RESPON PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa Linn) TERHADAP KADAR C-Reactive Protein (CRP) PADA TIKUS WISTAR
YANG DIINDUKSI VAKSIN HEPATITIS B
SKRIPSI
PUTRI RAHAYU
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2017
RESPON PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa Linn) TERHADAP KADAR C-Reactive Protein (CRP) PADA TIKUS WISTAR
YANG DIINDUKSI VAKSIN HEPATITIS B
Skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan
PUTRI RAHAYU NIM. P27834113044
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
RESPON PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa Linn) TERHADAP KADAR C-Reactive Protein (CRP) PADA TIKUS WISTAR YANG
DIINDUKSI VAKSIN HEPATITIS B
Oleh : PUTRI RAHAYU NIM. P27834113044
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Skripsi Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma 4 Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Surabaya, Juli 2017 Tim Penguji,
Tanda tangan
Penguji I : Suliati, S.Pd, S.Si, M.Kes
NIP. 19640905 198603 2 003
Penguji II : Drs. Syamsul Arifin, ST, M.Kes
NIP. 19610613 198903 1 001
Penguji III : Evy Diah Woelansari, S.Si, M.Kes NIP. 19750121 200003 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Drs. Edy Haryanto, M.Kes NIP. 19640316 198302 1 001
LEMBAR PERSETUJUAN
RESPON PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa Linn) TERHADAP KADAR C-Reactive Protein (CRP) PADA TIKUS WISTAR
YANG DIINDUKSI VAKSIN HEPATITIS B
Oleh : PUTRI RAHAYU NIM : P27834113044
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya Sehingga dapat diajukan pada Sidang Skripsi yang
Diselenggarakan oleh Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Surabaya, Juli 2017 Menyetujui :
Pembimbing I
Suliati, S.Pd, S.Si, M.Kes NIP. 19640905 198603 2 003
Pembimbing II
Drs. Syamsul Arifin, ST, M.Kes NIP. 19610613 198903 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Drs. Edy Haryanto, M.Kes NIP. 19640316 198302 1 001
ABSTRAK
Hepatitis B merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus Hepatitis B yang masuk dalam tubuh akan menyerang sel hati dan melakukan replikasi diri yang menyebabkan inflamasi pada hati. Jintan hitam memiliki manfaat sebagai imunomodulator dengan kandungan utama
Thymoquinone yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Thymoquinone dapat
meningkatkan aktifitas makrofag melalui Toll-like receptor (TLR) untuk memfagositosis mikroba sehingga tidak menimbulkan inflamasi pada sel. Penentuan kadar CRP merupakan penanda paling mudah adanya inflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa Linn) terhadap kadar C-Reactive Protein (CRP) pada tikus wistar yang diinduksi vaksin Hepatitis B.
Jenis Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium. Penelitian dilakukan di Unit Infeksius Pengembangan dan Penelitian Hewan Coba Fakultas Kedokteran Hewan Unair dan Laboratorium Imunoserologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya pada bulan Desember tahun 2016 hingga Juli tahun 2017. Sampel penelitian adalah 25 ekor tikus jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, dosis 75 mg/KgBB, dan dosis 150 mg/KgBB.
Hasil penelitian dianalisa menggunakan teknik analisa data deskriptif dan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jintan hitam dosis 75 mg/KgBB dan 150 mg/KgBB sebagai imunomodulator selama 7 hari memberikan respon terhadap kadar CRP pada tikus wistar yang diinduksi vaksin hepatitis B.
Kata Kunci : Ekstrak jintan hitam, Hepatitis B, C-Reactive Protein (CRP).
ABSTRACT
Hepatitis B is a liver inflammatory disease caused by hepatitis B virus. Hepatitis B virus that enters the body will attack the liver cells and do self replication that causes inflammation in the liver. Black cumin has benefits as an immunomodulator with the main content of Thymoquinone that can boost immunity. Thymoquinone may increase macrophage activity through Toll-like receptor (TLR) to microbial phagocytosis so as not to inflammate the cells. Determination of CRP levels is the easiest marker of inflammation. The purpose of this study to evaluate the response of the extract of black cumin (Nigella sativa Linn) on levels of C-Reactive Protein (CRP) in Wistar rats induced hepatitis B vaccine.
This study was an experimental laboratory. The study was conducted at the Research and Development Unit of Infectious Animal Try Airlangga University Faculty of Veterinary Medicine and the Laboratory of the Department of Health Analyst Imunoserologi Surabaya polytechnic MoH in December 2016 until July 2017. The sample was 25 Wistar male rats were divided into 5 groups, namely normal control, negative control , Positive control, dose 75 mg per kilogram of body weight, and dose 150 mg per kilogram of body weight.
Results were analyzed using descriptive data analysis techniques and showed that black cumin extract as imunomodulator dose 75 mg per kilogram of body weight and 150 mg per kilogram of body weight for 7 days to respond to the levels of CRP in Wistar rats induced hepatitis B vaccine.
Keywords : Black cumin extract, Hepatitis B, C-Reactive Protein (CRP).
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
UCAPAN TERIMAKASIH ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.3.1 Tujuan Umum ... 4 1.3.2 Tujuan Khusus ... 4 1.4 Batasan Masalah ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Bagi Institusi ... 5
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat ... 5
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti ... 5
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Jintan Hitam ... 6
2.1.1 Sejarah Jintan Hitam ... 6
2.1.2 Taksonomi Jintan Hitam ... 7
2.1.3 Nama Lain Jintan Hitam ... 7
2.1.4 Kandungan Jintan Hitam ... 7
2.1.4.1 Senyawa Thymoquinone ... 9
2.1.5 Manfaat Jintan Hitam ... 9
2.1.6 Mekanisme Ekstrak Jintan Hitam sebagai Imunomodulator... 9
2.2 Ekstraksi ... 10
2.2.1 Metode Maserasi Etanol ... 12
2.3 Hepatitis B ... 13
2.3.1 Struktur Virus Hepatitis B (HBV) ... 14
2.3.2 Epidemiologi Virus Hepatitis B (HBV) ... 14
2.3.3 Imunopatogenesis Virus Hepatitis B... 15
2.3.4 Gejala Hepatitis B ... 17
2.3.5 Pencegahan Virus Hepatitis B ... 17
2.3.6 Pengobatan Hepatitis B ... 18
2.4 Sistem Imun ... 18
2.4.1 Sistem Imun terhadap Virus ... 21
2.5 Inflamasi ... 23
2.5.1 Inflamasi pada Hati ... 25
2.6 C-Reactive Protein (CRP) ... 25
2.6.1 Sintesis dan Struktur dari CRP ... 26
2.6.2 Fungsi Biologis CRP ... 26
2.6.3 Mekanisme Terjadinya CRP ... 27
2.6.4 Prinsip Dasar Penentuan CRP ... 28
2.1.4.1 Tes Aglutinasi ... 29
2.6.5 Keterkaitan Pemeriksaan Kadar CRP dengan Virus Hepatitis B ... 29
2.6.6 Keterkaitan Ekstrak Jintan Hitam Terhadap Kadar C-Reactive Protein ... 30
2.7 Hewan Coba ... 31
2.7.1 Tikus Galur Wistar ... 32
BAB 3 : KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 34
3.1 Kerangka Konsep ... 34
3.2 Penjelasan Kerangka Konsep... 35
3.3 Hipotesis Penelitian ... 36
BAB 4 : METODE PENELITIAN ... 37
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 37
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 37
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 37
4.3.1 Populasi Penelitian ... 37
4.3.2 Sampel Penelitian ... 38
4.4 Variabel Penelitian ... 39
4.4.1 Variabel Bebas ... 39
4.4.2 Variabel Terikat ... 39
4.5 Definisi Operasional Variabel... 39
4.5.1 Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa L.) ... 39
4.5.2 Kadar C-Reactive Protein (CRP) ... 39
4.6 Teknik Pengumpulan Data ... 39
4.7 Alat dan Bahan Penelitian ... 40
4.7.1 Alat Penelitian ... 40
4.7.2 Bahan Penelitian ... 40
4.8 Prosedur Penelitian ... 41
4.8.1 Pembuatan Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa L.) ... 41
4.8.2 Penentuan Dosis Ekstrak Jintan Hitam ... 42
4.8.3 Penentuan Dosis Pemberian Infeksi Virus Hepatitis B pada Tikus ... 44
4.8.4 Perlakuan Hewan Coba Tikus ... 45
4.8.4.1 Adaptasi Hewan Coba ... 45
4.8.4.2 Perlakuan Hewan Coba ... 45
4.8.5 Pemisahan Serum ... 46
4.8.6 Pemeriksaan Kadar C-Reactive Protein (CRP) ... 46
4.8.6.1 Prosedur Pemeriksaan Semi Kuantitatif ... 46
4.8.6.2 Interpretasi Hasil ... 48
4.9 Teknik Analisa Data ... 48
4.10 Alur Penelitian ... 49
BAB 5 : HASIL PENELITIAN ... 51
5.1 Penyajian Data ... 51
5.2 Analisa Data... 52
BAB 6 : PEMBAHASAN ... 57
BAB 7 : KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
7.1 Kesimpulan ... 60
7.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Biji Jintan Hitam ... 6
Gambar 2.2 Struktur Thymoquinone ... 9
Gambar 2.3 Struktur Virus Hepatitis B ... 14
Gambar 2.4 Mekanisme imunitas non spesifik dan spesifik ... 19
Gambar 2.5 Macam-macam dan fungsi imunitas spesifik... 21
Gambar 2.6 Respon imun terhadap Virus... 22
Gambar 2.7 Respon inflamasi akut lokal dan sistemik ... 24
Gambar 2.8 C-Reactive Protein ... 28
Gambar 2.9 Prinsip dasar uji presipitasi ... 29
Gambar 2.10 Prinsip dasar penentuan CRP dengan tes aglutinasi ... 29
Gambar 2.11 Tikus galur Wistar ... 32
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian... 34
Gambar 5.1 Kadar CRP pada Dosis 75 mg/KgBB ... 53
Gambar 5.2 Kadar CRP pada Dosis 150 mg/KgBB ... 53
Gambar 5.3 Kadar CRP pada Kontrol Normal ... 54
Gambar 5.4 Kadar CRP pada Kontrol Negatif ... 54
Gambar 5.5 Kadar CRP pada Kontrol Positif ... 54
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Komposisi kimia dari struktur minyak atsiri Jintan Hitam ... 11 Tabel 4.1 Konversi dosis hewan percobaan dengan manusia ... 40 Tabel 4.2 Kadar CRP dengan reaksi positif ... 48 Tabel 5.1 Hasil Respon Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa
Linn) terhadap Kadar C-Reactive Protein (CRP) pada Tikus
Wistar yang diinduksi Vaksin Hepatitis B ... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat izin penelitian di kandang hewan coba Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
Lampiran 2 Surat balasan izin melakukan penelitian dan penggunaan kandang hewan coba di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Lampiran 3 Surat ijin penelitian di laboratorium Imunoserologi Jurusan Analis
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya
Lampiran 4 Surat Izin Ekstraksi di Unit Laboratorium Pengujian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya
Lampiran 5 Hasil Pemeriksaan Kadar CRP Lampiran 6 Surat Keterangan Ethical Clearence Lampiran 7 Kartu Bimbingan Penulisan Skripsi Lampiran 8 Bukti Revisi Skripsi
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hepatitis B merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B atau yang sering dikenal dengan HBV. Menurut WHO, sekitar 2 miliar penduduk dunia pernah terpajan virus hepatitis B dan kira-kira 240 juta dari jumlah tersebut merupakan karier hepatitis B. Setiap tahun, 600 ribu pasien hepatitis B diantaranya meninggal karena komplikasi akut dan kronik. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia, prevalensi tinggi ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia, prevalensi angka karier hepatitis B pada populasi penduduk yang sehat diperkirakan dapat mencapai 20 % dari penduduk Indonesia (Elliot dkk., 2013).
Penyakit hepatitis B masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi akibat dari kegagalan fungsi hati. Penyebaran dan penularan virus hepatitis B 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan virus HIV. Virus hepatitis B dapat menular secara langsung melalui darah, air mani, atau cairan tubuh yang lain (Andareto, 2015). Setiap manusia memiliki imunitas atau resistensi terhadap suatu penyakit terutama infeksi yang berbeda-beda. Sistem imun diperlukan tubuh sebagai pertahanan dari adanya benda asing yang masuk dalam tubuh (Bratawidjaja & Rengganis, 2010).
Respon imun tubuh kita akan bekerja ketika tubuh terpapar benda asing seperti bakteri, virus, atau mikroorganisme lainnya. Ketika virus hepatitis B masuk kedalam tubuh manusia, virus langsung menyerang sel hati dan melakukan
2
replikasi diri. Hal ini dapat menyebabkan inflamasi pada hati dan memicu respon imun tubuh kita untuk memberikan tanda dan gejala adanya infeksi hepatitis B (Andareto, 2015). Salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk membantu mengetahui adanya proses inflamasi adalah pemeriksaan C-Reactive Protein atau CRP. Kadar CRP dapat meningkat lebih cepat dalam waktu 6 jam setelah terjadinya reaksi inflamasi atau kerusakan jaringan, dalam waktu 24-48 jam akan didapatkan nilai puncaknya (Handojo, 2004). CRP adalah suatu alfa globulin yang ada dalam serum ketika terjadi inflamasi sebagai respons imunitas non spesifik. Kadar CRP ditemukan hampir selalu meningkat pada pasien demam reumatik, artritis reumatoid, infeksi bakterial akut, hepatitis virus. Kadar CRP dapat kembali normal bila pengobatan imunosupresif berhasil (Widdman, 1995).
Resolusi World Health Assembly (2010) merekomendasikan adanya upaya komprehensif dalam pencegahan dan kontrol hepatitis virus. Upaya tersebut antara lain dengan mencegah penularan melalui penyuluhan kesehatan ke masyarakat dan mengembangkan vaksin dengan teknologi terbaru. Upaya pencegahan lainnya yang bisa dilakukan oleh masyarakat salah satunya adalah dengan memanfaatkan tanaman herbal untuk mencegah terjadinya inflamasi sehingga dapat berfungsi sebagai imunomodulator hepatitis B (Kemenkes, 2014).
Salah satu tanaman herbal yang sudah digunakan sebagai obat sejak 2000 hingga 3000 SM, bahkan sejak masa kejayaan Islam dan sudah dikenal oleh banyak masyarakat adalah jintan hitam atau Nigella sativa Linn yang biasa dikenal habatussauda’ (Puspaningtyas, 2013). Jintan hitam memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah sebagai imunomodulator dengan kandungan utama
3
Thymoquinone yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh (Akrom & Fatimah,
2015).
Menurut (Marlinda, 2015) dari beberapa artikel review yang dilakukan, pemberian ekstrak etanol jintan hitam pada mencit dapat meningkatkan titer antibodi yang merupakan sistem imun spesifik pada dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB, serta dapat meningkatkan jumlah sel leukosit yang merupakan sistem imun non spesifik. Kedua sistem imun tersebut sangat berperan penting untuk melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme, maka penggunaan ekstrak etanol jintan hitam sangat efektif untuk meningkatkan sistem imun.
Selama ini pencegahan penyakit hepatitis B yang sudah diterapkan di lingkungan kita, hanya sebatas dengan menggunakan vaksin hepatitis B dan penyuluhan kesehatan. Pencegahan dengan menggunakan tanaman herbal masih kurang diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Seharusnya memanfaatkan tanaman herbal atau bagiannya adalah salah satu cara yang paling murah dan mudah didapatkan. Salah satunya adalah jintan hitam yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai habatussauda’, yaitu obat dari segala penyakit. Senyawa thymoquinone yang terkandung dalam ekstrak jintan hitam sangat menarik untuk diteliti mengenai perannya dalam meningkatkan sistem imun sehingga dapat menghambat terjadinya inflamasi akibat masuknya virus hepatitis B ke dalam tubuh. Pemeriksaan kadar CRP yang sering digunakan untuk melihat adanya inflamasi dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan apakah ekstrak jintan hitam dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan untuk virus hepatitis B atau tidak.
4
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin melakukan penelitian secara in vivo dan in vitro mengenai respon pemberian ekstrak jintan hitam terhadap kadar CRP pada tikus wistar yang diinduksi vaksin Hepatitis B.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti dapat merumuskan masalah yaitu “Bagaimana Respon Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa Linn) terhadap Kadar C-Reactive Protein (CRP) pada Tikus Wistar yang Diinduksi Vaksin Hepatitis B?”
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui respon pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa Linn) terhadap kadar C-Reactive Protein (CRP) pada tikus wistar yang diinduksi vaksin Hepatitis B.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menganalisa respon pemberian ekstrak jintan hitam dosis 75 mg/KgBB
sebagai imunomodulator yang diberikan selama 7 hari terhadap kadar CRP pada tikus wistar yang diinduksi vaksin Hepatitis B.
2. Menganalisa respon pemberian ekstrak jintan hitam dosis 150 mg/KgBB
sebagai imunomodulator yang diberikan selama 7 hari terhadap kadar CRP pada tikus wistar yang diinduksi vaksin Hepatitis B.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jintan hitam atau Nigella sativa Linn yang digunakan adalah biji jintan hitam yang diambil ekstraknya.
5
2. Hewan coba yang digunakan adalah tikus jantan galur wistar berusia 2-3 bulan dengan berat badan 100-200 gram.
3. Virus yang digunakan adalah virus hepatitis B yang diperoleh dari vaksin hepatitis B.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat bagi institusi
Dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya untuk penelitian dengan bahan atau metode penelitian yang sejenis.
1.5.2 Manfaat bagi masyarakat
Dapat memberikan informasi ilmiah tentang manfaat ekstrak jintan hitam dan cara pencegahan virus hepatitis B.
1.5.3 Manfaat bagi peneliti
Dapat mengetahui respon pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa
Linn) terhadap kadar C-Reactive Protein (CRP) pada tikus wistar yang diinduksi