• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEDAGANG DALAM MEMBUANG SAMPAH DI PASAR SENTRAL SEKURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEDAGANG DALAM MEMBUANG SAMPAH DI PASAR SENTRAL SEKURA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEDAGANG DALAM MEMBUANG SAMPAH DI PASAR SENTRAL SEKURA

The Factors that Releted with Solid Waste Disposal Behavior at Sekura Market Central Ria Damayanti

Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya Sintang

ABSTRAK

Pengelolaan sampah yang tidak baik dikhawatirkan akan memicu terjadinya kerusakan lingkungan. Sampah juga dapat membawa dampak buruk pada kondisi kesehatan manusia apabila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap dengan perilaku pedagang dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura.

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini, total populasi digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 120 responden. Data yang diperoleh kemudian diolah melalui beberapa tahapan yaitu editing, scoring, coding, tabulating, yang selanjutnya dianalisa dengan menggunakan program computer.

Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan dengan perilaku pedagang dalam membuang sampah (p=0,492), ada hubungan antara pengetahuan (p=0,035) dan sikap (p=0,000) dengan perilaku pedagang dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura.

Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas diharapkan lebih tegas dalam memberlakukan Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 7 Tahun 2006

Tentang Ketertiban Umum, kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas disarankan agar pendidikan kesehatan lingkungan dapat menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar, kepada pihak Puskesmas Sekura agar meningkatkan intensitas penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan sehat khususnya tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar, Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat kebersihan pasar seperti ketersediaan sarana dan prasarana kebersihan.

Kata kunci : Pendidikan, pengetahuan, sikap, perilaku, sampah.

ABSTRACT

The Factors that Releted with Solid Waste Disposal Behavior at Sekura Market Central; The solid waste bad management will be apprehensive about causes

environment damage. As we know, gebage can also bring a bad effect to humans life, especially on humans health condition. And of cours it will be worse if the people threw away the solid waste carelessly or even thay are accumulated without good management.

The purpose of this research is to know about the relation among education level, knowledge, attitude and solid waste disposal behavior at sekura market central.

(2)

The kind of research method that has used by the researcher is observational descriptive with cross sectional approach. In this research, the total population that has used as the sample are 120 respondents. The file that has been got by the researcher are prcessed trough some phases, they are editing, scoring, coding, tabulating, and than it will be analyzed by using Programme of computer.

The result of statistic test show that there’s no relation between education versus the solid waste disposal behavior (p=0,492),

there is a relation between knowledge (p=0,035), and attitude (0,000) versus solid waste disposal behavior at sekura market central

The researcher hopes that the result of this research can give many advantages and become a reference for the outsiders (in this case are the government, the cross sectoral and the society) in order to make a good cooperation in improving the quality of environment. So, thay can create the society’s health level oprimally.

Key Words : Education, knowledge, attitude and behaviour, solid waste.

PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan lingkungan yang kerap menjadi sorotan adalah masalah sampah. Harus diakui, sampah telah menimbulkan kerepotan tersendiri di Indonesia, terutama di kota-kota besar. tanpa pengaturan secara khusus dan pengelolaan yang baik, maka sampah akan menjadi sumber malapetaka yang dapat mengancam kehidupan manusia (Anggara, 2008).

Pengelolaan sampah yang tidak baik dikhawatirkan akan memicu terjadinya kerusakan lingkungan. Permasalahan lingkungan yang muncul antara lain berupa kerusakan tanah, air tanah, air permukaan, serta terganggunya estetika.

Sampah juga dapat membawa dampak buruk pada kondisi kesehatan manusia. Jika sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja dapat menjadi tempat tinggal dan perkembangbiakan bagi vektor penyakit seperti tikus got, dan serangga (lalat, nyamuk, kecoa, dan lain-lain).

Penyakit yang dibawa oleh binatang pengerat (rodent born desease) misalnya pes, murine thypus. Sedangkan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh serangga (insect born desease) misalnya, lalat

menyebabkan diare, kolera, dan tipus, sedangkan nyamuk dapat menimbulkan DHF (Dengue Haemorhagic Fever).

Salah satu sumber sampah adalah tempat-tempat umum dimana memungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan, termasuk tempat-tempat perdagangan. Pasar merupakan suatu tempat dimana didalamnya terdapat aktifitas jual beli yang melibatkan pihak produsen, distributor maupun para konsumen. Pasar sejak dahulu kala sudah dikenal sebagai pusat perekonomian masyarakat. Namun kita sering lalai dan menganggap pasar hanya sebatas pada kegiatan perdagangan tetapi tidak memperhatikan bahwa pasar sangat memegang peranan penting bagi kesehatan masyarakat. (Miftahhurrahman, 2008). Pasar Sentral Sekura merupakan pasar utama di wilayah Kecamatan Teluk Keramat dan beberapa desa lain di luar kecamatan. Ini dikarenakan letak pasar berada di bantaran sungai dan berdekatan dengan dermaga transportasi air, sehingga mudah djangkau oleh masyarakat.

Menurut data dari Kantor Desa Sekura tahun 2008, jumlah pedagang di Desa Sekura sebanyak 234 orang ditambah dengan jumlah pedagang kaki lima sebanyak 60 orang. Khususnya Pasar Sentral Desa Sekura, terdiri dari 120 pedagang (berdasarkan jumah roko). Pasar

(3)

Sentral Sekura dibagi menjadi 12 blok, dimana tiap bloknya terdiri atas 10 ruko (rumah toko). Pada tiap blok pasar terdapat 3 buah bak sampah dan tidak memiliki TPS (Tempat Pembuangan sampah Sementara).

Dari hasil observasi awal, pedagang sudah terbiasa membuang sampah di sungai karena lokasi dagang mereka tidak jauh dari sungai bahkan sebagian berada tepat di tepi sungai. Perilaku tersebut akan berdampak pada pencemaran lingkungan khususnya pencemaran air dan akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit. Sehingga menurut peneliti perlu dilakukan pengkajian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pedagang dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, digunakan desain penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional, yaitu pendekatan yang digunakan untuk melihat variabel bebas dan terikat dalam satu

waktu untuk mencari hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap dengan perilaku pedagang dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura.

Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang yang memiliki bangunan tetap atau rumah dan toko (ruko) untuk berdagang di Pasar Sentral Sekura yang berjumlah 120 ruko. Penentuan sampel dilakukan dengan total sampling, yaitu seluruh pedagang yang ada di Pasar Sentral Sekura sebanyak 120 responden.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran masing-masing variabel, disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tiap variabel. Analisis bivariat dimaksudkan untuk melihat adanya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. (Sugiyono dan Wibowo, 2002). Analisa data penelitian ini menggunakan uji Chi Square dengan derajat ketepatan 95% (α = 0,05).

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Variabel Jumlah % Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 26 94 21,7 78,3 Umur 18 – 28 29 – 39 40 – 50 > 50 34 34 35 17 28,3 28,3 29,2 14,2 Pendidikan Tinggi Rendah 67 53 55,8 44,2 Pengetahuan Baik Kurang baik 65 55 54,2 45,8 Sikap Mendukung Tidak mendukung 73 47 60,8 39,2 Variabel Jumlah %

(4)

Perilaku Baik Kurang baik 46 74 38,3 61,7 Sumber: Data Primer

Jenis kelamin reponden sebagian besar adalah laki-laki, yaitu 78,3% dan sebagian kecil perempuan dengan persentase 21,7%. Golongan umur reponden sebagian besar antara 40 – 50 tahun, yaitu 29,2% dan terendah berusia di atas 50 tahun dengan persentase 14,2%. Responden yang berpendidikan tinggi persentasenya lebih besar dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah, yaitu 55,8% berbanding 44,2%. Pengetahuan responden lebih banyak yang masuk dalam

kategori baik yaitu 54,2%, sedangkan yang berpengetahuan kurang baik sebesar 45,8%. Responden yang mempunyai sikap mendukung lebih besar dibandingkan dengan responden yang bersikap tidak mendukung yaitu 60,8% berbanding 39,2%. Responden yang berperilaku kurang baik persentasenya sebesar 61,7%. Angka tersebut jauh lebih besar dibanding dengan reponden yang berperilaku baik yaitu hanya 38,3%.

Analisis Bivariat

Variabel

Perilaku Pedagang dalam Membuang Sampah

Baik Kurang Baik

P value Jumlah % Jumlah % Pendidikan Tinggi Rendah 28 18 41,8 34,0 39 35 58,2 66,0 0,492 Pengetahuan Baik Kurang baik 31 15 47,7 27,3 34 40 52,3 72,7 0,035 Sikap Mendukung Tidak mendukung 38 8 52,1 17,0 35 39 47,9 83,0 0,000 Sumber: Data Primer

Responden yang memiliki perilaku kurang baik dalam membuang sampah paling banyak terdapat pada responden dengan pendidikan rendah yaitu sebesar 66,0%. Hasil uji statistik didapatkan p=0,492 (p>0,05), artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan perilaku responden dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Suryani (2004) yang hasilnya menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku pembuangan sampah oleh pedagang di Pasar Terminal Nipah Kuning ”Sinar Beliung Indah” Kota Pontianak. Tidak

adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku bertentangan dengan teori Green (dalam Notoadmodjo, 2007) yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya perilaku seseorang. Kenyataan tersebut dapat dipahami bahwa dalam berperilaku, seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh pemahaman terhadap sesuatu hal, akan tetapi dapat dipengaruhi oleh konsistensi dalam bersikap. Seseorang yang tidak konsisten dalam bersikap, ketika ia menyatakan setuju pada suatu hal, namun ia menunjukkan sikap yang tidak mendukung dalam bentuk perilaku. Meskipun hasil uji statistik tidak

(5)

menunjukkan adanya hubungan, namun dari analisa bivariat menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan rendah memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk berperilaku kurang baik dalam membuang sampah.

Responden yang memiliki perilaku kurang baik dalam membuang sampah sebagian besar terdapat pada responden dengan pengetahuan kurang baik yaitu sebesar 72,7%. Hasil uji statistik diperoleh p=0,035 (p<0,05), artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku responden dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura. Responden yang memiliki pengetahuan kurang baik cenderung lebih besar berperilaku kurang baik pula dalam membuang sampah dibanding responden yang berpengetahuan baik. Nilai Odds Ratio (OR) menunjukkan bahwa pengetahuan yang kurang baik berpeluang 2,431 kali untuk berperilaku kurang baik dalam membuang sampah. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Suryani (2004), yang hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pembuangan sampah oleh pedagang di Pasar Terminal Nipah Kuning ”Sinar Beliung Indah” Kota Pontianak. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2005), bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbent6uknya tindakan seseorang. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Green (dalam Notoatmodjo,2007), bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi dalam membentuk atau mempengaruhi perilaku seseorang. Pada distribusi frekuensi pertanyaan pengetahuan, diketahui bahwa masih banyak responden yang tidak mengetahui tentang perlakuan terhadap sampah sebelum dibuang (30,8%), dan syarat tempat sampah yang baik (40,8%). Ini berarti, dengan penambahan pengetahuan tentang pengelolaan sampah dan syarat tempat sampah yang baik kepada responden misalnya melalui penyuluhan, akan

meningkatkan pengetahuan responden sehingga ia juga akan berperilaku baik dalam membuang sampah. Responden akan dapat memilah antara sampah basah dan sampah kering untuk kemudian melakukan pewadahan yang berbeda sesuai dengan jenis sampah.

Responden yang memiliki perilaku kurang baik dalam membuang sampah sebagian besar terdapat pada responden dengan sikap tidak mendukung yaitu sebesar 83,0%. Hasil uji statistik didapat p=0,000 (p<0,05), artinya ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku responden dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura. Responden yang memiliki sikap tidak mendukung cenderung lebih besar berperilaku kurang baik dalam membuang sampah dibanding responden yang bersikap mendukung. Nilai OR menunjukkan bahwa sikap yang tidak mendukung berpeluang 5,293 kali berperilaku kurang baik dalam membuang sampah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Suryani (2004) yang dilakukan pada pedagang di Pasar Terminal Nipah Kuning “Sinar Beliung Indah” Kota Pontianak, yang hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara sikap dengan perilaku pembuangan sampah. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Green (dalam Notoatmodjo, 2007), bahwa sikap merupakan salah satu faktor predisposisi dalam membentuk atau mempengaruhi perilaku. Pada distribusi frekuensi pertanyaan sikap, sebagian besar responden (84,2%) memiliki sikap tidak mendukung terhadap pemberlakuan sanksi/ denda bagi setiap orang yang membuang sampah sembarangan. Setiap orang selaku warga masyarakat diharapkan mendukung dan ikut serta dalam menciptakan kehidupan yang sehat. Untuk mencapai keadaan demikian perlunya adanya sikap dan atau perilaku yang positif di bidang kesehatan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(6)

1. Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan perilaku pedagang dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura (p=0,492).

2. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku pedagang dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura (p=0,035).

3. Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku pedagang dalam membuang sampah di Pasar Sentral Sekura (p=0,000).

Saran

1. Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas diharapkan lebih tegas dalam memberlakukan Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Ketertiban Umum. 2. Kepada pihak Kecamatan Teluk

Keramat diharapkan agar

mengoptimalkan pembangunan berwawasan kesehatan, yaitu dengan menyediakan tempat sampah yang memenuhi syarat di tempat-tempat umum terutama di Pasar Sentral Sekura.

3. Kepada pihak Puskesmas Sekura kedepannya diharapkan agar meningkatkan intensitas penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan sehat khususnya tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar.

4. Kepada tokok masyarakat dan tokoh

agama diharapkan juga

memperhatikan permasalahan lingkungan, sehingga nantinya dapat menghimbau serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan meningkatkan mutu lingkungan.

5. Kepada pedagang di Pasar Sentral Sekura diharapkan dapat memilah dan melakukan pewadahan yang berbeda antara sampah basah dan sampah kering untung kemudian dibuang ke tempat sampah.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Alkausari. 2004. Model Pengelolaan Sampah Berbasis Kesehatan Masyarakat dan Estimasi Pembiayaan Tahun 2005-2030 di Kota Tanjung Pinang. Tesis. Universitas Indonesia ; Jakarta. Azwar dan Prihartono. 2003. Metode

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Binarupa Aksara; Batam.

Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC ; Jakarta.

Dinas LH-PH. 2004. Laporan Kegiatan Operasional Kebersihan dan Pertamanan. Kasi Kebersiahan; Sambas.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta; Jakarta.

Saepudin, Malik. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan Masyarakat. STAIN Pontianak Pres; Pontianak. Solihin. 2008. Monografi Penyuluh

Pertanian. BPP Teluk Keramat: PPL WKPP Sekura.

Sudrajat, R. 2006. Mengelola Sampah Kota. Penebar Swadaya; Jakarta. Sugiyono dan Wibowo. 2002. Statistika

Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 11,5; Malang.

Suryani, Darma. 2004. Hubungan Faktor-Faktor Perilaku Pembuangan Sampah Oleh Pedagang Di Pasar Terminal Nipah Kuning “Sinar Beliung Indah” Kota Pontianak. Skripsi. FIK UMP (tidak dipublikasikan.

Uray. 2008. Pelihara Lingkungan Dari Sampah. ENVI News. 32 : 12-13.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan akses tentang pengelolaan sampah dengan perilaku pembuangan sampah pada

Kesimpulan berdasarkan penelitian tentang hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dengan perilaku pembuangan sampah pada

Sampah di pasar merupakan masalah yang besar di mana-mana, lebih-lebih di Indonesia, karena sebagian besar dari sampah pasar terdiri dari sampah basah, Tujuan dari penelitian ini

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar Bauntung Banjarbaru Jenis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan kuat antara pengetahuan dengan kebiasaan membuang sampah di laut pada masyarakat di Desa Kapota Kecamatan

Dari hasil penelitian yang dilakukan telah menunjukkan berbagai perubahan perilaku ekonomi pedagang pasca relokasi, yang mana perubahan perilaku ekonomi pada

Data penelitian dianalisis untuk mengetahui perilaku masyarakat membuang sampah plastik di bantaran Sungai Setail dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat membuang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEDAGANG DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI PASAR RAKYAT BEBANDEM TAHUN 2022 Hadi Fadli Maulana1 I Wayan Sudiadnyana2 I Wayan Jana3