• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Profil Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Profil Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

4.1.1 Profil Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

Pada Tanggal 2 Mei 1980 PT. Astra Nasional Tbk. mendirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) sesuai dengan permintaan dari Bapak William Soeryadjaya, pendiri Astra. Astra sebagai aset nasional memiliki komitmen yang tinggi untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Komitmen ini antara lain diwujudkan dalam bentuk pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dilaksanakan oleh YDBA dengan tujuan meningkatkan keterampilan teknik, manajemen, memfasilitasi pemasaran dan pembiayaan, serta teknologi informasi kepada UMKM dengan motto “berikan kail bukan ikan”. Berdirinya YDBA sebagai institusi pembinaan dan pengembangan UMKM juga merupakan wujud penerapan dari Catur Dharma Astra.

Catur Dharma Astra

1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara 2. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan 3. Menghargai individu dan membina kerjasama 4. Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik Visi Yayasan Dharma Bhakti Astra

1. Menjadi institusi yang terbaik di bidang pembinaan dan pengembangan UKM 2. Berperan meningkatkan reputasi Grup Astra sebagai perusahaan yang

memiliki tanggung jawab sosial. Misi Yayasan Dharma Bhakti Astra

1. Membina dan mengembangkan UKM-UKM (subkontraktor, vendor, dan bengkel) untuk UKM yang terkait dengan bisnis-bisnis value chain Grup Astra.

2. Membina UKM-UKM/ pemberdayaan usaha ekonomi setempat di sekitar lokasi network Grup Astra.

(2)

4.1.2 Program Pembinaan UMKM oleh YDBA 4.1.2.1 UMKM binaan YDBA

YDBA memandang UMKM sebagai sebuah unsur dalam perekonomian yang cukup kuat karena masih tetap bertahan sampai saat ini ditengah goncangan perekonomian yang pernah melanda Indonesia. Menurut keterangan Bapak M. Kosasih, Senior Manager YDBA, Astra tidak akan tumbuh dengan baik tanpa adanya UMKM

Pada tahun 2009, sekitar 5300 UMKM telah menjadi binaan dari YDBA yang terdiri dari UMKM terkait dengan bisnis Astra (10 persen) dan UMKM yang tidak terkait dengan bisnis Astra (90 persen). Untuk menjadi anggota binaan YDBA, calon UMKM binaan bisa mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada YDBA. Persyaratan untuk menjadi UMKM binaan YDBA antara lain adalah sudah berbadan hukum (misalnya CV dan PT), usaha yang dijalankan termasuk dalam kriteria UMKM menurut Kementrian Koperasi dan UMKM, merupakan komunitas yang potensial untuk dikembangkan baik yang terkait bisnis Astra maupun tidak, memiliki produk yang diminati pasar, serta bersedia untuk dibina oleh Astra.

Sebagai tindak lanjut dari permohonan calon UMKM binaan, pihak YDBA akan melakukan kunjungan atau tinjauan langsung ke UMKM tersebut. Kunjungan tersebut ditujukan untuk menilai layak atau tidaknya usaha tersebut. YDBA akan menilai UMKM dari segi legalitas, kepemilikan atau pendiri, jumlah dan kualifikasi karyawan, peralatan dan perlengkapan, serta omset perusahaan. Pada saat kunjungan juga dilakukan diskusi-diskusi tentang permasalahan yang ada pada UMKM calon binaan. Waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut berbeda antara satu UMKM dengan UMKM lainnya, yaitu antara satu minggu sampai satu bulan. YDBA menargetkan lamanya pembinaan yaitu sekitar tiga tahun. Diharapkan dalam kurun waktu tersebut UMKM yang menjadi binaan dapat mencapai tahap mandiri.

(3)

4.1.2.2 Bentuk Pembinaan UMKM

Awalnya, program YDBA adalah bantuan modal kerja, mesin, dan peralatan yang dibutuhkan oleh UMKM serta pembinaan kepada KUD nelayan, petani, serta Koperasi Industri dan Kerajinan (KOPINKRA) di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lampung. Kini, dengan visi YDBA sebagai bagian dari value chain otomotif, agribisnis dan pertambangan Grup Astra, YDBA berperan aktif meningkatkan perekonomian nasional khususnya dalam penguatan dan pembinaan UMKM, baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan bisnis Grup Astra. Tujuan dari pembinaan yang dilakukan oleh YDBA adalah agar UKM bisa menjadi yang mandiri, yaitu UMKM yang bukan hanya dalam hal pemasaran dan sumberdaya manusianya saja yang baik, namun bisa menangani kegiatan usahanya sendiri.

Secara umum, bentuk pembinaan yang dilakukan oleh YDBA adalah memberikan pelatihan-pelatihan teknik, manajemen, fasilitasi pasar dan modal, dan informasi pengembangan UMKM. YDBA tidak memberikan dana bantuan modal, tetapi hanya memfasilitasi UMKM untuk bertemu dengan lembaga-lembaga keuangan yang nantinya akan memberikan bantuan modal. Lembaga-lembaga keuangan tersebut antara lain Bank Perkreditan dan PT. Astra Mitra Ventura. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan UMKM. Fasilitasi pasar yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengikutsertakan UMKM binaan pada beberapa pameran sehingga UMKM tersebut mempunyai kesempatan memperluas wilayah pemasaran produk mereka.

Pelatihan yang diberikan kepada UMKM binaan dilakukan sendiri oleh YDBA atau bekerjasama dengan mitra. Mitra pernah menjadi mitra YDBA dalam kegiatan pembinaan antara lain BUMN, BUMS, Departemen atau Instansi Pemerintah terkait. Dalam satu tahun, YDBA bisa mengadakan 40 70 pelatihan baik yang dilaksanakan oleh YDBA sendiri, maupun bekerjasama dengan mitra YDBA. Materi pelatihan yang diberikan untuk setiap UMKM binaan berbeda. Perbedaan tersebut terkait dengan jenis usaha dan kebutuhan dari masing-masing UMKM tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali pelatihan juga berbeda, antara dua hari sampai dua minggu.

(4)

Yayasan Dharma Bhakti Astra mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) untuk membantu pengembangan UMKM yang berada di luar Jabodetabek. YDBA menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang mempunyai komitmen yang sama dalam pengembangan UKM dengan membentuk LPB tersebut. Fungsi LPB adalah melaksanakan pembinaan di bidang Teknologi, Manajemen, Fasilitasi Pemasaran, Fasilitasi Pembiayaan dan Teknologi Informasi serta menularkan Nilai dan Budaya Kerja Astra.

Saat ini YDBA memiliki sembilan LPB, yaitu: LPB Warbis Rasuna (Jakarta), LPB Tegal, LPB Bhakti Mandiri (Yogyakarta), LPB Waru-Sidoarjo (Jawa Timur), LPB Gianyar (Bali), LPB PPKP Mataram (NTB), LPB Adaro Pama (Balangan, Kalsel), LPB Wanita Mandiri (Lhokseumawe, Aceh Utara) dan LPB Pama Mitra Daya (Kutai Barat, Kalimantan Timur). Jumlah UKM yang telah dibina melalui LPB mencapai sampai dengan akhir 2008 sebanyak 1725 UMKM dari beragam sektor bisnis seperti manufaktur, jasa bengkel, agribisnis, furnicraft, garmen, perdagangan, jasa/servis, dan bidang lainnya seperti foto copy, peternakan, dan rental komputer.

Sebagai usaha pengembangan program pembinaan, pihak YDBA juga melakukan studi banding ke beberapa negara seperti Korea Selatan, Vietnam, Thailand, dan Jepang. Kunjungan tersebut juga dimaksudkan untuk bertukar pengalaman dengan lembaga terkait yang diharapkan dapat menciptakan alternatif pembinaan bagi UMKM.

YDBA juga menyediakan Galeri UMKM yang berada di kantor YDBA. Galeri tersebut berisi produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM binaan, baik produk otomotif maupun produk lainnya. Galeri UMKM tersebut dibuat sebagai ruang pamer dari produk-produk UMKM. Tidak menutup kemungkinan para pengunjung Galeri UMKM tersebut tertarik dengan produk yang dipamerkan dan membelinya.

(5)

Kegiatan pembinaan UMKM dapat dilihat pada masing-masing departemen yang ada di YDBA, yaitu:

1. Departemen Otomotif dan Alat Berat3

Di bidang Otomotif dan Alat berat, YDBA memberikan pembinaan kepada UMKM Subkon dan bengkel, baik bengkel kendaraan Roda-2 maupun Roda-4. Pembinaan dilakukan bekerjasama dengan grup Otomotif dan Alat berat Astra tujuan utamanya untuk meningkatkan Quality, Cost, Delivery & Innovation (QCDI). Setelah diberikan pembinaan teknis dan manajemen serta memenuhi QCDI, maka UMKM Subkon bisa mendapatkan order dari Divisi Otomotif dan Alat Berat Grup Astra. Saat ini jumlah UMKM Subkon yang telah mendapatkan pembinaan dan order dari Grup Astra sebanyak 432 perusahaan.

Target pembinaan YDBA adalah terwujudnya UMKM Subkon Mandiri. Setelah mendapatkan pembinaan maksimal dua tahun subkon tersebut tidak lagi memperoleh pembinaan secara intensif namun hanya sebatas konsultasi dan pemberian informasi. Langkah ini dilakukan dengan maksud memberikan kesempatan yang sama kepada subkon-subkon baru yang juga berpotensi untuk menjadi binaan YDBA.

Di bidang jasa perbengkelan Roda-2 YDBA bekerjasama dengan PT ASKI (Astra Komponen Indonesia) mengembangkan Bengkel Mitra Aspira. Untuk membantu pemuda-pemudi putus sekolah, YDBA baik sendiri maupun bekerjasama dengan BUMN dan swasta, memberikan pelatihan kepada mereka untuk menjadi mekanik Roda-2 dan Roda-4 sehingga mereka siap bekerja atau menjadi pengusaha kecil di bidang perbengkelan.

Di bidang jasa perbengkelan Roda-4, YDBA bekerjasama dengan TAM, ADM, PM/IAMI memberikan pembinaan berupa pelatihan mekanik dan manajemen bengkel kepada bengkel-bengkel umum UMKM di berbagai wilayah. Bengkel yang memenuhi kualifikasi standar Astra berpeluang diangkat menjadi bengkel binaan jaringan Grup Astra, seperti menjadi Bengkel Resmi Bengkel Binaan Daihatsu dan rekanan PT Asuransi Astra Buana. Untuk mempererat kerjasama antar sesama bengkel telah dibentuk Himpunan Bengkel Binaan YDBA

3

(6)

(HBBA). Selain kepada UMKM Subkon dan bengkel, YDBA juga memberikan pendampingan kewirausahaan kepada karyawan Grup Astra yang telah memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan berminat untuk membuka usaha.

Dalam upaya meningkatkan QCDI UKM Subkon bidang alat berat, YDBA bekerjasama dengan Politeknik Manufaktur (Polman) Astra dan UTPE memberikan pelatihan dan pendampingan antara lain peningkatan kompetensi bidang rekayasa industri, teknik pengelasan dan pembuatan hand tractor yang telah menghasilkan satu unit Hand Tractor prototype R-2. Disamping itu untuk memberikan kesadaran di bidang lingkungan dan K-3 kepada UMKM Subkon dan bengkel diikutsertakan dalam Program SME Green Company dimana yang terbaik akan dinominasikan untuk memperoleh Astra Green Company Award.

2. Departemen Agribisnis dan Pertambangan4

Sebagai bagian dari value chain Agribisnis Astra, YDBA mengembangkan program Income Generating Activity (IGA) dengan memberdayakan petani sawit dan UKM yang berada di sekitar perkebunan Astra. Pembinaan dilakukan bekerjasama dengan divisi Community Development PT Astra Agro Lestari Tbk. Bentuk pembinaannya berupa pelatihan teknik budidaya dan pasca panen tanaman perkebunan, manajemen usahatani, mentalitas dasar, kewirausahaan, dan pembukuan sederhana. Untuk membantu petani dan UMKM memperoleh modal usaha, YDBA mendirikan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di sekitar kebun Astra, yaitu LKM Mitra Surya Sejahtera di Kabupaten Mamuju Utara dan LKM Benteng Kayu Mangiwang di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. LKM ini juga berfungsi menjadi tempat pembayaran hasil Tandan Buah Segar (TBS) dari perusahaan kepada para petani sawit.

Program pembinaan masyarakat dan UMKM di daerah pertambangan batubara dilakukan YDBA bekerjasama dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP). Seperti pada agribisnis, di sektor pertambangan YDBA juga mengembangkan program IGA dengan tujuan

4

(7)

utama kemandirian UMKM. Lokasi pembinaan saat ini berada di Propinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Sasaran pembinaannya adalah para petani karet, peternak ikan, bengkel sepeda motor, bengkel mobil, bengkel dinamo, perdagangan, dan kerajinan. Sedangkan bentuk pembinaannya berupa pelatihan budidaya dan pasca panen, manajemen usahatani, manajemen perbengkelan, kewirausahaan, mentalitas dasar, pembukuan sederhana dan mekanik sepeda motor. Selain pelatihan, bentuk pembinaan lainnya adalah memfasilitasi akses pasar dan pembiayaan UMKM.

Kegiatan pembinaan petani dan UMKM di daerah pertambangan batubara ini dilakukan melalui LPB Adaro-Pama yang telah didirikan di jobsite PT PAMA di Balangan – Kalimantan Selatan serta LPB Pama Mitra Daya di Kutai Barat -Kalimantan Timur. Sedangkan untuk fasilitasi pembiayaan telah didirikan LKM Banua Bauntung di jobsite PT PAMA di Tabalong - Kalimantan Selatan dan LKM Berkah Banua di jobsite PT KPP di Tapin – Kalimantan Selatan.

3. Departemen Fasilitasi Pembiayaan dan LPB5

Salah satu faktor yang menjadi kebutuhan UMKM dalam mengembangkan usahanya adalah permodalan. Untuk turut membantu pemenuhan kebutuhan UMKM, YDBA bekerjasama dengan berbagai institusi pembiayaan mengembangkan beberapa skema kredit khusus antara lain :

1. Kredit jangka pendek berdasarkan Purchase Order/Invoice tanpa jaminan aktiva tetap yang ditujukan khusus bagi UMKM terkait bisnis Astra.

2. Kredit investasi dengan pembiayaan 100% untuk moulding dan dies dengan jaminan barang itu sendiri yang ditujukan khusus bagi UMKM terkait bisnis Astra.

3. Kredit lunak bagi Usaha Kecil (UK) dengan omset maksimal Rp. 1 Miliar per tahun dan aset maksimal Rp. 200 juta di luar tanah dan bangunan.

4. Kredit modal kerja dan investasi dari perusahaan modal ventura.

Untuk pembiayaan komersial, YDBA bekerjasama antara lain dengan Bank Permata, Bank Niaga, Bank Mandiri, Bank Bumiputera, BCA, BNI Syariah,

5

(8)

PT Astra Mitra Ventura (AMV) dan perusahaan modal ventura daerah. YDBA bekerjasama dengan Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) BUMN antara lain dengan PT Surveyor Indonesia (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Sucofindo (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Jasa Raharja (Persero), PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), PT Petro Kimia Gresik (Persero) dan Pertamina untuk pembiayaan kredit lunak.

Sejak tahun 2002 hingga akhir 2008, YDBA berhasil memfasilitasi pembiayaan bagi UMKM dari perbankan dan PKBL BUMN sebesar Rp. 103,9 Miliar untuk 941 UMKM yang digunakan untuk menambah modal kerja seiring dengan peningkatan penjualan dan investasi khususnya penambahan mesin, peralatan serta perluasan tempat usaha. Hampir seluruh kredit yang diberikan berstatus lancar dengan tingkat pengembalian mencapai 99%. Selanjutnya YDBA bekerjasama dengan perbankan BUMN dan swasta memberikan sosialisasi dan edukasi produk-produk perbankan kepada UMKM yang tersebar di berbagai wilayah melalui program "Ayo ke Bank", serta memberikan kredit lunak tanpa agunan.

4.2 PT. XYZ

4.2.1 Profil PT. XYZ

PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan manufaktur dengan skala usaha menengah yang berdiri pada tahun 1980-an. Pada awal usaha, PT. XYZ merupakan sebuah bengkel kecil yang membuat berbagai macam produk rumah tangga, seperti lampu gantung, gantungan baju, kursi makan, dan lain-lain. Bermula dari CV. HK, Bapak HS selaku pendiri sekaligus pemilik, mendapatkan kepercayaan dari konsumen untuk membuat dies dan komponen press plate untuk otomotif. Bapak HS membuat sebuah inovasi yaitu dengan menciptakan dies progressive yang berguna untuk menyingkat proses pembuatan komponen otomotif tersebut sehingga hanya bisa dihasilkan dengan menggunakan satu proses saja.

Pada tahun 1996, CV. XYZ berubah menjadi PT. XYZ setelah mendapatkan kepercayaan sebagai Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dari PT.

(9)

Astra Mitra Ventura yang memberikan pinjaman modal kerjadan investasi. Pinjaman modal tersebut digunakan PT. XYZ untuk memperluas usahanya dengan membeli mesin-mesin yang dapat menunjang pembuatan dies6 dan komponen press plate.

PT. XYZ mengikuti program “Small Medium Enterprise (SME) Green Company” yang diadakan oleh kelompok perusahaan Astra sebagai upaya peningkatan sistem manajemen mutu dan standar pengelolaan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja (MLK3). Selain itu, untuk meningkatkan wawasan dan keahlian karyawan dalam pembuatan dies dan komponen press maupun manajemen, perusahaan selalu mengikut sertakan karyawannya dalam program-program pelatihan yang diadakan oleh pemerintah dan Yayasan Dharma Bhakti Astra. Pelatihan yang dilakukan oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra juga merupakan bentuk pembinaan bagi PT. XYZ yang juga merupakan UMKM binaan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra sejak tahun 1995.

Visi PT. XYZ:

Menjadikan PT. XYZ sebagai perusahaan pembuat metal part kendaraan bermotor yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia.

Misi PT. XYZ:

Seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi di negara kita yang cukup pesat, seiring tingkat persaingan usaha semakin kompetitif membuat PT. XYZ harus mengacu pada misi yang harus dicapai oleh perusahaan di tahun-tahun mendatang, yaitu:

1. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan pelanggan

2. Menjaga kualitas produk dengan selalu melaksanakan pedoman penjagaan kualitas yang konsisten

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan sehingga memenuhi standar minimum kompetensi yang dipersyaratkan

6

Dies merupakan alat cetakan untuk membuat produk yang prosesnya dicutting atau dipotong dengan bahan baku berupa metal part yang dimensinya ditentukan menurut kegunaannya.

(10)

Kebijakan Mutu Perusahaan

PT. XYZ memiliki kebijakan mutu dalam pelaksanaan seluruh kegiatannya, meliputi:

1. Menghasilkan produk yang berkualitas, dengan harga yang kompetitif.

2. Melakukan perbaikan terus menerus untuk memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan.

3. Penyerahan tepat waktu.

4. Mencegah terjadinya pencemaran, kecelakaan dan gangguan kesehatan semua karyawan.

5. Memenuhi peraturan perundang-undangan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja serta ketentuan lain yang berlaku.

Selain berpedoman pada visi, misi serta kebijakan mutu perusahaan, seluruh kegiatan PT. XYZ juga berlandaskan atas Kebijakan LK3, yaitu:

1. Mencegah terjadinya pencemaran, kecelakaan, dan gangguan kesehatan semua karyawan

2. Melakukan perbaikan secara berkesinambungan

3. Mengembangkan kinerja lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja secara terus-menerus

4. Memenuhi peraturan perundangan lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja secara ketentuan

(11)

4.2.2 Struktur Organisasi PT. XYZ

PT. XYZ melakukan pengorganisasian kegiatannya dengan membuat struktur organisasi yang meliputi seluruh departemen yang ada.

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. XYZ

PT. XYZ memiliki 14 departemen dengan total karyawan sebanyak 597 orang. Rincian jumlah karyawan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rincian Departemen dan Karyawan PT. XYZ

No Departemen Jumlah Karyawan (orang)

1 Produksi 419 2 Engineering 37 3 Ware House 21 4 Quality Control 24 5 Maintenance 26 6 PPIC 32 7 HRD & GA-LK3 12 8 Security 8

9 Finance & accounting 7

10 Purchasing 3

11 Sistem & Data 2

12 Marketing 2

13 IT 2

14 EIC 2

(12)

4.2.3 Produk dan Customers PT. XYZ

Produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ merupakan produk metal part kendaraan bermotor yang sebagian produknya dipasarkan ke PT. Astra Honda Motor. Produk-produk tersebut antara lain:

1. Cap Fuel Filler 2. Box Assy Battery 3. Nut Spring 4 mm

4. Nut Clip 5 mm

5. Clamper Breather Tube 6. Pipe Comp Air Feed

Sebagai produsen produk metal part kendaraan bermotor, pemasaran PT. XYZ mencakup perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang otomotif pula. Berikut ini merupakan customers dari produk yang dihasilkan PT. XYZ

1. PT. Astra Honda Motor I 2. PT. Astra Honda Motor II 3. PT. Astra Honda Motor III 4. PT. Cipta mandiri Wirasakti 5. PT. Astra Otopart

6. PT. Meiwa Indonesia 7. PT. Galih Sekar Sakti 8. PT. Moradon Berlian Sakti 9. PT. Mada Wikri Tunggal

10. PT. Yasunli Abadi Utama Plastik 11. PT. Guna Senaputra Sejahtera 12. PT. Chemco Harapan Nusantara 13. PT. Filtech Indonesia

14. PT. Mitsuba Indonesia Pipe Parts 15. PT. Takagi Sarimulti Utama 16. PT. Dynaplast

17. PT. Roda Prima Lancar

18. PT. Adhi Wijaya Citra

19. PT. Caturindo Agung Jaya Rubber 20. PT. Indonesia Stanley Electric 21. PT. Indomobil Suzuki Internasional 22. PT. Tri Saudara Sentosa Industry 23. PT. APM Armada Autoparts 24. PT. Indokarlo

25. PT. Super Sinar Abadi

26. PT. Cikarang Perkasa Manufacturing 27. PT. Pamindo Tiga T

28. PT. Kawasaki Motor Indonesia 29. PT. Tsuang Hine Industrial 30. PT. Naga Pacific

31. PT. Bumiputra Manufaktur Teknologi 32. PT. Hamatetsu Indonesia

Gambar

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. XYZ

Referensi

Dokumen terkait

Ketiganya dilakukan secara interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus. Hasil penelitian menunjukan 1) manajemen kepala madrasah

Pengaruh negatif dan signifikan financial leverage pada probabilitas perataan laba dapat terjadi karena semakin banyak perusahaan melakukan perjanjian utang, maka perusahaan

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit, sedangkan yang

Pada variabel ini diperoleh hasil semakin tinggi konsentrasi NaOH maka kandungan protein semakin menurun. Proses deprotenisasi bertujuan untuk memutuskan ikatan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa perlakuan taraf kunyit (Curcuma domestica) dalam pakan tidak berpengaruh nyata terhadap litter size ,

(ekstrak etanol kelopak bunga rosella dan daun bawang kucai 250:55 mg/Kg BB mempunyai efek menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida paling tinggi dibandingkan

Berdasarkan justifikasi tersebut, muncul pertanyaan penelitian, “Bagaimana dampak aktivitas komersial terhadap penawaran harga pasar dan penetapan njop lahan di koridor

Dalam menganalisis data akan dijabarkan jumlah penanda fungsi dan media promosi yang tersebar di sepanjang koridor Jalan Wage Rudolf Supratman, Kota Denpasar beserta titik