• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN MULTILATERAL I PENYUSUNAN RKP 2017 KEDAULATAN ENERGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTEMUAN MULTILATERAL I PENYUSUNAN RKP 2017 KEDAULATAN ENERGI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN RKP 2017

KEDAULATAN ENERGI

Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam

Jakarta, 26 Februari 2016

(2)

TUJUAN MULTILATERAL MEETING I

1. Mengintegrasikan berbagai upaya K/L ke dalam satu tujuan (goal) yang jelas

dan terukur.

2. Menginformasikan mengenai Prioritas Nasional Tahun 2017 serta hasil

Identifikasi awal Sasaran Prioritas Nasional, Arah Kebijakan Prioritas Nasional,

Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas Tahun 2017 kepada K/L terkait.

3. Menginformasikan mengenai Kerangka Regulasi dalam pelaksanaan program

dan kegiatan prioritas.

4. Memperoleh masukan dari K/L terkait sasaran prioritas, program prioritas dan

kegiatan prioritas.

KELUARAN

1. Keluaran yang diharapkan yaitu kesepakatan terhadap sasaran prioritas nasional

dan arah kebijakan prioritas nasional

2. Masukan untuk Program Prioritas (Level 1) dan Kegiatan Prioritas (level 2)

3. Sebagai bahan dasar dalam pembahasan Bilateral Meeting, yaitu pembahasan

Form B – E.

PENDAHULUAN

(3)

Slide - 3

Dirjen...

Direktur...

Kepala

Bagian ...

Kepala

Bagian ...

Direktur...

Direktur...

Sesdirjen...

money follow function

money follow program prioritas

ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017

(HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)

Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada

prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.

Terjadi inefisiensi anggaran, misalnya

duplikasi program. Program yang sama

dilaksanakan oleh pada berbagai K/L dengan tingkat kompetensi dan efektifitas

yang berbeda. Contoh: program bedah rumah dilaksanakan oleh belasan K/L,

Program Bansos dilakukan oleh 21 K/L.

(4)

HOLISTIK

TEMATIK

Untuk mencapai sasaran

prioritas nasional

Pengembangan KEK, perlu

koordinasi lintas

Kementerian/Lembaga,

BUMN/BUMD, dan

Pemerintah Daerah.

INTEGRATIF

SPASIAL

Pencapaian Pengembangan

KEK dilakukan secara

terintegrasi melalui

peningkatan produksi bahan

baku, konektivitas,

infrastruktur dasar,

ketersediaan tenaga kerja, iklim

investasi, daya dukung lahan

dan ruang

Pembangunan/pengembangan

kawasan misalnya, harus

mempertimbangkan lokasi,

terintergrasi dengan jalan,

pasar, serta terdapat dukungan

jaringan air dan listrik

“Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan

Kesempatan Kerja Serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan

Antarwilayah”

RKP

2017

(5)

Slide - 5

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Proyeksi Permintaan Energi (juta SBM)

tanpa hemat

dengan hemat

Tahun

BAU

RIKEN*

Konsumsi

2004

912

866

872

2005

978

912

896

2006

1,053

932

899

2007

1,133

984

955

2008

1,219

1,010

984

2009

1,311

1,070

1,015

2010

1,411

1,169

1,155

2011

1,518

1,235

1,236

2012

1,633

1,310

1,312

2013

1,757

1,357

1,390

2014

1,890

1,452

1,473

Tahun

Proyeksi Keb. Energi

2014

1,473

2015

1,555

2016

1,672

2017

1,796

2018

1,928

2019

2,086

*RIKEN : Rencana Induk Konservasi Energi

Source: Blueprint PEN dan Bappenas

RPJM

Satuan juta SBM

(6)

Slide - 6

Perkiraan Kebutuhan Energi Primer 2015 - 2019

Dengan skenario RPJMN 2015 - 2019, kebutuhan energi primer akan meningkat dengan rata-rata

pertumbuhan 7,4%/tahun dari 1555 di tahun 2015 menjadi 2066 di tahun 2019,

dengan bauran energi baru terbarukan sebanyak 16 persen

2015

2016

2017

2018

2019

EBT

155.5

200.64

233.48

289.2

330.56

Batubara

450.95

484.88

502.88

539.84

578.48

Gas

342.1

367.84

413.08

443.44

475.18

Minyak

606.45

618.64

646.56

674.8

702.44

0

500

1000

1500

2000

2500

Minyak

Gas

Batubara

EBT

BAURAN

ENERGI

2015

2016

2017

2018

2019

Minyak

39%

37%

36%

35%

34%

Gas

22%

22%

23%

23%

23%

Batubara

29%

29%

28%

28%

28%

EBT

10%

12%

13%

15%

16%

TOTAL

100%

100%

100%

100%

100%

(7)

Slide - 7

Tantangan Pengelolaan Energi Nasional

KEDAULATAN

ENERGI

NASIONAL:

Intensifikasi

Diversifikasi

Efisiensi

Jaminan

pasokan

energi

rendah

Energi fosil masih

sebagai komoditi

ekspor

Kapasitas litbang,

industri & infrastruktur

belum optimal

Kondisi

geopolitik

dunia dan isu

lingkungan

global

1

2

3

4

5

6

Kondisi Saat ini

Peningkatan

kebutuhan energi

tinggi sementara

produksi terus

menurun

Bauran energi masih

didominasi oleh

Minyak:

- Minyak (41%)

- Batubara (29%)

- Gas Bumi (24%)

- EBT (6%)

Kondisi dan Lokasi

sumber energi yang

terkendala kondisi

geografis

menyebabkan

penyediaan pada

masyarakat terbatas

Tumpang tindih

Kelembagaan &

kewenangan

menyebabkan

pengelolaan energi

belum optimal

Cadangan energi

fosil menurun, dan

pencarian

cadangan baru

masih lambat.

Kebijakan

Energi

Nasional

Penggunaan

Tidak efisien

Data tahun 2014

(8)

Slide - 8

Kemandirian

Energi

KEDAULATAN

ENERGI

NASIONAL

Ketahanan

Energi

Efisiensi penggunaan

energi baik pada sisi

penggunaan maupun

pada sisi penyediaan

Intensifikasi pencarian

cadangan baru dengan

meningkatkan

kemampuan eksplorasi,

Peningkatan produksi

migas dengan

penciptaan iklim

investasi yang makin

baik, percepatan lelang

lapangan,

meningkatkan

teknologi pengurasan

lanjut (EOR)

Peningkatan teknologi

untuk pemanfaatan

sumberdaya energi non

konvensional seperti:

CBM, Shale gas, Nuklir

dan peningkatan

produksi energi

terbarukan

Transportasi: traffic

management,

angkutan masal

Industri: Peralatan

hemat energi, sistem

produksi efisien

Rumah Tangga:

peralatan hemat,

perilaku hemat

Efisiensi produksi dan

transportasi energi:

Pertamina, PGN dan

PLN

Diversifikasi energi: bahan

bakar nabati (BBN), konversi

BBM ke gas, geothermal,

pemanfaatan batubara untuk

energi dalam negeri, serta

pemanfaatan energi lain yang

berlimpah dalam negeri

seperti tenaga surya, tenaga

bayu, tenaga air dengan

membangun infrastruktur

guna memanfaatkan

energi-energi tersebut

Penguasaan teknologi yang

diperlukan untuk dapat

memanfaatkan energi

terbarukan dalam bidang:

Otomotif, Industri, untuk

Rumah Tangga, dan

(9)

Slide - 9

Arah Kebijakan:

1. Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gas

dan batubara): lapangan baru, IOR/EOR,

pengembangan gas non konvensional (shale gas dan

CBM)

2. Meningkatkan cadangan penyangga dan operasional

energi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii)

pengadaan kontrak jangka menengah dan panjang

untuk sumber daya energi

3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan

dalam bauran energi: (i) insentif, pemberian subsidi,

dan harga yang tepat; (ii) pemanfaatan bahan bakar

nabati

4. Meningkatkan aksesibilitas: (i) mendorong

penggunaan sumber daya energi untuk penggunaan

setempat; (ii) pemanfaatan gas kota; (iii) konversi

BBM ke BBG

5. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i)

pengembangan insentif dan mekanisme pendanaan

untuk teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) audit

energi; (iii) peningkatan peran perusahaan layanan

energi (ESCO)

6. Meningkatkan pengelolaan subsidi energi yang lebih

transparan dan tepat sasaran

Sasaran

2014

(baseline)

2015

(capaian)

2016

2017

2019

Rasio Elektrifikasi

84,1%

88,5%

90,2%

91,1%

96,6%

Konsumsi Listrik Perkapita (Kwh)

843

914

985

1.058

1.200

Peningkatan Produksi Sumber Daya Energi:

 Minyak Bumi (ribu BM/hari)

789

788

830

780

700

 Gas Bumi (ribu SBM/hari)

1.455

1.194

1.155

1.175

1.295

 Batubara (juta Ton)

458

393

419

413

400

Penggunaan Dalam Negeri (DMO):

 Gas bumi Dalam Negeri

57%

59%

61%

62%

64%

 Batubara Dalam Negeri

16,6%

20,3%

26,5%

29,3%

60,0%

Pembangunan FSRU/ Regasifikasi

(unit)

2

1

2

1

2

Jaringan pipa gas (kumulatif, km)

11.960

13.458

15.330

15.364

18.322

Pembangunan SPBG (unit)

13

18

30

25

15

Jaringan gas kota (lokasi/SR)) *

5/16.949*

*

2/8.000** 33/121.000 46/271.500 48/374.000

Porsi EBT dalam Bauran Energi (%)

6

10

13

15

16

* Merupakan target tahunan: 2014 dan 2015 angka realisasi. Peningkatan sambungan rumah termasuk kerjasama dengan badan usaha dan diharapkan pada tahun 2019 secara kumulatif mencapai lebih kurang 1,3 juta SR.

** Hanya mencakup jumlah SR yang dibangun melalui APBN.

Kebijakan terkait Revolusi Mental:

1. Penguatan tata kelola (good governance) sumberdaya

energi

2. Pemanfaatan energi secara efisien

3. Pelayanan BUMN energi yang memuaskan pelanggan

4. Penambangan yang ramah lingkungan

5. Penegakan hukum dan disiplin di sektor energi

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Sasaran dan Arah Kebijakan

(10)

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

PRIORITAS

NASIONAL

KEDAULATAN

ENERGI

Peningkatan

Produksi Energi

Primer

Peningkatan

Cadangan

Penyangga dan

Operasional

Energi

Peningkatan

Peranan Energi

Baru

Terbarukan

dalam Bauran

Energi

Peningkatan

Aksesibilitas

Energi

Efisiensi dan

Konservasi

Energi

Pengelolaan

Subsidi Energi

yang Lebih

Transparan dan

Tepat Sasaran

Kemen ESDM,

Kemenko

Perekonomian,

Kemenkeu, Kemen

BUMN, Kemen ATR,

Swasta, Pemda

Kemen ESDM,

Kementan,

Kemendes-PDT, BPPT, KUKM,

Kemen PUPR, Kemen

BUMN, Kemenkeu,

KLHK, Pemda

Kemen ESDM, Kemenkeu,

Kemenristek-DIKTI, KKP, BPPT, Kemen Hub,

Kemenperin, Kemen BUMN (PLN, PGN,

Pertamina), Pemda, Swasta

Kemen ESDM,

Kemen BUMN (PLN),

Pemda, Swasta

Kemen ESDM, Kemenristek – Dikti,

Kemenkeu, BPPT, Kemen BUMN,

KLHK, Kemendag, Pemda, Swasta

Kemen ATR, BKPM, Pertamina, SKK,

Kemen ESDM,

Kemenkeu,

Kemen BUMN

PROGRAM

PRIORITAS

Slide - 10

• Koordinasi Perencanaan :

Kemen PPN/Bappenas

• Koordinasi Pelaksanaan :

Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya

(11)

PENINGKATAN

PRODUKSI

ENERGI PRIMER

Pengembangan

Lapangan Migas

Baru

Peningkatan

Produksi

Minyak dan

Gas Bumi

Peningkatan

Tata Kelola

Migas

Pengendalian

Produksi

Batubara

Kemen ESDM,

Kemen BUMN,

BPPT,

Kemenristek

Kemen ESDM

(termasuk SKK Migas),

Kemen BUMN

Kemen ESDM

(termasuk BPH Migas),

Kemenkeu,

Kemen BUMN

Kemen ESDM,

KLHK,

Kemenkeu,

Kemendag

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Peningkatan Produksi Energi Primer

Slide - 11

(12)

Slide - 12

CONTOH FORM B

Peningkatan Produksi Energi Primer

Program Prioritas

Nasional

Kegiatan Prioritas

Nasional

Kementerian /

Lembaga

Program

Kegiatan

Sasaran

Indikator

Lokasi

Target

2017

Alokasi (Juta

Rp.)

Keterangan

Peningkatan Produksi Energi Primer Peningkatan Produksi Minyak dan Gas

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Meningkatnya produksi minyak bumi

Jumlah Produksi Minyak Bumi (Ribu SBM/hari)

Pusat 780 720 KEMENTERIAN ENERGI

DAN SUMBER DAYA MINERAL

Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi

Penguasaan rancang bangun Rig CBM dan formula surfaktan untuk EOR Plant/prototype/demopla nt atau rancangan/rancang bangun/formula (Pengembangan Rig CBM dan Surfaktan EOR)

Pusat 2 21070 Alokasi pada level kegiatan K/L KEMENTERIAN BADAN

USAHA MILIK NEGARA

Program Pembinaan BUMN

Pembinaan Bumn Sektor Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata I, II dan III

Tercapainya kepatuhan BUMN yang tinggi terhadap peraturan perundangundangan dan kebijakan Kementerian BUMN terkait penerapan teknologi EOR

Persentase kepatuhan perencanaan, operasional, dan pelaporan BUMN (%) Pusat 100 400 ...

Peningkatan Tata Kelola Migas

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi

Terpenuhinya kebutuhan minyak bumi

Jumlah penyediaan minyak bumi (Ribu SBM/hari)

Pusat 780 2110 KEMENTERIAN ENERGI

DAN SUMBER DAYA MINERAL

Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Tercapainya target produksi migas Jumlah Produksi Migas (MBOPED)

Pusat 25 0 Alokasi anggaran pada level kegiatan

K/L (2.110 Juta Rp) KEMENTERIAN

KEUANGAN

Program Perumusan Kebijakan Fiskal dan Sektor Keuangan

Perumusan Kebijakan Pajak, Kepabeanan, Cukai dan PNBP

Tersedianya Rekomendasi dan Rumusan Kebijakan Pendapatan Negara yang Mendukung Terwujudnya Kebijakan Fiskal

Persentase rekomendasi kebijakan pendapatan negara yang ditetapkan/ diterima Menteri Keuangan (%)

Pusat 85 9700 KEMENTERIAN BADAN

USAHA MILIK NEGARA

Program Pembinaan BUMN

Pembinaan Bumn Sektor Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata I, II dan III

Terselenggaranya pembinaan terhadap BUMN terkait proses eksplorasi dan eksploitasi migas

Persentase Pelaksanaan pembinaan BUMN yang dilakukan sesuai dengan SOP (%) Pusat 95 300 ... Pengembangan Lapangan Migas Baru KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Terselenggaranya kegiatan survey seismik 2D untuk penemuan cadangan baru

Kegiatan survey seismik 2D (km) Akan Ditentukan Pada Multilateral Meeting 6413 8500 Alokasi anggaran pada level kegiatan

K/L KEMENTERIAN ENERGI

DAN SUMBER DAYA MINERAL

Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Terselenggaranya kegiatan survey seismik 3D untuk penemuan cadangan baru

Kegiatan survey seismik 3D (km) Akan Ditentukan Pada Multilateral Meeting 4539 0 Alokasi anggaran pada level kegiatan

K/L (8500 Juta Rupiah) ... Pengendalian Produksi Batubara KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Program Pembinaan dan Pengusahaan Mineral dan Batubara

Pembinaan dan Pengusahaan Batubara

terpenuhinya produksi batubara Jumlah produksi batubara (Juta ton)

Pusat 413 740

(13)

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Peningkatan Cadangan Penyangga dan Operasional Energi

PENINGKATAN

CADANGAN

PENYANGGA

DAN

OPERASIONAL

ENERGI

Peningkatan

Cadangan

Minyak dan Gas

Bumi

Pembangunan

dan Upgrading

Kilang Minyak

Peningkatan

Kapasitas

Infrastruktur

BBM dan LPG

Pembentukan

Cadangan

Penyangga

Energi

Kemen ESDM

Kemen ESDM,

Kemen BUMN,

Kemenkeu,

Kemen ATR,

Kemenko Perekonomian

Kemen ESDM,

Kemenko Perekonomian,

Kemenkeu

Kemenkeu,

Kemen BUMN

Slide - 13

LEVEL 2

(14)

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Peningkatan Peranan EBT dalam Bauran Energi

PENINGKATAN

PERANAN EBT

DALAM BAURAN

ENERGI

Pembangunan

Biomassa

Pengembangan

Komoditas

Tanaman BBN

dan Penyediaan

BBN

Pengembangan

Biogas Skala

Kecil

PLT Matahari,

Mikrohidro,

dan Tenaga

Angin

Penyempurnaan

Mekanisme

Pembelian EBT

oleh PLN dan

Pertamina serta

Subsidi

Pembangunan

PLTP

Pembangunan

Storage BBN

KLHK,

Kemen ESDM

Kemen ESDM,

Kemen Pertanian,

KLHK

Kemen ESDM,

Kemen KUKM,

Kemen Desa PDT

Kemen ESDM,

Kemen PUPERA,

Kemen Desa-PDT,

KLHK,

Kemen KUKM

Kemen ESDM,

BKPM,

Kemenkeu,

Kemen BUMN

Kemen ESDM,

Kemen BUMN,

BKPM

Kemen ESDM,

BPPT,

Kemen BUMN

Slide - 14

LEVEL 2

(15)

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Peningkatan Aksesibilitas Energi

PENINGKATAN

AKSESIBILITAS

ENERGI

Peningkatan

Transmisi dan

Distribusi Tenaga

Listrik

Peningkatan

Kapasitas

Industri dan

Komponen

Dalam Negeri

Konversi BBM ke

BBG untuk

Rumah Tangga

dan Transportasi

Peningkatan

DMO Batubara

dan Gas

Pembangunan

Receiving Terminal

dan Regasifikasi

Unit dan Jaringan

Transmisi dan

Distribusi Gas

Bumi

Kemen ESDM,

Kemen BUMN,

BKPM,

Kemenkeu,

Kemen Desa-PDT

Kemenperin,

Kemen ESDM,

Kemen KP,

Kemenhub

Kemen ESDM,

Kemen BUMN,

BPPT

Kemen ESDM

Kemenperin,

Kemen BUMN,

Kemenristek

Slide - 15

LEVEL 2

(16)

Slide - 16

Program

Prioritas

Nasional

Kegiatan

Prioritas

Nasional

Kementerian /

Lembaga

Program

Kegiatan

Sasaran

Indikator

Lokasi

Target

2017

Alokasi

(Juta

Rp.)

Keterangan

Peningkatan Aksesibilitas Energi Peningkatan transmisi dan distribusi tenaga listrik KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Program Pengelolaan Ketenagalistrikan

Penyusunan Kebijakan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan

Meningkatnya kapasitas pembangkit (termasuk yang sedang konstruksi pada tahun 2014) (APBN & Non APBN

Penambahan kapasitas pembangkit (termasuk yang sedang konstruksi pada tahun 2014) (APBN & Non APBN) (MW)

Seluruh Provinsi 6389 34390 Dana 2017 total dari satu kegiatan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Program Pengelolaan Ketenagalistrikan

Penyusunan Kebijakan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan

Terbangunnya Gardu Induk (kapasitas terpasang) (APBN)

Pembangunan Gardu Induk (kapasitas terpasang) (APBN) (MVA) Akan Ditentukan Pada Multilateral Meeting

27.910 34390 Dana 2017 total dari 1 kegiatan yang sama KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Program Pengelolaan Ketenagalistrikan

Penyusunan Kebijakan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan

Terbangunnya Jaringan Transmisi (panjang terpasang) (APBN) Pembangungan Jaringan Transmisi (panjang terpasang) (APBN) (KMS) Akan Ditentukan Pada Multilateral Meeting

10986 34390 dana 2017 total dari 1 kegiatan yang sama KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA Program Pembinaan BUMN

Pembinaan Bumn Sektor Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata I, II dan III

Tercapainya Service Level Agreement penugasan kewajiban pelayanan publik (PSO) sektor energi

Persentase pencapaian Service Level Agreement penugasan kewajiban pelayanan publik (PSO) sektor energi (%)

Pusat 100 400 Dana 2017 total kegiatan

KEMENTERIAN KEUANGAN

Program Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Pengelolaan Pinjaman Terpenuhinya Pengadaan Pinjaman Program sesuai kebutuhan pembiayaan

Persentase Pengadaan Pinjaman Program sesuai kebutuhan pembiayaan (%)

Pusat 100 5960 Dana 2017 total kegiatan (Perlu didiskusikan)

KEMENTERIAN KEUANGAN

Program Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Tercapainya Persentase Pemenuhan Dukungan Pemerintah Proyek KPS Infrastruktur Prioritas Persentase Pemenuhan Dukungan Pemerintah Proyek KPS Infrastruktur Prioritas (%)

Pusat 0,8 4670 Dana 2017 total dari 1 kegiatan yang sama (Perlu didiskusikan)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Program Pengelolaan Ketenagalistrikan

Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan

Pengembangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

Terlaksananya Penyelesaian permohonan Wilayah Usaha

Waktu penyelesaian permohonan wilayah usaha (hari kerja)

Akan Ditentukan Pada Multilateral

Meeting

5 12500 Dana 2017 total dari satu sasaran

...

Peningkatan Kapasitas Industri dan Komponen Dalam Negeri KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Pembangunan Sistem Informasi Industri yang Terintegrasi dan Handal

Meningkatnya Penggunaan Produksi Dalam Negeri

Tersertifikasinya TKDN produk industri (sertifikat)

Pusat - 77800

Tidak spesifik untuk energi KEMENTERIAN

BADAN USAHA MILIK NEGARA

Program Pembinaan BUMN

Pembinaan Bumn Sektor Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata I, II dan III

Terselenggaranya penyelesaian prioritas pembangunan nasional yang dilakukan oleh BUMN

Persentase penyelesaian prioritas pembangunan nasional yang dilakukan oleh BUMN (%) Pusat 100 400 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Program Penguatan Riset dan Pengembangan

Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi

Layanan Jasa Teknologi Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi (PNBP)

Jumlah Layanan Jasa Teknologi Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi (PNBP)

Pusat 1 19200

Konversi BBM ke Bahan Bakar Gas untuk Rumah Tangga dan Transportasi KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Pembinaan dan

Penyelenggaraan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi

Tersedianya lokasi terbangunnya SPBG

Jumlah lokasi terbangunnya SPBG (Unit) Akan Ditentukan Pada Multilateral Meeting 25 302270

...

CONTOH FORM B

Peningkatan Aksesibilitas Energi

(17)

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Efisiensi dan Konservasi Energi

EFISIENSI DAN

KONSERVASI ENERGI

Audit Energi

Sektor Industri dan

Penyedia Energi

serta Mendukung

Energy Service

Company (ESCO)

Implementasi

Teknologi Bersih

dan Efisien

Dukungan

Pendanaan Bagi

Konservasi Energi

Kemen ESDM,

Kemenperin,

Kemen BUMN

Kemen ESDM,

Kemen BUMN

Kemen ESDM,

Kemen Keuangan

Slide - 17

LEVEL 2

(18)

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Pengelolaan Subsidi Energi yang Lebih Transparan

dan Tepat Sasaran

PENGELOLAAN

SUBSIDI ENERGI

YANG LEBIH

TRANSPARAN DAN

TEPAT SASARAN

Monitoring dan

Evaluasi Kualitas

dan Verifikasi

Volume BBN untuk

Biofuel

Perumusan dan

Evaluasi Formulasi

Harga dan Besaran

Subsidi Bahan

Bakar

Kebijakan Subsidi

Listrik Tepat

Sasaran

Kemen ESDM

Kemen ESDM,

Kemenkeu

Kemen ESDM,

Kemenkeu

Slide - 18

LEVEL 2

(19)

KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

Program Prioritas

Kerangka Regulasi

Kerangka Kelembagaan

Peningkatan Produksi Energi Primer

• Revisi UU 22 Tahun 2001 tentang

Minyak dan Gas Bumi

• Revisi UU 4 Tahun 2009 tentang Mineral

dan Batubara

Peningkatan Cadangan Penyangga dan

Operasional Energi

• Peraturan Presiden terkait Cadangan

Penyangga Energi

Peningkatan Peranan EBT dalam

Bauran Energi

• Peraturan Pemerintah terkait

Pemanfaatan Langsung Panas Bumi

Peningkatan Aksesibilitas Energi

Efisiensi dan Konservasi Energi

Pengelolaan Subsidi Energi yang Lebih

Transparan dan Tepat Sasaran

(20)

• K/L memberi masukan atas sasaran dan arah kebijakan

serta Program dan Kegiatan Prioritas Nasional dengan

memperhatikan lintas sektor

• Hasil dari Multilateral Meeting Tahap I berupa kesepakatan

atas Sasaran, Program Prioritas (Level 1) dan Kegiatan

Prioritas (Level 2):

− Kemen PPN/Bappenas menyempurnakan sasaran, level 1 dan 2 di

dalam aplikasi SIMU sebagai bahan dasar Bilateral Meeting.

− K/L menentukan Program dan Kegiatan K/L beserta sasaran,

indikator, target, lokasi dan indikasi alokasi pendanaan sebagai

bahan pembahasan dalam Bilateral Meeting.

TINDAK LANJUT

(21)

FORM HASIL PEMBAHASAN MULTILATERAL 1

PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN ENERGI

26 FEBRUARI 2016

PRIORITAS

NASIONAL

PROGRAM

PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

KESEPAKATAN

PERUBAHAN HASIL

KESEPAKATAN

SEPAKAT

TIDAK SEPAKAT

Kedaulatan

Energi

1.1 Peningkatan

Produksi Energi

Primer

1.1.1 Peningkatan Produksi Minyak dan Gas

1.1.2 Peningkatan Tata Kelola Migas

1.1.3 Pengembangan Lapangan Migas Baru

1.1.4 Pengendalian Produksi Batubara

1.2 Peningkatan

Cadangan

Penyangga dan

Operasional

Energi

1.2.1 Peningkatan Cadangan Minyak dan

Gas Bumi

1.2.2 Peningkatan Kapasitas Infrastruktur

BBM dan LPG

1.2.3 Pembangunan dan Upgrading Kilang

Minyak

1.2.4 Pembentukan Cadangan Penyangga

Energi

(22)

FORM HASIL PEMBAHASAN MULTILATERAL 1

PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN ENERGI

26 FEBRUARI 2016

PRIORITAS

NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

KESEPAKATAN

PERUBAHAN HASIL

KESEPAKATAN

SEPAKAT

TIDAK SEPAKAT

Kedaulatan

Energi

1.3

Peningkatan

Peranan Energi

Baru Terbarukan

dalam Bauran

Energi

1.3.1

Pembangunan Biomassa

1.3.2

Pengembangan Komoditas Tanaman BBN

dan Penyediaan BBN

1.3.3

Pengembangan Biogas Skala Kecil

1.3.4

PLT Matahari, Mikrohidro, dan Tenaga

Angin

1.3.5

Penyempurnaan mekanisme Pembelian

EBT oleh PLN dan Pertamina serta Subsidi

1.3.6

Pembangunan PLTP

1.3.7

Melakukan Pembangunan Storage BBN

1.4

Peningkatan

Aksesibilitas

Energi

1.4.1

Peningkatan Transmisi dan Distribusi

Tenaga Listrik

1.4.2

Peningkatan Kapasitas Industri dan

Komponen Dalam Negeri

1.4.3

Konversi BBM ke Bahan Bakar Gas untuk

Rumah Tangga dan Transportasi

1.4.4

Peningkatan DMO Batubara dan Gas

1.4.5

Pembangunan Receiving Terminal dan

Regasifikasi Unit, serta Jaringan Transmisi

dan Distribusi Gas Bumi

(23)

FORM HASIL PEMBAHASAN MULTILATERAL 1

PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN ENERGI

26 FEBRUARI 2016

PRIORITAS

NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

KESEPAKATAN

PERUBAHAN HASIL

KESEPAKATAN

SEPAKAT

TIDAK SEPAKAT

Kedaulatan

Energi

1.5 Efisiensi dan

Konservasi Energi

1.5.1

Audit Energi Sektor Industri dan

Penyedia Energi, serta Mendukung

Energy Service Company (ESCO)

1.5.2

Implementasi Teknologi Bersih dan

Efisien

1.5.3

Dukungan Pendanaan Bagi Konservasi

Energi

1.6 Pengelolaan

Subsidi Energi

yang Lebih

Transparan dan

Tepat Sasaran

1.6.1

Monitoring dan Evaluasi Kualitas dan

Verifikasi Volume BBN untuk Biofuel

1.6.2

Perumusan dan Evaluasi Formulasi Harga

dan Besaran Subsidi Bahan Bakar

1.6.3

Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran

Mengetahui,

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam,

Endah Murniningtyas

(24)

[email protected]

Telp/Fax : 021-31934187/3900362

[email protected]

Telp/Fax : 021-31949664/3912422

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengklasifikasian pada Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa metode K-Nearest Neighbor bekerja lebih baik dibandingkan dengan Naïve Bayes untuk kasus data status kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat komponen Corporate Governance (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen,

Berdasarkan hasil analisis data per indikator pada tabel 1, maka dapat diketahui bahwa penilaian prestasi kerja pegawai fungsional umum di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Berdasarkan Rajah 4, ungkapan bahasa halus jelu sungkur didasari oleh pemetaan entiti sumber, iaitu jelu sungkur, yang mempunyai hubungan abstrak dengan entiti

Bun Bunyi itu yi itu dio diolah oleh lah oleh bahagian mulut (gigi, lelangit lembut, lelangit keras, lidah dan bibir bagi menghasilkan pelbagai suara bahagian mulut

Pantai ini juga kaya akan jenis ikan laut sehingga banyak nelayan yang menangkap ikan, tidak heran jika di pantai ini terdapat tempat pelelangan ikan yang

meningkatkan kreativitas peserta didik sesuai dengan strategi pembelajaran yang dipilihnya, dan (2) kurangnya kemampuan guru dalam mengukur kemampuan kreativitas

Sama seperti halnya pada ordered list, digunakan 2 buah tag yaitu <ul> untuk memulai sebuah list berupa bullet, dan tag <li> untuk menuliskan isi dari list HTML yang