PENGARUH TEKANAN WAKTU
TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya)
Agung nugraha (113403053) E-mail: nugros94@gmail.com
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana (1) tekanan waktu, dan penghentian prematur atas prosedur audit pada Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya (2) Pengaruh tekanan waktu terhadap penghentian prematur atas prosedur audit pada Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus dan metode analisis dalam penelitian ini yaitu regresi linier sederhana dan analisis koefisien determinasi dengan bantuan software spss statistics
19.0 untuk mengolah data primer. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) a. Tekanan waktu
pada Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya tinggi; b. Penghentian prematur atas prosedur audit pada Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya tinggi. (2) Tekanan waktu berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit
Kata kunci : tekanan waktu, penghentian prematur atas prosedur audit
ABSTRACT
This research has done to know how (1) Time pressure, and premature sign off of audit procedure at Inspectorate Offices Tasikmalaya City; (2) Correlation among time pressure to premature sign off of audit procedure at Inspectorate Offices Tasikmalaya City. The research method used analysis descriptive method with case study approach and analysis method in this research were simple linier regression and determination coefisien analysis by spss statisstics 19.0 software to process the primary data. The results of the research showed that : (1) a. Time pressure at Inspectorate Offices Tasikmalaya City was high; b. Premature sign off of audit procedure at Inspectorate Offices Tasikmalaya City was High. (2) The time pressure have positive effects on premature sign off of audit procedure at Inspectorate Offices Tasikmalaya City.
PENDAHULUAN
Proses audit merupakan bagian dari assurance services, pengauditan ini melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan serta independensi dan kompetensi dari pihak yang melakukan audit, sehingga kesalahan yang terjadi dalam proses pengauditan akan berakibat berkurangnya kualitas informasi yang diterima oleh pengambil keputusan (Weningtyas, dkk. 2006). Proses audit merupakan salah satu pelayanan assurance. Arens, dkk., (2011) mendefinisikan pelayanan assurance sebagai pelayanan atau jasa profesional independen yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi para pembuat keputusan.
Meskipun dalam teori sudah dinyatakan secara jelas bahwa proses audit yang baik adalah audit yang mampu meningkatkan kualitas informasi sekaligus dengan konteks yang terkandung di dalamnya, namun dalam prakteknya terdapat perilaku auditor yang dapat menyebabkan berkurangnya kualitas audit yang dilakukan oleh mereka (Hari, 2008). Menurut Weningtyas, dkk. (2006) berkurangnya kualitas informasi yang dihasilkan dari proses audit dapat terjadi karena beberapa tindakan, seperti:
1. Mengurangi jumlah sampel dalam audit.
2. Melakukan review dangkal terhadap dokumen klien.
3. Tidak memperluas pemeriksaan ketika terdapat pos yang dipertanyakan.
4. Memberikan opini ketika semua prosedur audit belum dilaksanakan secara lengkap.
Perilaku untuk menghentikan prosedur audit secara prematur kemungkinan banyak dilakukan dalam kondisi tekanan waktu (time pressure). Kondisi tekanan waktu (time
pressure) adalah suatu kondisi dimana auditor mendapatkan tekanan dari tempatnya bekerja
untuk dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dalam bekerja auditor dihadapkan oleh adanya tekanan waktu. Tekanan waktu (time pressure) terdiri dari time budget pressure dan time deadline pressure (Biana, 2007).
Pada praktiknya, anggaran waktu digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini menimbulkan tekanan bagi auditor untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang dianggarkan. Batas waktu (time
deadline) berhubungan dengan tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan audit dengan tanggal
akan menimbulkan konflik karena waktu yang telah ditentukan untuk suatu pekerjaan audit terlewati serta kualitas dapat terganggu sehingga akan menimbulkan perilaku penghentian prematur atas prosedur audit.
Dalam penelitian ini peneliti merajuk pada penelitian yang dilakukan sebelumnya yang dilakukan oleh:
1. Alderman (1982), serta Raghunathan (1991) 2. Weningtyas dkk, (2006)
3. Yuliana (2009) 4. Indarto (2011) 5. Wahyudi dkk, (2011)
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam Tabel 1.1 mengenai hasil penelitian yang dilakukan terdahulu yang dapat dijadikan acuan bagi peneliti dalam kaitannya dalam judul yang diteliti. Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No (1) Peneliti (2) Variabel (3) Objek Penelitian (4) Hasil (5) 1 Alderman (1982), serta Raghunatha n (1991). (Sumber : Jurnal) Variabel Y : Penghentian prematur prosedur audit Variabel X : 1. Time deadline pressure 2. Risiko Audit 3. Materialitas 4. Prosedur review
dan control kualitas 5. Time budget pressure 6. Komitmen Profesional Kantor Akuntan Publik
1.Terbatasnya jangka waktu pengauditan yang ditetapkan. 2. Adanya anggapan prosedur audit
yang dilakukan tidak penting (risiko kecil).
3. Prosedur audit tidak material. 4. Prosedur audit yang kurang
dimengerti.
5. Adanya batas waktu penyampaian laporan audit. 6. Adanya pengaruh faktor
(1) (2) (3) (4) (5) 2 Weningtya s dkk, (2006) (Sumber: Jurnal) Variabel Y: Penghentian prematur prosedur audit Variabel X : 1. Urutan prioritas 2. Time pressure 3. Risiko audit 4. Materialitas 5. Prosedur review
dan control kualitas
Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jawa Tengah
1. Prosedur yang paling sering ditinggalkan adalah pemahaman terhadap bisnis klien.
2. Prosedur yang jarang
ditinggalkan adalah pemeriksaan fisik.
3. Bahwa time pressure dan risiko audit berhububgan positif dengan penghentian prosedur audit, sehingga semakin besar time
pressure dan risiko audit yang
dihadapi oleh auditor maka semakin besar pula
kecenderungan auditor melakukan perilaku penghentian prosedur audit.
4. Materialitas, serta prosedur
review dan kontrol kualitas
berhubungan negative terhadap perilaku penghentian prosedur audit, sehingga semakin rendah Materialitas, serta prosedur
review dan kontrol kualitas maka
perilaku penghentian prosedur audit semakin rendah.
3 Yuliana (2009) (Sumber: Jurnal) Variabel Y: Penghentian prematur atas prosedur audit. Variabel X : 1.Time pressure 2. Risiko Audit. Kantor Akuntan Publik di Kota Palembang
1. Time Pressure dan Risiko Audit secara simultan (bersamasama) berpengaruh terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit.
2. Time Pressure secara parsial tidak memiliki hubungan terhadap penghentian prematur atas
prosedur audit
3. Risiko Audit secara parsial berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
(1) (2) (3) (4) (5) 4 Indarto (2011) (Sumber: Jurnal) Variabel Y: Penghentian prematur prosedur audit Variabel X : 1) Time pressure 2) Risiko audit 3) Review procedure
dan quality control 4) Komitmen organisasi 5) Komitmen professional 6) Pengalaman audit 7) Kesadaran etis Kantor Akuntan Publik di Semarang
1. Time pressure berpengaruh positif terhadap penghentian premature atas prosedur audit. 2.Risiko audit berpengaruh positif
terhadap pengehntian prosedur audit
3.Review procedure dan quality
control berpengaruh negative
terhadap pengehntian prosedur audit.
4.Komitmen organisasi
berpengaruh negative terhadap penghentian prosedur audit. 5.Komitmen professional berpengaruh negative terhadap penghentian prosedur audit. 6. Pengalaman audit berpengaruh
negative terhadap penghentian prosedur audit tapi secara statistik tidak Signifikan.
7.Kesadaran etis berpengaruh negative terhadap penghentian prosedur audit. 5 Wahyudi dkk (2011) (Sumber: Jurnal) Variabel Y : Penghentian prematur atas prosedur audit Variabel X: 1) Urutan prioritas 2) Time pressure 3) Risiko Audit 4) Materialitas 5) Prosedur review
dan control kualitas yang dilakukan KAP. 6) Komitmen Profesional Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta
1. Telah terjadi urutan
prioritas/ranking dari prosedur audit yang dihentikan secara prematur
2. Time Pressure tidak berpengaruh pada Penghentian premature atas prosedur audit
3. Risiko Audit tidak berpengaruh pada Penghentian premature atas prosedur audit
4. Materialitas tidak berpengaruh pada Penghentian premature atas prosedur audit
5. Prosedur review dan kontrol kualitas yang dilakukan KAP tidak berpengaruh pada Penghentian premature atas prosedur audit.
6. Komitmen Profesional tidak berpengaruh pada Penghentian premature atas prosedur audit. Agung Nugraha
(2015)
Pengaruh Tekanan Waktu (X) Terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Y) pada Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Penelitian ini bersifat penjelasan (explanatory research), artinya penelitian akan menjelaskan secara mendalam hubungan sebab akibat antara variabel penelitian atau tentang suatu hal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan pertanyaan kepada orang-orang atau subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis.
Berdasarkan perspektif dimensi/ horizon waktu, penelitian ini menggunakan jenis penelitian Cross sectional yaitu, tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subjek pada waktu tertentu. Studi cross sectional berbeda dengan studi time series yang menekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu.
Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 variabel, adapun variabel tersebut adalah:
1. Variabel Independen
Adalah variabel yang tidak di prediksi oleh variabel lain dalam model. Bahkan variabel independen merupakan variabel yang keberadaannya menjadi faktor penyebab yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel independennya adalah Tekanan Waktu (X), dengan indikatornya yaitu Ketepatan dan pencapaian anggaran waktu, keterbatasan sumber daya, Ketidakseimbangan antara tugas dan waktu yang tersedia, dan penetapan batasan waktu.
2. Variabel Dependen
Adalah variabel yang di prediksikan oleh satu atau beberapa variabel yang lain dalam model. Variabel dependen juga di pengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dalam hal ini variabel independen. Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen adalah Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Y) dengan indikatornya yaitu mempercepat program audit, penghentian atas prosedur audit yang diisyaratkan, mengabaikan prosedur audit, memberikan opini tanpa peninjauan mendalam.
Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini dapat di lihat dalam Tabel 3.1
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel (1) Definisi (2) Indikator (3) Skala (4) Tekanan Waktu (X) Kondisi tekanan waktu (time pressure) adalah suatu kondisi dimana auditor mendapatkan tekanan dari tempatnya bekerja untuk dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Biana (2007) Tekanan Anggaran waktu : 1. Ketepatan dan Pencapaian anggaran waktu 2. Keterbatasan sumber daya
Tekanan Batasan waktu: 3. Ketidakseimbangan
antara tugas dan waktu yang tersedia 4. Penetapan batasan waktu Interval Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Y) Penghentian prematur sebagai suatu keadaan yang menunjukkan auditor menghentikan satu atau beberapa langkah audit yang diperlukan dalam prosedur audit tanpa menggantikan dengan langkah yang lain. Christina (2010) 1. Mempercepat program audit 2. Penghentian terhadap prosedur audit yang diisyaratkan 3. Mengabaikan prosedur audit 4. Memberikan opini tanpa peninjauan mendalam Interval
Teknik Pengumpulan Data Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer
Yaitu data yang diperoleh dengan cara peninjauan langsung terhadap suatu objek penelitian dan hasil wawancara dengan pihak objek penelitian terkait. Juga diperoleh hasil pengumpulan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan topik penelitian. 2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari pihak luar objek penelitian yang menjadi objek penelitian. Data ini diperoleh melalui studi kepustakan yaitu mencari literature-literatur yang berhubungan dengan topik penelitian.
Populasi
Populasi adalah wilayah genaralisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013 : 148). Populasi dari penelitian ini adalah auditor pemerintah yang bekerja pada Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya.
Prosedur Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan prosedur data sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research), teknik ini dilakukan untuk memperoleh data primer, yang dilakukan melalui kuesioner (questionnaires), kuesioner yang penulis ajukan kepada responden mengacu kepada indikator dari variabel independen maupun variabel dependen. Penulis menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup (closed question). Kuesioner dengan pertanyaan tertutup meminta responden memilih salah satu atau mungkin beberapa jawaban dari satu set jawaban yang telah disediakan dan ditetapkan oleh peneliti.
2. Studi Kepustakaan (Library and Internet Study)
Teknik ini dilaksanakan untuk memperoleh data sekunder guna mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku serta referensi- referensi lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.
ρYX
ρY
ε
Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta untuk diperolehnya informasi dengan tingkat reliabilitas dan validitas memadai. Responden penelitian ini terdiri dari para auditor pemerintahdengan tujuan untuk memperoleh informasi melalui kuesioner. Model Penelitian
Paradigma dalam penelitian ini yakni Paradigma Sederhana, yaitu hubungan dua variabel, yakni variabel bebas (independent variabel) yaitu Tekanan waktu (X), dan variabel terikat (dependent variabel) yaitu Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Y).
Keterangan:
X = Variabel independen (Tekanan Waktu)
Y = Variabel dependen (Penghentian Prematur atas Prosedur Audit) ε = Pengaruh faktor lain yang tidak diteliti
ρYX = Koefisien jalur variabel X terhadap variabel Y ρYε = Koefisien jalur ε terhadap variabel Y
Teknik Analisis Data
Teknik Pengolahan Data
Data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrument penelitian (kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku, instrument penelitian yang dibuat bertujuan untuk mentransformasi data kualitatif agar dapat dianalisis dengan metode statistik yang diterapkan.
Adapun perubahan instrumen meliputi:
1. Pendefinisian operasionalisasi variabel kedalam indikatornya 2. Menjabarkan indikator kedalam pernyataan
3. Pemberian skala pengukuran untuk setiap jawaban responden
X
Y
Format kuesioner untuk memuat pernyataan responden berbentuk multiple choice, dengan kelebihan mudah ditabulasi dan tepat untuk kuesioner yang diisi sendiri. Untuk analisis kuantitatif maka pemberian skor untuk setiap item kuesioner digunakan skala Likert yang jumlahnya ganjil dengan nilai 1 sampai 5.
Uji Kualitas Data
Pengujian Validitas Alat Ukur (Test Of Validity)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang di gunakan mengukur apa yang perlu di ukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai. Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu : content validity, constructvalidity , dan
pengujian validitas eksternal (Sugiyono, 2013 : 207).
Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah produk moment (product
moment) sebagai berikut:
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
X = Jumlah skor tiap item variabel x Y = Jumlah skor seluruh item variabel y n = Jumlah responden
Jika dari hasil analisis tersebut diperoleh rhitung > rtabel pada α = 0.05 maka data tersebut adalah signifikan (valid) berarti layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis.sebaliknya rhitung <rtabel maka data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
Pengujian Reliabilitas Alat Ukur (Test Of Realibility)
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan konsisten dalam mengungkapkan fenomena tertentu dari sekelompok individu meskipun
2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy
Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas ialah teknik Cronbach’s Alpha.
Cronbach’sAlpha dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= Koefisien reliabilitas alpha
= Banyak butir pertanyaan dan butir soal = Jumlah variasi butir
= Variasi total
Koefisien reliabilitas skala haruslah diusahakan setinggi mungkin, yang besarnya mendekati satu. Adapun kaidah keputusan menggunakan nilai kritis cronbach alpha yaitu jika nilai alpha r tabel maka instrument tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
Teknik Analisis Data
Untuk mengalanisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalaisis dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode statistik parametrik yaitu dengan menggunakan statistic t-test teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji komparasi rasio atau interval dan regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh anatara variabel independen dan dependen (Sugiyono, 2013 : 242).
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, dimana variabel bebas (independent variable) yaitu Tekanan Waktu (X) dan satu variabel terikat (dependent
variable) yaitu Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Y).
Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam pengujian hipotesis, dilakukan pengujian hubungan Tekanan Waktu (X) dan terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Y) menggunakan regresi linier sederhana.
1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut: Y = a + bX Keterangan:
Y = Penghentian Prematur atas Prosedur Audit X = Tekanan Waktu
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
2. Analisis Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y) maka digunakan analisis koefisien determinasi yaitu kuadrat nilai korelasi dikalikan 100%. Lebih jelasnya, rumus koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut:
Kd = (r)2 x 100% Keterangan:
Kd = koefisien determinasi r = koefisien korelasi
Untuk mengetahui pengaruh faktor lain yang mempengaruhi variabel Y maka digunakan rumus koefisien non determinasi sebagai berikut:
Knd = 1 – (r)2 x 100% 3. Pengujian Hipotesis
a. Penetapan Hipotesis Operasional
Ho1, ρ =0 : Tekanan Waktu tidak berpengaruh positif terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit
Ha1, ρ >0 : Tekanan Waktu berpengaruh positif terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit
b. Untuk menguji hipotesis dilakukan menggunakan uji t (t-test) dengan rumus sebagai berikut:
Kaidah keputusan yang digunakan adalah:
Berdasarkan hasil analisa dan hipotesis diatas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif dan hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak. Untuk perhitung ananalisis dalam pembahasan akan digunakan SPSS versi 19 agar hasil yang dicapai lebih akurat.
PEMBAHASAN
Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit
Auditor yang bekerja di Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian menurut jenis kelamin adalah mayoritas laki-laki sebanyak 21 orang, sisanya perempuan hanya ada 5 orang. Kemudian untuk karakteristik berdasarkan masa kerja mayoritas diatas 5 tahun, dan berdasarkan latar belakang pendidikan terlihat bahwa mayoritas responden yang diteliti, merupakan lulusan Strata 1. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa auditor yang bekerja di Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya memiliki tingkat tekanan waktu yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya, dan tingkat penghentian prematur atas prosedur auditnya pun tergolong tinggi. Hasil penelitian menjelaskan melalui pengujian hipotesis bahwa t-hitung yang diperoleh variabel Tekanan Waktu sebesar 3,467 > nilai t-tabel 2,064 membuktikan bahwa tekanan waktu memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hal ini membuktikan secara empiris bahwa semakin tinggi tekanan waktu dalam pekerjaan auditor akan meningkatkan pula tingkat penghentian prematur atas prosodur audit. Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya Indarto (2011), Weningtyas dkk. (2006) dan Yuliana (2009), yang menyatakan bahwa time pressure / tekanan waktu berpengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit meskipun pada penelitian ini menggunakan objek yang berbeda dengan penelitin terdahulu yang dijadikan acuan. Penelitian ini dilakukan pada auditor pemerintahan yang bekerja di Inspektorat, sedangkan penelitian terdahulu yang dijadikan acuan menggunakan auditor publik yang bekerja di KAP.
PENUTUP Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh tekanan waktu terhadap penghentian prematur atas prosedur audit pada Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tekanan waktu yang dihadapi auditor yang bekerja di Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya dikategorikan tinggi. Faktor utama yang menjadi tingginya tekanan
waktu karena auditor sering dikejar waktu sehingga terburu-buru dalam menyelesaikan laporan audit.
2. Penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan auditor yang bekerja di Inspektorat Kota Tasikmalaya berada dalam kategori tinggi. Yang berarti auditor di Inspektorat Kota Tasikmalaya memiliki kecenderungan memberikan opini hasil audit lebih awal dengan sengaja menghilangkan, mengurangi, atau melewati prosedur audit pada umumnya. Faktor utama hal ini berkenaan dengan pengurangan jumlah sampel yang direncanakan dalam audit.
3. Tekanan waktu berpengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit..
Saran
1. Bagi Kantor Inspektorat untuk mengajukan rekomendasi penambahan waktu untuk pemeriksaan terhadap instansi yang dirasa membutuhkan waktu yang lebih banyak dari yang telah ditetapkan, sehingga efek tekanan waktu yang dirasakan auditor lebih kecil yang artinya memperkecil pula kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit yang dapat mengurangi kualitas audit secara keseluruhan.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan memiliki informasi yang luas mengenai objek penelitian, menggunakan objek dengan skala yang lebih luas pada variable yang sama, serta menambah variabel lain untuk penelitian selanjutnya. Rekomendasi variabel untuk penelitian selanjutnya: Materialitas, Kesadaran Etis, Risiko Audit.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012 “Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik”, Jilid 1, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta..
Alderman, C Wayne dan James W. Deitrick. 1982. “Auditor’s perceptions of Time Budget Pressures and Premature Sign Offs : A Replication and Extension”.Auditing : A Journal
of Practice and Theory.
Arens, Alvin A. James L. Loebbecke, 2008. Auditing Pendekatan Terpadu, Terjemahan oleh Amir Abadi Yusuf, Buku Dua, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Basuki dan Krisna Yunika Mahardani, 2006, “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu terhadap Perilaku Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya”, Jurnal MAKSI.
Djohari, Putri Galih., 2008. Pengaruh Pelaksanaan Supervisi oleh Senior Auditor terhadap Kinerja Junior Auditor. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung. Herningsih, Sucahyo. 2001. “Penghentian prematur atas prosedur audit : Studi empiris pada
kantor akuntan publik”. Tesis Pascasarjana, Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2001. “Standar Profesional Akuntan Pub(SPAP)”. Jakarta :
Salemba Empat.
Indarto, S. 2011. “Penghentian premature prosedur audit”, Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi. Mulyadi (2009), Auditing Edisi 6 Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Nugroho, Fajar Dwi. 2008. Pengaruh Time Presure, Risiko Audit, Locus of Control, dan Komitmen Profesi Terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Skripsi S1 Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Puji, Ayu Lestari. 2010, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Penghentian Prematur Prosedur Audit”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Raghunathan, Bhanu. 1991. “Premature Signing-Off Audit Procedures: An Analysis”.
Accounting Horizons.
Sososutikno, Christina. 2010. Perilaku Disfungsional Akibat Tekanan Anggaran Waktu ( Studi Empiris di Lingkungan Badan Pengawasan Daerah Tingkat I dan Tingkat II Propinsi Maluku). Jurnal MAKSI, Vol 10, No. 1.
Weningtyas S, Dody dan Hanung Triatmoko. 2007. “Penghentian Prematur atas Prosedur Audit”. Jurnal Riset Akuntansi.