• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembinaan Character Building Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Pembinaan Character Building Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

Alhamdulillah, dengan rahmat dan inayah Allah, laporan penelitian ini dapat diselesaikan dalam rangka pendokumentasian hasil-hasil penelitian untuk peningkatan akreditasi perguruan tinggi dan juga sebagai bahan laporan dosen dalam BKD. Penyelesaian penelitian ini tidak dapat terlaksana tanpa keterlibatan berbagai pihak. Olehnya itu, penulis menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. H. Musafir, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar

2. Prof. Dr. H. Nasir Baki, M.A., selaku Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar 3. Dr. Zain Hanafi, M.Ag., selaku Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN

Alauddin Makassar beserta segenap staf dan karyawannya.

4. Direktur CBT dan segenap pengurusnya, pelatih dan mentor yang telah membantu memberikan informasi yang peneliti butuhkan.

5. Kepala Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar beserta segenap stafnya. 6. Kedua orang tua peneliti dan suami serta anak-anaku tercinta yang tak pernah

henti mendoakan dan mensuppor peneliti sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak pihak yang juga turut membantu penyelesaian laporan penelitian ini yang belum sempat disebutkan namanya satu persatu. Karenanya, peneliti mendoakan semoga Allah swt, memberikan pahala yang berlipat ganda. Amin.

Samata-Gowa, 1 Desember 2012

Peneliti,

St. Rahmatiah, S.Ag., M. Sos.I NIP. 197204282000032003

(5)

iii ABSTRAK

Nama : St. Rahmatiah, S. Ag., M. Sos. I

NIP : 19720428 200003 2 003

Judul Penelitian : Strategi Pembinaan Character Building Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Penelitian ini membahas tentang Strategi Pembinaan Character Building

Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Pokok permasalahan ini

dibahas dengan membatasinya pada tiga sub masalah: (1) Bagaimana proses Pembinaan Character Building Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar? (2) Bagaimana model/pola Pembinaan Character Building Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar? (3) Faktor apa yang mendukung dan menghambat Pembinaan Character Building Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar?

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) bersifat kualitatif. Data utamanya diperoleh langsung dari lokasi penelitian dengan menggali sejumlah data dari informan. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan melakukan reduksi, displai dan interpretasi data kemudian menarik kesimpulan.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa proses Pembinaan Character

Building Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar berawal dari

pemetaan mahasiswa dalam kelompok yang masing-masing mewakili fakultas yang ada di UIN Makassar. Pelaksanaannya terdiri atas dua fase yaitu fase pertama, 3 hari 1 malam (indoorclass dan outdoorclass) dan fase kedua, 40 hari selama mentoring, kajian bulanan dan reuni. Model Pembinaan Character Building Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar adalah menggunakan pola pendidikan orang dewasa yang ciri-cirinya yaitu timbulnya pertukaran pendapat, terjadinya komunikasi timbal balik, suasana belajar yang menyenangkan dan menantang, mengutamakan peran peserta didik, adanya saling menghormati pendapat dan saling percaya antara pembimbing dan peserta didik. Faktor pendukung dan penghambat Pembinaan Character Building Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar: Faktor pendukung yaitu visi misi UIN Alauddin Makassar, sumber daya manusia, dan kebijakan perguruan tinggi, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kuantitas SDM masih kurang, sarana dan prasarana masih terbatas, dana yang sering terlambat dan iklim/cuaca yang sering tidak mendukung.

Implikasi dari penelitian ini diharapkan Pembinaan Character Building

Training (CBT) Bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar senantiasa berbenah diri

dalam mempersiapkan segala sesuatu baik dari segi kualitas dan kuantitas orang-orang yang terlibat di dalam CBT tersebut. Disamping itu juga CBT harus mengedepankan akhlak yang sesuai degan Al-Qur’an dan Hadis dan senantiasa memberi keteladan dalam segala hal.

(6)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………i KATA PENGANTAR………ii ABSTRAK ……….………iii DAFTAR ISI ……….………iv BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …..………....………1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Pokus ...………...……6

C. Rumusan Masalah………7

D. Kajian Pustaka……….……… 8

E. Tujuan dan Kegunaan ……….………9

BAB II: TINJAUAN TEORETIS A. Pengertian Character Building……….………11

B. Metode Pembinaan Karakter Mahasiswa ……… 20

BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian……….…………32

B. Metode Pendekatan……….………32

C. Sumber Data……….………33

D. Instrumen Penelitian……….……… 34

E. Teknik Pengumpulan Data ……….………34

F. Analisis Data ……….………36

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……….………38

B. Peoses Pembinaan CBT bagi mahasiswa UIN Aluddin Makassar ……45

C. Metode Pembinaan CBT bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar …55 D. Faktor Pendukung dan Penghambat pembinaan CBT bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar ……….………58

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ……….……….……... 63

B. Implikasi Penelitian……….……….……64

(7)

v LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi yang di tandai dengan kemajuan dunia ilmu informasi dan teknologi, memberikan banyak perubahan dan tekanan dalam segala bidang. Dunia pendidikan yang secara filosofis di pandang sebagai alat atau wadah untuk mencerdaskan dan membentuk watak manusia agar lebih baik (humanisasi), sekarang sudah mulai bergeser atau disorientasi. Demikian terjadi salah satunya dikarenakan kurang siapnya pendidikan untuk mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat, sehingga pendidikan mengalami krisis dalam hal kepercayaan dari masyarakat, dan lebih ironisnya lagi bahwa pendidikan sekarang sudah masuk dalam krisis pembentukan karakter (kepribadian) secara baik.

Berbicara pembentukan kepribadian tidak lepas dengan bagaimana kita membentuk karakter sumber daya manusia (SDM). Pembentukan karakter SDM menjadi vital dan tidak ada pilihan lagi untuk mewujudkan Indonesia baru, yaitu Indonesia yang dapat menghadapi tantangan regional dan global. Tantangan regional dan global yang dimaksud adalah bagaimana generasi muda kita tidak sekedar memiliki kemampuan kognitif saja, tapi aspek afektif dan moralitas juga tersentuh. Untuk itu, pendidikan karakter diperlukan untuk mencapai manusia

(9)

2

yang memiliki integritas nilai-nilai moral sehingga anak menjadi hormat sesama, jujur dan peduli dengan lingkungan.1

Lickona menjelaskan beberapa alasan perlunya Pendidikan karakter, di antaranya: (1) Banyaknya generasi muda saling melukai karena lemahnya kesadaran pada nilai-nilai moral, (2) Memberikan nilai-nilai moral pada generasi muda merupakan salah satu fungsi peradaban yang paling utama, (3) Peran sekolah sebagai pendidik karakter menjadi semakin penting ketika banyak anak-anak memperoleh sedikit pengajaran moral dari orangtua, masyarakat, atau lembaga keagamaan, (4) masih adanya nilai-nilai moral yang secara universal masih diterima seperti perhatian, kepercayaan, rasa hormat, dan tanggungjawab, (5) Demokrasi memiliki kebutuhan khusus untuk pendidikan moral karena demokrasi merupakan peraturan dari, untuk dan oleh masyarakat, (6) Tidak ada sesuatu sebagai pendidikan bebas nilai. Sekolah mengajarkan pendidikan bebas nilai. Sekolah mengajarkan nilai-nilai setiap hari melalui desain ataupun tanpa desain, (7) Komitmen pada pendidikan karakter penting manakala kita mau dan terus menjadi guru yang baik, dan (7) Pendidikan karakter yang efektif membuat sekolah lebih beradab, peduli pada masyarakat, dan mengacu pada performansi akademik yang meningkat.2

Krisis multidimensional di perguruan tinggi khususnya karakter mahasiswa sering terjadi. Di dalam konteks di UIN Alauddin Makassar pernah

1

Weinata Sairin. Pendidikan yang Mendidik. Jakarta: Yudhistira, 2001)., h. 211

2Lickona, Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and

(10)

3

mencapai puncaknya pada tanggal 21 September 2010. 13 Mahasiswa dipecat pada saat musim penerimaan mahasiswa tahun 2010.3 Bukan hanya itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas sebagai wadah berkumpul dan aktifitas fungsionaris dan tokoh-tokoh mahasiswa juga dibekukan. Nasib yang sama menimpa UKM Mahasiswa Pecinta Alam Sultan Alauddin (Mapalasta).

UIN Alauddin Makassar sebagai pendidikan tinggi negeri Islam terbesar di

Indonesia Timur telah mengalami abortus provokatus terhadap “janin”

(mahasiswa) . Penulis melihat pemecatan ini sebagai sebuah langkah tegas pimpinan UIN Alauddin Makassar dalam menjaga nama baik institusi pendidikan khususnya pendidikan berlatar belakang agama.

Krisis karakter pada mahasiswa merupakan potret memilukan sekaligus memalukan. Ketika perguruan tinggi mengalami kontaminasi krisis karakter, lambat laun stakeholders sebagai pengguna jasa pendidikan akan kehilangan harapan dan kepercayaan kepada institusi pendidikan. Tentunya akan berbanding lurus dengan kurang terserapnya output (alumni) di masyarakat serta berdampak pula pada turunnya minat masyarakat untuk menjadikan anaknya sebagai mahasiswa.

Minimnya mahasiswa akan berlanjut pada berkurangnya derajat akreditasi prodi/ jurusan. Persentase mahasiswa yang tidak imbang dengan ketersediaan

3

13 Mahasiswa dipecat, http://metronews.fajar.co.id/read/105570/10/index.php, 20 Nopember 2013.

(11)

4

jumlah dosen akan membuat sebuah jurusan berada pada kondisi terancam. Bukan hanya ancaman berupa penutupan jurusan atau alumni tidak terserap di masyarakat, namun ancaman sesungguhnya yang bersifat universal adalah tunas dan aset bangsa yakni pendidikan dan mahasiswa berada pada kondisi yang mengkhawatirkan.

Peralihan status IAIN Alauddin Makassar ke UIN Alauddin Makassar pada prinsipnya membawa anging segar terhadap akselerasi dan integrasi keilmuan. Peningkatan kognitif dan psikomotorik mahasiswa sudah mulai nampak. Hal ini dapat diperhatikan pada prestasi jurusan farmasi UIN Alauddin Makassar selama dua tahun (2011-2012) berturut-turut dengan meraih prestasi urutan pertama tingkat qnasional dengan penemuan sediaan obat yang tidak perlu dikonsumsi atau diminum.

Peralihan status tersebut telah menelorkan berbagai prestasi-pretasi yang menggemberikan. Namun upaya peningkatan tataran afektif masih perlu didiskusikan. Selain prestasi tersebut ternyata setiap tahun berdasarkan Data Pusat Informasi dan Pangkalan Data (PUSTPIDAD) UIN Alauddin Makassar kehilangan mahasiswa dengan angka yang cukup mencengangkan yakni 100-200an mahasiswa. Berbagai faktor yang menjadi alasan atas kejadian tersebut seperti faktor ekonomi, pindah ke universitas lain, pernikahan dini, meninggal dunia, sampai pada ketidaktulusan mahasiswa menyandang identitasnya sebagai mahasiswa jurusan tertentu dan mendaftar ulang kembali sebagai mahasiswa baru pada tahun akademik selanjutnya.

(12)

5

Berbagai ikhtiar perbaikan dan antisipasi harus segera dilakukan oleh semua pihak untuk bangkit dari berbagai problematika pendididikan. Bukan hanya menyandarkan harapan pada guru di sekolah, dosen pada perguruan tinggi, ataupun ustad/ustadzah di tempat pengajian, namun keterlibatan semua unsur memberi stimulus dan saran konstruktif merupakan sebuah keharusan. Kesalahan yang sering terjadi dan tidak disadari adalah persepsi bahwa tanggungjawab pendidikan semata-mata berada di tangan pemegang birokrasi pendidikan.4

Salah satu upaya perbaikan yang menurut penulis mampu mengatasi hal tersebut adalah, membuat sebuah sistem dalam bentuk wadah atau institusi khusus untuk mengembalikan peran pendidikan sebagaimana mestinya. Peran utama lembaga tersebut adalah memurnikan kembali dan memberi bekal kepada para peserta didik untuk menjadi manusia berkarakter, memiliki kekuatan material dan spritual. Hal ini senada dengan isi Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.5

4

Kasim, Implementasi Pendidikan Karakter pada Character Building Program (CBP)

UIN Alauddin Makassar (Tesis), h. 7.

5

Republik Indonesia, “Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan

(13)

6

Mencermati keperihatina di atas, maka UIN Alauddin mencoba mencari solusi bagaiman membina karakter mahasiswa UIN Alauddin Makassar agar tidak terjerat kasus seperti di atas. Maka salah satu solusinya adalah membina mental mahasiswa via Charakter Building Training (CBT).

Charakter Building Training (CBT) merupakan pendidikan karakter

pertama di Indonesia, terutama untuk tingkat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. DR. HA. Qadir Gassing HT MS, saat membuka peluncuran (Launching) program CBT di Auditorium Kampus II UIN Alauddin di Samata Gowa pada hari Jumat tanggal 05 Oktober 2012. Menurut beliau, program ini merupakan satu dari tiga program yang tergabung dalam Charakter Building Program (CBP) yang telah digagas Rektor beberapa tahun lalu. Selain CBT, dua program lainnya yang lebih dulu terealisasi adalah program Baca Tulis al-Quran (BTQ) dan Pengembangan Intensifikasi Bahasa Asing (PIBA).6 Program CBT adalah salah satu program pembinaan mahasiswa dalam rangka membentuk karakter mahasiswa yang lebih baik sesuai tuntunan ajaran Islam.

B.

Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Penelitian ini difokuskan pada strategi pembinaan Charakter Building

Training (CBT) bagi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Untuk menghindari

6Universitas Islam Negeri Alauddin | Pustipad http://uinmks.ac.id/berita/detail/rektor--pendidikan-karakter-uin-pertama-di-indonesia-untuk-tingkat-iainstai (diakses 24 Maret 2015).

(14)

7

kesalahpahaman dalam memberikan interpretasi dalam penelitian ini, peneliti memberikan deskripsi fokus sebagai berikut :

Strategi adalah ilmu dan seni dalam menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan. Strategi yang di maksud dalam penelitian ini adalah bagaimana cara atau teknik yang dilakukan oleh Charakter Building Training (CBT) dalam pembinaan karakter mahasiswa.

Pembinaan yaitu bagaimana Character Building Training (CBT) mengambil langkah-langkan dalam membina mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Karakter adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak yang dalam Islam di sebut akhlak.

Character Building Training (CBT), merupakan program penanaman

nilai-nilai akhlak/karakter terhadap mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang dikelolah langsung oleh universitas dengan berbagai program-program yang relevan pada pengembangan karakter mahasiswa.

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan

tinggi tertentu atau orang yang belajar di perguruan tinggi.

C.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada beberapa pijakan berpikir di atas, penulis merumuskan

(15)

8

Karakter Mahasiswa UIN Alauddin Makassar”?, dan dari pokok masalah tersebut,

melahirkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1.

Bagaimana proses pembinaan Character Building Training (CBT) bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar?

2.

Bagaimana model pembinaan Character Building Training (CBT) bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar?

3.

Faktor apa yang mendukung dan menghambat pembinaan Character

Building Training (CBT) bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar?

D.

Kajian Pustaka

1) Azhar Arsyad dan Muhammad Sabri AR, Membangun Tradisi Hikmah

Mengasah Inner Capacitiy Ikhtiar Membangun Paradigma Keilmuan UIN Alauddin Makassar. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa sebagai

institusi pendidikan tinggi Islam, UIN Alauddin Makassar meniscayakan perumusan identitas kultur akademiknnya sendiri sebagai untuk ikhtiar merancang takdir dan masa depannya. Ikhtiar UIN Alauddin Makassar dalam pencapaian visi sebagai pusat pencerahan dan transformasi ipteks berbasis peradaban Islam terntunya tidak akan terjadi begitu saja. Namun perlu ada langkah awal dan pola penyadaran secara sistemik oleh semua pihak;

2) Kasim dalam tesisnya, Implementasi Pendidikan Karakter pada Character

Building Program (CBP) UIN Alauddin Makassar, didalamnya membahas

(16)

9

pendidikan karakter, dan upaya membentuk karakter mahasiswa di

Character Building Program (CBP) UIN Alauddin Makassar.

3) Heru Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya, mengemukakan Konsep Pendidikan Karakter, Fitrah Kepribadian Manusia, Metode dan pendekatan dalam implementasi dalam pendidikan karakter. Dalam buku tersebut juga disebutkan tentang relasi diri yang diaplikasikan dalam muatan materi CBT UIN Alauddin Makassar. Kesempurnaan kepribadian manusia itu tampak dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, serta dengan dunia sekelilingnya.

E.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Memahami bagaimana proses pembinaa Character Building Training (CBT) bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar;

b. Mengetahui bagaimana metode pembinaan Character Building Training (CBT) bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar.

c. Mengetahui faktor penghambat dan pendukung pembinaan Character

Building Training (CBT) bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar.

2. Kegunaan penelitian

(17)

10

a. Kegunaan Ilmiah

(a) Sebagai kontribusi ilmiah dalam pengembangan wawasan tentang strategi CBT dalam pembinaan karakter mahasiswa UIN Alauddin Makassar;

(b) Sebagai bahan literatur bagi pembaca dan masyarakat dalam membentuk karakter generasi muda atau karakter mahasiswa.

b. Kegunaan Praktis

(a) Menambah khazanah keilmuan mengenai berbagai pola pendidikan karakter;

(b) Menjadi referensi bagi pengelola perguruan tinggi dalam menerapkan metode pembinaan karakter;

(c) Menjadi kontribusi ilmiah bagi peneliti selanjutnya yang memiliki kajian tentang pembinaan karakter di perguruan tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian oleh Moudatsou (2003) di negara-negara Uni Eropa mengenai dampak PMA terhadap pertumbuhan ekonomi negara- negara tersebut selama periode 1980-1996,

Ibid.. of so many advantages of game. Therefore, using game in teaching is very useful. The researcher assumed that the teacher needs to implement technique that

The Time Lord continued, oblivious of the fact that Koth had groaned, Sareth had put a hand over his eyes and Ravla had screwed her own eyes shut and stuck her fingers in her

Telah menerapakan dan sudah sesuai dengan prinsip- prinsip etika bisnis Islam yakni prinsip kesatuan, keadilan/keseimbangan, kehendak bebas, pertanggungjawaban dan

Intepretasi Data Pesan moral, baik pro sosial dan anti sosial terdapat dalam 7 film anak – anak Indonesia terlaris tahun 2007-2015.. Namun yang terlihat paling menonjol

Peneliti dalam penelitian ini ingin memfokuskan kajian tentang bagaimana model supervisi akademik di Pondok Modern Darussalam Gontor, bagaimana supervisi dapat

Hasil isolasi jamur antagonis dari rizosfer dan akar tanaman karet diperoleh 209 isolat. Kedua belas isolat tersebut merupakan jamur antagonis yang berpotensi untuk

Dalam Siklus I ada beberapa kendala yang muncul saat melaksanakan kegiatan pembelajaran, diantaranya anak belum tahu nama benda, anak masih sulit menyebutkan nama benda sesuai