• Tidak ada hasil yang ditemukan

USU Medan Kata Kunci :Tarif, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USU Medan Kata Kunci :Tarif, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI TARIF BUS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI (AKDP) BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN TRAYEK MEDAN-DOLOKSANGGUL

Ir.Indra Jaya Pandia1) dan Rico Mark Simamora2) 1)

Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan

Email: 2)

Mahasiswa Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan

indrapandia@yahoo.com

Email: ricomarksimamora@gmail.com Abstrak

Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara tarif resmi, tarif pemerintah, dan tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan juga mencari berapa biaya operasional kendaraan setiap bus per km. Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) adalah salah satu pengangkutan penumpang yang dioperasikan secara teratur/terjadwal dan tepat waktu. Bus CV. Karya Agung dan PO. SENTOSA Transport merupakan angkutan AKDP dengan trayek Medan-Doloksanggul. Jarak Trayek Medan-Doloksanggul kira-kira 327 km.Metode yang dilakukan untuk mengevaluasi tarif terhadap Biaya Operasional Kendaraan adalah metode perhitungan biaya pokok bus angkutan umum kelas ekonomi yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan dimana merupakan data sekunder. Sedangkan data primer ditujukan untuk mendapatkan gambaran biaya/harga komponen-komponen kendaraan dilakukan dengan wawancara langsung dengan pengusaha angkutan.Berdasarkan hasil evaluasi tarif AKDP didapat BOK bus CV. Karya Agung dengan nilai sebesar Rp. 1525,176 per km dan tarif pokok per km Rp. 117,321. BOK bus PO. SENTOSA Transport dengan nilai sebesar Rp. 2577,653 per km dan tarif pokok per km Rp. 115,074. Dengan tarif yang berlaku saat ini yaitu bus CV. Karya Agung sebesar Rp. 45.000 dan bus PO. SENTOSA Transport sebesar Rp. 50.000, pengusaha angkutan mendapatkan keuntungan dimana tarif yang berlaku saat ini wajar untuk menutupi Biaya Operasional Kendaraan.

Kata Kunci :Tarif, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP).

Abstract

This evaluation is done to determine the ratio between the official rates, government rates, and rates based on Vehicle Operating Costs (VOC) and also look for how the vehicle operating cost per bus per km. Inter-City Transport in the province was one that operated the passenger transport regular / scheduled and on time. Bus CV. Karya Agung and PO. SENTOSA Transport is a transport Inter-City Transport in the province route Medan -Doloksanggul. Route distance Medan-Doloksanggul approximately 327 km. The method was performed to evaluate the rates Vehicle Operating Cost is the principal method of calculating the cost of public transport buses economy class issued by the Ministry of Transportation which is the secondary data. While the primary data is intended to get an idea of the cost / price of the components of the vehicle is done by direct interview with the transport entrepreneurs. Based on the evaluation results obtained VOC Inter-City Transport in the province bus fare CV. Karya Agung with a value of Rp. 1525.176 per km and per km rates subject Rp. 117.321. VOC bus PO. SENTOSA Transport in the amount of Rp. 2577.653 per km and per km rates subject Rp. 115.074. With the current rate the bus CV. Karya Agung of Rp. 45,000 buses and PO. SENTOSA Transport of Rp. 50,000, transport entrepreneurs have the advantage that current rates are reasonable to cover the Vehicle Operating Costs.

(2)

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Dalam hal melakukan perjalanan seseorang dihadapkan pada pemilihan moda yang akan mengantarkan seseorang ke tempat tujuannya dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, kenyamanan, keamanan, dan biaya yang dikeluarkan (tarif). Adapun yang menjadi alasan penulis memilih trayek Medan – Doloksanggul sebagai bahan studi adalah karena perusahaan angkutan bus yang melayani trayek Medan – Doloksanggul memiliki persaingan yang kompetitif dalam melayani pengguna angkutan bus. Sehingga semua pelayanan yang diberikan angkutan bus diusahakan seoptimal mungkin dalam menjaga pelanggan pengguna angkutan bus itu sendiri. Pengguna angkutan bus akan selalu berusaha mencapai efisiensi transportasi dimana pengangkutan akan memakan waktu yang secepat mungkin dan dengan pengeluaran biaya yang sekecil mungkin. Sehingga perlu dievaluasi tarif yang berlaku dengan adanya tingkat persaingan yang kompetitif apakah tarif yang ditetapkan menutupi Biaya Operasional Kendaraan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalahuntuk :

a. Mengetahui kondisi sistem pentarifan bus CV. Karya Agung dan bus PO. SENTOSA Transport yang diberlakukan di lapangan oleh operator angkutan umum.

b. Mengetahui permasalahan dari kebijakan tarif yang ditetapkan oleh pemerintah. c. Mengevaluasi tarif berdasarkan biaya operasional kendaraan.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi:

1. Penelitian ini membahas tarif bus berdasarkan biaya operasional kendaraan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan penelitian ini ditinjau dari segi pengusaha angkutan, dari segi penumpang tidak ditinjau.

2. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada bus trayek Medan – Doloksanggul.

3. Objek penelitian hanya dilakukan hanya pada transportasi darat yaitu bus, PO. SENTOSA Transport, dan CV. Karya Agung.

4. Analisa yang digunakan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 89 tahun 2002 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkuatan Penumpang dengan Mobil Bus Umum Antar Kota Kelas Ekonomi.

5. Harga BBM dan Spare Part lainnya dianggap tidak mengalami perubahan selama penelitian. 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Tarif

Pengusaha angkutan memberikan produk yang berupa jasa, dimana jumlah jasa yang dihasilkan dihitung menurut penumpang-km. Sehingga tarif didefenisikan jasa pelayanan atau yang

mengkonsumsi suatu produk dimana pungutan (harga) dibebankan terhadap pengguna jasa atas jasa yang diberikan oleh operator (penyedia jasa).

Struktur Tarif

Struktur tarif merupakan struktur umum dari pentarifan pada suatu daerah sedangkan jenis-jenis pentarifan adalah bagaimana pengguna angkutan membayarkan tarif (ongkos) dibayarkan.Dalam menangani kebijakan tarif, struktur tarif merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan tarif. Struktur tarif terdiri dari:

a. Tarif Seragam (Flat Fare)

b. Tarif Berdasarkan Jarak (Distance-Based Fare) c. Tarif Bertahap

(3)

Pembentukan Tarif

Keinginan penumpang untuk mendapatkan tarif yang murah dan terjangkau akan berlawanan dengan tarif yang diinginkan oleh operator. Untuk itu dalam penentuan tarif awal maupun penyesuaian tarif diperlukan suatu kajian yang terukur yang merupakan jalan tengah antara keinginan konsumen dan operator angkutan umum.Tarif jasa transportasi di atur oleh departemen teknis (Perhubungan) setelah mendapat persetujuan dari legislatif.Formula perhitungan didasarkan pada tarif Pokok.

Tarif Pokok =

Tarif = (Tarif Pokok x Jarak Rata-rata) + 10 % Biaya Operasional Kendaraan

Biaya operasional kendaraan merupakan parameter penting dalam pengoperasian suatu kendaraan pada kondisi normal untuk suatu tujuan tertentu.Berdasarkan pertimbangan ekonomi, diperlukan kesesuaian antara besarnya tarif.Dalam hal ini pengusaha mendapatkan keuntungan dan dapat menjamin kelangsungan serta perkembangan usaha jasa angkutan umum yang dikelolanya. Komponen biaya operasi kendaraan dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:

a. Biaya Tetap (Standing Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang dalam pengeluarannya tetap tanpa tergantung pada volume produksi yang terjadi. Biaya tetap ini dapat dikelompokkan menjadi:

1. Biaya Penyusutan

Biaya Penyusutan = Keterangan:

HK = Harga Kendaraan (rupiah) NR = Nilai Residu (rupiah) PST = Km tempuh (km)

2. Biaya Bunga Modal

Biaya Bunga Modal = Keterangan:

N = masa pinjaman (tahun)

I = tingkat bunga per tahun (tahun)

3. Biaya Pajak Kendaraan Bermotor (STNK) Biaya PKB/STNK = 4. Biaya KIR Bus

Biaya KIR Bus = 5. Biaya Asuransi Kendaraan

Biaya Asuransi Kendaraan = b. Biaya Tidak Tetap (Running Cost)

Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat kendaraan beroperasi.Biaya tidak tetap disebut juga biaya variabel dimana biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan saat beroperasinya kendaraan. Komponen biaya yang termasuk ke dalam biaya tidak tetap yaitu:

1. Biaya Awak Bus

Biaya Awak Bus = 2. Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM)

Biaya BBM = 3. Biaya Ban

Biaya Ban =

4. Biaya Pemeliharaan Kendaraan

Biaya pemeliharaan kendaraan terdiri dari biaya service, overhaul, penambahan oli mesin, cuci bus, penggantian suku cadang, dan pemeliharaan body.Besar biaya pemeliharaan kendaraan merupakan akumulasi dari biaya tersebut.

5. Biaya Retribusi Terminal

(4)

c. Biaya Overhead

Menurut Rahmatang Rahman (2012), biaya overhead dapat diketahui melalui 2 cara yaitu: a. Menghitung 20-25% dari jumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap.

b. Menghitung biaya overhead secara terperinci yaitu menghitung biaya overhead yang perlu terus dipantau secara berkala oleh pemilik kendaraan.

Dalam penelitian ini digunakan dengan cara menghitung 20-25% dari jumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap. Secara matematis dihitung dengan rumus:

Biaya Overhead = (Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap) x (20-25%)

Biaya operasional kendaraan dapat ditinjau dari dua sisi tergantung dari sistem hubungan kerja antara pengusaha sebagai pemilik kendaraan dengan sopir (kru kendaraan).Diantaranya adalah biaya operasional kendaraan sistem gaji dan biaya operasional kendaraan sistem setoran.Bila hubungan kerja dengan sistem setoran dimana sopir harus memberi setoran dengan jumlah yang telah disepakati maka biaya operasional kendaraan menjadi beban sopir untuk operasional kendaraan tersebut.

3. METODOLOGI

Penelitian dimulai dengan melakukan pengumpulan bahan literatur (teori) dan data-data primer dan sekunder berupa survei investigasi, yaitu wawancara langsung terhadap pihak perusahaan angkutan untuk memperoleh data Biaya Operasional Kendaraan (BOK) serta data-data dari instansi terkait berupa tarif yang berlaku. Adapun langkah-langkah pembahasan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi pendahuluan dan kajian pustaka yaitu untuk mengetahui situasi di lapangan dan mengkaji dan mengumpulkan bahan-bahan literatur berupa landasan teori, metode-metode yang akan digunakan dalam pengolahan data maupun dalam melakukan evaluasi, serta hasil-hasil penelitian yang akan dilakukan sebelumnya.

2. Perancangan dan pelaksanaan survei pendahuluan.

3. Pelaksanaan survei di lapangan dan pengumpulan data yaitu dengan metode survey investigasi atau wawancara langsung kepada operator angkutan.

4. Pengolahan dan analisa data hasil survey investigasi di lapangan. 5. Kesimpulan dan saran.

4. PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Biaya Opeasional Kendaraan (BOK)CV. Karya Agung 1. Biaya Tetap (BT)

a. Biaya Penyusutan (BP) BP per km =

=Rp.196,592,- b. Biaya Bunga Modal (BM)

BM per km =

= Rp. 69,115,- c. Biaya STNK (BSTNK)

Biaya STNK per km = = Rp. 6,144 ,-

d. Biaya KIR (BKIR)

Biaya KIR per km = = Rp. 0,819 ,-

e. Biaya Perizinan Perusahaan (BPP)

- Izin Trayek = Rp. 1.700.000 ,- - Izin Usaha = Rp. 500.000 ,- - Pajak Perusahaan = Rp. 1.530.370 ,- Jumlah = Rp. 3.730.370 ,- BPP per km = = Rp. 16,976 ,- BT = BP + BM + BSTNK + BKIR + BPP = Rp. 196,592 + Rp. 69,115 + Rp. 6,144 + Rp. 0,819 + Rp. 16,976 = Rp. 289,646 ,- per km

(5)

2. Biaya Tidak Tetap (BTT) a. Biaya Awak Bus (BAB)

Hubungan kerja antara pengusaha (operator) dan supir kendaraan di wilayah studi tidak berdasarkan gaji, melainkan sebagai mitra. Dimana supir dan kernet berkewajiban memberikan uang setoran setiap hari sebesar Rp. 300.000,-. Sehingga dengan asumsi supir mendapat keuntungan 10 % diluar setoran tiap hari, maka biaya awak supir dapat ditentukan dengan:

- Harga Tiket (Tarif) = Rp. 45.000

- Daya Angkut = 16 Penumpang

- Load Factor = 80 % x Daya Angkut ≈ 13 penumpang - Pendapatan dari tiket/hari = 2 (Rp. 45.000 x 13)

= Rp. 1.053.000 (dipotong 10 % untuk komisi)

- Setoran = Rp. 300.000

- Pendapatan Supir = 10 % x Rp. 753.000 = Rp. 75.300

- BAB per km = Rp. 75.300/654 km = Rp. 115,14

b. Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) BBM per hari = Rp. 300.000,- BBM per km = = Rp. 458,72 ,- c. Biaya Ban (BB) BB = Rp.800.000 x 4 =Rp. 3.200.000,- BB per km = =Rp. 64 ,-

d. Biaya Pemeliharaan/Reparasi Kendaraan (BP) 1. Service Kecil

Service kecil dilakukan setiap 10.000 km atau setengah bulan sekali, biaya untuk service kecil terdiri dari:

 Oli Mesin = Rp. 35.000 x 5 liter = Rp. 175.000,-  Oli Gardan = Rp. 30.000 x 3 liter = Rp. 90.000,-  Oli Transmisi = Rp. 30.000 x 3 liter = Rp. 90.000,-

 Gemuk = Rp. 70.000 x 2 kg = Rp. 140.000,-

 Upah kerja service kecil = Rp. 50.000,- Jumlah biaya service kecil = Rp. 545.000,-

Biaya Service Kecil per km = = Rp. 54,5 ,- 2. Service Besar

Service besar dilakukan setipa 20.000 km atau 1-2 bulan sekali, biaya untuk service besar terdiri dari:  Oli Mesin = Rp. 35.000 x 5 liter = Rp. 175.000,-

 Oli Gardan = Rp. 30.000 x 3 liter = Rp. 90.000,-  Oli Transmisi = Rp. 30.000 x 3 liter = Rp. 90.000,-

 Gemuk = Rp. 70.000 x 2 kg = Rp. 140.000,-

 Minyak Rem = Rp. 35.000 x 2 liter = Rp. 70.000,-  Filter Oli = Rp. 40.000 x 1 buah = Rp. 40.000,-  Filter Udara = Rp. 70.000 x 1 buah = Rp. 70.000,-  Elemen Lainnya = Rp. 500.000,-

 Upah Kerja = Rp. 100.000,-

Jumlah Biaya Service Besar = Rp. 1.275.000,- Biaya Service Besar per km =

= Rp. 63,75 ,- 3. Overhoul Mesin

Biaya overhaul mesin sebesar 5% dari harga chasis dan chasis 60% dari harga kendaraan dan overhoul mesin dilakukan setiap 250.000 km.

(6)

Biaya ovehoul mesin = 5% x Rp. 162.000.000 = Rp. 8.100.000,- Biaya overhaul mesin per km =

= Rp. 32,4,- 4. Overhoul Body

Biaya overhoul body sebesar 18% dari harga karoseri dan karoseri 40% dari harga kendaraan dan overhoul body dilakukan setiap 250.000 km.

Karoseri = 40 % x Rp. 270.000.000,- =Rp. 108.000.000,-

Biaya ovehoul body = 18% x Rp. 108.000.000 = Rp. 19.440.000,- Biaya overhaul per km =

= Rp. 77,6 ,- 5. Penambahan Oli Mesin

Penambahan oli mesin secara umum adalah 1 liter dan dilakukan setiap dua hari. Biaya tambahan oli mesin per km =

= Rp. 26, 758 ,- 6. Biaya Cuci Bus

Biaya per km = = Rp. 38, 226 ,- 7. Penggantian Suku Cadang (2% x harga chasis)

Biaya per km = = Rp. 14,744 ,-

8. PemeliharaanBody (1% x harga karoseri)

Biaya per km = = Rp. 4,915 ,-

Total Biaya Pemeliharaan/Reparasi = Service Kecil + Service Besar + Overhoul Mesin + Overhaoul Body + Penambahan Oli Mesin + Biaya Cuci Bus + Penggantian Suku Cadang + Pemeliharaan Body Biaya Pemeliharaan (BP) per km = Rp. 54,5 + Rp. 63,75 + Rp. 32,4 + Rp. 77,6 + Rp. 26, 758 + Rp. 38, 226 + Rp. 14,744 + Rp. 4,915 = Rp. 312,893 ,-

e. Biaya Retribusi Terminal (BRT)

BRT per km = = Rp. 30,581 ,-

Sehingga diperoleh Biaya Tidak Tetap (BTT) :

• Biaya Awak Bus = Rp. 115,140 ,-

• Biaya BBM = Rp. 458,72 ,-

• Biaya Ban = Rp. 64 ,-

• Biaya Pemeliharaan = Rp. 312,893 ,- • Biaya Retribusi Terminal = Rp. 30,581 ,-

BTT per km = Rp. 981,334 ,- 3. Biaya Overhead (BOV)

Rahmatang (2012) mengemukakan bahwa untuk mendapatkan biaya overhead ada dua cara yaitu: a. Menghitung 20-25% dari jumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap.

b. Menghitung biaya overhead secara terperinci, yaitu menghitung biaya overhead yang perlu terus dipantau secara berkala oleh pemilik kendaraan.

Dalam penelitian ini digunakan opsi pertama yaitu menghitung 20-25% dari jumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap (diambil 20 %).

BOV = (BT + BTT) x 20 %

= (289,646 + 981,334) x 20 % =Rp.1270,98 x 20 %

=Rp. 254,196 ,- per km

Jadi Biaya Operasional Kendaraan untuk bus angkutan umum CV. Karya Agung adalah : BOK per km = BT + BTT + BOV

= 289,646 + 981,334 + 254,196 =Rp. 1525,176 ,-

Evaluasi Tarif Bus CV. Karya Agung

Dari hasil Biaya Operasioanal Kendaraan dapat ditentukan besarnya tarif angkutan umum per kilometer per penumpang. Tarif yang berlaku di lapangan trayek Medan – Doloksanggul via Parapat sebesar Rp. 45.000 ,-.

(7)

Tarif Pokok per km = =

= Rp. 117,321 ,-

Tarif = (Tarif Pokok x Jarak Rata-rata) + 10% Tarif = Rp. 117,321 x 327

= Rp. 38.363,967 + Rp. 3.836,397 = Rp. 42.200, 364 ,- per pnp

= Rp. 43.000 ,- per pnp (dibulatkan) Biaya Opeasional Kendaraan (BOK) PO. SENTOSA Transport 1. Biaya Tetap (BT)

a. Biaya Penyusutan (BP) BP per km =

=Rp.239,76 ,- b. Biaya Bunga Modal (BM)

BM per km =

= Rp. 113,286 ,- c. Biaya STNK (BSTNK)

Biaya STNK per km = = Rp. 10,489 ,-

d. Biaya KIR (BKIR)

Biaya KIR per km = = Rp. 0,819 ,-

e. Biaya Perizinan Perusahaan (BPP)

- Izin Trayek = Rp. 1.700.000 ,- - Izin Usaha = Rp. 500.000 ,- - Pajak Perusahaan = Rp. 2.612.965 ,- Jumlah = Rp. 4.812.965 ,- BPP per km = = Rp. 21,9 ,- BT = BP + BM + BSTNK + BKIR + BPP = Rp. 239,76 + Rp. 113,286 + Rp. 10,489 + Rp. 0,819 + Rp. 21,9 = Rp. 386,254 ,- per km

2. Biaya Tidak Tetap (BTT) a. Biaya Awak Bus (BAB)

Hubungan kerja antara pengusaha (operator) dan supir kendaraan di wilayah studi tidak berdasarkan gaji, melainkan sebagai mitra. Dimana supir dan kernet berkewajiban memberikan uang setoran setiap hari sebesar Rp. 400.000,-. Sehingga dengan asumsi supir dan kernet mendapat keuntungan 10 % diluar setoran tiap hari, maka biaya awak supir dapat ditentukan dengan:

- Harga Tiket (Tarif) = Rp. 50.000

- Daya Angkut = 28 Penumpang

- Load Factor = 80 % x Daya Angkut ≈ 23 penumpang - Pendapatan dari tiket/hari = 2 (Rp. 50.000 x 23)

= Rp. 2.070.000 (dipotong 10 % untuk komisi)

- Setoran = Rp. 400.000

- Pendapatan Supir = 10 % x Rp. 1.670.000 = Rp. 167.000

- BAB per km = Rp. 167.000/654 km = Rp. 255,352 ,- b. Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM)

BBM per hari = Rp. 600.000 ,- BBM per km =

= Rp. 917,431 ,- c. Biaya Ban (BB)

(8)

=Rp. 7.200.000,- BB per km =

=Rp.144 ,-

d. Biaya Pemeliharaan/Reparasi Kendaraan (BP) 1. Service Kecil

Service kecil dilakukan setiap 10.000 km atau setengah bulan sekali, biaya untuk service kecil terdiri dari:

 Oli Mesin = Rp. 30.500 x 9 liter = Rp. 274.500,-  Oli Gardan = Rp. 28.500 x 3 liter = Rp. 85.500,-  Oli Transmisi = Rp. 27.000 x 3 liter = Rp. 81.000,-

 Gemuk = Rp. 70.000 x 2 kg = Rp. 140.000,-

 Upah kerja service kecil = Rp. 50.000,-

Jumlah biaya service kecil = Rp. 631.000,-

Biaya Service Kecil per km = = Rp. 63,1 ,- 2. Service Besar

Service besar dilakukan setipa 20.000 km, biaya untuk service besar terdiri dari:  Oli Mesin = Rp. 30.500 x 9 liter = Rp. 274.500,-  Oli Gardan = Rp. 28.500 x 3 liter = Rp. 85.500,-  Oli Transmisi = Rp. 27.000 x 3 liter = Rp. 81.000,-  Gemuk = Rp. 70.000 x 2 kg = Rp. 140.000,-  Minyak Rem = Rp. 36.000 x 2 liter = Rp. 72.000,-  Filter Oli = Rp. 40.000 x 1 buah = Rp. 40.000,-  Filter Udara = Rp. 70.000 x 1 buah = Rp. 70.000,-  Elemen Lainnya = Rp. 500.000,-

 Upah Kerja = Rp. 100.000,-

Jumlah Biaya Service Besar = Rp. 1.362.500,-

Biaya Service Besar per km =

= Rp. 68,125 ,- 3. Overhoul Mesin

Biaya overhaul mesin sebesar 5% dari harga chasis dan chasis 60% dari harga kendaraan dan overhoul mesin dilakukan setiap 250.000 km.

Chasis = 60 % x Rp. 461.000.000,- =Rp. 276.600.000

Biaya ovehoul mesin = 5% x Rp. 276.600.000 = Rp. 13.830.000,- Biaya overhaul mesin per km =

= Rp. 55,32 ,- 4. Overhoul Body

Biaya overhoul body sebesar 18% dari harga karoseri dan karoseri 40% dari harga kendaraan dan overhoul body dilakukan setiap 250.000 km.

Karoseri = 40 % x Rp. 461.000.000,- = Rp. 184.400.000,-

Biaya ovehoul body = 18% x Rp. 184.400.000 = Rp. 33.192.000,- Biaya overhaul per km =

= Rp. 132,768 ,- 5. Penambahan Oli Mesin

Penambahan oli mesin secara umum adalah 1 liter dan dilakukan setiap dua hari. Biaya tambahan oli mesin per km =

= Rp. 23,32 ,- 6. Biaya Cuci Bus

Biaya per km = = Rp. 38, 226 ,- 7. Penggantian Suku Cadang (2% x harga chasis)

Biaya per km = = Rp. 25,175 ,-

8. PemeliharaanBody (1% x harga karoseri)

Biaya per km = = Rp. 8,392 ,-

BP = Service Kecil + Service Besar + Overhoul Mesin + Overhaoul Body + Penambahan Oli Mesin + Biaya Cuci Bus + Penggantian Suku Cadang + Pemeliharaan Body

(9)

BP per km = Rp. 63,1 + Rp. 68,125 + Rp. 55,32 + Rp. 132,768 + Rp. 23,32 + Rp. 25, 175 + Rp. 38,226 + Rp. 8,392 = Rp. 414, 426 ,-

e. Biaya Retribusi Terminal (BRT)

BRT per km = = Rp. 30,581 ,-

Sehingga diperoleh Biaya Tidak Tetap (BTT) per km :

• Biaya Awak Bus = Rp.255,352 ,-

• Biaya BBM = Rp.917,431 ,-

• Biaya Ban = Rp.144 ,-

• Biaya Pemeliharaan = Rp. 414,426 ,-

• Biaya Retribusi Terminal = Rp. 30,581 ,- BTT per km = Rp. 1.761,79 ,- 3. Biaya Overhead (BOV)

BOV = (BT + BTT) x 20%

= (386,254 + 1.761,79) x 20% =Rp.2.148,044 x 20%

=Rp. 429,609 ,- per km

Jadi Biaya Operasional Kendaraan untuk bus angkutan umum PO. SENTOSA Transport adalah : BOK per km = BT + BTT + BOV

= 386,254 + 1761,79 + 429,609 =Rp. 2577,653 ,-

Evaluasi Tarif Bus PO. SENTOSA Transport

Dari hasil Biaya Operasioanal Kendaraan dapat ditentukan besarnya tarif angkutan umum per kilometer per penumpang. Tarif yang berlaku di lapangan trayek Medan – Doloksanggul via Parapat sebesar Rp. 50.000 ,-.

Tarif Pokok per km = =

= Rp. 115,074 ,-

Tarif = (Tarif Pokok x Jarak Rata-rata) + 10% Tarif = Rp. 115,074 x 327

= Rp. 37.629,198 + Rp. 3.762,920 = Rp. 41.392, 118 ,- per pnp

= Rp. 42.000 ,- per pnp (pembulatan) 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisa data hasil penelitian Angkutan Kota Dalam Propinsi CV. Karya Agung dan PO. SENTOSA Transport Trayek Medan – Doloksanggul, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Biaya Operasional Kendaraan Bus CV. Karya Agung dengan nilai sebesar Rp. 1525,176 /km dan

Tarif Pokok per km Rp. 117,321.

2. Biaya Operasional Kendaraan Bus PO. SENTOSA Transport dengan nilai sebesar Rp. 2577,653 /km dan Tarif Pokok per km Rp. 115,074.

3. Tarif yang berlaku di lapangan memberi keuntungan kepada pengusaha angkutan jika dibandingkan dengan Tarif Berdasarkan Perhitungan BOK.

No

Tarif BUS AKDP

Tarif Berlaku Tarif Pemerintah

Tarif Berdasarkan BOK

1 CV. Karya Agung Rp. 45.000 Rp. 45.453 Rp. 42.200, 364 2 PO.SENTOSA Transport Rp. 50.000 Rp. 45.453 Rp. 41.392, 118

(10)

Saran

1. Perawatan kendaraan yang baik dan berkala akan memberikan keuntungan kepada operator angkutan.

2. Pengambilan data harus lebih banyak dan spesifik, sehingga data yang diperoleh tersebut dapat mewakili terhadap Tarif dan Biaya Operasional Kendaraan (BOK).

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang lebih akurat sehingga pengkajian yang yang didapat lebih sempurna.

4. Perlu dilakukan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya karena akan selalu terjadi perubahan-perubahan sesuai dengan dinamika transportasi.

6. DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2010. Dasar-Dasar Ekonomi Transportasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Gultom, Ranto Partahian. 2009. Analisa Tarif Angkutan Umum Trayek Antar Terminal Simalingkar-Pancing Medan. Skripsi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Isya Muhammad, Nurlely, Ismy Romaynoor, 2011. Analisis Penentuan Tarif Angkutan Umum Minibus Lintas Lhokseumawe-Banda Aceh. Teras Jurnal, Vol. I, No.2 Juni 2011.

Kamaluddin .H. Rustian, 2003. Ekonomi Transportasi Karakteristik, Teori, dan Kebijakan. Penerbit Ghalia Indonesia, cetakan pertama 2003.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM. 89 Tahun 2002. Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang Dengan Mobil Bus Umum Antar Kota Kelas Ekonomi.

Rahman, Rahmatang, 2012. Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Angkutan Umum Antar Kota Dalam Propinsi Rute Palu-Poso.Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi.

Risdiyanto.2010. Perbandingan Biaya Transportasi Pengguna Sepeda Motor Dengan Biaya Penumpang Bus Trans Jogja. Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010.

Salim, H.A. Abbas. 2006. Manajemen Transportasi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Simbolon, Masry Maringan. 2003. Ekonomi Transportasi. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Sugiono, H .2005. Evaluasi Biaya Operasional Kendaraan Untuk Peningkatan Kinerja Angkutan Umum Bus Sedang (Studi Kasus Rute Sukorejo-Semarang). Tesis Universitas Diponegoro, Semarang.

Suhartono, dkk 2003.Analisis Keterjangkauan Daya Beli Jasa Angkutan Umum Dalam Membayar Tarif. PILAR Vol.12 No.2, September 2003 : hal. 73-88.

Sumina, 2002.Analisa Biaya Operasi Kendaraan angkutan Bus Kota Di Surakarta (Studi Kasus : Trayek Kartosuro-Palur Jalur A dan C). Tesis Universitas Diponegoro, Semarang.

Suweda, dkk 2012.Analisis Tarif Bus Rapid Transit (BRT) Trans Sarbagita Berdasarkan BOK, ATP, dan WTP. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 16, No.1, Januari 2012

Widari, Sri 2010. Analisis tarif Angkutan Pedesaan Berdsarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) (Studi Kasus Kabupaten Gayo Lues Nanggroe Aceh Darussalam). Skripsi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Berapa besar tarif penumpang bus PRIMAJASA trayek terminal lebak bulus Jakarta – terminal leuwi panjang Bandung yang sesuai berdasarkan biaya operasional kendaraan saat

Besarnya biaya operasi kendaraan per-km angkutan umum (MPU) kota Tulungagung berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan adalah sebesar Rp.. Sedangkan tarif angkutan umum (MPU)

Tugas akhir ini berjudul “Evaluasi Kelayakan Tarif Angkutan Umum Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan di Serang Banten” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana

Adapun permasalahan dalam analisa ini adalah apakah tarif angkutan umum yang berlaku saat ini khususnya angkutan bus kota Kabupaten Paser telah sesuai apabila ditinjau dari biaya

Adapun permasalahan dalam analisa ini adalah apakah tarif angkutan umum yang berlaku saat ini khususnya angkutan bus kota Kabupaten Paser telah sesuai apabila ditinjau dari biaya

Dari hasil perhitungan biaya operasi kendaraan dapat ditentutak besarnya tarif angkutan umum per penumpang yang berlaku saat ini adalah Rp. 50.000,/penumpang Rekapitulasi

Tugas akhir ini penulis tulis dengan judul EVALUASI TARIF BUS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN TRAYEK TRENGGALEK-SURABAYA PO.. PELITA INDAH

“Analisis Biaya Operasional Kendaraan Dalam Penentuan Tarif Jasa Transportasi Angkutan Perkotaan (Studi Kasus Angkutan Kota Pemalang jalur H Jurusan Sugihwaras - Loning)”..