• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUOTA 30 PERSEN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEGISLATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUOTA 30 PERSEN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEGISLATIF"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUOTA 30

PERSEN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI

LEGISLATIF

(Studi Kasus : Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat)

Oleh :

AFRINA SARI

P 054040091

PROGRAM STUDI

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2006

(2)

RINGKASAN

Afrina Sari 2006, Persepsi Masyarakat Terhadap Kuota 30 Persen Keterwakilan

Perempuan di Legislatif, Studi kasus: Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat (Di bawah

bimbingan Aida Vitayala Hubeis, sebagai Ketua, Budi Suharjo, sebagai Anggota).

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persepsi masyarakat terhadap kuota

30 persen keterwakilan perempuan di Legislatif, (2) mengetahui faktor karakteristik

personal (umur, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, pengalaman, motivasi) dan faktor

karakteristik situasional (budaya patriarkhi, agama atau kepercayaan, kebijakan

pemerintah, kebiasaan, kelompok rujukan) yang berhubungan dengan persepsi

masyarakat terhadap kuota 30 persen keterwakilan perempuan di legislatif.

Pengumpulan data dilaksanakan di tiga kecamatan di Kota Bekasi yaitu:

Kecamatan Bekasi Utara, Kecamatan Bekasi Barat dan Kecamatan Medan Satria sejak

bulan Maret hingga Mei 2006. Penentuan sampel area dan sampel Individu dilakukan

dengan metode disproportionate stratified random sampling, yakni Kecamatan Bekasi

Utara sebanyak 40 responden, Kecamatan Bekasi Barat 38 responden dan Kecamatan

Medan Satria 22 responden. Kriteria sampel individu adalah: berusia diatas 21 tahun,

berpendidikan minimal SLTA dan pernah terdaftar sebagai peserta pemilu 2004. Analisis

data dilakukan dengan menggunakan sofware SPSS versi 12 dengan menggunakan test

statistik non parametrik chi-square test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden adalah: umur

responden dominan berada diantara 31 – 50 tahun yaitu 72persen dari total responden.

Pekerjaan responden lebih banyak pada sektor swasta yaitu 59 persen dari total

responden. Pendapatan responden berada antara 1,5 juta – 2,5 juta sebanyak 33 persen

dari total responden dan 3,5 juta – 5 juta sebanyak 25 persen dari total responden.

Pendidikan responden terendah adalah diploma dan tertinggi adalah strata dua (S-2).

Pengalaman politik responden berada pada kategori rendah yaitu 53 persen dari total

responden. Motivasi politik responden berada pada kategori cukup baik yaitu 55 persen

dan baik yaitu 31 persen dari total responden. Budaya patriarkhi berpengaruh terhadap

responden yaitu 67 persen dari total responden dan sangat berpengaruh sebanyak 7 persen

dari total responden dan 26 persen merasa tidak berpengaruh. Agama atau kepercayaan

responden lebih dominan Islam yaitu 79 persen dari total responden, 19 persen beragama

Kristen dan 2 persen beragama Hindu/Budha. Kebijakan Pemerintah dalam

UU.No12.tahun 2003 tentang pemilihan anggota DPR, DPRD, DPD, responden sebanyak

71 persen menyatakan mengerti dengan kebijakan tersebut. Kebiasaan responden berada

dalam kategori baik yaitu 50 persen dari total responden menunjukkan mempunyai

kebiasaan baik. 48 persen responden menunjukkan mempunyai kebiasaan sangat baik.

Kelompok rujukan berpengaruh terhadap responden yaitu 74 persen responden

menyatakan kelompok rujukan mempengaruhi aktivitas mereka. 18 persen responden

menyatakan bahwa kelompok rujukan sangat mempengaruhi aktivitas mereka. Terpaan

Media massa secara surat kabar terhadap responden berada pada kategori sedang yaitu

40 persen dari total responden dan 38 persen mengalami terpaan media surat kabar secara

tinggi. Terpaan media massa majalah terhadap responden berada pada kategori rendah

yaitu 65 persen dari total responden. 26 persen berada pada kategori sedang dan 9 persen

pada kategori tinggi. Terpaan Media Televisi terhadap responden berada pada kategori

rendah, sedang dan tinggi.

(3)

Faktor karakteristik personal dan karakteristik situasional yang berhubungan

denga n persepsi responden terhadap kuota 30 persen keterwakilan perempuan di

Legislatif adalah:

(1) Jenis kelamin mempunyai hubungan sangat nyata dengan persepsi terhadap akses

politik, partisipasi politik dan keterwakilan politik. (2) Umur mempunyai hubungan tidak

nyata dengan persepsi terhadap akses politik, partisipasi politik dan keterwakilan politik.

(3) Pendidikan responden mempunyai hubungan yang tidak nyata dengan persepsi

terhadap akses politik, partisipasi politik dan keterwakilan politik. (4) Pekerjaan

responden mempunyai hubungan tidak nyata dengan persepsi terhadap akses politik,

partisipasi politik dan keterwakilan politik. (5) Pendapatan responden mempunyai

hubungan tidak nyata dengan persepsi terhadap akses politik, partisipasi politik dan

keterwakilan politik. (6) Pengalaman politik responden mempunyai hubungan tidak

nyata dengan persepsi terhadap akses politik, partisipasi politik dan keterwakilan politik.

(7) Motivasi politik mempunyai hubungan yang tidak nyata dengan persepsi terhadap

akses politik, partisipasi politik dan keterwakilan politik. (8) Budaya patriarkhi

mempunyai hubungan yang sangat nyata dengan persepsi terhadap akses politik,

mempunyai hubungan yang tidak nyata dengan persepsi terhadap partisipasi politik dan

keterwakilan politik. (9) Agama atau kepercayaan responden mempunyai hubungan yang

tidak nyata dengan persepsi terhadap akses politik, partisipasi politik dan keterwakilan

politik. (10) Kebijakan pemerintah mempunyai hubungan tidak nyata dengan persepsi

terhadap akses politik, partisipasi politik keterwakilan politik. (11) Kebiasaan responden

mempunyai hubungan yang tidak nyata dengan persepsi terhadap akses politik,

partisipasi politik dan keterwakilan politik. (12) Kelompok rujukan mempunyai

hubungan yang tidak nyata dengan persepsi terhadap akses politik, partisipasi politik dan

keterwakilan politik. (13) Terpaan Media Massa surat kabar mempunyai hubungan yang

tidak nyata dengan persepsi terhadap akses politik, partisipasi politik dan keterwakilan

politik. (14) Terpaan Media majalah mempunyai hubungan yang tidak nyata dengan

persepsi terhadap akses politik, partisipasi politik dan keterwakilan politik. (15) Terpaan

Televisi mempunyai hubungan tidak nyata dengan persepsi terhadap akses politik,

partisipasi politik dan keterwakilan politik.

Persepsi masyarakat terhadap kuota 30 persen keterwakilan perempuan di

Legislatif menunjukkan hasil yang positif. Responden menilai positif dan bahkan sangat

positif terhadap akses politik perempuan, partisipasi politik perempuan dan keterwakilan

politik perempuan.

(4)

i

Judul Tesis : PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUOTA 30 PERSEN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI

LEGISLATIF.

(Studi Kasus: Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat) Nama Mahasiswa : AFRINA SARI

Nomor Pokok : P054040091

Program Studi : KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN

Menyetujui: 1.Komisi Pembimbing

_________________________ _______________________ Dr.Ir. Aida V itayala Hubeis,MS Dr.Ir. Budi Suharjo, MS

Ketua Anggota

2. Ketua Program Studi 3. Deka n Sekolah Pascasarjana Komunikasi Pembangunan Pertanian

dan Pedesaan

_______________________ _________________________ Dr. Ir. Sumardjo, MS Dr. Ir. Khairil Notodipuro, MS

(5)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 17 April 1968 di Kota Padang Sumatera Barat, sebagai anak pertama dari lima bersaudara, dari Bapak Syamsul Bahri Chan (Alm) dan Ibu Mawarni.

Penulis mengawali pendidikan pada tahun 1974 di Sekolah Dasar Negeri No 3 Bandar Buat padang, tamat tahun 1980; Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri LB Begalung Padang, tamat tahun 1983; dan sekolah Menengah Atas Negeri No.4 Padang, tamat tahun 1986. Kemudian tahun 1987 penulis melanjutkan studi di Fakultas Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, tamat tahun 1993.

Sejak tahun 1996, penulis menjadi staf pengajar di Fakultas Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta hingga sekarang. Tahun 2004 penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan di Institut Pertanian Bogor.

(6)

iii

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar – benarnya bahwa semua pernyataan dalam tesis dengan judul:

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUOTA 30 PERSEN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEGISLATIF

Merupakan hasil karya sendiri di bawah bimbingan Ibu DR. Ir. AidaVitayala Hubeis,MS dan Bapak DR.Ir. Budi Suharjo,MS. Tesis ini belum pernah di ajukan untuk memperoleh gelar pada Program studi sejenis di Perguruan Tinggi lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor , Agustus 2006

AFRINA SARI P054040091

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya jualah maka penulis dapat menyelesai thesis ini.

Thesis ini berjudul Persepsi Masyarakat terhadap kuota 30 persen Keterwakilan Perempuan di Legislatif (Studi kasus: Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat), dengan mengambil lokasi penelitian di Kota Bekasi.

Penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis persepsi masyarakat aktivis politik dan masyarakat bukan aktivis politik terhadap kuota 30 persen keterwakilan perempuan di legislatif. Penelitian ini juga melihat faktor personal dan situasional yang mempengaruhi persepsi individu dari masyarakat tersebut.

Thesis ini terwujud berkat bimbingan dan konsultasi yang diberikan oleh para dosen pembimbing, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis berterimakasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Dr.Ir.Aida Vitayala Hubeis,MS, selaku Ketua Komisi Pembimbing.

2. Bapak.Dr.Ir.Budi Suharjo,MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing.

3. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Soleh,MS, selaku Penguji Luar Komisi. 4. Ketua Program Studi KMP Bapak Dr.Ir. Sumardjo,MS

5. Rekan-rekan sesama mahasiswa/i KMP angkatan 2004

6. Suami dan anak-anak beserta seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan do’a, semangat dan materiel.

Akhir kata, seperti kata pepatah” Tak ada gading yang tak retak” maka dengan kerendahan hati penulis-pun menyadari bahwa kritik dan saran yang kontruktif dari para pembaca merupakan masukan yang akan menyempurnakan karya tulis ini.

Bogor,Agustus 2006 AFRINA SARI P054040091

(8)

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR ………... .i

DAFTAR ISI………. iii

DAFTAR TABEL………. vi

DAFTAR GAMBAR………... vii

DAFTAR LAMPIRAN………. viii

BAB I PENDAHULUAN ………. ….. 1

1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Perumusan Masalah ………. 5

1.3 Tujuan Penelitian………. 8

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 10

2.1 Komunikasi……… 10

2.2 Pengertian Persepsi……… 12

2.3 Proses Pembentukan Persepsi……… 13

2.4 Faktor yang mempengaruhi Persepsi………. 19

2.5 Terpaan Media Massa……… 21

2.6 Kuota 30 persen Keterwakilan Perempuan dalam Politik……. 25

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN ………... 31

3.1 Kerangka Pemikiran ……… 31

3.2 Hipotesis…... 34

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ………... 35

4.1 Populasi dan Sampel 4.1.1. Populasi ……… ….. 35

4.1.2. Teknik pengambilan sampel………. 36

4.2 Desain Penelitian……….. 40

4.3 Data dan Instrumentasi………. 41

4.4 Definisi Operasional dan Pengukuran ………. … 42

4.5 Validitas dan Realibilitas Instrumen………. 44

4.6 Analisa Data……….. 47

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN………. 48

5.1 Keadaan Geografis………... 48

5.2 Keadaan Penduduk……… 48

5.3 Karakteristik responden………. 50

5.4 Persepsi Terhadap Kuota 30 persen Keterwakilan ……… Perempuan di Legislatif………. 66

5.5 Faktor – faktor karakteristik yang berhubungan dengan Persepsi terhadap kuota 30 persen keterwakilan perempuan Di legislatif ……… 80

KESIMPULAN DAN SARAN………. Kesimpulan ……….. 111

Saran ………. 114

DAFTAR PUSTAKA ……… 115 LAMPIRAN – LAMPIRAN ……….. 120

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Distribusi Perwakilan perempuan di lembaga

Indonesia……… 28

2. Distribusi Wilayah dan Jumlah penduduk

Kota Bekasi ……….. 37

3. Distribusi sampel ………. 39

4. Distribusi penduduk berdasarkan jenjang

Pendidikan ………. 49

5. Umur Responden menurut Jenis kelamin …. ………. …… 50 6. Jenis Pekerjaan Responden Menurut Jenis Kelamin……… 51 7. Pendapatan Responden Menurut Jenis Kelamin ………….. 52 8. Pendidikan Responden Menurut Umu ………. 53 9. Pengalaman Politik Responden………. 54 10. Motivasi Politik Responden……….. 55 11 Pengaruh Budaya Patriarkhi Terhadap Responden…………. 56 12 Agama ( Kepercayaan ) Responden……… 57 13 Pengertian Responden Tentang Kebijakan Pemerintah……. 58 14 Kebiasaan Responden ……….. 59 15 Pengaruh Kelompok Rujukan……….. 60 16 Terpaan Surat Kabar berdasarkan pendidikan…………. 61 17 Terpaan Majalah Berdasarkan Pendidikan……….. 62 18. Terpaan Televisi Berdasarkan Pendidikan……….. 63 19 Distribusi Terpaan Media Surat Kabar di 9 Media…….. 64 20 Distribusi Terpaan Media Televisi di 14 Media……… 65 21 Persepsi Tentang Akses Politik Perempuan ………… 67 22 Persepsi Tentang Partisipasi Perempuan ………. 70 23 Persepsi Tentang Keterwakilan Politik Perempuan….. 76 24 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Gender ( Jenis

Kelamin) dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai………... 81 25 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Umur Responden

dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai……….. 83 26 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Pendidikan

dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai……… 86 27 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Pekerjaan

dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai………. 88 28 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Pendapatan

dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

(10)

29 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Pengalaman Politik dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai……….. 92 30 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Motivasi politik

dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai……….. 93 31 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Budaya Patriarkhi

dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai………. 95 32 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Agama

dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai……… 97 33 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Kebijakan

Pemerintah dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai………. 99 34 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Kebiasaan

dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai……… 101 35 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Kelompok Rujukan

dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai……….. 103 36 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Terpaan Media

Surat Kabar dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai………. 105 37 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Terpaan Media

Majalah dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Aktivis partai dan Non Aktivis partai………. 107 38 Hasil Hitung Analisis Hubungan antara Faktor Terpaan Media

Televisi dengan persepsi Terhadap Kuota 30 Persen pada

Referensi

Dokumen terkait

Yang menjadi hambatan terbesar bagi Partai Nasional Indonesia Marhaenisme dalam mencapai kuota 30% perempuan dalam pemilu legislatif 2009 yang lalu adalah ketidaksiapan dari

berpikir yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Stimulus yang berupa berita tentang keterwakilan perempuan pemilu di legislatif

Saran dari penulis setelah membahas dalam skripsi ini adalah : Untuk lebih meningkatkan keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif dan kuota 30% seperti yang telah

Saran dari penulis setelah membahas dalam skripsi ini adalah : Untuk lebih meningkatkan keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif dan kuota 30% seperti yang telah

Strategi komunikasi dalam kaitan dengan partisipasi perempuan dan keterwakilan mereka di lembaga legislatif bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu strategi komunikasi

Strategi komunikasi dalam kaitan dengan partisipasi perempuan dan keterwakilan mereka di lembaga legislatif bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu strategi komunikasi

11 Keterwakilan politik perempuan di legislatif Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan suatu hal yang sangat penting dan keberadaan perempuan di dalam

Kaderisasi keterwakilan perempuan dalam pemilihan legislatif sangat kurang sehingga tidak mendapat dukungan mutlak dari masyarakat khususnya masyarakat perempuan