• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Jasmani Berbasis Masalah Gerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendidikan Jasmani Berbasis Masalah Gerak"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Disajikan pada:

Lokakarya Pembelajaran Penjas Berbasis

Masalah Gerak (Movement Problem-Based

Learning)

Pendidikan Jasmani

Berbasis Masalah

Gerak

(2)

Riset Menanyakan:

Apakah ciri Penjas yang baik?

• Kalau anak merasa gembira (40%)

• Kalau anak berkeringat dan kecapaian (30%)

• Kalau anak tertib dan disiplin dalam pelajaran

(10%)

(3)

Biologistic ideology: training of the

body-object

Penjas sebagai pelatihan kebugaran

Pedagologistic ideology: Education

through movement/sport

Penjas sebagai entertainment

(4)

„Training of the Physical‟ Concept

Asalnya

: Senam Swedia (Pehr H. Ling)

Pandangan terhadap tubuh:

Objek – mesin –

instrumen

Alasan ttg Penjas:

MP penting sebagai kompensasi

terhadap kurangnya gerak

Tujuan Penjas:

diformulasikan untuk meningkatkan

kebugaran jasmani.

Isi:

Latihan dikelompokkan berdasarkan efeknya pada

tubuh

Tugas siswa:

tugas berupa latihan (bukan tugas

pembelajaran).

Prinsip metodik:

pengerahan tenaga tinggi;

pengulangan latihan-latihan sederhana.

(5)

“Education through the physical”

concept

Asal:

philantropisme, Gustmutsh, senam Austria

Pandangan terhadap tubuh:

tubuh sebagai pintu

masuk ke dalam pikiran.

Alasan ttg Penjas:

MP penting untuk mendidik

manusia utuh—membentuk karakter.

Tujuan Penjas:

bukan ‘belajar bergerak’ tetapi

‘bergerak untuk belajar’

Isi:

permainan, senam, dansa, olahraga

Tugas siswa:

mempelajari gerak/olahraga sesuai

pengarahan

Prinsip metodik:

gagasan tentang pendidikan

fungsional: jika anak belajar dengan tertib, maka hasil

yang diharapkan akan tercapai.

Evaluasi:

Kualitas proses (kesenangan, harmoni,

disiplin)

(6)

Kesamaan dari kedua aliran

Didasarkan pada falsafah dualisme

tentang tubuh dan jiwa

Gerak/olahraga bukan tujuan tetapi alat

intervensi

Gagasan ttg. kompensasi sangat dominan

Dicirikan oleh retorika yang kuat: klaim

terhadap tujuan sangat pretensius

Menghasilkan praktek yang tidak

membelajarkan, yang bersifat fatal bagi

mata pelajaran dalam hal akuntabilitas.

(7)

Perubahan Paradigma

Profesi kita memerlukan paradigma baru untuk

mengatasi krisis yang terus berlangsung.

Dasar pemikiran terhadap paradigma baru adalah:

Dalam masyarakat modern, berpartisipasi dalam

budaya gerak menyumbang bagi peningkatan

kualitas hidup.

Terus terlibat dan menikmati budaya gerak

menuntut perbendaharaan kompetensi–

penguasaan kompetensi tersebut memerlukan

pengorganisasian proses belajar-mengajar.

Setiap anak menghabiskan waktunya selama 12

tahun di sekolah; sekolah merupakan kunci yang

utama dalam memperkenalkan budaya gerak.

(8)

Langkah dalam garis pemikiran baru

Berpartisipasi dalam budaya gerak amat penting

dalam meningkatkan kualitas hidup,

Berpartisipasi dalam budaya gerak didasarkan

pada pengalaman “I am competent enough”

Partisipasi memerlukan kompetensi untuk

memecahkan masalah dalam isyu-isyu: “I, my

body experience – exercise/play/sport /dance –

bersama dg orang lain – achievement, recreation,

health.”

Kompetensi di atas tidak datang secara alamiah.

Kompetensi tersebut perlu dikuasai melalui

(9)

Ciri Penjas Berkualitas

Penjas dan Olahraga memiliki nilai manfaat dan kualitas

yang menyumbang pada:

Perkembangan sikap positif terhadap gerak/aktivitas

jasmani, dansa, permainan dan olahraga (affective

learning),

Perkembangan kompetensi untuk memecahkan

sedemikian banyak problema technomotor (technomotor

learning)

Perkembangan kompetensi untuk memecahkan

persoalan pribadi dan antarpribadi yang terkait dengan

situasi gerak/olahraga (sociomotor learning)

Pertumbuhan pengetahuan dan wawasan yang

diperlukan untuk memahami peraturan dan ketentuan

dalam budaya gerak serta mampu mengubahnya

secara bermakna (cognitive-reflective-learning)

(10)

Pandangan Falsafah: Psikologi

Lingkungan

Tokohnya: J.J. Gibson

Pandangannya: Penjas adalah

peningkatan

affordances

Meningkatkan kemampuan berdialog

dengan alam

Alam tidak akan pernah berhenti

menyediakan tantangan

(11)

Tujuan Penjas kita (Standar Isi)

Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis

Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif

(12)

Ruang Lingkup Standar Isi

Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan

manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas

lainnya

Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya

Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya

Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam

kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam

kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

(13)

movement problems – game idea

Kita tidak menggunakan olahraga

sebagai central pemikiran, tetapi kita

mengadaptasi permainan terhadap

anak didik kita (anak sebagai pusat

pemikiran) (otherwise all children

can’t solve the movement problem

and will drop out)

The centre of thinking is the (main)

movement problem / central idea of

the game (game idea)!

(14)

Ilustrasi gagasan movement problem

rules tech-niques Sport Staying in vs. Making Out (2) Rallying vs. playing to the ground (1) Central Movement Problem = The game idea Passing vs. Intercepting (3)

(15)

1 Rallying versus playing to the

ground: the game idea is

to hit (or touch) somebody’s field (or the

field of the other team) with an object (for

example a ball or shuttle) with respect to

prevent that

or

to hit (or touch) somebody’s field (or the

field of the other team) that way that the

other person (or team) the object can’t

return (in my or our field)

(16)

2 Staying in versus making

out

the game idea is

= to touch (or hit) somebody (or

something) with or without a playing

object with respect to prevent that

(17)

3 Passing versus intercepting

the game idea is

= to keep holding a playing object

witch respect to get a playing object,

with or without making goals with

(18)

Bagaimana dengan aktivitas lain:

Gagasan awal:

Senam: Pola Gerak dominan sebagai

masalah (Dominant movement Problem)

Renang: Survival orientation sebagai

masalah,

Health: Contextual health related issues.

Movement: spatial awareness sbg dasar

kompetensi warga yang baik.

Gambar

Ilustrasi gagasan movement problem rulestech-niquesSport Staying in  vs. Making  Out (2)Rallying vs

Referensi

Dokumen terkait

Kebugaran jasmani merupakan derajat sehat dinamis seseorang yang dapat melaksanakan tugas dengan efien tanpa lelah berlebih, untuk mencapai kebugaran jasmani dapat

1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagi aktivitas jasmani

kebugaran sebab olahraga multi manfaat, antara lain manfaat fisik (meningkatkan komponen kebugaran jasmani), manfaat psikis, dan manfaat sosial. Berolahraga adalah salah satu

Untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang baik perlu memahami pola hidup sehat, yaitu: (1) Makan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas, (2) Istirahat, supaya tubuh

Olahraga mempunyai multi manfaat antara lain: meningkatkan Olahraga mempunyai multi manfaat antara lain: meningkatkan kebugaran jasmani, tahan terhadap stres, menambah percaya

Faktor yang memengaruhi kebugaran jasmani seseorang, yaitu makanan bergizi, kebiasaan hidup sehat, aktivitas jasmani yang dilakukan secara teratur, dan pola istirahat yang

3.5 Memahami berbagai bentuk aktivitas kebugaran jasmani melalui berbagai latihan: daya tahan , kekuatan, kecepatan, dan kelincahan untuk mencapai berat badan

Dokumen ini membahas tentang Pendidikan Jasmani dan Olahraga, termasuk hakikat, konsep, nilai-nilai, pertumbuhan dan perkembangan fisik, gerak, permainan, dan