• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN DAN PELATIHAN

KELISTRIKAN DI RUMAH TANGGA

Oleh :

Andrew Joewono, ST., MT. (Ketua)

dan

Tim Abdimas

Jurusan Teknik Elektro

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

2014

(2)

2

Abstrak

Tim Abdimas Jurusan Teknik Elektro secara rutin memberikan penyuluhan dan pelatihan pada masyarakat terkait kelistrikan terutama untuk kebutuhan rumah tangga dan untuk kepentingan anggota keluarga dalam rumah tersebut. Dari kegiatan-kegiatan pengabdian terdahulu, dapat dilihat bahwa pengetahuan dan keterampilan mengenai kelistrikan perlu disebarluaskan pada masyarakat karena dapat berdampak pada biaya hidup bahkan keselamatan diri.

Penggunaan listrik sudah makin meluas, bahkan hingga ke pelosok desa. Pengetahuan dan kemampuan masyarakat desa tentang kelistrikan masih terbatas, padahal listrik dapat menimbulkan bahaya yang begitu fatal. Bahaya yang ditimbulkan pada manusia bisa berupa kejut listrik, luka bakar, bahkan kematian, dapat pula menimbulkan kebakaran. Bahaya dapat timbul karena keteledoran pengguna, kesalahan penggunaan alat listrik, kesalahan instalasi, dll.

Disamping itu dengan luasnya pemanfaatan listrik di desa, sementara pendapatan masyarakat desa sering tidak tetap, maka masyarakat perlu diedukasi tentang cara-cara penghematan listrik. Selain efek ekonomi, penghematan listrik juga dapat mencegah terjadinya kelangkaan bahan bakar fosil. Saat ini juga telah tersedia berbagai sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan masyarakat, salah satunya yaitu energi surya. Teknologi ini bisa dimanfaatkan masyarakat agar tidak tergantung hanya pada pasokan listrik dari PLN.

Topik-topik seputar kelistrikan tersebut akan menjadi bahan penyuluhan dan pelatihan sehingga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, baik bapak-bapak, ibu rumah tangga, maupun pemuda Karang Taruna. Selanjutnya masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan listrik dengan efisien, menghindarkan diri dari bahaya listrik, serta berswasembada listrik dengan sumber energi terbarukan.

Kata kunci : masyarakat desa, penyuluhan, pelatihan, listrik, bahaya,

penghematan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kehidupan modern saat ini telah sepenuhnya berhubungan dengan energi listrik, tetapi masih banyak pengguna atau konsumen listrik yang masih awam dengan hal yang satu ini. Khususnya pengguna listrik di kawasan pedesaan, yang notabene adalah pengguna dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan mengenai kelistrikan. Keterbatasan pengetahuan pengguna mengenai listrik dapat berakibat timbulnya bahaya akibat instalasi yang kurang baik, kesalahan penggunaan, keteledoran pengguna, dll. Bahaya listrik yang sering didengar adalah terjadinya kebakaran dan kejut listrik. Kejut listrik pada tubuh dapat menimbulkan luka bakar, kerusakan organ, masalah pada jantung serta peredaran darah, hingga kematian. Di rumah tangga, apalagi di desa dengan pengetahuan masyarakat yang terbatas mengenai kelistrikan, sangat rawan terhadap bahaya-bahaya tersebut. Seperti dilaporkan pada situs internet Harianjogja.com (22 April 2014), beritajatim.com (9 Mei, 23 Mei 2014), humas.polri.go.id (30 Mei 2014),

(3)

3

dan daerah.sindonews.com (29 Maret 2014) hingga hari ini nyawa manusia yang terenggut akibat sengatan listrik masih terus terjadi, baik karena keteledoran, kurangnya perlindungan diri, maupun karena ketidaktahuan mengenai bahaya listrik.

Salah satu cara untuk menghindari bahaya listrik adalah dengan instalasi listrik rumah yang baik dan aman. Umumnya, jumlah orang yang mampu untuk memasang instalasi listrik di desa sangat terbatas. Kemampuan tersebut biasanya diperoleh dari melihat contoh instalasi yang sudah ada, atau pernah terlibat dalam proses instalasi. Kemudian, pengalaman tersebut dicoba diterapkan saat bergotong-royong membantu membangun rumah warga. Proses instalasi listrik bisa dikatakan cukup sederhana, sehingga dapat dilakukan orang tanpa latar belakang pendidikan khusus. Namun ada aspek-aspek yang perlu diketahui masyarakat dalam instalasi listrik, sehingga bisa menghasilkan instalasi yang baik dan aman.

Listrik sudah dimanfaatkan masyarakat desa untuk penerangan rumah, usaha, hingga hiburan, dan sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup. Mengingat penghasilan masyarakat desa tidak tetap, sedangkan penggunaan listrik membutuhkan biaya, maka masyarakat perlu diedukasi agar mampu menyesuaikan kebutuhan dengan keuangan untuk pembiayaan penggunaan listrik tersebut. Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui kapasitas daya listrik yang sesuai kebutuhan, pengaturan penggunaan listrik agar biaya yang dibayarkan sesuai dengan kemampuan, serta bisa melakukan analisa sederhana bila tagihan listrik yang diterima dirasa diluar kewajaran misal karena ada pencurian listrik. Seperti dilaporkan pada situs internet antarajatim.com (8 Januari 2013) pencurian listrik di Jatim sedang marak (yang tertinggi yaitu di Pamekasan, Kediri, dan Mojokerto) sehingga merugikan negara hingga puluhan milyar rupiah. Sehingga masyarakat perlu diedukasi agar dapat menjadi kontrol sosial.

Terkait dengan tujuan penghematan, saat ini masyarakat sudah dimungkinkan untuk berswasembada sumber energi listrik dengan makin berkembangnya teknologi energi alternatif. Dengan keuntungan geografis di kawasan 2 musim, dimana matahari bersinar cukup sepanjang tahun, maka sangat memungkinkan memanfaatkan energi surya sebagai alternatif pengganti listrik dari PLN untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Dengan demikian masyarakat juga dapat mendukung program pemerintah dalam penghematan penggunaan listrik sebagai upaya untuk meghindari kelangkaan bahan bakar fosil.

Berbagai aspek yang berhubungan dengan kelistrikan di rumah tangga, yang perlu diketahui masyarakat desa agar dapat aman dari bahaya listrik serta menjadi warga yang bijaksana dalam menggunakan listrik, yaitu antara lain:

 Spesifikasi energi listrik yang dipasok ke perumahan

 Instalasi listrik rumah yang memenuhi kebutuhan dan persyaratan minimum serta teknik instalasi yang baik dan aman

 Komponen-komponen dalam instalasi listrik

 Peralatan listrik yang umum dipakai

 Konsep pemakaian energi dan penghematan

 Keselamatan dari bahaya listrik

(4)

4

Ada hal-hal teknis mendasar yang juga perlu diketahui masyarakat terkait listrik, yaitu: apa yang dimaksud daya, tegangan, arus, dan informasi elektrik pada peralatan elektronik. Sehingga dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang diajukan ini, akan diadakan penyuluhan tentang cara penghitungan daya dari penggunaan listrik dibandingkan kwitansi tagihan, dan pelatihan pengukuran daya menggunakan Cos Phi meter dan KWh meter.

Perumusan Masalah

Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai listrik sehingga banyak yang terkena bahaya listrik, penggunaan daya listrik yang kurang efisien serta bahaya pencurian listrik yang sedang marak terjadi sehingga berimbas pada biaya listrik.

Tujuan Khusus

Melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan cara penyuluhan dan pelatihan mengenai:

 Bahaya kejut listrik dan cara menghindarinya

 Instalasi dan penghematan listrik

 Energi surya sebagai energi alternatif

Urgensi Pengabdian

Pengetahuan dan kemampuan masyarakat desa tentang kelistrikan sangat terbatas. Sedangkan bahaya listrik dapat berakibat fatal. Disamping itu semakin meningkatnya biaya listrik dapat membebani keuangan masyarakat desa yang umumnya mempunyai pendapatan yang tidak tetap, sehingga perlu diimbangi dengan penghematan.

METODE PENGABDIAN

Kegiatan persiapan hingga pelaksanaan pengabdian akan melalui beberapa tahapan berikut ini:

1. Mensurvey peserta pelatihan yang menjadi sasaran kegiatan. 2. Membuat dan menyempurnakan modul penyuluhan dan pelatihan. 3. Menyempurnakan alat-alat demo.

4. Tes awal untuk mengukur kemampuan yang telah dimiliki peserta.

5. Pengabdian didahului dengan penyuluhan mengenai bahaya listrik dengan sasaran utama ibu-ibu rumah tangga, yang meliputi materi:

 Bahaya kejut listrik, dari yang ringan sampai berakibat fatal.

 Bagaimana terjadinya kejut listrik.

 Bahaya kejut listrik pada alat rumah tangga, seperti yang dapat ditimbulkan oleh mesin cuci, seterika, rice cooker, oven, kulkas, televisi, kipas angin dan AC.

 Menghindari kejut listrik, dengan berbagai cara.

 Memilih produk elektronik yang baik.

 Mengamankan diri sendiri dari bahaya listrik.

 Arde listrik rumah.

 Memasang sistem elektronika.

(5)

5

6. Pengabdian dilanjutkan dengan pelatihan instalasi listrik dengan sasaran khususnya bapak-bapak dan Karang Taruna, yang meliputi materi:

 Spesifikasi energi listrik yang dipasok ke perumahan.

 Komponen-komponen dalam instalasi listrik.

 Instalasi listrik rumah yang memenuhi kebutuhan dan persyaratan minimum dan cara instalasinya.

7. Selanjutnya diberikan pelatihan terkait penghematan listrik serta alternatif sumber listrik dari tenaga surya yang dapat diikuti oleh masyarakat umum (khususnya perangkat desa dan bapak-bapak), dengan materi meliputi:

 Pembacaan KWH meter yang ada di rumah dan penghitungan biaya listrik.

 Pemakaian peralatan- peralatan listrik yang hemat energi.

 Pembacaan Cos Phi meter dan fungsinya, pengenalan alat penghemat daya listrik yang beredar di pasaran, serta efektifitas penggunaan alat penghemat daya tersebut.

 Cara-cara pemakaian listrik dan pemilihan alat listrik yang bijak agar lebih hemat.

8. Evaluasi kegiatan.

Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah sebagai berikut:

1. Ceramah singkat: untuk penyuluhan sejumlah informasi dibantu dengan modul yang berisi materi pelatihan.

2. Tanya jawab: dapat dilakukan selama proses penyuluhan dan pelatihan, atau setelah proses tersebut.

3. Demonstrasi dan latihan: untuk memperlihatkan langkah kerja setiap materi yang diberikan, dan memperkenalkan alat simulasi sinyal listrik dari tubuh manusia, alat penghemat daya listrik, dan alat-alat ukur listrik seperti Cos Phi meter, KWH meter, voltmeter, amperemeter, dan tang meter. Peserta akan dibagi dalam 3-4 kelompok dengan bimbingan dosen-dosen.

4. Evaluasi: dilakukan secara tertulis melalui kuesioner peserta dan observasi langsung saat peserta beraktifitas selama pelatihan dan setelahnya. Dengan demikian dapat diketahui apakah ada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam menerapkan persyaratan pengukuran dan perhitungan daya listrik dan biayanya.

Pengabdian akan dilaksanakan pada 25-26 Juni 2014, di Desa Claket, Pacet, Mojokerto, dengan jadwal kegiatan seperti terlihat pada Tabel 2. Dipilihnya tempat tersebut karena berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa masyarakat desa tersebut memang masih berswakarya dalam banyak hal dengan pengetahuan dan kemampuan sumber daya manusia yang terbatas. Tim pengabdian terdiri dari 9 orang dosen, dibantu 2 orang mahasiswa Teknik Elektro.

(6)

6

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Pengabdian

Hari Pertama

Sesi 1: Penyuluhan Bahaya Kejut Listrik

Waktu Kegiatan Sasaran

Peserta Petugas 09.30 – 10.00 Absensi, persiapan perlengkapan Ibu-ibu rumah tangga Lanny Agustine, ST, MT. Peter R. A., M.Komp. 10.00 – 10.15 Sambutan (snack) Yuliati, S.Si., MT. 10.15 – 12.00 Penyuluhan dan demo

alat

Ir. A. F. L. Tobing, MT.

A. Diana Lestariningsih, ST, MT Mahasiswa (2 orang)

12.00 – 13.00 Tanya jawab,

kuesioner, makan siang

Lanny Agustine, ST, MT. Yuliati, S.Si., MT. 13.00 - 13.15 Dokumentasi dan

penutup sesi pertama

Andrew Joewono, ST., MT.

Sesi 2: Pelatihan Instalasi Listrik

16.30 – 17.00 Absensi, persiapan perlengkapan Bapak-bapak dan Karang Taruna Lanny Agustine, ST, MT. Peter R. A., M.Komp.

17.00 – 17.15 Sambutan (snack) A. Diana Lestariningsih, ST, MT 17.15 – 17.45 Penyuluhan dan demo

alat

Ir. Rasional Sitepu, M.Eng. Andrew Joewono, ST., MT. 17.45 – 18.45 Magrib dan makan

malam

A. Diana Lestariningsih, ST, MT

18.45 – 19.45 Pelatihan Ir. Rasional Sitepu, M.Eng. Ir. A. F. L. Tobing, MT. Andrew Joewono, ST., MT. Hartono Pranjoto, Ph.D. Mahasiswa (2 orang) 19.45 – 20.15 Tanya jawab dan

kuesioner

Lanny Agustine, ST, MT. Yuliati, S.Si., MT. 20.15 - 20.30 Dokumentasi dan

penutup sesi kedua

Albert Gunadhi, ST., MT.

Hari Kedua

Sesi 3: Pelatihan Penghematan Listrik dan Panel Surya

Waktu Kegiatan Sasaran

Peserta Petugas 09.30 – 10.00 Absensi, persiapan perlengkapan, snack Masyarakat (Perangkat Desa dan Bapak-bapak) Yuliati, S.Si., MT. A. Diana Lestariningsih, ST, MT 10.00 – 10.30 Penyuluhan Albert Gunadhi, ST., MT. 10.30 – 11.30 Pelatihan dan demo alat Hartono Pranjoto, Ph.D.

Ir. A. F. L. Tobing, MT. Peter R. A., M.Komp. Mahasiswa (2 orang) 11.30 – 12.30 Tanya jawab,

kuesioner, makan siang

Lanny Agustine, ST, MT. A. Diana Lestariningsih, ST, MT

12.30 – 13.00 Dokumentasi dan penutup sesi ketiga

Yuliati, S.Si., MT.

Gambar

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Pengabdian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Oleh karena itu, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Program Studi Sistem Kelistrikan dan Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang, bekerjasama dengan pengurus RW 12 Desa

Taubat sejatinya merupakan pintu masuk bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla , sebab di dalam taubat ada penyesalan

Keterangan Gambar : Sequence diagram penaksiran inheren diawali dengan aktor yaitu user yang masuk kedalam menu utama, setelah itu user masuk kedalam menu

Dampak lanjutannya adalah keberfungsian dari produk yang dihasilkan menjadi besar variabilitasnya.Hal ini sangat tidak diinginkan oleh desainer.Ia ingin jangkauan varibel

Hasil penelitian menunjukan untuk skalabilitas Kubernetes memakan lebih banyak resource Cpu Utilization yaitu pada 10000 user Kubernetes memakan resource Cpu Utilization

Dari beberapa jurnalis perempuan yang aktif dalam pers dan politik pada tahun 1930-an tersebut, Ani Idrus menjadi satu- satunya yang masih tetap aktif dalam dunia pers

Gambar 7 menunjukkan bahwa, proses pembasahan (Sr mendekati kondisi jenuh sempurna) pada benda uji dengan dan tanpa akar tanaman rumput gajah akan menurunkan kekuatan