iv ABSTRAK
Perkembangan teknologi komputer, jaringan komunikasi dan teknologi multimedia dimungkinkan menjadi tulang punggung masyarakat abad ke-21. Namun, selain keuntungan yang menjanjikan dari teknologi informasi, teknologi internet ternyata memunculkan permasalahan baru dalam tatanan kehidupan masyarakat, salah satunya adalah pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual. Muatan siaran merupakan sinematorafi yang termasuk ke dalam ciptaan yang dilindungi. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelanggaran hak cipta sinematografi yang menggunakan teknologi komputer dan jaringan komunikasi semakin marak terjadi. Pelanggaran tersebut tidak hanya melanggar Undang-Undang Hak Cipta, akan tetapi juga melanggar Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran karena sinematografi sangat erat kaitannya dengan unsur Penyiaran dan juga melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dikarenakan penggunaan media elektronik (komputer) dan jaringan komunikasi (internet) oleh pelaku pelanggaran tersebut. Pada praktiknya, penerapan beberapa peraturan tersebut masih kurang memadai, salah satu contohnya dapat dilihat dalam Putusan Pengadilan Negeri Karanganyar Nomor 132/Pid.Sus/2013/PN.Kray, dimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum hanya menerapkan ketentuan pidana yang terdapat pada Undang-Undang Hak Cipta.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitis yaitu suatu penelitian tentang hukum yang memberi gambaran dan pengetahuan tentang hak cipta, pelanggaran hak cipta pada sinematografi, pelanggaran izin kegiatan penyiaran, tindak pidana informasi dan transaksi elektronik, dan peradilan di Indonesia menurut hukum positif ditinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 (KUHAP). Pengumpulan data lebih ditekankan pada kaidah-kaidah hukum maupun teori ilmu hukum dan Putusan Pengadilan Negeri Karanganyar Nomor 132/Pid.Sus/2013/PN.Kray dianalisis dengan peraturan-perundang-undangan yang berlaku secara yuridis normatif.
v ABSTRACT
The advancement of computer technology, communication network, and multimedia technology could be the core of the 21st century society. However, beside of the promising benefit from the advancement, it is apparently turning up some new problem in the society, one of them is Intellectual Property Infringement. The content of broadcasting is counted as a cinematography that protected by the copyright. Copyright grants the creator of an original work exclusive rights to its use and distribution, with the intention of enabling the creator to receive compensation for their intellectual effort. The infringement of cinematography copyright that using computer technology and communication network become more often in the society. The infringement is not only violating Law No.19 Year 2002 regarding Copyright, it is also violating Law No. 32 Year 2002 regarding Broadcasting and Law No. 11 year 2008 regarding The Information and Electronic Transaction Code. In the practice, the application of the law is still not satisfying. One of the example is the Final Judgement of Karanganyar State Court No. 132/Pid.Sus/2013/PN.Kray, we could observe that the prosecution did not contain the Law No. 32 year 2002 and the Law No. 11 year 2008, it was only contain the Law No. 19 year 2002.
The research method is descriptive analytical, this law research is depicting and explaining copyright, copyright infringement, cinematography copyright infringement, violation of broadcasting permit, violation of information and electronic transaction code and Indonesian court that based on Law No. 19 Year 2002 regarding Copyright and Law No. 32 Year 2002 regarding Broadcasting and Law No. 11 Year 2008 regarding Information and Electronic Transaction Code. The data gathering is mainly based on law norm and law theory and based on the Final Judgement of Karanganyar State Court No. 132/Pid.Sus/2013/PN.Kray that analized based on the valid and current law.