuk pencapaian tujuan tahap atau fase selanjutnya.

2. Dokumentasi dapat disesuaikan dengan pola pendekatan pemecahan masalah.

3. SDLC mendukung prototyping dalam perancangan sehingga memungkinkan pencapaian kepuasan.

SDLC menunjukkan daur hidup sebuah sistem informasi. SDLC menyediakan suatu media dimana pengembangan perancangan dan aplikasi database dapat direncanakan dan dievaluasi. Berikut

(3)

100

masing-masing tahapan langkah-langkah metode pengembangan SDLC:

- Planning. Tahap ini bertujuan menentukan apakah suatu proyek cukup pantas diteruskan atau tidak, menentukan batasan-batasan sistem serta membuat rencana penyelesaian proyek yang berkaitan dengan lingkup permasalahan.

- Analyze. Tahap ini bertujuan menganalisis sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan (sistem lama) dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan perusahaan untuk sistem yang baru.

- Design.Tahap ini bertujuan merancang kebutuhan database dan interface dari sistem baru.

- Implementation. Tahap ini bertujuan menerapkan sistem baru pada lingkungan perusahaan.

- Testing. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah sistem baru sudah layak digunakan.

- Maintenance. Tahap ini berujuan Memberikan tambahan untuk sistem agar sistem bisa dipakai seterusnya. Memberikan arahan terhadap perawatan sistem yang akan diterapkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Planning

Bagian ini akan mentukan apakah suatu permintaan cukup pantas diteruskan atau tidak, menentukan batasan-batasan sistem, serta membuat rencana penyelesaian proyek yang berkaitan dengan lingkup permasalahan SIG. berikut ini merupakan hasil analisis kelayakan yang dilihat dari 4 aspek yaitu kelayakan teknis, operasional, jadwal, dan ekonomi: a. Kelayakan Teknis

 Pembuat sistem memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup untuk menggunakan teknologi yang ada dealam membangun sistem.

 Sistem yang dirancang memiliki respon yang cukup sesuai dari keinginan pengguna.

b. Operasional

 Sistem Informasi Geografis

Pelayanan Gangguan

memungkinkan pengguna

memperoleh solusi yang tepat untuk masing-masing masalah yang dialami pihak PT. Air manado,secara cepat dan akurat. Hal ini dapat mengurangi biaya, waktu, dan tenaga dari pengguna.  Sistem dirancang dengan desain

yang mudah dipahami, memiliki fitur-fitur interaktif, serta tahapan pencarian data pelanggan terhadap masalah gangguan kerusakan pipa bocor, air berkarat, dapat diatasi dalam bentuk peta dalam SIG sehingga apabila ada pelanggan yang menelpon ada gangguan kerusakan terhadap Air, maka operator cukup meminta nomor rekening, kemudian nomor tersebut diinput ke sistem, sehingga peta dalam SIG tersebut akan menyala, dan memberi keterangan kalau nomor rekeninya ada dikelurahan mana. Maka sistem ini menjadi interaktif dan efisien.

c. Ekonomi

Karena sistem yang dikembangkan ini atas inisiatif sendiri maka untuk kelayakan ekonomi khususnya perhitungan Return Of Investment Point (ROIP) dapat diabaikan.

d. Jadwal

Untuk kelayakan Jadwal dinyatakan dalam Gantt Chart berdasarkan tahapan metodologi pengembangan System Defelopment Life Cycle (SDLC)

Analisis sistem lama

Hasil analisa terhadap sistem yang berjalan didokumentasikan dalam bentuk En t ity Re la t io ns h ip D ia gram ( ERD) dan Data Flow Diagram (DFD).

Gambar 1. ERD contex sistem lama

PETA

memetakan dipetakan

PELANGGAN

Sumber. Hasil rancangan sistem Uraian dari model contex:

Pelanggan memetakan pada satu atau lebih peta, serta sebaliknya peta dipetakan pada satu atau lebih pelanggan. ERD sistem yang akan dibangun

Entity Relational Diagram (ERD) merupakan tools atau alat yang digunakan

(4)

101

untuk memodelkan data-data yang dibutuhkan. ERD menggambarkan keterhubungan antara satu entitas dengan entitas yang lain. Dalam perancangan ERD terdapat empat fase yang harus dilalui yaitu, context data model, key-based data model, fully attributed data model dan normalisasi. Berikut adalah penggambaran ERD dari aplikasi yang akan dirancang. Diagram Tahapan Level 1

Tabel 1 DFD Level 1 Sistem Lama PROSES URAIAN 1.0. Penentuan Peta Lokasi Pelanggan yang melapor dimintakan id_pelanggan untuk di carikan pada data yang ada akan lokasi dari pelanggan yang melaporkan adanya gangguan. 2.0. Penjelasan Alamat Lengkap Untuk lebih memperjelas dari

lokasi gangguan yang ditampilkan berupa peta yang ada, maka dalam proses ini diberikan informasi yang lebih lengkap akan alamat jelas dari lokasi gangguan.

Model ERD Contex

Menggambarkan entitas dasar yang memiliki keterkaitan satu dengan lainnya untuk tiap entitas. Dengan demikian dapat diketahui derajat hubungan dari masing-masing entitas dengan entitas lain. Model ERD konteks hanya menampilkan entitas dasar serta keterkaitan antar satu entitas dengan entitas yang lain.

Gambar. 2. ERD contex sistem baru

PELANGGAN

mengakses diakses

LOGIN

Sumber. Hasil rancangan sistem

Desain Antar Muka Pengguna

Rancangan antarmuka merupakan

suatu pekerjaan yang cukup penting dalam tahap pengembangan sistem. Hal ini dikarenakan antarmuka merupakan media untuk berinteraksi dengan pengguna untuk memproses input dan mendapatkan output. Berikut ini adalah rancangan antarmuka yang memuat semua form dalam penyajian sistem baru.  Form Login

Gambar 3. Rancangan Form Login

USER PASSWORD Text Text BUTTON OK BUTTON KELUAR

Sumber. Hasil rancangan sistem  Form Utama

Form utama dapat digunakan oleh pengguna dengan hak akses sebagai admin ataupun user. Pada form ini hanya diperlukan id_pelanggan untuk dapat memperoleh informasi berupa peta dan penjelasan lengkap dari alamat pelanggan yang melaporkan adanya gangguan. Setalah peta lokasi gangguan dan alamat lengkap ditampilkan, dapat pula dicetak alamat lengkap tersebut dengan menekan tombol cetak. Untuk pengaturan pengguna atau yang memiliki akses untuk menggunakan aplikasi ini di atur melakukan form manajemen pengguna yang dapat

(5)

102

dibuka dengan menekan tombol pengguna.

Gambar 4. Rancangan Form Utama HEADER Text BUTTON KELUAR BUTTON CETAK BUTTON ULANG BUTTON PENGGUNA

Label Text BUTTONLIHAT

IMAGE Label Text Label Text Label Text Label Text Label Text S umber. Hasil rancangan kerja

 Form Manajemen Pengguna

Form manajemen pengguna hanya dapat diakses oleh pengguna dengan hak akses sebagai admin. Perubahan atau pergantian dari user dapat dilakukan dengan memilih user yang ada pada listbox kemudian pilih tindakan apa yang harus dilakukan dari fasilitas tombol yang statusnya sedang enable. Pada saat melakukan penambahan user maka pilihan terakhir adalah pilihan dari combobox yang ada apakah sebagai admin atau user yang sebelumnya diminta untuk memasukkan password dan retype password untuk menjaga jangan sampai password yang dimasukkan salah jika hanya diberikan 1 kali dengan 1 textbox ketika menginput password.

Gambar 5. Form Manajamen Pengguna

S umber. Hasil rancangan sistem

Ket:

Pengguna : Admin

Tabel : Login

Input : Nama Lengkap,

User, Password, Retype

Password dan pilih Status

Output : Data User

tersimpan dalam database

Hasil : User yang baru

atau data user yang telah diupdate dapat melakukan login ke sistem ini

Gambar 6. Laporan Pelayanan

Gangguan

(6)

103

Ket:

Pengguna : Admin, User

Tabel : Pelanggan

Input : Id_pelanggan

Output : Laporan GIS

gangguan pelanggan

Hasil : Laporan dalam

bentuk file spreadsheat

KESIMPULAN DAN SARAN  Kesimpulan

1. Pelayanan kepada pelanggan air bersih PT. Air Manado meningkat dengan adanya sistem pelayanan gangguan ini maka respon akan semakin cepat diberikan.

2. Petugas dilapangan merasa sangat terbantu untuk menyelesaikan gangguan secara cepat dan tepat di wilayah kota Manado dan sekitarnya. 3. Sistem ini dapat digunakan oleh

unit-unit lainnya di lingkungan PT. Air Manado.

 Saran

1. Pengembangan sistem ini diharapkan ke arah yang lebih baik lagi yaitu sistem yang dapat bekerja secara online. 2. Peta lokasi gangguan dapat lebih

spesifik.

3. Penjelasan rute ke lokasi gangguan dapat ditampilkan secara visual.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan dukungan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

- Dr. Bhikku Surya Mahastavira, MA, MSi selaku pembimbing satu, dan Bapak Vecky Poekoel ST, MT selaku pembimbing dua.

- Dekan fakultas Teknik Universitas Sariputra Indonesia Tomohon Bapak Don R.G Kabo, SST, MT.

- Staf pegawai tata usaha fakultas teknik

- Seluruh dosen dan staf Universitas Sariputra Indonesia tomohon khususnya dosen dan staf Fakultas Teknik yang telah meberikan pengetahuan, pengalaman, pelayanan, dan hari-hari terbaik penulis sewaktu perkuliahan.

- Rekan-rekan seangkatan 2006, khususnya Nancy, Aca, Veni, terima kasih atas dukungan dan kekompakan yang selalu diberikan - Seluruh rekan, sahabat. dan teman

penulis yang telah memberikan dukungan dan bertukar pikiran selama penyusunan.

- Puji syukur dan terima kasih yang dalam penulis mempersembahkan kepada papa (almarhum) dan mama tercinta atas dorongan yang kuat, kebijaksanaan dan doa.

- Seluruh pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung.

- Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada teman spesial Imo Making yang sudah banyak membantu dan memberi dukungan selama penyelesaian tugas akhir ini.

(7)

104

DAFTAR PUSTAKA

Adi Kurniadi, Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 Elex Media Computindo, Jakarta, 2003 Adi Nugroho, Perancangan Sistem

informasi dengan metodologi Berorientasi objek, Informatika, Bandung, 2002

Alam M. Agus, Management Data Base dengan Mocrosoft Visual Basic 6.0 PT. Elex Media Komputindo. Bigelow, Jakarta, 2001

Burrough.P, Principle of Geographical Information System for Land Resources Assesment, Oxford, Claredon Press, 2000

Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System, Jakarta. P.T. Gramedia, 2003

Dulbahri, Sistem Informasi Geografis, Andi Yogyakarta

Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi, Cetakan Kedua. Bandung. C.V.Informatika. 2005

Jogiyanto, Sistem Teknologi Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003

John Prahasta, Sistem Informasii Geografis, Andi Yogyakarta Kang-Tsung Chang, Introduction to

Geographic Information System, Mc. Graw-Hill, 2002

Murdick Ross, Hanif Al Fatta Sistem Informasi manajemen, 2002 Sri Sulistiyani, Pemrograman Visual Basic

6.0, Andi Yogyakarta, 2005

Zulkifli Amsyah, Sistem Informasi, Gramedia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003

Gambar

Diagram Tahapan Level 1
Tabel  :  Login
Tabel  :  Pelanggan

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan jumlah penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi suatu perkotaan selain mempunyai dampak positif juga menimbulkan dampak negatif. Salah satu dampak negatif

(論文題名) 中国大手 IT 企業 A 社が離職率の高い環境の中で、生き残るモデルについての研究

Selain itu, dalam ilmu agama lainnya seperti ilmu al-Qari’ah, ilmu Bahasa, dan Tata Bahasa. Di antara ilmu yang menarik pada masa dinasti Abbasiyah adalah Filsafat. Ilmu ini

Pada skripsi ini penulis mencoba untuk menganalisis dan mengembangkan sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk mengelola dan mempermudah pekerjaan dalam menjalankan fungsi bisnis

Pada Tugas Akhir ini, dilakukan studi eksperimental sistem induksi Multi Receiver melalui beberapa percobaan dengan variasi nilai parameter seperti ukuran diameter lilitan koil

Sehingga dari pembahasan di atas penelitia ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dari Widi (2013), Herawan (2013) dan Tuerah (2014) yaitu, berdasarkan perhitungan

berpengaruh nyata Hasil analisis ragam dapat dilihat bahwa Fhitung > F0,05 sehingga hasil yang didapatkan dari pemeliharaan pada salinitas berbeda memberikan pengaruh