• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selayang Pandang Kota Jayapura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Selayang Pandang Kota Jayapura"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. SEJARAH SINGKAT KOTA JAYAPURA

Nama Kota Jayapura pada awalnya adalah Hollandia, dimana nama tersebut diberi oleh Kapten Sachse pada tanggal 07 Maret 1910.

Apa arti Hollandia? Hol = lengkung; teluk, land = tanah; tempat. Jadi Hollandia artinya tanah yang melengkung atau tanah /tempat yang berteluk. Negeri Belanda atau Holland atau Nederland - geografinya menunjukkan keadaan berteluk teluk. Georgrafi kota Jayapura hampir sama dengan garis pantai utara negeri Belanda itu. Kondisi alam yang lekuk-lekuk inilah yang mengilhami Kapten Sachse untuk mencetuskan nama Hollandia di atas nama asli Numbay. Numbay diganti nama sampai 4 kali ; Hollandia-Kotabaru – Sukarnopura - Jayapura, yang sekarang dipakai adalah “JAYAPURA”.

Walikotapertama Drs. Florens Imbiri. 1979 - 1989, Walikota kedua Drs.Michael Manufandu, MA.1989 - 1993. Walikota ketiga Drs R. Roemantyo periode 1994 - 1999. Walikota keempat Drs.M. R Kambu, M.Si periode 2000 – 2005. Wakil Walikota J. Renyaan, SH

Walikota Kelima Drs. M. R. Kambu, M.Si periode 2005-2010. Wakil Walikota H. Sujarwo, BE

Walikota Keenam Drs. Benhur Tomi Mano, MM periode 2011-2016. Wakil Walikota Dr. H. Nur Alam, SE, M.Si

Untuk pertama kalinya pada tahun 2004 - 2005 dalam sejarah demokrasi di Indonesia pada umumnya dan Kota Jayapura pada khususnya dilakukan pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat, dimana masyarakat Kota Jayapura masih memberi kepercayaan kepada Bapak Drs. M.R Kambu, M.Si sebagai Walikota Jayapura dan Sujarwo, BE sebagai Wakil Walikota Jayapura periode 2005 – 2010.

(2)

2

B. VISI dan MISI KOTA JAYAPURA

1. Visi

Visi Kota Jayapura adalah “ Terwujudnya Kota Jayapura yang Beriman, Bersatu, Sejahtera, Mandiri dan Modern berbasis kearifan lokal.

“BERIMAN” sebagai akronim dari bersih, rapi, indah, manusiawi, aman dan nyaman.

Secara maknawiyah “BERIMAN” berarti yakin terhadap Tuhan yang Maha Esa serta takwa atas aturan-Nya. Bila hal itu dijadikan sebagai landasan bertindak bagi masyarakat Kota Jayapura maka akan memperoleh keberhasilan yang maksimal.

2. Misi

Dalam rangka mencapai visi tersebut diatas, maka Misi Kota Jayapura adalah :

a. Meningkatkan kualitas hidup umat beragama

b. Melanjutkan penataan pemerintahan yang baik dengan dukungan kapasitas birokrasi yang profesional

c. Mewujudkan kota yang Bersih, Indah, Aman dan Nyaman

d. Meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat

e. Mengembangkan potensi ekonomi Kota sebagai Kota Jasa dan Perdagangan yang didukung Utilitas Perkotaan berwawasan lingkungan.

f. Meningkatkan kualitas Hukum dan Demokrasi

g. Memperkuat Hak Adat dan Memberdayakan Masyarakat kampung

(3)

3

C. K0NDISI DAERAH

1. Letak Geografis

Secara geografis Kota Jayapura terletak di bagian Utara Provinsi Papua pada kordinat 1º28' 17,26" - 3º58' 0,82" Lintang Selatan (LS) dan 137º34' 10,6" - 141º0' 8,22" Bujur Timur (BT), yang berbatasan langsung dengan :

 Sebelah Barat berbatasan dengan Distrik Sentani dan Depapre Kabupaten Jayapura;

 Sebelah Timur berbatasan dengan Negara Papua New Guinea;

 Sebelah Utara berbatasan dengan Lautan Pasifik;

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Arso Kabupaten Keerom.

2. Topografi

Topografi daerah cukup bervariasi, mulai dari dataran hingga landai dan berbukit / gunung 700 meter di atas permukaan air laut

3. Iklim

Iklim di Jayapura adalah iklim Tropis dan temperatur rata-rata 26º C,

4. Jumlah Penduduk Kota Jayapura

Penduduk Kota Jayapura adalah penduduk heterogen yang terdiri dari bermacam-macam suku yang ada di Indonesia. Jumlah Penduduk Kota Jayapura tahun 2011 adalah 271.012 jiwa dengan laju pertumbuhan 2,61 % per tahun.

(4)

4 5. Luas Wilayah dan Kondisi Tanah

Luas wilayah Kota Jayapura 940 KM² atau 94.000 ha atau 0,23% dari luas seluruh daerah Provinsi Papua yang terdiri dari 5 (Lima) Distrik yaitu Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Muara Tami dan Heram yang terdiri dari 25 Kelurahan dan 14 Kampung . Sebagian lahan di Kota Jayapura adalah merupakan hutan seluas 4.967 ha.

Kesesuaian lahan untuk pembangunan di Kota Jayapura dikelompokkan ke dalam beberapa macam kawasan antara lain ; Kawasan Lindung/Kawasan Sekitar Mata Air dan Kawasan Pengembangan Budidaya sebagaimana tertera dihalaman berikut :

6. Struktur Organisasi PEMDA Kota Jayapura Terdiri atas :

a. Terdapat 6 Staf Ahli

b. Sekretariat terdiri dari : 3 Asisten dan 6 Bagian

c. Dinas terdiri dari 16 unit (Dispenda, Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman, Perhubungan, Pekerjaan Umum, Kependudukan dan Catatan Sipil, Ketentraman dan Ketertiban, Pendidikan, Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Kesehatan, Tenaga kerja, Perindustrian Perdagangan & Koperasi, Kebudayaan & Pariwisata, Informasi dan

(5)

5 Komunikasi, Sosial, Pemuda dan Olah Raga dan Dinas Tata Kota)

d. Badan terdiri dari 8 unit (Bappeda, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Badan Diklat, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Kesbag, Politik dan Linmas, Badan Penanggulangan Bencana dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Permerintahan Kampung).

e. Kantor terdiri dari 2 unit (Kantor Ketahanan Pangan dan Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi)

f. Inspektorat 1 unit dan g. Sekretariat DPRD

Gbr. Kantor Walikota Jayapura

D. POTENSI DAERAH

Kota Jayapura mempunyai keunikan dan spesifikasi antara lain : Kota Jayapura sebagai Pusat Pemerintahan di Provinsi Papua Dalam wilayah pemerintahannya masih terdapat Kampung. Berbatasan langsung dengan negara tetangga PNG

Didalam wilayahnya masih terdapat kawasan hutan lindung yang terdiri dari Cagar Alam Cyklop, Taman laut teluk Youtefa dan hutan lindung Djaar

Wilayahnya terdapat lahan pertanian dan pemukiman transmigrasi

(6)

6 Memiliki lembaga perguruan tinggi terbanyak di Provinsi Papua.

Ada Teluk didalam Teluk (Teluk Yos Sudarso dan Teluk Youtefa)

Keunikan-keunikan Kota Jayapura ini, membawa dinamika pembangunan kota yang serba dilematis. Untuk menjawab tantangan keunikan ini, maka diperlukan suatu strategi pembangunan yang bernuansa Holistik dan Komprehensif, namun tetap memperhatikan aspek-aspek spasialnya.

Sumber Daya Alam

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 05 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

(7)

7

Kawasan Peruntukan Luas

(Ha)

Persen (%) Kaw

Lindung/Kaw sekitar Mata Air

Hutan lindung Peg.Djar 765,6.25 Hutan lindung Abepura 560,000 Cagar Alam peg. Cyclop 22,500 Hutan Lindung

Bougenville

35.931,75

Kaw Resapan Air

Taman Wisata Alam 10.884,15

Kaw Cagar Alam & Cagar Budaya

1.675 Kaw Rawan Banjir 4.166.14 Kaw Rawan Longsor 1.262.47 Kaw Rawan Bencana Abrasi 27,58 Hutan Produksi Terbatas 27.016,19

Kaw

Pengembangan

Budi Daya Kawasan Pertanian :

- Tanaman Pangan 10.983,47 - Perkembunan 4.292,39 - Tambak 1.641,21 Kawasan Pertambangan Pasir Besi 5.049,87

Batu Damping/Karang & 26.800

Pasir Batu 32.000

Bentonik 1.000

(8)

8 Kawasan Kepariwisataan 252,9 Kawasan Pemukiman 4.095,15 Kawasan Perkantoran Kawasan 126,25 Perdagangan & Jasa 252,49 Kawasan Pemakaman 20 T o t a l 94.000,00 100

Di bidang pertanian tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat tersedia potensi lahan yang dapat dikembangkan dan termasuk di dalam daerah pengembangan Kota Jayapura. Pengembangan ini didukung oleh bendungan irigasi yang dapat mengairi lahan sawah seluas 5.000 ha. Lahan sawah yang telah dicetak dan fungsional saat ini baru mencapai 1.100 Ha.

(9)

9 Sumber Daya Manusia

Jumlah Penduduk Kota Jayapura pada akhir tahun 2011 tercatat 271.012 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk dalam 4 (empat) tahun terakhir tercatat rata – rata sebesar 4,10% pertahun dan pada tahun 2011 pertumbuhan menjadi 2,61% .Jumlah penduduk yang besar ini merupakan potensi tenaga kerja apabila mempunyai skill yang sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.

Pariwisata

Objek – objek wisata yang ada di Kota Jayapura belum tergarap dengan baik, walaupun untuk sementara ini telah didatangi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Objek – objek parawisata yang mempunyai potensi tersebut adalah :

a. Wisata marine atau perairan terdiri dari : - Pantai Base- G

- Pantai Hamadi

- Perairan Teluk Yotefa dengan keindahan alamnya - Pantai Holtekamp

- Pantai Skou Yambe - Tanjung Kaswari Enggros

Pantai Base-G

(10)

10 b. Wisata Agro diarahkan ke kawasan timur Kota Jayapura

dengan andalan lahan pertanian yang cukup luas yang didukung oleh Bendungan Muara Tami yang siap untuk dieksploitasi guna kepentingan pariwisata seperti wisata pertanian dan kolam pemancingan.

c. Wisata Budaya yang ada di Kota Jayapura adalah museum benda-benda purbakala di Museum Loka Budaya Uncen dan Museum Nasional di Waena, Tugu Pendaratan Tentara Sekutu di Hamadi dan Tugu Jepang di Abepantai.

E. PELAKSANAAN DAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN YANG

TELAH DICAPAI

1. Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Kota Jayapura hingga tahun 2011 menunjukkan peningkatan dari angka PDRB atas harga berlaku tahun 2011 sebesar 8.010.377,38 rupiah menjadi 9.015.845,25 rupiah atau naik sebesar 15,31 %. Sedangkan PDRB berdasarkan harga konstan 2010 meningkat dari 3.369.725,77 rupiah menjadi 3.742.476,87 rupiah pada tahun 2011 atau naik sebesar 20,4%. Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dengan atas dasar harga konstan

(11)

11 tahun 2011 menggambarkan adanya perkembangan

harga-harga (Inflasi) yang cukup tinggi, khususnya pada tahun 2010-2011. Adapun tabel perkembangan PDRB atas

dasar harga berlaku dan konstan tahun 2010 – 2011 di Kota Jayapura dapat dilihat pada tabel berikut.

Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan Kota Jayapura Tahun 2007 – 2011 THN PDRB BERLAKU PERKEMBANGAN ( % ) PDRB KONSTAN PERKEMBANGAN ( % ) 2007 4.014.275,97 340,97 2.186.551,52 185,73 2008 4.826.485,93 409,96 2.408.909,63 204,61 2009 5.620.211,29 477,38 2.602.292,20 221,04 2010 8.010.377.88 680.40 3.369.725.77 286.23 2011 9.015.845.25 765.81 3.742.476.87 317.89

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Jayapura

PDRB perkapita adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat pendapatan masyarakat. berdasarkan PDRB harga berlaku tahun 2010-2011 Kota Jayapura mengalami kenaikan dari tahun 2007 sebesar 4,015 Milyar rupiah menjadi 9,015 Milyar rupiah pada tahun 2011 atau 317,89 %, hal ini memberi gambaran bahwa tingkat kemakmuran masyarakat di Kota Jayapura rata-rata semakin baik

2. Sarana Kesehatan

Sarana Rumah Sakit di Kota Jayapura berjumlah 6 (enam) buah, 2 (dua) Rumah Sakit Umum (RSUD) yakni RSUD Dok II di Distrik Jayapura Utara dan RSUD Abepura di Distrik Abepura, 3 (tiga) Rumah Sakit Militer (RSM) yakni RSM Marthen Indey Aryoko di Distrik Jayapura Utara dan RSM Angkatan Laut serta RSM Bhayangkara di Distrik Jayapura

(12)

12 Selatan, dan 1 Rumah Sakit Swasta yakni RS Dian Harapan di Distrik Heram.

Sarana Puskesmas di Kota Jayapura berjumlah 24 (dua puluh empat) buah, 2 (dua) buah diantaranya Puskesmas dengan fasilitas perawatan 24 jam (rawat nginap), Puskesmas perawatan 1 (satu) unit, Puskesmas Polindes 3 (tiga) unit, Rasio puskesmas / penduduk 7,340%, Rasio dokter/100.000 penduduk 10 : 1, sedangkan rasio paramedis/100.000 penduduk 125 : 42.

3. Sarana Pendidikan

Jumlah Sarana Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) berjumlah 44 buah, Sekolah Dasar/MIS (SD) berjumlah 92 buah, SLTP 39 buah. Sarana Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMU/SMK) berjumlah 36 buah. Sedangkan Sarana Pendidikan Perguruan Tinggi di Kota Jayapura berjumlah 18 buah.

4. Sarana Perdagangan dan Jasa.

Sarana perdagangan dan jasa telah tersebar di empat distrik yaitu Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan dan Abepura seperti Kawasan Pasifik Permai (Ruko), Kawasan Imbi, Jl. Ahmad Yani, Jl. Percetakan dan Jl. Nindya (Ex.Pasar

(13)

13 Ampera) Sagu Indah Plasa, Saga Mall, Ramayana, Multi Grosir dan Holla Plasa.

Sarana Perdagangan Pasar Hamadi , Pasar Dok IX, Pasar Youtefa Kotaraja dan Pasar Muara Tami merupakan Pasar Regional di luar pusat kota yang berfungsi sebagai pasar pemasok bahan - bahan kebutuhan sehari-hari yang masih segar yang kemudian dijual ke pusat kota.

(14)

14

F. PELUANG INVESTASI

Sebagai bagian dari upaya untuk dapat menjadikan Kota Jayapura maju, mandiri dan sejahtera masyarakatnya adalah dengan melibatkan atau mengikut sertakan pihak swasta di dalam pelaksanaan pembiayaan pembangunan.

Oleh karena itu salah satu upaya tersebut adalah dengan menawarkan peluang investasi yang dapat ditanamkan di Kota Jayapura sebagai berikut :

1. Sektor Pariwisata

Peluang investasi pada sektor pariwisata adalah : a. Pengelolaan tempat2 wisata secara propesional b. Penataan kawasan wisata khususnya wisata marine. c. Pengadaan sarana dan prasarana wisata marine.

d. Pengembangan wisata bendungan serta pembangunan wisata pancing baik perikanan darat maupun laut mempunyai peluang untuk dikembangkan.

e. Penataan dan pengembangan wisata danau, sementara ini telah terdapat sarana taman remaja, namun belum dioptimalkan pengelolaannya.

f. Wisata budaya melalui pengembangan taman budaya Expo Waena yang telah terbangun, sebagai upaya untuk memperkenalkan budaya Papua.

(15)

15 2. Sektor Industri dan Perdagangan.

a. Sebagai Ibukota Provinsi yang berbatasan langsung dengan Negara PNG, maka bisnis retail, garmen dan elektronika sangat menjanjikan untuk dikembangkan. b. Dengan pertambahan penduduk dan mobilisasi penduduk

yang cukup tinggi yang dibarengi dengan daya beli yang semakin meningkat, maka Pembangunan ruko, mall dan pusat perbelanjaan sangat menjanjikan.

c. Industri rumah tangga berupa kerajin ukiran, masih sangat dibutuhkan di kota ini.

d. Untuk memenuhi kebutuhan makanan ternak khususnya ayam, maka dibutuhkan industri pengolahan bahan pakan ternak.

e. Kawasan Expo Waena dapat dipungsikan kembali sebagai ajang promosi barang ataupun hasil industri dan peluang investasi di Papua khususnya di Kota Jayapura.

f. Industri pengolahan ikan asar sangat potensial dikembangkan di Kota Jayapura

g. Industri mebeleir dapat dikembangkan disini dengan memanfaatkan SDA dari kayu dan rotan.

(16)

16 3. Sektor Pertanian.

a. Potensi lahan di kawasan Timur Kota Jayapura, potensial untuk pengembangan agrowisata, terutama dengan adanya dukungan bendungan Muara Tami yang mempunyai potensi untuk mengairi 5.000 ha lahan pertanian.

b. Pengembangan perikanan darat maupun perikanan laut masih memberikan peluang yang besar sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan ikan bagi daerah atau Kabupaten Jayawijaya ataupun Timika.

c. Masih tingginya harga dari produk peternakan seperti daging, telur, susu, sementara lahan telah tersedia untuk pengembangan peternakan guna memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat di Kota Jayapura ataupun dikirim ke wilayah lainnya.

d. Perkebunan Kakao, Kelapa dan Vanilli tersedia lahan di Kawasan Kampung Moso Distrik Muara Tami yang berbatasan dengan Negara Tetangga PNG dengan hamparan ± 25.000 Ha.

4. Sektor Telekomunikasi dan Perhubungan.

a. Sebagai daerah transit dan juga citra sebagai ibukota Propinsi dimana terletak segala kemudahan pemenuhan kebutuhan hidup serta adanya sarana yang mendukung seperti pendidikan yang lengkap, maka tak pelak lagi kota Jayapura jadi kota tujuan. Oleh karena itu, investasi di bidang perhubungan khususnya pengadaan sarana transportasi laut sangat potensial untuk dikembangkan.

(17)

17 b. Dengan semakin majunya teknologi serta daya beli

masyarakat yang juga meningkat, menyebabkan kebutuhan alat telekomunikasi dirasa bukan lagi barang mewah tapi sudah menjadi kebutuhan, sehingga peluang untuk investasi di bidang komunikasi masih cukup menjanjikan.

5. Sektor Pemukiman

Bisnis property juga dapat dikembangkan di Kota Jayapura, mengingat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan kebutuhan pemenuhan layak huni misalnya rumah kumuh (Slum Area).

(18)

18 Demikian Selayang Pandang Kota Jayapura ini disajikan secara ringkas dan mari kita bersama-sama untuk membangun Kota Jayapura yang kita cintai.

Jayapura, 2012

WALIKOTA JAYAPURA

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan faktor yang berasal dari dalam atau internal Komisi II Bidang perekonomian dan keuangan DPRD Provinsi Kepulauan Riau yang mempengaruhi kinerja anggota

Pada penelitian ini sumber dukungan dari Zimet et al (1988), yaitu dukungan sosial bersumber dari keluarga, teman dan significant other, akan dikolaborasikan

Pliometrik Depth Jump dan Ballistic Stretching salah satu metode latihan untuk meningkatkan power tungkai sebagai syarat untuk meningkatkan jauhya lompatan pada

Sementara itu, hasil penelitian Juli Wantoro (2016) tentang profil tingkat pemahaman guru BK di SMK Negeri se-kota Yogyakarta dalam penyusunan program bimbingan

Citra Landsat multitemporal mampu digunakan sebagai sumber data dalam memperoleh informasi perubahan garis pantai, khususnya di pesisir Surabaya, Sidoarjo dan

Kata ini identik dengan perkataan moral yang berasal dari kata latin "mos" yang dalam bentuk jamaknya Mores yang berarti juga Adat atau cara hidup.. Etika dan

Tujuan penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin. Penatalaksanaan PGK dibagi menjadi dua tahap.

Faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa PSIK angkatan 2012 dalam menghadapi objective structure clinical examination (OSCE) di universitas