DAMPAK PERUBAHAN SISTEM PEMERINTAHAN DESA
TERHADAP PENGELOLAAN SUMBERDAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN DI PEDESAAN MALUKU
VENDA JOLANDA PICAL
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa disertasi saya dengan judul Dampak Perubahan Sistem Pemerintahan Desa Terhadap Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Pedesaan Maluku adalah benar-benar asli karya saya dengan arahan komisi pembimbing, dan bukan hasil jiplakan atau tiruan dari tulisan siapapun serta belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Bogor, Mei 2007
Venda Jolanda Pical
ABSTRAK
VENDA JOLANDA PICAL. Dampak Perubahan Sistem Pemerintahan Desa Terhadap Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Pedesaan Maluku. Dibimbing oleh JOHN HALUAN, M. FEDI A. SONDITA dan VICTOR P.H. NIKIJULUW.
Sistem pemerintahan di Indonesia mengalami perubahan melalui beberapa kebijakan. Hal ini berpengaruh terhadap sistem pemerintahan desa yang berdampak terhadap pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak perubahan sistem pemerintahan desa terhadap pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku. Unit pengamatan dalam penelitian ini adalah desa, dan ada 61 desa yang di teliti. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner observasi lapangan dan catatan harian. Sejumlah perubahan sistem pemerintahan desa yang diamati meliputi: sistem pemerintahan, kepala pemerintahan, struktur pemerintahan, lembaga eksekutif, lembaga legislatif, lembaga yudikatif dan pelaksana pengelolaan perikanan di desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sasi laut sampai saat ini masih tetap dilaksanakan dan mulai diaktifkan kembali pada rezim otonomi daerah. Perubahan sistem pemerintahan desa memberikan pengaruh terhadap pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis masyarakat dan juga berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku. Walupun demikian tidak ada perbedaan kinerja antara desa sasi laut dengan desa non sasi laut. Beberapa kebijakan yang disarankan adalah, sasi perlu dipertahankan dan direvitalisasi; perlunya penguatan dan pemberdayaan kelembagaan pemerintahan desa dalam melaksanakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis masyarakat melalui proses pembinaan dan pendidikan secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan oleh masyarakat.
Kata kunci : Pemerintahan desa, sumberdaya kelautan dan perikanan, pengelolaan berbasis masyarakat, sasi, Maluku
ABSTRACT
VENDA JOLANDA PICAL. The Impact of the Changes on Village Government System on the Marine and Fisheries Resources Management in Molucca Villages. Under the Supervision of JOHN HALUAN, M.FEDI A. SONDITA and VICTOR P.H. NIKIJULUW.
The governance system in Indonesia has been changed several regulations. Such change has influenced village-level government system which in turn can affect marine and fisheries management in Molluca villages. The Objectives of this research were to analyse the impact of changes in village government system on the management of fisheries resources in Molluca villages. The observation unit of the study was village; there were 61 villages studied. Data were collected through some interviews, field observation, and diary notes. Some observed changes in the village government system included government system, head of government, government structure, executive, legislative, and judicative components, and practices in the management of the fisheries resources accessible to the villagers. The revealed existence of a community–based resources management locally called sasi; the sasi has been reactivated to promote local governance on resource management. Change in village government has affected performance of village level management. However, there was no significant difference in the management performance between sasi and non sasi villages. Some policies are proposed to maintain and revitalize the sasi as and effective village level management system. These include strengthening village-based institution by supporting and empowering the human resources through educational process and community engagement in sustainable development practices.
Keywords : village government, marine and fisheries resources, community-based management, sasi, Molluca
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2007 Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya
DAMPAK PERUBAHAN SISTEM PEMERINTAHAN DESA
TERHADAP PENGELOLAAN SUMBERDAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN DI PEDESAAN MALUKU
VENDA JOLANDA PICAL
Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada
Program Studi Teknologi Kelautan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Disertasi : Dampak Perubahan Sistem Pemerintahan Desa terhadap Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Pedesaan Maluku
Nama : Venda Jolanda Pical NIM : C 561030071
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. John Haluan, MSc Ketua
Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, MSc Dr. Ir.Victor P.H. Nikijuluw, MSc Anggota Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Teknologi Kelautan
Prof. Dr. Ir. John Haluan, MSc Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
PRAKATA
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas karunia dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan disertasi ini. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2005 sampai dengan bulan September 2006, adalah Dampak Perubahan Sistem Pemerintahan Desa Terhadap Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Pedesaan Maluku.
Penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. John Haluan, MSc sebagai ketua komisi pembimbing, Bapak Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, MSc dan Bapak Dr. Ir.Victor P.H. Nikijuluw, MSc sebagai anggota komisi pembimbing atas arahan, motivasi, kritikan dan saran perbaikan selama proses pembimbingan sampai pada penyelesaian studi Doktor. Terima kasih dan penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Daniel Monintja atas arahan, bimbingan dan saran yang berguna untuk penyelesaian studi Doktor ini. Terima kasih kepada bapak Dr.Ir. Budy Wiryawan, MSc sebagai penguji luar komisi pada ujian tertutup begitu juga kepada Dr. Ir. Alex Retraubun MSc dan Dr. Ir. Rilus Kinseng MA sebagai penguji luar komisi pada ujian terbuka atas waktu dan kesempatan menguji, serta telah memberikan perhatian dan berbagai masukan berupa saran dan kritik demi penyempurnaan disertasi ini.
Terimakasih disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku atas bantuan biaya penelitian dan berbagai fasilitas selama melakukan penelitian. Terima kasih kepada pimpinan dan staf Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku, Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat atas bantuan, kerjasama dan fasilitas. Terima kasih khusus kepada Lin Mayaut, Egi Puttilehalat, Ir. Butje Haurissa dan Ir. Ronny Salenussa atas bantuan dalam pelak-sanaan pengumpulan data di lapangan. Terima kasih kepada Bapak Ir. John Randa MSc atas segala bantuannya. Terima kasih kepada Ir. Yan Masrikat, MSi, Ir. Fonny Risamasu MSi, Ir. Gybert Mamuaya MSc, Ir. Tri Wiji Nurani, MSi, Ir Yahyah MSi, Ir. Hafids Olii, MSi dan rekan-rekan TKL 2003 lainnya atas kerjasama dan persahabatan yang baik.
Terimakasih yang tulus dan penghargaan kepada orangtuaku Papi dan Mami (almarhumah), kakakku Febry dan Usi Adry, begitu juga adikku Feldy dan Rahel dan kedua keponakanku Vita dan Gita atas dukungan moril dan material, serta doanya. Terimakasihku juga kepada papa Boe yang telah tiada. Terimakasih juga bagi saudara-saudaraku Bu Joshua Joseph sekeluarga, Usi Nona Litama-huputty-Joseph sekeluarga, Usi Noke Lekahena-Joseph sekeluarga, Bu Benny Joseph sekeluarga, Usi Popi Mangundap-Joseph sekeluarga dan Tety Loppies-Joseph sekeluarga atas dukungan moril serta doanya.
Akhirnya ungkapan terima kasih yang tiada terhingga juga penulis sampaikan kepada suami tercinta Dr. Ir. Godlief Joseph MSi dan ke dua anak tersayang Joy Alphason Magistro Joseph dan JEAN Joseph atas segala perhatian dan kasih sayang, pengorbanan dan doa yang senantiasa dipanjatkan kepada Tuhan Yesus.
Tuhan kiranya memberkati semua orang yang turut terlibat dalam keberhasilan studi saya ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Mei 2007
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ambon pada tanggal 1 Desember 1967 sebagai anak ke dua dari pasangan Rudolph Fredrik Pical dan Jacoba Maria Suzana Tetelepta. Pendidikan sarjana di tempuh di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan Universitas Pattimura Ambon, lulus pada tahun 1991. Pada tahun 1994, penulis diterima di Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan pada Program Pascasarjana IPB dengan biaya TMPD dan menamatkannya pada tahun 1997. Kesempatan untuk melanjutkan studi ke Program Doktor pada Program Studi Teknologi Kelautan, Sekolah Pascasarjana IPB pada tahun 2003 dengan mendapat beasiswa BPPS dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Saat ini penulis bekerja sebagai staf pengajar pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan.
DAFTAR ISTILAH
Baeleo : Rumah adat, tempat musyawarah adat
Badati : Sistem tanggung bersama untuk sesuatu kegiatan
Buka Sasi : Periode musim penangkapan ikan
Fusu : Kearifan tradisional dalam pengelolaan sumberdaya
alam di Ternate (Maluku Utara)
Kapitan : Pemimpin Perang
Kepala Soa : Pemimpin suatu bagian dalam negeri yang terdiri
dari beberapa marga
Kewang : Suatu kelompok organisasi yang diangkat secara
adat melalui proses musyawarah Saniri Negeri Lengkap (pimpinan desa) yang dilakukan di dalam rumah adat yaitu Baeleo, yang ber-tugas memeriksa, mengawasi, dan mengamankan petuanan
negeri/desa, yang meliputi wilayah darat, perairan, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, termasuk kehidupan dan penghidupan
penduduknya, berdasarkan pranata sasi.
Maano : Sistem bagi hasil dalam melaksanakan suatu
aktivitas seperti memetik cengkeh
Makan Pasuri : Menikmati hasil-hasil kebun,hutan secara
bersama-sama warga kampung atau negeri yang memiliki ikatan sejarah atau kekeluargaan.
Marinyo : Orang yang bertanggung jawab untuk
mengkomunikasikan keputusan pemerintah negeri (Raja) kepada staf pemerintahan negeri maupun kepada masyarakat
Mata rumah : Marga/Famili
Masohi : Suatu aktivitas tolong-menolong yang dilakukan
oleh masyarakat untuk menyelesaikan suatu kegiatan
Pemerentah negeri : Sistem pemerintahan desa di Maluku yang berbasis
Petuanan negeri : Suatu kawasan darat dan laut milik pemerintahan negeri
Saniri Negeri Besar : Badan Yudikatif yang terdiri dari Saniri Rajapatti, Saniri Negeri Lengkap dan semua warga
masyarakat pria dewasa yang berumur 18 tahun ke atas
Saniri Negeri Lengkap : Badan Legislatif yang terdiri atas anggota saniri, tua adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, Kewang, Marinyo, Kapitan, Tuan Negeri dan Tuan Tanah. Saniri Rajapatti : Badan eksekutif yang terdiri dari Raja dan Kepala
Soa
Sasi : Larangan pengambilan sumberdaya alam tertentu
baik darat maupun laut tanpa ijin yang secara ekonomis bermanfaat bagi masyarakat.
Siboboso game : Kearifan tradisional dalam pengelolaan sumberdaya
alam di Sidangoli, Taliabu, dan Kepulauan Sula.
Tuan Negeri : Pemimpin pelaksana adat dalam negeri
Tutup sasi : Periode penutupan penangkapan ikan.
Yot huwear : Kearifan tradisional dalam pengelolaan sumberdaya
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ………....……….. xi
DAFTAR GAMBAR ………...……… xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………....……… xvi
1 PENDAHULUAN ………...……… 1
1.1 Latar Belakang ………...……….. 1
1.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 7
1.3 Perumusan Masalah ... 8
1.4 Kerangka Pemikiran Penelitian ……....………...……….. 9
1.5 Tujuan Penelitian ………...……...……….. 10
1.6 Manfaat Penelitian ………...………. 11
1.7 Hipotesis Penelitian ………...………....………. 11
2 TINJAUAN PUSTAKA …...………. 13
2.1 Kajian terhadap Sistem Pemerintahan Desa di Maluku ... 13
2.2 Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan …...….. 19
2.3 Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat …... 25
2.4 Sasi sebagai Bentuk Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat (PSPBM) di Maluku ………...……...……… 27
2.5 Penelitian Sasi Terdahulu ………..……….. 32
2.6 Desentralisasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan ……...……. 35
3 METODOLOGI PENELITIAN ………...………….. 39
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian …....………...……… 39
3.2 Metode Sampling ………...………. 39
3.3 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data …...……….. 41
3.4 Analisis Data ………...……… 43
3.4.1 Analisis deskriptif kualitatif ... 43
3.4.2 Uji Friedman ……….………. 44
4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 Kondisi Umum Wilayah Penelitian …………..………..………… 49
4.1.1 Kota Ambon ... 51
4.1.2 Kabupaten Maluku Tengah ... 56
4.1.3 Kabupaten Seram Bagian Barat ... 60
4.2 Perubahan Sistem Pemerintahan Desa ………...……… 64
4.3 Keberadaan Sasi Laut pada Rezim Otonomi Daerah ... 79
4.4 Dampak Pengaruh Perubahan Sistem Pemerintahan Desa terhadap Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Berbasis Masyarakat …... 91
4.5 Dampak Pengaruh Perubahan Sistem Pemerintahan Desa terhadap Kinerja Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Pedesaan Maluku …... 100
4.6 Kinerja Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan pada Desa Sasi Laut dan Desa Non Sasi Laut ... 129
5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 135
5.1 Kesimpulan ... 135
5.2 Saran ... 136
DAFTAR PUSTAKA ……….………. 130
DAFTAR TABEL
Halaman 1 Ruang lingkup penelitian ……… 8 2 Jenis data berdasarkan tujuan penelitian ...……… 41 3 Analisis data berdasarkan tujuan penelitian ... 48 4 Nama kabupaten, ibukota serta jumlah kecamatan dan desa
di Maluku ……… 50 5 Nama kecamatan, luas, jumlah desa dan kelurahan di Kota Ambon … 51 6 Perkembangan jenis alat tangkap dan armada tangkap
di Kota Ambon tahun 2002-2004 …...……… 54 7 Potensi dan jumlah tangkapan sumberdaya perikanan
di Kota Ambon tahun 2004 ………...……… 56 8 Nama kecamatan, luas, nama ibukota serta jumlah desa dan
kelurahan di Kabupaten Maluku Tengah …...……… 57 9 Nama kecamatan, luas, serta jumlah desa dan dusun di Kabupaten
Seram Bagian Barat ... 61 10 Sistem pemerintahan desa pada rezim adat, rezim sentralisasi
dan rezim otonomi daerah …………...……… 65 11 Keberadaan sasi di pedesaan Maluku ... 80 12 Lokasi desa sasi laut ……....……...….. 81 13 Daftar harga beberapa komoditi sumberdaya perikanan yang disasikan di pasar Kota Ambon tahun 2005 ... 84 14 Peraturan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan
tidak tertulis …...… 86 15 Peraturan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan
berbasis masyarakat secara tertulis …...……... 87 16 Peraturan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara
tertulis tentang sanksi ... 88 17 Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis masyarakat pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah …... 91 18 Kinerja pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan
pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ...…. 101 19 Jumlah nelayan /petani ikan di Provinsi Maluku
20 Perkembangan perahu/kapal perikanan di Provinsi Maluku
periode 1994-2001 …...………. 107 21 Perkembangan unit penangkapan ikan di Provinsi Maluku
periode 1994 -2001 …...……….. 107 22 Perkembangan produksi perikanan di Provinsi Maluku
menurut cabang usaha periode 1994-2001 ……...………. 126 23 Kinerja pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan pada
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Kerangka pemikiran penelitian ………...……….. 12 2 Skema rezim pengelolaan sumberdaya perikanan ……....…...…… 28 3 Metode gugus bertahap dalam teknik pengambilan sampel ... 40 4 Struktur organisasi pemerintahan Negeri Ameth,
Kabupaten Maluku Tengah ... 67 5 Struktur organisasi pemerintahan Desa Tuhaha,
Kabupaten Maluku Tengah ... 73 6 Struktur organisasi pemerintahan Negeri Titawai,
Kabupaten Maluku Tengah ... 76 7 Acara pelantikan lembaga-lembaga adat di Negeri Nalahia …...… 83 8 Kondisi kegiatan pelatihan di Maluku Tengah, 2003 ... 90 9 Pola perubahan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan
berbasis masyarakat di pedesaan Maluku pada rezim adat, rezim
sentralisasi dan rezim otonomi daerah …...……… 92 10 Pola perubahan kinerja efisiensi pengelolaan sumberdaya kelautan
dan perikanan di pedesaan Maluku pada rezim adat,
rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah …...……... 103 11 Pola perubahan kinerja pemerataan dalam pemanfaatan sumberdaya
kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku pada rezim adat,
rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 105 12 Jenis pekerjaan masyarakat selain nelayan di Maluku Tengah,
2003 ...… 110 13 Pola perubahan kinerja keberlanjutan sosial ekonomi masyarakat
di pedesaan Maluku pada rezim adat, rezim sentralisasi
dan rezim otonomi daerah …...……... 111 14 Kondisi perumahan masyarakat di Maluku Tengah, 2003 ...… 113 15 Perkembangan pendapatan nelayan/orang/tahun di Maluku ... 114
16 Kondisi sarana pendidikan masyarakat di Maluku Tengah, 2003 ... 114 17 Kondisi sarana perdagangan masyarakat di Maluku Tengah, 2003 ... 115 18 Kondisi sarana ekonomi masyarakat di Maluku Tengah, 2003 ... 115
19 Kondisi sarana telekomunikasi di Maluku Tengah, 2003 ... 116
20 Kondisi sarana kesehatan di Maluku Tengah, 2003 ... 116
21 Kondisi sarana jalan di Maluku Tengah, 2003 ... 117
22 Kondisi sarana pelabuhan di Maluku Tengah, 2003 ... 117
23 Pola perubahan kinerja keberlanjutan biologi sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 120
24 Penyebab kerusakan lingkungan perairan di Maluku Tengah, 2003 ….. 121
25 Kondisi terumbu karang di Maluku Tengah, 2003 ... 122
26 Kondisi hutan manggrove di Maluku Tengah, 2003 ... 123
27 Kondisi padang lamun di Maluku Tengah, 2003 ... 123
28 Alat tangkap tradisional ………...………. 125
29 Alat tangkap modern …...……….. 127
30 Pola perubahan kinerja pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan pada desa sasi laut dan desa non sasi laut di pedesaan Maluku pada rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 131
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Lokasi penelitian ... 149 2 Provinsi Maluku ... 150 3. Kuesioner 1 …………...………. 151 4 Kuesioner 2 ... 152 5 Kuesioner 3 ... 156
6 Daftar pertanyaan wawancara ... 159
7 Hasil inventarisasi sasi di pedesaan Maluku ... 161
8 Hasil inventarisasi peraturan perikanan ... 163
9 Rekapitulasi data pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis masyarakat pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 165
10 Urutan kerja uji Friedman untuk perubahan sistem pemerintahan desa terhadap pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis masyarakat ... 167
11 Analisis perubahan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis masyarakat pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 168
12 Rekapitulasi data efisiensi pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 169
13 Rekapitulasi data pemerataan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 171
14 Rekapitulasi data keberlanjutan sosial ekonomi pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 173
15 Rekapitulasi data keberlanjutan biologi pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 175
16 Urutan kerja uji Friedman untuk perubahan sistem pemerintahan desa terhadap kinerja pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis masyarakat ... 177
17 Analisis perubahan kinerja pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di pedesaan Maluku pada rezim adat, rezim sentralisasi dan rezim otonomi daerah ... 178
18 Kinerja pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan pada desa sasi laut dan desa non sasi laut ... 179 19 Urutan kerja uji Mann –Whitney pada rezim sentralisasi ... 186 20 Urutan kerja uji Mann-Whitney pada rezim otonomi daerah ... 189