• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

0

Laporan

PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA

PROV. GORONTALO

TAHUN 2014

PROGRAM

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN HIDUP

TAHUN 2014

BIDANG SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RISET DAERAH

PROVINSI GORONTALO TAHUN 2014

(2)

1 1. JUDUL KEGIATAN

SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA

2. LATAR BELAKANG

Bencana banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, sampah, rob, dan abrasi secara rutinitas menjadi berita utama. Bencana tersebut berasal dari alam, tetapi juga akibat ulah sekelompok manusia yang kurang sadar akan pentingnya lingkungan. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya untuk menyadarkan manusia agar berperilaku yang ramah lingkungan. Upaya yang dilakukan pemerintah tersebut dengan menerapkan pendidikan lingkungan hidup dalam bentuk program Adiwiyata. Program Adiwiyata tersebut berupa penerapan perilaku manusia terhadap alam untuk melindungi dan melestarikan keberadaan alam agar terjadi keberlanjutan kehidupan.

Adiwiyata merupakan suatu tempat yang baik dan ideal untuk memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk mencapai cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dengan prinsip dasar sebagai berikut:

1. Prinsip partisipatif, komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan perannya,

2. Prinsip berkelanjutan berupa seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif. Jadi bila sudah masuk dalam kategori Adiwiyata mandiri, apalagi sebagai juara harus tetap mempertahankan kondisi lingkungan dan perilaku warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan menuju lebih baik.

(3)

2 Program Adiwiyata diharapkan dapat menciptakan kondisi yang nyaman dalam pembelajaran serta timbulnya tanggung jawab lingkungan dalam rangka pembangunan berkelanjutan. Sebab lingkungan yang bersih, nyaman akan menambah semangat belajar serta menciptakan kondisi yang tidak membosankan. Adapun Indikator sekolah Adiwiyata meliputi (1) Pengembangan kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, yang meliputi filosofi, visi misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, kebijakan dalam pengembangan materi, pembelajaran lingkungan hidup, kebijakan tentang peningkatan kapasitas SDM, kebijakan penghematan sumber daya alam, kebijakan untuk mengalokasikan dana bagi kegiatan lingkungan hidup, kebijakan yang mendorong terwujudnya sekolah peduli dan berbudaya lingkungan; (2) Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan yang meliputi pengembangan model pembelajaran lingkungan hidup (integrasi atau monolitik), penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar, pengembangan kegiatan kurikuler bertema lingkungan hidup, dan pengembangan metode pembelajaran; (3) Pengembangan kegiatan berbasis pertisipatif yang meliputi penciptaan kegiatan ekstrakurikuler atau kurikuler yang mendukung pengembangan PLH, partisipasi aktif dalam kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan pihak luar sekolah, membangun kemitraan dengan pemerintah, swasta dan LSM dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup; (4) Pengembangan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah yang meliputi: pengembangan fungsi kualitas sarana pendukung sekolah yang ada untuk PLH, peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah, peningkatan upaya penghematan energi, air, alat tulis, pengembangan sistem pengelolaan sampah dan pengembangan apotik hidup serta taman sekolah.

Program ini merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program adiwiyata di Provinsi Gorontalo laksanankan dengan menggunakan Dana Dekonsentrasi tahun 2014.

Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan berdasarkan hasil kesepakatan pada rapat persiapan yang dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2014. Kesepakatan rapat bahwa, kegiatan sosialsasi Adiwiyata akan dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2014. Kegiatan Sosialisasi

(4)

3 dilaksanakan dalam rangka menyampaikan beberapa hal terkait dengan pelaksanaan Program Adiwiyata di Provinsi Gorontalo tahun 2014

3. DASAR PERTIMBANGAN

1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118); 3 Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 39 Tahun 2002 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah;

4 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo.

6 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;

7 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 280 Tahun 2008 tentang Penghargaan Adiwiyata;

8 Surat Keputusan Gubernur Nomor 39/20 / I / 2013 tentang Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Lingkup Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2014

(5)

4 4. TUJUAN

Kegiatan Sosialisasi ini di laksanakan dengan tujuan:

1. Meningkatkan pemahaman instansi lingkungan hidup kab/kota, dinas pendidikan serta tenaga pendidik terkait dengan program adiwiyata.

2. Menyampaikan panduan pelaksanaan program adiwiyata tahun 2014 3. Menyampaikan mekanisme penilaian sekolah adiwiyata tahun 2014

5. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Rencana kegiatan rapat persiapan pelaksanaan kegiatan laporan Pembinaan Sekolah Adiwiyata Provinsi Gorontalo adalah sebagai berikut:

Hari/tanggal : Jum’at, 7 Maret 2014

Waktu : 10.00 – Selesai

Tempat : Grand Q-Hotel Kota Gorontalo

6. PESERTA DAN NARASUMBER KEGIATAN

A. Peserta kegiatan ini adalah sebanyak 75 orang yang terdiri dari: 1. Unsur BLHRD Provinsi Gorontalo

2. Unsur BLH/KLH Kab/kota Se-provinsi Gorontalo

3. Unsur Dinas Pendidikan Kab/Kota Se-provinsi Gorontalo 4. Kepala Sekolah, sekolah Adiwiyata Se-provinsi Gorontalo

B. Pemateri Rapat Persiapan Kegiatan terdiri dari :

Narasumber : 1. Ir. Hj. Nontje Lakadjo dengan materi Mekanisme Pembinaan Adiwiyata

2. Ivonela Reane Larekeng, S.Hut, M.Kes dengan materi Evaluasi Dokumen dan Observasi Lapangan Program Adiwiyata

(6)

5 3. Ir. Rugaya Biki, M.Si dengan materi Benchmark Adiwiyata 2014 Moderator : 1. Fried Dewi H. Ahmad, S.Kom, M.Eng

2. Abdul Alim Katili, ST 3. Masrul, ST

7. HASIL DAN KESIMPULAN RAPAT

A. Pertanyaan, saran dan usulan peserta sosialisasi 1. Diknas Kab. Bone Bolango

a. Agar pemerintah provinsi dan pusat mengeluarkan regulasi tentang pelaksanaan program Adiwiyata sehingga Diknas kabupaten/kota memiliki dasar untuk mengusulkan anggaran program Adiwiyata pada rencana kerja anggaran SKPD b. Pemerintah provinsi menganggarkan bantuan dana kepada sekolah-sekolah

sebagai stimulan kepada sekolah dalam rangka persiapan pelaksanaan program Adiwiyata karena setiap sekolah tidak memiliki dana yang cukup dalam rangka persiapan mengikuti sekolah Adiwiyata

c. Buku panduan program adiwiyata agar disebarkan kepada sekolah-sekolah sehingga sekolah peserta adiwiyata dapat mengevaluasi kekurangan masing-masing

2. SDN 6 Kabila

Untuk mengikuti sekolah Adiwiyata Mandiri SDN 6 Kabila menerima SK Diknas dan SK Bupati. Dalam penilaian sekolah Adiwiyata Mandiri SK mana yang menjadi acuan

pelaksanaan.

Tanggapan dari narasumber bahwa yang digunakan adalah kombinasi antara SK Bupati dan SK Diknas dimana sekolah yang menjadi binaan minimum 10 sekolah yang memperoleh nilai pencapaian lebih dari 65 dari hasil penilaian kabupaten/kota.

3. SMK Anggrek

Dalam menambah pengetahuan para guru dalam memahami pendidikan lingkungan hidup maka pemilihan peserta guru yang akan mengikuti Pelatihan Penyusunan Silabus dan RPP Pendidikan Lingkungan mekanismenya bagaimana.

(7)

6 Tanggapan dari narasumber peserta yang akan mengikuti Pelatihan Penyusunan Silabus dan RPP Pendidikan Lingkungan adalah para guru yang berasal dari sekolah Adiwiyata yang memperoleh nilai capaian minimum 65 hasil penilaian kabupaten/kota. 4. SMA 1 Telaga

Pada tahun 2007 SMA 1 Telaga pernah mengikuti penilaian sekolah Adiwiyata namun sampai dengan tahun 2012 nilai capaiannya belum disampaikan oleh Tim Penilai dari Provinsi.

Tanggapan dari narasumber bahwa kekurangan tersebut telah disampaikan pada tahun 2007 tetapi karena hasil capaiannya tidak memenuhi syarat maka lampiran dokumennya sudah tidak dinilai lagi.

5. SMA 7 Kabila Bone

Dalam menunjang kegiatan Adiwiyata di sekolah , setiap sekolah membutuhkan dana dalam menunjang kegiatan tersebut apakah masih bisa memungkinkan sekolah mengusulkan proposal permohonan anggaran untuk bantuan anggaran yang dialokasikan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah pada tahun 2012.

Tanggapan dari narasumber bahwa anggaran untuk bantuan sekolah Adiwiyata pada tahun 2012 sudah dikembalikan ke kas daerah dan untuk penganggaran bantuan anggatan untuk sekolah Adiwiyata untuk tahun 2014 tidak disetujui lagi karena pengalaman dari tahun 2012 dimana tidak ada satu sekolahpun yang mengusulkan proposal bantuan anggaran sekolah Adiwiyata

6. SMP I Tilamuta

a. Pada tahun 2012 saat BLHRD mengalokasi anggaran untuk bantuan sekolah Adiwiyata tidak disosialisasikan ke sekolah-sekolah sehingga tidak ada satu sekolah yang mengusulkan proposal tidak ada pemberitahuan kepada sekolah (proposal) kurikulum pemaksaaan kurikulum.

b. Penerapan kurikulum lingkungan hidup pada sekolah-sekolah agar diajukan ke pusat untuk mendukung program Adiwiyata

(8)

7 a. Untuk bantuan anggaran Adiwiyata ke sekolah Adiwiyata pada tahun 2012 telah disampaikan ke Kabupate/Kota dan untuk pengajuan proposal melalui BLH kabupaten/kota.

b. Usulan sekolah akan disampaikan ke pusat untuk menjadi bahan pertimbangan. B. Kesimpulan

1. Mekanisme Pembinaan Adiwiyata

- Adiwiyata merupakan tempat yangg baik & ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yg dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan dengan tujuan mewujudkan sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan

- Tujuan pembinaan Adiwiyata meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan Adiwiyata baik di propinsi maupun di kabupaten/kota termasuk sekolah dan masyarakat sekitarnya Meningkatkan kapasitas sekolah untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata dan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia dalam pengelolaan.

- Target pencapaian Adiwiyata adalah Kebijakan Berwawasan Lingkungan Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif, Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

- Mekanisme pembinaan Adiwiyata khususnya untuk Provinsi yaitu, Pendampingan kepada kabupaten/ kota dalam pelaksanaan pembinaan dan pemberian penghargaan Adiwiyata, Bimbingan teknis bersama kabupaten/kota kepada sekolah, Pengembangan sekolah model/percontohan, Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Adiwiyata di kabupaten/kota, Melaporkan hasil pembinaan kepada Gubernur dan pihak terkait.

2. Persiapan Kegiatan Adiwiyata Tahun 2014 Dan Strategi Menuju Sekolah Adiwiyata - Kebijakan Berwawasan Lingkungan

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Memuat Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Memuat Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Memuat Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(9)

8 B. Sekolah memiliki rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) memuat program dalam

upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup - Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

A. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup

B. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

- Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

A. Warga sekolah melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana

B. Sekolah Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain). - Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

A. Pemenuhan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan

B. Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah

3. Benchmark Adiwiyata 2014 - Indikator Penilaian - Indikator dan Standar

(10)

9 8. DOKUMENTASI

(11)
(12)
(13)
(14)

Referensi

Dokumen terkait

Terbentuknya konsep diri seseorang berasal dari interaksinya dengan orang lain GH Mead (Clara R Pudijogyanti, 1995: 12) mengatakan bahwa: Konsep diri merupakan produk sosial

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal149 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Pasal 53 Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun

Hal tersebut disebabkan oleh proses pemanggangan yang dilakukan pada suhu yang tinggi (>175°C) menyebabkan terjadinya penguapan air bebas dalam bahan baku penyusun

Satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan adalah partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam Pasal 53

Pada halaman ini akan ditampilkan form yang digunakan untuk membuat dokumen leads yang baru, dimana apabila user dapat langsung memilih customer dari data customer

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum amobilisasi pektinase menggunakan matriks bentonit yang telah diaktivasi dengan HCl dicapai pada lama pengocokan 4

Berdasarkan hasil analisa data mengenai kualitas pelayanan yang meliputi bukti fisik, keandalan, ketangapan, jaminan dan empati pada Pojok BEJ Universitas Katolik

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja guru agama Hindu, artinya bahwa kepemimpinan kepala