• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: PINAESTRI CAHYANINGSIH B / I TWINNING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS & FAKULTAS AGAMA ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: PINAESTRI CAHYANINGSIH B / I TWINNING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS & FAKULTAS AGAMA ISLAM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI, BANK BUKOPIN SYARIAH, BANK BCA

SYARIAH, DAN BANK BNI SYARIAH PERIODE 2015-2016)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas Agama Islam

Oleh:

PINAESTRI CAHYANINGSIH B300132035 / I000132035

TWINNING PROGRAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS & FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

TINGKAT EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH MENGGUNAKAN DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH

MANDIRI, BANK BUKOPIN SYARIAH, BANK BCA SYARIAH DAN BANK BNI SYARIAH)

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efisiensi yang ditunjukkan Bank Umum Syariah periode 2015-2016. Penelitian ini mengambil sampel 4 Bank Umum Syariah dengan penggunaan data yang dipakai berasal dari input dan output antara lain simpanan, aset, beban personalia, pembiayaan, dan laba operasional dimana setiap perubahan pada variabel tersebut mencerminkan kondisi Bank Umum Syariah. Metode yang digunakan adalah menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan Intermediasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya Bank Bukopin Syariah dan Bank BNI Syariah yang sudah 100 persen mengalami efisiensi terus menerus selama periode penelitian. Bank yang mengalami inefisiensi tertinggi yaitu Bank Syariah Mandiri karena selama periode penelitian mengalami inefiensi secara terus menerus. Bank BCA Syariah selama periode penelitian mengalami inefisiensi tiga kali yaitu pada Triwulan I 2016, Triwulan II 2016, dan Triwulan III 2016.

Kata Kunci: Bank Umum Syariah, Efisiensi, Data Envelopment Analysis (DEA) Abstract

The purpose of this research is to find out the efficiency of Islamic Banking in 2015-2016 period. Samples both input and output from 4 Islamic Banking were used in this research included deposit, asset, personnel load, financing, and operational profit. Every changes of variable in that data can show the condition of Islamic Banking. The method uses in this research is called by Data Envelopment Analysis (DEA) with intermediation approach. The result shows that only Bukopin Islamic Banking and BNI Islamic Banking who have reached 100 percent efficiency during this research period. The highest inefficiency is experienced by Mandiri Islamic Banking. Mandiri Islamic Banking was insufficiency during this research period. Meanwhile, the BCA Islamic Banking underwent inefficiency three times in 2016 . Keywords : Islamic Banking, Efficiency, Data Envelopment Analysis (DEA) 1. PENDAHULUAN

Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan keuangan yang cukup penting di Indonesia. Bank adalah badan usaha yang kegiatannya sebagai lembaga intermediasi (financial intermediary), yaitu penghimpun dana dari

(6)

2

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam bentuk-bentuk lainnya yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat (Nugraha, 2013). Dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang perbankan tertulis bahwa bank umum melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah (bank syariah).

Keunggulan bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional terlihat pada saat krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997-1998. Pada saat perbankan konvensional mengalami masa yang sulit bahkan beberapabank dilikuidasi, sebab suku bunga simpanan sangat tinggi hingga mncapai 50% yang berakibat bank-bank konvensional tidak bisa menyalurkan kredit dan mengalami kesulitas likuiditas. Tetapi selama krisis tersebut, bank syariah mampu bertahan dan masih menunjukkan kinerja yang baik karena bank syariah tidak mengalami negative

spread seperti yang dialami oleh bank konvensional mengingat tingkat pengembalian

pada bank syariah tidak mengacu pada tingkat suku bunga yang berlaku tetapi menurut prinsip bagi hasil. Hal ini menjadikan peluang bagi perbankan syariah untuk bisa berkembang di Indonesia (Cahya, 2015).

Semakin banyaknya jumlah bank syariah yang beroperasi di Indonesia dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang diberikan dapat menimbulkan permasalahan di masyarakat. Permasalahan yang paling penting adalah bagaimana kualitas kinerja, dari bank syariah yang ada. Dengan kondisi yang seperti ini, maka penilaian efisiensi bank menjadi sangat penting, karena efisiensi merupakan gambaran kinerja suatu perusahaan sekaligus menjadi faktor yang harus diperhatikan bank untuk bertindak rasional dalam meminimumkan tingkat resiko yang dihadapi dalam menghadapi kegiatan operasinya (Novius & Jasmina, 2016).

Menurut Abidin & Endri (2009) efisiensi merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja keseluruhan dari aktivitas suatu perusahaan. Efisiensi sering diartikan bagaimana suatu perusahaan dapat berproduksi dengan biaya serendah mungkin, tetapi efisiensi juga menyangkut pengelolaan hubungan input dan output yaitu bagaimana mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia secara optimal

(7)

3

untuk menghasilkan output yang maksimal. Salah satu metode yang digunakan adalah menggunakan metode non parametric Data Envelopment Analysis (DEA), oleh karena itu penelitian ini berusaha menganalisis tingkat efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia diantaranya yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin Syariah, Bank BCA Syariah, dan Bank BNI Syariah dalam menyalurkan dan mengumpulkan dana.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Objek yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 4 Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam Bank Indonesia tahun 2015-2016, antara lain: Bank Bukopin Syariah, Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank BCA Syariah. Input yang digunakan adalah Simpanan, Aset, dan Beban Personalia, sedangkan Output yang digunakan adalah Pembiayaan, dan Laba Operasional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif. Kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistic. Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Data Envelopment

Analysis (DEA). Data Envelopment Analysis (DEA) adalah sebuah metode frontier non parametric yang menggunakan model program linier untuk menghitung

perbandingan rasio output dan input untuk semua unit yang dibandingkan dalam sebuah populasi. Tujuan dari metode DEA adalah untuk mengukur tingkat efisiensi dari Decision-Making Unit (DMU) bank relatif terhadap bank yang sejenis ketika semua unit-unit ini berada pada atau dibawah kurva efisien frontier-nya (Fathony, 2013).Berikut adalah persamaan umum pada metode Data Envelopment Analysis (Sutawijaya & Etty, 2009):

(8)

4 Dimana:

hs = Efisiensi masing-masing Bank Syariah

m = Jumlah output Bank Syariah yang diamati

n = Jumlah input Bank Syariah yang diamati

yis = Jumlah output i yang dihasilkan masing-masing Bank Syariah

xjs = Jumlah input j yang digunakan masing-masing Bank Syariah

ui = Bobot output i yang dihasilkan per Bank Syariah

vj = Bobot input j yang digunakan per Bank Syariah

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pengukuran tingkat efisiensi bank umum syariah, peneliti menggunakan perangkat lunak DEAP 2.1 dengan pendekatan intermediasi serta berorientasi pada output dan diasumsikan Constant Return to Scale (CRS). Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan DEA, maka dapat diketahui skor efisiensi dari masing-masing Bank Umum Syariah yang dijadikan sampel. Hasil perhitungan tersebut menggambarkan pencapaian efisiensi masing-masing Bank Umum Syariah pada tahun 2015-2016 dengan asumsi apabila nilai efisiensi 1 maka dapat dikatakan efisiensi dan sebaliknya, jika nilai efisiensi mendekati 0, maka inefisiensi. Tingkat efisiensi dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel Hasil Perhitungan Technical Efficiency DEA Bank Umum Syariah pada Tahun 2015-2016

Nama Bank 2015 2016 Triwulan Triwulan I II III IV I II III IV Bank Mandiri Syariah 0.965 0.641 0.576 0.604 0.515 0.587 0.566 0.614 Bank Bukopin Syariah 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

(9)

5

Bank BCA Syariah 1.000 1.000 1.000 1.000 0.869 0.964 0.977 1.000 Bank BNI Syariah 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Sumber: Hasil olah data menggunakan DEAP 2.1

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa skor efisiensi masing-masing bank umum syariah. Berdasarkan hasil pengolahan data diatas menunjukkan bahwa terdapat beberapa bank umum syariah yang memiliki skor efisien selama triwulan I 2015 Sampai triwulan IV 2016 yaitu terdapat 2 bank umum syariah yang efisien yaitu Bank Bukopin Syariah dan Bank BNI Syariah. Sedangkan bank umum syariah yang hampir mendekati efisien adalah Bank BCA Syariah karena hanya 3 triwulan saja yang mengalami inefisiensi, yaitu pada triwulan I 2016 dengan skor (0.869), skor (0.964) pada triwulan II 2016, dan skor (0.977) pada triwulan III 2016. Sedangkan untuk Bank Syariah Mandiri masih belum efisien di semua periode triwulan Tahun 2015-2016 karena skor < 1.000.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Data

Envelopment Analysis (DEA) yaitu pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Bank

Mandiri Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank BCA Syariah, dan Bank BNI Syariah) hanya Bank Bukopin Syariah dan Bank BNI Syariah yang sudah mengalami efisiensi terus menerus selama periode penelitian yaitu pada Maret 2015-Desember 2016. Inefisiensi yang dialami Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah Mandiri dengan tingkat inefisiensi tertinggi karena selama periode penelitian mengalami inefiensi secara terus menerus. Sedangkan Bank BCA Syariah selama periode penelitian mengalami inefisiensi tiga kali yaitu pada Triwulan I 2016 dengan tingkat efisiensi sebesar 0.869, Triwulan II 2016 dengan tingkat efisiensi sebesar 0.964, dan Triwulan III 2016 dengan tingkat efisiensi sebesar 0.977.

(10)

6

Kedua Bank Umum Syariah yakni Bank Bukopin Syariah, dan Bank BNI Syariah pada tahun 2015-2016 sudah menunjukkan angka 1 yang berarti sudah efisien dalam kinerjanya.

Beedasarkan hipotesis yang ada, dapat dilihat bahwa bank umum syariah memiliki tingkat efisiensi berbeda antara satu dengan lainnya terbukti karena terdapat dua Bank Umum Syariah yang sudah efisien dan dua Bank Umum Syariah yang menunjukkan inefisiensi dalam kinerjanya.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal dan Endri. 2009. “Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan

Daerah: Pendekatan Data Envelopment Analysys (DEA)”. Jurnal Akuntansi

dan Keuangan, Vol.11 No.1

Amaliawati, Lia dan Lasmanah. 2014. “Analysis The Influence Of Effectiveness

Intermediation Function Bank On Efficiency Bank (Case Study : Conventional Banks And Islamic Banks In Indonesia)”. International Journal Of Silence

And Research, Volume 3, Issue 3

Amrillah, Afif. 2014. “Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia”. JEJAK, Vol.7, No.2.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah:Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press

Arifin, Zainul. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: AlvaBet Cahya, Ardias Rifki Khaerun. 2015. “Efisiensi Kinerja Bank Umum Syariah di

Indonesia Tahun 2010-2012 Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)”. EDAJ, Volume 4, Nomor 3.

Dewi, Gemala. 2006. Aspek-Apek Hukum Dalam Perbankan dan Pengasuransian

(11)

7

Fathony, Moch. 2013. “Analisis Efisiensi Perbankan Nasional Berdasarkan Ukuran

Bank: Pendekatan Data Envelopment Analysis”. Finance and Banking

Journal, Vol. 15, No.1

Fidaus, Muhammad Faza dan Muhammad Nadratuzzaman Hosen. 2013. “Efisiensi

Bank Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data

Envelopment Analysis”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Jakarta:

Bank Indonesia.

Hadad, Muliaman D., W. Santoso, Eugenia Mardnugraha, Daniel Ilyas. 2003.

“Pendekatan Parametrik Untuk Efisiensi Perbankan Indonesia”. Jurnal

Penelitian. Bank Indonesia: Jakarta

Hidayat, Enang. 2016. Transaksi Ekonomi Syariah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ismail. 2010. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Surabaya: Kencana

Prenada Media Group

Janwari, Yadi. 2015. Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Lutfiana, Rosyiqoh Haida dan Agung Yulianto. 2015. “Determinan Tingkat Efisiensi

Bank Umum Syariah di Indonesia (Pendekatan Two Stage DEA)”. AAJ,

Vol.4, No.3

Muhamad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Muhammad. 2008. Sistem & Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press

Muharam, Harjun dan Rizki Pusvitasari. 2007. “Analisis Perbandingan Efisiensi

Bank Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis (periode tahun 2005)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.2, No.3

Mulyadi, JMV. 2015. “Penilaian Efisiensi Bank denan Data Envelopment Analysis

pada 10 Bank Berperingkat Besar di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi dan

(12)

8

Novita, Arfianti Anwar. 2016. “Anlysis of Indonesian Islamic and Conventional

Banking Before and After 2008”. International Journal of Economics and

Finance, Volume 8, No. 11

Novius, Andri, Jamina Syafe’I, dan Febri Delma Yanti. 2016. “Pengaruh Analisis

Data Envelopment Analysis (DEA), Stochastic Frontier Analysis (SFA), Distribution Free Approach (DFA), Derivasi Fungsi Profit dan BOPO Terhadap Perbandingan Efisiensi Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia”.

Fokus Ekonomi, Volume 11, Nomor 1.

Nugraha, Bhava Wahyu. 2013. “Analisis Efisiensi Perbankan Menggunakan Metode

Non Parametrik Data Envelopment Analysis(DEA)”. Jurnal Ilmu Manajemen,

Volume 1, Nomor 1.

Otoritas Jasa Keuangan. 2017. Laporan Keuangan Publikasi. http://www.ojk.go.id. Diakses pada 19 Juni 2017

Prasetya, Ferry dan Kanda. 2011. “Pengukuran Efisiensi Perbankan Syariah

Berbasis Manajemen Resiko”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 15,

No.1.

Prasetyia, Ferry dan Kanda Diendtara. 2011. “Pengukuran Efisiensi Perbankan

Syariah Berbasis Manajemen Resiko”. Jurnal Keuangan dan Perbankan,

Vol.15, No.1

Pratikto, Heri dan Iis Sugianto. 2011. “Kinerja Efisiensi Bank Syariah sebelum dan

sesudah krisis global berdasarkan Data Envelopment Analysis”. Jurnal

Ekonomi Bisnis, No.2

Purnamasari, Gusti Ayu Yuliani dan Dodik Ariyanto. 2016. “Analisis Perbandingan

Kinerja Kuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah Periode 2010-2014”.

E-Jurnal Akuntansi Unversitas Udayana, Vol.15.1

Rahmawati, Rafika. 2015. “Strategi Efisiensi Biaya Pada Bank Umum Syariah

Berbasis Stochastic Frontier Approach ddan Data Envelopment Analysis”.

(13)

9

Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah : Deskripsi dan

Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Supriyanto. 2009. Metodologi Riset bisnis. Jakarta: PT Indeks

Umam, Khaerul. 2013. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: Pustaka Setia Umam, Khotibul. 2009. Trend Pembentukan Bank Umum Syariah Pasca UU No.21

Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan Implementasi). Yogyakarta: BPFE

Yuliati dan Noven Suprayogi. 2016. “Komparasi Efisiensi Penghimpunana Dana

Pihak Ketiga Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis”. Jurnal Ekonomi

Syariah Teori dan Terapan, Vol.3, No.4

Yusniar, Meina Wulansari. 2011. “Analisis Efisiensi Industri Perbankan di Indonesia

dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya”. Junal Manajemen dan Bisnis, Vol.1, No.2.

Referensi

Dokumen terkait

Bidang lain di mana pengulangan perilaku digunakan untuk membentuk kecakapan social adalah pelatihan ketegasan dengan melatih respon ketegasan (pertama dalam

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan

BINTARO UTAMA SEKTOR V, BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN, 15222 LOKASI SKD :. KANTOR WALIKOTA

Perumusan Masalah Pengembangan Penelitian Perencanaan Produksi yang lebih baik Hubungan Tingkat Error dengan Total Cost...

4ari percobaan, semakin besar konsentrasi asam asetat pada campuran maka semakin besar koefisien distribusi, hal ini disebabkan karena  pertambahan volume asam asetat

Artinya konsumen yang loyal terhadap suatu produk, mereka akan selalu setia membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut selama produk yang mereka beli

Standar Operasi Pengolahan (SOP) yang biasa disebut juga Good Manufacturing Practices juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan PMMT/HACCP. Standar

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh (overweight, normalweight dan underweight)