• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARATIF MODEL EMPIRIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR PADA TANAH EKSPANSIF (Studi Kasus: Jembatan Suramadu Bentang Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KOMPARATIF MODEL EMPIRIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR PADA TANAH EKSPANSIF (Studi Kasus: Jembatan Suramadu Bentang Tengah)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

STUDI KOMPARATIF MODEL EMPIRIS DAYA DUKUNG

PONDASI TIANG BOR PADA TANAH EKSPANSIF

(Studi Kasus: Jembatan Suramadu Bentang Tengah)

Oleh:

Deni Wiharjito, ST. M.MT

Satuan Kerja Sementara Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Bentang Tengah, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, Ditjen. Bina Marga, Dep. Pekerjaan Umum

E-mail: deni_wbm@yahoo.co.id

Dipresentasikan pada:

KONFERENSI REGIONAL TEKNIK JALAN KE-10 Wilayah Barat & Tengah

(2)

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara

kepulauan

yang terdiri lebih dari 17.500 pulau,

dimana pulau-pulau besar relatif berdekatan dan perlu dihubungkan dengan sistem transportasi yang handal berupa pembangunan infrastruktur jembatan, khususnya jembatan bentang panjang.

(3)

3

Latar Belakang

(lanjutan…)

Bila berbicara mengenai jembatan bentang panjang maka dapat dipastikan bahwa pondasi yang

menopangnya akan menerima beban yang sangat

besar, dimana teknologi

pondasi tiang bor

merupakan salah satu alternatif terbaik karena

kedalaman dan diameter tiang bor dapat divariasi sesuai dengan beban struktur yang akan ditopangnya.

(4)

Latar Belakang

(lanjutan…)

Pengujian beban pondasi tiang bor merupakan kegiatan yang umum dilaksanakan, apalagi di Indonesia terdapat banyak area dengan

tanah ekspansif

yang memiliki karakter khusus dalam hal pengembangan volume (swelling) jika terjadi perubahan kadar air atau perubahan tegangan yang diterima, sehingga akan menyebabkan penurunan kuat geser tanah yang signifikan. Proses pengeboran lubang pada konstruksi pondasi tiang bor akan menyebabkan

berkurangnya tegangan yang bekerja pada tanah, sehingga prediksi daya dukung pondasi tiang bor pada tanah ekspansif harus dilakukan secara hati-hati.

LL > 41% & PI > 11%

(5)

5

Obyek Studi

Pondasi tiang bor yang dijadikan obyek dalam studi ini merupakan struktur pondasi

pada

Jembatan Suramadu Bentang Tengah

yang berada

(6)
(7)

7

(8)

Pekerjaan Tiang Bor

1. Pemancangan casing

2. Pengeboran dengan sirkulasi slurry 3. Cleaning dan pasang rebar

4. Pengecoran

5. Ultrasonic test 6. Post-grouting

(9)

9

Load Cell Test

Kondisi ultimate:

1. Perpindahan lebih besar dari 40 mm

2. Jika tambahan beban menyebabkan penurunan lebih dari 5x penurunan pada tingkat beban sebelumnya 3. Jika penurunan terus berlanjut selama 24 jam.

(10)

Perumusan Daya Dukung Pondasi Tiang Bor

Qs

Qu = Qp + Qs Tanah kohesif → Qp = 9 . cu . A Meyerhoff (1956): Qs = 0,1 N . As

Qs = f . l . p Reese dan Wright (1977): α = 0,55 Kulhawy (1991): α → ( k N / m ) U n d r a i n e d S h e a r i n g R e s i s t a n c e , s ( t s f ) A d h e si o n f a ct o r ( ) α T o m l i n s o n , 1 9 5 7 ( c o n c r e t e p i l e s ) 6 5 U 8 4 1 C l o a d t e s t s = 0 . 2 1 + 0 . 2 6 p / s ( < 1 ) u α a u S h a f t s i n c o m p r e s s i o n S h a f t s i n u p l i f t 2 D a t a g r o u p 1 D a t a g r o u p 2 D a t a g r o u p 3 D a t a g r o u p 3 D a t a g r o u p 2 D a t a g r o u p 1 f = α . cu Aurora dkk (1977):

tanah ekspansif jenis clay-shale → cu = 2.N (kPa) Irsyam dan Kartawiria (2005):

(11)

11

Post-Grouting

• Tujuan utama aplikasi grouting pada ujung pondasi tiang bor untuk menjamin

daya dukung ujung tercapai

&

memperbaiki settlement

Sedimen lepas terperangkap karena kesulitan pembersihan dasar lubang

Beton lemah akibat

“tremie defect” -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 0 20 40 60 80 100

Tahanan selim ut tiang P47-31 (kPA)

De p th ( m )

befo re gro uting after gro uting

0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 P47-31 P48-18 P52-6 P55-13 Tiang uji D aya d u ku n g u jung (t

on) Sebelum digrouting

Sesudah digrouting 1.34 1.33 1.16 1.16 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 P47-31 P48-18 P52-6 P55-13 Tiang uji D a y a d uk ung s e li mu t ( ton) Sebelum digrouting Sesudah digrouting 1.31 1.32 1.06 1.07 Daya dukung ujung Daya dukung selimut

(12)

Set-up

Berhubungan dengan

peningkatan tahanan tanah pada selimut

tiang

, salah satunya akibat proses pemulihan struktur butiran tanah ke kondisi

(13)

13

Deskriptif data pemodelan

Parameter

No. Uraian Simbol Rata-rata Standar Rentang Minimum Maksimum Jumlah deviasi data 1 Jenis tanah T 0.17 0.20 0.69 0.00 0.69 16

(0=clay-shale, 1=sand)

2 N-spt ujung tiang Nu 41 17 44 16 60 16 (pukulan/30cm)

3 N-spt rata-rata selimut tiang Ns 32 12 33 15 48 16 (pukulan/30cm)

4 Panjang tiang tertanam L 73.654 8.657 27.165 62.500 89.665 16 (m) 5 Diameter tiang D 2.13 0.27 0.60 1.80 2.40 16 (m) 6 Aplikasi grouting G - - - 16 (0=tidak, 1=ya) 7 Umur tiang U 39 22 59 16 75 16 (hari)

8 Daya dukung ultimate Qu 3,115 870 2,825 2,058 4,883 16 (ton)

(14)

1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 Data: Qu (ton) M od e l R e gr e s i: Q u ( ton) Data Pemodelan Data Validasi Equal line

Regression Statistics Coefficients Std Error t Stat P-value

r 0.898 Intercept 5.0208 1.1084 4.5298 0.0011 r2 0.806 T.Ns 0.0077 0.0059 1.3113 0.2191 Std Error 0.143 L 0.0081 0.0046 1.7446 0.1116 Observations 14 D 0.8517 0.1938 4.3954 0.0013 G 0.0635 0.2715 0.2339 0.8198 log.U 0.3301 0.5761 0.5730 0.5793 ANOVA df SS MS F P-value Regression 5 0.8552 0.1710 8.3142 0.0025

Pengembangan Model Empiris

T Nu Ns L D U Qu T 1.000 - - - -Nu 0.193 1.000 - - - - -Ns 0.556 0.812 1.000 - - - -L -0.262 0.211 0.057 1.000 - - -D -0.181 0.689 0.455 0.229 1.000 - -U 0.077 -0.378 -0.263 0.047 -0.436 1.000 -Qu 0.095 0.409 0.501 0.439 0.686 0.048 1.000 Uji multikolinieritas Analisa regresi < α = 0,01 < α = 0,01

(15)

15

Model empiris

Qu = 151,5.en ...(11)

n = 0,0077.T.Ns + 0,0081.L + 0,8517.D + 0,0635.G + 0,3301.log(U) ...(12) dimana:

Qu = daya dukung ultimate (ton) e = 2,71828....

T = jenis tanah; untuk clay-shale dan sand masing-masing direpresentasikan oleh

nilai 0 dan 1, dimana untuk campuran antara clay-shale dan sand menggunakan nilai rata-rata terbobot dengan tebal lapisan sebagai bobotnya

Ns = N-spt rata-rata selimut tiang (pukulan/30cm) L = panjang tiang tertanam (m)

D = diameter tiang (m)

G = aplikasi grouting; nilai 0 untuk tiang bor yang tidak digrouting dan nilai 1 untuk tiang bor digrouting

(16)

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 0 1,00 0 2,00 0 3,00 0 4,00 0 5,00 0 6,00 0 7,00 0 8,00 0 9,00 0 Data: Qu (ton) Pr e d ik s i: Q u (to n )

Model Empiris Meyerhoff

Reese & Wright + Aurora dkk Reese & Wright + Irsyam & Kartaw iria

Kulhaw y + Aurora dkk Kulhaw y + Irsyam & Kartaw iria

Equal line Load Cell Test

Analisa komparatif

No. Metode MAPE LAPE r2

1 Model Empiris 9.20% 28.09% 0.838 2 Meyerhoff 32.24% 71.74% 0.411 3 Reese & Wright +

Aurora dkk 31.18% 69.69% 0.411 4 Reese & Wright +

Irsyam & Kartawiria 61.63% 172.56% 0.409 5 Kulhawy + Aurora dkk 37.59% 75.69% 0.409 6 Kulhawy + Irsyam &

(17)

17

Kesimpulan

1. Pada studi ini telah dikembangkan model empiris dengan analisa regresi untuk memprediksi daya dukung total pondasi tiang bor pada tanah ekspansif

khususnya di lingkungan laut dengan studi kasus Jembatan Suramadu Bentang Tengah.

2. Secara berurutan variabel yang memberikan pengaruh terbesar sampai terkecil dalam model adalah: diameter tiang (D), umur tiang (U), aplikasi grouting (G), panjang tiang tertanam (L), jenis tanah (T), dan N-spt rata-rata selimut tiang (Ns).

3. Dari hasil perbandingan model menunjukkan bahwa kemampuan dan tingkat akurasi hasil prediksi daya dukung total pada model empiris jauh melebihi kemampuan beberapa perumusan yang lain.

4. Model dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode dalam memprediksi daya dukung total pondasi tiang bor pada tanah ekspansif khususnya di

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan dan peningkatan pelayanan sarana dan prasarana pengolahan air limbah pada kawasan permukiman. (B1) di

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Kegelisahan filosofisnya ikhwal Tuhan, agama, makna hidup, dan perjuangan politik untuk menegakkan Daulah Islamiyah, yang kerap ia sodorkan lewat berbagai

Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul Tahun 2021 merupakan pemenuhan kebutuhan aspek perencanaan

oryzae dapat diamati 15 tongkol jagung yang struktur kristal selulosanya masih cenderung kompleks apabila dibandingkan dengan tongkol jagung yang tidak menghasilkan e

Damang Singa Yudha No.7 Batu Intan

Hal ini dikarenakan belum begitu tertarik untuk mempelajarinya dan media alat yang digunakan masih terbatas; (b) Bank Sampah, Masyarakat di tiap-tiap RW belum menerapkan

- Bahwa kemudian sekira bulan Oktober 2013, terdakwa menjemput korban dengan menggunakan motor di rumah Seni kemudian terdakwa mengajak korban jalan-jalan ke daerah